Vous êtes sur la page 1sur 20

A.

PROFIL OBJEK STUDI

Objek studi dalam Studi Praktik Akuntansi ini yaitu Kantor Pelayanan

Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) yang berlokasi di Cirebon Jawa Barat.

Tema yang diambil dalam laporan Studi Praktik Akuntansi ini adalah

“Pengelolaan Arus Kas lelang dan prosedur lelang melalui cara penawaran close

bidding”. KPKNL kota Cirebon khususnya semua lini didalamnya telah

memanfaatkan IPTEKS untuk membantu pekerjaan dan tugas nya yang

bertujuan mempermudah dan mengefisiensikan pekerjaannya.

Pelaksanaan Studi Praktik akuntansi ini dimulai tanggal 01 Maret 2018 - 31

Maret 2018. Pelaksanaan Studi Praktik Akuntansi dilakukan setiap hari Senin

hingga Jumat mengikuti hari operasional kantor direksi. Jam operasional kantor

dimulai dari jam 07.30 – 17.00 WIB.

Adapun beberapa hal yang dijelaskan dalam laporan ini sebagai hasil Studi

Praktik Akuntansi yaitu dimulai dari sejarah perusahaan, profil perusahaan, visi

dan misi perusahaan, strategi perusahaan hingga hasil observasi penggunaan

sistem akuntansi terkait pengelolaan lelang Negara melalui kantor pelayanan

kekayaan Negara dan lelang. Pada hari pertama Studi Praktik Akuntansi

diperolehnya informasi terkait kantor pelayanan kekayaan Negara dan Lelang

(KPKNL) Cirebon sebagai berikut:

A.1 Sejarah KPKNL Cirebon

KPKNL Cirebon dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan

Nomor 135/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi

Vertikal Direktorat Jenderal Kekayaan Negara sebagai tindak lanjut dari

1
adanya reorganisasi di lingkungan Departemen Keuangan sesuai Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.06/2006 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Departemen Keuangan. Seiring dengan berjalannya waktu terjadilah

reorganisasi dan perubahan nomenklatur nama kantor. Pada awal

berdirinya, Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL)

Cirebon bernama Kantor Pelayanan Piutang dan Lelang Negara

(KP2LN) Cirebon.

KPKLN Cirebon sebagi instansi vertikal DJKN memiliki tugas dan

fungsi yang beragam yaitu melaksanakan pengelolaan Barang Milik

Negara (BMN), Kekayaan Negara Dipisahkan, Kekayaan Negara Lain-lain

(antara lain terdiri dari Aset Bekas Milik Asing/Cina, muatan kapal

tenggelam, barang lainnya) rampasan, dan aset potensial, serta

melaksanakan pengurusan piutang negara, pelayanan penilaian, dan

pelayanan lelang.

Tugas yang sangat beragam dengan karakteristik yang berbeda tersebut

harus dilaksanakan dan diwujudkan dengan satu visi, menjadi pengelola

kekayaan negara, piutang Negara dan lelang yang profesional dan

bertanggung jawab untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

A.2 Profil Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Cirebon

Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Cirebon

memiliki 8 (delapan) bagian, terdiri dari bagian umum, bagian pelayanan

kekayaan negara, bagian piutang negara, bagian penilaian, bagian

2
pelelangan, bagian hubungan internal, kepatuhan internal, dan kelompok

jabatan fungsional.

A.2.1 Profil Bagian Lelang di KPKNL Cirebon

Sesuai dengan Undang Undang Nomor 19 Tahun 2000 Pasal 1,

Lelang adalah penjualan barang atau jasa di muka umum yang

penawarannya dilakukan secara lisan atau tertulis melalui usaha

pengumpulan peminat atau calon pembeli. Penjualan barang atau jasa

tersebut dilakukan melalui sistem penawaran harga, calon pembeli yang

menawarkan harga tertinggi akan mendapatkan barang atau jasa yang

sedang dilelang. Unsur-unsur penting dalam pelelangan antara lain adalah

batas waktu, batas harga penawaran, dan peraturan khusus untuk

menentukan penawaran. Calon pembeli dibolehkan hadir secara langsung

atau melalui perwakilannya, komisi yang diberikan kepada pelelang atau

perusahaan lelang biasanya berdasarkan persentase harga penjualan akhir.

Menurut Peraturan Menteri Lelang 27 /PMK.06/2016 adalah

penjualan barang yang terbuka untuk umum dengan penawaran harga

secara tertulis dan/a tau lisan yang semakin meningkat atau menurun untuk

mencapai harga tertinggi, yang didahului dengan Pengumuman Lelang.

Fungsi Lelang diantara lain :

1. Penanganan aset yang dikuasi negara untuk meningkatkan efisensi dan

tertib administrasi serta pengelolaannya.

2. Memberikan pelayanan penjualan barang yang aman, cepat, tertib dan

dengan harga wajar.

3
3. Menambah pendapatan negara dari bea lelang.

Jenis Lelang terdiri dari:

a. Lelang Eksekusi : adalah lelang untuk melaksanakan putusan atau

penetapan pengadilan, dokumen-dokumen lain yang dipersamakan dengan

itu, dan/a tau melaksanakan ketentuan dalam peraturan

perundangundangan.

b. Lelang Noneksekusi Wajib : Lelang untuk melaksanakan penjualan

barang yang oleh peraturan perundang-undangan diharuskan dijual secara

lelang.

c. Lelang Noneksekusi Sukarela : Lelang atas Barang milik swasta,

perorangan atau badan hukum/badan usaha yang dilelang secara sukarela.

Jenis Lelang Menurut Cara Penawarannya

a. Lelang Konvensional

Lelang konveksional merupakan lelang yang dilakukan dihadapan

pejabat lelang secara langsung. Lelang ini diterapkan saat awal ada

lelang, tetapi dalam perkembangan teknologi dan dilihat dengan

metode ini banyak resiko yang ada, jadi untuk meminimalisir resiko

yang sering terjadi karena sering adanya perdebatan jika sedang

melakukan lelang (Adi Joko W,Staf Bagian Lelang KPKNL Cirebon),

dibuatlah jebis lelang menurut cara penawaran dengan cara online.

b. Lelang Online

Lelang online adalah lelang yang dipasang di situs tertentu dan peserta

lelang dapat mengikuti acara lelang secara online dengan koneksi

4
internet. Lelang ini mulai muncul sejak internet berkembang dengan

sangat pesat. Pada kemajuan teknologi bagian lelang di DJKN

melakukan terobosan dengan mengembangkan sistem aplikasi lelang

yang bernama E-AUCTION yaitu aplikasi yang mempermudah peserta

atau peminat lelang untuk mendaftar dan mengikut lelang. Dengan

adanya aplikasi inipun peserta atau pembeli lelang bisa melaksanakan

lelang dengan tidak datang langsung kekantor atau tempat lelang.

Lelang bisa dilaksanakan dimanapun dengan cara penawaran Close

bidding, Open Bidding.

A.3 Tempat Dan Kedudukan Kantor

Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Cirebon,

berkedudukan di Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 48, Sukapura,

Kejaksan, Kota Cirebon, Jawa Barat 45122.

Visi Dan Misi KPKNL Cirebon

Visi :

“Menjadi Pengelola Kekayaan Negara, Piutang Negara dan Lelang

yang profesional dan bertanggung jawab untuk sebesar-besar

kemakmuran rakyat”.

Misi :

1. Mewujudkan optimalisasi penerimaan, efisiensi pengeluaran dan

efektivitas pengelolaan kekayaan negara;

2. Mengamankan kekayaan negara secara fisik, administrasi dan

hukum;

5
3. Mewujudkan nilai kekayaan negara yang wajar dan dapat dijadikan

acuan dalam berbagai keperluan;

4. Melaksanakan pengurusan piutang negara yang efektif, efisien,

transparan dan akuntabel;

5. Mewujudkan lelang yang efektif, efisien, transparan, akuntabel,

adil dan kompetitif sebagai instrumen jual beli yang mampu

mengakomodasikan kepentingan masyarakat.

Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 135/PMK.01/2006

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah DJKN dan KPKNL,

KPKNL Cirebon mempunyai tugas melaksanakan pelayanan di bidang

kekayaan negara, penilaian, piutang negara, dan lelang. Dalam

melaksanakan tugas tersebut KPKNL Cirebon menyelenggarakan fungsi:

1. Inventarisasi, pengadministrasian, pendayagunaan, pengamanan

kekayaan negara;

2. Registrasi, verifikasi dan analisa pertimbangan permohonan

pengalihan serta penghapusan kekayaan negara;

3. Pelaksanaan pelayanan penilaian;

4. Registrasi penerimaan berkas, penetapan, penagihan, pengelolaan

barang jaminan, eksekusi, pemeriksaan harta kekayaan milik

penanggung hutang/penjamin hutang;

5. Penyiapan bahan pertimbangan atas permohonan keringanan

jangka waktu dan/atau jumlah hutang, usul pencegahan dan

6
penyanderaan penanggung hutang dan atau penjamin hutang, serta

penyiapan data usul penghapusan piutang negara;

6. Pelaksanaan penetapan dan penagihan piutang negara serta

pemeriksaan nkemampuan penanggung hutang atau penjamin

hutang dan eksekusi barang jaminan;

A.4 Struktur Organisasi

Struktur organisasi Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang

(KPKNL) Cirebon adalah sebagai berikut :

Kepala Kantor : Siswanto

Kasub bag Umum : Prasodjo Mulyo Pamudji

Kasie Pelayanan Kekayaan Negara : PLT Prasodjo Mulyo Pamudji

Kasie Penilaian : Jamalludin fahmi

Kasie Piutang Negara : Maman Suhaman

Kasie Pelayanan Lelang : Zainal SH

Kasie Hukum dan Informasi : Rr. Fitririjati Desiana

Kasie Kepatuhan Internal : Khasan Luthfi

Gambar 1. Struktur Organisasi KPKNL Cirebon

Kepala
Kantor

Kasubbag
Umum

Kasie Kasie Kasie Kasie Kasie Kasie


PKN PN PL HI KI
Penilaian
Kelompok Jabatan

7
Fungsional
Sumber: Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Cirebon

A.5 Kondisi Perusahaan Saat Ini

KPKNL Cirebon terletak JL. DR. Wahidin Sudirohusodo No.48

Cirebon, KPKNL Cirebon menempati gedung sendiri dan dekat dengan

pusat pembelanjaan Grage Mall Cirebon, dan Tempat wisata kota Wali

Makam Gunung Djati. Lokasi ini sangat strategis karena berada dipusat

kota Cirebon, dekat dengan jalan raya serta dipermudah dengan adanya

fasilitas seperti musholla, lapangan tenis, lapangan bulutangkis, ruang

rapat, aula dan lahan parkir yang lumayan luas. Adapun fasilitas

penunjang operasi adanya kepala seksi setiap bagian, pelayanan customer,

wifi, telpon, listrik, kendaraan dinas karyawan, pengamanan 24 jam, cctv

dan sebagainya.

B. PROFIL AKUNTANSI PADA KPKNL CIREBON

B.1 Nama dan Kode Akun

Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Cirebon dalam prosedur

pengelolaan Eksekusi lelang menggunakan akuntansi berbasis akrual (accrual

basic). Akuntansi berbasis (accrual basic) yaitu pencatatan akuntansi yang

dilakukan pada saat terjadinya transaksi ataupun kejadian ekonomi lainnya

dengan catatan adanya jangka waktu. Perusahaan mencatat pemasukan dan

Pengeluaran ketika kas diterima.

Pada Tahun Anggaran (T.A) 2015 seluruh entitas

Pemerintah/Kementerian/Lembaga sudah harus menerapkan pencatatan atas

transaksi keuangan dengan menggunakan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)

8
berbasis akrual. Hal ini sesuai amanat Undang-Undang (UU) Nomor 17 tahun

2003 tentang Keuangan Negara, pasal 1 yang menyatakan “Pendapatan

Negara/Daerah adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah nilai

kekayaan bersih”. “Belanja Negara/Daerah adalah kewajiban pemerintah pusat

yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih”. Selanjutnya UU No.1

tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, dalam pasal 70 ayat 2 menyatakan

bahwa ketentuan mengenai pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja

berbasis akrual, dilaksanakan selambat-lambatnya pada T.A. 2008. Adapun

akun-akun terkait aktivitas Pelaksanaan lelang di Kantor Pelayanan Kekayaan

Negara dan Lelang Cirebon :

Tabel 1

Nama dan Kode Akun Dalam Pembukuan Kantor Pelayanan Kekayaan

Negara & Lelang (KPKNL) Cirebon

No. Akun Keterangan Akun

011 Persiapan pelaksanaan Lelang

524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota

521811 Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi

524111 Belanja Perjalanan Biasa

012 Pelaksanaan Lelang

524111 Belanja Perjalanan Biasa

524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota

013 Pelaporan dan Persiapan Risalah Lelang

521811 Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi

9
Sumber : Kantor Pelayanan Kekayaan Negara & Lelang (KPKNL) Cirebon

C. KETERKAITAN DENGAN IPTEKS

Sistem akuntansi yang digunakan oleh Kantor Pelayanan Kekayaan

Negara dan Lelang Cirebon khususnya bagian pelayanan lelang sudah

menggunakan teknik komputerisasi dengan cukup baik. Dalam aktivitas

pengolahan data keuangan dan akuntansinya, Kantor Pelayanan Kekayaan

Negara dan Lelang Cirebon khususnya pada bagian pelayanan lelang

menggunakan software yang bernama E-Auction (lelang online) dan software

tersebut telah digunakan sejak tahun 2016.

E-Auction merupakan bentuk modernisasi lelang yang diatur dalam

Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 106 Tahun 2013 tentang Perubahan

atas Peraturan Menteri Keuangan No. 93/PMK.06/2010 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Lelang. Melalui E-Auction ini, penawaran lelang menawarkan

varian baru yakni penawaran lelang tanpa kehadiran peserta lelang, diantaranya

lelang email dan lelang internet.

E-Auction membuat lelang menjadi lebih mudah, dapat diakses dimanapun

dan kapanpun, lebih efisien dimana tidak membutuhkan biaya transportasi dan

akomodasi, lebih cepat karena penawaran lelang langsung diterima dalam

hitungan detik, aman karena pembeli lelang diberikan risalah lelang, dan

memberikan optimalisasi hasil lelang.

E-Auction dapat dilaksanakan untuk seluruh jenis lelang, yaitu lelang

eksekusi, lelang non-eksekusi wajib, dan lelang non-eksekusi sukarela. E-

10
Auction merupakan aplikasi berbasis internet yang dapat diakses melalui

browser pada alamat https://www.lelangdjkn.kemenkeu.go.id/.

D. HASIL STUDI PRAKTIK

D.1 Dokumen untuk pemohon dan peserta/pembeli lelang Negara di

KPKNL
NO PEMOHON LELANG PESERTA & PEMBELI
LELANG
1. FC Surat Keputusan Penunjukan Harus mendaftar
Penjual/Surat Tugas Penjual melewati E-AUCTION
2. Daftar Barang yang akan *Menyertakan :
1. KTP
dilelang
2.NPWP
3. Syrat persetujuan dari pemegang 3.Nomor Rekening
Hak pengelolaan, dalam hal
objek lelang berupa tanah *Proses akan diverifikasi
dan/atau bangunan dengan melewati aplikasi oleh
dokumen kepemilikan Hak Guna bagian lelang
Bangunan atau Hak Pakai di atas
tanah Hak pengelolaan
4. Informasi tertulis yang
diperlukan untuk
penyerahan/penyetoran hasil
bersih lelang berupa nomor
rekenig penjual
5. Surat keterangan dari penjual
mengenai syarat lelang
tambahan (apabila ada)
6. Surat penetapan nilai limit dari
penjual
7. Foto Objek Lelang
Syarat Khusus Pemohonan Lelang (Pemohon)
1. Salinan Perjanjian Kredit
2. Salinan Setrifikat Hak Tanggungan dan Akta Pemberian Hak
Tanggungan
3. Salinan setrifikat hak atas tanah yang dibebani Hak
Tanggungan
4. Salinan bukti perincian hutang
5. Salinan bukti bahwa debitor wanprestasi, antara lain surat

11
peringatan-peringatan
6. Surat pernyataan dari kreditor selaku pemohon lelang yang
isinya akan bertanggung jawab apabila terjadi gugatan
perdata/tuntutan pidana
7. Salinan Laporan Penilaian/Penaksiran atau dokumen ringkasan
hasil penilaian/penaksiran yang membuat tanggal
penilaian/penaksiran, dalam hal ini nilai limit kurang dari
1.000.000.000 (satu miliar rupiah)
8. Salinan Laporan Penilaian atau dokumen ringkasan hasil
penilaian yang memuat tanggal penilaian, dalam hal nilai limit
paling sedikit Rp.1.000.000.000 (satu miliar rupiah)
Syarat Khusus Pelaksanaan Lelang (Pemohon)
1. Salinan surat pemberitahuan rencana pelaksanaan lelang
kepada debitor dan atau pemilik jaminan (pemilik jaminan
bukan debitor)
2. Bukti penguuman lelang
3. SKT/SKPT dalam hal yang di lelang tanah atau tanah dan
bangunan
4. Salinan Laporan Penilaian atau dokumen ringkasan hasil
penilaian yang memuat tangal penilaian, dalam hal bank
kreditor akan ikut menjadi Peserta Lelang
5. Asli surat pernyataan yang dibuat oleh Notaris dalam hal bank
kreditor akan ikut menjadi Peserta Lelang (Akta de Command)

12
D.2 Prosedur PenagihanPiutang Negara Kantor PelayananKekayaan

Negara danLelang Cirebon

1. Membuat surat penyerahan dan dokumen yang dipersyaratkan.

2. Melakukan penelitian atas berkas Penyerahan.

3. Melakukan pembuktian ada atau tidaknya besaran piutang. Apabila tidak

terbukti maka dibuat surat penolakan. Apabila terbukti maka bagian

piutang Negara membuat SP3N.

4. Apabila debitur memenuhi panggilan, panggilan terakhir, pengumuman

panggilan. Maka dilakukan wawancara terhadap debitur, apabila debitur

tidak memenuhi panggilan maka dibuat PJPN (Penetapan Jumlah Piutang

Negara).

5. Setelah dilakukan wawancara , apabila debitur menyepakati keputusan

bersama maka dibuat pernyataan bersama (PB). Apabila debitur

patuh/membayar maka piutang telah selesai/lunas.

6. Apabila setelah wawancara dan diterbitkannya PJPN debitur tetap tidak

patuh maka akan dibuat penagihan sekaligus dengan surat paksa. Apabila

debitur membayar maka piutang telah selesai/lunas.

7. Apabila debitur tetap tidak mengakui atau tidak membayar maka

dilakukan penyitaan, dan membuat SPPBS.

8. Setelah dibuat SPPBS maka dilakukan pelelangan, apabila hasil lelang

menutupi hutang maka pengurusan piutang Negara telah lunas/selesai.

12
9. Apabila hasil lelang tidak menutupi jumlah hutang, dilakukan pemeriksaan

kembali dan masuk kedalam Piutang Sementara Belum Dapat Ditagih

(PSBDT), dan dilakukan Paksa Badan.

D.3 Kemampuan Terhadap Pengembangan IPTEK

Dalam proses penginputan data, karyawanKantor PelayananKekayaan

Negara danLelang Cirebon sudah menggunakan sistem EDP (Elektronik

Data Processing) atau pemrosesan data secara elektronik. Dengan

menggunakan sistem tersebut, proses penginputan data dan pengolahan

data dapat terlaksana secara lebih mudah, akurat, handal dan tepat waktu.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam setiap aktifitas

bagianpiutangnegara, Kantor PelayananKekayaan Negara danLelang

Cirebon telah memakai softwareSIMPLe.

Berikut ini piranti yang digunakan oleh Kantor PelayananKekayaan

Negara danLelang Cirebon:

Gambar 3. Tampilan Awal Software SIMPLe

Sumber : Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Cirebon

13
Setiap karyawan bagian piutangnegara di Kantor PelayananKekayaan

Negara danLelang Cirebon memiliki akun untuk mengakses SIMPLe

yang berbeda sesuai kebutuhan dan tugas masing-masing.

D.4 Pemenuhan Keperluan Internal Audit

Pengendalian internal diperlukan semua perusahaan untuk mengawasi

berbagai kegiatan perusahaan serta mengukur dan mengukur kinerja

perusahaan. Kantor PelayananKekayaan Negara danLelang Cirebon.Audit

internal dilakukanolehinspektoratjenderal (itjen) Kemenkeu. audit internal

dilakukan denganwaktutidakmenentuuntuk memantau keadaan proses

lelang di KPKNL dilaksanakan sebagai aktivitas penjaminan (assurance)

dan konsultasi yang independen dan objektif untuk memberi nilai tambah

dan memperbaiki kegiatan lelang tersebut.. Hasil Audit Kepatuhan Itjen

atas Pelaksanaan Lelang pada KPKNL dan Peran Superintenden Selaku

Pengawas Lelang. Tujuan dari kegiatan tersebut tidak lain adalah sebagai

meningkatkan dan mengoptimalkan pelaksanaan lelang..

Terkait IPTEK KPKNL Cirebon melakukan pengendalian dengan

menggunakan password dalam setiap program yang hanya boleh diakses

oleh yang berwenang saja. Hal ini dilakukan karena mengingat pencatatan

secara komputerisasi memiliki banyak kerawanan. Apabila tidak adanya

kemanan untuk mengakses program maka kebocoran hal-hal yang bersifat

rahasia akan terjadi.

E. UNSUR SISTEM

E.1 Piranti SDM dan Input Akuntansi

14
Sumber Daya Manusia yang berkualitas merupakan aset bagi setiap

perusahaan. SDM yang berkualitas dapat dimulai dari akhlak,

kedisiplinannya hingga kinerja yang memuaskan. Kantor

PelayananKekayaan Negara danLelang selalu mengutamakan kepentingan

akhlak, kesehatan, kedisiplinan hingga kinerja setiap SDMnya.

Agar SDM memiliki kedisiplinan yang baik, Kantor

PelayananKekayaan Negara danLelang Cirebon memberlakukan absen

menggunakan finger print yang sudah memuat foto setiap karyawan kantor

PelayananKekayaan Negara danLelang Cirebon. Jika ada yang terlambat

atau sering terlambat, finger pint secara otomatis kan menampilkan foto

dan nama karyawan yang kurang disiplin tersebut pada layar yang telah

disediakan. Begitu pula karyawan yang selalu datang tepat waktu , finger

print secara otomatis akan menampilkan foto dan nama karyawan tersebut.

Tidak hanya masalah kedisiplinan saja, masalah akhlak pun

diutamakan kantor PelayananKekayaan Negara danLelang Cirebondimana

setiap hari pukul 07.00 WIB selalu diadakan tadarus di musholla yang

tersedia di Kantor PelayananKekayaan Negara danLelang Cirebon. Di hari

Jumat setiap jam 07.00 pagi kantor selalu mengadakan acara senam secara

rutin, hal ini diharapkan dapat menjaga kesehatan setiap karyawan yang

bekerja di kantorKekayaan Negara danLelang Cirebon.

Kantor PelayananKekayaan Negara danLelang Cirebonsendiri

memiliki pegawai yang terbagi menjadi beberapa bagian. Bagian Piutang

Negara memiliki4karyawan yang bertanggung jawab atas tugasnya

15
masing-masing. Untuk menjadi karyawan di Kantor PelayananKekayaan

Negara danLelang Cirebon disyaratkan pendidikan minimal Sarjana (S-1)

disesuaikan dengan bagian yang sedang dibutuhkan.

Setiap tahun dilakukan perputaran tugas karyawanKantor

PelayananKekayaan Negara danLelang Cirebon khususnya di Bagian

Piutang Negara. Hal ini ditujukan agar semua karyawan Bagian Piutang

Negara menguasai berbagai tugas dan wewenang pada bidang-bidang

terkait masalah piutangdanakuntansi.Berikut disajikan daftar karyawan

Bagian Piutang Negara beserta tugas dan wewenangnya masing-masing :

Tabel 2.

Daftar Karyawan Bagian Piutang Negara Beserta Bidang Tugas dan

Wewenangnya

No Nama Tugas dan Wewenang

1 Maman Suhaman Kepala Bagian Piutang Negara

2 Sukisno Jurusita

3 AgusSupriatna Jurusita

4 Halimah Jurusita

Sumber: Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang

E.2 Pemanfaatan Software Akuntansi

Kantor PelayananKekayaan Negara danLelang Cirebon telah memakai

software sebagai transformasi transaksi.Software yang digunakan adalah

16
SIMPLe untuk mempermudahpekerjaanlelang, piutang, danbarangjaminan

di kantor.

SIMPLe alias Sistem Informasi Manajemen Piutang dan Lelang ini

didukung oleh 4 aplikasi lainnya yaitu ; Monitoring Nasional (Monas),

Aplikasi Pengembalian Piutang Negara (APPN), Aplikasi Data Cleansing

SIMPLe dan Monitoring Data Cleansing. Simple ini bisa digunakan

untuk mempermudah pekerjaan Lelang, Piutang dan Barang Jaminan.

Simple hanya digunakan di KPKNL. Simple Ver 1.0 pakai teknologi

aplikasi Java dan database MySQL sedangkan di Simple 2008 meskipun

masih pake Java tapi database udah pake Oracle. Di Simple ada menu

BKPM (Berkas Piutang Kredit Macet itu karena berkasnya belum

diserahkan alias belum keluar SP3N nya).Berikut ini ditampilkan program

yang terdapat dalam software SIMPLe :

Gambar 4. Program SIMPLe

Sumber: Kantor PelayananKekayaan Negara danLelang Cirebon

17
Gambar 5. Program SIMPLe

18
Lampiran

Vous aimerez peut-être aussi