Vous êtes sur la page 1sur 6

KOMITE PIMPINAN PUSAT

SERIKAT MAHASISWA INDONESIA


Indonesian Student Union
SK MENKUMHAM No.AHU-0014339.AH.01.07.Tahun 2017
Alamat : Jl.Rawa Kuning Gg.H.Rikin Rt.07, RW 07
Kec. Pulo Gebang, Cakung– Jakarta Timur Indonesia
Email : serikat_mahasiswa@yahoo.com Site : serikatmahasiswa.org

SMI mobile phone : 085333176509/082188000520

KERTAS POSISI MAY DAY DAN HARDIKNAS 2019


PEMILU 2019 TELAH GAGAL MENSEJAHTERAKAN RAKYAT INDONESIA PERKUAT PERSATUAN
GERAKAN RAKYAT
MENUJU PEMBANGUNAN KEKUATAN POLITIK ALTERNATIF

Krisis Dunia Masih Berlanjut


Dalam skema ekonomi dunia tren globalisasi adalah satu-satunya corak ekonomi yang di
anut dan terus mengalami krisis dalam tubuhnya. Kebangkitan dari era ini membuat anarkisme
perdagangan secara global. Tak ada yang dapat mengatur selain kekuatan modal itu sendiri
yang menentukan arahnya. Ironisnya skema ini saling merasuki dalam sendi kehidupan yang
kian hari semakin menunjukkan ketidakmampuannya membawa arah ekonomi kepada
kesejahteraan apa lagi kesetaraan.
Kompetisi negara-negara adidaya secara ekonomi dan politik terus saja mencari jalan
untuk dapat memiliki kuasa monopoli di dunia, pada tahun 2000 Negara-negara maju sebagai
agen kapitalis mendorong sebuah pola pembangunannya pada program-program Kapital
internasional dengan menyepakati MDGs (Milenium Development Goals) dan tahun 2015
kembali terlibat dalam SDGs (Sustainable Development Goals) atau biasa dikenal dengan GGs
(Global Goals). sejak tahun 2013 RRT juga bangkit sebagai Negara adidaya dalam pertarungan
kapital global, salah satunya adalah dengan program Pembangunan dengan tema One Belt One
Road (OBOR) digadang untuk menjadi jalur sutera baru yang dapat memobilisasi komoditas
dengan efesien di belahan dunia dan pada 26 April 2019, indonesia telah resmi begabung
dengan Belt and Road Initiative Forum (BRIF) yang menerima tawaran investasi dan
pembangunan infrasturktur. .
Pertumbuhan ekonomi global mengalami stagnan hanya duduk dalam peningkatan 3,7 %
pada tahun 2018, dan untuk tahun 2019 IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi global pada
angka 3,5 %. Ini mengingat beberapa isu yang hangat mempengaruhi suhu perdagangan global
saat ini. Isu Trade War AS dengan RRT memiliki dampak paling signfikan ketika saling memberi
ancaman bea masuk 25 % untuk beberapa komoditas dalam perdagangan keduanya, diikuti
kebijakan nomalisasi Moneter dari The Feds yang terus menaikkan suku bunga acuannya tiap
tahun, lalu isu Proteksionisme yang menggurita di beberapa negara yang mengalami stagnasi
ekonomi, yang terakhir adalah kenaikan harga minyak dunia pada posisi terakhir menyentuh
harga $58,52/barel, bahkan untuk jenis minyak mentah berjangka Brent dijual pada harga
$67,16/barel.
Perang dagang di antara dua kekuatan ekonomi dunia hari ini memperlihatkan dampak
yang cukup besar pada pola perdagangan dunia yang masih bergantung pada ekspor kepada
kedua negara, terutama negara berkembang yang memiliki hubungan dagang dengan
keduanya, disamping ada persoalan supply chain (Rantai Pasok Produksi) yang sering di
rekayasa oleh MNC yang menggunakan beberapa perjanjian antara AS/RRT dengan negara-
negara berkembang. Semisal berbicara kebijakan perdagangan dalam tema Rules Of Origin
(ROO), yang aturan dari salah satu tema pasar bebas ini biasa dipakai untuk memanipulasi asal
barang dan berkaitan pada supply chain Produksi global. Ini membuat pengaruh pada
kepentingan investasi dari TNC/MNC ke negara-negara yang memiliki kemudahan biaya masuk
dengan menjadikan dalih ROO pada identitas komoditasnya. Dan banyak pula tema lain yang
akan mempengaruhi pola investasi di negara-negara berkembang, terutama yang memiliki
perjanjian pasar bebas dengan kedua negara tersebut guna menjadikan Poetensi MNC/TNC
mampu memonopoli gerak pasar global. Itu pula yang membuat IMF harus merivisi proyeksi
pertumbuhan ekonomi dunia dari 3,9% menjadi 3,7 %. Ketidakpastian pasar global yang
berhubungan dengan pasar regional di Eropa dan Asia. Yang patut menjadi perhatian adalah
pasar kawasan Asean dengan beberapa Negara dalam perjanjian TPP yang proyeksi ekonomi
ditaksir 40% perdagangan global telah berhenti dikarenakan AS Keluar dan RCEP yang
proyeksi ekonomi dari RCEP memiliki GDP gabungan sebesar 31,60 persen dari GDP
dunia dan mewakili 28,5 persen perdagangan global.
Persoalan perang dagang ini membuat pertumbuhan ekonomi dalam situasi saling
berhati-hati, sehingga tren Proteksionisme muncul sebagai salah satu pertahanan ekonomi
domestik masing-masing negara. Masing-masing negara mendorong kebijakan yang
melindungi kepentingan ekonomi negaranya sehingga meningkat pembatasan-pembatasan
untuk komoditas lalu lalang di negaranya, dan ini sebuah fenomena yang muncul dari akibat
krisis ekonomi berkepanjangan, terutama terjadi di eropa dan amerika dengan adanya
kebijakan inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit) membuat gaduh terutama dalam upaya
menalangi krisis yang berkepanjangan di beberapa negara eropa seperti Yunani, Spanyol, italia
dan beberapa negara lain. Kondisi kejatuhan ekonomi di eropa, itu membuat pertumbuhan
ekonomi di eropa juga mengalami kelesuan bahkan terjun bebas, banyak rakyat negara-negara
eropa yang kehilangan daya beli dan membuat banyak pula komoditas, tidak terserap aktifitas
perdagangan. Itu kemudian diikuti pula oleh amerika setelah dilantiknya presiden Donald
Trump. Dan senada dengan upaya perlindungan ekonomi tersebut, politik populisme kanan
juga mengalami kenaikan, karena kepentingan melindungi klas menengah di eropa dan
amerika.
Pada Oktober 2012, Working Group on Industry 4.0 memaparkan rekomendasi
sSpelaksanaan Industri 4.0 kepada pemerintah federal Jerman. Model industri berbasis
internet ini telah mendorong dunia untuk menaruh perhatian pada perkembangan teknologi
digital yang semakin mempercepat proses produksi. Revolusi industri 4.0 pada 17 september
World Economic Forum melansir “Future of Jobs Report 2018” yang memprediksi
perkembangan revolusi 4.0 di dunia serta prediksi pekerjaan yang akan segera digantikan
secara digital oleh bantuan robot. Hari ini negara yang mulai mengadopsi ini adalah jerman, AS,
China Jepang kanada dan beberapa negara maju lainnya. Dan yang perlu dicatat penggunaan
data menjadi kunci dari ekspansi teknologi ini, data dan teknoogi tersebut membutuhkan
harga yang tidak sedikit pula.
Situasi ini memperlihatkan bahwa krisis tidak kunjung bisa diobati, perang dagang dan isu
ekomi global hari ini bukan semakin memperbaiki keadaan ekonomi global, malah semakin
membuat ketidakpastian ekonomi global. Ini terus meningkatkan kompetisi yang tidak
terkendali dan akan semakin membawa rakyat secara global pada posisi yang di tumbalkan.
Berbagai kerugian dari kondisi ekonomi global membawa pengaruh pada rakyat, sedangkan
para kapitalis malah mencari cara untuk dapat mengelak dari jurang kerugian akumulasi
modalnya.

SITUASI NASIONAL
Persoalan hari ini tentu tidak terlepas dari berapa tahun silam yaitu Perubahan
ekonomi pada tahun 1998 di sinilah mulai di awali ketika krisis bagaimana IMF masuk dengan
menawarkan beberapa program menjawab krisis yang salah satunya yaitu pemberian pinjaman
ke indonesia dengan syarat privatisasi beberapa aset vital (BUMN) guna jaminan agar
mendapatkan pinjaman. Ritme hutang tersebut berlanjut dari zaman SBY yang perkiraan
hampir 1.000 triliun dan itu hampir berlajut pada periode selanjutnya di jokowi yang sampai
hari ini hutang mencapai 4.000 triliun.
Perkembangan ekonomi indonesia tidak terlepas dari tren ekonomi global yang di
menangkan oleh blog barat, yang salah satu instrumen dalam menguasai ekonomi global yaitu
WTO. Namun ternyata situasi WTO hari ini lagi mengalami pelemahan efek dari perlawanan
negara berkembang seperti indonesia ,cina dan india dengan memblokade pada sektor
pertanian yang berefek terhadap krisis pada tahun 2008. Namun melemahnya WTO tahun
2008 tidak serta merta menyerah untuk mencari metode penyelamatan krisis yaitu melakukan
pertemuan dengan pembangunan perjanjian internasional seperti Free Trade Area (FTA),
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan masih banyak yang lain perjanjian guna menyelamatan
krisis. Hal menarik ialah bagaimana cina sebagai negara berkembang namun mampu
memproduksi barang dengan jumlah banyak dengan harga yang murah pada akhirnya merusak
pasar global, namun berbeda di indonesia yang tidak memiliki industri nasional yang di miliki
oleh negara, namun industri indonesia di bangun dari hutang dan investasi dari para
pengusaha internasional , hal ini semakin subur ketika negara menawarkan tenaga kerja
murah, selain itu juga ada digital ekonomi ada peluang pasar bagi para pengusaha nasional
atau internasional guna mejawab pemasaran sampe ke plosok-plosok indonesia.
Ketika ekonomi politik semakin carut marut maka akan mengubah sosial budaya
masyarakat tidak ada satu fundmental yang jelas bahkan kecenderungan masyarakat lebih
fragmatis dan sentimen-sentimen antar kelompok yang gak jelas. Hal ini di dukung dengan
digitalisasi bagaimana masyarakat lebih cenderung individualistik di karenakan model
komunikasinya tanpa harus tatap muka sudah bisa ketemu dan ini di manfaatkan oleh borjuasi
dalam menyebar isu-isu hoax untuk memecah gerakan rakyat.
Efek dari dinamika tersebut berefek pada ekonomi politik indonesia yang di kuasai oleh
pengusaha berserta kroni oligarkinya dengan cara Liberalisasi politik Secara peraturan harus
di rombak dan di perumit bahkan peraturannya agar mempertahankan oligarki partai yang di
dalmnya para pengusaha guna untuk mempermudah jalannya infesasi besar-besaran dengan
jalan lain pemerintah juga melakukan Desentralisasi daerah atau Otonomi daerah mulai di
berlakukan mulai tahun 2004 yang pada akhirnya negara tidak memiliki kekuatan dalam
mencabut mandat walikota daerah secara perlahan bagimana negara melepas tanggung
jawabnya terhadap hak publik rakyat.
Pengaruh dari demokrasi liberal telah melahirkan kelompok politik yang pragmatis,
tidak terideologis, tidak memiliki program kerakyatan. Situasi politik hari ini, semangat politik
yang berkembang adalah kelompok konservatif dari golongan kanan menawarkan isu
kerakyatan namun ternyata menjilat pengusaha nasional ataupun internasional, pada akhirnya
ketika ekonomi di kuasai oleh pengusaha. maka akan berpengaruh terhadap politik yang di
kuasai oleh para pengusaha. Pada akhirnya berefek terhadap partai politik yang di mana partai
di miliki dengan cara ukuran uang seperti PDI-P di miliki oleh megawati, Gerindra di miliki
prabowo begitu pula selanjutnya. Bahkan pada pemilu hanya sebatas menjawab pengusaha
mana yang akan berkuasa dan rakyat hanya di libatkan pada momentum pemilu paska pemilu
tidak pernah di jawab soal kesejahteraan rakyat akhrinya berefek terhadap lesunya demokrasi
di indonesia akhirnya rakyat hanya bisa mengekor terhadap para pengusaha dan penguasa
yang berwatak koruptif itu. Pemilu 2019 hari ini juga telah mengakibatkan korban jiwa
sebanyak 255 dan sakit 1.470, total KKPS anggota yang meninggal dunia dan sakit 1.695 orang.
Pemilu yang oleh elit dan partai borjuasi di kemas sebagai pesta rakyat, namun hari ini hanya
meninggalkan kesengsaraan pada rakyat. dari kedua capres dan partai politik tidak ada
satupun yang secara jelas dan kongkrit menunjukkan keberpihakan yang jelas kepada rakyat.
semua kekuatan politik nasional yang bertaung dalam kancah electoral hanya menjadikan
pemilu sebagai ruang legitimasi untuk semakin mengikat rakyat pada kekuatan kapital yang
selalu menindas.
Jika menilik beberapa sektor industri ternyata mengalami over produksi akibat tidak
terserap dan di konsumsi oleh masyarakat dunia yang hal itu kemudian mendorong tingkat
produksi dari barang mulai di kurangi seperti produk handphone (nokia,samsung dll). Imbas
dari situasi over produksi di global berefek terhadap ekonomi indonesia yang salah satunya
pada komoditas minyak kelapa yang mengandalkan ekspor mulai terhambat pada akhirnya
banyak terjadi PHK massal di belahan negara lain termasuk di indonesia.
Situasi Perburuhan
Pemilu 2019 merupakan gambaran betapa suara buruh atau kepentingan buruh tidak hadir
dalam kancah perpolitikan nasional. Buru hanya di jadikan lumbung suara tampa ada
keuntungan balik. Ruang-ruang politik terus dijejaki oleh deru bising keributan para
pengusaha-pengusaha, jenderal-jenderal pensiunan dan politikus berebut kekuasaan. Padahal
ruang politik itu menentukan kebijaka-kebijakan Negara dan arah pengunaan sumber daya
Negara. Pantas saja. Kebijakan-kebijakan Negara saat ini pro pengusaha dan rakyat tergusur
demi proyek-proyek swasta pengusaha dan mengatasnamakan pembangunan. Rezim semakin
hebat dalam mengusung agenda-agenda neoliberalisme. Selain masalah investasi dan
perdagangan bebas, isu upah dan ketenagakerjaan menjadi aspek paling disorot sebagai
indikator pengusung kepentingan kaum kapitalis.
Penghujung tahun 2017 telah kita tutup, dan tahun 2018 dibuka dengan kenyataan pahit
terhadap implementasi PP 78/2015. Kementerian Ketenagakerjaan menginstruksikan seluruh
daerah untuk membatasi kenaikan upah buruh sebesar 8,71%. Padahal, PP 78/2015 sejak awal
cacat secara konstitusi dan anti demokrasi dengan menghilangkan peran buruh untuk terlibat
dalam perumusan upah. Celakanya, upah buruh Indonesia ditekan serendah-rendahnya
beriringan dengan pencabutan subsidi di sektor vital. Secara otomatis, beban ekonomi
keluarga buruh semakin tinggi, dan semakin sulit melepaskan jerat kemiskinan.
Skema politik upah murah yang diberlakukan rezim neoliberalisme melalui PP 78/2015,
telah sukses mereproduksi ketimpangan dan kemiskinan. Berdasarkan standar Bank Dunia,
jumlah orang miskin di Indonesia diperkirakan 70 juta jiwa. Dengan kata lain, 1 dari 4 orang
Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan. Berbagai survey pun menunjukkan ketimpangan
sosial ekonomi rakyat Indonesia disebabkan oleh beberapa aspek, dan sumber ketimpangan
terbesar dari segi penghasilan / besaran upah
Dampak digitalisasi terhadap tenaga kerja buruh sangat besr dengan alih-alih pergantian
tenga manusia dengan tenaga mesin, akan mencptakan pengangguran structural yang cukup
tinggi bgi akum muda dan rakyat inndonesi pada umunya kalau kta ambil sampelpenelitian LIPI
dari serikt pekerja perussahaan garmen itu menyebutkan, kebuuhan pekerja terus menyusut
sejak teknologi digital diterapkan dalam perusahaan. Perusahaan biasanya membutuhkan 300
pekerja, otomatisasi membuat jumlah perkerja yang dibutuhkan hanya setengahnya, yakni 150
pekerja pergiliran/Shift dalam artian bahwa kelahiran revolusi industri 4.0 hanya menciptakan
pengangguran kelas pekerja Indonesia diberbagai setor.

Situasi Pendidikan Nasional Kita


Hal menarik tentang perkembangan digital sangat berefek pada pendidikan tren berbasis
online tanpa harus tatap muka mulai di terapkan di indonesia yang menganut system
pendidikan beberapa negara salah satunya amerika. Di indonesia mulai menerapkan kampus
online salah satunya yaitu Universitas Udayana di Bali, Yang di terapkan pada jurusan
fisioterapi menerima mahasiswa online. Hal yang harus di kritisi ialah dari pendidikan online
yaitu dari sisi harga sama namun dari segi fasilitas berbeda seperti hal dalam tidak di sediakan
dalam ruang kelas, selain itu juga ini menarik bagi para pengusaha pendidikan yang dilihat dari
sisi profit sangat menguntungkan, secara keilmuan sangat sulit mengukur kualitas peserta
didik. Memang sengaja sistem ini di terapkan agar pelajar atau mahasiwa jauh dari kata kritis
dan jangkauan sosial ekonomi politik di Indonesia.
System pendidikan indonesi telah menunjukkan betapa tidak ilmiahnya, kondisi selalu
gagap menghadapi perubahan teknologi dan perkembangan sosial ekonomi yang ada. Konsepsi
Link and Match, membuat keilmuan pendidikan Indonesia sama sekali tidak menampung
kemauan pendidikan yang bervisi kerakyatan. Pendidikan gaya tersebut hanya menghadirkan
buntutisme pada pergerakan pendidikan Negara maju. Kemajuan Revolusi Industri 4.0 yang
akan berdampak pada pendidikan, mengkritisi konsepsi kemajuan mesin dan internet telah
membuat warna pendidikan kedepan akan diatur oleh mesin, dan tidak memiliki orientasi
kerakyatan yang jelas. Dengan demikian akan semakin sulitlah kebanyakan rakyat Indonesia
mengenyam bangku pendidikan, karena logika pendidikan telah berubah menjadi logika
kemodalan.
Beranjak ke demokrasi pendidikan semenjak muncul Permen No. 55 tahun 2018 yang
mengatur soal keterlibatan mahasiswa mengindotrinasi pancasila. Walau awalnya berangkat
pada fakta banyak mahasiswa yang sepakat mendirikan negara islam, Namun tidak selesai
sampai disitu, wadah ilmiah pendidikan telah terciderai oleh peraturan yang berwajah UKM
Pengawal Ideologi Bangsa , di satu sisi ada celah seperti pada kasus NKK/BKK bagaimana
negara mulai mengontrol dan mengekang dalam kekritisan mahasiswa, dan disisi lain
mengamputasi potensi tumbuh kembangnya pengetahuan di Negara kita ini.

Pembangunan Alat Politik Alternatif


Situasi gerakan rakyat akan terpecah ketika momentum pemilu akibat dari politik alternatif
belum terbangun belajar dari tahun 2014 dan 2019, gerakan rakyat akan ketemu kembali
paska penyelenggaraan pemilu. Melirik pada tahun 2018 ada pertemuan besar konfrensi
gerakan rakyat yang membicarakan politik alternatif, namun tidak ketemu pada kesimpulan.
Ada juga hal yang menarik di sektor buruh dalam metode politik yaitu mendorong kadernya
untuk menyebar di beberapa partai, ada juga yang memblokade politik satu partai untuk di
kuasai dengan memenangkan gagasan, dan ada juga yang mencicil pembangunan alat politik
alternatif dari cicilan sendiri akibat dari tidak adanya partai yang lahir dari rahim gerkan rakyat.
Bahkan sampai hari ini mendorong sikap politik untuk golput sampai partai alternatif sendiri
terbangun.
Namun yang lebih menarik ialah posisi pemilu sepenting apa pemilu, yang harus di cek
ialah bagaiman proses pembangunan alat politik alternatif yang kita bangun. Apakah sudah
siap menuju ke pemilu atau malah sebaliknya, hal kemudian yang harus di cek isian dari pemilu
hari ini, Bahkan dalam UU Pemilu mulai di rombak dengan mempersulit rakyat sendiri untuk
membangun partai. Hal ini terjadi adalah dampak dari tradisi politik nasioal yang berwatak
oligarki, partai yang di kuasai pengusaha yang bisa masuk dalam kontestan pemilu. Ketika
rakyat ingin masuk dalam kontestasi 5 (lima) tahunan untuk masuk pemilu maka yang harus di
lakukan harus di mulai dengan merombak UU Pemilu dan UU Partai Politik. Karena kemauan
rakyat untuk menjemput hak politiknya telah dibajak oleh kebijakan yang hanya berpihak pada
kekuatan elit dan partai yang memiliki uang dan akses pemerintahan. Bagi kita yang terpenting
ialah bagaimana cicilan yang harus di bangun menuju partai alternatif yang tunduk pada
mekanisme dan prinsip sesuai kesepakatan bersama, menjadi partai gerakan yang senantiasa
menjadi alat dan corong massa rakyat menyatakan dan menentukan posisi politiknya sendiri
dalam membangun Bangsa dan Negara Indonesia .
Untuk itu SERIKAT MAHASISWA INDONESIA dalam Deklarasi Sikap Politik May Day dan
Hardiknas 2019, menyerukan aksi serentak nasional tanggal 1 dan 2 April 2019, dan
menyatakan sikap :
1. Cabut UU No. 20 thn 2003 tentang SISDIKNAS.
2. Cabut UU No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
3. Berikan kebebasan berekspresi, berpendapat dan berorganisasi
4. Stop represifitas di dunia pendidikan
5. Tolak liberalisasi dan komersialisasi pendidikan
6. Libatkan mahasiswa dalam setiap pengambilan kebijakan di kampus.
7. Transparansi biaya pendidikan.
8. Berikan jaminan sosial ( subsidi) untuk seluruh rakyat indonesia
9. Tolak Kebijakan privatisasi disemua sector
10. Wujudkan Upah dan jam kerja layak nasional.
11. Sita aset, adili, penjarakan para koruptor dalam dunia pendidikan
12. Stop perampasan tanah rakyat.
13. Berikan modal, tekhnologi, pengetahuan dan akses pasar bagi rakyat indonesia
14. Tuntaskan kasus pelanggran HAM.
15. Berikan demokrasi seluas-luasnya bagi seluruh rakyat indonesia.
16. Wujudkan kesetaraan dalam aspek politik ekonomi pendidikan sosial dan budaya
terhadap perempuan.
17. Revisi UU Pemilu dan Berikan Jaminan Kebebasan Demokrasi kepada Gerakan Rakyat.
18. Hentikan Kekerasan Terhadap Gerakan Rakyat (Kriminalisasi Buruh, Kriminalisasi dan Drop
Out Mahasiswa, Kriminalisasi Tani).
19. Tolak Perjanjian yang meliberalisasi ekonomi bangsa Indonesia (TPP, WTO, RCEP, dll).

Solusi Kesejahteraan Rakyat Indonesia:


1. Wujudkan Reforma Agraria Sejati
2. Nasionalisasi Aset-aset Strategis di Bawah Kontrol Rakyat
3. Bangun Industrialisasi Nasionalisasi Kuat dan Mandiri
4. Wujudkan Pendidikan Gratis, Ilmiah, Demokratis, Bervisi Kerakyatan
5. Bangun Alat Politik Rakyat Sejati Untuk Pembebasan Nasional Melawan Imperalisme

Jakarta, 26 April 2019


(KPP-SMI)
KOMITE PIMPINAN PUSAT-SERIKAT MAHASISWA INDONESIA

Vous aimerez peut-être aussi