Vous êtes sur la page 1sur 4

Anisa Abdila

XII KIC / 05

1. a) APRA (Angkatan perang ratu adil)

b) PRRI (Pemerintah revolusioner republik indonesia)

c) RMS (Republik maluku selatan)

d) PKI (Partai komunis indonesia).

2. a) Peristiwa MADIUN MUSO

b) peristiwa APRA di Bandung

c) Peristiwa Andi Aziz di Ujung Pandang 1950

d) Peristiwa RMS di Maluku 1950

e) Pemberontakan DI/TII (Kartosoewiryo)

f) .Pemberontakan PERMESTA di sulawesi

3. a) Peristiwa konflik dan pergolakan yang berkaitan dengan ideologi.Termasuk dalam kategori ini
adalah pemberontakan PKI Madiun, pemberontakan DI/TII dan peristiwa G30S/PKI. Ideologi yang
diusung oleh PKI tentu saja komunisme, sedangkan pemberontakan DI/TII berlangsung dengan
membawa ideologi agama.

b) Peristiwa konflik dan pergolakan yang berkait dengan kepentingan (vested interest).Termasuk
dalam kategori ini adalah pemberontakan APRA, RMS dan Andi Aziz.Vested Interest merupakan
kepentingan yang tertanam dengan kuat pada suatu kelompok. Kelompok ini biasanya berusaha untuk
mengontrol suatu sistem sosial atau kegiatan untuk keuntungan sendiri. Mereka juga sukar untuk mau
melepas posisi atau kedudukannya sehingga sering menghalangi suatu proses perubahan. Baik APRA,
RMS dan peristiwa Andi Aziz, semuanya berhubungan dengan keberadaan pasukan KNIL atau Tentara
Kerajaan (di) Hindia Belanda, yang tidak mau menerima kedatangan tentara Indonesia di wilayah-
wilayah yang sebelumnya mereka kuasai. Dalam situasi seperti ini, konflikpun terjadi.

c) Peristiwa konflik dan pergolakan yang berkait dengan sistem pemerintahan.Termasuk dalam
kategori ini adalah persoalan negara federal dan BFO (Bijeenkomst Federal Overleg), serta
pemberontakan PRRI dan Permesta. Masalah yang berhubungan dengan negara federal mulai timbul
ketika berdasarkan perjanjian Linggajati, Indonesia disepakati akan berbentuk negara serikat/federal
dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS). RI menjadi bagian RIS. Negara-negara federal lainnya
misalnya adalah negara Pasundan, negara Madura atau Negara Indonesia Timur. BFO sendiri adalah
badan musyawarah negara-negara federal di luar RI, yang dibentuk oleh Belanda. Awalnya, BFO berada
di bawah kendali Belanda. Namun makin lama badan ini makin bertindak netral, tidak lagi melulu
memihak Belanda.
4. Kegusaran Angkatan Darat atas usulan PKI tentang perlunya petani dan buruh dipersenjatai
dikarenakan Angkatan Darat curiga ini adalah cara PKI untuk mengambil alih kekuasaan Negara seperti
revolusi dari Rusia dan RRC.

5. Dalam rentang waktu 1948-1965, indonesia menghadapi ancaman disintegrasi bangsa. Ancaman ini
secara garis besar terbagi tiga yakni pergolakan karena perang ideologi, karena perang kepentingan atau
vested interest dan pergolakan sistem pemerintahan. APRA & Peristiwa ANDI AZIZ sama sama
digolongkan sebagai peristiwa yang terjadi karena adanya pergolakan kepentingan atau vested Interest.

varlord

Baik itu APRA & Andi Aziz adalah bagian dari KNIL (Tentara Kerajaan Hindia Belanda) yang tak sejalan
dengan kehadiran APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat).

6. Andi azis ingin mempertahankan Negara Indonesia timur

RMS memproklamirkan berdirinya Republik maluku selatan

7. a. Dewan Banteng, dibentuk di Sumatra Barat pada tanggal 20 Desember 1956 oleh Letnan Kolonel
Ahmad Husein.

b. Dewan Gajah, dibentuk di Sumatra Utara pada tanggal 22 Desember 1956 oleh Kolonel Maludin
Simbolon.

c. Dewan Garuda, dibentuk di pertengahan bulan Januari 1957 oleh Letnan Kolonel Barlian.

d. Dewan Manguni, dibentuk di Manado pada tanggal 17 Pebruari 1957 oleh Mayor Somba.

Latar belakangnya adalah karena ketidakpuasan pemerintah daerah terhadap pemerintah pusat
yang semakin tajam mengenai otonomi daerah dan perimbangan keuangan antara pusat dan
daerah, dan hal ini pun mendapat dukungan dari pihak militer yang dibuktikan dengan
pembentukan dewan-dewan tersebut oleh perwira militer.

8. Era "Demokrasi Terpimpin" diwarnai kolaborasi antara kepemimpinan PKI dan kaum borjuis nasional
dalam menekan pergerakan-pergerakan independen kaum buruh dan petani Indonesia. Kolaborasi ini
tetap gagal memecahkan masalah-masalah politis dan ekonomi yang mendesak Indonesia kala itu.
Pendapatan ekspor Indonesia menurun, cadangan devisa menurun, inflasi terus menaik dan korupsi
kaum birokrat dan militer menjadi wabah sehingga situasi politik Indonesia menjadi sangat labil dan
memicu banyaknya demonstrasi di seluruh Indonesia, terutama dari kalangan buruh, petani, dan
mahasiswa

9. ● Bahwa Indonesia adalah Negara berdasarkan ketuhanan. Hal tersebut termaktub dalam dasar
Negara yakni Pancasila. Oleh sebab itu, semua gerakan yang menginginkan Negara ini tidak
berlandaskan agama adalah gerakan yang membahayakan keberadaan Indonesia sebagai Negara. G30S
PKI adalah pelajaran bagi kita untuk berhati-hati terhadap gerakan yang serupa.

● Peristiwa G30S PKI harus kita jadikan cerminan dalam kehidupan beragama di Indonesia. G30S PKI
adalah gambaran yang jelas bagaimana sebuah konflik yang tidak dikelola dengan baik bisa
membahayakan keselamatan banyak orang. Indonesia akan selalu beragam dalam hal agama dan ini
adalah kodrat. Memelihara nilai toleransi dalam keberagaman penting untuk senantiasa dilakukan.
10. melalui perjuangan bersenjata dan diplomasi akhirnya bangsa Indonesia memperoleh pengakuan
kedaulatan dari Belanda. Penandatanganan pengakuan kedaulatan tersebut dilaksanakan pada tanggal
27 Desember 1949. Dengan diakuinya kedaulatan Indonesia ini maka bentuk negara Indonesia adalah
menjadi negara serikat dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS). Sedangkan Undang – Undang
Dasar atau Konstitusi yang digunakan adalah Undang- Undang Dasar RIS. Tentunya kalian masih ingat
bahwa salah satu hasil Konferensi Meja Bundar adalah bahwa Indonesia menjadi Negara Republik
Indonesia Serikat (RIS). Selanjutnya setelah KMB kemudian dilaksanakan pengakuan kedaulatan dari
Belanda kepada RIS pada tanggal 27 Desember 1949. Berdasarkan UUD RIS bentuk negara kita adalah
federal, yang terdiri dari tujuh negara bagian dan sembilan daerah otonom. Adapun tujuh negara bagian
RIS tersebut adalah :

(1) Sumatera Timur,

(2) Sumatera Selatan,

(3) Pasundan,

(4) Jawa Timur,

(5) Madura,

(6) Negara Indonesia Timur, dan

(7) Republik Indonesia (RI).

Sedangkan kesembilan daerah otonom itu adalah:

(1) Riau, (6) Banjar,

(2) Bangka, (7) Kalimantan Tenggara,

(3) Belitung, (8) Kalimantan Timur, dan

(4) Kalimantan Barat, (9) Jawa Tengah.

(5) Dayak Besar,

Negara-negara bagian di atas serta daerah- daerah otonom merupakan negara boneka ( tidak dapat
bergerak sendiri) adalah ciptaan Belanda. Negara- negara boneka ini dimaksudkan akan dikendalikan
Belanda yang bertujuan untuk mengalahkan RI yang juga ikut di dalamnya. Bentuk negara federalis
bukanlah bentuk negara yang dicita- citakan oleh bangsa Indonesia sebab tidak sesuai dengan cita- cita
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu setelah RIS berusia kira- kira enam bulan, suara-
suara yang menghendaki agar kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia semakin
menguat. Sebab jiwa Proklamasi 17 Agustus 1945 menghendaki adanya persatuan seluruh bangsa
Indonesia. Hal inilah yang menjadi alasan bangsa Indonesia untuk kembali ke bentuk Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Kedudukan golongan mereka yang setuju dengan bentuk negara Serikat (golongan
federalis) semakin terlihat kejahatannya ketika Sultan Hamid dari Kalimantan Barat yang menjabat
sebagai Menteri Negara bersekongkol dengan Westerling. Raymond Westerling melakukan aksi
pembantaian terhadap ribuan rakyat di Sulawesi Selatan yang tidak berdosa dengan menggunakan
APRAnya.

Vous aimerez peut-être aussi