Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Abstract
The aims of the research were describe the style of leadership, organizational communication and organizational
culture, to determine the significance of the closeness of the relationship between leadership style and
organizational communication of organizational culture. This research is explanatory research. Data was collected
by questionnaire, Analysis techniques using value index, crosstab, chi square, and multiple correlation with the help
of SPSS 21. Result showed (1) descriptive analysis of the characteristics of leadership styles 49.05%,,
organizational communication 50.33% and organizational culture 49.02%, can be seen from the index value of each
variable. For the leadership styles of 49.05%, organizational communication of 50.33%, and at 49.02% for the
organizational culture. (2) There is a relationship of closeness positive and the significance of leadership style for
the culture of the organization for 64.1% with a significance value of <0.05.(3) there is a strong closeness of the
relationship positive and the significance of the organization's communication with the organization's culture for
72% with a significance value of <0.05. (4) There is a relationship of closeness strong (positive) and the
significance together (simultaneously) between leadership style and organizational communication of
organizational culture with the R value of 77.2% and a significance value of <0.05. This means dependent variables
organizational culture can be explained by the independent variable leadership style and organizational
communication at 77.2%, while the remaining 22.8% is explained by other independent variables that are not
included in this research model.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gaya kepemimpinan, komunikasi organisasi dan budaya organisasi,
untuk mengetahui signifikansi hubungan keeratan antara gaya kepemimpinan dan komunikasi organisasi terhadap
budaya organisasi. Penelitian ini adalah penelitian explanatori. Populasinya adalah seluruh PNS Sekretariat DPRD
Kota Bengkulu berjumlah 62 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan kuisioner. Teknik analisis menggunakan
nilai indeks, crosstab, chi square, dan korelasi berganda dengan bantuan program SPSS 21. Hasil penelitian
menunjukkan 1) analisis deskriptif karakteristik dari gaya kepemimpinan, komunikasi organisasi dan budaya
organisasi termasuk dalam kategori sedang. Nilai indeks masing-masing variabel, Untuk gaya kepemimpinan
sebesar 49.05%, komunikasi organisasi sebesar 50.33%, dan untuk budaya organisasi sebesar 49.02%. (2) Terdapat
hubungan keeratan yang positif dan signifikansi antara gaya kepemimpinan terhadap budaya organisasi sebesar
66,6% dengan nilai signifikansinya < 0.05. (3) terdapat hubungan keeratan yang positif dan signifikansi antara
komunikasi organisasi dengan budaya organisasi sebesar 72% dengan nilai signifikansinya < 0.05 (4) Terdapat
hubungan keeratan yang positif dan signifikansi secara simultan antara gaya kepemimpinan dan komunikasi
organisasi terhadap budaya organisasi dengan nilai R sebesar 77,2% dan nilai signifikansinya < 0.05. Hal ini berarti
variabel terikat budaya organisasi dapat dijelaskan oleh variabel bebas yakni gaya kepemimpinan dan komunikasi
organisasi sebesar 77.2%, sedangkan sisanya sebesar 22.8% dijelaskan oleh variabel bebas lainnya yang tidak
dimasukkan dalam model penelitian ini.
328
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.4 No.3 Juli - September 2015
329
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 4 No.3 Juli - September 2015
organisasi merupakan penjabaran dari visi dan organisasi terungkap dalam suatu pernyataan
misi organisasi pemerintahan dalam hal berikut: bahwa untuk menunjang keberhasilan
perilaku‐perilaku yang harus dijalankan fungsi. manajemen dalam organisasi tentunya
untuk mencapai hasil kerja yang diharapkan membutuhkan seorang pemimpin yang dapat
(Tika, 2006). melaksanakan tugas atau fungsi manajemen
Untuk dapat membangun budaya organisasi (Fikri, 2008:98). Seorang pemimpin adalah
yang efektif sesuai dengan tujuan organisasi pribadi yang memiliki kecakapan khusus
yang telah ditetapkan, dibutuhkan dengan atau tanpa pengangkatan formal dapat
kepemimpinan dan komunikasi organisasi mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya,
antara atasan-bawahan, bawahan-atasan untuk melakukan usaha bersama mengarah
ataupun dengan rekan kerja yang baik agar kepada pencapaian tujuan tertentu (Herispon,
budaya organisasi dapat berjalan dengan 2010:93).
efektif, dan instansi pemerintah dapat Selain gaya kepemimpian, faktor komunikasi
memberikan pelayanan yang baik kepada organisasi juga turut mempengaruhi
masyarakat. Dari kondisi ini menunjukkan keberhasilan dalam membangun budaya
bahwa kepemimpinan dan komunikasi organisasi. Proses komunikasi yang terjadi di
organisasi sangat berpengaruh dalam dalam pemerintahan khususnya yang
membangun budaya organisasi dalam sebuah menyangkut komunikasi antara pimpinan dan
pemerintahan. bawahan merupakan faktor penting dalam
Kepemimpinan memegang peranan yang menciptakan organisasi yang efektif.
sangat penting dalam pencapaian Komunikasi efektif tergantung dari
keberhasilan sebuah organisasi dikarenakan bagaimana hubungan pegawai yang
mampu mempengaruhi kinerja dari organisasi memuaskan dibangun berdasarkan iklim dan
tersebut. Kepemimpinan yang efektif harus kepercayaan atau suasana organisasi yang
mampu berperan menjadi sosok dari budaya positif. Agar hubungan ini berhasil, harus ada
yang dibangunnya, karena pemimpim kepercayaan dan keterbukaan antara atasan
merupakan orang dengan motivasi tinggi dan bawahan atau sebaliknya. (Muhammad,
dalam memimpin dan mengendalikan 2014: 172). Dengan adanya jalinan
organisasi dan berusaha untuk mencapai komunikasi yang baik dalam sebuah
sasaran dan target yang tinggi dengan organisasi , suatu kegiatan dapat berjalan
menetapkan standar-standar prestasi yang lancar dan berhasil. Komunikasi yang efektif
tinggi bagi mereka sendiri. Salah satu fungsi penting bagi semua organisasi. Oleh karena
kepemimpinan adalah untuk mengajak, itu, para pemimpin organisasi dan para
menghimbau semua bawahan agar dengan komunikatornya perlu memahami dan
penuh kemauan memberikan pengabdian menyempurnakan kemampuan organisasi
dalam mencapai tujuan budaya organisasi mereka sehingga tercapaiya tujuan organisasi
sesuai dengan kemampuan para bawahan (Kohler, 1981).
secara maksimal. Kepemimpinan dapat Faktor kepemimpinan dan komunikasi
dikatakan sebagai salah satu faktor penentu organisasi merupakan dua faktor penting
dalam kesuksesan atau gagalnya suatu dalam membangun budaya organisasi yang
organisasi. Sebab pemimpin yang sukses dapat menjembatani, memberikan dan
mampu mengelola organisasi, bisa mengayomi sekaligus menambah wawasan
mempengaruhi orang lain, dan menentukan pengetahuan kepada bawahan dalam
jalan serta memberikan perilaku benar yang menjalani tugas-tugasnya dan dapat
harus dikerjakan bersama-sama. menumbuhkan optimisme pada pegawai itu
Pentingnya pemimpin dalam sebuah sendiri. Dalam pelaksanaan tugasnya, faktor
330
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.4 No.3 Juli - September 2015
331
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 4 No.3 Juli - September 2015
332
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.4 No.3 Juli - September 2015
333
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 4 No.3 Juli - September 2015
faktor peranan dari seorang pemimpin. Oleh Nurjanah (2008) dalam penelitiannya
karena itulah fungsi pemimpin tidak hanya ditemukan adanya hubungan yang signifikansi
sekedar membimbing dan mengarahkan antara gaya kepemimpinan dan budaya
bawahannya, namun yang terpenting adalah organisasi. Hasil penelitian tersebut sesuai
bagaimana seorang pemimpin mampu dengan judul penelitian ini, yang berarti
memberikan visi dan misi atau arah yang jelas semakin kuat atau bagus gaya kepemimpinan,
kemana organisasi tersebut akan dibawanya. maka akan semakin kuat atau bagus budaya
Kepemimpinan sangat diperlukan bagi suatu organisasi yang terjadi dilingkungan
organisasi dalam menentukan kemajuan dan Sekretariat DPRD Kota Bengkulu.
kemunduran organisasi, serta tidak ada Hasil Penelitian ini juga menunjukkan adanya
organisasi yang dapat maju tanpa hubungan keeratan yang positif (kuat) dan
kepemimpinan yang baik. Gaya signifikansi antara komunikasi organisasi dan
kepemimpinan adalah perilaku dan strategi budaya organisasi. Ini dapat dilihat dari nilai
sebagai hasil kombinasi dari falsafah, korelasi menggunakan Kendall’s Tau_B
keterampilan, sifat dan sikap yang sering sebesar 72%. Komunikasi organisasi
diterapkan seorang pemimpin karena ia mempengaruhi keberhasilan dalam
mencoba mempengaruhi kinerja bawahannya. membangun sebuah budaya organisasi. Proses
Gaya kepemimpinan menduduki fungsi utama komunikasi yang terjadi didalam pemerintahan
dalam sebuah organisasi, dan merupakan khususnya yang menyangkut komunikasi
faktor penentu dalam menentukan sukses atau antara pimpinan dan bawahan, bawahan
gagalnya organisasi (Kartono, 2013). dengan atasan maupu komunikasi dengan
Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan rekan sekerja merupakan faktor penting dalam
keeratan yang positif (kuat) dan signifikansi menciptakan organisasi yang efektif.
antara gaya kepemimpinan dan budaya Komunikasi efektif tergantung dari bagaimana
organisasi. Ini dapat dilihat dari nilai korelasi hubungan pegawai yang memuaskan dibangun
menggunakan Kendall’s Tau_B sebesar berdasarkan iklim dan kepercayaan atau
64.1%. Seorang pemimpin memiliki peran suasana organisasi yang positif. Agar
menentukan program kegiatan yang hubungan ini berhasil, harus ada kepercayaan
didasarkan pada asumsi dasar organisasi, atau dan keterbukaan antara atasan dan bawahan
konsep manajemen. Bila perilaku bawahan atau sebaliknya. (Muhammad, 2014).
adalah tinggi, dan sebaliknya bila perilaku Pada Penelitian sebelumnya yang dilakukan
individu dalam organisasi jauh dari kebenaran oleh Veyow, Miranda (2010) menyatakan
sebagaimana yang dituangkan dalam program bahwa baik budaya organisasi maupun
kerja oleh pemimpin, maka disitu nilainya komunikasi organisasi memiliki hubungan
rendah. Dengan demikian budaya diciptakan positif dan signifikansi. Untuk itu pada
oleh pemimpinnya (Schein, 1991). Schein penelitian ini membuktikan bahwa komunikasi
juga menegaskan bahwa kepemimpinan dan organisasi terdapat hubungan terhadap budaya
budaya organisasi itu bagaikan dua sisi mata organisasi. Hal ini juga didukung oleh teori
uang yang sama. menurut Pace dan Faules (2010) mengatakan
Penelitian ini juga mendukung teori yang bahwa hubungan antarpersona memiliki
dikemukakan oleh Thoha, Miftah (2006) pengaruh yang besar terhadap kehidupan
bahwa Teori Path Goal berusaha untuk organisasi artinya dari sini dapat dilihat bahwa
menjelaskan pengaruh perilaku pemimpin kehidupan organisasi dapat berupa budaya
terhadap budaya organisasi, dan pelaksanaan organisasi, sehingga komunikasi yang tyerjadi
pekerjaan bawahannya. Hal tersebut sejalan sangat dibutuhkan untuk membangun
dengan penelitian sebelumnya yang oleh hubungan yang baik dalam organisasi agar
334
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.4 No.3 Juli - September 2015
335
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 4 No.3 Juli - September 2015
menolak hipotesa nol ( Ho). Jadi besarnya budaya organisasi juga akan buruk
hubungan yang terjadi antara Gaya (rendah).
Kepemimpinan dengan Bawahannya 4. Hubungan yang terjadi antara Gaya
Dalam Membangun Budaya Organisasi di Kepemimpinan dan Komunikasi
Lingkungan Sekretariat DPRD Kota Organisasi secara bersama-sama (simultan)
Bengkulu adalah sebesar 0.641 (64.1%), dengan Budaya Organisasi dapat dikatakan
signifikan dan arahnya positif. mempunyai hubungan yang positif dan
Berdasarkan pada tafsiran koefisien signifikan yang ditunjukkan dengan nilai
korelasi bahwa hubungan kedua variabel korelasi berganda sebesar 0,772 (77,2%)
tersebut adalah kuat. Dimana arah yang menunjukkan hubungan keeratanya
hubungan antara Gaya Kepemimpinan dalam kategori Kuat, dan nilai signifikansi
dengan Budaya Organisasi adalah positif, hubungan (linierity) sebesar 0.000. Dengan
artinya semakin baik gaya kepemimpinan, ini dapat di interpretasikan bahwa variabel
maka budaya organisasi akan semakin Gaya Kepemimpinan (X1), dan
tinggi, demikian juga sebaliknya bila gaya Komunikasi Organisasi (X2) secara
kepemimpinan buruk maka budaya bersama-sama (simultan) terhadap Budaya
organisasi juga akan buruk (rendah). Organisasi (Y) mempunyai hubungan
3. Hubungan yang signifikansi juga terjadi keeratanya kuat, ini dapat dilihat dari nilai
pada variabel komunikasi organisasi koefisein bergandanya (R) sebesar 77.2%,
dengan budaya organisasi di Lingkungan ini berarti bahwa sisanya sebesar 22.8%
Sekretariat DPRD Kota Bengkulu. dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel
Besarnya nilai koefisien korelasi yang bebas lainnya yang tidak masuk dalam
terjadi antara hubungan Komunikasi model penelitian ini.
Organisasi dengan Budaya Organisasi
sebesar 0.720 (72.0%) dan menunjukkan DAFTAR RUJUKAN
hubungan keeratan yang kuat dan positif.
Sehingga antara komunikasi dan budaya Amiruddin. 2007. Fungsi Departemen
organisasi mempunyai hubungan yang Personalia dalam Meningkatkan Sumber
signifikansi, oleh sebab itu dalam Daya Manusia. Jurnal Ilmu Administrasi.
penelitian itu juga menerima hipotesis Vol. 3, No.1. Hal. 9-16. Semarang
kerja (Ha) dan menolak hipotesis null Cangara, Hafied. 2012. Pengantar Ilmu
(Ho). Jadi besarnya hubungan yang terjadi Komunikasi. Edisi kedua Cetakan
antara Komunikasi Organisasi dengan ketigabelas. PT Raja Grafindo
Bawahannya Dalam Membangun Budaya Persada:Jakarta
Organisasi di Lingkungan Sekretariat Djumhariati, Retno. 2008. Pengaruh Motivasi
DPRD Kota Bengkulu adalah sebesar dan Kepemimpinan terhadap Kinerja
0.720 (72,0%), signifikan dan arahnya Pegawai pada Kantor Bagian Umum
positif. Berdasarkan pada tafsiran koefisien Kabupaten Madiun. Sosial: Jurnal
korelasi bahwa hubungan kedua variabel Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Vol. 8, No.1.
tersebut adalah kuat. Dimana arah Hal. 46-56:Madiun
hubungan antara komunikasi organisasi Fikri. 2008. Pengaruh Tipe Kepemimpinan
dengan Budaya Organisasi adalah positif, dan Budaya Organisasi terhadap
artinya semakin baik komunikasi Motivasi Kerja Pegawai Kecamatan
organisasi maka budaya organisasi akan Lowokwaru Kota Malang. Jurnal Aplikasi
semakin bagus, demikian juga sebaliknya Manajemen: JAM. Vol. 6, No. 1. Halaman
bila gaya kepemimpinan buruk maka 98-103:Malang
336
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.4 No.3 Juli - September 2015
337
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 4 No.3 Juli - September 2015
338
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.4 No.3 Juli - September 2015
339
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 4 No.3 Juli - September 2015
340
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.4 No.3 Juli - September 2015
341
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 4 No.3 Juli - September 2015
342
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.4 No.3 Juli - September 2015
343