Vous êtes sur la page 1sur 4

A.

Uji Coba Instrumen

Instrumen sebelum digunakan perlu diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui kelayakannya.

1. Uji Validitas

Validitas menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila

mampu mengukur apa yang diinginkan. Pengujian validitas isi dan konstruk instrumen dikembangkan dalam

bentuk kisi-kisi dan divalidasi oleh ahlinya. Selain validasi oleh ahli, dilakukan validitas item yang

diujicobakan pada siswa SMA Negeri Kebakkramat yang dianggap setara. Validitas butir soal dihitung

menggunakan rumus korelasi product moment (rxy) dari Karl Pearson sebagai berikut:

Keterangan: rxy = Korelasi product moment


n = jumlah sampel
x = skor tiap item soal
y = skor total
Σxy = jumlah (x)(y)
Butir soal dikatakan valid jika rxy ≥ rtabel pada taraf signifikansi 5% (Arikunto, 2005).

Analisis validitas butir soal kemampuan regulasi diri dari jumlah soal 30 item terdapat 8 item soal

valid dan 22 item soal tidak valid (Lampiran Excel). Hasil validitas butir soal kemampuan regulasi diri

disajikan pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Hasil Validitas Soal Kemampuan Regulasi Diri


Kategori Validitas Nomor Soal Jumlah
Soal valid 3, 5, 14, 20, 22, 23, 29, 30 8
Soal tidak valid 1, 2, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 22
21, 24, 25, 26, 27, 28
Jumlah 30 30

Analisis validitas butir soal kreativitas dari jumlah soal 30 item terdapat 8 item soal valid dan 22 item

soal tidak valid (Lampiran Excell).


2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana instrumen dapat memberikan hasil pengukuran

yang dapat dipercaya sebagai alat pengambilan data. Instrumen dikatakan reliabel jika memiliki tingkat

keajegan dalam mengukur, dan apabila instrumen tersebut pada subyek yang berbeda akan memberikan hasil

yang relatif sama. Uji reliabilitas tes menggunakan Kuder-Richardson (K-R 20) sebagai berikut:

dimana, p = proporsi peserta didik yang menjawab item dengan benar


q = proporsi peserta didik yang menjawab item dengan salah
Σpq = jumlah hasil kali antar p dan q
n = banyak item
S = standar deviasi tes
Kriteria reliabilitas dengan batasan:
0,91 – 1,00 = sangat tinggi
0,71 – 0,90 = tinggi
0,41 – 0,70 = cukup
0,21 – 0,40 = rendah
≤ 0,20 = sangat rendah (Masidjo, 2006)

Hasil analisis reliabilitas uji coba instrumen soal tes kognitif disajikan pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7 Hasil Kesimpulan Uji Reliabilitas
Jenis instrumen Jumlah item Reliabilitas Kriteria
Soal tes kognitif 30 0.653397626 Cukup

Berdasarkan data yang tersaji dalam Tabel 3.7 disimpulkan bahwa soal test kognitif yang diujicobakan

mempunyai tingkat kualifikasi reliabilitas pada taraf cukup.


3. Uji Daya Beda

Daya beda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang memiliki kemampuan

tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan rendah. Rumus yang digunakan adalah:

keterangan:

JA: banyaknya peserta kelompok atas

JB: banyaknya peserta kelompok bawah

BA: banyaknya peserta didik kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

BB : banyaknya peserta didik kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

Butir soal yang baik adalah yang memiliki indeks daya beda antara 0,4 sampai dengan 0,7. Kriteria

daya beda item instrumen adalah:

0,0 – 0,2 = jelek


0,2 – 0,4 = sedang
0,4 – 0,7 = baik
0,7 – 1,00 = baik sekali (Arikunto, 2005)
Analisis pada soal tes kognitif untuk mengetahui kualifikasi daya beda soal didapatkan hasil seperti

yang tersaji dalam Tabel 3.8.

Tabel 3.8 Tabel Kesimpulan Daya Beda Soal Penilaian Kognitif


Instrumen tes Kualifikasi Nomor Soal Jumlah
Soal kognitif Baik sekali - -
Baik 4, 20 2
Sedang 2, 3, 5, 6, 13 5
Jelek 1, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 23
21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30
Jumlah 30 30

Berdasarkan data yang tersaji pada Tabel 3.8 terdapat 2 soal masuk dalam kualifikasi daya beda yang

baik,5 soal dalam kualifikasi sedang dan sisanya jelek, sehingga tidak dapat digunakan dalam penelitian.
4. Uji Taraf Kesukaran

Taraf kesukaran soal ditunjukkan dengan indeks kesukaran, yaitu bilangan yang menunjukkan sukar

atau mudahnya suatu soal. Indeks kesukaran dihitung dengan rumus:

Keterangan: P = Indeks kesukaran


B = Jumlah peserta didik yang menjawab dengan benar
JS = Jumlah seluruh peserta didik
Taraf kesukaran diklasifikasikan ke dalam kriteria;
0,10 – 0,30 = soal sukar
0,31 – 0,70 = soal sedang
0,71 – 1,00 = soal mudah (Arikunto, 2005)
Hasil uji coba taraf kesukaran soal tes kognitif disajikan dalam Tabel 3.9.

Tabel 3.9. Tabel Tingkat Kesukaran Tes Kognitif

Instrumen tes Keterangan Nomor Soal Jumlah


Soal kognitif Mudah 1, 2, 3, 6, 7, 14, 15, 16, 19, 22, 23, 24, 26, 29, 15
30
Sedang 4, 5, 9, 10, 11, 12, 13, 20, 27, 28 10
Sukar 8, 17, 18, 21, 25 5
Jumlah 30

Vous aimerez peut-être aussi