Vous êtes sur la page 1sur 4

Visi: Pendidikan Agama Hindu menjadi sumber nilai dan pedoman bagi penyelenggaraan program studi

dalam mengantarkan mahasiswa mengembangkan kepribadiannya.

Misi: Pendidikan Agama Hindu membantu mahasiswa agar mampu mewujudkan nilai dasar Agama
Hindu dan Kebudayaan serta kesadaran untuk menerapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Úraddhà:
1) Kepercayaan, ketaatan, ajaran, keyakinan.
2) Kepercayaan kepada Sabda Tuhan Yang Maha Esa, keimanan agama.
3) Ketenangan jiwa, kesabaran dalam pikiran.
4) Akrab, intim, kekeluargaan.
5) Hormat, menaruh penghargaan.
6) Kuat penuh semangat.
7) Kandungan ibu yang berumur lama.
Úraddhàlu:
1) Kepercayaan, penuh keimanan.
2) Kerinduan, keinginan terhadap sesuatu.
Didalam Bhagavadgita (XVII. 2-3) kita temukan jenis Úraddhà, yaitu Úraddhà yang bersifat Sattva,
Rajas, dan Tamas sesuai dengan sifat manusia. Keyakinan tiap-tiap individu tergantung pada
sifat /wataknya.
Aham atma gudakesa,sarvabhutasyasthitah aham adis cha madhyam cha, butanam anta eva cha.

(bhagawadgita X. 20 )

Oh arjuna, aku adalah atman yang menetap dalam hati semua mahluk, aku adalah permulaan,
pertengahan, dan akhir dari semua mahluk.

ada 5 jenis keyakinan Hindu, yaitu:

1) Widhi Tattwa atau Widhi Úraddhà,


keimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan berbagai manifestasi-Nya.
2) Àtmà Tattwa atau Àtmà Úraddhà,
keimanan terhadap Àtmà yang menghidupkan semua mahluk.
3) Karmaphala Tattwa atau Karmaphla Úraddhà, keimanan terhadap kebenaran hukum sebab akibat
atau buah dari perbuatan.
4) Samsàra atau Punarjanma Tattwa/Úraddhà, keimanan terhadap kelahiran kembali.
5) Moksa Tattwa atau Moksa Úraddhà,
keimanan terhadap kebebasan yang tertinggi bersatunya Àtma dengan Brahman, Tuhan Yang
Maha Esa.

Kitab Bhagavadgita (III.31; IV.39, 40) yang merupakan sabda Sri Krsna kepada Arjuna,
menekankan tentang Úraddhà,sbb:

 “mereka yang selalu mengikuti ajaran-Ku dengan penuh keyakinan (Úraddhà) serta bebas dari
keinginan duniawi, juga akan bebas dari keterikatan”
 “Ia yang memiliki keimanan yang mantap (Úraddhà) memperoleh ilmu pengetahuan, menguasai
panca indrianya, setelah memiliki ilmu pengetahuan dengan segera mencapai kedamaian yang
abadi”
 “Tetapi mereka yang dungu, yang tidak memiliki ilmu pengetahuan, tidak memiliki keimanan
(Úraddhà) dan diliputi keragu-raguan, orang yang demikian ini tidak memperoleh kebahagian di
dunia ini dan dunia lainnya”
Brahma Widya berarti ilmu yang mempelajari tentang kesejatian Brahman/Ida Sang Hyang Widhi Waça
dalam segala aspek-Nya.

Empat Jalan Menuju Kepada-Nya

Bhakti Marga Yoga

menyalurkan atau mencurahkan cinta yang tulus dan luhur kpd TYME

1. Melkasnakan doa atau puja tri sandhya secara rutin setiap hari;

2. Menghaturkan banten saiban atau jotan/ngejot atau yajnasesa;

3. masegeh, mecaru, tawur, memelihara hewan, melakukan penghijauan

4. bhakti kehadapan guru rupaka atau rerama

Karma Marga Yoga

kerja sebagai bentuk pengabdian dan bhakti kepada TYME

ngayah, matulungan, menyama braya, paras-paros sarpanaya salunglung sabayantaka, suka dan duka,
agawe sukaning wong len, utsaha ta larapana, makarya, makarma sane melah, ala kalawan ayu, karma
phala, catur paramita, tri guna, trikaya parisudha, yama niyama brata dll.

Jnana Marga Yoga

Jalan dan usaha untuk menghubungkan diri dengan TYME untuk mencapai kebahagiaan sejati melalui
pengetahuan,ditekankan pengetahuan spiritual

Dengan meditasi

Raja Marga Yoga

jalan atau usaha tertinggi untuk menghubungkan diri dengan TYME melalui jalan Yoga yg tertinggi
melalui pengekangan diri dan pengendalian pikiran

 Melaksanakan intropeksi diri atau pengendalian diri;

 Melaksanakan kerjasama atau relasi yg baik dan terpuji dg sesama;

 Menjalin hubungan kemitraan di alam semesta ini secara terhormat dengan rekanan, lingkungan,
dan semua ciptaan Tuhan di alam semesta ini

Hakikat Manusia Hindu


Manu = pikiran

Sya = milik atau sifat yg dimiliki kata benda yg dilekatinya.

Manusia = ia yg memiliki pikiran atau ia yg senantiasa berfikir dan menggunakan akal pikirannya

Bahwa hakikat manusia dan alam semesta terdiri dari dua unsur, yaitu: Purusa, asas Kejiwaan (Rohani)
dan Prakrti, asas badani (material/badani).

Berdasarkan pandangan Veda dikemukakan beberapa aspek hakikat martabat manusia Hindu:

1. Jati (kelahiran);

2. Dharma (kewajiban hidup, kebenaran, kedudukan, dan peran sosial kemasyarakatan-keagamaan);

3. Warna (profesi bidang pekerjaan)

4. Karma (secara luas melingkupi: manacika, wacika, kayika)

5. Guna (Sattwam, Rajas, Tamas);

6. Tingkat kebrahmacarian dan wawasan pengetahuan (Vedajna, Wedaprangga, Sastrajna,


Gunawan)

7. Tingkat keimanan dan kerohaniawanan (Sradham, Satyam).

Stula Sarira/Raga Sarira yang terjadi dari Panca Tanmatra atau Panca Mahabhuta:

1. Tulang belulang, otot, daging dan segala yg padat sifatnya terjadi dari gandha atau prtiwi.

2. Darah, lemak, kelenjar, empedu, air badan dan segala yg cair sifatnya terjadi dari rasa atau apah.

3. Panas badan, sinar mata dan segala yg panas dan bercahaya sifatnya terjadi dari rupa atau teja.

4. Napas dan udara dalam badan sifatnya terjadi dari sparsa atau vayu.

5. Rongga dada, rongga mulut dan segala rongga lainnya terjadi dari sabda dan akasa.

Dalam hubungannya dengan Sthula Sarira/badan kasar manusa disebutkan adanya unsur-unsur sebagai
berikut:

Sad Kosa yaitu 6 lapis pembungkus yg terdiri dari:

1. Asti/tawulan - tulang

2. Odvad - otot

3. Sumsum - sumsum

4. Mamsa - daging
5. Rudhira - darah

6. Carma - kulit

Dasa Bayu atau Dasa Prana, yaitu 10 macam udara dalam badan manusia:

1. Prana udara pada paru-paru

2. Samana udara pada pencernaan

3. Apana udara pada pantat

4. Udana udara pada kerongkongan

5. Vyana udara pada yg menyebar ke seluruh tubuh

6. Naga udara pada perut yg keluar pada saat perut mengempis

7. Kurmara udara yg keluar dari badan oleh tangan dan jari

8. Krkara udara pada saat bersin

9. Devdatta udara saat menguap

10. Dananjaya udara yg memberi makan pada badan

Yang mempunyai hubungan dg Suksma Sarira/Badan halus yaitu Panca Kosa

1. Annamaya kosa - badan dari sari makanan

2. Pranamaya kosa - badan dari sari nafas

3. Manomaya kosa - badan dari sari pikiran

4. Vijnanamaya kosa - badan dari sari pengetahuan

5. Anandamaya kosa - badan dari sari kebahagian

Bentuk tanggungjawab manusia Hindu dapat dilihat:

- Secara vertikal (dalam hubungannya dengan Brahman Sang Pencipta Semesta. Parhyangan, yg
meliputi aktivitas pendirian dan pemeliharaan tempat suci, dan melakukan upacara yadnya

- Secara horizontal (dalam hubungannya dengan hidup sesama insan manusia dan makhluk hidup
lainnya). Pawongan dan Palemahan

Vous aimerez peut-être aussi