Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
laporan
Oleh :
Kelompok 2
Dosen Pembimbing :
Dr. Nopriadi, SKM, M.Kes
Luthfil Hadi Anhari, SKM, MSc
Drs. Zudarmi, M. Si
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah mamberikan
rahmat dan karuniaNya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan SMK3 dan Ergonomi PT. P & P Lembah Karet Padang.
Adapun tujuan disusunnya makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh dosen mata kuliah, selain itu untuk menambah wawasan ilmu
pengetahuan tentang tentang laporan SMK3 dan Ergonomi. Tak lupa pula penulis
ucapkan terimakasih kepada dosen yang telah membimbing dan membantu dalam
menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab
itu kritik dan saran dari para pembaca sangat dibutuhkan demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah kecil ini dapat memberikan manfaat yang besar
bagi kita semua. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui:
1.3.1. Penerapan SMK3 di PT. Lembah Karet.
1.3.2. Komitmen dan kebijakan pabrik untuk menerapkan SMK3
1.3.3. Pelaksanaan SMK3 dan ergonomi di PT. P & P Lembah Karet
1.3.4. Analisa kasus kecelakaan kerja di PT. P & P Lembah Karet
3
4
5
17
18
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 SMK3
4.2.1 Kebijakan K3 di PT. P&P Lembah Karet
KEBIJAKAN K3 PT. P & P LEMBAH KARET
“Menjamin Keselamatan dan Kesehatan Kerja”
Visi :
“Mewujudkan Tenaga Kerja yang Sehat, Selamat, Kompetitif, dan
Produktif dengan Mengupayakan agar Zero Accident”
Misi:
1. Meningkatkan pembinaan dan pengawasan keselamatan dan kesehatan
kerja dengan memberikan pelatihan
2. Meningkatkan peran serta pengusaha, tenaga kerja dan masyarakat
untuk mewujudkan pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja
3. Menyediakan APD di setiap bagian
4.2.2 Struktur Organisasi P2K3 PT. P&P Lembah Karet
Ketua P2K3
Sekretaris P2K3
Bintaro Suryono T.
1. Fenny Rinaldi, SH
2. Winda Indrastis Mardia, A.Md
Ketua Harian P2K3 3. David Hendra
H. Rinaldi Hadi
Menyediakan -
P3K
2. Bagian Lantai licin Menyediakan
Penerimaan helm
Bahan Baku Kaki kena gancu Menyediakan
sepatu sefty
Menyediakan
P3K
3. Bagian Lantai licin Menyediakan
Proses helm
Pencucian Kaki terendam air Menyediakan
sepatu sefty
Bising Menyediakan
P3K
4. Bagian Lantai licin Menyediakan
Proses helm
Kering Bising Ear flug
Debu lembaran karet Masker
Lokasi berair Sepatu safety
Menyediakan
P3K
5. Bagian Cuci Lantai licin Menyediakan
Trolley sepatu safety
Mempergunakan zat Menyediakan
kimia sarung tangan
Kemungkinan jatuh Menyediakan
helm
Kemungkinan percikan Menyediakan
zat kimia kaca mata
Menyediakan
P3K
6. Bagian Mempergunakan alat Menyediakan
Packing sharingfas (panas) sarung tangan
Menyediakan
P3K
7. Bagian Mempergunakan pisau Menyediakan
Gudang (memotong plastik) sarung tangan
Plastik Menyediakan
P3K
8. Bagian Bising Menyediakan ear
Mekanik flug
Terpeleset/jatuh Menyediakan
helm
Menyediakan
sepatu safety
Menyediakan
P3K
23
4.2.5 Data Kecelakaan Kerja Tahun 2017 PT. P&P Lembah Karet
Jenis Bagian
No Nama Tgl. Kecelakaan
Kecelakaan Kerja
1 Andreas Taher 10-01-2017 Kecelakaan Bag.
lalulintas ketika Bengkel
berangkat kerja
2 Nofrizal 29-01-2017 Tangan kena Bag.
piksau ketika Gilingan
memotong getah
3 Efrinaldi 07-02-2017 Siku kena gancu Bag. Bahan
saat bekerja Baku
4 Destriadi 08-02-2017 Kaki kanan kena Bag. Bahan
gancu saat Baku
bekerja
5 Yosa Irfal 11-02-2017 Kaki kanan kena Bag. Bahan
gancu saat Baku
bekerja
24
4.2.6 Data Kecelakaan Kerja Tahun 2018 PT. P&P Lembah Karet
Jenis Bagian
No Nama Tgl. Kecelakaan
Kecelakaan Kerja
1 Indra Saputra 02-01-2018 Kaki kena gancu Timbangan
2 Abdul Arif 09-01-2018 Kaki terpijak Timbangan
paku
3 Rinusman Lahagu 03-02-2018 Tangan kena Timbangan
pisau
4 Sudirman 17-03-2018 Tali lift putus dan Gilingan
korban dalam lift
ikut terjatuh
5 Ade Sumatera 04-06-2018 Kaki kiri kena Timbangan
gancu
6 Syamsuar 09-06-2018 Jari kena pisau Gilingan
7 Hendri Mulyadi 06-07-2018 Jari tangan kena Gilingan
mesin giling
8 Afrizon 19-07-2018 Mata kanan kena Press
soda api
9 Ilal Franata 24-07-2018 Mata kaki kena Timbangan
gancu
25
b. mesin-mesin dan
peralatan produksi
yang tinggi yakni dari karet dan proses pengolahan karet tersebut. Namun
SMK3 diperusahaan masih dalam proses kepengurusan dokumen.
Berdasarkan hasil wawancara juga diketahui bahwa belum ada
pemeriksaan kesehatan secara berkala dan khusus untuk para pekerja.
Setiap pekerja sudah memiliki dan masuk dalam program BPJS kesehatan.
Sehingga apabila setiap pekerja sakit, maka langsung saja berobat ke
fasilitas kesehatan yang tertera pada kartu BPJS kesehatan. Perusahaan
PT. P & P Lembah Karet baru berencana akan melakukan dan menerapkan
pemeriksaan kesehatan secara berkala setiap 3 bulan sekali untuk setiap
karyawan yang dikenal dengan Medical Chek Up.
Medical Chek Up ini penting dilakukan karena sumber bahaya berasal
dar bahan baku karet tersebut. Bau busuk yang dikeluarkan karet menjadi
makanan sehari-hari pekerja di pabrik. Aroma menyengat dari karet
tersebut mengeluarkan senyawa senyawa seperti sulfid, amonia, karbon
monoksida dan juga senyawa organik lainnya yang mudah menguap.
Bahaya terhadap kesehatan jelas adanya. Misalnya amonia (NH3) dengan
konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada paru-paru bahkan
dapat menimbulkan kematian. Aroma tak sedap dari karet bisa berasal
dari asam sulfat (H2SO4). Bila senyawa ini kontak langsung dengan kulit
maka dapat menyebabkan luka bakar. Karbonmonoksida yang dihasilkan
dari karet juga beracun yang dapat mengikat hemoglobin lebih kuat dari
oksigen bahkan dapat menyebabkan kematian. Selain medical chek up,
perlu juga disarankan pemeriksaan khusus bagi pekerja selama bekerja
untuk mengidentifikasi resiko bahaya kesehatan yang mungkin terjadi
pada pekerja.
Jika dilihat dari proses pengolahan karet dimulai dari penerimaan
sampai bagian pengemasan karet kedalam peti, para pekerja belum
menerapkan dan memakai APD atau alat perlindungan diri secara baik dan
efektif. Para pekerja tidak memakai masker untuk menghindari bau karet
yang menyengat dikarenakan alasan bahwa masker yang dipakai
menyebabkan lemas karena suasana lingkungan kerja yang panas, tidak
memakai sarung tangan dengan alasan sarung tangan yang dipakai oleh
34
berguna dalam air tersebut. Setelah itu air limbah yang telah
diberi oksigen, di pompa dengan ALP atau (air limp pump) .
Disini air limbah yang mengandung lumpur, dengan
menggunakan ALP tersebut lumpur akan mengendap ke bawah
(proses sidementasi) dan air yang tidak mengandung lumpur di
alirkan ke parit-parit untuk disaring. Dalam proses penyaringan,
air limbah tadi menjadi putih dan bersih yang dapat digunakan
kembali untuk kegiatan pengolahan karet selanjutnya. Air limbah
yang digunakan lagi sebanyak 60% dan 40% dari air limbah
tersebut dibuang. Air limbah yang dibuang ke sungai, sudah teruji
secara laboratorium bahwa air tersebut tidak merusak lingkungan.
Kualitas air limbah diuji baku mutu nya setiap satu bulan sekali
oleh laboratorium setempat.
4.3 Ergonomi
4.3.1. Hasil Observasi dan Pembahasan Ergonomi Secara Umum
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di PT. P&P Lembah karet
yang terletak dijalan by pass Km. 22, Padang, Sumatera Barat. Adapun
sasaran khusus dari kegiatan ini adalah melihat SMK3 dan ergonomi pada
setiap proses kegiatan kerja di PT P&P lembah karet yang dilihat dari
kondisi lingkungan kerja, peralatan kerja dan cara kerja pekerja PT P&P
Lembah karet. Bahwa dari pengamatan yang di lakukan secara observasi
oleh kelmpok adalah dapat dilihat bahwa kondisi lingkungan kerja yang
terdiri dari temperature yang secara keseluruhan sudah sesuai dengan
stndar karena tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin sesuai dengan
suhu ideal tubuh manusia saat bekerja 37 °C .
Kebisingan Pada bagian/ proses Breaker, Hammer, Mixing tank 1 &
Mixing tank 2 serta proses Craper kondisi yang terdengar di sana cukup
bising dikarenakan proses kerja dari mesin-mesin yang ada disana. Namun
pekerja yang berada pada bagian tersebut tidak menggunakan alat penutup
telinga atau APD lainnya saat sedabg bekerja. Batas paparan kebisigan
yang diperbolehkan di tempat kerja yang ditetapkan OSHA adalah 90 dSA
selama 8 jam sehari sesuai dengan standar Permenaker No 70 tahun 2016 .
38
karet terdapat bau khas yang menyengat, sedangkan pekerja pada tahapan
tersebut tidak menggunakan masker ataupun alat penutup hidung lainnya.
b. Cara kerja
1. Proses pemilihan bahan baku.
Pada proses ini dilakukan dengan menggunakan alat bantu
dan juga secara manual proses angkat dan angkut bahan baku
karet oleh beberapa pekerja laki-laki yang ada disana. Pada proses
kerja yang menggunakan alat berat forklift untuk angkat angkut
sudah sesuai standar ergonomi sedangkan untuk proses angkat
angkut manual dari forklift kepenimbangan posisi angkat angkut
para pekerja tidak ergonomis, dimana dapat dilihat pada gambar
posisi angkat angkut yang dilakukan salah satu dari pekerja, cara
pengangkatan yang dilakukannya mengakibatkan beban dari
bahan baku karet yang diangkat bertumpu pada satu kaki yang
menanda posisi kerja tersebut tidak ergonomis dan dapat
mengakibat cidera.
3. Proses Penggulungan
Proses penggulungan karet dilakukan dengan menggunakan
semacam alat katrol untuk menggulung lipatan karet yang sudah
digiling untuk selanjutnya dijemur. Walaupun sudah
menggunakan alat bantu, menurut kelompok sikap pekerja dalam
menggulung karet tidak ergonomis karena posisi tubuh yang salah
sehingga dapat menyebabkan kelelahan otot
6. Pengemasan (Packing)
Para pekerja dinilai tidak ergonomis karena dilihat dari
gambar pada saat pembungkusan tata letak dari isolatip yang
digunakan untuk membungkus karet tersebut diletakkan pada
posisi yang tidak sesuai sehingga pergerakan dari pekerja menjadi
tidak bebas atau terhambat, seharusnya disesuaikan dengan
jangkauan yang ergonomis bagi pekerja. Kemudian seperti yang
dilihat posisi para pekerja pada proses pembungkusan yaitu
berdiri dan melakukan pekerjaan secara berulang sehingga
menyebabkan keletihan pada kaki dan tangan.
43
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Beradasarkan hasil kunjungan kelompok mengenai Sistem
Manajemen K3 di PT Lembah Karet, dapat disimpulkan bahwa PT
Lembah Karet belum menerapkan SMK3, akan tetapi sudah memiliki
P2K3 dan Ahli K3 Umum. Serta pengawasan dan pemantauan
pelaksanaan K3 terkadang dilakukan oleh PT Arpindo.
2. Terdapat komitmen kebijakan K3 di PT Lembah Karet yaitu
“Menjamin Keselamatan dan Kesehatan Kerja” dan juga tertuang
dalam visi dan misi dari PT Lembah Karet.
3. Dari segi pelaksanaan K3, perusahaan telah membuat kebijakan K3
seperti adanya papan yang berisi himbauan untuk memakai APD,
informasi mengenai bahaya dari mesin, gambar dan slogan K3, SOP
di beberapa mesin, dan tanda jalur evakuasi, perusahaan menyediakan
APAR dan APD bagi karyawan.
4. Berdasarkan hasil dari observasi kelompok tentang ergonomi di
tempat kerja tepatnya di PT Lembah karet, didapatkan hasil dan
pembahasan tentang ergonomi yang ada ditempat kerja yang dapat
dilihat dari :
a. Kondisi lingkungan kerja, diantaranya temperatur (Panas dan
Dingin), kebisingan, getaran, cahaya, dan ventilasi.
b. Peralatan kerja, secara keseluruhan peralatan kerja PT P&P
Lembah karet sudah menggunakan mesin. Untuk mengangkat dan
memindahkan barang-barang berat sudah dibantu oleh alat
pengangkut.
c. Cara kerja pekerja PT P&P Lembah karet, diantaranya pada
proses pemilihan bahan baku, proses Breaker, Hammer, Mixing
tank 1 & Mixing tank 2 serta proses Craper, proses
Penggulungan, proses pemindahan karet yang sudah dicacah
44
DAFTAR PUSTAKA