Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Kategori Penilaian:
a. Kolom 0 (nol) apabila anak tidak mampu.
b. Kolom 1 (satu) apabila anak mampu tapi dengan bantuan.
c. Kolom 2 (dua) apabila anak mampu tanpa bantuan.
Cara Penghitungan :
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑟𝑎𝑖ℎ 𝑎𝑛𝑎𝑘 8
Skor persentase = 𝑥 100 = 𝑥 100 = 33
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 24
Kategori Skor :
a. 76 - 100 = Anak mampu tanpa bantuan (independen level).
b. 51 - 75 = Anak mampu dengan bantuan (instruction level).
c. 0 - 50 = Anak belum mampu (frustation level).
Berdasarkan persentase di atas, subjek Z memperoleh skor persentase 33. Maka kemampuan perkembangan komunikasi subjek Z
berada pada level frustation level, artinya perkembangan komunkasi anak belum berkembang dengan baik, masih memerlukan latihan
dan bimbingan, anak belum mampu mengekspresikan bahasa ekspresifnya.
5.b Anak mampu berlari. 5.b. Asesor meminta anak untuk Anak mampu berlari tanpa
berlari. bantuan.
5.c Anak mampu naik turun 5.c Asesor meminta anak untuk Anak mampu naik turun
tangga. menaiki dan menuruni tangga tanpa bantuan.
tangga.
Jumlah 0 3 12 Jumlah total = 0 + (1 x 3) +
(2 x 12) = 27
Kategori Penilaian:
Kolom 0 (nol) apabila anak tidak mampu.
Kolom 1 (satu) apabila anak mampu tapi dengan bantuan.
Kolom 2 (dua) apabila anak mampu tanpa bantuan.
Cara Penghitungan :
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑟𝑎𝑖ℎ 𝑎𝑛𝑎𝑘 27
Skor persentase = 𝑥 100 = 𝑥 100 = 90
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 30
Kategori Skor :
76 - 100 = Anak mampu tanpa bantuan (independen level).
51 - 75 = Anak mampu dengan bantuan (instruction level).
0 - 50 = Anak belum mampu (frustation level).
Berdasarkan persentase di atas, subjek Z memperoleh skor persentase 90. Maka kemampuan perkembangan motoric
subjek Z berada pada level independen level, artinya perkembangan motoric anak sudah berkembang dengan baik.
b. Asesmen Perkembangan Sosial Anak Usia 6-11 Tahun Menurut Teori Hurlock
Penilaian
Aspek Sub Aspek Butir Instrumen Keterangan
0 1 2
Emosi 1. Menyatakan 1.1 Anak mampu menunjukkan ekspresi sedih, misalnya anak Anak belum mampu menunjukkan ekspresi
Perasaan sedih ketika barangnya hilang atau ketika sedang sakit sedih dan rasa sakitnya.
1.2 Anak mampu menunjukkan ekspresi marah, misalnya anak Anak sudah mampu menunjukkan ekspresi
marah ketika dipaksa untuk makan oleh gurunya marahnya. Ketika keinginan anak tidak
dipenuhi anak akan marah atau menangis.
1.3 Anak mampu menunjukkan ekspresi senang, misalnya Anak sudah mampu menunjukkan ekspresi
ketika waktu pulang anak menunjukan ekspresi senang. senangnya,saat pembeljaran sudah berakhir
Sosial 2 Kerjasama 2.1 Anak mampu bekerjasama dengan temannya saat bermain. Anak belum bisa bekerjasama dengan
temannya saat bermain.
3 Respon positif 3.1 Anak menoleh ketika namanya dipanggil. Anak akan menoleh setelah namanya
terhadap stimulus dipanggil beberapa kali atau diberikan
yang diberikan stimulus sentuhan oleh asesor.
3.2 Anak membalas salam atau jabatan tangan asesor. Anak sudah mampu membalas salam dari
asesor, ia mau berjabat tangan dengan asesor.
Anak pun memberikan respon positif ketika
diajak tos oleh asesor dengan membalas tos
asesor.
Jumlah 2 1 3 Jumlah total = (0 x 2) + (1 x 1) + (2 x 3) = 7
Kategori Penilaian:
Kolom 0 (nol) apabila anak tidak mampu.
Kolom 1 (satu) apabila anak mampu tapi dengan bantuan.
Kolom 2 (dua) apabila anak mampu tanpa bantuan.
Cara Penghitungan :
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑟𝑎𝑖ℎ 𝑎𝑛𝑎𝑘 7
Skor persentase = 𝑥 100 = 𝑥 100 = 58
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 12
Kategori Skor :
76 - 100 = Anak mampu tanpa bantuan (independen level).
51 - 75 = Anak mampu dengan bantuan (instruction level).
0 - 50 = Anak belum mampu (frustation level).
Berdasarkan persentase di atas, subjek Z memperoleh skor persentase 58. Maka kemampuan perkembangan sosial emosi subjek Z berada
pada level instruction level, artinya perkembangan sosial emosi anak masih memerlukan latihan dan bimbingan.
c. Asesmen Perkembangan Bahasa Anak Menurut Teori Vygotsky
Penilaian
Aspek Sub Aspek Butir Instrumen Keterangan
0 1 2
Bahasa 1. Kemampuan 1.1 Anak mampu menyebutkan anggota tubuh yang Anak belum mampu menyebutkan nama
ekspresif menyebutkan ditunjuk oleh asesor. anggota tubuh yang ditunjuk oleh asesor.
objek / benda 1.2 Anak mampu menyebutkan nama benda yang Anak belum mampu menyebutkan nama
sekitar ditunjukkan oleh asesor, seperti buku,pensil benda yang ditunjukkan oleh asesor.
2. Kemampuan 2.1 Anak mampu menyebutkan nama orang yang ditunjuk Anak belum mampu menyebutkan nama
menyebutkan oleh asesor, misalnya asesor menunjuk salah satu orang yang ditunjuk oleh asesor.
nama-nama orang teman anak dan anak diminta untuk menyebutkan
sekitar namanya.
3. Mengutarakan 3.1 Anak mampu mengutarakan keingainannya secara Anak belum mampu mengutarakan
keinginan secara verbal, seperti “mau makan”, “mau minum”, atau keinginannya secara verbal.
verbal “mau buang air.”
Bahasa 4. Kemampuan 4.1 Anak mampu melaksanakan intruksi sederhana yang Anak sudah memahami intruksi sederhana
reseptif melaksanakan diberikan oleh asesor. Misalnya, anak diminta untuk yang diberikan oleh asesor.
intruksi sederhana berjabat tangan dengan asesor.
4.2 Anak mampu menjawab yang ditanyakan asesor baik Anak mampu menjawab pertanyaan aseseor
secra verbal maupun non verbal seperti “yang nama Z secara non verbal yaitu dengan cara
mana?” menunjukan tangannya ke dada.
Jumlah 5 0 2 Jumlah total = (0 x 5) + (1 x 0) + (2 x 2) = 4
Kategori Penilaian:
Kolom 0 (nol) apabila anak tidak mampu.
Kolom 1 (satu) apabila anak mampu tapi dengan bantuan.
Kolom 2 (dua) apabila anak mampu tanpa bantuan.
Cara Penghitungan :
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑟𝑎𝑖ℎ 𝑎𝑛𝑎𝑘 4
Skor persentase = 𝑥 100 = 𝑥 100 = 28
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 14
Kategori Skor :
76 - 100 = Anak mampu tanpa bantuan (independen level).
51 - 75 = Anak mampu dengan bantuan (instruction level).
0 - 50 = Anak belum mampu (frustation level).
Berdasarkan persentase di atas, subjek Z memperoleh skor persentase 28. Maka kemampuan perkembangan bahasa subjek Z berada pada
level frustation level, artinya perkembangan bahasa anak belum berkembang dengan baik, masih memerlukan latihan dan bimbingan, anak
belum mampu mengekspresikan bahasa ekspresifnya.
d. Asesmen Perkembangan Kognitif Anak Menurut Teori Jean Piaget
Penilaian
Aspek Sub Aspek Butir Instrumen Keterangan
0 1 2
Kognitif 1. Belajar dan 1.1 Anak mampu berkonsentrasi ketika belajar. Anak belum mampu berkonsentrasi ketika
Pemecahan Masalah belajar.
1.2 Anak mampu meniru cara pemecahan masalah Anak mampu meniru cara pemecahan
yang dicontohkan oleh asesor, misalnya ketika masalah yang dicontohkan oleh
asesor mencontohkan bentuk lingkaran dan huruf Z asesor,namun dengan beberapa bantuan.
di telapak tangan anak. Lalu anak meniru cara yang
dicontohkan asesor
2. Berpikir Logis 2.1 Anak mampu menyebutkan bagian-bagian dari Anak belum mampu menyebutkan bagian-
gambar seperti ayam secara verbal bagian dari suatu gambar ayam secara
verbal
2.2 Anak mampu menyebutkan bagian anggota tubuh Ketika asesor tersebut.
yang ditunjuk oleh asesor secara verbal. Anak belum mampu menyebutkan nama
bagian anggota tubuh yang ditunjuk oleh
asesor.
3. Berpikir Simbolik 3.1 Anak mampu memberikan nama terhadap aktivitas Anak belum mampu memberikan nama
yang dilakukannya, seperti saya sedang terhadap aktivitas yang sedang
menggunting dilakukannya. Seperti saat anak sedang
menggunting, asesor bertanya sedang apa,
anak hanya diam saja.
Jumlah 4 1 0 Jumlah total = (0 x 4) + (1 x 1) + (2 x 0) = 1
Kategori Penilaian:
Kolom 0 (nol) apabila anak tidak mampu.
Kolom 1 (satu) apabila anak mampu tapi dengan bantuan.
Kolom 2 (dua) apabila anak mampu tanpa bantuan.
Cara Penghitungan :
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑟𝑎𝑖ℎ 𝑎𝑛𝑎𝑘 1
Skor persentase = 𝑥 100 = 𝑥 100 = 10
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 10
Kategori Skor :
a. 76 - 100 = Anak mampu tanpa bantuan (independen level).
76 - 100 = Anak mampu tanpa bantuan (independen level).
51 - 75 = Anak mampu dengan bantuan (instruction level).
0 - 50 = Anak belum mampu (frustation level).
Berdasarkan persentase di atas, subjek Z memperoleh skor persentase 10. Maka kemampuan perkembangan kognitif subjek Z berada pada
level frustation level, artinya perkembangan kognitif anak belum berkembang dengan baik, masih memerlukan banyak latihan dan bimbingan.
Analisis Implikasi Hasil Asesmen Motorik Anak terhadap Alat Komunikasi Alternatif dan Augmentatif
Aspek Potensi Hambatan Kebutuhan Implikasi terhadap Alat
Motorik 1. Anak mampu memegang - Alat yang digunakan dapat d
Halus pensil tanpa bantuan.
2. Anak mampu meremas
kertas tanpa bantuan.
3. Anak mampu melipat
kertas dengan bantuan.
4. Anak mampu melempar
bola ke arah asesor.
5. Anak mampu menagkap
bola yang digelindingkan
oleh asesor.
6. Anak mampu meraba
buku tanpa bantuan.
7. Anak mampu mengambil
buku di tasnya tanpa
bantuan.
Motorik 1. Anak mampu berjalan di - -
Kasar atas garis lurus tanpa
bantuan.
2. Anak mampu melompat
dengan satu kaki tanpa
bantuan.
3. Anak mampu
menendang bola dengan
bantuan dari orang lain.
4. Anak mampu
menendang bola dengan
bantuan asesor.
5. Anak mampu berlari
tanpa bantuan.
6. Anak mampu naik turun
tangga tanpa bantuan.
Sosial 1. Anak sudah mampu 1. Anak belum mampu
Emosi menunjukkan ekspresi menunjukkan ekspresi sedih dan
marah. rasa sakitnya.
2. Anak sudah mampu
menunjukkan ekspresi 2. Anak belum bisa bekerjasama
senang. dengan temannya saat bermain.
3. Anak sudah mampu
merespon ketika
namanya dipanggil
4. Anak sudah mampu
membalas jabatan tangan
asesor.
Bahasa 1. Anak sudah mampu 1. Anak belum mampu
memahami intruksi mengutarakan keinginannya
sederhana. secara verbal.
2. Anak sudah mampu
menjawab pertanyaan 2. Anak belum mampu
aseseor secara non menyebutkan anggota tubuh
verbal yaitu dengan cara yang ditunjuk oleh asesor.
menunjukan tangannya 3. Anak belum mampu
ke dada. menyebutkan nama benda yang
ditunjuk oleh asesor.