Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
NPM : 1613010173
Kelas : Pemeriksaan Akuntansi Sektor Publik / A
Pemeriksaan kinerja adalah pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara yang terdiri dari pemeriksaan atas aspek ekonomi, aspek efisiensi, dan aspek
efektivitas. Selain itu dalam pemeriksaan kinerja perlu juga melaksanakan pengujian
kepatuhan perundangan dan pengendalian intern.
Pemeriksa kinerja harus memiliki latar belakang pendidikan formal yang cukup dan
mempunyai keahlian lainnya seperti kemampuan analitikal, kreatifitas, dan komunikasi.
Dalam pelaksanaan pemeriksaan, BPK dapat menggunakan tenaga ahli yang berasal dari
dalam atau luar BPK. Metodologi pemeriksaan kinerja terbagi dalam tiga siklus, yaitu
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan pemeriksaan. Masing-masing tahap mempunyai
uraian detail sebagai berikut:
1)Perencanaan pemeriksaan
Pengidentifikasian masalah
Tujuan penentuan area kunci dalam perencanaan adalah menilai apakah entitas
telah memiliki sistem pengendalian yang memadai untuk mengidentifikasi risiko-
risiko kelemahan pengendalian yang akanmenjadikan pertimbangan dalam
menentukan area kunci. Selain itu, kegiatan ini juga untuk mempertimbangkan
pengaruh peraturan perundangan yang signifikan dan risiko kecurangan serta
menentukan area-area yang memiliki risiko tinggi setelah mempertimbangkan
pengendalian intern.
Tahapan dalam menentukan area kunci ini meliputi 4( empat) kegiatan utama
yaitu mempertimbangkan sistem pengendalian intern; mempertimbangkan
pengaruh peraturan perundangan yang signifikan; identifikasi potensi terjadinya
kecurangan; dan pada akhirnya menetapkan area kunci. SPI terdiri
ataslimakomponen yang saling terkait yaitu lingkungan pengendalian; penaksiran
risiko; aktivitas pengendalian; informasi dan komunikasi; dan pemantauan.
Faktor pemilihan area kunci antaralain risiko terhadap manajemen; signifikansi
suatu program; dampak pemeriksaan; dan auditabilitas
Tujuan penentuan obyek, tujuan, dan ruang lingkup pemeriksaan adalah membantu
dalam mengidentifikasikan masalah-masalah yang akan diperiksa dan dilaporkan.
Selain itu kegiatan ini juga bertujuan membantu dalam menyiapkan parameter atau
ukuran pembatasan pemeriksaan seperti periode yang akan diperiksa atau lokasi
pemeriksaan lapangan yang akan dipilih; dan mempermudah tim pemeriksa dalam
mengambil kesimpulan pada akhir pemeriksaan. Input yang diperlukan dalam
kegiatan ini adalah output dari dua kegiatan sebelumnya yakni
pengidentifikasian masalah dan penentuan area kunci.Langkah-langkah yang
diperlukan dalam kegiatan ini terdiri dari 3 (tiga) tahap yakni menentukan obyek
pemeriksaan; menentukan tujuan pemeriksaan; dan menentukan lingkup
pemeriksaan. Obyek pemeriksaan ditentukan berdasarkan area kunci yang
telah ditetapkan. Tujuan pemeriksaan diformulasikan dengan membuat berbagai
macam pertanyaan pemeriksaan terhadap organisasi pelayanan publik yang
hendak diperiksa.Ruang lingkup pemeriksaan ditentukan dengan memperhatikan
tujuan pemeriksaan yang telah ditetapkan dan pertimbangan pemeriksa.
Input yang diperlukan dalam kegiatan ini adalah output dari masing-masing tahap
perencanaan pemeriksaan; rencana kerja pemeriksaan; SPKN; panduan manajemen
pemeriksaan; dan pengarahan khusus pimpinan.
Output atas hasil kegiatan “penyusunan P2 dan PKP” adalah berupa program
yang memuat dasar dan standar pemeriksaan; organisasi/program/fungsi pelayanan
publik , tahun anggaran, identitas dan data umum yang diperiksa; alasan, jenis,
tujuan, sasaran, metodologi, kriteria, dan langkah atau prosedur pemeriksaan; serta
program kerja perorangan.
2)Pelaksanaan pemeriksaan
Pengujian terhadap tujuan pemeriksaan
Tujuan dari tahapan ini adalah untuk memperoleh bukti pemeriksaan sebagai
pendukung semua temuan pemeriksaan. Berdasarkan bukti-bukti yang sudah
diuji pemeriksa dapat mengembangkan, membandingkan dan memanfaatkan
hasil pengujian, untuk mendukung rekomendasi dan simpulan pemeriksaan.
Input yang diperlukan dalam kegiatan ini berupa program kerja, data pemeriksaan,
dan kriteria pemeriksaan. Dari input tersebut pelaksanaan pengujian data dilakukan
dengan tahap-tahap pengumpulan data pemeriksaan dan pengujian data dengan
teknik-teknik pengujian. Output yang dihasilkan dari kegiatan ”pengujian data” adalah
kesimpulan hasil pengujian bukti;
Kemudian, persetujuan Badan atas konsep LHP tanpa tanggapan atas rekomendasi
dan simpulan pemeriksaan. Setelah itu, penyampaian konsep LHP ke entitas,
perolehan tanggapan atas rekomendasi dan simpulan pemeriksaan dari entitas yang
diperiksa. Penyiapan konsep LHP yang sudah dilengkapi tanggapan
entitas;penyusunan dan pendistribusian HP final menjadi langkah akhirnya.
Output yang dihasilkan dari kegiatan ”Penyusunan Konsep LHP” adalah konsep
laporan hasil pemeriksaan dan LHP.
Perolehan tanggapan atas rekomendasi
Penyusunan dan penyampaian LHP
Sumber:
- www.bpk.go.id
- www.bpkp.go.id