Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
N Masalah
Data Etiologi
o. Kerepawatan
3. DO : Pneumonia Hipertermia
- Diagnosa medis ↓
pneumonia
Infeksi pada paru
- Leukosit 20.000
- Suhu : 39,5 °C ↓
- Hasil rontgen: bercak
Leukosit meningkat
infiltrate di lapang
paru ↓
No. Diagnosa 1
Nama diagnosa Ketidakefektifan bersihan jalan napas
Tujuan Setelah dilakukan perawatan 1 x 24 jam, sekret yang berada dijalan
napas pasien hilang dan mempertahankan bersihan jalan napas
Indikator Status pernapasan: kepatenan jalan napas
Indikator 1 2 3 4 5
RR
Kemampuan membersihkan sekret
Batuk
Suara napas tambahan
Sesak dengan aktivitas sedang
Akumulasi sputum
Intervensi Manajemen jalan napas
1. Gunakan teknik yang menyenangkan untuk napas dalam
pada anak – anak (meniup gelembung dengan bubble blower,
meniup pinwheel, peluit, dll)
2. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
3. Aukultasi suara napas, catat area yang mengalami penurunan
atau tidak ada ventilasi dan adanya suara nafas tambahan
4. Berikan bronkodilator
5. Berikan treatment nabulaizer
6. Monitor pernapasan dan status oksigenasi
Rasional 1. Pada anak – anak permainan meniup balon untuk membantu
mengeluarkan sekret lebih menarik dibanding dengan
dilakukan pengarahan langsung dimana anak – anak lebih
susah untuk mengerti
2. Posisi yang salah dapat menyebabkan pasien menjadi susah
bernafas
3. Aukultasi suara napas memudahkan perawat untuk
mengetahui apakah masih ada sekret yang menumpuk dan
kefektifan pemberian terapi
4. Bronkodilator membantu mengencerkan sekret sehingga jalan
nafas lebih lancar atau bersih
5. Status pernapasan dan oksigen dapat menginterpretasikan
status kesehatan pasien apakah stabil atau tidak sehingga
menentukan perlunya tindakan lanjutan
No. Diagnosa 2
Indikator 1 2 3 4 5
Tekanan darah
Turgor kulit
Kelembaban membran mukosa
Hematokrit
Keterangan:
1. Sangat terganggu
2. Banyak terganggu
3. Cukup terganggu
4. Sedikit terganggu
5. Tidak terganggu
: Manajemen Cairan
1. Jaga intake atau asupan yang akurat dan catat output klien
2. Berikan terapi IV yang ditentukan
3. Berikan cairan dengan tepat
4. Distribusikan cairan selama 24 jam
5. Monitor status hidrasi (misalnya, membran mukosa lembab,
denyut nadi adekuat, tekanan darah ortostastik)
6. Monitor hasil laboratorium yang relevan dengan retensi
cairan seperti penurunan hematokrit
7. Monitor tanda-tanda vital klien
Rasional Manajemen Cairan
1. Mempertahankan intake dan output klien dalam rentang
normal
2. Penting bagi klien untuk mengembalikan kebutuhan
cairannya karena langsung dimasukkan kedalam pembuluh
darah
3. Disesuaikan dengan kondisi klien serta order dari dokter
4. Agar kebutuhan cairan klien segera tercukupi
5. Status hidrasi yang buruk dapat mengindikasikan kurangnya
volume cairan pada kien
6. Mencegah syok pada klien karena kekurangan volume cairan
7. Mempertahankan status vital klien
No. Diagnosa 3
Nama diagnosa Hipertermia
Tujuan Setelah dilakukan perawatan 1 x 24 jam suhu tubuh menurun
Indikator Keparahan infeksi
Indikator 1 2 3 4 5
Demam
Peningkatan sel darah putih
Infiltrasi X-Ray dada
No. Diagnosa 4
Nama diagnosa Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Tujuan Setelah dilakukan perawatan 7 x 24 jam, tidak ada penurunan BB
dan diharapkan terdapat peningkatan BB.
Indikator Status Nutrisi
Indikator 1 2 3 4 5
Asupan gizi
Asupan makanan
Asupan cairan
Energi
Rasio BB/TB
Intervensi Manajemen Nutrisi
1. Tentukan status gizi pasien dan kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan gizi
2. Identifikasi adanya alergi
3. Tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan
pasien
4. Pastikan makan disajikan dengan menarik
5. Anjurkan keluarga mambawa makanan favorit pasien yang
sesuai dengan keadaan pasien
6. Tawarkan makanan ringan yang padat gizi
7. Pastikan diet mengandung tinggi serat
8. Monitor kalori dan asupan makanan
9. Anjurkan pasien makan sedikit tapi sering
Rasional 1. Menentukan keadaan awal untuk menentukan intervensi
selanjutnya yang sesuai
2. Alergi dapat menimbulkan masalah baru sehingga perlu
dihindari
3. Untuk mencegah penurunan BB diperlukan jumlah kalori dan
jenis nutrisi yang sesuai
4. Untuk meningkatkan nafsu makan klien
5. Makanan kesukaan klien dapat meningkatkan nafsu makan
klien
6. Dengan nafsu makan klien yang menurun perlu diimbangi
dengan makanan ringan namun kaya akan gizi
7. Mencegah konstipasi
8. Agar BB klien tidak klien kalori dan asupan harus sesuai
9. Agar nutrisi klien tetap terpenuhi sesuai kebutuhan, walaupun
dengan nafsu makan yang menurun
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Analysis:
Masalah sebagian teratasi
Planning:
Lanjutkan Intervensi
Tanggal No. implementasi Respon pasien dan Evaluasi tindakan Tanda
dan jam diagnosa tangan
1 3 1. Mendorong pasien untuk beristirahat Subyektif:
Oktober 2. Memberikan antibiotik ceftriaxone 3x200mg 7. Pasien lemah dan minta digendong terus
2018 (setiap vial mengandung 1 gram ceftriaxone) 8. Pasien sering terbangun dan rewel saat tidur
3. Mengajarkan pasien dan keluarga tentang malam dan siang
tanda- tanda infeksi dan kapan harus melapor
ke tenaga kesehatan Objektif:
4. Memantau suhu dan tanda tanda vital lainnya 5. TTV : TD : 80/55mmHg, Nadi : 125x/menit, Suhu:
5. Memberikan paracetamol syrup 3x210 mg 39.5 derajat, RR:40x/menit
dan (setiap 5 ml mengandung 120 mg 6. Mukosa bibir kering
patacetamol) --> memberikan 1,75 ml 7. Leukosit : 20.000
paracetamol syrup
Analysis:
6. Menutupi pasien dengan pakaian dan selimut
Masalah sebagian teratasi
yang ringan
Planning:
7. Memantau komplikasi dari demam (misal
Lanjutkan Intervensi
kejang, penurunan kesadaran)
8. Memberikan pelembab bibir untuk
memperbaiki kelembaban bibir dan mukosa
bibir yang kering
Tanggal No. implementasi Respon pasien dan Evaluasi tindakan Tanda
dan jam diagnosa tangan
1 4 1. Menentukan status gizi anak dan Subyektif:
Oktober kemampuan anak untuk memenuhi 9. Pasien makan sedikit
2018 kebutuhan gizi 10. Nafsu makan pasien berkurang
2. Mengidentifikasi adanya alergi 11. Pasien hanya ngemil roti dan kue sedikit
3. Menentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi Objektif:
yang dibutuhkan anak 8. BB pasien turun 0.7kg dalam 1 minggu
4. Memastikan makanan yang disajikan 9. Frekuensi makan pasien hanya 2x dalam sehari
menarik 10. Pasien hanya habis 3 sendok makan saat di RS
5. Menganjurkan keluarga mambawa makanan
Analysis:
favorit anak yang sesuai dengan keadaan
Masalah sebagian teratasi
anak
6. Menawarkan makanan ringan yang padat
Planning:
gizi
Lanjutkan Intervensi
7. Memastikan diet mengandung tinggi serat
8. Memonitor kalori dan asupan makanan
9. menganjurkan anak makan sedikit tapi
sering