Vous êtes sur la page 1sur 20

Profil Anak

1. Nama Siswa :ZI


2. Tempat tanggal lahir :Cimahi,28 Januari 2010
3. NIS :241
4. Kelas :1 SDLB
5. Jenis kelamin :laki-laki
6. Jenis hambatan :Tunagrahita sedang/Hyperaktiv
7. Agama :Islam
8. Status dalam keluarga :Kandung
9. Alamat :Jl. Pojok Selatan No.212 A Cimahi
10. Nama orang tua
A. Ayah : Kevin Benindra Akhmadu
B. Ibu :Meilina Susanti
11. Pekerjaan orang tua
A. Ayah : Swasta
B. Ibu : Ibu Rumah Tangga
1. Asesmen Keberfungsian Komunikasi Anak
Penilaian
Sub Aspek Indikator Keterangan
0 1 2
1. Metode 1.1 Anak melakukan kontak mata pada saat berkomunikasi.  Anak dapat melakukan kontak mata ketika berkomunikasi
Komunikasi dengan asesor dalam waktu beberapa detik dengan bantuan
asesor, seperti kontak fisik. Atau setelah namanya
dipanggil beberapa kali.
1.2 Anak berkomunikasi disertai dengan gesture.  Anak mampu berkomunikasi melalui gesture seperti
menunjukan tas yang artinya meminta kotak maknnya
dimasukan kedalam tas dan menunjuk mulutnya yang
berarti anak meminta minum.
1.3 Anak mengajak bermain dengan isyarat  Anak memakai cubitan kepada temannya yang
menandakan bahwa dia ingin bermain.
1.4 Anak berkomunikasi disertai dengan vocalization  Anak tidak berkomunikasi dengan disertai vocalization.
(dengusan).
2. Interaksi 2.1 Anak berinisiatif memulai komunikasi dengan asesor.  Anak belum mampu memulai komunikasi dengan asesor.
Komunikasi 2.2 Anak merespon komunikasi dengan orang lain  Anak dapat memberikan respon ketika asesor mengajaknya
berkomunikasi dengan bantuan fisik dari asesor, seperti
disentuh, sehingga anak akan menoleh atau diberikan
contoh oleh asesor.
3. Keberfungsian 3.1 Anak menunjukkan keinginannya secara verbal, seperti  Anak belum mampu menunjukkan keinginannya secara
Komunikasi anak ingin makan, minum, buang air dan pulang verbal,seperti anak menangis bahwa itu artinya dia ingin
pulang.
3.2 Anak mampu mengekspresikan perasaan yang  Anak sudah mampu mengekspresikan apa yang
dirasakannya, seperti perasaan senang, sedih, marah. dirasakannya seperti anak marah ketika dipaksa untuk
makan.
3.3 Anak mampu mengekspresikan rasa sakitnya ketika  Anak belum mampu mengekspresikan rasa sakit yang
sedang sakit. dirasakannya ketika sedang sakit.
3.4 Anak mampu menjawab pertanyaan yang diberikan  Anak belum mampu menjawab pertanyaan yang diberikan
oleh asesor secara verbal. oleh asesor secara verbal.
3.5 Anak mampu mengajukan pertanyaan kepada asesor.  Anak belum mampu mengajukan pertanyaan kepada
asesor.
4. Kemampuan 4.1 Anak mampu memahami intruksi sederhana yang  Anak sudah mampu memahami intruksi sederhana yang
Bahasa diberikan oleh asesor, lempar kertasnya! diberikan asesor, seperti ayo lempar kertasnya.
Reseptif 4.2 Anak menoleh ketika dipanggil namanya.  Anak akan menoleh ketika dipanggil namanya apabila
sudah dipanggil beberapa kali atau ada kontak fisik dari
asesor, seperti sentuhan
Jumlah 6 4 2 Jumlah total = (0 x 6) + (1 x 4) + (2 x 2) = 8

Kategori Penilaian:
a. Kolom 0 (nol) apabila anak tidak mampu.
b. Kolom 1 (satu) apabila anak mampu tapi dengan bantuan.
c. Kolom 2 (dua) apabila anak mampu tanpa bantuan.
Cara Penghitungan :
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑟𝑎𝑖ℎ 𝑎𝑛𝑎𝑘 8
Skor persentase = 𝑥 100 = 𝑥 100 = 33
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 24

Kategori Skor :
a. 76 - 100 = Anak mampu tanpa bantuan (independen level).
b. 51 - 75 = Anak mampu dengan bantuan (instruction level).
c. 0 - 50 = Anak belum mampu (frustation level).
Berdasarkan persentase di atas, subjek Z memperoleh skor persentase 33. Maka kemampuan perkembangan komunikasi subjek Z
berada pada level frustation level, artinya perkembangan komunkasi anak belum berkembang dengan baik, masih memerlukan latihan
dan bimbingan, anak belum mampu mengekspresikan bahasa ekspresifnya.

Analisis Hasil Asesmen Keberfungsian Komunikasi Anak


Potensi Hambatan Kebutuhan Implikasi terhadap Alat
1. Anak dapat memberikan respon ketika 1. Anak belum mampu memulai 1. Anak membutuhkan teknik Teknik atau sistem yang digunakan dapat
asesor mengajaknya berkomunikasi, komunikasi dengan asesor. atau alat bantu untuk membantu anak dalam mengomunikasikan
seperti ketika disentuh anak akan memmulai komunikasi apa yang dia inginkan.
menoleh. 2. Anak belum mampu menjawab dengan orang lain.
2. Anak mampu mengekspresikannya pertanyaan yang diberikan 2. Anak membutuhkan
melalu gesture seperti menunjukan tas oleh asesor. bantuan dalam menjawab
yang artinya meminta kotak maknnya pertanyaan yang diberikan
3. Anak belum mampu
dimasukan kedalam tas dan menunjuk oleh orang lain,baik dengan
mengajukan pertanyaan
mulutnya yang berarti anak meminta gesture maupun dengan alat
kepada asesor.
minum. bantu.
4. Anak belum mampu
3. Anak sudah mampu mengekspresikan 3. Anak membutuhkan alat
menunjukkan keinginannya
perasaan marah. untuk menggantikan cubitan
secara verbal.
4. Anak sudah mampu memahami yang menandakan ia ingin
5. Anak belum mampu
intruksi sederhana yang diberikan bermain bersama teman-
mengekspresikan rasa sakit
asesor, seperti lempar kertasnya. temannya.
yang dirasakannya ketika
5. Anak akan menoleh ketika dipanggil 4. Anak membutuhkan teknik
sedang sakit.
namanya apabila sudah dipanggil atau alat bantu untuk
beberapa kali. mengajukan pertanyaan
6. Anak dapat melakukan kontak mata kepada orang lain.
ketika berkomunikasi dengan asesor 5. Anak Membutuhkan alat
dalam waktu beberapa detik dengan untuk mengungkapkan
bantuan asesor, seperti sentuhan. Atau bahwa dia ingin pulang.
setelah namanya dipanggil beberapa 6. Anak membutuhkan
kali. bantuan berupa sistem atau
alat bantu yang dapat
mengekspresikan rasa sakit
yang ketika dia rasakan.
1. Asesmen Perkembangan Anak
a. Asesmen Perkembangan Motorik Anak Usia 0-12 Tahun Menurut Santrock
Skala
Komponen Usia Sub Komponen Indikator Butir Insrumen Keterangan
0 1 2
Perkembangan 0-3 1. Koordinasi 1.a. Anak mampu memegang 1.a Asesor meminta anak untuk  Anak mampu memegang
Motorik tahun antara mata dan benda di sekitarnya, menggunakan gunting untuk pensil tanpa bantuan.
tangan (motorik seperti gunting. menggunting kertas.
halus). 1.b. Anak mampu meremas 1.b. Asesor meminta anak untuk
kertas. meremas kertas.  Anak mampu meremas kertas
1.c. Anak mampu merobek 1.c. Asesor meminta anak untuk .
kertas merobek kertas Anak mampu membalikkan
 halaman buku secara mandiri.
4-5 2. Koordinasi 2.a. Anak mampu melipat 2.a. Asesor meminta anak untuk  Anak mampu melipat kertas
tahun motorik halus kertas. melipat kertas. dengan bantuan. Seperti
dan kasar. dicontohkan terlebih dahulu.
2.b. Anak mampu berjalan pada 2.b. Asesor meminta anak berjalan  Anak mampu berjalan di atas
garis yang telah dibuat. di atas satu garis yang telah garis lurus tanpa bantuan.
2.c. Anak mampu melompat dibuat.
dengan satu kaki. 2.c. Asesor meminta anak  Anak mampu melompat
melompat dengan satu kaki. dengan satu kaki tanpa
bantuan.
6 3. Koordinasi anta 3.a. Anak mampu menyepak 3.a. Asesor meminta anak untuk  Anak mampu menendang
tahun ra mata dan atau menendang bola. menendang bola. bola dengan bantuan dari
tangan (visio orang lain.
motoric) yang 3.b. Anak mampu melempar 3.b. Asesor meminta anak untuk  Anak mampu melempar bola
dibutuhkan kertas melempar kertas ke arah ke arah asesor.
untuk yang diminta oleh asesor.
menyepak, 3.c. Anak mampu menangkap 3.c. Asesor meminta anak untuk  Anak mampu menagkap bola
melempar, dan bola. menangkap bola yang yang digelindingkan oleh
menangkap telah dilgelindingkan oleh asesor. asesor.
berkembang.
7-12 4. Koordinasi 4.a. Anak mampu meraba 4.a. Asesor meminta anak untuk  Anak mampu meraba buku
tahun motorik halus benda. meraba benda yang ada di tanpa bantuan.
sekitarnya, misalnya asesor
meminta anak untuk meraba
buku, alat tulis, dsb.
4.b. Anak mampu memegang 4.b. Asesor meminta anak untuk  Anak mampu memegang
benda. memegang benda yang ada tempat minum tanpa bantuan.
di sekitarnya, seperti tempat
minum.
4.c. Anak mampu mengambil 4.c. Asesor meminta anak untuk  Anak mampu menyimpan
sesuatu. mengambil benda, seperti tempat makan kedalam tas
asesor meminta anak untuk tanpa bantuan.
menyimpan tempat makan
kedalam tas.
5. Koordinasi 5.a. Anak mampu menendang 5.a. Asesor meminta anka untuk  Anak mampu menendang
motorik kasar bola. menendang bola. bola dengan bantuan asesor.

5.b Anak mampu berlari. 5.b. Asesor meminta anak untuk  Anak mampu berlari tanpa
berlari. bantuan.
5.c Anak mampu naik turun 5.c Asesor meminta anak untuk  Anak mampu naik turun
tangga. menaiki dan menuruni tangga tanpa bantuan.
tangga.
Jumlah 0 3 12 Jumlah total = 0 + (1 x 3) +
(2 x 12) = 27
Kategori Penilaian:
Kolom 0 (nol) apabila anak tidak mampu.
Kolom 1 (satu) apabila anak mampu tapi dengan bantuan.
Kolom 2 (dua) apabila anak mampu tanpa bantuan.
Cara Penghitungan :
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑟𝑎𝑖ℎ 𝑎𝑛𝑎𝑘 27
Skor persentase = 𝑥 100 = 𝑥 100 = 90
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 30

Kategori Skor :
76 - 100 = Anak mampu tanpa bantuan (independen level).
51 - 75 = Anak mampu dengan bantuan (instruction level).
0 - 50 = Anak belum mampu (frustation level).

Berdasarkan persentase di atas, subjek Z memperoleh skor persentase 90. Maka kemampuan perkembangan motoric
subjek Z berada pada level independen level, artinya perkembangan motoric anak sudah berkembang dengan baik.
b. Asesmen Perkembangan Sosial Anak Usia 6-11 Tahun Menurut Teori Hurlock
Penilaian
Aspek Sub Aspek Butir Instrumen Keterangan
0 1 2
Emosi 1. Menyatakan 1.1 Anak mampu menunjukkan ekspresi sedih, misalnya anak  Anak belum mampu menunjukkan ekspresi
Perasaan sedih ketika barangnya hilang atau ketika sedang sakit sedih dan rasa sakitnya.
1.2 Anak mampu menunjukkan ekspresi marah, misalnya anak  Anak sudah mampu menunjukkan ekspresi
marah ketika dipaksa untuk makan oleh gurunya marahnya. Ketika keinginan anak tidak
dipenuhi anak akan marah atau menangis.
1.3 Anak mampu menunjukkan ekspresi senang, misalnya Anak sudah mampu menunjukkan ekspresi
ketika waktu pulang anak menunjukan ekspresi senang.  senangnya,saat pembeljaran sudah berakhir
Sosial 2 Kerjasama 2.1 Anak mampu bekerjasama dengan temannya saat bermain.  Anak belum bisa bekerjasama dengan
temannya saat bermain.
3 Respon positif 3.1 Anak menoleh ketika namanya dipanggil.  Anak akan menoleh setelah namanya
terhadap stimulus dipanggil beberapa kali atau diberikan
yang diberikan stimulus sentuhan oleh asesor.
3.2 Anak membalas salam atau jabatan tangan asesor.  Anak sudah mampu membalas salam dari
asesor, ia mau berjabat tangan dengan asesor.
Anak pun memberikan respon positif ketika
diajak tos oleh asesor dengan membalas tos
asesor.
Jumlah 2 1 3 Jumlah total = (0 x 2) + (1 x 1) + (2 x 3) = 7
Kategori Penilaian:
Kolom 0 (nol) apabila anak tidak mampu.
Kolom 1 (satu) apabila anak mampu tapi dengan bantuan.
Kolom 2 (dua) apabila anak mampu tanpa bantuan.
Cara Penghitungan :
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑟𝑎𝑖ℎ 𝑎𝑛𝑎𝑘 7
Skor persentase = 𝑥 100 = 𝑥 100 = 58
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 12

Kategori Skor :
76 - 100 = Anak mampu tanpa bantuan (independen level).
51 - 75 = Anak mampu dengan bantuan (instruction level).
0 - 50 = Anak belum mampu (frustation level).
Berdasarkan persentase di atas, subjek Z memperoleh skor persentase 58. Maka kemampuan perkembangan sosial emosi subjek Z berada
pada level instruction level, artinya perkembangan sosial emosi anak masih memerlukan latihan dan bimbingan.
c. Asesmen Perkembangan Bahasa Anak Menurut Teori Vygotsky
Penilaian
Aspek Sub Aspek Butir Instrumen Keterangan
0 1 2
Bahasa 1. Kemampuan 1.1 Anak mampu menyebutkan anggota tubuh yang  Anak belum mampu menyebutkan nama
ekspresif menyebutkan ditunjuk oleh asesor. anggota tubuh yang ditunjuk oleh asesor.
objek / benda 1.2 Anak mampu menyebutkan nama benda yang  Anak belum mampu menyebutkan nama
sekitar ditunjukkan oleh asesor, seperti buku,pensil benda yang ditunjukkan oleh asesor.
2. Kemampuan 2.1 Anak mampu menyebutkan nama orang yang ditunjuk  Anak belum mampu menyebutkan nama
menyebutkan oleh asesor, misalnya asesor menunjuk salah satu orang yang ditunjuk oleh asesor.
nama-nama orang teman anak dan anak diminta untuk menyebutkan
sekitar namanya.
3. Mengutarakan 3.1 Anak mampu mengutarakan keingainannya secara  Anak belum mampu mengutarakan
keinginan secara verbal, seperti “mau makan”, “mau minum”, atau keinginannya secara verbal.
verbal “mau buang air.”
Bahasa 4. Kemampuan 4.1 Anak mampu melaksanakan intruksi sederhana yang  Anak sudah memahami intruksi sederhana
reseptif melaksanakan diberikan oleh asesor. Misalnya, anak diminta untuk yang diberikan oleh asesor.
intruksi sederhana berjabat tangan dengan asesor.
4.2 Anak mampu menjawab yang ditanyakan asesor baik  Anak mampu menjawab pertanyaan aseseor
secra verbal maupun non verbal seperti “yang nama Z secara non verbal yaitu dengan cara
mana?” menunjukan tangannya ke dada.
Jumlah 5 0 2 Jumlah total = (0 x 5) + (1 x 0) + (2 x 2) = 4

Kategori Penilaian:
Kolom 0 (nol) apabila anak tidak mampu.
Kolom 1 (satu) apabila anak mampu tapi dengan bantuan.
Kolom 2 (dua) apabila anak mampu tanpa bantuan.
Cara Penghitungan :
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑟𝑎𝑖ℎ 𝑎𝑛𝑎𝑘 4
Skor persentase = 𝑥 100 = 𝑥 100 = 28
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 14

Kategori Skor :
76 - 100 = Anak mampu tanpa bantuan (independen level).
51 - 75 = Anak mampu dengan bantuan (instruction level).
0 - 50 = Anak belum mampu (frustation level).

Berdasarkan persentase di atas, subjek Z memperoleh skor persentase 28. Maka kemampuan perkembangan bahasa subjek Z berada pada
level frustation level, artinya perkembangan bahasa anak belum berkembang dengan baik, masih memerlukan latihan dan bimbingan, anak
belum mampu mengekspresikan bahasa ekspresifnya.
d. Asesmen Perkembangan Kognitif Anak Menurut Teori Jean Piaget
Penilaian
Aspek Sub Aspek Butir Instrumen Keterangan
0 1 2
Kognitif 1. Belajar dan 1.1 Anak mampu berkonsentrasi ketika belajar.  Anak belum mampu berkonsentrasi ketika
Pemecahan Masalah belajar.
1.2 Anak mampu meniru cara pemecahan masalah  Anak mampu meniru cara pemecahan
yang dicontohkan oleh asesor, misalnya ketika masalah yang dicontohkan oleh
asesor mencontohkan bentuk lingkaran dan huruf Z asesor,namun dengan beberapa bantuan.
di telapak tangan anak. Lalu anak meniru cara yang
dicontohkan asesor
2. Berpikir Logis 2.1 Anak mampu menyebutkan bagian-bagian dari  Anak belum mampu menyebutkan bagian-
gambar seperti ayam secara verbal bagian dari suatu gambar ayam secara
verbal

2.2 Anak mampu menyebutkan bagian anggota tubuh Ketika asesor tersebut.
yang ditunjuk oleh asesor secara verbal. Anak belum mampu menyebutkan nama
 bagian anggota tubuh yang ditunjuk oleh
asesor.
3. Berpikir Simbolik 3.1 Anak mampu memberikan nama terhadap aktivitas  Anak belum mampu memberikan nama
yang dilakukannya, seperti saya sedang terhadap aktivitas yang sedang
menggunting dilakukannya. Seperti saat anak sedang
menggunting, asesor bertanya sedang apa,
anak hanya diam saja.
Jumlah 4 1 0 Jumlah total = (0 x 4) + (1 x 1) + (2 x 0) = 1

Kategori Penilaian:
Kolom 0 (nol) apabila anak tidak mampu.
Kolom 1 (satu) apabila anak mampu tapi dengan bantuan.
Kolom 2 (dua) apabila anak mampu tanpa bantuan.
Cara Penghitungan :
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑟𝑎𝑖ℎ 𝑎𝑛𝑎𝑘 1
Skor persentase = 𝑥 100 = 𝑥 100 = 10
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 10

Kategori Skor :
a. 76 - 100 = Anak mampu tanpa bantuan (independen level).
76 - 100 = Anak mampu tanpa bantuan (independen level).
51 - 75 = Anak mampu dengan bantuan (instruction level).
0 - 50 = Anak belum mampu (frustation level).
Berdasarkan persentase di atas, subjek Z memperoleh skor persentase 10. Maka kemampuan perkembangan kognitif subjek Z berada pada
level frustation level, artinya perkembangan kognitif anak belum berkembang dengan baik, masih memerlukan banyak latihan dan bimbingan.

Analisis Implikasi Hasil Asesmen Motorik Anak terhadap Alat Komunikasi Alternatif dan Augmentatif
Aspek Potensi Hambatan Kebutuhan Implikasi terhadap Alat
Motorik 1. Anak mampu memegang - Alat yang digunakan dapat d
Halus pensil tanpa bantuan.
2. Anak mampu meremas
kertas tanpa bantuan.
3. Anak mampu melipat
kertas dengan bantuan.
4. Anak mampu melempar
bola ke arah asesor.
5. Anak mampu menagkap
bola yang digelindingkan
oleh asesor.
6. Anak mampu meraba
buku tanpa bantuan.
7. Anak mampu mengambil
buku di tasnya tanpa
bantuan.
Motorik 1. Anak mampu berjalan di - -
Kasar atas garis lurus tanpa
bantuan.
2. Anak mampu melompat
dengan satu kaki tanpa
bantuan.
3. Anak mampu
menendang bola dengan
bantuan dari orang lain.
4. Anak mampu
menendang bola dengan
bantuan asesor.
5. Anak mampu berlari
tanpa bantuan.
6. Anak mampu naik turun
tangga tanpa bantuan.
Sosial 1. Anak sudah mampu 1. Anak belum mampu
Emosi menunjukkan ekspresi menunjukkan ekspresi sedih dan
marah. rasa sakitnya.
2. Anak sudah mampu
menunjukkan ekspresi 2. Anak belum bisa bekerjasama
senang. dengan temannya saat bermain.
3. Anak sudah mampu
merespon ketika
namanya dipanggil
4. Anak sudah mampu
membalas jabatan tangan
asesor.
Bahasa 1. Anak sudah mampu 1. Anak belum mampu
memahami intruksi mengutarakan keinginannya
sederhana. secara verbal.
2. Anak sudah mampu
menjawab pertanyaan 2. Anak belum mampu
aseseor secara non menyebutkan anggota tubuh
verbal yaitu dengan cara yang ditunjuk oleh asesor.
menunjukan tangannya 3. Anak belum mampu
ke dada. menyebutkan nama benda yang
ditunjuk oleh asesor.

4. Anak belum mampu


menunjukkan nama orang yang
ditunjuk oleh asesor.
Kognitif 1. Anak mampu meniru 1. Anak belum mampu
cara pemecahan masalah berkonsentrasi ketika belajar.
yang dicontohkan oleh 2. Anak belum mampu
asesor, misalnya ketika menyebutkan bagian-bagian dari
asesor mencontohkan suatu gambar, misalnya ayam
bentuk lingkaran dan secara verbal.
huruf Z di telapak tangan 3. Anak belum mampu
anak. Lalu anak meniru menyebutkan bagian anggota
cara yang dicontohkan tubuh yang ditunjuk oleh asesor
asesor. secara verbal.
4. Anak belum mampu
memberikan nama terhadap
aktivitas yang dilakukannya,
seperti saya sedang
menggunting

Vous aimerez peut-être aussi