Vous êtes sur la page 1sur 13

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

1.1 PENGKAJIAN KELUARGA


Tanggal : 30 Desember 2017
Tempat : Desa Karangmalang RT 1 RW 7 Kec. Gebog Kab. Kudus
1. DATA UMUM
a. Nama kepala keluarga (KK) : Tn. M
b. Usia : 42 tahun
c. Alamat dan telpon : Ds. Karangmalang RT 1 RW 7, Gebog, Kudus
d. Pekerjaan kepala keluarga : Ngelas
e. Pendidikan kepala keluarga : SMA
f. Komposisi keluarga :
Nm Hub Imunisasi
J Pdd
angg Dg BC DPT Polio Cam Hep. B
K kn Umur
klg KK G 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3
Tn. M L KK SMA 42 th √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Ny. S P ISTRI SMA 55 Th √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
An. N L ANAK SD 11 Th √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
An. S L ANAK TK 5 Th √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

g. Genogram

= laki-laki = meninggal

= perempuan = tinggal serumah


Tn. M berjenis kelamin laki-laki berusia 45 tahun sebagai kepala rumah
tangga. Dalam rumah, Tn. M tinggal dengan Ny. S istrinya ayah dari Tn. M
beserta kedua anaknya yang pertama An. N berusia 11 tahun dan yang keduanya
An. S berusia 5 tahun. Tn. M bekerja sebagai tukang las dan Ny. S bekerja sebagai
karyawan pabrik. Dalam keluarga An. N ± 3 bulan yang lalu pernah di periksakan
di dokter setempat dengan diagnosa Tonsilitis atau amandel.

h. Tipe keluarga
Tipe keluarga dari Tn. A adalah keluarga usia anak sekolah yaitu keluarga yang
terdiri atas suami istri dan anak usia sekolah.
i. Suku bangsa: Jawa Indonesia
j. Agama: Islam
k. Status sosial ekonomi keluarga
Dalam keluarga Tn. M bekerja sebagai tukang las dan Ny. S bekerja sebagai
karyawan pabrik. Dari penghasilan Tn. M dan Ny. S dapat memenuhi kebutuhan
sehari-hari.
l. Aktifitas rekreasi keluarga
Aktifitas rekreasi keluarga yaitu Ny. S mengatakan terkadang menonton tv atau
mendengarkan radio atau musik saat bosan, keluarga Ny. S juga terkadang
mengikuti acara ziarah yang diadakan oleh masyarakat sekitar tempat tinggalnya
dan kadang jika ada uang lebih Ny. S beserta keluarga pergi ke tempat wisata.
2. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn. M saat ini adalah tahap perkembangan
keluarga dengan anak usia sekolah.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.
Semua tahap perkembangan keluarga belum terpenuhi
c. Riwayat keluarga inti
Dalam keluarga, terdapat An. N yang mengeluhkan tenggorokannya sakit, 6 bulan
yang lalu pernah di periksakan di dokter setempat dengan diagnosa tonsilitis atau
amandel.
d. Riwayat keluarga sebelumnya:
Riwayat keluarga Tn. M baik-baik saja dan tidak pernah terjadi konflik yang
bekepanjangan.
3. DATA LINGKUNGAN
a. Karakteristik rumah
Bangunan rumah yang ditempati oleh Tn.M adalah bangunan permanen dan
merupakan milik pribadi. Keluarga Tn. M sudah menempati rumah tersebut
selama kurang lebih 13 tahun. Luas bangunan rumah sekitar 97m2, dan bangunan
memiliki pondasi yang kokoh yaitu dari batu bata, tembok, genteng, dan lantai
keramik. Terdapat ventilasi rumah dan cahaya diperoleh dari jendela rumah.
Menggunakan listrik sebagai penerangan, kondisi rumah bersih terbukti dengan
tidak terdapatnya debu dan kotoran dilantai, dapur kurang tertata, memiliki satu
kamar mandi dengan WC jongkok.
Rumah Tn. M selalu disapu dan dipel, yaitu setiap hari sekali. Sampah biasa
dibuang tempat sampah yang disediakan. Keluarga menggunakan sumur dengan
sanyo untuk memenuhi kebutuhan airnya, baik untuk mandi, minum, dan lain-
lain. kondisi air bersih, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa. Untuk
pebuangan limbah air keluarga Tn. M langsung membuangnya di selokan yang
langsung menuju anak sungai.
Denah rumah:
Ket:
d
a: ruang tamu dan ruang tv
b
c b: kamar tidur
c: dapur
a
d: kamar mandi

b. Karakteristik tetangga dan komunitas


Di lingkungan rumah Tn. M mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai karyawan
pabrik dan terdapat beberapa pegawai negeri. Hubungan masyarakat termasuk
hubungan sosial yang erat dan menjunjung tinggi kegiatan gotong royong.
Terdapat perkumpulan ibu-ibu PKK, pengajian atau fatayat dan kumpulan RW.
c. Mobilitas geografis keluarga
Mobilitas keluarga sehari-hari dengan menggunakan sepeda motor sedangkan An.
N menggunakan sepeda untuk mobilitas sehari-hari .
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn. M beserta keluarga sering berkumpul berbincang-bincang dan bercanda serta
bermusyawarah. Interaksi keluarga Tn. M dengan masyarakat baik.
e. Sistem pendukung keluarga
Jika terdapat anggota keluarga Tn. M yang sakit maka akan dibawa ke klinik
dokter setempat.
4. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola komunikasi keluarga
Tn. M mengatakan bahwa jika ada masalah dimusyawarahkan agar masalah
selesai. Hubungan Tn. M dan anggota keluarga yang lain baik. Keluarga Tn. M
menggunakan bahasa jawa dalam berkomunikasi sehari-hari.
b. Struktur kekuatan keluarga
Apabila ada masalah yang dihadapi keluarga Tn. M maka dimusyawarahkan agar
masalah selesai. Dalam mengambil keputusan setiap masalah, semua anggota
keluarga berperan.
c. Struktur Peran
1) Tn. M sebagai kepala keluarga dan masih bekerja.
2) Ny. S sebagai karyawan pabrik sekaligus ibu rumah tangga.
d. Nilai dan norma keluarga
Selama ini keluarga Tn. M selalu menganut peraturan-peraturan dalam ajaran
islam, serta peraturan-peraturan dalam desa yang telah ditetapkan.
5. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
Tn. M mengatakan bahwa beliau sangat menyayangi keluarganya. Sesama
anggota keluarga memiliki rasa saling tanggung jawab dan saling menghormati.
b. Fungsi sosialisasi
Tn. M mengatakan bahwa selalu mengajarkan dan menanamkan perilaku sosial
yang baik kepada keluarganya serta menyempatkan diri untuk mengikuti
perkumpulan yang ada di masyarakat.
c. Fungsi perawatan kesehatan
1) Perilaku kesehatan
Keluarga Tn. M mandi dua kali sehari menggunakan sabun mandi, gosok gigi
dengan pasta gigi, dan keramas menggunakan sampo. Untuk kebiasaan mandi
menggunakan air dari sumur.
2) Sehat sakit
Dalam kurun waktu ± 6 bulan yang lalu, An. N mengalami tonsilitis atau
amandel dan diperiksakan di klinik dokter terdekat. Keluarga Tn. M tidak
mengetahui kenapa An. N bisa sakit tonsilitis atau amandel. Dan hingga saat
ini Keluarga Tn. M sering memeriksakan kesehatan ke pelayanan terdekat
seperti ke klinik dokter setempat maupun ke puskesmas gribig.
3) Istirahat dan tidur
Pola tidur keluarga Tn. M tidur sekitar pukul 21.00 – 04.00 pada malam hari
dan keluarga Tn. M jarang tidur pada siang hari, karena tuntutan pekerjaan.
4) Rekreasi
Tn. M mengatakan terkadang menonton tv atau mendengarkan radio maupun
musik saat bosan, keluarga Tn. M juga terkadang mengikuti acara ziarah yang
diadakan oleh masyarakat sekitar tempat tinggalnya dan terkadang pergi ke
tempat wisata.
5) Praktik diit keluarga
Keluarga Tn. M selalu masak sendiri makanan untuk keluarganya, dan
terkadang juga jajan di luar.
6) Riwayat kesehatan keluarga
Dalam keluarga Tn. M yaitu An. N belum pernah menjalani opname di RS
akan tetapi periksa di klinik dokter setempat dengan tonsilitis atau amandel ±
6 bulan yang lalu
d. Fungsi reproduksi
Tn. M dan istrinya, Ny. S tidak mengalami gangguan reproduksi. Tn. M dan Ny.
S memiliki 2 orang anak.
e. Fungsi ekonomi
Dalam keluarga Tn. M tidak mengalami masalah ekonomi, semua kebutuhan
tercukupi dengan baik, Tn. M dan Ny. S sama-sama bekerja guna mencukupi
kebutuhan keluarga. Pendapatan keluarga dalam 1 bulan adalah tidak bisa
ditentukan.
6. STRESS DAN KOPING KELUARGA
a. Stress jangka pendek
Keluarga mengatakan tidak ada masalah pada keluarganya
b. Stress jangka panjang
Keluarga merasa khawatir dengan keadaan An. N jika terulang kembali sakit
yang pernah dialami An. N
c. Strategi koping yang digunakan
Keluarga mengatakan apabila mengalami masalah yang dirasa sangat berat maka
mereka akan memecahkan secara bersama-sama, dibicarakan bersama kemudian
dicari jalan keluarnya.
d. Strategi adaptasi disfungsional
Jika terdapat masalah dalam keluarga, keluarga lebih suka berunding untuk
memecahkan masalahnya atau meminta pendapat keluarganya yang dianggap
lebih berpengalaman.
7. HARAPAN KELUARGA TERHADAP PERAWAT BERHUBUNGAN
DENGAN MASALAH YANG DIHADAPI
Keluarga Tn. M berharap dengan adanya penyuluhan kesehatan yang dilakukan oleh
para mahasiswa, keluarganya menjadi tahu tentang penyakit yang diderita oleh
anggota keluarganya dan cara menanganinya. Dan agar tidak terjadi komplikasi yang
berarti di kemudian hari.
8. PEMERIKSAAN FISIK (HEAD TO TOE)
No Px Ny. S An. N
1 TTV
 BP 110/80
 HR 78 80
 RR 20 22

 T 36.5 36.8

2 Kepala Tidak ditemukan kelainan Tidak ditemukan kelainan bentuk


bentuk kepala kepala
Bentuk simetris Bentuk simetris
Tidak ada masa Tidak ada masa
Bersih Bersih
Rambut tidak mudah Rambut tidak mudah rontok
rontok
3 Mata Konjungtifa tidak anemis Konjungtifa tidak anemis
Tidak ada kelainan pada Tidak ada kelainan pada mata
mata Simetris
Simetris Penglihatan masih bagus
Penglihatan masih bagus
4 Hidung Bentuk simetris tidak ada Bentuk simetris tidak ada kelainan
kelainan pada hidung pada hidung
5 Mulut Mukosa bibir normal Mukosa bibir normal
Tidak ada stomatitis Tidak ada stomatitis
Bentuk simetris Bentuk simetris
6 Telinga Bentuk simetris. Bersih Bentuk simetris. Bersih
Tidak ada gangguan Tidak ada gangguan terhadap
terhadap pendengaran. pendengaran. Tidak ada nyeri
Tidak ada nyeri
7 Leher Tidak teraba adanya Terlihat adanya tonsil sebesar biji
pembesaran kelenjar kacang
tiroid (struma) Tidak teraba adanya pembesaran
Tidak ada lesi, Bersih kelenjar tiroid (struma)
Tidak ada lesi, Bersih
8 Dada Bentuk simetris Bentuk simetris
Pergerakan simetris Pergerakan simetris
Terdengar ronchi di paru Tidak ada suara tambahan
kiri bagian tengah (normal)
Tidak ada lessi Tidak ada lessi
Tidak ada pernapasan Tidak ada pernapasan cuping
cuping hidung hidung
9 Abdomen Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran hepar
hepar. Bunyi timpani Bunyi timpani
Tidak ada lessi Tidak ada lessi
Peristaltikusus normal (5x Peristaltikusus normal (9x di
di kuadran 3) kuadran 3)
10 Ekstremitas Tidak terjadi kelumpuhan Tidak terjadi kelumpuhan
Mampu menggerakkan Mampu menggerakkan semua
semua persendian persendian (abduksi, adduksi,
fleksi) dengan baik
Akral hangat
9. Rangkuman masalah
Rangkuman masalah yang ditemukan dalam keluarga Tn. M adalah:
a. Keluarga sebelumnya menganggap An. N hanya mengalami nyeri tenggorokan
biasa dan dapat sembuh dengan sendirinya. Namun setelah 2 hari sakit
tenggorokan yang dialami An. N tidak sembuh-sembuh akhirnya An. N
diperiksakan di klinik dokter setempat agar mendapatkan penanganan.
1.2 DIAGNOSA KEPERAWATAN
Data fokus Diagnosa
DO: saat ditanya tentang tonsilitis atau amandel Defisit pengetahuan
yang diderita An. N keluarga tidak keluarga tentang cara
mengetahuinya. penatalaksanaan tonsilitis
DS: keluarga mengatakan tidak mengetahui tentang atau amandel yang dialami
cara mengobati tonsilitis atau amandel yang oleh An. N
dialami oleh An. N

SKORING DAN PRIORITAS MASALAH

1. Defisit pengetahuan keluarga tentang cara penatalaksanaan tonsilitis atau amandel


yang dialami An. N
No Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran
1 Sifat 3 1 3/3.1 Keluhan nyeri tenggorokan, yang
masalah = =1 dialami oleh An. N sering kambuh
aktual harus segera mendapatkan pengobatan
agar tidak terjadi komplikasi lebih
lanjut.

2 Kemungkin 1 2 1/2.2 Keluarga hanya menganggap nyeri


an masalah =1 tenggorokan yang dialami oleh An. N
di ubah = adalah nyeri tenggorokan biasa yang
sebagian dapat sembuh dengan sendirinya.
3 Potensial 2 1 2/3.1 Keluhan nyeri tenggorokan yang
masalah =2/3 dialami oleh An. N seharusnya dapat
untuk di dicegah jika keluarga mengetahui cara
cegah= penatalaksanaannya dan melakukan
cukup pengobatan.
4 Menonjolka 2 1 2/2.1 Keluarga tidak begitu menyadari
n masalah = =1 komplikasi yang lebih serius dapat
masalah timbul jika keluhan nyeri tenggorokan
perlu segera yang dialami oleh An. N tidak segera
ditangani ditangani.
Jumlah: 3 2/3

1.3 Prioritas diagnosa:


Defisit pengetahuan keluarga tentang cara penatalaksanaan tonsilitis atau amandel yang
dialami An. N
1.4 Intervensi Keperawatan
No Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Dx Umum Khusus Kriteria Standart
I Setelah Setelah dilakukan Respon 1. Keluarga mampu me- 1. Ajarkan keluarga tentang pengertian
dilakukan pertemua 1x30 mnt verbal nyebutkan definisi tonsilitis tonsilitis atau amandel.
tindakan diharapkan keluarga atau amandel. 2. Ajarkan keluarga tentang penyebab
keperawatan  mengetahui 2. Keluarga mampu me- tonsilitis atau amandel.
selama 1x30 tentang keluhan Respon nyebutkan penyebab 3. Ajarkan keluarga tentang pencegahan
menit di- beserta tanda dan psikom tonsilitis atau amandel. tonsilitis atau amandel.
harapkan gejala khas dari otor 3. Fasilitasi keluarga dalam 4. Fasilitasi keluarga dalam memilih
keluarga mampu tonsilitis atau memilih fasilitas kesehatan layanan kesehatan
meningkatkan amandel yang yg tepat seperti klinik
pengetahuan dialami oleh An. dokter maupun puskesmas.
tentang tonsilitis N.
atau amandel  mengetahui
yang dialami penatalaksanaan
oleh An. N serta dari tonsilitis atau
cara amandel yang
penatalaksanaan dialami oleh An.
nya. N
1.5 Implementasi dan Evaluasi Formatif

TGL No Tujuan Khusus Implementasi Evaluasi TTD


Dx (TUK)
11/11/17 I 1. Menjelaskan tentang S: keluarga mengatakan mengerti tentang penangan utama
pengertian tonsilitis. jika terdapat salah satu keluarga yang mengalami
2. Menjelaskan tentang penyakit tonsilitis, makanan yang dianjurkan jika
etiologi penyakit tonsilitis. keluarga menderita penyakit tonsilitis, keluarga juga
3. Menjelaskan cara mengerti penyebab terjadinya penyakit tonsilitis, dan
mencegah terjadinya tanda gejala penyakit tonsilitis, keluarga juga bersedia
penyakit tonsilitis seperti untuk membawa An. N ke klinik dokter setempat dan
makanan yang perlu puskesmas setempat jika An. N sakit.
dihindari, makanan yang O: keluarga mendengarkan dengan penuh perhatian dan
perlu dikonsumsi. mampu menyebutkan kembali apa yang telah
4. Menjelaskan penyebaran dijelaskan.
virus yang dapat
menyebabkan penyakit
tonsilitis
5. Menjelaskan apa saja
tanda dan gejala penyakit
tonsilitis.
6. Mengajari klien cara cuci
tangan yang baik dan
benar
7. Memotivasi klien dan
keluarga untuk
menciptakan hidup yang
lebih sehat.
1.6 Evaluasi Sumatif
Tanggal / No. Evaluasi TTD
waktu Dx
11/11/17 I S: keluarga mengatakan mengerti tentang penangan utama jika terdapat salah satu
keluarga yang mengalami penyakit tonsilitis, makanan yang dianjurkan jika
keluarga menderita penyakit tonsilitis, keluarga juga mengerti penyebab terjadinya
penyakit tonsilitis, dan tanda gejala penyakit tonsilitis, keluarga juga bersedia
untuk membawa An. N ke klinik dokter setempat dan puskesmas setempat jika An.
N sakit.
O: keluarga mendengarkan dengan penuh perhatian dan mampu menyebutkan
kembali apa yang telah dijelaskan.
A: masalah teratasi
P: hentikan intervensi

Vous aimerez peut-être aussi