Period 2

Name : Muhammad Yusron

Class/Dept. : 2E D3-Teknik Kimia
NIM : 1731410122
Topic : Plastic Pollution
Topic Sentence : Plastic pollution has 2 causes and 3 negative effect
Outline : 1. Cause

1. Difficult to decompose
2. Overuse of plastic

2. Effect

1. Damage to the marine ecosystem

2. Environmental pollution
3. Respiratory problems

Plastic Pollution

As the world’s population continues to grow, so does the amount of garbage that people
produce. On-the-go lifestyles require easily disposable products, such as soda cans or bottles of
water, but the accumulation of these products has led to increasing amounts of plastic pollution
around the world. As plastic is composed of major toxic pollutants, it has the potential to cause
significant harm to the environment in the form of air, water, and land pollution. It can take
hundreds or even thousand of years for plastic to break down,so the damage to the environment
is long-lasting.

Overuse of plastic is the main cause of plastic pollution. Plastics are cheap and durable,
and as a result levels of plastic production by humans are high. They don't decompose, and they
release an incredible amount of toxins into the air if they're burned. Regular, everyday is one of
the biggest contributors to plastic pollution. Milk cartons with plastic linings, disposable water
bottles, soaps with small plastic beads, and other products end up in the environment or where
they can affect the groundwater and nearby wildlife.
 The pollution in the ocean is mostly from plastic, and it has a terrible effect on marine
species. As a result, it can hurt the economy and food supply for communities that rely on
fishing.Plastic can hurt tiny organisms like plankton, which larger animals rely on for food. If
small organisms are poisoned from ingesting plastic, the animals that eat them will also consume
toxins. The toxins work their way up the food chain and can even be present in the fish people
eat. Not only does plastic cause damage to the ocean, but it can also damage groundwater
sources. Many regions are already facing issues with , but water sources everywhere are in
danger because of plastic pollution. Plastic toxins in dumps and from litter can seep into the
groundwater, which people drink every day.

On land, wind can carry plastic waste or litter throughout the environment. It can get
stuck in trees, fences, traffic lights, or other structures. When animals come into contact with this
plastic waste, they risk consuming the toxins or becoming entangled in the plastic and
suffocating. If an animal consumes a piece of plastic, the plastic can clog its stomach while also
poisoning it with toxins. And air pollution is another issue for humans and animals. When plastic
is burned in the open air, it releases large amounts of toxins, which pollutes the air. If the toxins
are inhaled for a long period of time, it can lead to respiratory problems.

In conclusion, Plastic pollution has a big impact on the environment, but plastic waste
isn’t unavoidable. Every time you make the choice to avoid or recycle plastic products, you
lower the risk of environmental damage. Be conscious of your choices, and encourage those
around you to think twice before they throw away plastic or buy unnecessary plastic items.
Ketika populasi dunia terus bertambah, demikian juga jumlah sampah yang dihasilkan manusia.
Gaya hidup saat bepergian membutuhkan produk yang mudah sekali pakai, seperti kaleng soda
atau botol air, tetapi akumulasi dari produk-produk ini telah menyebabkan meningkatnya jumlah
polusi plastik di seluruh dunia. Karena plastik terdiri dari polutan beracun utama, plastik
berpotensi menyebabkan kerusakan yang signifikan terhadap lingkungan dalam bentuk polusi
udara, air, dan tanah. Diperlukan waktu ratusan atau bahkan ribuan tahun untuk plastik terurai,
sehingga kerusakan pada lingkungan tahan lama.
Penggunaan plastik yang berlebihan adalah penyebab utama polusi plastik. Plastik murah dan
tersedia secara luas, tetapi orang sering membuang barang-barang plastik. Mereka tidak
membusuk, dan mereka melepaskan sejumlah besar racun ke udara jika dibakar. Biasa, setiap
hari adalah salah satu kontributor terbesar untuk polusi plastik. Karton susu dengan lapisan
plastik, botol air sekali pakai, sabun dengan manik-manik plastik kecil, dan produk lainnya
berakhir di lingkungan atau di mana mereka dapat mempengaruhi air tanah dan satwa liar di
sekitarnya.

Polusi di laut sebagian besar dari plastik, dan memiliki efek mengerikan pada spesies laut.
Akibatnya, itu dapat merusak ekonomi dan pasokan makanan bagi masyarakat yang bergantung
pada perikanan. Plastik dapat melukai organisme kecil seperti plankton, yang diandalkan oleh
hewan yang lebih besar untuk makanan. Jika organisme kecil keracunan karena menelan plastik,
hewan yang memakannya juga akan mengonsumsi racun. Racun-racun itu bekerja sampai ke
rantai makanan dan bahkan bisa ada pada ikan yang dimakan orang. Plastik tidak hanya
menyebabkan kerusakan pada laut, tetapi juga dapat merusak sumber air tanah. Banyak daerah
sudah menghadapi masalah dengan, tetapi sumber air di mana-mana berada dalam bahaya karena
polusi plastik. Racun plastik di tempat pembuangan dan dari sampah dapat meresap ke dalam air
tanah, yang diminum setiap hari.
Di darat, angin dapat membawa sampah plastik atau sampah ke seluruh lingkungan. Itu bisa
tersangkut di pohon, pagar, lampu lalu lintas, atau struktur lainnya. Ketika hewan bersentuhan
dengan limbah plastik ini, mereka berisiko mengonsumsi racun atau terjerat dalam plastik dan
mati lemas. Jika seekor hewan memakan sepotong plastik, plastik itu dapat menyumbat perutnya
dan juga meracuni dengan racun. Dan polusi udara adalah masalah lain bagi manusia dan hewan.
Ketika plastik dibakar di udara terbuka, plastik melepaskan sejumlah besar racun, yang
mencemari udara. Jika racun dihirup untuk jangka waktu yang lama, dapat menyebabkan
masalah pernapasan.

Kesimpulannya, polusi plastik memiliki dampak besar bagi lingkungan, tetapi limbah plastik
tidak dapat dihindari. Setiap kali Anda membuat pilihan untuk menghindari atau mendaur ulang
produk plastik, Anda menurunkan risiko kerusakan lingkungan. Sadari pilihan Anda, dan dorong
orang-orang di sekitar Anda untuk berpikir dua kali sebelum mereka membuang plastik atau
membeli barang-barang plastik yang tidak perlu.