Vous êtes sur la page 1sur 16

Nama : abdul hadi

Kelas : 3B Teknik Otomotif Elektronik

1.1. Pendahuluan
Definisi:
- Sistem pengapian motor bensin konvensional
- Sistem bahan bakar motor bensin konvensional
- Sistem udara motor bensin konvensional
- Sistem pengapian motor diesel konvensional
- Sistem bahan bakar motor diesel konvensional
- Sistem udara motor diesel konvensional

1. Sistem pengapian motor bensin konvensional


Sistem pengapian untuk mengahasilkan arus listrik bertegangan tinggi untuk kebutuhan
pembakaran campuran bahan bakar dalam udara dalam ruangan bakar. Pada dasarnya rangkaian
pada sistem pengapian ada dua yaitu pengapian primer dan pengapian sekunder. Pada rangkaian
primer sistem pengapian mencakupseluruh komponen yang bekerja dengan tegangan rendah,
dari batrai atau alternator, sedangkan rangkaian sekunder bekerja pada tengangan tinggiseperti
pada komponen yang ada setelah terminal outputkoil sampai pada masa busi.
2. Sistem bahan bakar motor bensin konvensional
Secara umum sistem bahan bakar pada sepeda motor bekerja untukmenyediakan bahan
bakar, melakukan proses pencampuran bahanbakar dan udara dengan mengatur yang tepat,
kemudianmenyalurkan campuran tersebut ke dalam silinder dalam jumlahvolume yang tepat
sesuai kebutuhan mesin.
3. Sistem udara motor bensin konvensional
merupakan sistem udara yang masuk kedalam ruang bakar melalui venturi yang terdapat
pada karburator yang mengalir masuk keruang bakar.
4. Sistem pengapian motor diesel konvensional
Sistem Pengapian Diesel - Mesin mobil, mempunyai beberapa langkah kerja termasuk
langkah perjuangan atau pembakaran. Langkah perjuangan ini menjadi langkah inti dimana dari
langkah inilah sumber tenaga mesin terbentuk.
5. Sistem bahan bakar motor diesel konvensional
Sistem Bahan Bakar Diesel mesin diesel adalah jenis mesin dengan karakteristik
performa yang handal dengan pemakaian bahan bakar yang irit. Karena keiritannya itu mesin
diesel banyak diaplikasikan pada jenis mobil niaga seperti truk hingga bus besar. Pada engine
diesel, pembakaran terjadi tidak disebabkan oleh percikan bunga api, melainkan oleh tekanan
udara murni yang besar, yang mengakibatkan panas dan bahan bakarnya di injeksikan.
6. Sistem udara motor diesel konvensional
Sistem udara motor diesel konvensional merupakan sistem udara yang masuk kedalam
ruang bakar yang melalui intake manifold dan dilanjutkan keruang bakar. yaitu terdiri dari filter
udara masuk (air intake filter), turbocharger, intercooler, saluran udara masuk air intake
manifold, katup isap dan katup buang (intake valve and exhaust valve), exhaust manifold, dan
silincer atau knalpot.

1.2.Komponen-komponen motor bensin dan motor diesel konvensional

1. Sistem pengapian motor bensin konvensional

1. Batrai
Batari pada sistem pengapian untuk menyimpan arus listrik dalam bentuk kimia
dan mensuplai arus kerangkaian primer guna mendapatkan induksi tegangan tinggi untuk
pembakaran pada mesin bensin.

2. Kunci kontak
Kunsi kontak pada sistem pengapian berfungsi sebagai alat untuk
menghubungkan dan memutus arus dari batrai kerangain primer. Pada produk jepang
terminal pada kunci kontak di tandai pada huruf alphabet B ( batrai ), IG ( ignition ), ST (
starter ), dan ACC ( Accesoris ). Sedangkan pada kendaraan produk eropa, ditandai
dengan yakni 30 ( batray ), 15 ( ignition ), 50 ( starter/selenoid).
3. koil
Koil berfungsi untuk merubah tegangan rendah dari batray menjadi tegangan
tinggi untuk menghasilkan bunga api pada busi. Tenganga tersebut bisa mencapai 5000
sampai 25000 volt tergantung perbandingan jumlah lilitan kumparan primer denga
kumparan sekunder.

4. platina
Platina merupakan komponen yang menghubungkan dan memutus arus rangkaian
primer yang di kontrol oleh braker cam pada poros distributor. Arus pada kontak platina
bisa mencapaia 5 ampere dan tegangan yang dihasilkan kumparan bisa mencapai 500
volt. Kondisi kontak platina bisa berpengaruh pada sudut dwel angle yaitu sudut yang
dibentuk oleh cam pada distributor saat kontak platina menutup hingga membuka
kembali.

5. kondensor
Kondensor pada sistem pengapian berfungsi untuk meredam arus yang dapat
menimbulkan percikan api
pada kontak platina. Kondensor terbuat dari dua lembar alumunium yang di batasi
dengan kertas isolasi.

6. distributor
Pada distributor terdapat komponen untuk mempercepat saat terjadinya pengapian
yaitu contrifugal advancer dan vacum advancer. contrifugal advancer bekerja berdasarkan
putaran mesin, sedangkan vacum advancer bekerja berdasarkan kevakuman pada saluran
masuk ( intake manifold ).

7. Kabel tegangan tinggi


Kabel tegangan tinggi mengalirkan arus bertengan tinggi yang dibangkitaka k
oil melalui distributor ke busi. Pada ujung kabel tengan tinggi terdapat penutup ( boot )
yang berguna untuk menjada terminal dari korosi, minyak dan udara lembab. Pnutup ini
sifatnya fleksibel sehingga dapat menutup kabel denga rapat ke penutup ditributor, koil
pengapian dan busi.

8. busi
Busi merupakan media untuk membakar campuran bahan bakar dan udara pada
akhir langkah kompresi. Berfungsi memberikan loncatan bunga api melalui elektrodanya
kedalam ruang pembakaran, apabila ada arus tegangan energi mengalir pada busi dan
juga busi berfungsi memercikkan api listrik untuk membakar campuran bahan bakar dan
udara

2. Sistem bahan bakar motor bensin konvensional

Tangki bensin
Tangki bensin berfungsi untuk menyimpan persediaan bensin sebelum disalurkan
ke dalam sistem bahan bakar. Perhatikan bagian-bagian tangki bensin pada gambar di
bawah ini.Di bagian luar tangki terdapat lubang masuk untuk pengisian bensin dan pipa-
pipa penyaluaran bensin ke dan dari karburator. Adapun bagian dalam tangki terdapat:
dinding pemisah (separator) yang berfungsi sebagai goncangan bensin saat kendaraan
berhenti mendadak atau berjalan dijalan yang kasar. pengukur isi bensin (fuel sender
gauge) untuk mengetahui jumlah isi bensin didalam tangki.

Saringan bensin (fuel filter)


Saringan bensin berfungsi menyaring kotoran yang terkandung dalam bensin
sebelum diisap oleh pompa bensin dan disalurkan ke karburator. Saringan bensin yang
sudah penuh dengan kotoran tidak dapat diperbaiki, tetapi harus diganti dalam satuan
unit.
Saringan bensin yang tersumbat akan menyebabkan berkurangnya jumlah pengiriman
bahan bakar ke barburator, terutama pada saat mesin kecepatan tinggi atau pada saat
beban yang sangat besar.

Charcoal canister
Pada beberapa model mesin bensin, sistem bahan bakar dilengkapi dengan
charcoal canister yang berfungsi menampung sementara gas HC (hidrokarbon), yang
berbahaya, yang biasa dihasilkan dari dalam tangki bensin.

Gas HC ini tidak boleh dikeluarkan ke udara luar. Charcoal canister manampung
sementara gas HC yang berbahaya itu dan memisahkannya dari uap bensin. Pada saat
mesin hidup, gas tersebut di alirkan keruang bakar melalui karburator kemudian dibakar.

Pompa bensin
Pompa bensin berfunsi mengisap bensin dari tangki dan menyalurkannya ke
karburator. Pompa bensin yang digunakan pada mobil ada dua macam, yaitu pompa
bensin mekanik dan pompa bensin elekrik. Pada pompa bensin mekanik, terdapat
membran yang berfungsi mengisap dan menekan bensin. Membran digerakkan oleh tuas
penggerak, sedangkan tuas pengerak sendiri digerakkan oleh bubungan (nok) pada poros
nok (camshaft). Pada pompa bensin elektrik plunyer, digunakan transistor yang dapat
menyalurkan arus listrik secara periodik pada lilitan kawat (coil) sehingga terrjadi gerak
bolak balik pada plunyer. Gerak plunyer ini mengisap dan menekan bensin melalui katup
keluar.

Manifold masuk dan manifold keluar


Bensin dan udara yang sudah dicampur pada karburator, disalurakan ke dalam
silinder melalui manifold masuk (intake manifold). Adapun gas sisa pembakaran
dikeluarkan ke pipa pembuangan melalui manifold keluar (exhaust manifold).
Komponen-kompenen saluran masuk dan saluran keluar.
Pipa gas buang dan knalpot (muffler)
Pipa gas buang berfungsi menyalurkan gas bekas pembakaran dari manifold
keluar. Sementara itu knalpot berfungsi meredam suara agar pipa gas buang tidak
mengeluarkan suara.

Karburator
Udara dan bensin dicampur di dalam karburator, sehingga menghasilkan
campuran yang sesuai dengan kondisi kerja mesin. Gambar dibawah memperlihatkan
konstruksi dasar sebuah karburator model turun. Karburator model arus turun ini paling
banyak dipakai pada kendaraan mobil.

Bentuk dasar karburator terdiri atas ruang pencampur dan ruang pelampung. Pada ruang
pencampur terdapat venturi, nosel, dan katup gas, sedangkan pada ruang pelampung
terdapat katup jarum dan pelampung. Prinsip kerja dari karburator ini ialah sebagai
berikut: Ketika piston sedang langkah isap dan katup gas dibuka, udara masuk di saluran
atas ke dalam silinder melalui venturi. Di daerah venturi, udara menjadi bertekanan lebih
rendah dibandingkan di ruang pelampung. Akibatnnya perbedaan tekanan ini, maka
bensin dari ruang pelampung akan mengalir ke venturi melalui nosel, kemudian bensin
dan udara bercampur hingga berbentuk kabut.

Di dalam Karburator terdapat beberapa sistem, yaitu sistem pelampung, sistem stasioner
dan kecepatan rendah, sistem kecepatan tinggi primer, sistem kecepatan tinggi sekunder,
sistem daya besar, sistem percepatan, sistem cuk, katup termostat, dan katup solenoid.

Karburator single barel.


Pada karburator single barel, semua kebutuhan bahan bakar pada berbagai putaran
mesin dilayani oleh satu barel. Padahal pada putaran mesin rendah, diameter venturi yang
besar akan lebih lambat menghasilkan tenaga dibanding diameter venturi yang kecil.

Karburator double barel


Pada putaran rendah, karburator double barel cepat menghasilkan tenaga (output)
karena yang bekerja hanya primary venturi yang mempunyai diameter venturi kecil. Pada
putaran tinggi, baik prymary maupun secondary venturi bekerja bersama-sama sehingga
output yang dicapai akan tinggi karena total diameter venturinya besar.

Sistem pelampung
Sistem pelampung berfungsi untuk menampung bensin yang akan disalurkan ke
sistem pengisian bahan bakar. Komponen-komponen sistem pelampung sebagai berikut:

1. Saringan, untuk menyaring bensin yang akan masuk ke ruang pelampung.


2. Katup jarum dan pelampung, untuk mengatur tinggi rendahnya bensin
diruang pelampung.
3. Pipa ventilasi, untuk menghubungkan ruang pelampung dengan saluran atas
(udara luar) agar bertekanan sama.

Sistem stasioner dan putaran rendah


Sistem ini berfungsi untuk memberikan campuran udara dan bensin pada saat
mesin berputar lambat atau katup gas masih tertutup. Komponen sistem stasioner dan
putaran rendah seperti tampak pada gambar di bawah ini.

Sistem kecepatan tinggi primer


Sistem kecepatan tinggi primer disebut Sistem utama yang berfungsi untuk
memberikan campuran bensin dan udara pada saat putaran mesin sedang dan
tinggi. Komponen-kompenen sistem kecepaten tinggi primer seperti gambar di bawar
ini.

Sistem kecepatan tinggi sekunder


Sistem ini berfungsi untuk memberikan campuran bensin dan udara pada saat
mesin berputar dengan kecepatan tinggi.

Sistem daya besar


Sistem ini berfungsi untuk memberikan campuran bensin dan udara pada saat
bensin membutuhkan output daya yang sangat besar.

Sistem percepatan
Sistem percepatan berfungsi untuk menambah campuran bensin dan udara pada
saat kendaraan dipercapat atau pedal gas diinjak secara tiba-tiba. lihatlah komponen-
komponennya pada gambar dibawah ini.

Sistem cuk
Sistem cuk ini digunakan pada saat start awal mesin. Ketika suhu di sekeliling
mesin masih dingin. Perhatikan konstruksi dan komponen-komponen sistem cuk pada
gambar dibawah ini. Dalam sistem cuk ini terdapat mekanik fast idle yang berfungsi
untuk membuka sedikit katup cuk agar tidak terjadi campuran yang terlalu gemuk.

Katup termostat
Katup termostat berfungsi untuk menambah udara ke dalam karburator pada saat
disekelilingi mesin panas, misalnya saat kendaraan berjalan macet.

Katup solenoid
Katup solenoid berfungsi untuk membuka dan menutup saluran campuran bensin
dan udara pada jet ekonomiser agar tidak terjadi dieseling pada waktu kunci kontak
dimatikan.

Sistem Cuk Manual


Pada sistem cuk manual untuk membuka dan menutup katup cuk digunakan
linkage yang dihubungkan ke ruang kemudi. Apabila pengemudi akan membuka atau
menutup katup cuk cukup menarik atau menekan tombol cuk yang ada pada instrumen
panel (dashboard)

Sistem Cuk Otomatis


Pada sistem cuk otomatis, katup cuk membuka dan menutup secara otomatis
tergantung dari temperatur mesin. Pada umumnya sistem cuk otomatis yang digunakan
pada karburator ada dua macam yaitu : sistem pemanas dari exhaust dan sistem electric.
Mekanisme Idel Cepat
Mekanisme idel cepat diperlukan untuk menaikkan putaran idel pada saat mesin
masih dingin dan katup cuk dalam keadaan menutup.
Apabila katup cuk menutup penuh dan katup throttle ditekan sekali, kemudian
dibebaskan, maka pada saat yang sama, fast idel cam yang dihubungkan dengan cuk
melalui rod berputar berlawanan arah jarum jam. Kemudian fast idel cam menyentuh cam
follower yang dihubungkan dengan katup throttle sehingga katup throttle akan membuka
sedikit.
Hot Idel Compensator (HIC)
Apabila kendaraan berjalan lambat dan temperatur di sekelilingnya tinggi, maka
temperatur di dalam komponen mesin akan naik. Hal tersebut akan menyebabkan bahan
bakar dalam ruang pelampung banyak yang menguap dan masuk ke intake manifold.
Akibatnya campuran udara dan bahan bakar menjadi gemuk sehingga memungkinkan
putaran idel kasar. Oleh karena itu pada karburator perlu dilengkapi dengan HIC untuk
mengatasi masalah tersebut.
Pada saat temperatur mesin naik, maka bimetal membuka thermostatic valve,
sehingga udara dari air horn mengalir ke dalam intake manifold melalui saluran udara
dalam flange sehingga campuran udara dan bahan bakar menjadi normal kembali. Katup
thermostatic mulai membuka apabila temperatur di sekeliling elemen bimetal telah
mencapai 55˚ C dan akan membuka penuh pada temperatur 75˚ C.
Anti Dieseling
Dieseling adalah berputarnya mesin setelah kunci kontak dimatikan. Meskipun
kunci kontak telah dimatikan, mesin masih bisa hidup karena pada ruang bakar ada panas
(bara api). Terjadinya proses pembakaran bukan karena nyala api dari busi, tetapi dari
tumpukan karbon (deposit) yang membara. Adapun cara kerja anti dieseling adalah sebagai
berikut :
Apabila kunci kontak di ON kan, maka arus akan mengalir dari baterai ke solenoid
sehingga selonoid akan menjadi magnit. Akibatnya katup tertarik sehingga saluran pada
economiser jet terbuka dan bahan bakar dapat mengalir ke idle port. Setelah kunci kontak
dimatikan, arus yang ke solenoid tidak ada sehingga kemagnitannya hilang. Akibatnya
katup solenoid turun ke bawah karena adanya pegas sehingga saluran pada economiser jet
tertutup. Dengan demikian tidak akan terjadi dieseling karena bahan bakar tidak dapat
mengalir ke idle port.
Deceleration Fuel Cut-Off System
Pada saat deselerasi, throttle valve akan menutup rapat sementara putaran mesin
masih tinggi. Hal tersebut mengakibatkan bahan bakar yang masuk ke ruang bakar lebih
banyak sehingga campuran menjadi gemuk. Untuk itu pada karburator perlu dilengkapi
dengan “Deceleration Fuel Cut-Off System“ yang berfungsi menutup aliran bahan bakar
dari slow port sehingga konsentrasi CO dan HC dapat diturunkan.
Selama pengendaraan normal dengan putaran mesin di bawah 2000 rpm, solenoid
valve pada posisi ON. Pada saat ini saluran bahan bakar pada slow port terbuka karena
solenoid mendapat masa dari Emission Control Computer
Apabila putaran mesin mencapai 2000 rpm atau lebih, Emission Control
Computer akan menghubungkan arus solenoid ke masa melalui vacuum switch. Pada saat
ini vacuum switch pada posisi ON karena vacuum pada TP port lebih kecil dari 400 mmHg.
Apabila pada putaran mesin di atas 2000 rpm, kemudian pedal gas tiba-tiba dilepas
(deselerasi) maka vacuum pada TP port akan lebih besar dari 400 mmHg, vacuum switch
akan OFF dan solenoid valve tidak mendapat masa sehingga solenoid valve menutup
saluran bahan bakar yang ke slow port.
Apabila putaran mesin mencapai 2000 rpm , maka solenoid valve akan mendapat
masa dari emission control computer kembali sehingga saluran bahan bakar yang ke slow
port dan idle port terbuka dan bahan bakar akan mengalir kembali. Hal tersebut untuk
mencegah mesin mati dan mempertahankan agar mesin dapat hidup pada putaran idle.
3. Komponen udara motor bensin konvensional

Saringan udara

Saringan udara berfungsi untuk menyaring kotoran atau debu dari luar agar tidak
terhisap masuk ke cylinder yang nantinya apabila debu atau kotoran tersebut masuk maka
akan mempercepat keausan dan mengotori oli pelumas. Akibatnya masa penggunaan
mesin menjadi pendek.

Saringan udara terbagi menjadi 4 bagian menurut New Step I, yaitu :

1. Saringan udara tipe kertas.


Saringan udara ini terdiri dari elemen yang dibuat dari kertas atau
kain. Elemen diletakkan di dalam case saringan udara, pada beberapa
elemen ini dapat dicuci dengan air.

2. Pre – air clenear


Adalah sejenis saringan udara pusaran dengan efisien udara yang
tinggi dan mempunyai bagian sirip yang memisahkan kotoran dari
udara dengan adanya gaya sentrifugal. Debu ditampung dalam
penampung khusus (dust trap).
3. Saringan udara tipe oli bath
Saringan ini berisikan oli dibagian bawah case saringan. Elemen
dibuat dari baja wol. Partikel partikel debu yang besar, kotoran, pasir
dan sebagainya jatuh kedalam genangan oli, Udara yang dihisap
melalui elemensaringan telah dibersihkan oleh elemen yang terbuat
dari baja wol tadi sebelum mencapai mesin.
4. Saringan udara tipe cyclon
Saringan udara tipe siklon ini adalah salah satu saringan udara tipe
kertas yang menggunakan kertas sebagai elemen. Elemen ini
berbentuk sirip-sirip untuk menghasilkan pusaran udara. Sebagian
besar partikel kotoran, pasir dan lainnya ditampung dalam kotak
saringan oleh gaya sentrifugal dari pusaran udara.

4. Sistem bahan bakar motor diesel konvensional


1. Tangki BBM, tangki bbm berfungsi menampung sumber tenaga berupa solar yang akan
diubah kedalam bentuk panas melalui proses pembakaran mesin.
2. Pompa primming, pada diesel konvensional pompa ini terletak didekat pompa injeksi
tekanan tinggii. Pompa primming ini memiliki dua fungsi, yaitu menyalurkan solar dari
tanki ke pompa injeksi dan melakukan proses bleeding.

3. Filter solar, fungsi filter solar adalah menyaring aliran solar


dari kotoran dan air.
4. Pompa injeksi adalah perangkat yang memompa bahan
bakar ke dalam silinder pada mesin diesel. Secarat
tradisional, pompa injeksi digerakkan secara tidak langsung
dari crankshaft oleh gigi, rantai atau sabuk bergigi
(biasanya timing belt) yang juga mendorong camshaft.
Berputar dengan kecepatan setengah poros engkol
pada mesin empat-tak konvensional. Pompa injeksi, merupakan seperangkat pompa yang
berfungsi menekan sejumlah solar kedalam injektor dengan tekanan tinggi sesuai
timming mesin.
https://id.wikipedia.org/wiki/Pompa_injeksi
Pompa injeksi biasanya dipasang dibagian sisi mesin dan digerakan oleh crankshaft
melalui timing gear atau sebuah timing belt.
Ada dua tipe pompa injeksi : Tipe distributor dan tipe in line
1. Pompa Injeksi Tipe Distributor

Bahan bakar diesel dibersihkan oleh water sedimenter dan fuel filter kemudian ditekan ke
rumah pompa injeksi oleh vane type feed pump yang mempunyai empat buah vane, bahan
bakar melumasi komponen pompa pada saat mengalir ke pump plunger, sebagian bahan
bakar kembali ke tangki melalui overflow screw sambil mendinginkan bagian-bagian
pompa yang dilewatinya.Pump plunger bergerak lurus bolak-balik samil berputar karena
bergeraknya drive shaft, camplate, tappet rolers, plunger spring dan bagian-bagian lainnya.
Gerakan bolak-balik plunger menaikan tekanan bahan bakar dan menekan bahan bakar
melalui delivery valve ke injection nozzle. Mechanical governor mengatur banyaknya
bahan bakar yang diseprotkan dari nozzle dengan menggerakan spiil ring sehingga
merubah saat akhir langkah efektif plunger
Fuel injection timing diatur oleh pressure timer, timer sendiri diatur oleh tekanan pengirim
dari feed pump. Posisi tapped roller diubah-ubah oleh timer
untukmengatur Injectiontiming.Mesin mati bila injeksi bahan
bakar berakhir : pada saat starter switch off, arus yang
mengalir ke fuel cut off solenoid terputus dan saluran bahan
bakar tertutup oleh solenoid plunger, akibatnya penginjeksian
bahan bakar akan berhenti danmesin akan mati.

2. Pompa Injeksi Tipe In Line

Feed pump menghisap bahan bakar dari tangki bahan


bakar dan menekan bahan bakar yang telah disaring oleh
filter ke pompa injeksi. Pompa injeksi tipe in line
mempunyai cam dan plunger yang jumlahnya sama
dengan jumlah silinder pada mesin> Cam menggerakan
plunger sesuai dengan firing order mesin. Gerak lurus
bolak-balik dari plunger ini menekan bahan bakar dan
mengalirkannnya ke injection nozzle melalui delivery
valve. Delivry valve memegang dua peranan penting : mencegah aliran bahan bakar balik
dari saluran bahan bakar ke daerah plunger dan menghisap bahn bakar dari injection nozzle
untuk menghentikan injeksi dengan cepat
Plunger dilumasi oleh bahan bakar diesel dan cam shaft oleh minyak pelumas mesin.
Governor mengatur banyaknya bahan bakar yang disemprotkan oleh injection nozzle
dengan menggeser control rack. Governor dibedakan dalam dua tipe yaitu : simple
mechanical sentrifugal governor dan combined governor yang merupakan
kombinasi antara pneumatic governor dengan mechanical centrifugal governor. Timing
injeksi bahan bakar diatur oleh automatic centrifugal timer. Timer mengatur putaran
camshaft.Mesin mati jika control rack digerakan kearah akhir bahan bakar.
5. Selang injektor tekanan tinggi, selang ini terbuat dari logam dengan lekukan yang sudah
dipatenkan. Fungsinya untuk mengalirkan solar bertekanan tinggi dari pompa injeksi ke
dalam injektor.
6. Injektor, merupakan aktuator ujung sistem bahan
bakar diesel dengan fungsi untuk mengabutkan solar
bertekanan kedalam ruang bakar. injektor bekerja
menggunakan teknologi solenoid atau elektrik. Pada
mesin lama, injektor bekerja dengan hidro-
mekanik. Malah versi terakhir, generasi ke-3, injektor
bekerja secara piezo-elektrik.

https://otomotif.kompas.com/read/2008/08/29/13290844/sistem.kerja.injektor. .
7. Return feed, fungsinya untuk mengalirkan kelebihan solar dari pompa injeksi dan injektor
kembali menuju tangki bbm.
8. Selang bahan bakar, selang ini terbuat dari karet biasa seperti selang bahan bakar pada
umunya dengan fungsi sebagai media pengaliran solar dari tangki ke pompa injeksi.

Jenis Jenis Mesin Diesel

Ada tiga jenis mesin diesel yang umum digunakan pada mesin mobil, yakni ;

 Mesin Diesel Indirect Injection (IDI)

 Mesin Diesel Direct Injection (DI)

 Mesin Diesel Common Rail Direct Injection (CRDI)

1. Indirect Injection Diesel (IDI)


Mesin diesel indirect injection, banyak diaplikasikan pada mobil diesel berkapasitas rendah
(dibawah 3.000 cc) seperti pada SUV, mobil niaga sedang, dan truk
kecil. Ciri mesin diesel indirect injection ada ruang bakar yang
berjumlah dua buah.

Diatas piston terdapat satu ruang bakar yang diberi nama “main
combustion chamber”, sementara satunya terdapat ruang bakar dengan
nama “Pre-combustion chamber” yang terletak didalam ruang bakar. Meskipun berbeda tempat,
keduanya sama-sama terhubung melalui sebuah chanel.

Pembakaran tidak terjadi pada main combustion chamber, melainkan didalam pre-combustion
chamber. Itu karena injektor terletak didalam pre combustion chamber, setelah pembakaran
didalam pre combustion chamber terjadi, barulah hasil pembakaran itu membakar gas didalam
ruang bakar utama diatas piston.

Secara umum, tipe ini tidak lagi digunakan karena dari segi efisiensi kurang baik, selain itu
emisinya juga buruk sehingga untuk mesin diesel produksi terbaru tidak menggunakan jenis mesin
diesel ini. Untuk membedakan mana mesin direct injection, anda bisa cek komponen busi pijar.
Komponen ini selalu tersedia pada mesin diesel tipe indirect injection.

2. Direct Injection Diesel (DI)

Mesin diesel tipe direct injection, memiliki desain yang lebih praktis
karena hanya terdiri dari sebuah ruang bakar yang terletak diatas piston
(ruang bakar terletak pada cekungan permukaan atas piston). Untuk
model ini, injektor akan langsung dimasukan kedalam ruang bakar
melalui bagian atas kepala silinder dan biasanya DI tidak memerlukan
busi pijar.

Dibandingkan mesin diesel tipe indirect, tipe ini memiliki tenaga lebih bagus, lebih efisien dan
emisinya lebih terjaga. Untuk mengidentifikasi mesin diesel direct injection, anda bisa cek
penempatan injektor, injektor akan diletakan di titik center kepala silinder (vertikal diatas kepala
silinder).
Umumnya mobil seperti bus, truk tronton sudah menggunakan mesin diesel tipe ini.

3. Common Rail Direct Injection (CRDI)

Apabila anda terasa asing mendengar sebutan ini, itu


tandanya anda belum terlalu update tentang
perkembangan otomotif. Anda mungkin pernah melihat
label CRDI atau VCDI pada mobil-mobil SUV terbaru,
itu artinya mobil tersebut menggunakan mesin berbahan
bakar solar.
Namun berbeda dengan dua tipe diatas, CRDI sudah menggunakan teknologi berbasis komputer
untuk menentukan volume solar yang keluar dari injektor, sehingga bisa dibilang mirip sistem EFI.
Mesin CRDI umumnya menggunakan satu buah ruang bakar (seperti DI) dengan injektor yang
terletak vertikal diatas piston namun juga dilengkapi busi pijar. Anda bisa mengidentifikasi jenis
mesin ini pada komponen fuel rail. Fuel rail itu pipa besi yang terhubung ke semua injektor,
biasanya pipa ini terletak didekat injektor.
Mobil seperti Fortuner, Pajero Sport, Captiva, bahkan Ertiga Diesel sudah menerapkan teknologi
ini. Kelebihan CRDI ada pada hampir semua lini, bahan bakar lebih ekonomis, torsi lebih
maskimal, dan emisinya lulus EURO 3.

5. Sistem pengapian motor diesel konvensional


Diesel memakai sistem pengapian otomatis, yakni otomatis melaksanakan
pembakaran ketika ada suplai solar ketika simpulan langkah kompresi. Lantas bagaimana
dengan timming pengapian, Bisa dibilang, sistem pengapian dan sistem materi bakar
pada mesin diesel terletak menjadi satu. Hal itu dikarenakan untuk melaksanakan
pembakaran, juga dipicu oleh solar yang keluar ke ruang bakar. Sehingga sistem materi
bakar diesel ialah awal pengatur pengapian diesel. Secara umum, pembakaran pada mesin
diesel terjadi ketika simpulan langkah kompresi solar mengabut melalui injektor pribadi
ke ruang bakar. Sehingga tingginya suhu akan aben kabutan solar yang diberimbas pada
expansi yang cukup kuat. Teknik kerjanya, ktika mesin distart maka terdapat anutan solar
dari tanki ke pompa injeksi. Didalam pompa injeksi, terdapat plunger dan plunger barel
yang mengatur volume solar yang nantinya keluar melalui injektor. Saat timing
pengapian tercapai, plunger akan mendorong solar secara tiba-tiba. Sehingga solar
tersebut keluar melalui injektor yang mempunyai lubang cukup kecil. Lubang yang kecil
inilah yang membuat solar sanggup mengabut.

https://dinamis-ilmu.blogspot.com/2013/06/pengertian-sistem-pengapian.html
http://www.mesincad.com/2017/06/komponen-sistem-bahan-bakar-mesin.html
https://www.scribd.com/doc/93625993/Sistem-Bahan-Bakar-Konvensional

Troble shotting
Saya mengambil tentang troble shotting tantang bahan diesel yang tidak mengalir ke
pompa tekanan tinggi diakibatkan filternya kotor dan menyumbat aliran bahan bakar.
Solusi
Solusinya memeriksa filter bahan bakar secara berkala dan membersihkan kalau ada
kotoran yang ada didalam filter bahan bakar.

Vous aimerez peut-être aussi