Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Kasus 1
Uji Fungsi Pola Jalan
Uji fungsi pola jalan 93.09
112233
NY. B P
54 th 30 Maret 2019
Hemiparese sinistra G.81&
Jl Mawar Gangguan ambulasi R26.2
NHS
Rivermead Gait Analysis
Stance phase: hip flexion mild decreased
Swing phase : trunk flexed mild forward deviation
Gangguan keseimbangan
• Pertanyaan
1. Uji fungsi apa yang anda lakukan?
2. Bagaimana cara penulisan dalam lembar uji fungsi sehingga
tidak gagal klaim?
Jawaban
1. Kesulitan Makan
2. Penulisan form Uji Fungsi
• Diagnosis fungsional : Kesulitan Makan
• Diagnosis medis : CP Spastik Qudriplegia GMFCS IV
• Instrumen Uji Fungsi : Uji Fungsi kesulitan makan
• Hasil yang didapat : EDACS level 4
• Kesimpulan : keterbatasan untuk makan secara
aman
• Rekomendasi :
o Program rehabilitasi teratur
Kasus 15
Uji Fungsi Komunikasi pada Anak
Kasus dan Pertanyaan
• Kasus
Anak usia 3 tahun dengan keluhan bicara tidak jelas
• Pertanyaan
1. Uji fungsi apa yang anda lakukan?
2. Bagaimana cara penulisan dalam lembar uji fungsi sehingga
tidak gagal klaim?
Jawaban
1. Komunikasi
2. Penulisan form Uji Fungsi
• Diagnosis fungsional : Spesific developmental disorders of
speech &language (F80)
• Diagnosis medis : Speech delay (F80)
• Instrumen Uji Fungsi : Uji Fungsi Komunikasi
• Hasil yang didapat : Speech Disorder, gangguan artikulasi
• Kesimpulan : anak mampu komunikas 2 arah
namun tidak jelas
• Rekomendasi :
o Latihan artikulasi
o Program habilitasi teratur
Kasus 16
Uji Fungsi Motorik Halus pada Anak
Kasus dan Pertanyaan
Kasus
• Anak usia 36 bulan diagnosis delay development
datang dengan keluhan belum bisa memegang
sendok dan mencoret-coret dengan pensil
Pertanyaan
1. Uji fungsi apa yang anda lakukan?
2. Bagaimana cara penulisan dalam lembar uji fungsi
sehingga tidak gagal klaim?
Jawaban
1. Motorik halus
2. Penulisan Form Uji Fungsi:
• Diagnosa fungsional: gangguan ADL
• Diagnosa medis : delay development
• Instrumen: uji fungsi motorik halus, peabody
• Hasil:
18 & 19 = 2
20 & 21 = 1
22 = 0
Perhitungan: 17x2 + 2x2 (18&19) + 2x1 (20&21) = 40
40 setara 14 bulan
40 =< persentil
Skor 2 = sangat buruk
• Kesimpulan: gangguan motorik halus
• Rekomendasi : program habilitasi teratur
Kasus 17
Uji Fungsi Lokomotor pada Anak
Kasus dan Pertanyaan
• Kasus
Anak usia 8 th, dengan diagnosis medis DMD mengeluhkan hanya
mampu berjalan di permukaan rata
• Pertanyaan
1. Uji fungsi apa yang anda lakukan?
2. Bila keputusan anda akan melakukan uji lokomotor dengan
menggunakan Gillete, bagaimana cara penulisan dalam lembar
uji fungsi sehingga tidak gagal klaim?
Jawaban
1. Lokomotor : Gilette
2. Penulisan form Uji Fungsi
• Diagnosis fungsional : Difficulty in walking (R26.2)
• Diagnosis medis : DMD (G71.0)
• Instrumen Uji Fungsi : Gillete
• Hasil yang didapat : skor 7
• Kesimpulan : anak hanya mampu berjalan terbatas
pada komunitas di permukaan rata
• Rekomendasi :
o Hindari jalan mendaki
o Latihan endurance teratur
o kontrol rehab setiap bulan
Kasus 18
Uji Fungsi Berkemih dan Defekasi Pada Anak
Uji Fungsi Kemampuan Fungsional dan Perawatan Diri Pada Anak
Kasus
Anak perempuan 5 tahun dengan Spina Bifida,
keluhan masalah BAB dan BAK serta aktivitas
sehari-hari.
Pertanyaan
1. Uji fungsi yang dilakukan?
2. Pengisian lembar uji fungsi?
Jawaban
1. Uji fungsi yang dilakukan:
• Uji fungsi berkemih dan defekasi pada anak
• Uji fungsi kemampuan fungsional dan
perawatan diri pada anak
2. Pengisian lembar uji fungsi:
• Diagnosis Fungsional : gangguan ADL
• Diagnosis Medis : spina bifida (Q05)
• Hasil :
• Fungsi berkemih:
A. Anamnesis:
1. RPS: berkemih spontan, sisa dengan kateter
Sensasi ingin miksi (+)
Voiding diary: frekuensi tidak teratur 5-7 x per hari residu
25-30 cc
2. RPD: spina bifida
B. Pemeriksaan fisik:
MMT AGB: L2 3/3, L3 3/3, L4 2/2, L5 2/2, S1 2-2
VAC (+) ACR(+)
C. Laboratorium:
Ur/Cr Normal
• Fungsi Defekasi:
A. Anamnesis: sensasi ingin defekasi (+)
frekuensi 3-4 hari sekali
Spontan
Dengan obat pencahar
B. Pemeriksaan Fisik:
VAC (+) ACR (+)
Kognitif baik
Toileting dibantu
• Kesimpulan : gangguan berkemih dan defekasi
• Rekomendasi : pemeriksaan lebih lanjut
• Hasil kemampuan fungsional dan perawatan diri pada
anak
A. Perawatan diri
1. self care:
a) Makan: 5 2. Control sfingter
b) Grooming : 4 BAB: 6
c) Mandi : 4 BAK: 6
d) Berpakaian atas : 4
e) Berpakaian bawah: 2
f) Toileting : 2
Jumlah: 32
B. Mobilitas
1. Transfer
a. Transfer ke kursi : 2
b. Transfer aktivitas BAB-BAK : 2
c. Transfer mandi: 2
2. Locomotion
a. Berjalan : 4
b. Naik tangga: 1
Jumlah: 11
C. Kognisi
1. Komunikasi:
a. Pemahaman : 6
b. Ekspresi : 7
2. Kognisi sosial:
a. Interaksi: 5
b. Pemecahan masalah: 5
c. Memori : 6
Jumlah: 29
Jumlah total: 71
• Kesimpulan: Anak membutuhkan bantuan
• Rekomendasi:
- Latihan ADL
- Menjalankan program rehabilitasi medik
teratur
Kasus 19
Prosedur Spray dan Stretch
152345 Prosedur Spray & Stretch 93.27
Ny. B P
45 th 30 Maret 2019
Jl Lembang M.79 gangguan nyeri MSK
M79.7 Fibromialgia
Prosedur Spray dan Stretch
Dilakukan spray dan stretch
Di area levator scapulae bilateral dan rhomboid mayor
bilateral
Nyeri berkurang
Dalam pemeriksaan fisik dan radiologi yang telah dilakukan oleh ortopedi
didapatkan sudut cobbs 35 derajat.
• Pertanyaan:
1. Adakah uji fungsi lain yang perlu anda lakukan?
2. Sebagai dokter rehabilitasi bagaimana anda membuat diagnosis
skoliosis?
Jawaban
1. Kontrol postur, kebugaran
2. Penulisan form Uji Fungsi
• Diagnosis fungsional : Gangguan postur
• Diagnosis medis : Skoliosis
• Diagnosis medis yang harus ditulis oleh SpKFR: skoliosis idiopatik
thoracolumbal, curva S, fungsional dan balans (etiologi, lokasi, arah
kurva, F/NF, B/UB )
• Intervensi Uji Fungsi : Uji Fungsi kontrol postur
• Hasil yang didapat : postur skoliosis keseimbangan baik, 6
minutes ................................
• Kesimpulan : gangguan postur dan kebugaran
• Rekomendasi :
o Program rehabilitasi teratur, latihan di rumah,
pemakaian brace
Kasus 24
Uji Fungsi Kebugaran pada Anak
Kasus
• Anak perempuan usia 14 tahun, post opname
2 minggu yl dengan Sistemik Lupus
Eritematosus dengan keterlibatan sendi
tangan dan lutut
• Saat sehat pasien senang berolah raga basket
dan ingin bisa bermain basket lagi
Pertanyaan
1. Uji fungsi yang dilakukan?
2. Pengisian lembar uji fungsi?
Jawaban
• Uji fungsi kebugaran pada anak
(93.01/89.41/89.42)
• Diagnosis Fungsional : Gangguan Avokasional
• Diagnosis Medis : SLE (M32)
• Hasil :
Partial Curl up : 7x
1 mile run : 15 mnt
v –sit reach : ½ inch
Right angle push up : 5x
• Kesimpulan : Kebugaran kurang
• Rekomendasi : Latihan fleksibilitas (?), penguatan
(?) dan endurans kardiopulmonal (?)
Kasus 25
Uji Fungsi Kelainan Angulasi pada
Anak
Kasus
• Anak laki laki 5 tahun dibawa orang tua
dengan keluhan telapak kaki mengarah ke
dalam saat jalan dan kaki terlihat ceper
Pertanyaan
• Uji Fungsi yang dilakukan?
• Jika hasil uji fungsi anda bukan/ belum menjadi suatu
diagnosis bagaimana anda menulis diagnosis
medisnya?
• Pengisian lembar uji fungsi?
Jawaban
• Uji fungsi kelainan angulasi pada anak
• Diagnosa Fungsional : Observasi Pola Jalan R62.5:
Other and unspecified lack of expected normal
physiological development in childhood
• Diagnosa Medis : Z50.8 Need Prosedural
Rehabilitation
• Hasil :
- Thigh foot angle : -5 °
- Staheli arch index : 0,8
- Jack toe rise test : fleksibel
- Tibio femoral angle : 5 °
- LGS Hip joint : rotasi interna 5
• Kesimpulan : normal development
• Rekomendasi : latihan penguatan otot intrinsik kaki
Kasus 26
Uji Fungsi Tangan
112340 Uji fungsi Tangan 93.01
Tn. B L
31 th 30 Maret 2019
Z74.0 Gangguan AKS
Jl Tambra Penurunan mobilitas
S66.1 Injury flexor muscle at
Uji Fungsi Tangan wrist and hand
Kekuatan genggam tangan kanan 20 kg
Kekuatan cubit tangan kanan : Tip Pinch : 5, Lateral Pinch
5, Three jaw Chuck 15
Gangguan fungsi dexteritas tangan kanan karena
kelemahan kekuatan otot tangan kanan
Latihan penguatan tangan kanan
Kasus 27
Uji Fungsi Analisa Kelainan pada Kaki
Dewasa
112346Uji Fungsi Analisa Kelainan pada Kaki Dewasa 93.01
Ny. J P
51 th 30 Maret 2019
Jl Tambra Gangguan mobilisasi R26.8
OA Angkle Dextra + DM
Deformitas charcot +, warm +, keterbatasan LGS fleksi ankle kanan
Pulsasi kaki inadekuat
Sensibilitas menurun 20 % pada plantar
Riwayat perawatan kaki secara dibantu
Gangguan pola kaki akibat charcot foot
Nyeri akut/kronik
Nyeri Nyeri Neuropatik/Nyeri Somatik/Nyeri visceral/
Nyeri Psikologis/Nyeri Kanker/Total Pain
Tatalaksana nyeri …
Kasus 30
Uji/Skrining Paliatif
Uji/Skrining
082346 93.01
Paliatif
Ny. T P
59 th 30 Maret 2019
Jl Imam Bonjol Gangguan ADL
Cancer Ovarium
Penapisan Pasien Palliative Care
Total : 5
Dekondisi
• Pertanyaan
1. Uji fungsi apa saja yang akan Anda lakukan?
2. Sebagai dokter rehabilitasi Anda membuat akan membuat
diagnosis gangguan fungsional bahasa dengan
mempergunakan MAST bagaimana cara penulisan dalam
lembar uji fungsi ?
HASIL PEMERIKSAAN MAST
Expressive Index Receptive Index Total Index
Naming 0/10 Yes/No Accuracy 20/20 Expressive 10/50
Object
Automatic Speech 0/10 10/10 Receptive 50/50
Recognition
Following
Repetition 0/10 10/10
Instructions
Writing 10/10 Reading 10/10
Instructions
Verbal Fluency 0/10
Receptive
Expressive Subscale 10/50 50/50 Total Score 60/100
Subscale
• Optional Ratings
Dysarthria : -
Paraphasia : -
Perseveration : -
Oriented : +
Uji Fungsi Kognisi 93.09
0123456
Tn. X L
14 Septemberl 1961
/ 58 thn 13 Maret 2019
Gangguan Bahasa
Jl. Mataram
Ekspresif (F.80.1)
Stroke infark atau
Cerebral Infarction
MAST (I.63)
Expressive Index Receptive Index 20/20 10/50
Expressive Index :
Naming : 0/10 Yes/No Accuracy: 10/10 Receptive Index : 50/50
Automatic Speech : 0/10 Object Recognition :
0/10 10/10 Total Score : 60/100
Repetition : Following Instructions:
Dysarthria: -
Writing : 10/10 Reading Instructions: 10/10
Paraphasia: -
Verbal Fluency 0/10
Perseveration: -
Gangguan Komunikasi Bahasa Ekspresif Oriented: +
• Pertanyaan
1. Uji fungsi apa saja yang akan Anda lakukan?
2. Sebagai dokter rehabilitasi Anda membuat akan membuat
diagnosis gangguan fungsional bahasa dengan
mempergunakan TADIR bagaimana cara penulisan dalam
lembar uji fungsi ?
HASIL PEMERIKSAAN TADIR
BICARA Jumlah Score Score Norma Keterangan
Informasi Pribadi 1
Menyebut 1 Terganggu
Menamai : (1-4) : afasia
• Tingkat Kata 1
• Tingkat Kalimat 1
Bercerita 0 Tidak lancar
Membaca Bersuara 1
Meniru Ucapan 1
Pemahaman Bahasa Lisan 5
- Tingkat Kata: 4
- Tingkat Kalimat: 3
Pemahaman Bahasa Tulis 5
- Tingkat Kata: 4
- Tingkat Kalimat: 3
Pemahaman Informasi Pribadi 5
Menulis
- Info Pribadi: 7 5
- Dikte: 4 5
- Tingkat Kata: 8 5
- Tingkat Kalimat 5
Diagnosis Sindrom Afasia
Tidak Lancar Lancar
• Pertanyaan
1. Uji fungsi apa saja yang akan Anda lakukan?
2. Sebagai dokter rehabilitasi Anda membuat akan membuat
diagnosis gangguan fungsional eksekusi dengan dengan
mempergunakan EFPT bagaimana cara penulisan dalam
lembar uji fungsi ?
HASIL PEMERIKSAAN EFPT
Nilai komponen EF untuk 4 tugas :
• Initiation : 20
• Organization : 15
• Sequencing : 15
• Judgment and safety : 15
• Completion : 15
Nilai tugas : (max score 25 per tugas)→ task score B-E :@20
Nilai total total score (max score 100) → task score 20 x 4 = 80
Intepretasi : Gangguan eksekusi yang memerlukan bantuan untuk
menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-harinya
Uji fungsi eksekusi 93.09
0123456
Tn. X P
14 April 1961 /
58 thn 13 Maret 2019
Gangguan eksekusi
Jl. Mawar (R.41)
Stroke infark atau
EFPT Cerebral Infarction
(I.63)
Initiation: 20
Organization: 15
Sequencing: 15
Judgement and Nilail tugas: 20 untuk masing- masing tugas
15
safety: Nilai total score: 20 x 4 = 80
Completion: 15
Gangguan fungsi eksekusi dengan bantuan minimal
• Pertanyaan
1. Uji fungsi apa saja yang akan Anda lakukan bila sebagai dokter
rehabilitasi di PPK 2, anda tidak mempunyai alat bantu
diagnostik fungsional (FEES atau VEES) ?
2. Bagaimana cara penulisan dalam lembar uji fungsi ?
HASIL PEMERIKSAAN
• Indikasi klinis aspirasi : + batuk bila makan makanan padat
• Anamnesis dan pemeriksaan fisik : potensi menelan : +
mampu menelan makanan berair tanpa batuk
• Lingual movement berkurang dan elevasi laryng memanjang
• Hasil penilaian :
– RSST risiko aspirasi (–)
– TOR BSST abnormal : 2 kali batuk setelah menelan
risiko dysphagia
Intepretasinya ?
Uji Fungsi Menelan 93.01
0123456
Tn. X L
18 Septemberl 1961
/ 58 thn 13 Maret 2019
Disfagia (R13.1.)
Jl. Mataram
Stroke infark atau
Cerebral Infarction
(I.63)
RSST dan TOR BSST
RSST -> risiko aspirasi (-)
TOR BSST -> abnormal : 2 kali batuk setelah menealn ->
risiko disfagia
TOTAL GUSS : 18
Intepretasinya ?
Uji Fungsi Menelan 93.01
0123456
Tn. X L
18 Septemberl 1961
/ 58 thn 13 Maret 2019
Disfagia (R13.1.)
Jl. Mataram
Stroke infark atau
Cerebral Infarction
(I.63)
GUSS
Indirect examination: 5
Direct examination 5
- semi solid: 5 Total GUSS: 18
- liquid
- solid: 3
• Pertanyaan
1. Pemeriksaan fisik apa yang akan Anda lakukan?
2. Sebagai dokter rehabilitasi Anda membuat akan
melakukan injeksi botox terkait kondisi tersebut,
bagaimana cara penulisan dalam lembar prosedur?
Evaluasi Spastisitas
1. Differentiation of spasticity from other causes of increased tone
2. Identification of potential triggers
3. Measurement of spasticity
4. Assessment of impact on function
Lower Limb Spasticity
Ambulatory Patient Nonambulatory Patient
Evaluate all affected joints of ankles and Look for potential skin breakdown caused
toe in all positions: supine, seated, by spasticity.
standing, and moving.
Observe and evaluate patient’s gait, Compare positioning when sitting vs lying
including gait cycle, as part of determining down,
severity.
Measure the time it takes for patient to Determine if patient’s leg position
walk a set distance or get up from seated impedes transfers.
positions and walk to a set point.
Karakteristik Spastisitas
1. Velocity dependence
2. ‘Clasp-knife’ phenomenon
3. Stroking effect
4. Distribution: antigravity muscle
Pengukuran Spastisitas
1. MAS (Modified Ashworth Score)
0=No increase in muscle tone
1=Slight increase in muscle tone
1+=Slight increase in muscle resistance throughout the range
2=Moderate increase in muscle tone throughout the range of motion;
passive movement is easy
3=Marked increase in muscle tone throughout the range of motion; passive
movement is difficult
4=Marked increase in muscle tone; affected part is rigid
Limitation:
• It does not differentiate between spasticity and soft tissue contractures.
• There is poor inter-rater reliability, as the applied force varies between
examiners.
• It is a six-level ordinal scale that is not sensitive to change.
2. Pemeriksaan Lainnya
• Clinical neurophysiolgical measures
H reflex
T reflex
F-waves
• Measures of increased tone
Tardieu Scale
Pendulum test
Spasm frequency
Penn spasm frequency score
Measures of focal spasticity
Leeds arm spasticity impact scale
Adductor spasticity score
Patient reported scales
Visual analogue scale
Outcome Scale
The intended outcome is graded as:
▪ −2 : much worse than expected
▪ −1 : somewhat worse than expected
▪ 0 : achieved the expected outcome
▪ +1 : somewhat better than expected
▪+2 : much better than expected outcome
Consideration
1. Find all triggers factors.
2. Ensure that there are no significant contractures.
3. Set treatment goals with team (target muscles and post-
injection intervention).
4. - Target muscle: EMG, USG, and Nerve Stimulator.
- Post-injection intervention: exercise, splinting, and serial
casting
Follow Up
• Re-asses 4-6 weeks after injections.
• If required, further injections should be planned after
3–4 months.
• Check treatment goals on current therapy.
• Check compliance of patient on treatment regimen.
• Are there any adverse reactions.
Adverse Effects
• Respiratory tract infections
• Muscle weakness, urinary incontinence, falls,
fever and pain
HASIL PEMERIKSAAN
• Tidak ditemukan trigger factor
• Tidak ditemukan kontraktur
• MAS 3 in gastrocmenius, soleus, and tibialis
posterior muscle
- Follow up 3 minggu yang akan datang untuk adverse effect, skor MAS, dan
evaluasi fungsi mobiliasi.
- Stretching gastrocmenius, soleus, and tibialis posterior muscle.
- Fasilitasi strengthening antagonis muscles (tibialis anterior muscle)
Kasus 37
Uji Fungsi Berkemih
082346 Uji Fungsi Berkemih 89.23
Ny. K P
50 th 30 Maret 2019
Jl Tambra Inkontinensia Urin
Neurogenik bladder
Kasus 38
Uji Fungsi Defekasi
082346 Uji Fungsi Defekasi 89.22
Ny. K P
50 th 30 Maret 2019
Jl Tambra Inkontinensia Alvi
Neurogenik Bowel
Kasus 39
Uji Fungsi Kognisi
• Kasus
Laki-laki usia 58 tahun, datang dengan keluhan sering lupa.
Penderita mengeluhkan hal tersebut sejak di diagnosis stroke
infark 1 bulan yang lalu
• Pertanyaan
1. Uji fungsi apa saja yang akan Anda lakukan?
2. Sebagai dokter rehabilitasi Anda membuat akan membuat
diagnosis gangguan fungsional kognisi dengan
mempergunakan MMSE, bagaimana cara penulisan dalam
lembar uji fungsi ?
HASIL PEMERIKSAAN MMSE
• Orientasi: 8
• Registrasi: 5
• Recall: 1
• Bahasa: 8
• Hasil penilaian: 22
• Intepretasi: Gangguan kognisi ringan (18-24)
Uji Fungsi Kognisi 93.09
0123456
Tn. X L
14 April 1961 /
58 thn 13 Maret 2019
Gangguan kognisi (R.41)
Jl. Melati
Hasil penilaian : 22
Gangguan fungsi kognisi ringan
• Diangnosis FUNGSI :
- ..............................(koding....)
- ..............................(koding....)
- ..............................(koding....)
• UJI FUNGSI : - ..............................(koding....)
- ..............................(koding....)
- ..............................(koding....)