Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Pendidikan Diploma III
Keperawatan Poltekkes KemenkesPalu Jurusan Keperawatan
Program Studi Keperawatan Poso
Oleh:
JEINST TAKAINGINAN
NIM: PO7120112055
i
27
Karya Tulis Ilmiah Ini Telah Diperiksa dan Disetujui Untuk Diuji Oleh Tim
Penguji Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palu Jurusan Keperawatan
Program Studi Keperawatan Poso
NIM : PO 7120112055
Ns I MADE NURSANA,S.Kep,M,Kes
NIP. 197106231995031002
HJ.IDAWATI Dg.MAMALA,S.Ag.M.Kes
NIP. 19550810019751062001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Keperawatan,
ILYAS, SKM.MSi
NIP. 1966 0412 198512 1 001
27
NIM : PO 7120112055
Tim Penguji
Mengetahui
Direktur Politeknik Kesehatan Mengetahui
Kemenkes Palu, Ketua Jurusan Keperawatan,
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN POSO
KARYA TULIS ILMIAH
ABSTRAK
Latar Belakang :Kedaruratan medik dapat terjadi pada seseorang maupun kelompok
orang pada setiap saat dan dimana saja. Keadaan ini membutuhkan pertolongan segera
untuk menyelamatkan jiwa.Bantuan Hidup Dasar (BHD) efektif jika segera dilaksanakan
saat penderita mengalami gangguan yang membutuhkan tindakan segera. Semakin cepat
BHD di lakukan maka semakin besar tingkat keberhasilan pertolongan, faktor
pengetahuan tenaga kesehatan seperti dokter dan perawat sangat penting dalam
keberhasilan tindakan Bantuan Hidup DasarTujuan : Untuk mengetahui gambaran
pengetahuan perawat tentang BHD berdasarkan pendidikan, lama bekerja dan riwayat
pelatihan. Jenis Penelitian : deskriptif. Populasi :Semua perawat di RSUD Bungku yang
berjumlah 30 orang Sampel : diambil dengan cara Total sampling. Hasil :Pengetahuan
baik yaitu sebanyak 18 responden (69,2%), pengetahuan cukup sebanyak 12 responden
(35,6%), Kesimpulan :Pengetahuan baik terbanyak adalah pendidikan S1 Keperawatan
yaitu sebanyak 4 responden (80%), masa kerja > 10 tahun yaitu sebanyak 4 responden
(5,4%) dan yang pernah mengikuti pelatihan yaitu sebanyak 22 responden (56,4,%).
Saran :tetap mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan
perawat tentang Bantuan Hidup Dasar melalui pendidikan dan pelatihan kegawat
daruratan.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
yang diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menempuh ujian akhir
Poso.
sebesar-besarnya kepada :
Keperawatan Poso.
4. Ibu dokter Sandra selaku Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Morowali
memberikan arahan, dorongan dan semangat sehingga karya tulis ilmiah ini
dapat terselesaikan.
27
7. Ibu Nirva Rantesigi S.Kep. selaku penguji yang banyak memberikan saran dan
masukan.
8. Staf dosen dan staf tata usaha Program Studi Keperawatan Poso yang selama
9. Kepada Suami dan kedua orang tua yang telah memberikan bantuan dan
dorongan baik secara moril dan materiil sehingga penulis bisa menyelesaikan
pendidikan.
kemampuan yang dimiliki penulis maka karya tulis ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat
bagi pembaca dan bagi ilmu pengetahuan, semoga segala bantuan yang telah
diberikan kepada penulis baik moril, materil, dorongan, dan perhatian akan
Penulis
Penulis
27
DAFTAR ISI
Hal
ABSTRAK ............................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
D. Manfaat Penelitian…………………...…………...…………………….5
Pekerjaan...............................................................................................27
E. Kerangka Konsep……………...………..……………………..……...29
C. Pembahasan ........................................................................................35
A. Kesimpulan ........................................................................................40
B. Saran ...................................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..42
LAMPIRAN
27
27
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.3 Letakkan satu tangan pada tulang sternum antara papila mamae
Gambar 2.7 Menutup hidung korban sedang posisi kepala tetap ekstensi ...........25
Gambar 2.10 Two person technigue for bag valve mask ....................................26
DAFTAR TABEL
Tabel: Hal
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran:
1. Biodata Penulis
5. Kuesioner
8. Anggaran Penelitian
9. Tabulasi Data
27
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
yang didasarkan pada ilmu dan metodologi keperawatan gawat darurat yang
kepada klien/pasien yang mempunyai masalah aktual atau resiko yang disertai
orang pada setiap saat dan dimana saja. Keadaan ini membutuhkan
tindakan anestesi) yang bila tidak segera ditolong akan mengalami cacat,
darurat maka faktor waktu memegang peranan yang sangat penting (time
saving is life saving) atau tindakan pada menit – menit pertama dalam
WHO pada tahun 2008, diperkirakan sebanyak 17,1 juta orang meninggal
(29,1% dari jumlah kematian total) akibat kondisi kritis penyakit jantung dan
Pengenalan ciri-ciri dengan cepat dan penatalaksanaan yang dini serta sesuai
peluang untuk sembuh. Pada pasien gawat darurat yang perlu diwaspadai
adalah terjadinya henti jantung dan henti napas. Sebagian besar pasien dapat
dengan segera. Resusitasi pada pasien yang mengalami henti jantung dan henti
napas merupakan tindakan kritis yang harus dilakukan oleh perawat yang
darurat/bantuan hidup dasar pada fase pra rumah sakit (sebelum rumah sakit)
dan fase rumah sakit. Rantai tersebut merupakan kesatuan yang erat dan utuh,
jika salah satu mata rantai hilang atau lemah maka kemungkinan keberhasilan
pertolongan menjadi berkurang. Jadi semua mata rantai harus kuat dan saling
kecil.Pada saat ini pengetahuan tentang BHD telah di ajarkan kepada semua
mengalami gawat nafas merupakan tindakan kritis yang harus dilakukan oleh
perawat yang kompeten. Perawat harus dapat membuat keputusan yang tepat
dapat berhasil maksimal tentu saja memerlukan penolong yang cekatan dan
keterampilan juga diperlukan pengetahuan yang baik dari penolong dan sarana
mendapat penanganan di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) pada tahun 2010
orang (0,68%) dan pada tahun 2011 sebanyak 4854 pasien mendapat
ruang Intensive Care Unit (ICU) jumlah pasien yang dirawat pada tahun 2012
sebanyak 235 orang yang meninggal sebanyak 115 orang (48,9%) dan pada
tahun 2013 sebanyak 483 orang yang menjalani perawatan yang meninggal di
kematian dan begitu pentingnya tindakan bantuan hidup dasar harus di miliki
Rumusan masalah
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
ikuti.
C. Manfaat Penelitian
Sebagai bahan kajian dan masukan untuk rumah sakit dalam upaya
2. Bagi Institusi
3. Bagi Peneliti
Dasar.
27
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian.
2. Tingkatan pengetahuan
a. Tahu (know)
kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari.
27
b. Memahami (comprehension)
c. Aplikasi (aplication)
d. Analisis (analysis)
mengelompokan,dan sebagainya.
e. Sintesis (synthesis)
yang ada.
f. Evaluasi (evaluation)
penilaian itu di dasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin di ukur dari subjek
1. Pengertian
keadaan gawat atau akan menjadi gawat dan terancam nyawanya atau
secepatnya.
stadium lanjut
a. Mencegah kematian dan cacat pada pasien gawat darurat, hingga dapat
1) Menyelamatkan kehidupan
3) Meningkatkan pemulihan
27
kehidupan
c. Mengontrol area
lain
d. Sikap penolong
1) Jangan panik
2) Bersikap tenang
pasien:
luar
darah besar
penanggulangan
a. Kategori I yaitu pasien dengan skala prioritas utama seperti pada kasus
tidak sadar, sumbatan jalan napas atau henti napas, henti jantung,
perdarahan hebat, syok, reaksi insulin, dan mata terkena bahan kimia.
b. Kategori II yaitu pasien dengan prioritas kedua seperti pada kasus luka
c. Kategori III yaitu pasien dengan prioritas ketiga seperti pada kasus
5. Triage
injuri(Krisanty, 2009).
bencana massal dikenal istilah triage officer (petugas triage) yaitu orang
yang serius sehingga dapat dibebaskan dari TKP agar tidak bertambah
b. Label kuning yaitu kondisi penderita tidak kritis dan memiliki prioritas
kepala, pneumonia.
d. Label hitam yaitu penderita yang sudah tidak dapat bertahan lagi
1. Pengertian
pertolongan. Kaji bahaya yang ada dan sumber daya yang anda miliki serta
a. Henti napas
dada pasien.
a. Menyelamatkan kehidupan.
Kaji bahaya yang ada dan sumber daya yang anda miliki serta
sesuatu untuk menutupi tangan pada saat menyentuh korban dan akan
kacamata, tutup kepala, celemek dan alas kaki dapat digunakan oleh
penolong.
27
2008).
mengulus punggung.
118
1) Posisi korban
2) Posisi penolong
e. Circulation
1) Kaji Nadi
nadi, lakukan perabaan arteri carotis untuk orang dewasa dan anak
2) Kompresi Dada
lengan tegak lurus, posisi siku tidak boleh menekuk posisi lengan
orang penolong. Pada anak dan bayi 30 : 2 bila penolong 1 orang dan 15 :
100 kali per menit. Setelah RJP dilakukan selama 5 siklus atau 2 menit, 2
Subagjo, 2011)
27
Subagjo, 2011)
lain:
b) Sudah ada respons dari korban (napas dan nadi mulai ada)
f. Airway control
harus dilakukan.Satu hal yang penting untuk diingat adalah, bahwa dengan
keluarkan dengan usapan jari atau di kenal dengan teknik finger swab
(Tabes,2006).
satu tangan di dahi dan letakkan ujung jari tangan yang lain di
(dagu).
jalan napas.
belakang.
g. Breathing suport
tubuh.Ventilasi yang baik meliputi fungsi yang baik dari paru, dinding
look, listen and feel karena langkah pelaksanaan yang tidak konsisten
a) Mulut ke mulut
Subagjo, 2011)
b) Mulut ke hidung
2011)
h. Defibrillation
dilakukan untuk defibrilasi adalah 200 joule pada bifasik dan 360 joule
menyentuh tubuh korban. Pada anak usia kurang dari 1 tahun tidak
1. Pendidikan
media massa, makin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula
2. Lama Bekerja
perbedaan antara tenaga kerja yang masih baru dengan tenaga kerja yang
makin lama masa kerja seseorang maka makin berpengalaman dan makin
3. Pelatihan
E. Kerangka Konsep
konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan
Pendidikan
Pe
Gambaran pengetahuan
Lama Bekerja
Perawat tentang Bantuan
Hidup dasar
Pelatihan
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
tentang Bantuan Hidup Dasar di Ruang UGD dan ICU Rumah Sakit Umum
1. Populasi
perawat yang bertugas di ruang UGD dan ICU RSUD Morowali yang
berjumlah 30 orang.
2. Sampel
total sampling yaitu semua perawat yang bertugas di ruang UGD dan ICU
1. Variabel Penelitian
oleh variabel lain dengan kata lain variabel terikat adalah vaktor yang
2. Definisi Operasional
a. Pengetahuan
( Arikunto, 2001)
b. Pendidikan
DIII Keperawatan
S1 Keperawatan
c. Lama bekerja
5 – 10 Tahun
>10 Tahun
27
d. Riwayat pelatihan
2, 3, 7, 8, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 21, 22, 23, 24, 25 dan untuk
dan 25.
skor 1 dan apabila salah diberi skor 0 sedangkan untuk pernyataan negatif
apabila responden menjawab benar diberi skor 0 dan apabila salah diberi
skor 1.
27
1. Pengolahan Data
a. Editing
b. Coding
data.
27
c. Tabulating
d. Cleaning
e. Describing
2. Analisa Data
F
P = X 100
N
Keterangan :
P = Persentase
sebagai berikut:
27
BAB 1V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASA
tanggal 10 April s/d 17 April 2014 Ruang UGD merupakan ruang Gawat
sementara ruang ICU adalah ruang perawatan pasien yang dalam keadaan
multiple organ atau sistem dan masih ada kemungkinan dapat disembuhkan
lainnya yaitu instalasi UGD dan OK.Selain ruang perawatan juga terdapat
pelayanan rawat jalan yaitu Poli Bedah, Poli Interna, Poli Gigi, KIA dan Poli
Umum.
B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik responden .
27
Tabel 4.1
Distribusi frekuensi responden berdasarkan karakteristik responden di
RSUD Morowali
Tahun 2014
Jumlah 30 100
Sumber :Data Primer, 2014
pernah diikuti baik satu ataupun beberapa pelatihan yaitu yang pernah
Tabel 4.2
Distribusi tingkat pengetahuan perawat tentang Bantuan Hidup Dasar
berdasarkan pendidikan, lama bekerja dan riwayat pelatihan
di ruang UGD dan ICU RSUD Morowali
Tahun 2014
Pengetahuan
Karakteristik N %
Baik Cukup Kurang
F % F % F %
Pendidikan
DIII Kep. 14 67,6 11 26,5 - - 25 100
S1 Kep. 4 80 1 20 - - 5 100
N 18 67,4 10 32,6 - - 30 100
Lama Bekerja
< 5 Tahun 10 61,9 8 28,6 - - 18 100
5-10 Tahun 5 75 3 25 - - 8 100
>10 Tahun 3 83,3 1 16,7 - - 4 100
N 18 67,4 12 32,6 - - 30 100
Riwayat Pelatihan
Pernah 15 76,5 7 23,5 - - 22 100
Tidak pernah 3 63,6 5 26,4 - - 8 100
N 18 67,4 10 32,6 - - 30 100
Sumber: Data Primer, 2014
Berdasarkan lama bekerja seperti pada tabel 4.2 yaitu lama bekerja
responden (25%) dan lama bekerja > 10 tahun yang memiliki pengetahuan
responden (16,7%).
C. Pembahasan
pendidikan.
seseorang, maka akan semakin baik pula dalam berpikir dan menganalisa
sesuatu.
lama bekerja
yang lama pada ruangan emergency seperti ICU dan UGD akan meiliki
tertentu dalam waktu lama maka seseorang akan lebih terampil dan lebih
mengatakan orang dengan masa kerja yang lama tidak berarti yang
kerja.
riwayat pelatihan
kegawat daruratan seperti PPGD, ICU dan lain - lain yaitu sebanyak 18
Hidup Dasar, oleh sebab itu perawat yang akan memberikan tindakan
akurat kalau dia tidak menguasai ilmunya, hal itu seiring dengan
sistem otak dan jantung selama 4-6 menit dapat menyebabkan kematian
BAB V
A. Kesimpulan
(83,3%).
(76,5%).
B. Saran
Hidup Dasar