Vous êtes sur la page 1sur 5

Asset Tak Berwujud

Asset tak berwujud (intangible asset) merupakan hak, keistimewaan, dan


manfaat dari kepemilikan atau pengendalian. Dua karakteristik umum asset tak
berwujud adalah ketidakpastian yang tinggi atas manfaat masa depan dan tidak
adanya keberadaan fisik. Beberapa contoh penting dari jenis asset tak berwujud
adalah sebagai berikut:

 Goodwill
 Paten, hak cipta, nama dagang, dan merek dagang
 Sewa, leaseholds, dan perbaikan gedung yang disewa
 Hak eksplorasi dan biaya pengembangan sumber daya alam
 Formula, proses, teknologi, dan desain khusus
 Lisensi, waralaba, keanggotaan, dan daftar pelanggan

Asset tak berwujud sering kali (1) tidak dapat dipisahkan dari perusahaan
atau segmennya, (2) memiliki periode manfaat yang tidak terbatas, dan (3)
mengalami perubahan penilaian yang besar berdasarkan kondisi yang kompetitif.

Aturan penilaian asset tak berwujud yang dibeli adalah biaya historis.
Meskipun demikian, ada perbedaan penting antara akuntansi asset berwujud dan
asset tak berwujud. Artinya, jika perusahaan menggunakan bahan baku dan tenaga
kerja dalam membentuk asset berwujud, perusahaan akan mengapitalisasi biaya ini
dan menyusutkan selama umur manfaat. Sebaliknya, jika perusahaan mengeluarkan
sejumlah uang untuk mengiklankan produk atau melatih tenaga penjualan,
menciptakan asset tak berwujud yang dihasilkan secara internal, perusahaan
biasanya tidak dapat mengapitalisasi biaya ini, bahkan ketika ada kemungkinan
manfaat di masa depan.

Asset tak berwujud yang dibeli akan dicatat di dalam laporan posisi
keuangan. Perlakuan akuntansi ini disebabkan oleh konservatisme kemungkinan
dari meningkatnya ketidakpastian realisasi manfaat asset tak berwujud seperti ilan
dan pelatihan dibandingkan manfaat asset berwujud seperti bangunan dan
peralatan.

Akuntansi Aset Tak Berwujud


Asset Tak Berwujud yang Dapat Diidentifikasi

Asset tak berwujud yang dapat diidentifikasi (identifiable intangibles)


merupakan asset tak berwujud yang dapat diidentifikasi secara terpisah dan
dikaitkan dengan haka tau keistimewaan tertentu yang memiliki periode manfaat
yang terbatas. Asset tak berwujud termasuk ke dalam jenis ini antara lain paten,
merek dagang, hak cipta, dan waralaba (franchise). Perusahaan mencatat sebesar
biaya perolehan dan mengamortisasinya selama periode manfaatnya. Penghapusan
untuk membebankan keseluruhan biaya asset tak berwujud yang dapat
diidentifikasi pada saat akuisisi tidak diperbolehkan.

Aset Tak Berwujud sebagai Persentase Total Aset


0.45
0.4
0.35
0.3
0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
Dell Inc. FedEx Corp Johnson & Johnson Procter & Gamble Target Corp

Series 1

Asset Tak Berwujud yang Tidak Dapat Diidentifikasi

Asset tak berwujud yang tidak dapat diidentifikasi (unidentifiable


intangibles) merupakan asset yang dapat dikembangkan secara internal atau dibeli,
tetapi tidak dapat diidentifikasi dan sering kali memiliki periode manfaat yang tidak
terbatas. Contohnya adalah goodwill. Ketika satu perusahaan mengakuisisi
perusahan atau segmen lain, perusahaan harus mengalokasikan jumlah yang
dibayarkan ke semua asset yang dapat diidentifikasi (termasuk asset tak berwujud
yang dapat diidentifikasi) dan liabilitas sesuai dengan nilai pasar wajarnya. Setiap
sisa selisih lebih setelah alokasi ini dialokasikan ke asset tak berwujud yang tidak
dapat diidentifikasi disebut goodwill. Goodwill dapat berupa asset yang berukuran
besar, akan tetapi hanya dicatat setelah pembelian entitas atau segmen lain
(goodwill yang dikembangkan secara internal tidak dicatat pada laporan posisi
keuangan). Pembentukannya sangat beragam dapat mengacu pada kemampuan
untuk menarik dan mempertahankan pelanggan atau kualitas yang melekat dalam
aktivitas bisnis seperti organisasi, efisiensi, dan efektivitas. Goodwill menunjukkan
kemampuan untuk menghasilkan laba (earning power). Dengan kata lain, goodwill
menerjemahkan ke dalam kelebihan laba masa depan, di mana kelebihan ini
merupakan jumlah di atas laba normal.

Amortisasi Aset Tak Berwujud

Biaya yang dikapitalisasi untuk asset berwujud dan asset tak berwujud yang
dapat diidentifikasi, biaya tersebut selanjutnya harus diamortisasi selama periode
manfaat asset. Lamanya periode manfaat bergantung pada jenis asset takberwujud,
kondisi permintaan, kondisi kompetitif, dan keterbatasan hukum, kontraktual,
peraturan, atau ekonomi lainnya. Misalnya, paten merupakan hak eklusif yang
diberikan pemerintah kepada para penemu (inventor) untuk suatu periode tertentu.
Sama halnya hak cipta dan merek dagang merupakan hak eklusif untuk periode
tertentu.

Menganalisis Aset Tak Berwujud

Sebagian besar analis memperlakukan asset tak berwujud dengan


kecurigaan ketika menganalisis laporan keuangan. Analis menghubungkan asset tak
berwujud dengan risiko. Hal tersebut mendorong agar waspada dan mampu
memahami saat mengevaluasi asset tak berwujud. Asset tak berwujud merupakan
salah satu asset yang lebih bernilai di perusahaan, dan sangat rentan sebagai
penyebab kesalahan penilaian.

Analisis goodwill mengungkapkan beberapa kasus yang menarik. Oleh


karena itu goodwill hanya dicatat pada saat diakuisisi, sebagian besar goowill
mungkin ada di luar laporan posisi keuangan. Namun demikian, pada akhirnya akan
diketahui bahwa goodwill tercermin dalam superlaba. Jika superlaba tidak jelas,
maka goowill, apakah dibeli atau tidak, sangat kecil atau tidak ada nilainya.
Selain goodwill, analisis asset tak berwujud lainnya juga harus berhati-hati
dengan keleluasaan manajemen dalam amortisasi. Oleh karena amortisasi yang
lebih kecil dapat meningkatkan laba yang dilaporkan, manajemen mungkin
mengamortisasi asset tak berwujud selama periode yang melebihi periode
manfaatnya.

Dalam analisis asset tak berwujud harus dipersiapkan juga untuk


membentuk estimasi dari diri sendiri terkait penilaiannya. Perlu diingat juga bahwa
goodwill tidak memerlukan amortisasi dan bahwa auditor mengalami kesulitan
ketika memeriksa asset tak berwujud, terutama goodwill. Analisis juga harus hati-
hati terhadap komposisi, penilaian, dan disposisi goodwill. Goodwill dihapus jika
kemampuan untuk menghasilkan laba yang unggul membenarkan keberadaannya
menghilang. Disposisi, atau penghapusan, goodwill sering dihitung oleh
manajemen pada periode ketika memiliki dampak yang kecil terhadap pasar.

Asset Tak Berwujud dan Kontijensi yang Tidak Tercatat

Salah satu asset penting dalam asset tak berwujud dan kontijensi yang tidak
tercatat pada laporan posisi keuangan adalah goodwill. Dalam prkatiknya,
pengeluaran untuk menciptakan goodwill dibebankan pada saat terjadinya. Ketika
goodwill telah diciptakan dan dapat dijual atau menghasilkan kekuatan laba
superior, laba perusahaan saat ini disajikan lebih rendah karena adanya beban yang
terkait dengan pengembangan goodwill. Sama dengan halnya, asetnya akan gagal
untuk mencerminkan kemampuan untuk menghasilkan laba di masa depan. Analisis
harus mengakui kasus ini dan menyesuaikan asset dengan labanya.

Kategori penting lainnya dari asset yang tidak tercatat berkaitan dengan
unsur jasa atau ide. Contohnya adalah program televise yang dinyatakan sebesar
nilai amortisasi (atau tidak sama seklai), tetapi terus menghasilkan uang dalam
biaya lisensi (seperti Seinfield, Star Trek) dan obat-obatan yang memerlukan proses
selama bertahun-tahun, tetapi biayanya akan dihapus beberapa tahun sebelumnya.

Contoh lainnya adalah pengembangan merek (nama dagang) seperti Coca-


Cola, McDonald’s, Nike, dan Kleenex.
Nilai Merek
Peringkat Merek Negara Sektor
(miliar $)
1 Coca-Cola Amerika Serikat Minuman 71.86
2 IBM Amerika Serikat Layanan bisnis 69.91
3 Microsoft Amerika Serikat Perangkat lunak 59.09
komputer
4 Google Amerika Serikat Layanan internet 55.32
5 Amerika Serikat Diversifikasi 42.81

6 McDonald’s Amerika Serikat Restoran 35.39


7 Intel Amerika Serikat Elektronik 35.22
8 Apple Amerika Serikat Elektronik 33.49
9 Disnep Amerika Serikat Media 29.02
10 Hp Amerika Serikat Elektronik 28.48
11 Toyota Jepang Otomotif 27.76
12 Mercedes- Jerman Otomotif 27.45
Benz
13 Cisco Amerika Serikat Layanan bisnis 25.31
14 Nokia Finlandia Elektronik 25.07
15 BMW Jerman Otomotif 24.55
16 Gillette Amerika Serikat Produk 24
konsumen
17 Samsung Korea Selatan Elektronik 23.43
18 Louis Perancis Barang mewah 23.17
Vuitton
19 Honda Jepang Otomotif 19.43
20 Oracle Amerika Serikat Layanan bisnis 17.26

Vous aimerez peut-être aussi