Vous êtes sur la page 1sur 14

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK “KM”

KHUSUSNYA IBU ‘KA’ DENGAN ASMA


DI BANJAR TEGAL JAYA, JLN. RAYA PADANGLUWIH, DALUNG
TANGGAL 8, 13, 16, 22, 24, 27, 29 OKTOBER 2010

A. PENGKAJIAN
Pengumpulan data dilaksanakan tanggal 8 Oktober pukul 16.00 WITA di rumah keluarga
Bapak ‘KM’ di Br. Tegal Jaya, Jln. Raya Padangluwih, Dalung. Sumber data dari keluarga
dan lingkungan tempat tinggal Bapak ‘KM’. pengumpulan data dilaksanakan dengan teknik
wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan dokumentasi.
Data yang diperoleh sebagai berikut:

1. Data Umum
a. Identitas kepala keluarga
b. Nama KK : KM
c. Umur : 47 tahun
d. Jenis Kelamin : Laki-laki
e. Pendidikan : SMA
f. Pekerjaan : Karyawan swasta
g. Status : Menikah
h. Agama : Hindu
i. Alamat : Banjar Tegal Jaya, Jln. Raya Padangluwih, Dalung
b. Komposisi Keluarga
TABEL 1
KOMPOSISI KELUARGA BAPAK ‘KM’ KHUSUSNYA IBU “KA” DENGAN asma
DI BANJAR TEGAL JAYA, JLN. RAYA PADANGLUWIH, DALUNG

NO NAMA UMUR J.K \HUB. PENDIDIKAN PEKERJAAN STATUS KET


DENGAN
KK

1. KA 40 Th P Istri KK SMP IRT Menikah Sakit


2. EG 18 th L Anak kandung SMA Pelajar Belum Sehat
menikah
3. DW 8 th P Anak kandung SD Pelajar Belum Sehat
menikah

c. Genogram
SU KT ST
70 th 68 th 68 th

MC KM NY KL KE AN KA WU
49 th 47 th 40 th 39 th 37 th 35 th 40 th 27 th
Sehat sakit ASMA

EG DW
18 th 8 th
Sehat Sehat
Keterangan :

: Laki-laki meninggal

: Laki- laki

: Perempuan

: Pereempuan meninggal

: Tinggal serumah

Gambar 1
Genogram Keluarga Bapak KM Khususnya Ibu KA dengan ASMA
Di Banjar Tegal Jaya, Jln. Raya Padangluwih, Dalung
Tanggal 8 Oktober 2010

Penjelasan:
Keluarga Bapak KM terdiri dari empat anggota keluarga yang tinggal serumah yaitu Bapak
KM, istrinya KA dan kedua anaknya yaitu EG dan DW.

d. Tipe/bentuk keluarga
Keluarga Bapak KM termasuk keluarga inti (nuclear family) dimana keluarga terdiri dari
ayah, ibu, dan anak-anak.

e. Suku Bangsa
Keluarga bapak KM merupakan suku bangsa Indonesia, berlatar belakang kebudayaan
Bali, bahasa yang digunakan sehari – hari bahasa Bali, tidak ada kebiasaan keluarga yang
dipengaruhi oleh suku yang dapat mempengaruhi kesehatannya.
f. Agama
Keluarga Bapak KM beragama Hindu dan aktif dalam mengikuti kegiatan keagamaan di
desanya. Keluarga setiap hari menghaturkan sesajen di Merajan rumahnya dan
melakukan persembahyangan ke pura pada hari-hari tertentu.

g. Status Kelas Ekonomi


Penghasilan keluarga berasal dari pekerjaan Bapak KM sebagai karyawan swasta ( hotel )
dan mengurus vila miliknya. Ibu KA sebagai sebagai ibu rumah tangga. Menurut
keluarga penghasilan yang diperoleh telah mencukupi kebutuhan keluarga, sehingga
keluarga bisa membangun rumah dan sebagian ditabung. Keluarga Bapak KM memiliki
sepeda motor, mobil, televisi, dan memiliki jamsostek.

h. Aktifitas Rekreasi Keluarga


Ibu MS mengatakan memanfaatkan waktu luang bersama keluarga dengan menonton
televisi, setiap hari minggu mengajak anak-anaknya jalan – jalan bersama dan kalau hari
raya keluarga biasanya berkunjung ke rumah sanak saudara.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Bpk KM saat ini termasuk keluarga dengan anak remaja,
tugas perkembangan keluarga dengan anak remaja seperti :
a. Mempertahankan pola komunikasi
Keluarga Bpk KM mempunyai 1 anak usia remaja putra, keluarga sangat terbuka
terhadap anaknya. Anak EG terbuka bercerita tentang masalah yang dihadapinya
kepada ibunya, karena menurut EG ibunya selalu member solusi apabila dia
menghadapi masalah. Anak EG lebih dekat dengan ibunya daripada ayahnya,
menurut EG ayahnya suka melarang – melarang sehingga dia tidak berani
bercerita dengan ayahnya.
b. Memberikan kebebasan dalam batasan tanggung jawab
Keluarga Bpk KM menerapkan keseimbangan antara kebebasan yang diberikan
dengan tanggung jawab masing – masing. Ibu KA sudah memberikan pemberian
tugas dengan anak EG dalam kegiatan menyiram tanaman, menyapu halaman dan
menyapu rumah. Anak EG suka bergaul, apabila tugasnya sudah diselesaikan dan
ada teman – temannya anak EG biasanya main dengan teman sebayanya.

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Anak – anak Bpk KM tidur dikamar masing - masing, Bpk KM memiliki 3 kamar
sehingga tidak ada tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.

3. Riwayat Keluarga Inti


Bpk KM dan ibu KM sudah menikah 18 tahun yang lalu, perkawinannya direstui oleh
kedua orang tua masing – masing. Ibu KM merupakan pilihan sendiri dan tidak
dijodohkan.

4. Riwayat Keluarga Sebelumnya


Orang tua Bapak “KM” dan Ibu “MS” adalah orang Bali dan tidak mempunyai riwayat
kawin cerai, tidak pemabuk dan tidak pejudi. Orang tua Bpk KM ( Bpk B ) meninggal
karena penyakit tua. Sedangkan ibu dari ibu KA menderita penyakit asma, kedua orang
tua ibu KA masih hidup sampai sekarang.

III. LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah
Rumah yang dihuni Bpk KM adalah rumahnya sendiri, luasnya ± 1,5 are terdiri dari satu
bangunan yang lengkap berisi kamar tidur, ruang tamu, ruang teras, dapur, kamar mandi
dan merajan. Keluarga Bapak ”KM” mempunyai merajan yang digunakan sebagai tempat
persembahyangan. Jenis bangunan rumah permanen dengan ventilasi ruangan yang
cukup, lantai keramik yang bersih, atap genteng, penerangan menggunakan listrik, dapur
bersih, dan halaman cukup bersih. Untuk memasak keluarga menggunakan kompor gas
dan kompor minyak tanah. Sumber air keluarga Bapak ”KM” dalah PDAM untuk
keperluan masak, mencuci, mandi dan air minum yang sebelumnya dimasak terlebih
dahulu. Keluarga mempunyai jamban jongkok yang kotorannya di tampung di septic tank
lebih dari 15 meter. Untuk saluran pembuangan air limbah cukup lancar dan keluarga
membuang sampah di tempat sampah yang nantinya diangkut oleh petugas kebersihan.

9
12 U

6 5 S

8 7 4

Keterangan gambar :
1 : merajan
2,3, dan 4 : kamar tidur
5 : ruang keluarga/ruang tamu
6 : teras rumah
7 : dapur
8 : kamar mandi
9 : gudang

Gambar 2
Denah Rumah Keluarga Bapak ”KM”
di Banjar Tegal Jaya, Jln. Raya Padangluwih, Dalung
Tanggal 8 Oktober 2010
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Lingkungan tempat tinggal Keluarga Bapak ”KM” termasuk lingkungan yang homogen
kompleks, lingkungan tempat tinggal keluarga termasuk warga keturunan Bali, rata – rata
pekerjaannya adalah karyawan swasta, guru dan petugas kesehatan. Lingkungan tetangga
cukup akrab dan saling menolong bila kesusahan.

3. Mobilitas Geografis Keluarga


Keluarga Bapak ”KM” merupakan penduduk tetap di Br. Tegaljaya, Jln. Raya
Padangluwih, Dalung. Rumah Bpk KM berada 200 meter dari jalan raya, jenis kendaraan
yang dipakai biasanya motor.

Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Ibu KA biasanya mengikuti arisan PKK tiap 1 bulan sekali dan aktif mengikuti pesantian
di banjarnya bersama suaminya tiap hari sabtu. Anak EG ikut sekaa gong di banjarnya
dan anak DW mengikuti sanggar tari di banjar Tegal Jaya.

5. Sistem pendukung dan Jaringan Sosial Keluarga


Keluarga Bpk KM bila ada masalah keluarga termasuk masalah keuangan, biasanya
dibantu oleh kerabatnya atau rekan keluarganya. Apabila terjadi masalah kesehatan
keluarganya telah mengikuti jaminan kesehatan.

IV. Struktur Keluarga


1. Pola Komunikasi Keluarga
Komunikasi antara anggota keluarga tampak baik. Terjadi interaksi antar sesama anggota
keluarga. Keluarga menggunakan bahasa Bali dalam berkomunikasi.

2. Struktur Kekuatan Keluarga


Kalau ada masalah keputusan biasanya diambil oleh Bapak KM. Sedangkan
pelaksanaannya dilakukan bersama - sama. Ibu KA tidak merasa keberatan atas
keputusan yang dibuat Bapak KM sehingga tidak menimbulkan konflik antar anggota
keluarga yang dapat mempengaruhi interaksi keluarga. Bila ada anggota keluarga yang
sakit, diusahakan untuk berobat dan mendapatkan perawatan semampu keluarga sampai
membaik.

3. Struktur Peran
Peran Bapak ”KM” sebbagai suami dan ayah dari anaknya, beperan sebagai pencari
nafkah, sebagai kepala keluarga dan sebagai anggota dari kelompok sosialnya. Ibu ”KA”
berperan sebagai istri dan ibu bagi anaknya selain ikut mencari nafkah Ibu ”KA”
mempunyai peran mengurus rumah, bangga juga mengasuh dan pendidik bagi ”EG” dan
”DW”. Anak ”EG” sebagai anak sekolah usia remaja, tampak periang dan terbuka, tidak
pernah melakukan kegiatan yang merugikan keluarga dan orang lain, berperan membantu
kegiatan sehari – hari keluarga seperti menyiram tanaman dan menyapu halaman. Anak
DW sebagai anak usia sekolah juga periang dan terbuka, perannya membantu ibu
membersihkan rumah dan membiasakan belajar secara teratur.

4. Nilai dan norma keluarga


Keluarga bapak ”KM” memandang kesehatan itu mahal harganya dan sangat penting
bagi anggota keluarganya. Kalau ada anggota keluarga yang sakit keluarga merasa ada
pengaruh untuk anggota keluarga yang lain sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
Keluarga berpendapat lebih baik mencegah daripada mengobati penyakit. Keluarga
memberi aturan kepada anggota keluarga untuk selalu menghormati norma (aturan)
dalam masyarakat yaitu bersikap sopan, ramah, menghormati sesama dan mau menolong
sesama yang perlu bantuan.

V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Keluarga mampu mengenal kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan anggota keluarganya.
Terdapat keterbukaan dan penghargaan terhadap perbedaan kebutuhan setiap anggota
keluarga. Dalam keluarga selalu diusahakan terjalin hubungan yang harmonis dan saling
menyayangi.
2. Fungsi Sosialisasi
Dalam membesarkan anak dijalankan oleh kedua orang tua yang saling mendukung.
Keluarga mengajarkan anak-anaknya terhadap dunia luar melalui acara rekreasi keluarga
dan mengunjungi anggota keluarga yang lain.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga menganggap bahwa kesehatan merupakan hal yang penting karena
tanpa kesehatan mereka tidak dapat melaksanakan kewajibannya. Bapak ”KM” tidak
merokok dan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol, sedangkan Ibu ”KA” memakai
alat kontrasepsi suntik setiap bulan. Keluarga selalu berusaha untuk menjaga kesehatan
anggota keluarganya. Keluarga mengatakan selalu mengupayakan untuk membawa
anggota keluarga yang sakit ke fasilitas pelayanan kesehatan. Ibu ”KA” mengatakan
bahwa dirinya menderita asma semenjak dirinya remaja, dia merasakan sesak napas
apabila musim dingin dan apabila keluar sampai malam hari. Selain itu dia juga sesak
napas apabila bersih – bersih rumah, pada saat mengeluarkan napas biasanya terdengar
suara ngik – ngik.
Menurut Bpk KM apabila ibu KA mengalami sesak napas biasanya ibu KA
disuruh istirahat dan minum air hangat. Apabila Ibu KA sampai tidak dapat beraktivitas
seperti biasa akibat sesak napas biasanya Bpk KM mengajak Ibu KA berobat ke dokter
swasta. Ibu KA sangat khawatir apabila sesak napas ini terus ada pada dirinya padahal
dia sudah sering berobat ke dokter. Bapak KM hanya bisa mengajak Ibu KA ke dokter
karena dia tidak tahu bagaimana cara merawat apabila ibu KA mengalami sesak napas.

VI. STRESS DAN KOPING KELUARGA


1. Stressor jangka pendek dan panjang serta kekuatan keluarga
Stressor jangka pendek yang dialami Ibu KA adalah khawatir apabila sesak
napasnya kambuh dan suaminya tidak bisa merawat dirinya sebelum dibawa kedokter.
Sedangkan stressor jangka panjang keluarga Bapak ”KM” berharap agar ibu ”KA” bisa
cepat sembuh dan tidak terkena asma lagi sehingga bisa beraktivitas seperti biasa.
2. Respon terhadap stressor
Upaya Ibu KA dalam mengatasi stress biasanya dengan cara ngobrol dengan
tetangganya dan mencari tahu pengobatan untuk menghilangkan asma, selain itu ibu KA
biasanya mencari kesibukan dengan pergi ke villa membersihkan kebun dan lain – lain.

3. Strategi koping yang digunakan


Kalau tidak menemukan jalan keluar, biasanya keluarga berkomunikasi dengan
tetangga dan saudara – saudaranya untuk mengurangi beban yang dideritanya.

4. Strategi adaptasi yang disfungsional


Dari hasil pengkajian tidak didapatkanadnya cara – cara keluarga dalam
mengatasi masalah secara maladaptif.

VII. Pemeriksaan Fisik


Tabel 2
Hasil Pemeriksaan Fisik Anggota Keluarga Bapak “KM”
di Banjar Tegal Jaya, Jln. Raya Padangluwih, Dalung
Tanggal 8 Oktober 2010
Pemeriksaan KM KA EG DW
Keadaan Umum :
• Postur Tubuh Tegak Tegak Tegak Tegak
• Bangun Tubuh Sedang Sedang Sedang Sedang

• Kebersihan Cukup Cukup Cukup Cukup

Tanda Vital :
36,60C 370C 36,80C 36,70C
• Suhu
74x/mnt 78x/mnt 80x/mnt 78x/mnt
• Nadi
16x/mnt 20x/mnt 26 x/mnt 30x/mnt
• Respirasi
130/90mmHg 110/70mmHg 100/70mmHg 120/80mmHg
• Tekanan
Darah
Bentuk bulat, Bentuk bulat, Bentuk bulat, Bentuk bulat,
Kepala
kebersihan kebersihan rambut kebersihan kebersihan
rambut dan dan kulit kepala rambut dan rambut dan kulit
kulit kepala cukup, lesi(-), kulit kepala kepala cukup,
cukup, lesi(-), Nyeri tekan (-) cukup, lesi(-), lesi(-), Nyeri
Nyeri tekan (-) Nyeri tekan (-) tekan (-)

Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva


Mata
merah muda, merah muda, merah muda, merah muda,
pergerakan pergerakan bola pergerakan pergerakan bola
bola mata mata baik, reflek bola mata baik, mata baik, reflek
baik, reflek +/ +/+, penglihatan reflek +/+, +/+, penglihatan
+, penglihatan baik penglihatan baik
baik baik

Hidung : Simetris

• Bentuk - Simetris Simetris Simetris


- - -
• Sekret
Simetris
Telinga:
- Simetris Simetris Simetris
• Bentuk
Baik - - -
• Sekret
Baik Baik Baik
Pendengaran
Cukup
Mulut :
Lembab Cukup Cukup Cukup
• Kebersihan
Lembab Lembab Lembab
• Mukosa bibir
Simetris
Leher :
- Simetris Simetris Simetris
• Bentuk - - -
VIII. HARAPAN KELUARGA
Keluarga berharap petugas dapat membantu mengurangi masalah kesehatan yang terjadi
pada ibu KA dan berharap tidak terjadi hal – hal yang merugikan kesehatan pada ibu KA.

I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
A. Analisa Data

No. Data Diagnosis Keperawatan


1. DS : Keluarga mengatakan ibu KA batuk Pola nafas tidak efektif pada ibu KA
dan sesak nafas tiba – tiba disertai dikeluarga Bpk KM b/d
bunyi mengik ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga dengan asma.
Ibu KA merasakan sulit untuk bernafas dan
susah untuk menghembuskan napas
Keluarga mengatakan bila sesak napas ibu
KA kambuh, ibu KA hanya diberi minum air
hangat dan istirahat
Keluarga tidak tahu tentang asma, tanda dan
gejala, akibat, cara merawat dan mencegah
asma

DO : wheezing ( + ), RR = 15 x/mnt

2. DS : Keluarga mengupayakan untuk Perilaku mencari kesehatan pada


membantu anggota keluarga yang sakit keluarga Bpk KM ditandai dengan
ke fasilitas kesehatan keluarga selalu mengupayakan untuk
DO : keluarga berusaha meminta bantuan membantu anggota keluarga yang sakit
kepada petugas kesehatan / melakukan ke fasilitas kesehatan; keluarga berusaha
kunjungan ke puskesmas untuk meminta bantuan kepada petugas
mendapatkan pengobatan kesehatan / melakukan kunjungan ke
puskesmas untuk mendapatkan
pengobatan

Penapisan Masalah
1. Pola nafas tidak efektif pada ibu KA dikeluarga Bpk KM b/d ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga dengan asma.
Kriteria Nilai Skor Pembenaran
Sifat masalah : actual 3/3 x 1 1 Masalah sudah terjadi dan perlu segera diatasi.

Kemungkinan masalah 2/2 x 2 2 Sumber daya untuk mengatasi masalah dapat


untuk diubah : mudah dijangkau dari dana, orang, alat.

Potensi masalah dapat 2/3 x 1 2/3 Adanya usaha keluarga untuk dapat mengatasi
dicegah : cukup masalah kesehatan pada ibu KA yaitu dengan
mengajak dia berobat ke dokter.
Menonjolnya masalah : 2/2 x 1 1 Keluarga merasakan adanya masalah dan
masalah berat harus masalah ASMA harus segera ditangani
segera ditangani
Total skor 4 2/3

2. Perilaku mencari kesehatan pada keluarga Bpk KM ditandai dengan keluarga selalu
mengupayakan untuk membantu anggota keluarga yang sakit ke fasilitas kesehatan; keluarga
berusaha meminta bantuan kepada petugas kesehatan / melakukan kunjungan ke puskesmas
untuk mendapatkan pengobatan

Kriteria Nilai Skor Pembenaran


Sifat masalah : potensial 1/3 x 1 1/3 Belum ditemukan masalah data sudah
mengarah menunjukkan potensial dan perlu
dipertahankan agar tidak terjadi penurunan.
Kemungkinan masalah ½ x 2 1 Keluarga sangat bersemangat untuk merawat
untuk diubah : sebagian anggota keluarga yang sakit , jika ada masalah
dapat ditangani dengan baik.
Potensi masalah dapat 3/3 x 1 1 Keluarga sangat tanggap terhadap anggota
dicegah : tinggi keluarga yang sakit seperti membawa ke
pelayanan kesehatan.
Menonjolnya masalah : 0/2 x 1 0 Keluarga tidak menyadari adanya masalah
Masalah tidak dirasakan dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
Total skor 2 1/3

PRIORITAS DIAGNOSIS KEPERAWATAN


1. Pola nafas tidak efektif pada ibu KA dikeluarga Bpk KM b/d ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga dengan asma.
2. Perilaku mencari kesehatan pada keluarga Bpk KM ditandai dengan keluarga selalu
mengupayakan untuk membantu anggota keluarga yang sakit ke fasilitas kesehatan;
keluarga berusaha meminta bantuan kepada petugas kesehatan / melakukan kunjungan ke
puskesmas untuk mendapatkan pengobatan

Vous aimerez peut-être aussi