Vous êtes sur la page 1sur 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pada masa sekarang ini pembangunan di segala bidang sedang giat-


giatnya dilaksanakan oleh pemerintah dan salah satunya adalah
pembangunan di bidang kesehatan masyarakat. Pembangunan kesehatan
masyarakat perlu segera dilakukan karena di Indonesia banyak terjadi
masalah kesehatan baik di wilayah pedesaan maupun perkotaan. Tujuan
pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi
setiap penduduk agar dapat mewujudkan terciptanya derajat kesehatan
masyarakat yang optimal. Kesehatan dalam hal ini diartikan sebagai suatu
kondisi yang bukan hanya bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan tapi
benar-benar merupakan kondisi yang positif yang dari kesejahteraan fisik,
mental dan sosial yang memungkinkan seseorang untuk hidup produktif .
Salah satu tindakan pemerintah di bidang pelayanan kesehatan
masyarakat dalam mendekatkan akses masyarakat adalah dengan
memperbanyak jumlah Puskesmas. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setingi-tingginya di wilayah kerjanya. Puskesmas harus didirikan pada setiap
kecamatan. Dalam kondisi tertentu, pada satu kecamatan dapat didirikan
lebih dari satu puskesmas. (Permenkes No 75 Tahun 2014 tentang
Puskesmas).
Buku pedoman kerja Puskesmas (1992) menyebutkan bahwa sasaran
penduduk yang dilayani untuk sebuah Puskesmas rata-rata 30.000
penduduk. Hal ini bisa diartikan bahwa pendirian sebuah Puskesmas
idealnya ditempatkan pada suatu wilayah yang jumlah penduduknya 30.000
jiwa atau kurang dari angka tersebut. Khusus untuk kota besar dengan
jumlah penduduk 1.000.000 atau lebih,wilayah kerja Puskesmas bisa
meliputi satu kelurahan.
Dalam menentukan pendirian serta wilayah kerja Puskesmas terdapat
pertimbangan-pertimbangan yaitu, jumlah dan kepadatan penduduk, luas
daerah, keadaan geografik dan keadaan infrastruktur lainnya. Luas wilayah
yang masih efektif untuk sebuah Puskesmas adalah suatu area dengan jari-
jari 5 Km², sedangkan luas wilayah kerja yang dipandang optimal adalah area
dengan jari-jari 3 Km², jadi jarak antar Puskesmas adalah 3 sampai 5 Km².
Dalam rangka mengefektifkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
maka distribusi lokasi pusat-pusat pelayanan kesehatan hendaknya
ditempatkan pada lokasi yang tepat dengan mempertimbangkan organisasi
keruangan. Hal ini dimaksudkan agar lebih efisien dan merata
penyebarannya dalam suatu wilayah sehingga dapat ditempuh dalam waktu
sesingkat mungkin. Selain itu, dampak pelayanan kepada masyarakat baru
akan nampak apabila pelayanan kesehatan tersebut merata dan dapat
dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat dengan karakteristik sosial
ekonomi yang berbeda.

B. TUJUAN :
1. Sebagai dokumen yang menggambarkan tentang analisis pendirian
Puskesmas Winduaji
2. Sebagai bahan untuk perencanaan pengembangan Puskesmas Winduaji
agar memenuhi kriteria yang dipersyaratkan.
BAB II
ANALISIS SITUASI

A. Tinjauan Geografi
Puskesmas Winduaji Kecamatan Paguyangan merupakan bagian dari
Kabupaten Brebes dengan luas wilayah 70,8 Km². Wilayah kerja Puskesmas
Winduaji terdiri dari 5 desa yang terbagi dalam 287 RT dan 32 RW.

Kecamatan Paguyangan terbagi dalam 2 ( dua ) wilayah Puskesmas.

Wilayah Puskesmas Winduaji mempunyai batasan – batasan sebagai berikut :

a. Bagian Utara : Kecamatan Paguyangan dan Kecamatan Bumiayu


b. Bagian Timur : Kecamatan Sirampog dan Kabupaten Banyumas
c. Bagian Selatan : Kabupaten Banyumas
d. Bagian Barat : Kecamatan Bantarkawung

Transportasi dari Puskesmas Winduaji ke seluruh desa dapat dijangkau


dengan kendaraan bermotor maupun mobil. Secara administrasi Puskesmas
Winduaji terdiri dari 5 desa yaitu :

Tabel 1 : Wilayah Kerja Puskesmas Winduaji


No Desa Luas RT RW
Wilayah
(Km²)
1 Kedungleong 16,8 68 10
2 Winduaji 15,9 73 5
3 Wanatirta 14,1 59 4
4 Pakujati 3,1 40 7
5 Pandansari 20,9 47 6
Jumlah 70,8 287 32

B. Tinjauan Demografi

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Winduaji pada tahun


2016 tercatat sebanyak 48.330 jiwa (data dari BPS Kabupaten Brebes
tahun 2016)dengan 24.412 orang penduduk laki-laki dan 23.918 orang
penduduk perempuan (Tabel 2). Kepadatan penduduk di wilayah kerja
Puskesmas Winduaji sebesar 682 jiwa/Km², sangat berpengaruh terhadap
upaya pelayanan kesehatan yang dilakukan.

TABEL 2 : JUMLAH PENDUDUK TAHUN 2016

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR


DI PUSKESMAS WINDUAJI
TAHUN 2016

Jumlah penduduk
Kelompok
N Laki-laki
Umur Laki-
o + Rasio jenis kelamin
(Tahun) laki Perempuan
Perempuan
1 2 3 4 5 6
436143614.36
1 0-4 2.243 2.118
1
2 5-9 2257 2177 4434 103,6
3 10 - 14 2483 2303 4787 107,8
4 15 - 19 2324 1831 4155 126,9
5 20 - 24 1841 1604 3.445 115
6 25 - 29 1672 1715 2387 97,5
7 30 - 34 1702 1848 3550 92,1
8 35 - 39 1780 1797 3567 99
9 40 - 44 1522 1550 3072 98,2
10 45 - 49 1338 1428 2766 93,7
11 50 - 54 1232 1404 2636 87,8
12 55 - 59 1246 1298 2544 95,9
13 60 - 64 1124 954 2078 117,8
14 65 - 69 615 655 1270 93,9
15 70+ 1033 1236 2269 83,6
JUMLAH 24.412 23.918 48.330 102,07
BAB III

ANALISIS SARANA DAN BANGUNAN FISIK

A. Tinjauan Sarana dan Prasarana


Puskesmas Winduaji berdiri di atas tanah milik pemerintah
Kabupaten Brebes dengan luas tanah sebesar 1265 m². Puskesmas
Winduaji saat ini memiliki bangunan dua atap terdiri gedung pelayanan
dan gedung untuk pelayanan persalinan yang memudahkan petugas
dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Ditinjau dari
persyaratan bangunan sudah memenuhi standar keamanan dan
kenyamanan serta perlindungan keselamatan pengunjung (PMK no 75
tahun 2014).

Sarana pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Winduaji


memiliki 5 Poskesdes seperti pada tabel berikut:
Tabel 3 : Matriks evaluasi kondisi Puskesmas Winduaji berdasarkan
Permenkes no 75 tahun 2014

1. Persyaratan lokasi

No Standar Permenkes Kondisi Keterangan


Yang Ada
1.1 Geografis
a. Tidak ditepi lereng Ya -
b. Tidak didekat kaki gunung rawan Ya -
longsor
c. Tidak di tepi anak sungai/sungai Ya -
atau badan air yg mengikis pondasi
d. Tidak diatas /dekat jalur patahan Ya -
aktif
e. Tidak didaerah rawan tsunami Ya -
f. Tidak didaerah rawan banjir Ya -
g. Tidak dalam zona topan Ya -
h. Tidak didaerah rawan badai Ya -
1.2 Akses jalur transportasi umum Mudah Terletak di
dijangkau Desa
oleh Winduaji
transport
asi
umum.
1.3 Kontur tanah Datar -
1.4 Fasilitas parkir Luasan 4 -
m x12 m
1.5 Fasilitas Keamanan Ada dan Pagar keliling
belum belum semua
memadai terealisasi
dan Teralis
pada setiap
jendela

1.6 Ketersediaan fasilitas utilitas publik Tersedia Air bersih


dan dengan
No Standar Permenkes Kondisi Keterangan
Yang Ada
belum sumur gali,
memadai limbah
dikelola
septik tank
(belum
tersedia IPAL
limbah medis
maupun
limbah
domestik)
1.7 Pengelolaan kesehatan lingkungan ada Sudah
bekerjasama
dengan pihak
ketiga.
1.8 Kondisi lainnya Tidak
dibawah
/
didaerah
SUTT/
SUTET

2. Persyaratan Bangunan Puskesmas

a. Arsitektur bangunan
Tata Ruang
No Standar Permenkes Kondisi Yang Keterangan
Ada
1 Rancangan tata ruang Kurang
memperhatikan fungsi sebagai memadai
fasilitas kesehatan
2 Bangunan diselenggarakan sesuai Sesuai tapi
peruntukan lokasi tidak sesuai
permenkes
3 Tata ruang puskesmas mengikuti Baru proses
peraturan pembangunan
tata ruang daerah
a. Nilai koefisien bangunan sesuai
maksimal 60 %
b. Nilai koefisien lantai bangunan sesuai
maksimal 1,8
c. Nilai koefisien daerah hijau sesuai
minimal 15 %
d. Garis sempadan bangunan dan sesuai
garis sempadan pagar

1.1.1 Desain
No Standar Permenkes Kondisi Yang Keterangan
Ada
1 Tata letak ruang pelayanan pada Tidak sesuai
bangunan puskesmas
memperhatikan zona puskesmas
sebagai bangunan fasilitas kesehatan
2 Tata letak diatur dengan Tidak sesuai
memperhatikan zona infeksius dan
zona non infeksius
3 Zona berdasarkan privasi kegiatan Tidak sesuai
a.Area Publik Tidak Sesuai
b.Area semi publik Tidak Sesuai
c.Ruang privat Tidak Sesuai
4 Zone berdasarkan pelayanan Tidak Sesuai
5 Pencahayaan dan penghawaan yang Sesuai
aman dan nyaman bagi semua
bagian bangunan
6 Tersedianya fasilitas pendingin untuk tersedia
menyimpan obat obat khusus dengan
suplai listrik yang tidak boleh
terputus
7 Lebar koridor dengan standar 2,4 Sesuai
meter dan tinggi 2,8 meter
No Standar Permenkes Kondisi Yang Keterangan
Ada
Dan bila ada perbedaan ketinggian
permukaan pijakan dibuat ram
dengan kemiringan 7o

3. Persyaratan Ruangan

No Standar Permenkes Kondisi Yang Ada Keterangan


1 Ruang Administrasi Ada dan memadai
Kantor
2 Ruang Kepala Ada dan kurang
puskesmas memadai
3 Ruang Rapat Ada dan memadai
4 Ruang Pendaftaran dan Ada dan kurang
Rekam medis mamadai
5 Ruang Tunggu Ada tapi kurang Kurang luas
mamadai
6 Ruang Tindakan ada
Kegawat daruratan
7 Ruang Pemerikasaan Ada tapi kurang Terlalu sempit
Umum memadai
8 Ruang KIA /KB dan Ada tapi kurang Terlalu sempit
Imunisasi memadai sehingga
menyulitkan
petugas untuk
melakukan tindakan
9 Ruang Kesehatan Gigi Ada tapi kurang
dan Mulut memadai
10 Ruang ASI Belum ada Tidak tersedia
cukup ruangan
11 Ruang Promosi Belum ada Tidak tersedia
kesehatan cukup ruangan
12 Ruang Farmasi Ada dan memadai
tapi belum sesuai
permenkes
No Standar Permenkes Kondisi Yang Ada Keterangan
13 Ruang persalinan Ada Belum memadai
14 Ruang rawat pasca salin Ada Belum memadai
15 Laboratorium Belum ada
16 Ruang Fisioterapi Belum ada
17 Ruang sterilisasi Belum ada
18 Ruang penyelenggaraan ada Tidak memenuhi
makanan syarat
19 Km/ wc pasien Ada tidak memadai Belum terpisah
antara wc laki laki
dan wc perempuan
20 Km / wc untuk Ada
persalinan
21 Km/ wc untuk petugas Ada tapi kurang Tidak dipisahkan
memadai antara wc laki laki
dan wc perempuan
22 Gudang umum Ada tapi kurang
memadai
23 Rumah tenaga Belum ada
kesehatan
24 Parkir roda 2 dan roda 4 Ada tapi kurang
serta dan kendaraan memadai
puskesmas keliling

4. Persyaratan komponen bangunan

No Standar Permenkes Kondisi Yang Keterangan


Ada
4.1 Atap
a. Kekuatan atap tahan Ya memadai
terhadap bencana , tidak
bocor ,tahan lama dan
tidak menjadi
perindukan vektor
b. Material tidak korosif Ya memadai
No Standar Permenkes Kondisi Yang Keterangan
Ada
dan tidak mudah
terbakar
4.2 Langit langit

a. Langit langit harus kuat, Ya memadai


berwarna terang, mudah
dibersihkan,tanpa profil,
tanpa sambungan
b. Ketinggian minimal 2,8 Ya memadai
m dari lantai
4.3 Dinding
a. Material dinding harus Ya memadai
keras, rata, tidak
berpori,tidak
menyebabkan silau,
kedap air, mudah
dibersihkan
b. Dinding km/wc kedap Ya memadai
air dan dilapisi keramik
setinggi 150 cm
c. Dinding laboratorium Ya memadai
harus tahan bahan
kimia tidak berpori dan
mudah dibersihkan
4.4 Lantai harus kuat, tahan air, Ada tapi kurang
tidak licin, berwarna terang mamadai
dan mudah dibersihkan
4.5 Pintu dan jendela
a. Lebar pintu utama dan Ada
ruang gawat darurat
minimal 120 cm agar
dapat dilalui brankar,
pintu yg bukan akses
brankar lebar bukaan 90
No Standar Permenkes Kondisi Yang Keterangan
Ada
cm dan terbuka keluar
b. Pintu km/wc Ada
penyandang disabilitas
lebar bukaan 90 cm dan
terbuka keluar
c. Material pintu km/ wc Ya mamadai
harus kedap air
4.6 Kamar mandi (KM )/ wc
a. Memiliki ruang gerak Ya memadai
yang cukup untuk
masuk dan keluar
pengguna
b. Lantai terbuat dari Ya memadai
bahan yang tidak licin
dan air buangan tidak
boleh menggenang
c. Pintu harus mudah Ya memadai
dibuka dan ditutup
d. Kunci dipilih sedemikian Ya memadai
rupa agar mudah dibuka
pada kondisi darurat
e. Pemilihan kloset Ya memadai
disesuaikan dengan
kebutuhan dan
kebiasaan pengguna
f. Minimal disediakan satu Belum ada
kamar madi khusus
penyandang disabilitas
4.7 Aksesabilitas penyandang
disailitas dan lansia
a. Umum Ya memadai
Puskesmas menyediakan
fasilitas dan
aksesabilitas demi
No Standar Permenkes Kondisi Yang Keterangan
Ada
terwujudnya
kemudahan,kenyamanan
dan keamanan
b. Persyaratan teknis yang Belum memadai
meliputi KM/WC, tempat
parkir, telepon umum,
jalur pemandu, rambu
dan marka, tangga,
pintu,ram.

5. Persyaratan prasarana puskesmas

No Standar Permenkes Kondisi Yang Keterangan


Ada
5.1 Sistem penghawaan (ventilasi)
5.1.1 Ventilasi merupakan Ya memadai
proses mensuplai udara segar
kedalam gedung yang
bertujuan menghilangkan gas
yang tidak
menyenangkan,menghilangkan
uap air berlebih untuk
kenyamanan termal
5.1.2 Ventilasi ruangan dapat Ya memadai

berupa ventilasi alami atau


mekanis, ventilasi alami tidak
boleh kurang dari 15% dari
luas lantai ruangan yang
membutuhkan ventilasi
5.1.3 Besaran pertukaran Belum memadai
udara di berbagai fungsi untuk KM/WC
ruangan adalah 12 kali
pertukaran per jam dan 10
No Standar Permenkes Kondisi Yang Keterangan
Ada
kali pertukaran udara per jam
untuk KM/WC
5.1.4 Penghawaan dalam Ya memadai
ruangan perlu memperhatikan
3 elemen dasar 1) Jumlah
udara berkualitas baik yang
masuk raungan dalam waktu
tertentu 2) arah aliran udara
yg seharusnya mengalir dari
area bersih ke area
terkontaminasi serta distribusi
udara keluar dalam setiap
ruangan dialirkan secara
efisien 3)setiap ruangan
diupayakan udara bergerak
dan terjadi pertukaran udara
5.1.5 pemilihan sistem Ya memadai
ventilasi alami dan mekanik
atau campuran dengan
memperhatikan kondisi lokal
seperti struktur bangunan,
cuaca, biaya dan kualitas
udara luar
5.2 Sistem Pencahayaan
5.2.1 Bangunan puskesmas Ya memadai
harus mempunyai sistem
pencahayaan alami dan/
buatan
5.2.2 Pencahayaan harus Ya memadai
terdistribusi merata disetiap
ruang
5.2.3 Lampu lampu yang
digunakan diupayakan jenis
yang hemat energi
No Standar Permenkes Kondisi Yang Keterangan
Ada
5.3 Sistem Sanitasi
5.3.1 Sistem air bersih
5.3.1.1Sistem air bersih Ya memadai
harus direncanakan dan
dipasang dengan
mempertimbangkan
sumber air bersih dan
sistem pengalirannya
BAB IV

ANALISIS RASIO JUMLAH PENDUDUK DAN KETERSEDIAAN TENAGA


FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Winduaji pada tahun 2016


tercatat sebanyak 48.330 jiwa dengan 24.412 orang penduduk laki-laki dan
23.918 orang penduduk perempuan (Tabel 2). Kepadatan penduduk di wilayah
kerja Puskesmas Winduaji sangat berpengaruh terhadap upaya pelayanan
kesehatan yang dilakukan.

JUMLAH PENDUDUK TAHUN 2016

JUMLAH PENDUDUK
NO DESA

L P KK MISKIN

1 Kedungoleng 2900 3074 740

2 Winduaji 2015 2065 490

3 Wanatirta 2966 2950 691

4 Pakujati 867 917 360

5 Pandansari 2171 2247 675

JUMLAH 16.896 17.838 4,398

Sumber data : Kecamatan


JUMLAH FASILITAS
JAR JUMLAH SEKOLAH PELAYANAN
AK JMH JMH KESEHATAN
NO DESA
KE DSN KK
PKM S DR
TK SMP SMA PKD BPS
D SWASTA

1 Cinanas 5 2,381 3 4 0 0 1 1 0

2 Banjarsari 7 1,221 1 3 1 0 1 1 0

3 Cibentang 13 1,939 1 4 2 0 1 3 0

4 Telaga 2 630 0 2 0 0 1 1 0

5 Karangpari 7 1,436 2 4 1 0 1 2 0

6 Waru 6 947 2 3 1 0 1 1 0

7 Pangebata
n 12 8,425 6 8 4 4 1 7 2

Jumlah 52 16,979 14 28 9 4 7 16 2

Tenaga kesehatan menurut Permenkes No 75 Tahun 2014 tentang


Puskesmas adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau ketrampilan melalui
pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Kebutuhan SDM kesehatan
pada dasarnya dapat ditentukan berdasarkan:
1 Kebutuhan epidemiologi penyakit utama masyarakat.
2. Permintaan (demand) akibat beban pelayanan kesehatan.
3. Sarana upaya kesehatan yang ditetapkan.
4. Standar atau rasio terhadap nilai tertentu.

Determinan lain yang berpengaruh dalam perencanaan kebutuhan SDM


adalah:
1. Perkembangan penduduk, baik jumlah, pola penyakit, daya beli, maupun
keadaan sosiobudaya dan keadaan darurat/bencana.
2. Pertumbuhan ekonomi.
3. Berbagai kebijakan di bidang pelayanan kesehatan. (Kepmenkes No. 81
Tahun 2004).
Salah satu metode penyusunan kebutuhan SDM kesehatan berdasarkan rasio
terhadap sesuatu nilai (Ratio Method). Langkah awal menentukan rasio dari
tenaga terhadap suatu nilai tertentu misalnya jumlah penduduk. Perkiraan
kebutuhan jumlah dari jenis tenaga kesehatan tertentu diperoleh dengan
membagi nilai yang diproyeksikan termasuk dengan rasio yang ditentukan.
Rasio dokter terhadap penduduk bervariasi dalam suatu daerah, mulai dari 1
: 5.000 sampai 1 : 2.500, atau rata-rata 1 : 4.000. Bila proyeksi penduduk
pada tahun target adalah satu juta dengan rasio pada tahun target yang
diinginkan sebesar 1 : 4.000, kebutuhan dokter yang diperlukan adalah =
1.000.000 : 4.000 = 250 dokter Full Time Equivalent (FTE).

Penghitungan kebutuhan tenaga kesehatan


Analisis data secara deskriptif menggunakan beberapa rumus berikut.
1. Analisis standar kebutuhan tenaga medis (dokter)
P
TM = ----- .................... (1)
Km
Keterangan :
TM = Kebutuhan tenaga medis
P = Penduduk daerah
Km = Konstanta medis (5.000)

2. Analisis standar kebutuhan tenaga keperawatan


P
TK = ----- .................... (2)
Kk
Keterangan :
TK = Kebutuhan tenaga keperawatan
P = Penduduk daerah
Kk = threshold (konstanta) keperawatan (1.250)

Hasil dan Pembahasan


1. Tenaga medis
Tenaga medis adalah tenaga kesehatan yang meliputi dokter umum,
dokter spesialis, dan dokter gigi. Tenaga medis merupakan tenaga kesehatan
yang sangat vital perannya dalam pembangunan kesehatan. Mengingat
pentingnya peran tenaga medis dalam pelayanan kesehatan, maka tenaga
medis sering dikaitkan dengan threshold (jumlah penduduk) tertentu. Dokter
yang merupakan tenaga kesehatan vital, memiliki threshold 5.000. Artinya,
untuk setiap 5.000 penduduk perlu disediakan 1 orang dokter. Analisis ini
sering digunakan sebagai dasar dalam penentuan standar kebutuhan tenaga
medis.
Per Juli 2016, Puskesmas Buaranmemiliki 2 tenaga medis yaitu 2
dokter umum. Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Buaranadalah
34,734 jiwa. Sementara standar kebutuhan tenaga medis berbasis threshold
sebesar 3 orang. Artinya, ada selisih antara ketersediaan tenaga medis riil
dengan standar kebutuhan berjumlah 1 orang.
2. Tenaga keperawatan
Tenaga keperawatan mencakup tenaga perawat dan bidan. Data bulan
Februari 2017 menunjukkan Puskesmas Buaran memiliki 8 orang tenaga
perawat dan 24 orang tenaga bidan (termasuk bidan desa). Secara
keseluruhan, Puskesmas Buaran pada tahun 2015 memiliki tenaga
keperawatan 8 orang. Sementara standar kebutuhan tenaga keperawatan
berbasis threshold sebesar 15 orang ( belum termasuk bidan desa ). Artinya,
ada selisih antara ketersediaan tenaga keperawatan riil dengan standar
kebutuhan berjumlah 7orang. Kekurangan tenaga keperawatan di
Puskesmas Buaran adalah 7 orang.
Berdasarkan analisis kebutuhan tenaga medis dengan metode threshold
di atas, sesuai dengan standar kebutuhan tenaga berdasarkan Permenkes No
75 Tahun 2014 tentang Puskesmas. Puskesmas Buaranmasih kekurangan
tenaga dokter umum 1.
Terkait dengan tenaga kesehatan, langkah-langkah yang perlu
dilakukan oleh puskesmas Buaranadalah segera berupaya menambah tenaga
medis dengan mengusulkan ke dinas kesehatan agar pelayanan yang
diberikan lebih optimal.
3. Tenaga Administrasi
Berdasarkan standar minimal tenaga administrasi di Puskesmas
Perkotaan, paling tidak memiliki tenaga administrasi 3 orang dan tenaga
pekarya 2 orang. Namun saat ini di Puskesmas Buaran hanya terdapat 1
orang Kasubbag TU dan 2 tenaga administrasi serta 1 orang pekarya.
BAB V

KESIMPULAN

1. Berdasarkan beberapa analisis diatas maka pendirian Puskesmas Buarandari


tinjauan jumlah penduduk, letak geografis sudah memenuhi persyaratan
dalam arti sebagai upaya untuk mendekatkan akses masyarakat guna
mendapatkan pelayanan kesehatan.
2. Berdasarkan analisis kondisi fisik bangunandiperlukan relokasi bagi
Puskesmas Buaransehingga sarana ruangan, lahan parkir, area hijau, jalur
bagi pejalan kaki dapat dipenuhi untuk meningkatkan
kenyamanan,keamanan dan kemudahan pelayanan yang diharapkaan
kepuasan masyarakat akan bisa meningkat
3. Untuk tinjauan kebutuhan tenaga juga masih kurang artinya belum
semuanya memenuhi persyaratan minimalnya baik tenaga medis,
paramedis/keperawatan dan tenaga administrasi serta pekarya.
4. Untuk itu perlu diusulkan untuk relokasi dan pemenuhan tenaga serta
sarana prasarana pendukung yang kurang memenuhi syarat.
ANALISIS KEBUTUHAN PENDIRIAN PUSKESMAS

DAN PERTIMBANGAN TATA RUANG DAERAH

DALAM PENDIRIAN PUSKESMAS

PUSKESMAS BUARAN

Vous aimerez peut-être aussi