Vous êtes sur la page 1sur 11

SISTEM INTEGUMEN

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN LUKA BAKAR

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK 2 (DUA)

KELAS : C

FAKULTAS KESEHATAN

PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU


Anatomi fisiologi
 Anatomi kulit

Gambar 2.1 Anatomi kulit


(Hundak & Gallo, 1996)
Kulit merupakan pembungkus elastik yang melindungi tubuh dari pengaruh lingkungan, baik
itu cuaca, polusi, temperatur udara dan sinar matahari. Kulit terbagi menjadi 3 lapisan utama:
Epidermis
Epidermis terbagi atas empat bagian :
a) Lapisan basal/stratum germinativum
 Terdiri atas sel-sel kuboid yang tegak lurus terhadap dermis.
 Tersusun sebagai tiang pagar atau palisade.
 Sebagai lapisan terbawah dari epidermis.
 Terdapat melanosit yaitu sel dendritik yang membentuk melanin (mulindungi
kulit dari sinar matahari).
b) Lapisan Malpighi/stratum spinosum.
 Merupakan lapisan epidermis yang paling tebal.
 Terdiri atas sel polygonal
 Sel-sel mempunyai protoplasma yang menonjol yang terlihat seperti duri.
c) Lapisan granular/stratum granulosum.
 Terdiri atas butir-butir granul keratohialin yang basofilik
d) Lapisan tanduk/ korneum.
 Terdiri atas 20-25 lapisan sel tanduk tanpa inti.

Dermis (korium)
a) Dermis merupakan lapisan dibawah epidermis.
Terdiri atas jaringan ikat yang memiliki dua lapisan:
 Pars papilaris yang terdiri atas sel fibroblast yang memproduksi kolagen.
 Retikularis yang memiliki banyak pembuluh darah, tempat akar rambut, kelenjar
keringat dan kelenjar sebaseus.

Jaringan Subkutan (hypodermis/subcutis)


Jaringan subkutan adalah:
 Lapisan terdalam yang banyak mengandung sel liposit yang menghasilkan lemak.
 Merupakan jaringan adipose, yaitu sebagai bantalan antara kulit dan struktur internal
seperti otot dan tulang.
 Sebagai jaringan mobilitas kulit, perubahan kontur tubuh dan penyekatan panas.
 Sebagai bantalan terhadap trauma.
 Tempat penumpukan energi (Budiyono, 2011).

Kelenjer-kelenjer pada kulit


 Kelenjer sabasae

Berfungsi mengontrol sekresi minyak ke dalam ruang antara folikel rambut dan batang
rambut yang akan melumasi rambut sehingga menjadi halus lentur dan lunak.
 Kelenjer keringat

Diklasifikasikan menjadi 2 katagori :


(1) Kelenjer Ekrin terdapat disemua kulit
Melepaskan keringat sebagai reaksi peningkatan suhu lingkungan dan suhu
tubuh.Kecepatan sekresi keringat dikendalikan oleh saraf simpatik.Pengeluaran
keringat pada tangan, kaki, aksila, dahi, sebagai reaksi tubuh terhadap stress, nyeri
dll.
(2) Kelenjer apokrin
Terdapat di aksil, anus, skrotum, labia mayora, dan bermuara pada folikel rambut.
Kelenjer inaktif pada masa pubertas, pada wanita akan membesar dan berkurang
pada sklus haid. K.Apokrin memproduksi keringat yang keruh seperti susu yang
diuraikan oleh bakteri menghasilkan bau khas pada aksila. Pada telinga bagian
luar terdapat kelenjer apokrin khusus yang disebut K.seruminosa yang
menghasilkan serumen (Andra & Yessie, 2013).

 Fisiologi kulit
Kulit mempunyai berbagai fungsi yaitu sebagai berikut :
 Pelindung atau proteksi
Epidermis terutama lapisan tanduk berguna untuk menutupi jaringan–jaringan tubuh
di sebelah dalam dan melindungi tubuh dari pengaruh–pengaruh luar seperti luka atau
serangan kuman. Lapisan paling luar dari kulit ari diselubungi dengan lapisan tipis
lemak yang menjadikan kulit tahan air. Kulit dapat menahan suhu tubuh, menahan luka–
luka kecil, mencegah zat kimia dan bakteri masuk ke dalam tubuh serta menghalau
rangsang – rangsang fisik seperti sinar ultraviolet dari matahari (Budiyono, 2011).
 Penerima rangsang
Kulit sangat peka terhadap berbagai rangsangan sensorik yang berhubungan dengan
sakit, suhu panas atau dingin, tekanan, rabaa, dan getaran. Kulit sebagai alat perasa
dirasakan melalui ujung – ujung saraf sensasi.
 Pengontrol/pengatur suhu
Bertahan pada suhu dingin dan kondisi panas yang membuat peredaran darah
meningkat sehingga terjadi penguapan keringat.
 Sebagai penjaga keseimbangan air
 Sratum korneum dapat menyerap air sehingga mencegah kehilangan air serta elektrolit

yang berlebihan dari bagian internal tubuh dan mempertahankan kelembaban dalam
jaringan subkutan.
 Air mengalami evaporasi (repirasi tidak kasat mata) kurang lebih 600 ml/hari untuk

orang dewasa.
 Tempat produksi vitamin D
 Kulit yang terpapar sinar UV akan mengubah substansi untuk mensintesis vitamin D

(Budiyono, 2011).
TINJAUAN TEORI

LUKA BAKAR

 Defenisi Luka Bakar

Luka bakar (combustio/burn) adalah cedera (injuri) sebagai akibat kontak langsung atau
terpapar dengan sumber-sumber panas (thermal), listrik (electrict), zat kimia (chemycal), atau
radiasi (radiation) .

Luka bakar adalah suatu keadaan dimana integritas kulit atau mukosa terputus akibat
trauma api, air panas, uap metal, zat kimia, dan listrik atau radiasi.

Luka bakar adalah suatu luka yang disebabkan oleh pengalihan energi darisuatu sumber
panas kepada tubuh. Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang
disebabkan oleh kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik, dan
radiasi (Moenajat,2010).
Luka bakar adalah kerusakanjaringan tubuh terutama kulit akibat langsung atau ekspose
dengan sumber panas (thermal), kimia, elektrik, dan radiasi Luka bakar adalah luka yang
disebabkan oleh trauma panas yang memberikan gejala, tergantung luas dalam dan lokasi
lukanya (Andra & Yessie, 2013).

 Klasifikasi
 Klasifikasi Luka Bakar

No Kedalaman Luka Bakar Kulit yang terkena Manifestasi


1. Derajat 1 Hanya mengenai Epidermis Warna Merah atau Pink,
dapat sembuh tanpa
blister dan kurang
beresiko terjadinya infeksi.
Tingkat kesembuhan 3-5
hari
2. Derajat II Mengenai Epidermis dan Adanya Blister, Edema
superfisial dermis Ringan, dan sangat nyeri.
Penyembuhan dapat 10-21
hari
3. Derajat III Mengenai Epidermis, Kemungkinan blister lebih
Dermis besar dan warnanya putih,
coklat, dan atau jaringan
berwarna
kenitaman,Edema,
Hilangya panas dan cairan
secara cepat.
Penyembuhan dapat 14-
21 hari.
4. Derajat IV Mengenai seluruh lapisan Kulit kering, Keras
Kulit, dapat ke otot dan (ischemik total) Warna
tulang kecoklatan atau kehitaman
(nekrosis) tanpa nyeri
(kecuali pada pinggiran
saraf yang masih utuh),
dan Edema. Penyembuhan
dapat dari beberapa
minggu bahkan bulan

 Keparahan luka bakar

a) Luka bakar mayor


Luka bakar dengan luas lebih dari 25% pada orang dewasa dan lebih dari 20% pada
anak-anaak. Luka bakar (fulthickness lebih dari 20%. Terdapat luka bakar pada
tangan,muka,mata,telinga,kaki dan perenium. Terdapat trauma inhalasi dan multiple injuri
tanpa memperhitungkan derajat dan luasnya luka. Terdapat luka bakar listrik
berteganggan tinggi
b) Luka bakar moderat
Luka bakar dengan luas 15-25% pada orang dewasa dan 10-20% pada anak-
anak. Luka bakar fulthickness kurang dari 10%. Tidak terdapat luka bakar pada tangan
muka,mata ,telinga,kaki dan perineum
c) Luka bakar minor
Luka bakar minor seperti yang di defenisikan oleh Trofino (1991) dan griglak (1992)
adalah :
Luka bakar degan luas kurang dari 15% pada orang dewasa dan kurang dari 10%
pada anak-anak Luka bakar fult kurang dari 2% tidak terdapat luka bakar di daerah
wajah,tangan dan kaki luka tidak sirkumfrer tidak terdapat trauma
inhalasi, elektrik, fraktur
 Penentuan luas luka bakar

Area Usia

0 1 5 10 15 Dewasa

A= Separuh kepala 9½ 8½ 6½ 5½ 4½ 3½

B=Separuh dari sebelahpaha 2¾ 3 1/4 4 4½ 4½ 4¾

C=Separuh dari sebelah kaki 2½ 2½ 2 3/4 3 3 1/4 3½

Penilaian luas luka bakar dengan metode Rule of nine.


Luas luka bakar dapat ditentukan dengan cara “Role of nine” metode ini membagi permukaan
tubuh pada dewasa kedalam persentase yang sama dengan 100%
Keterangan :
1) Kepala dan leher 9%
2) Ekstremitas atas kiri 9%
3) Ekstremitas atas kanan 9%
4) Tubuh bagian belakang 18%
5) Tubuh bagian depan 18%
6) Genetalia 1%
7) Ekstremitas bawah kiri 18%
8) Ekstremitas bawah kanan 18%
100%
(Andra & Yessie, 2013).
 Etiologi

 Luka bakar thermal


Agen pencedera dapat berupa api, air panas, atau kontak dengan objek panas, luka bakar
api berhubungan dengan asap/cedera inhalasi (cedera terbakar, kontak dan kobaran api)
(Andra & Yessie, 2013).
 Luka bakar listrik
Cedera listrik yang disebabkan oleh aliran listrik dirumah merupakan insiden tertinggi
pada anak-anak yang masih kecil, yang sering memasukkan benda konduktif kedalam
colokan listrik dan digigit atau menghisap kabel listrik yang tersambung (Andra & Yessie,
2013).
 Luka bakar kimia
Terjadi dari tite/kandungan agen pencedera, serta konsentrasi dan suhu agen.(Andra &
Yessie, 2013).
 Luka bakar radiasi
Luka bakar bila terpapar pada bahan radioaktif dosis tinggi (Andra & Yessie, 2013).

 Patofisiologi
 EPIDEMIOLOGI

Di Amerika dilaporkan sekitar 2 – 3 juta penderita setiap tahunnya dengan jumlah kematian
sekitar 5 – 6 ribu kematian per tahun. Di Indonesia sampai saat ini belum ada laporan tertulis
mengenai jumlah penderita luka bakar dan jumlah angka kematian yang diakibatkannya. Di unit luka
bakar RSCM Jakarta, pada tahun 1998 dilaporkan sebanyak 107 kasus luka bakar yang dirawat
dengan angka kematian 37,38%. Dari unit luka bakar RSU Dr. Soetomo Surabaya didapatkan data
bahwa kematian umumnya terjadi pada luka bakar dengan luas lebih dari 50% atau pada luka
bakar yang disertai cedera pada saluran napas dan 50% terjadi pada 7 hari pertama perawatan.

Perawatan Perawatan Luka Bakar (combusio)

Perawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari
pelayanan perawatan didasarkan pada ilmu dan kiat perawatan berbentuk pelayanan bio, psiko, sosial
dan spiritual yang komprehensif ditujukkan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik sehat maupun
sakit mencakup seluruh proses kehidupan manusia. (Brunner Sudart, 2000)

Tujuan perawatan combusio antara lain untuk mencegah timbulnya komplikasi mempercepat
penyembuhan dan memperbaiki keadaan umum.

Perawatan combusio terbagi atas 2 macam, yaitu :

· Perawatan combusio secara terbuka sering dilakukann bila mendadak terdapat banyak korban combusio,
dengan membiarkan combusio berhubungan dengan udara, luka akan mengering dalam waktu 3-4 hari.
Kulit epitel akan tumbuh dibawah combusio derajat dua dalam waktu 1 minggu, sedangkan combusio
derajat tiga akan sembuh 4-5 minggu.

· Perawatan combusio secara tertutup memakai kassa steril dengan lubang agak besar yang diberi
vaselin, lukanya dibersihkan dengan antiseptik misalnya cairan garam. Setelah luka bersih, ditutup
dengan beberapa lapisan kassa steril, bila perbannya basah harus diganti dengan yang kering agar
tidak menjadi tempat berkembang organisme, sewaktu memasang perban jagalah agar balutan tidak
terlalu kencang supaya tidak merusak saraf dan peredaran darah ditempat. (Oswari, 1995)

Terdapat tiga prioritas penting dalam perawatan luka bakar ringan.

1. Selalu dahulukan tindakan medis dan bedah. Sebagai contoh dalam menghadapi seorang pasien
yang mengalami kesulitan bernafas, prioritas pertama kita ialah mengatasi masalah pernafasan.

2. Setelah tuntas dengan urusan emergency, baru kita berupaya memeprtahankan bentuk dan fungsi
bagian tubuh yang terkena luka bakar.

3. Prioritas berikutnya ialah upaya mencintapkan penampakan jaringan parut sebaik mungkin. Hal ini
merupakan problem utama dari pasien-pasien luka bakar. Upaya terpenting yang bisa dikaerjakan ialah
dengan pemberian tekanan diatasnya selama 6 – 12 bulan.

Pasien dapat menunggu terjadinya pertumbuhan kulit baru. Penantian ini umunya memakan waktu yang
lebih lama. Lternatif yang lebih cepat ialah dengan skin graft (cangkok kulit).
Cara ini dikerjakan dengan mengambil kulit dari suatu bagian tubuh yang kemudian ditanam pada
daerah yang memerlukan. Lokasi pengambilan (donor site) biasanya di daerah paha karena ini lebar dan
gampang sembuh. Agar pertumbuhan terjadi, dibutuhkan beberapa syarat.

Kulit donor haruslah kulit yang sehat. Lokasi resipien (tempat donor ditanam) mesti memiliki jaringan
pembuluh darah yang baik. Jika tidak, kulit donor tidak akan bisa tumbuh. Stetelah kulit donor diletakkan,
satu-satunya hal yang mesti dikerjakan ialah membiarkannya.

Jangan memberi tekanan apapun. Kita hanya melindungi cangkok tersebut dan menantinya tumbuh.
Umumnya petumbuhan akan terjadi dalam 4 -7 hari.

Pengobatan

Sekitar 85% luka bakar bersifat ringan dan penderitanya tidak perlu dirawat di rumah sakit. Untuk
membantu menghentikan luka bakar dan mencegah luka lebih lanjut, sebaiknya lepaskan semua pakaian
penderita. Kulit segera dibersihkan dari bahan kimia (termasuk asam, basa dan senyawa organik)
dengan mennguyurnya dengan air.

Penderita perlu dirawat di rumah sakit jika :

1. Luka bakar mengenai wajah, tangan, alat kelamin atau kaki

2. Penderita akan mengalami kesulitan dalam merawat lukanya secara baik dan benar di rumah

3. Penderita berumur kurang dari 2 tahun atau lebih dari 70 tahun

4. Terjadi luka bakar pada organ dalam

Vous aimerez peut-être aussi