Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
BAB II
LAPORAN KASUS
A. Identitas
Nama : AL
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 50 tahun
Tempat dan tanggal lahir : Bitung, 8 Mei 1966
Alamat : Pinokalan, Kecamatan Ranowulu, Bitung
Pekerjaan : Karyawan swasta
Agama : Kristen Protestan
Suku / bangsa : Minahasa / Indonesia
MRS : 22 Februari 2017
Nomor RM : 098271
B. Anamnesis (Autoanamnesis)
Keluhan utama : bengkak dan nyeri di bokong
Riwayat penyakit sekarang :
Bengkak dan nyeri di bokong sejak ± 1 bulan SMRS. Awalnya bengkak hanya
berupa bisul kecil yang lama-kelamaan membesar dan bertambah nyeri ± 1
minggu SMRS. Sekarang penderita sulit untuk duduk karena mengeluh nyeri.
Nyeri memberat saat BAB. BAK normal.
Riwayat penyakit dahulu :
Penderita belum pernah sakit seperti ini sebelumnya. Penyakit jantung, paru,
hati, ginjal, diabetes melitus, hipertensi, dan asam urat disangkal.
Riwayat penyakit keluarga
Hanya penderita yang sakit seperti ini dalam keluarganya
Riwayat sosial
Penderita tidak merokok dan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol.
Riwayat kebiasaan
Penderita sering mengendarai motor ke tempat kerjanya di Gorontalo dari
Bitung.
2
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : sakit ringan
2. Kesadaran : compos mentis
3. Vital Sign
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi : 100 kali/menit
Respirasi : 28 kali/menit
Suhu : 38o C
4. Kepala
Konjungtiva : anemis (-/-)
Pupil : bulat, isokor, uk. O 3 mm kiri = kanan, RC +/+
5. Leher : trakea letak tengah, pembesaran KGB (-)
6. Thoraks
Paru
Inspeksi : gerakan dinding dada kiri = kanan
Palpasi : stem fremitus paru kiri = paru kanan,
nyeri tekan (-)
Perkusi : sonor kiri = kanan
Auskultasi : suara pernapasan vesikuler di kedua lapang paru
suara napas tambahan: ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
Inspeksi : iktus kordis tidak tampak
Palpasi : iktus kordis tidak teraba
Perkusi : batas jantung kanan di ICS IV linea parasternalis dekstra
batas jantung kiri di ICS V linea mid klavikula sinistra
Auskultasi : S1 S2 normal, regular, murmur (-)
7. Abdomen
Inspeksi : datar
Auskultasi : bising usus (+) normal
Palpasi : lemas, hepar/lien tidak teraba
Perkusi : timpani
8. Ekstremitas : jejas (-), deformitas (-), edema (-), akral hangat, CRT <2”
3
9. Status lokalis
Regio perianal dextra : nyeri tekan (+), kalor (+), rubor (+), tumor (+),
fluktuasi (+)
D. Pemeriksaan Laboratorium
CT 9’30” 9 – 15 menit
BT 2’ 1 – menit
4
E. Resume Masuk
Seorang laki-laki, 50 tahun, masuk rumah sakit tanggal 22 Februari 2017
dengan keluhan bengkak dan nyeri di bokong sejak ± 1 bulan SMRS. Awalnya
bengkak hanya berupa bisul kecil yang lama-kelamaan membesar dan
bertambah nyeri ± 1 minggu SMRS. Sekarang penderita sulit untuk duduk
karena mengeluh nyeri. Saat BAB, nyeri itu dapat muncul. BAK normal.
Penderita sering mengendarai motor ke tempat kerjanya di Gorontalo.
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : sakit ringan Kesadaran : compos mentis
Tekanan darah : 130/80 mmHg Nadi : 100 kali/menit
Respirasi : 28 kali/menit Suhu : 38o C
Kepala : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Leher : trakea letak tengah, pembesaran KGB (-)
Thoraks
Paru : gerakan dinding dada kiri = kanan, sonor dan
vesikuler kedua lapang paru, ronkhi & wheezing (-/-)
Jantung : S1 S2 normal, regular, murmur (-)
Abdomen : cembung, lemas, bising usus (+) normal,
hepar/lien tidak teraba
Ekstremitas : akral hangat, CRT <2”
Status lokalis
Regio perianal : nyeri tekan (+), kalor (+), rubor (+), tumor (+),
fluktuasi (+)
Pemeriksaan penunjang : leukosit 23.000/uL
Diagnosis : Abses Perianal
Penatalaksanaan :
- IVFD NaCl 0,9% 20 gtt/menit
- Ceftazidine 2 x 1 gr i.v
- Metronidazole 3 x 500 mg drips
- Ketorolac 3 x 1 amp i.v
- Rencana insisi dan drainase
5
BAB III
PEMBAHASAN
6
laboratorium lengkap adalah penting. Pemeriksaan radiologi jarang diperlukan
pada evaluasi pasien dengan abses anorektal, namun pada pasien dengan gejala
klinis abses intersfingter atau supralevator mungkin memerlukan pemeriksaan
konfirmasi dengan CT scan, MRI, atau ultrasonografi dubur.5
Penatalaksanaan pada pasien ini adalah pemberian IVFD NaCl 0,9% 20
gtt/menit, ceftazidine 2 x 1 gr i.v, metronidazole 3 x 500 mg drips, ketorolac 3 x 1
amp i.v, dan rencana insisi dan drainase. Abses perianal harus diobati dengan
drainase sesegera mungkin setelah diagnosis ditegakkan. Apabila ditemukan
respon sistemik, antibiotik dapat diberikan, dan pada pasien diberikan antibiotik
ceftazidine 2 x1 gr i.v dan metronidazole 3 x 500 mg drips, yakni antibiotik
spektrum luas dan antibiotik untuk kuman anaerob, karena belum diketahui
kuman yang menyebabkan abses perianal pada pasien ini. Namun, pemberian
antibiotik secara tunggal bukan merupakan pengobatan yang efektif untuk
mengobati abses perianal. Pada pasien ini diberikan ketorolac 3 x 1 amp i.v,
karena pasien mengeluhkan adanya nyeri pada bagian perianal.1
Penatalaksanaan utama abses perianal adalah drainase pus. Idealnya
drainase dilakukan sebelum abses perforasi. Drainase dapat dilakukan dengan
anestesi minimal (lokal). Insisi dibuat pada area abses yang fluktuan, dan pus
yang keluar idealnya dikirim untuk kultur. Insisi dilakukan sampai ke bagian
subkutan pada bagian yang paling menonjol dari abses. “Dog ear” yang timbul
setelah insisi dipotong untuk mencegah penutupan dini. Luka dibiarkan terbuka
dan Sitz bath dapat dimulai pada hari berikutnya. Pengobatan yang tertunda atau
tidak memadai terkadang dapat menyebabkan perluasan abses dan dapat
mengancam nyawa apabila terjadi nekrosis jaringan yang besar, atau bahkan
septikemia.6,7
Prognosis pada pasien ini adalah dubia ad bonam. Menurut kepustakaan,
sepertiga pasien dengan abses perianal, baik yang didrainase maupun yang
perforasi spontan, mengalami fistula-in-ano. Penting bagi pasien untuk melakukan
follow-up teratur selama 2-3 minggu untuk mengevaluasi adanya fistula.8
7
DAFTAR PUSTAKA
3. Jaffe, Bernard M. and David H.Berger. Colon, Rectum and Anus. 2010. In :
Schwartz’s: Principles of Surgery 9th. Edition. p. 90-100.
7. Malik AI, Nelson RL, Tou S. Incision and drainage of perianal abscess with
or without treatment of anal fistula (review). The Cochrane Library 2010:7.
Diunduh dari: http://www.thecochranelibrary.com
8
LAMPIRAN