Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
Definisi dari krisis adrenal adalah sekresi yang tidak adekuat dari
adrenokortikosteroid yang dapat terjadi sebagai hasil dari sekresi ACTH yang
tidak cukup atau dikatakan sebagai defisiensi kortisol yang terjadi mendadak
karena kerusakan dari kelenjar adrenal dapat sebagian atau seluruhnya, terkena
suatu penyakit atau stres yang berat.
2.2. Etiologi
Penyebab dari insufisiensi terbagi dua secara garis besar yakni insufisiensi
adrenal primer dan insufisiensi adrenal sekunder dengan masing-masing
dibedakan atas kelainan kongenital serta kelainan yang didapat.
2
Tabel 1. Etiologi Krisis Adrenal5
Etiologi
Kongenital
Dapatan
Adrenalitis autoimun
Kongenital
Displasia septo-optik
Defisiensi CRH
Dapatan
Penghentian steroid
3
Penyakit inflamasi
Tumor
Trauma
Radiasi
Kelenjar adrenal terletak diatas ginjal. Kelenjar adrenal terdiri dari dua
organ endokrin yang mempunyai fungsi masing-masing yaitu korteks adrenal dan
medulla adrenal. Ukuran kelenjar adrenal bervariasi sesuai usia dan variasi ini
akibat perubahan dari korteks adrenal. Saat gestasi dan saat lahir, kelenjar adrenal
relatif lebih besar dari ukuran tubuh dibandingkan saat dewasa. Saat tahun
pertama kehidupan, korteks adrenal akan mengalami involusi sehingga terjadi
pengurangan ukuran hingga 50%. Setelah itu, kelenjar adrenal akan membesar
sedikit secara perlahan-lahan selama masa kanak-kanak dan remaja.
4
Kelenjar adrenal pada bagian medulla menghasilkan katekolamin, yakni
epinephrine (80%) dan norepinephrine (20%), sedangkan korteks adrenal secara
histopatologis terdiri dari tiga zona yakni zona glomerulosa, fasikulata, dan
retikularis. Zona glomerulosa terletak paling luar dan memproduksi hormon
mineralokortikoid (aldosteron dan kortikosterone) yang diatur oleh sistem renin-
angiotensin dan potassium, berperan dalam pengaturan tekanan darah. Zona
fasikulata terletak ditengah menghasilkan androgen dengan efektifitas lemah
yang berfungsi menjaga sekresi basal dari glukokortikoid dan diinduksi oleh
stimulasi adrenocorticotropin hormone (ACTH). Zona retikularis melepaskan
hormon kortikosteroid (kortisol dan kortikosteron) berespon secara akut
terhadap ACTH.
5
Hormon glukokortikoid adalah stimulan jantung spesifik yang
mengaktifkan pelepasan zat vasoaktif. Selain itu glukokortikoid memiliki fungsi
merangsang glukoneogenesis dan mengurangi penggunaan glukosa seluler,
memobilisasi asam amino dan asam lemak, menghambat efek insulin,
menimbulkan badan keton dalam metabolisme (ketogenesis), menunjukkan efek
anti-inflamasi berupa menjaga respon pembuluh darah normal yakni sebagai
vasokonstriktor, oposisi terhadap peningkatan permeabilitas kapiler, menghambat
produksi interleukin-2 (IL-2) oleh makrofag, stimulasi sel polymorphonuclear
neutrofil (PMN) mengurangi menempalnya makrofag pada endotel, mengurangi
eosinofil dan limfosit yang beredar.
6
akut, hipotensi, hipoglikemia, atau perubahan status mental. Pada suatu studi
mengenai pasien-pasien dengan krisis adrenal didapatkan hipotensi (hipotensi
postural khususnya), syok, hipoglikemia dan hiponatremia terjadi pada 90%
pasien. Sedangkan Hiperkalemia pada 65% dari pasien. Insufisiensi adrenal akut
mungkin dipicu oleh infeksi atau trauma tapi mungkin juga dapat terjadi tanpa
penyakit penyerta jelas atau stres. Beberapa gejala klinis yang dapat menjadi
penunjuk awal suatu diagnosis krisis adrenal adalah sebagai berikut :
Syok yang sulit dijelaskan etiologinya biasanya tidak ada pengaruh dengan
pemberian resusitasi cairan atau vasopresor.
Hipotermia atau hipertermia
Hipoglikemia yang tidak membaik dengan terapi yang sudah adekuat
Riwayat keadaan yang berhubungan dengan kekurangan kortisol yaitu
cepat lelah, lemah badan, anoreksia, mual mual dan muntah, diare,
hipoglikemi, hipotensi, hiponatremi, hiperpigmentasi dan pada pasien
remaja dapat ditemukan gangguan pertumbuhan seksual sekunder.
Yang berhubungan dengan kekurangan hormon aldosteron yaitu
hiperkalemia dan hipotensi berat yang menetap
2.5. Patofisiologi
7
untuk menstabilkan lisosom, menurunkan respon leukositik dan menghambat
produksi sitokin. Aktivitas fagositik dipertahankan tetapi sel mediated imunity
hilang pada keadaan kekurangan kortisol dan mensupresi sintesis
adrenokortikotropik hormone (ACTH).
8
2.6. Diagnosa
- Pemeriksaan glukosa
- Pemeriksaan kadar natrium dan kalium
- Pemeriksaan AGD
Biasanya kadar natrium plasma juga rendah tetapi jarang dibawah 120
meq/L dan kadar kalium meningkat, tetapi jarang diatas 7 meq.L.
Penderita biasanya mengalami asidosis dengan kadar bikarbonat plasma
antara 15-20 meq /L. Kadar ureum juga meningkat.
9
biasanya kadarnya kurang dari 20 mcg/dl tetapi kita dapat menunggu untuk
melakukan pemeriksaan ini bila pasien sudah dapat distabilkan. Jika akan
dilakukan test untuk menstimulasi ACTH setelah memulai stress dose steroid,
pastikanlah steroid sudah diganti ke dexametason karena tidak akan
mempengaruhi test. Cara melakukan ACTH test adalah pertama tetapkan kadar
kortisol plasma baseline, kemudian berikan ACTH 250 mcg intravena pantau
serum kortisol 30-60 menit setelah diberikan ACTH. Kenaikan kurang dari 9
mcg dapat dipikirkan sebagai insuficiensi adrenal.
2.7. Penatalaksanaan
Tatalaksana pada krisis adrenal sering kali terlambat mengingat gejala
yang sulit dikenali. Tatalaksana yang cepat dan tepat dapat menurunkan mortalitas
pasien dengan krisis adernal. Saat pertama kali datang maka pastikan langkah
memastikan Airway, Breathing, Circulation. Berikut penanganan dari krisis
adrenal :
1. Cairan isotonik seperti NaCl 0,9% diberikan untuk menambah volume dan
garam intravena 1 liter/jam
10
5. Untuk meningkatkan tekanan darah dapat diberikan dopamin atau
norepineprin.
6. Terapi pengganti mineralokortikoid dengan fludricortisone (0,1 mg sekali
sehari).
7. Penderita harus dikonsultasikan dengan endokrinologist, spesialis penyakit
Infeksi, ahli critical care, kardiologis, ahli bedah.
2.8. Prognosis
Pada dasarnya krisis adrenal adalah keadaan dengan mortalitas yang tinggi
apabila tidak ditanganin dengan cepat dan adekuat. Pada keadaan tidak
didapatkan perdarahan adrenal bilateral, kemungkinan hidup dari penderita
dengan krisis adrenal akut yang didiagnosa secara cepat dan ditangani secara
baik, mendekati penderita tanpa krisis adrenal dengan tingkat keparahan yang
sama.
11
BAB 3
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
krisis adrenal adalah sekresi yang tidak adekuat dari adrenokortikosteroid
yang dapat terjadi sebagai hasil dari sekresi ACTH yang tidak cukup atau
dikatakan sebagai defisiensi kortisol yang terjadi mendadak karena kerusakan dari
kelenjar adrenal dapat sebagian atau seluruhnya, terkena suatu penyakit atau stres
yang berat
Penyebab dari insufisiensi terbagi dua secara garis besar yakni insufisiensi
adrenal primer dan insufisiensi adrenal sekunder dengan masing-masing
dibedakan atas kelainan kongenital serta kelainan yang didapat. Kelenjar adrenal
terletak diatas ginjal. Kelenjar adrenal terdiri dari dua organ endokrin yang
mempunyai fungsi masing-masing yaitu korteks adrenal dan medulla adrenal.
Ukuran kelenjar adrenal bervariasi sesuai usia dan variasi ini akibat perubahan
dari korteks adrenal. Saat gestasi dan saat lahir, kelenjar adrenal relatif lebih besar
dari ukuran tubuh dibandingkan saat dewasa. Saat tahun pertama kehidupan,
korteks adrenal akan mengalami involusi sehingga terjadi pengurangan ukuran
hingga 50%. Setelah itu, kelenjar adrenal akan membesar sedikit secara perlahan-
lahan selama masa kanak-kanak dan remaja.
12
DAFTAR PUSTAKA
13
13. The Royal Children’s Hospital Melbourne. Adrenal crisis. [Diunduh 20
Nov2015]:Tersediadari:http://www.rch.org.au/clinicalguide/guideline_ind
ex/Adrenal_crisis_and_Acute_adrenal_insufficiency/
14. Princess margaret hospital. Acute adrenal insufficiency. [Diunduh 20 Nov
2015]:Tersediadari:http://jhc.ed.org.au/clinical/pmh_guidelines/2011/3.5.5
-adrenal-insuff.pdf
15. Cooper MS,Stewart PM ; Corticosteroid Insufficiency in Acute ill Patient,
Review Article; N Engl J Med 2003 ; 348:8 727-34
14