Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Laporan Kasus
Oleh :
Rizky Maulana
17360146
Pembimbing :
dr. Juspeni Kartika, Sp.PD
2019
LEMBAR PENGESAHAN
Pembimbing Penyaji
BAB I
PENDAHULUAN
KAD dilaporkan bertanggung jawab untuk lebih dari 100.000 pasien yang dirawat
per tahun di Amerika Serikat. Walaupun data komunitas di Indonesia belum ada, agaknya
insiden KAD di Indonesia tidak sebanyak di negara barat, mengingat prevalensi DM tipe
1 yang rendah. Laporan insiden KAD di Indonesia umumnya berasal dari data rumah
sakit dan terutama pada pasien DM tipe 2.(1)
Angka kematian pasien dengan KAD di negara maju kurang dari 5% pada banyak
senter, beberapa sumber lain menyebutkan 5 – 10%, 2 – 10%, atau 9 – 10%. Sedangkan
di klinik dengan sarana sederhana dan pasien usia lanjut angka kematian dapat mencapai
25 – 50%. Angka kematian menjadi lebih tinggi pada beberapa keadaan yang menyertai
KAD, seperti sepsis, syok berat, infark miokard akut yang luas, pasien usia lanjut, kadar
glukosa darah awal yang tinggi, uremia dan kadar keasaman darah yang rendah.
Kematian pada pasien KAD usia muda umumnya dapat dihindari dengan diagnosis cepat,
pengobatan yang tepat dan rasional sesuai dengan patofisiologinya. Pada pasien
kelompok usia lanjut, penyebab kematian lebih sering dipicu oleh faktor penyakit
dasarnya.(1) Mengingat pentingnya pengobatan rasional dan tepat untuk menghindari
kematian pada pasien KAD usia muda, maka selanjutnya akan dibicarakan tentang
penatalaksanaan KAD disertai dengan komplikasi akibat penatalaksanaannya.
4
BAB II
LAPORAN KASUS
Nama : Ny. E
Tanggal Lahir : 10/11/1960
Usia : 59 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Natar
Pekerjaan : Tidak bekerja
Suku Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
No.RM : 124704
Masuk RSPBA : 28/03/2019 pukul 11.10
2.2 Anamnesis
A. Keluhan Utama
B. Keluhan Tambahan
pasien lemas dan terasa pusing, ada mual/muntah, pasien tidak nafsu
diketahui kalau pasien lemas sejak 3 hari yang lalu, pusing, ada
mual/muntah, pasien tidak nafsu makan dan hanya minum sedikit. Terdapat
5
luka pada telapak mulut pasien yang tidak kunjung sembuh, melebar,
bertambah bengkak dan berbau sejak 5 hari yang lalu. Pasien memiliki riwayat
Infeksi mulut
Keadaan Penyebab
Hubungan Diagnosa
Kesehatan Meninggal
Kakek – – –
Nenek – – –
Ayah – – –
Ibu Obesitas – –
Saudara – – –
Anak-anak – – –
F. Anamnesis Sistem
Sistem Cerebrospinal Gelisah (+), Lemah (+), demam (-), sakit kepala
(+)
G. Riwayat Kebiasaan
Jarang kontrol DM
Frekuensi/hari : 4 x/ hari
Jumlah/hari : 1 porsi
Variasi/hari : Bervariasi
A. Pemeriksaan Umum
B. Aspek Kejiwaan
7
C. Status Generalisata
Kulit
Kepala
Rambut : Normal
Mata
Telinga
8
Hidung
Mulut
Faring : Normal
Leher
Thorak
Jantung
Ekstremitas
B. Pemeriksaan EKG
2.5 Resume
13
keluhan Badan terasa sangat lemas sejak + 3 hari, terasa pusing, ada
Terdapat luka pada telapak mulut pasien yang tidak kunjung sembuh,
melebar, bertambah bengkak dan berbau sejak 5 hari yang lalu. Pasien
bibir kering, turgor kulit menurun, Akral dingin, Kedua Ektermitas Atas
Pernapasan 39x/mnt.
Pemeriksaan fisik
Tanda-tanda umum : Tanda-tanda vital :
Tanda khusus :
14
Pemeriksaan penunjang :
– EKG
– Rongten Thorax
– Keton 156/+++
– Darah samar 250/+++
– Leukosit 17.100 ul
– GDS; >250 dan high
– Natrium 122
– Glukosa urin 100/++
– MCV 78, MCH 25, MCHC 31
– SGOT 10, SGPT 17
HHNK
Ensephalopaty metabolic
2.9 Penatalaksanaan
A. Non Farmakologi
1. Tirah baring
2. Oksigenisai 5L-8L
3. NGT
4. Pemasangan Kateter
B. Farmakologi
15
- IVFD I RL + Bikarbonat
- IVFD II Nacl
- Metformin 3 x1
- Insulin
- Ceftriaxone 2 x 2gr
- Metronidazol
- Keterolac
B. CT-Scan
2.11 Prognosis
BAB III
ANALISIS KASUS
Diagnosis KAD
Langkah pertama yang harus diambil pada pasien KAD terdiri dari
anamnesis dan pemeriksaan fisik yang cepat dan teliti terutama memperhatikan
patensi jalan napas, status mental, status ginjal dan kardiovaskular, dan status
hidrasi. Langkah-langkah ini harus dapat menentukan jenis pemeriksaan
laboratorium yang harus segera dilakukan, sehingga penatalaksanaan dapat segera
dimulai tanpa adanya penundaan.
17
pemeriksaan kadar glukosa darah dengan glucose sticks dan pemeriksaan urine
dengan menggunakan urine strip untuk melihat secara kualitatif jumlah glukosa,
keton, nitrat, dan leukosit dalam urine. Pemeriksaan laboratorium lengkap untuk
dapat menilai karakteristik dan tingkat keparahan KAD meliputi kadar HCO3,
Nafas sesak
Hasil penilaian awal airway : kesan tidak terdapat sumbatan pada jalan nafas
pasien, pasien sadar dan menjwab pertanyaan dgn suara jelas. Pasien datang
18
terhadap patensi jalan nafas tetap dilakukan walaupun kesan awal jalan nafas
Hasil penilaian breathing dan ventilasi : kesan bahwa breathing dan ventilasi
kussmaul), tapi sudah dilakukan tindakan pemasangan oksigen nasal canul 8L.
Mual dan muntah yang ditemukan pada pasien merupakan manifestasi klinis
teraktivasinya kemoreseptor trigger zone oleh keton yang tinggi dalam darah.
Leukositosis sumber infeksi pada pasien ini berasal dari infeksi yang ada
dimulut
Analisa terapi
19
Cairan
Insulin
Kalium
Pada awalnya KAD biasanya kadar ion K serum meningkat
hiperkalemia yang fatal sangat jarang dan bila terjdi harus segera diataasi
dengan pemberian bikarbonat. Bila pada elektrokardiogram ditemukan
gelombang T yang tinggi, pemberian cairan dan insulin dapat segera
mengatasi keadaan hiperkalemi tersebut.
20
Bikarbonat
Saat ini bikarbonat hanya diberikan bila pH kurang dari 7,1 walaupun
demikian komplikasi asidosis laktat dan hiperkalemia yang mengancam
tetap merupakan indikasi pemberian bikarbonat.
Pengobatan Umum
Di samping hal tersebut di atas pengobatan umum yang tak kalah penting.
Pengobatan umum KAD, terdiri atas:
Pemantauan
- Analisis gas darah, bila pH <7 waktu masuk periksa setiap 6 jam
sampai pH >7,1, selanjutnya setiap hari sampai keadaan stabil
DAFTAR PUSTAKA