Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yng telah cukup bulan atau dapat hidup diluar
kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan diri).
Jenis-jenis Persalinan
Menurut tindakan yang dilakukan maka persalinan dibedakan atas:
Persalinan Normal
Persalinan yang berlangsung sejak awal sampai akhir dengan tangan dan kekuatan ibu
sendiri melalu jalan lahir.
Persalinan Buatan
Persalinan yang berakhir dengan bantuan atau diakhiri satu tundakan
Persalinan Asuhan
Kekutan persalinan di timbulkan dengan rangsangan dari luar
His
Kontraksi dinding abdomen
Kontraksi diafragma peluik atau kekuatan mengedan
Ketegangan kontraksi megamintum ratundum
Passengger
Passage
Jalan lahir
Mekanisme persalinan
Mekanisme persalinan normal adalah serentetan pergerakan aktif janin dan panggul saat melewati
jalan lahir gerakan pasif tersebut adalah
1. Persalinan kala I
Merupakan kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan 0-10 (lengkap) pada
pembukaan his pembukaan berlangsung selama kala 3 pada primipara ± 12 jam sedangkan
multipara ± 8 jam kala pembukaan dapat dibagi 2 fase yaitu:
a. Fase laten
Pembukaan serviks berlangsung lambat sampai pembukaan 3 cm yang berlangsung
selama 7-8 jam
b. Fase aktif
Berlangsung selama 6 jam yang dibagi atas 3 fase:
Priode ekselerasi : pembukaan menjadi 4 cm yang berlangsung selama 2
jam
Priode dilatasi : pembukaan 9 cm dalam waktu 2 jam maksimal
Priode deselarasi : pembukaan yang berlangsung lambat kembali dalam
waktu 2 jam pembukaan dari 9 cm mencapai pembukaan lengkap 10 cm
2. Persalinan kala II
Kala 2 dimana dimulai dari pembukaan lengkap sampai bayi lahir lengkap lamanya kala 2
untuk primigravidarum 50 menit utuk multipara 30 menit
Gejala utama kala 2 yaitu:
1) His semakin kuat dengan interval 2-3 menit dengan durasi detik
2) Menjelang aktif kala 1 ketuban pecah ditandai dengan pengetuaran cairan secara
mendadak
3) Ketuban pecah pada pembukaan lengkap diikuti keinginan unruk mengedan karena
letaknya fleksus tause
4) Kekuatan his dan mengedan lebih mendorong kepala bayi sehingga terjadi :
Kepala membuka pintu
Sub oksiput sebagai hipomoglion berturut-turut lahir uub,hidung,muka,dagu, dan
kepala seluruhnya
5) Kepala lahir seluruhnya dan diikuti, putaran faksi luar yaitu penyesuaian kepala,
dada dan punggung
6) Setelah putaran faksi luar berlangsung maka persalinan bayi
Kedua tangan diletakkan secara biparietal pada kedua temporal ditarik
kebawah kemudian keluar untuk melahirkan bahu depan tarik keatas
kemudian keluar untuk melahirkan bahu belakang
Kedua tangan dipindahkan untuk melakukan sangga untuk menelusuri
tangan dari bahu punggung kearah kaki dan memegang kedua mata kaki
bayi
3. Persalinankala III
Dimulai dari lahirnya bayi sampai lahirnya plasenta kontraksi uterus terhenti sekitar 5-10
menit dengan lahirnya sesudah mulai pelepasan plasenta dan selaputnya. Lepasnya plasenta
dpat diperkirakan dengan memperhatikan tanda-tanda sebagai berikut:
Uterus bundar
Uterus mendorong keatas karena terlepasnya plasenta
Tali pusat bertambah panjang
Terjadi pengeluaran darah secara tiba-tiba
Cara mengeluarkan plasenta
Tangan kanan melakukan PTT, sementara tangan kiri melakukakan dorso karnial
Apabila plasenta telah nampak didepan vulva pegang plasenta dengan kedua tangan
kemudian putar searah jarum jam sehingga selaput plasenta terpilin
Lakukan masase uterus
4. Persalinan kala IV
Untuk melakukan observasi karena perdarahan postpartum paling sering terjadi pada 2 jam
pertama, observasi yang dilakukan:
Tanda-tanda vital
Kontraksi uterus
Nilai perdarahan
Kandung kemih
Tingkat kesadaran
60 angkah asuhan persalinan normal (APN)
I. MELIHAT TANDA DAN GEJALA KALA II
Jika tali pusat melilit leher bayi dengan erat, mengklemnya di dua tempat, dan memotongnya.
21. Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan
Lahirnya Bahu
22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, tempatkan kedua tangan di masing-masing sisi muka
bayi. Menganjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi berikutnya. Dengan lembut menariknya ke
arah bawah dan ke arah luar hingga bahu anterior muncul di bawah arkus pubis dan kemudian
dengan lembut menarik ke arah atas dan ke arah luar untuk melahirkan bahu posterior
Lahinya Badan dan Tungkai
23. Setelah kedua bahu dilahirkan, menelusurkan tangan mulai kepala bayi yang berda di bagian bawah
ke arah perineum tangan, membiarkan bahu dan lengan posterior lahir ke tangan tersebut.
Mengendalikan kelahiran siku dan tangan bayi saat melewati perineum, gunakan lengan bagian
bawah untuk menyangga tubuh bayi saat dilahirkan. Menggunakan tangan anterio (bagian atas)
untuk mengendalikan siku dan tangan anterior bayi saat keduanya lahir.
24. Setelah tubuh dan lengan lahir, menelusurkan tangan yang ada di atas (anterior) dari punggung ke
arah kaki bayi untuk menyangganya saat punggung dan kaki lahir. Memegang kedua mata kaki bayi
dan dengan hati-hati membantu kelahiran kaki.
VII. PENANGAN BAYI BARU LAHIR
25. Menilai bayi dengan cepat (jika dalam penilaian terdapat jawaban tidak dari 5 pertanyaan, maka
lakukan langkah awal), kemudian meletakkan bayi di atas perut ibu dengan posisi kepala lebih
rendah dari tubuhnya (bila tali pusat terlalu pendek, meletakkan bayi di tempat yang memungkinkan)
26. Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi kecuali bagian tali pusat
27. Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi. Melakukan urutan pada tali
pusat mulai dari klem ke arah ibu dan memasang klem kedua 2 cm dari klem pertama (ke arah ibu)
28. Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari gunting, dan memotong tali pusat di
antara dua klem tersebut
29. Mengganti handuk yang basah dan menyelimuti bayi dengan kain atau selimut yang bersih dan
kering, menutupi bagian kepala, membiarkan tali pusat terbuka.
Jika bayi mengalami kesulitan bernafas, mengambil tindakan yang sesuai.
30. Memberikan bayi kepada ibunya dan menganjurkan ibu untuk memeluk bayinya dan memulai
pemberian ASI jika ibu menghendakinya.
Jika uterus tidak berkontraksi, meminta ibu atau seorang anggota keluarga untuk melakukan
rangsangan puting susu
Mengeluarkan Plasenta
37. Setelah plasenta terlepas, meminta ibu untuk meneran sambil menarik tali pusat ke arah bawah dan
kemudian ke atas, mengikuti kurve jalan lahir sambil meneruskan tekanan berlawanan arah pada
uterus.
Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak sekitar 5-10 cm dari vulva
Jika plasenta tidak lepas setelah melakukan peregangan tali pusat selama 15 menit :
Mengulangi pemberian oksitosin 10 unit IM
Menilai kandung kemih dan mengkateterisasi kandung kemih dengan menggunakan teknik
aseptik jika perlu
Meminta keluarga untuk menyiapkan rujukan
Mengulangi peregangan tali pusat selama 15 menit berikutnya
Merujuk ibu jika plasenta tidak lahir dalam waktu 30 menit sejak kelahiran bayi
38. Jika plasenta terlihat di introitus vagina, melanjutkan kelahiran plasenta dengan menggunakan kedua
tangan. Memegang plasenta dengan dua tangan dan dengan hati-hati memutar plasenta hingga
selaput ketuban terpilin. Dengan lembut dan perlahan melahirkan selaput ketuban tersebut.
Jika selaput ketuban robek, memakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril dan
memeriksa vagina dan serviks ibu dengan seksama. Menggunakan jari-jari tangan atau klem atau
forseps disinfeksi tingkat tinggi atau steril untuk melepasakan selaput yang tertinggal
Rangsangan Taktil (Pemijatan) Uterus
39. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, melakukan masase uterus, meletakkan telapak
tangan kanan di fundus dan melakukan masase dengan gerakan melingkar dengan lembut hingga
uterus berkontraksi (fundus menjadi keras ).
A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Nama ibu : Ny. H
Umur : 24 tahun
Agama : kristen
Suku/bangsa : pamona/indonesia
Pendidikan : SMP
Alamat : labuadago
Pekerjaan : IRT
HAMIL SEKARANG
7. Riwayat KB
Ibu mengatakan sebelum kehamilan ini ibu menggunakan KB suntik 3 bulan
8. Riwayat kehamilan saat ini
ANC : Teratur
ANC 1 : Pada usia kehamilan 12 minggu
ANC 2 : Pada usia kehamilan 18 minggu
ANC 3 : Pada usia kehamilan 32 minggu dan usia kehamilan 36 minggu
IMUNISASI : TT1 : Pada usia kehamilan 16 minggu
TT2 : pada usia kehamilan 28 minggu
Pergerakan janin pertama kali dirasakan pada usia kehamilan 20 minggu
Pergerakan janin dalam 24 jam bisa terjadi ± 8 kali
Ibu mengatakan tidak pernah mengalami keguguran
Ibu mengatakan ini adalah kehamilan kedua
9. Riwayat kesehatan
a. Penyakit yang pernah/sedang diderita (menular,menurun,menahun)
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC,Hepatitis
B, dan HIV/AIDS
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menurun seperti
diabetes,hipertensi, dan kanker
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menahun seperti jantung,
paru-paru , asma
c. Riwayat operasi
Ibu mengatakat tidak pernah mempunyai riwayat operasi
Minum
Frekuensi : ± 8 gelas
Jenis : air putih,teh,susu
Porsi : 1 gelas
Pantangan : tidak ada
Keluhan : tidak ada
Eliminasi
BAB
Frekuensi : 1-2 kali sehari
Warna : kuning
Bau : khas tinja
Keluhan : tidak ada
BAK
Frekuensi : 6-8 kali sehari
Warna : kuning
Bau : khas urine
Keluhan : tidak ada
Istirahat
Tidur siang
Lama : ± 1-2 jam
Keluahan : tidak ada
Tidur malam
Lama : ± 8-9 jam
Keluahan : tidak ada
Ekstermitas
Atas : Simetris,gerakan aktif,kuku tidak pucat,tidak ada oedema
Bawah : Simetris,tidak pucat,tidak ada varises, oedema dan gerakan aktif
Genetalia : ada pelepasan lendir dan darah
Anus : tidak ada hemoroid
Perkusi : refleks patela kaki (+)
VT
Portio : Tipis
Pembukaan : 8 cm
Ketuban : Utuh (+)
Presentase : Kepala
Moulase : Tidak ada
Penurunan kepala : H3
Penumbungan : Tidak ada
Kesan panggul : Cukup
Pelepasan : Darah dan lendir
C. ASSESMENT
Ny.H GIIPIA0, janin hidup,intra uteri,inpartu kala I fase aktif
D. PLANING
1. Mengatakan kepada ibu dan keluarga hasil pemeriksaan
2. Mengobservasi kemajuan persalinan dengan menggunakan patograf
3. Menganjurkan ibu untuk miring kiri serta jelaskan mafaatnya
4. Memberikan makanan dan minuman agar ibu memperoleh tenaga saat mengedan
5. Anjurkan suami dan keluarga untuk memberi dukungan agar lebih semangat dan optimis
menjalani persalinan
6. Mempersiapkan alat,perlengkapan,obat-obatan yang diperlukan untuk proses
persalinan
◈ Partus set :
P:
- Meletakan kain bersih dan kering, dan melakukan palpasi abdomen untuk
memastikan tidak ada janin kedua
- Memberitahu ibu bahwa akan melakukan penyuntikan oksitosin dalam dua menit
suntik oksitosin 10 unit IM 1/3 paha kanan atas
- Melakukan PTT sambil menekan arah dorso karnial dan mengidentivikasi tanda-tanda
pelepasan plasenta
- Tunggu uterus berkontraksi,kemudian regangkan tali pusat
- Setelah plasenta terlepas,meminta ibu untuk meneran sambil menarik tali pusat ke
arah bawah dan kemudian keatas
- Plasenta sudah terlihat di introitus vagina melahirkan plasenta drngan kedua tangan.
Putar plasenta hingga selaput ketuban terpilih tarik pusat plasenta lahir lrngkap
(16:33)
- Segera setelah plasenta lahir,melakukan masase uterus
- Memeriksa kelengkapan plasenta
- Memeriksa adanya laserasi,laserasi terdapat pada perenium dengan ruptur derajat 2
Tanggal : 16 desember 20015 pukul : 16 . 48 wita
S:
- Ibu mengatakan senang atas kelahiran bayi, serta plasenta tanpa ada kendala
- Ibu mengatakan capek dan lelah
- Ibu mengatkan nyeri perut bagian bawah
- Ibu mengatakan ingin makan dan minum
O:
- KU : sedang
- Kesadaran : composmentis
- TTV : TD : 100 /70 mmhg
N : 84 x/ menit
R : 22 x/ menit
S : 37 °C
- TFU setinggi pusat
- Kontraksi uterus : Baik
- Perdarahan : ± 100 cc
- Laserasi pada perenium derajat 2
A : Berlangsungnya kala IV
P: