Pada rancangan disertasi ini peneliti akan menetapkan tiga permasalahan
pokok, yaitu kedudukan sastra kidung dalam tradisi mabĕbasan di Bali, suntingan dan terjemahan teks Kidung Tantri Pitra Yajňa, serta Kidung Tantri Pitra Yajňa ditinjau sebagai sistem tanda dalam proses komunikasi dan signifikasi pengarang dan pembaca. Teori yang hendak digunakan sebagai mata pisau penelitian ini meliputi teori filologi, teori estetika resepsi, dan teori semiotik. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan di atas, dan secara umum memiliki tujuan sebagai upaya pelestarian sastra kidung sebagai kekayaan budaya bangsa yang menyimpan keanekaragaman tradisi. Manfaat teoretis yang akan dicapai dari hasil penelitian ini adalah sebagai salah satu sumber informasi pengetahuan di bidang ilmu sastra, khususnya mengenai sastra kidung, dalam upaya pengembangan ilmu-ilmu kesusastraan Nusantara. Lebih jauh, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penyusunan sejarah kebudayaan, terutama mengenai periode Hindu-Jawa sebagai bagian sejarah kebudayaan Indonesia. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam upaya memeperkaya wawasan budaya bangsa mengenai sastra kidung. Kecuali itu, penelitian ini juga diharapkan dapat menumbuhkan budi pekerti luhur dan menghasilkan bahan apresiasi kreatif bagi generasi penerus tentang sastra kidung dan menjadi acuan bagi masyarakat dalam memilih dan memfungsikan kidung sebagai sarana pengiring upacara agama di Bali. Penelitian ini akan menggunakan beberapa metode dalam pelaksanaannya. Penelitian akan diawali dengan melakukan inventarisasi naskah Kidung Tantri Pitra Yajňa. Naskah-naskah Kidung Tantri Pitra Yajňa yang berhasil dihimpun selanjutnya akan dideskripsikan, dinilai dan diuji, diperbandingkan, disunting, dan diterjemahkan dengan disertai aparat kritik. Teks yang dihasilkan dari suntingan tesebut selanjutnya akan dianalisis dari segi sastra.
Kata kunci: Kidung Tantri Pitra Yajňa, terjemahan, suntingan, semiotik.