Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Gunawan I. (2015). Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi
Aksara
Hayati S. 2003. Analisis hubungan akreditasi dengan mutu lulusan program
diploma iii pendidikan tenaga kesehatan di Propinsi DKI Jakarta
tahun 2002. Jakarta:Universitas Indonesia
IDI. (2013). Petunjuk Teknis Uji Kompetensi Khusus Retaker. Viewed Juli 2018.
<http://www.idionline.org/berita-lengkap/petunjuk-teknis-uji-
kompetensi-retaker-khusus/>
Indra PP. (2013). Analisis Keterkaitan Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kelulusan Uji Kompetensi Dokter Gigi Indonesia. Thesis.
Indonesia University. Indonesia
Lincoln YS, Guba. (1985). Natural Inquiry. Newbury Park CA. Sage Publication
Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. (2014). Situasi Bidan di
Indonesia.
Tony B. (2014). Buku Pintar Mind Map Untuk Anak. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama
Uganda Nurses And Midwives Examinations Board. (2013). Rules For The
Conduct And Supervision Of Nursing And Midwifery Examinations
In Uganda. Viewed November 2015. <http://unmeb.go.ug>
Van DV, Schuwirth, Driessen EW, Dijkstra J, Tigelaar D, Baartman LKJ et al.
(2012). A Model for Programmatic Assessment fit for Purpose.
Medical Teacher, 34. pp 205-214
LAMPIRAN
Lampiran 1
Karakteristik Informan
SNOWBALL SAMPLING
Informan
M2 M4
M1 M3 M5
Kepala Bidang IBI
Fasilitas Akreditasi Provinsi
dan Pengendalian Sumatera
Mutu PPSDM Barat
Kemenkes
Pusat Peningkatan
Mutu PPSDM
Kemenkes
Adm PL
PJL PP
KEMENRISTEDIKTI
Keterangan:
Administrasi
Rekonstruksi dialog :
kursi
kursi
kursi
kursi
meja
Layar
Saya tiba dilokasi pukul 07:00 WIB karena sesuai rencana briefing akan dimulai
pukul 08:00 WIB. Briefing tertunda karena ada kendala delayed penerbangan dari
Jakarta ke Lampung sehingga Pengawas Pusat tiba di lokasi pukul 10:00 WIB.
Pukul 10.00 WIB briefing antara PP, PL dan PJL dimulai di ruang briefing.
Briefing segera dimulai dengan diawali salam dan perkenalan oleh pengawas
pusat yang pada saat itu berasal dari Bandung. Pengawas pusat menanyakan
kemudian menjelaskan tentang gambaran umum dan petunjuk try out uji
kompetensi yang terdiri dari petunjuk pelaksanaan pembagian kartu peserta ujian,
waktu pelaksanaan ujian, tempat pelaksanaan ujian, tata tertib pelaksana an ujian,
apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama ujian dan pengumuman hasil
ujian.
karena ruangan yang dipakai ada dua yaitu satu ruang aula dan satu ruang kelas
ruangan satu ya? Jadi Ibu Y di ruangan dan yang lainnya di aula. Bu R ruang 1, bu
PP menjelaskan kembali tata cara pembagian kartu peserta ujian kepada peserta,
mahasiswanya kita bagi menurut ibu-ibu dan nanti mahasiswa yang datang ke Ibu.
Mereka harus menunjukkan KTP, SIM, passport atau Kartu Mahasiswa juga
boleh. Peserta nanti menandatangi kartu peserta dengan ballpoint dan mengenai
foto peserta”.
Briefing selesai dalam 60 menit dan segera berpindah ruangan ke aula untuk
Tidak ada
Perilaku Pengamat:
berusaha mencatat dan melaporkan apa adanya sesuai dengan apa yang pengamat
lihat dan pengamat dengar dan rasakan. Pengamat berusaha membuang sejauh
Dalam pengamatan ini pengamat harus membuat catatan apa adanya, sehingga ada
potensi konflik atau dilema etik antara peneliti dengan pihak tertentu.
Refleksi mengenai kerangka berfikir peneliti:
Asumsi pengamat semula bahwa adanya persiapan yang baik dan komunikasi
serta kerja sama yang baik dan terarah antar panitia akan menghasilkan sebuah
persiapan yang baik, nampaknya ada benarnya meskipun pengamat tahu bahwa
simpulan sementara ini mungkin dipengaruhi asumsi yang telah ada sebelumnya.
Klarifikasi:
pusat yang mampu memberikan arahan dan briefing yang terarah dan membentuk
komunikasi yang baik baik kepada pengawas lokal maupun pihak institusi yaitu
administrasi dan PJL akan menghasilkan suatu persiapan yang terarah dan sesuai
tujuan yang ada. Temuan ini harus dicek lagi secara triangulasi sehingga dapat
diketahui apakah hal tersebut benar menjadi suatu permasalahan. Dari hasil
B. Developmental History
Dari unitizing, coding, dan categorizing terhadap Catatan Lapangan 2 .
Terungkap bahwa :
1. Prosedur cara persiapan satu hari sebelum pelaksanaan uji coba (try
out) nasional uji kompetensi bidan adalah pelaksanaan briefing antara
Pengawas Pusat, Pengawas Lokal dan Panitia Lokal (unit 1). Tahapan
briefing adalah pembukaan dan salam oleh Pengawas Pusat (unit 1),
memaparkan isi briefing (unit 3), pembagian tugas untuk Pengawas
Lokal (unit 6), mengisi daftar hadir dan penandatangan pakta integritas
penyelenggaraan oleh Pengawas Pusat, Pengawas Lokal dan Panitia
Lokal (unit 9)
2. Materi Briefing yang disampaikan berupa gambaran umum dan
petunjuk try out uji kompetensi bidan (unit 4) yang terdiri dari
petunjuk pelaksanaan pembagian kartu peserta ujian, waktu
pelaksanaan ujian, tempat pelaksanaan ujian, tata tertib pelaksana an
ujian, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama ujian dan
pengumuman hasil ujian (unit 5)
3. Salah satu persyaratan TUK adalah mempunyai ruangan briefing dan
ruang ujian (unit 7)
4. Persyaratan bagi peserta ujian saat pelaksanaan try out adalah mereka
harus menunjukkan kartu identitas, menandatangi kartu peserta ujian
sambil mengenai foto peserta (unit 8) (unit 11)
5. Salah syarat pengawas lokal adalah pengalaman mengawas (unit 2)
atau sudah mendapatkan pengetahuan tentang cara mengawas try out
sebelumnya.
CATATAN LAPANGAN WAWANCARA
Pada tanggal 4 oktober pukul 09:45 WIB saya datang ke kampus Stikes
mercubaktijaya Padang dan menemui informan di ruang kerjanya bersama teman
saya yang saat itu bertugas sebagai asisten saya untuk wawancara.
B : S2 Kesehatan
B. Developmental History
Dari unitizing, coding, dan categorizing terhadap Catatan Lapangan 6.
Terungkap bahwa :
1. AIPKIND korwil Padang berperan untuk koordinasi dalam
menyiapkan Tempat Uji Kompetensi (TUK), Penanggung Jawab
Lokasi (PJL), pengawas local dan usulan PP (unit 1). Institusi yang
memenuhi syarat diminta kesediaan sebagai TUK berikut Penanggung
Jawabnya. Pengawas Lokal diminta berdasarkan dari rasio peserta
dengan perbandingan 1:25, jadi misal ada 100 peserta makan usulan
pengawas yang diminta adalah sebanyak 4 pengawas lokal (unit 2).
Contoh lainnya adalah seperti pada awal tahun 2016, jumlah peserta
adalah 1454 orang makan dengan perbandingan 1:25 dibutuhkan 59
pengawas lokal (unit 6). Pengawas pusat diusulkan oleh masing-
masing institusi dan criteria pengawas pusat harus sesuai dengan syarat
yang ada diantaranya pernah mengikuti pelatihan item development
(unit 3). Syarat-syarat tersebut dapat dilihat dan diakses secara lengkap
di web uji kompetensi bidan (unit 4).
2. Lokasi Ujian atau Tempat Uji Kompetensi juga harus memenuhi syarat
yang telah ditetapkan yang bisa dilihat pada web uji kompetensi (unit
4) (unit 5)
3. Salah satu bentuk persiapan soal yang dilakukan AIPKIND adalah
melakukan workshop dan mengundang dosen-dosen untuk mereview
soal yang kemudian akan di ujikan pada try out uji kompetensi bidan
untuk di uji nilai reabilitas dan validitasnya dan kemudian hasilnya itu
yang akan masuk Bank Soal yang kemudian di pakai sebagai soal uji
kompetensi bidan (unit 7). Try Out berperan untuk mencari kualitas
soal yang baik (unit 10). AIPKIND korwil akan mengumpulkan soal-
soal yang disetorkan oleh institusi-institusi kebidanan di wilayah itu
yang kemudian akan diserahkan ke AIPKIND pusat (unit 9).
4. Informan mengatakan AIPKIND korwil Padang sampai saat ini tidak
memiliki kendala dalam melaksanakan perannya selama korwil bisa
berkoordinasi dengan baik maka tidak akan timbul masalah (unit 8)
5. Pengorganisasian Uji Kompetensi Bidan di bentuk di pusat yaitu di
bawah kemenristedikti yang kemudian membentuk panitia nasional uji
kompetensi (unit 11)
6. Informan setuju dengan kebijakan dilaksanakannya uji kompetensi
bidan untuk meningkatkan kualitas mutu bidan dan kualitas lulusan
bidan bisa terstandarkan (unit 12)
7. Informan berpendapat bahwa Uji kompetensi bidan berdampak pada
Institusi karena penilaian kualitas institusi tidak hanya dari akreditasi
tapi juga dilihat dari jumlah mahasiswa yang lulus dari institusi
tersebut sehingga Institusi harus meningkatkan kualitas sistem
pendidikannya (unit 13)
8. Informan mengatakan pengenalan soal item development sudah
digunakan dalam pembelajaran, uts maupun uas di institusi tempat
informan bekerja (unit 14)
9. Saran informan terhadap uji kompetensi bidan di Indonesia adalah agar
kualitas semakin ditingkatkan. Salah satunya adalah kualitas soalnya
yang diharapkan manajemen soalnya sesuai dengan perundang-
undangan atau peraturan yang berlaku (unit 15)
Lampiran 5
FORMAT PERSETUJUAN
(INFORMED CONCENT)
Jadwal Wawancara
1. Hari/ Tanggal :
1. Nama :
2. Usia :
3. Jabatan :
4. Mulai Jabatan :
5. Pendidikan Terakhir :
6. Telp/ Hp :
---------------------,------------ 201….
( )
Lampiran 6
PENJELASAN WAWANCARA MENDALAM
(INDEPT INTERVIEW)
Kegiatan wawancaara ini bertujuan untuk memahami hal-hal yang terkait dengan
sistem uji kompetensi bidan yang berlangsung secara Nasional di Indonesia.
Informasi yang Bapak/Ibu berikan akan saya jaga kerahasiaannya. Bapak/Ibu
berhak untuk tidak bersedia dalam kegiatan ini, jika selama wawancara ini
Bapak/Ibu merasa tidak nyaman maka Bapak/Ibu diperbolehkan untuk tidak
meneruskan partisipasi dalam wawancara ini.
Padang, ……………201..
Hormat Saya,
Rahmah Fitria
Lampiran 7
PEDOMAN PERTANYAAN WAWANCARA MENDALAM