Vous êtes sur la page 1sur 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

M DENGAN MASALAH KEPERAWATAN


STROKE NON HEMORAGIK DI RUANG TULIP
RSUD dr.SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN

DISUSUN OLEH :
1. WIDHEYA PIANITA
2. WINDA APRILIA DWI ASTUTI
3. YOGA EKA PRASETYO
4. YOVITA RATNA SAFITRI
5. YULIA TRI UTAMI

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


AKADEMI KEPERAWATAN INSAN HUSADA SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2018/2019
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.M DENGAN MASALAH KEPERAWATAN
STROKE NON HEMORAGIK DI RUANG TULIP
RSUD dr.SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN

A.PENGKAJIAN
1.Tanggal Pengkajian : 22 Januari 2019 Pukul :09.00WIB
Tanggal Masuk RS : 18 Januari 2019
NO.Cm : 0506xxx
Diagnosa Medis : Stroke Non Hemoragik
Identitas Pasien
Nama Pasien : Tn. M
Umur : 56 Th
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Pendidikan : SMP
Alamat : Bangan Nglorok Sragen
Pekerjaan : Buruh
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku : Jawa
Sumber Informasi : Keluarga Pasien
Penanggung Jawab
Nama : Ny.p
Umur : 54 Th
Agama : Islam
Alamat : Bangan Nglorok Sragen
Pendidikan : SMP
Jenis Kelamin : perempuan
Hubungan dengan klien : Suami

A. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan tangan dan kaki lemah
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan waktu di bawa ke RSUD tidak sadarkan diri dan pasien
mengetahui dirinya sudah di bawa ke IGD RSUD. Keluarga mengatakan mengetahui
pasien tidak sadarkan diri di kamar mandi. Saat di kaji keadaan pasien lemah dan
mengatakan pusing sekali.
Dengan TTV TD: 160/100 mmHg, N: 86x/m, RR: 22x/m, S: 36,5oC.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan sebelumnya pernah dirawat dengan penyakit yang sama sebanyak
4x.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga klien mengatakan tidak ada anggota kluarga yang lain yang mengalami
penyakit seperti HT (tidak ada), TBC (tidak ada),Penyakit paru (tidak ada)
5. Genogram

Keterangan :

: laki laki

: perempuan

: klien
Penjelasan : pasien tinggal satu rumah dengan istri dan ke 6 anak nya, pada generasi
sebelumnya dari pasien dan istri sudah meninggal.
B. Pengkajian pola fungsional Menurut Gordon (11 Pola)
1. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
Pasien mengatakan mengetahui jika mempunyai tekanan darah tinggi dan jika saat
pusing tidak merasakannya dan akibatnya pasien langsung pingsan. Pasien
mengatakan mengetahui tentang pantangan makanan hipertensi tetapi pasien
seringkali lupa sehingga pasien makan daging kambing.
2. Pola Nutrisi/metabolik
a. Intake makanan
Sebelum sakit : Pasien mengatakan makan 3x sehari nasi (dengan lauk pauk dan
sayur,porsi makan sedang).
Selama sakit : pasien mengatakan makan 3x sehari dengan menu diit makanan RS
dengan komposisi bubur rendah garam.
b. Intake minum
Sebelum sakit : pasien mengatakan minum air putih sebanyak 8x sehari @2500
cc
Selama sakit : pasien mengatakan minum air putih 3 gelas sehari @1000cc
3. Pola Eliminasi
a. Buang Air Besar (BAB)
Sebelum sakit : Pasien mengatakan BAB 1-2x setiap hari dengan konsistensi
lunak warna kekuningan, bau khas ,tidak berdarah.
Selama sakit : pasien mengatakan BAB 1x sehari selama di RS dengan
konsistensi padat ,warna kekuningan ,bau khas dan tidak ada darah.
b. Buang Air Kecil (BAK)
Sebelum sakit : pasien mengatakan BAK 3-4x sehari dengan warna kuning
jernih .
Selama sakit : pasien mengatakan BAK 5-6x sehari warna kuning jernih
(2000 cc).
4. Aktivitas dan Latihan selama sakit
Kemampuan perawatan Sebelum selama
diri 0 1 2 3 4 1 2 3 4
Makan atau minum √ √
Mandi √ √
Berpakaian √ √
Mobilisasi di tempat tidur √ √
Berpindah √ √
Ambuasi/ROM √ √

Ket. : 0 = Mandiri 1= Menggunakan alat bantu 2 = dibantu orang lain


3 = Dibantu orang lain dan alat 4 = Tergantung Total

Penjelasan : ADLs pasien sebelum sakit mandiri, ADLs pasien saat sakit di bantu
dengan alat bantu

5. Tidur dan Istirahat


Sebelum sakit :
Pasien tidur 7-8 jam perhari, pasien mengatakan tidak ada keluhan, bangun tidur terasa
segar.
Selama sakit :
Pasien mengatakan tidur 5-6 jam per hari kurang nyenyak dan tidak ada gangguan
6. Sensori, Persepsi dan Kognitif
Pasien dapat berkomunikasi dengan baik, dengan menggunakan bahasa jawa. Pasien
tidak mempunyai gangguan pendengaran, pengecapan dan penglihatan serta
penciuman.
7. Konsep diri
a. Identitas Diri : Pasien mampu mengenali diri dan menyadari dirinya seorang lelaki
dan menjadi seorang kepala keluarga.
b. Gambaran Diri : pasien merasa dirinya sedang sakit namun pasien merasa dapat
sembuh dan sekarang sedang menjalankan pengobatan.
c. Ideal Diri : Pasien ingin sembuh dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti
sebelum sakit
d. Harga Diri : pasien tidak putus asa dalam melakukan pengobatan, karena keluarga
selalu memberikan perhatian dan motivasi
e. Peran Diri : selama ini pasien menjalani perannya sebagai kepala keluarga dan
sebagai ayah . Pasien selama di rumah juga sering ikut pengajian yang diadakan di
sekitar tempat tinggalnya.
8. Sexual dan Reproduksi
Pasien berjenis kelamin laki-laki tidak ada gangguan reproduksi dan sudah menikah,
Pasien memiliki 6 orang anak.
9. Pola Peran Hubungan
Sebelum sakit : Hubungan dengan keluarga dan masyarakat baik, komunikasi dengan
menggunakan Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia
Selama sakit : Hubungan dengan keluarga, sesama pasien, dan perawat baik, tetapi
pasien merasa sedih karena tidak bisa bekerja
10. Manajemen Koping Stress
Sebelum Sakit : bila ada masalah selalu dibicarakan dengan keluarga
Selama sakit : bila ada masalah selalu bicara dengan keluarga dan berdoa,
menjalankan pengobatan sesuai dengan anjuran Tim kesehatan.
11. Sistem Nilai dan Keyakinan
Sebelum sakit : pasien beragama Islam, rutin menjalankan ibadah sholat 5 waktu.
Selama sakit : Pasien pasrah pada Tuhan dan berdoa dan klien tidak bisa menjalankan
sholat 5 waktu.
C. Pemeriksaan Fisik
1. Tingkat Kesadaran : KU lemah, Kesadaran CM
2. TTV : S : 36,5 °C N : 86 X/mnt TD : 160/100 mmHg
RR : 22X/mnt
3. Antropometri : TB : 164 cm; BB : 49 kg; IMT: 18,22
4. Kepala : Rambut beruban, bersih, rambut lurus, tidak ada ketombe.
Mata : Mata kanan dan kiri simetris, seklera berwarna putih, konjungtifa berwarna
merah muda, reflek kedip baik
Hidung : septum atau hidung lurus, lubang hidung kanan dan kiri simetris, tidak ada
jejas, tidak ada polip
Telinga : simetris kanan dan kiri, tak ada serumen, bersih, pendengaran menurun
5. Mulut : Membran mukosa kering, mulut kotor, gusi merah muda, tidak ada gigi palsu,
gigi sudah ada yang tanggal tidak ada pembesaran tongsil.
6. Leher : Tidak ada jejas, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, ictuscordis teraba.
7. Dada/Thoraks :
Inspeksi : simetris kanan dan kiri,tidak ada jejas, bentuk dada normal, RR: 22x/menit
Palpasi : terdapat vokal premitus disemua paru
Perkusi : suara kanan dan kiri sonor pada intercosta 3
Auskultasi : suara napas reguler

Jantung :
Inspeksi : tidak ada jejas, icuscordis tampak
Palpasi : terdapat ada nyeri tekan,icus kordis teraba pada di ICS 4 sinistra ,palpasi
pekak
Auskultasi: irreguler,S1 S2 Lup dup tidak ada suara tambahan
8. Abdomen
Inspeksi: perut kanan dan kiri simetris, tidak ada benjolan dan tidak ada jejas.
Auskultasi : peristaltik usus terdengar 16 kali permenit.
Perkusi : bunyi timpany pada lambung .
-Timpany : organ berongga seperti lambung ,usus,kandung kemih. .
-Pekak : hati,limfa, pangkreas ,ginjal.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
9. Inguinal
Inspeksi : tidak ada benjolan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan

10. Genetalia dan Perianal


Bersih, tidak berbau, tidak terpasang kateter, tak ada tanda-tanda peradangan.
11. Ekstremitas :
Ekstremitas atas : terpasang infus RL 20 tpm pada tangan kiri sejak awal di rawat di
RS. tidak ada oedema pada tangan.
Ekstermitas bawah : kaki dapat di gerakkan,tidak ada oedema pada kaki. Akral hangat.
Inspeksi : kulit sawo matang ,tidak ada luka ,tangan kiri terpasang infus RL 20 tpm,
tidak ada oedema
Palpasi :
Kekuatan otot oedema :
3 3 - -
3 3 - -
Penjelasan : kekuatan otot pada ekstremitas bisa melawan gravitasi tidak dapat
menahan atau melawan tahanan pemeriksaan dan tidak ada pembengkakan pada
ekstremitas

Keterangan kekuatan tonus :


0 : lumpuh total
1 : tidak ada gerakan, teraba/terlihat ada kontraksi otot
2 : ada gerakan pada sendi tetapi tidak dapat melawan gravitasi (hanya bergeser)
3 : bisa melawan gravitasi tidak dapat menahan atau melawan tahanan pemeriksaan
4 : bisa bergerak melawan tahanan pemeriksaan tapi kekuatan nya berkurang
5 : dapat melawan tahanan pemeriksaan dengan kekuatan maksimal
D. Pemeriksaan Penunjang
Telah dilakukan pemeriksaan penunjang
Rontgen thorax non kontras ap/lat
Dengan kesan :
Tidak ada Kardiomegali

Dokter pengirim : dr. Nur cahyani


Nama pasien : Tn. m
Tanggal lahir : 01-01-1962/56 tahun
Tanggal hasil : 20-01-2019/09.30 wib
Jenis Pemeriksaan Hasil Angka normal Interpretasi
Hematologi
Darah lengkap
Leukosit 10.13 10^30/ul 4000-11000
Eritrosit 5.48 Mm 44-60
Hemoglobin 14.8 Ar/dl 11.5-16.5
Hematokrit 45.9 % 35.0-49.0
Mcu 83.8 Fi 79-99
Mch 27.0 Pg 27-31
Mchc 32.3 g/dl 33-37
Rdw-iu 16.2 fi
Trombosit 230 10^3/ul 150000-450000
Pct 0.14 % 0.16-0.33
Mpu 6.2 Fl 7.9-11.1
Pdw 16.4 Fl 9.0-13.0
Hitung jenis ( diff )
Neutrofil ( NE % ) 83.5 % 50-70
Limfosit ( LY % ) 10.8 % 20-48
Monofit ( MO % ) 1.8 % 2.8
Eosinofil ( eo % ) 2.9 % 0.3
Basofil ( ba % ) 1.0 % 0.1
Kimia klinik
Ureum 26 Mg/dl 10-45
Gratinin 0.78 Mg/dl 0.50-1.10
SGOT 29 u/l 8.37
SGPT 13 u/l 8.40
Elektrolit
Natrium 13.91 mmol/l 135-145
Kalium 3.48 mmol/l 3.50-5.50
Chloride 103.84 mmol/l 96-106

Kimia Klinik
Lemak
Cholestrol total 151 mg/dL < 220
Trigliserida 68 mg/dL < 150
Fungsi Ginjal
Asam Urat 6.1 mg/dL 3.4 - 7

E. Therapy
Obat Oral :
1. Amplodipin 1 x 1
Menurunkan tekanan darah tinggi membantu mencegah stroke, serangan jantung,
dan masalah ginjal.
2. Candesartan 1 x 1
Obat yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi (hipertensi) pada
orang dewasa maupun anak-anak
3. Mini aspi 1 x 1
Pasca stroke, untuk mencegah terulangnya serangan

4. Aspilet
obat yang biasa digunakan untuk pencegahan primer dari penyakit
thromboembolic dan kardiovaskuler
5. Neuroaid 3 x 2
Obat yang diindikasikan untuk rehabilitasi pasca stroke
Obat injeksi :
6. Ceftriaxone 2 gr/ 24 jam antibiotik
7. Omeprazole 1gr/ 24 jam
Obat yang mampu menurunkan kadar asam yang di produksi di dalm lambung.
8. Citicholine 500mg/12jam untuk mencegah kerusakan otak
9. Manitol 125cc/6jam
Obat deuretik yng digunakan untuk mengurangi tekanan dalam intrakranial akibat
pembengkakan otak serta menurunkan tekanan bola mata akibat glaukoma.
10. Phenitoin 100gr/12jam
Untuk mengobati beberapa jenis denyut jantung yang tidak teratur
11. Asam Tranex 500/8jam
Obat yang di gunakan untuk mengurangi pedarahan
F. DATA FOKUS
Subyektif :
- Pasien mengatakan lemas dan pusing pada kepala bagian belakang
- Pasien mengatakan semua tangan dan kaki lemah
- Pasien mengatakan aktivitas sehari hari masih di bantu keluarga
Obyektif :
- Pasien tampak lemah saat di kaji dan tampak menahan rasa psing
- Tampak terpasang infuse rl 20 tpm pada tangan kiri
- Aktivitas pasien di bantu keluarga
- Kesadaran : compomentis, GCS : E4V5M6 (15)
- Ttv: td : 160/100 mmHg N: 86x/mnt RR: 22x/mnt S: 36,5 ᵒC

Kekuatan otot : oedema :


3 3 - -
3 3 - -
Penjelasan : pada kekuatan otot dengan hasil bisa melawan gravitasi tidak dapat
menahan atau melawan tahanan pemeriksaan dan pada pemeriksaan oedema pada
ekstremitas tidak di temukan pembengkakan.

Keterangan kekuatan tonus :


0 : lumpuh total
1 : tidak ada gerakan, teraba/terlihat ada kontraksi otot
2 : ada gerakan pada sendi tetapi tidak dapat melawan gravitasi (hanya bergeser)
3 : bisa melawan gravitasi tidak dapat menahan atau melawan tahanan pemeriksaan
4 : bisa bergerak melawan tahanan pemeriksaan tapi kekuatan nya berkurang
5 : dapat melawan tahanan pemeriksaan dengan kekuatan maksimal

G. Analisa Data
Data Masalah Etiologi
1. DS : pasien mengatakan pusing Gangguan perfusi Penurunan aliran
pada kepala bagian belakang jaringan serebral darah ke otak

DO : pasien terlihat menahan rasa


pusing pada kepala dengan memegang
kepala
TTV :
TD: 160/100 mmHg N: 86x/mnt RR:
22x/mnt S: 36,5 ᵒC
Kesadaran : compomentis
GCS : E4V5M6 (15)
2. Ds: pasien mengatakan semua Hambatan mobilitas fisik Gangguan
tangan dan kaki lemah neurovaskuler

Do : pasien tampak lemah saat


dikaji Tampak terpasang infus RL
20 tpm pada tangan kiri.
Ttv: td : 160/100 mmHg N: 86x/mnt
RR: 22x/mnt S: 36,5 ᵒC
Kesadaran : compomentis
GCS : E4V5M6 (15)

Do : aktivitas di bantu keluarga


Kekuatan otot :
3 3
3 3

H. Diagnosa Perawatan Sesuai Prioritas


1. Gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan Penurunan aliran darah ke otak
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neurovaskuler
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

N DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


O KEPERAWA DAN KH
TAN
1. Gangguan Setelah dilakukan - monitor ttv
perfusi - pantau adanya daerah
keperawatan selama 3x24 jam
jaringan tertentu yang hanya peka
serebral Gangguan perfusi jarigan terhadap panas/dingin
berhubungan -Batasi gerakan pada
teratasi dengan kriteria hasil:
dengan kepala, leher dan
Penurunan a. Mendemonstra punggung.
aliran darah ke - Pantau ketat
sikan status
otak pemasukan dan
sirkulasi yang pengeluaran cairan,
turgor kulit dan keadaan
di tandai
membran mukosa.
dengan - Bantu pasien untuk
menghindari batuk,
tekanan systol
muntah, pengeluaran
dan dyastol feses yang di paksakan/
mengejan.
normal <140
- Perhatikan adanya
mmHG gelisah yang meningkat,
peningkatan keluhan dan
b. Tidak ada
tingkah laku yang tidak
anda tanda sesuai lainnya.
-berikan posisi supinasi
tekanan
-ajarkan latihan aktivitas
intrakranial secara perlahan
- kolaborasi dengan
(tidak lebih
dokter pemberian obat
dari 15 - kolaborasi dengan ahli
gizi
mmHG)

2. Hambatan Setelah dilakukan - Monitor TTV


mobilitas fisik
keperawatan selama 3x24jam - Monitor kekuatan otot
b.d kerusakan
neurovaskuler Gangguan Mobilitas Fisik - Monitor respon
teratasi dengan kriteria hasil : kardiovaskuler terhadap
 Klien meningkat dalam aktivitas (takikardi,
aktivitas fisik menjadi tingkat disritmia, sesak nafas)
2 - Lakukan tirah Baring
 Tekanan darah normal Setiap 2 Jam Sekali
120/80 mmHg 5. - Lakukan tindakan

 Klien dapat beristirahat ROM Aktif dan pasif


dengan baik 6. - Dampingi dan bantu
 Nyeri pada pinggang pasien saat mobilisasi
berkurang dan bantu penuh
 Kekuatan otot meningkat kebutuhan ADL pasien
pada skala 3 - berikan penyuluhan
terhadap keluarga
tentang gangguan
mobilitas dan
perawatanya
- Kolaborasi dalam
pemberian obat dan
tidakan medis dengan
dokter
IMPLEMENTASI / TINDAKAN KEPERAWATAN

No Hari /tgl / Implementasi Respon pasien TTD/


dx jam Nama
1 Selasa, 22 -memonitor ttv ku S: pasien mengatakan
januari tangan dan kaki lemah
2019 O: ku :pasien tampak
08:00 lemah
Ttv : td : 160/100mmhg
N :86x/mnt Rr : 22 x
/mnt S : 36,5oC

1 09.30 -memberikan posisi supinasi S: pasien mengatakan


pusing pada kepala
bagian belakang
O: pasien tampak
menahan rasa pusing
dengan memegang
kepala

1,2 11:00 -melakukan injeksi melalui IV S: pasien mengatakan


I. Ceftriaxone 2 gr/ 24 jam sedikit sakit saat obat
masuk
J. Omeprazole 1gr/ 24 jam
O: obat masuk melalui
K. Citicholine 500mg/12jam selang infus
L. Manitol 125cc/6jam
M. Phenitoin 100gr/12jam
N. Asam Tranex 500/8jam

1,2 12:15 -melakukan pengkajian keluhan pasien


S: pasien mengatakan
tangan kaki sulit di
gerakkan
O: anggota gerak atas
dan bawah score 3 tidak
bisa menahan jika ada
tekanan
-memberikan penyuluhan tentang
1,2 14:00 penyakit stroke S: pasien mengatakan
paham setelah di beri
pengetahuan pada
perawat
O: pasien tampak
memahami penyuluhan
yang di berikan oleh
perawat
2 15:00 -mengajarkan pasien untuk mobilisasi
di tempat tidur S: pasien mengatakan
berpindah posisi masih
di bantu keluarga.
O: pasien tampak
mampu melakukan
berpindah namun sedikit.

2 17:20 - memberikan penyuluhan tentang S: pasien mengatakan


ROM bersedia di latih tindakan
- melatih gerakan ROM PASIF Rom pasif
O: pasien mengikuti
gerakan ROM yang di
ajarkan oleh perawat

2 19:00 -membantu pasien memenuhi S: pasien mengatakan


kebutuhan aktivitas (makan) ingin di bantu dalam
memenuhi kebutuhan
nutrisi
O: pasien makan habis ¾
porsi dengan lauk pauk,
sayur dan teh

1,2 20:30 -menganjurkan pasien untuk istirahat S: pasien mengatakan


ingin tidur lebih awal
O: pasien tampak akan
tidur

1 Rabu, 23 -mengkaji ttv, ku S: pasien mengatakan


januari semua kaki dan tangan
2019 nya masih lemah dan
08:10 masih terasa Pusing
O: pasien terlihat lemas
Ku : lemah, TD :
150/90mmHG, N: 80
X/mnt, RR: 20 X/mnt, S:
36ᵒ

1,2 09:15 -melakukan tindakan injeksi


O. Ceftriaxone 2 gr/ 24 jam S: pasien mengatakan
sedikit sakit saat obat
P. Omeprazole 1gr/ 24 jam
masuk
Q. Citicholine 500mg/12jam O: obat masuk melalui
selang infus
R. Manitol 125cc/6jam
S. Phenitoin 100gr/12jam

-mengkaji kekuatan otot


2 11:00 S: pasien mengatakan
pasien untuk melatih gerakan pasif di
tangan dan kaki masih
tempat tidur
lemah
O: pasien tampak lemah
dengan skore kekuatan
otot total 4 semua
-melatih pasien mobilisasi
2 14:20 S: pasien mengatakan
bersedia di lakukan
mobilisasi
O: pasien mengikuti
perintah mobilisasi yang
di ajarkan perawat

-melatih gerakan ROM PASIF secara


2 15:30 mandiri S: pasien mengatakan
bersedia di ajarkan
gerakan rom pasif secara
mandiri
O: pasien mengikuti
tindakan ROM PASIF
secara mandiri walaupun
sedikit di bantu oleh
perawat
- memberikan posisi supinasi
1 17:30 S: pasien mengataka
nyaman dengan posisi
terlentang (supinasi)

-Mengevaluasi kegiatan pasien di


2 20:00 tempat tidur S: pasien mengatakan
masih lemah, makan dan
minum serta toiletting di
atas bed
O: kebutuhan aktivitas
dan eliminasi pasien
masih di atas bed
-menganjurkan pasien untuk istirahat
1,2 21:45 S: pasien mengataka
ingin tidur tetapi belum
bisa
O: pasien tampak sedikit
gelisah miring kanan dan
kiri karena ingin tidur
tetapi tidak bisa
-melakukan injeksi
1,2 24:30 S: paien mengatakan
T. Ceftriaxone 2 gr/ 24 jam
bersedia di berikan
U. Omeprazole 1gr/ 24 jam injeksi
O: pasien mengikuti
perintah untuk di injeksi

-mengobservasi TTV
1 Kamis, 24 S: Paien mengeluh
januari pusing, tangan dan kaki
2018 lemah
07:00 O: KU: sedang kes: CM
TD:140/90 mmHg, N:
80x/menit, R: 22x/menit,
S: 36,4oC

-melakukan tindakan injeksi IV


1,2 08:00 V. Ceftriaxone 2 gr/ 24 jam S: pasien mengatakan
bersedia di lakukan
W. Omeprazole 1gr/ 24 jam
tindakan injeksi
X. Citicholine 500mg/12jam O: pasien mengikuti
tindakan injeksi yang
Y. Manitol 125cc/6jam
diberikan oleh perawat
Z. Phenitoin 100gr/12jam
AA. Asam Tranex 500/8jam

-menganjurkan pasien untuk istirahat


-menganjurkan pasien untuk aktivitas S: pasien mengatakan
1,2 09:20 sedikit sedikit pusing sedikit berkurang
O: pasien tampak lebih
rileks dan tidak menahan
pusing
-mengkaji kekuatan otot pasien
S: Pasien mengatakan
2 10:30 mulai mampu menahan
tekanan
O: anggota gerak atas
dan bawah score 4

-melatih gerakan ROM PASIF


S: Pasien mengatakan
2 11:00 lebih ringan dalam
bergerak pasif
O: pasien mampu
melakukan sesuai yang
di ajarkan.
-menganjurkan latihan gerakan pasif
lebih sering S: pasien mengatakan
ingin belajar di rumah
O: pasien terlihat
antusias latihan gerakan
pasif
EVALUASI
NO Hari/tanggal/jam Evaluasi Ttd
DX
1. Selasa 22, januari 2019 S: pasien mengatakan pusing pada
kepala bagian belakang
O: pasien tampak menahan rasa
pusing dengan memegang kepala
Ttv : td : 160/100mmhg N :86x/mnt
Rr : 22 x /mnt S : 36,5oC
A: masalah belum teratasi
P: intervensi di lanjutkan (kaji
TTV,KU, monitor peningkatan
tekanan intrakarnial,kolaborsi
dengan dokter pemberian obat)

1. Rabu, 23 januari 2019 S: pasien mengatakan semua kaki


dan tangan nya masih lemah dan
masih terasa Pusing
O: : pasien terlihat lemas
Ku : lemah, TD : 150/90mmHG, N:
80 X/mnt, RR: 20 X/mnt, S: 36ᵒ
A: masalah teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan (kaji
TTV,KU, monitor peningkatan
tekanan intrakarnial,kolaborsi
dengan dokter pemberian obat)

1. Kamis, 24 januari 2019 S: Pasien mengatakan tidak pusing


O: Pasien tampak lebih segar dan
lebih sering tersenyum KU: sedang
kes: CM
TD:140/90 mmHg, N: 80x/menit, R:
22x/menit, S: 36,4oC
A: masalah teratasi
P: intervensi dihentikan.
2 Selasa,22 januari 2019 S: pasien mengatakan tangan dan
kaki masih lemah
O: anggota gerak atas dan bawah
score 3 tidak bisa menahan jika
ada tekanan
A: masalah teratasi sebagian
P: intervensi di lanjutkan
-latih ROM pasif
-ajarkan mobilisasi di tempat
tidur
-kaji kekuatan otot
-evaluasi kemampuan mobilisasi
2 Rabu,23 januari 2019 S: pasien mengatakan mampu
bergerak perlahan dengan
mandiri
O: pasien tampak mampu dengan
skore kekuatan otot total 4 bisa
bergerak melawan tahanan
pemeriksaan tapi kekuatan nya
berkurang
A: masalah teratasi sebagian
P: intervensi di lanjutkan
-kaji kekuatan otot
-latih ROM pasif
-ajarkan imobilisasi mandiri di
tempat tidur
-evaluasi kemampuan mobilisasi
Kamis,24 januari 2019 S: Pasien mengatakan mulai
mampu menahan tekanan
O: anggota gerak atas dan bawah
score 4 bisa bergerak melawan
tahanan pemeriksaan tapi
kekuatan nya berkurang
A: masalah teratasi
P: hentikan intervensi pasien
BLPL

Vous aimerez peut-être aussi