Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
UUD 1945 Pasal 27 ayat 2 : setiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak
UU No. 14/1969 pasal 9 : setiap warga Negara berhak mendapat perlindungan atas
keselamatan, kesehatan, pemeliharaan moril
UU No. 14/1969 pasal 10 : Pemerintah membina perlindungan kerja, yaitu : Norma
Keselamatan Kerja, Norma Kesehatan Kerja & Hygiene
Perusahaan, Norma Kerja dan Pemberian ganti rugi
UU No. 1/1970 : Keselamatan Kerja dan K3 (12 Januari 1970)
Upaya yang ditujukan untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja, hasil
karya dan budaya
: Kesehatan Kerja
Kesehatan yang mengatur tatanan area kerja (kebersihan, suhu,
penerangan, dll) guna kesehatan jasmani dan rohni tenaga kerja
: Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Upaya yang ditujukan untuk menjaga dan melindungi
keselamatan dan kesehatan badan dan jiwa manusia
UU No. 1/1970 Pasal 12 : Hak dan Kewajiban Tenaga Kerja
UU No. 3/1969 : Hygiene Industri dan Perusahaan
UU No. 30/2009 : Ketenagalistrikan
UU No. 30/2009 Pasal 10 (1) : usaha penyedia tenaga listrik
Pembangkit, transmisi, distribusi, penjualan
UU No. 30/2009 Pasal 27 (1) : lintasan kabel tegangan listrik
UU No. 30/2009 Pasal 30 (a) : ganti rugi hak atas tanah, bangunan, tanaman
UU No. 30/2009 Pasal 44 (1) (2) : andal bagi instalasi, aman bagi manusia, ramah lingkungan
UU No. 30/2009 Pasal 50 (1) : matinya seseorang karena tenaga listrik
Penjara max 10 tahun dan denda max 500 juta
UU No. 30/2009 Pasal 50 (2) : poin 1 dilakukan oleh pemegang izin operasi
Penjara max 10 tahun dan denda max 1 M
UU No. 30/2009 Pasal 50 (3) : pemegang izin sesuai ayat (2) memberi ganti rugi
UU No. 30/2009 Pasal 51 (1) : mempengaruhi kelangsungan penyediaan listrik
Penjara max 3 tahun dan denda max 500 juta
UU No. 30/2009 Pasal 51 (2) : mengakibatkan terputusnya aliran listrik, masyarakat rugi
Penjara max 5 tahun dan denda max 2,5 M
UU No. 30/2009 Pasal 51 (3) : menggunakan tenaga listrik yang bukan haknya
Penjara max 7 tahun dan denda max 2,5 M
UU No. 30/2009 Pasal 52 (1) : penyedia tidak memberi kompensasi
Penjara max 5 tahun dan denda max 3 M
UU No. 30/2009 Pasal 52 (2) : sesuai ayat (1), pencabutan izin usaha/operasi
UU No. 32/2009 (PPLH) : tentang PROPER, mencerminkan kinerja pengelolaan lingk
Kewajiban Manajemen
- Menempatkan secara tertulis syarat, UU, PP terkait K2/K3pada area kerja dengan jelas
- Memasang gambar dan symbol K2/K3
- Menyediaka APD yang cukup dan sesuai
Pola Penerapan K2/K3 di PT PLN :
- Budaya Perusahaan
- Dipahami oleh karyawan
- Komitmen Top Manajemen tiap unit
- Pengorganisir yang jelas :
o Pejabat
o ahli K3P
o P2K3 (Panitia Pembina K3)
o Rencana kerja : program teknis operasional dan program manajemen
- Program Teknis Operasional :
o Diklat
o Perlindungan dan pencegahan kecelakaan
o Pencegahan dan penanggulangan kebakaran
o Pencegahan kerusakan instalasi
o Kesehatan kerja
o Investigasi, pelaporan, dan tindak lanjut kecelakaan
o Pemeliharaan dan peningkatan K2/K3
- Program Manajemen
o Program Kecelakaan Nihil
o SMK3
- Hasil Penerapan Program K2/K3
o Statistik
o Kinerja unit PLN
o Penghargaan prestasi
Syarat Keselamatan Kerja
o Mencegah dan mengurangi kecelakan, ledakan
o Mencegah, mengurangi, dan memadamkan kebakaran
o Memberikan pertolongan pada kecelakaan, APD, penyelamatan diri, dll
o Mencegah dan mengendalikan timbulnya PAK, radiasi, suara, getaran,dll
o Menyelenggarakan penerangan sesuai, suhu udara yang cuku
o Memelihara kebersihan, kesehatan, dan ketertiban lingkungan
o Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, proses
o Mengamankan dan memperlancar pekerjaan
o Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
o Mencegah terkena sengatan aliran listrik
o Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan bahaya
Sejarah Proper :
- 1990 dulu PROKASIH (Program Kali Bersih) kelola air limbah
- 1995 jadi PROPER PROKASIH kendali pencemaran air
- 2002 jadi PROPER (air limbah, emisi udara, limbah B3)
Peringkat PROPER :
- EMAS : konsisten menunjukkan keunggulan lingkungan, bisnis beretika, tanggung jawab
terhadap masyarakat, bersifat kualitatif (min. Proper hijau 3x berturut-turut), dan inspeksi
langsung ke lapangan oleh KLHK
- HIJAU : pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan , sumber daya efisien,
tanggung jawab social dengan baik
- BIRU : pengelolaan lingkungan sesuai dengan persyaratan peraturan yang berlaku
- MERAH : pengelolaan lingkungan belum sesuai persyaratan peraturan yang berlaku
- HITAM : pelanggaran terhadap peraturan yang mengakibatkan pencemaran lingkungan
Titik Penaatan : lokasi yang menjadi acuan pemantauan dalam penaatan BM air limbah
By Pass : mengalirkan air limbah tanpa pengolahan IPAL, langsung ke badan air
Kalo perusahaan lakukan by pass, langsung PROPER HITAM
Persyaratan Cerobong
- Tinggi cerobong 2-2,5 x h bangunan sekitar
- Kec alir gas dari cerobong > 20 m/s
- Warna mencolok, lengkapi penahan angin, cerobong terbuka,diberi nomor
- Lubang sampling 2D-8D dengan Diameter lubang minimal 10 cm
Label Limbah B3
- Nama limbah B3
- Identitas penghasil
- Tanggal dihasilkan
- Tanggal pengemasan
ISO dibuat untuk menjual standar yang memungkinkan untuk membiayai perkembangannya di
lingkungan netral untuk mempertahankannya dan untuk membuat yang baru, dikoordinasikan oleh
Sekretariat Pusat di Jenewa, Swiss
Anggota ISO
- Member bodies : berpean, berpartisipasi dan memberikan suara dalam rapat ISO, menjual
dan mengadopsi ISO sbg standar nasional
- Correspondent members : sebagai pengamat di rapat ISO, menjual dan mengadopsi ISO
sbg standar nasional
- Subscriber members : bias update pekerjaan IOS tapi tak dapat partisipasi, tak bias
menjual dan mengadopsi ISO sbg standar nasional
Isi Standar
Lampiran A : informasi untuk mencegah salah tafsir dari persyaratan standar
Lampiran B : korespondensi teknis yang luas antara edisi ini dan sebelumnya
Rencana Tindakan :
- Aspek Lingkungan Penting
- Kewajiban Kepatuhan
- Risiko dan Peluang
- Integrasi ke SML/proses bisnis
- Evaluasi Efektivitas Tindakan