Vous êtes sur la page 1sur 20

RINGKASAN MATERI BAB I&II

PENGAUDITAN DAN JASA ASURANS


DAN
AUDITAN LAPORAN KEUANGAN HISTORIS DAN LAPORAN AUDITOR
INDEPENDEN

Oleh:
Nama : Kadek Tiarani Damayanti Putri
NIM : 1707531092
Prodi : Akuntansi S1 Reguler

Program Studi S1 Akuntansi Reguler


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana
2018
BAB I

PENGAUDITAN DAN JASA ASURANSI

1.1 Sejarah Perkembangan Fungsi Pengauditan .

Pengauditan dilulai sejak abad ke 15. Tahun kelahiran pengauditan laporan keuangan secara tidak
pasti diketahui, tetapi dari berbagai sumber dapat diketahui bahwa sejak awal abad kelimabelas jasa
auditor digunakan di Inggris.

A. Pengauditan Independen Sebelum Tahun 1900.

Perusahaan public di inggris pada waktu itu harus tunduk dengan Companies Act. Menurut undang-
undang tersebut semua perusahhan public harus diaudit, ketika fungsi audi mulai di ekspor ke Amerika ,
bentuk pelaporan model Inggris turut diadopsi pulameskipun peraturan yang berlaku di amerika serikat
tidak sama berlaku dengan di Inggris.

B. Perkembangan di Abad Keduapuluh

Profesi akuntansi di Amerika berkembang pesat setelah berakhirnya Perang Dunia I. Sementara
itu kesalahpahaman tentang fungsi pendapat auditor masih terus berlangsung, sehingga pada tahun
1917 Federal Reserve Board menerbitkan Federal Reserve Buletin yang memuat cetak ulang suatu
dokumen yang disusun oleh American Institute of Accountant (yang selanjutnya berubah
menjadi American Institute of Certified Public Accountants atau AICPA pada tahun 1957) yang berisi
himbauan tentang perlunya akuntansi yanng seragam, tetapi tulisan tersebut sesungguhnya lebih banyak
menguraikan tentang bagaimana mengaudit neraca.
Pada awalnya, para akuntan publik menyusun laporan tanpa mengikuti pedoman resmi. Akan
tetapi pada 50 tahun terakhir, profesi dengan cepat mengembangkan redaksi laporan yang umum
digunakan melalui AICPA. Redaksi atau susunan kalimat dalam laporan hasil audit tidak lagi merupakan
pekerjaan mengarang kalimat dalam laporan, melainkan merupakan proses pengambilan keputusan.
Alternatif bentuk tipe laporan yang dapat dipilih auditor tidak banyak, dan sekali auditor memilih jenis
pendapat yang diberikan dalam situasi tertentu, auditor tinggal memilih jenis laporan yang dirncang untuk
menyatakn pendapat tersebut.

C. Perkembangan Pengauditan di Indonesia


Profesi akuntansi di Indonesia masih tergolong muda. Pada masa penjajahan Belanda, jumlah
perusahaan di Indonesia belum begitu banyak, sehingga akuntansi dengan sendirinya hampir tidak
dikenal. Perusahaan-perusahaan milik Belanda yang beroperasi di Indonesia pada waktu itu, mengikuti
model pembukuan seperti yang berlaku di negaranya. Situasi seperti itu berlangsung hingga Indonesia
merdeka. Akuntansi baru mulai dikenal di Indonesia setelah tahun 1950-an, yaitu ketika semakin banyak
perusahaan didirikan dan akuntansi sistem Amerika mulai dikenal, terutama melalui pendidikan di
perguruan tinggi.

Tongga penting perkembangan akuntansi di Indonesia terjadi pada tahun 1973, yaitu ketika Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) menetapkan Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) dan Norma Pemeriksaan
Akuntan (NPA). Prinsip akuntansi dan norma pemeriksaan tersebut hampir sepenuhnya mengadopsi
prinsip akuntansi dan standar audit yang berlaku di Amerika Serikat. Penetapan prinsip akuntansi dan
norma pemeriksaan di Indonesia terutama dipicu oleh lahirnya pasar modal yang mensyaratkan
perusahaan yang akan menjual sahamnya di pasar modal untuk memliki laporan keuangan yang telah
diaudit. Selain itu perkembangan yang terjadi dalam dunia perbankan sejak tahun 1988 semakin menuntut
dilakukannya audit atas laporan keuangan bagi perusahaan-perusahaan yang akan mengajukan
permohonan kredit ke bank. Pada tahun 1995 lahir Undang-undang Perseroan Terbatas yang mewajibkan
suatu perseroan terbatas menyusun laporan keuangan dan jika perseroan merupakan perusahaan publik,
maka laporan keuangannya wajib diaudit oleh akuntan publik. Pada tahun yang sama lahir pula Undang-
undang Pasar Modal yang semakin meningkatkan peran akuntansi dan pengauditan, khususnya bagi
perusahaan-perusahaan yang sahamnya dijual di pasar modal (perusahaan publik).

Sejalan dengan perkembangan profesi akuntansi dan dunia usaha di Indonesia, IAI telah berkali-kali
melakukan penyempurnaan dan pemutahiran prinsip akuntansi dan norma pemeriksaan akuntan agar
dapat mangakomodasiperkembangan yang sangat pesat dalam dunia usaha, dengan tetap mangacu pada
perkembangan yang terjadi di Amerika Serikat dan profesi akuntansi internasional. Pada tahun 1994 IAI
melakukan penyusunan ulang prinsip akuntansi dan standar audit yang disebut Standar Akuntansi
Keuangan (SAK)dan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Sejalan dengan itu Dewan Standar
Akuntansi yang dibentuk IAI secara terus menerus menerbitkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) yang hingga saat ini telah mencapai 56 buah.

1.2 Jasa Asuransi dan Pengauditan.

Jasa Assurance adalah jasa profesional independen yang meningkatkan mutu informasi bagi
pengambil keputusan. Pengambil keputusan memerlukan informasi yang andal dan relevan sebagai basis
untuk pengambilan keputusan. Oleh karena itu mereka mencari jasa assurance untuk meningkatkan
kualitas informasi yang akan dijadikan basis pengambilan keputusan.

1. Jasa Atestasi

Jasa atestasi adalah jenis jasa asuransi yang dilakaukan di kantor akuntan public dengan
menerbitkan suatu laporan tertulis yang menyatakan kesimpulan tentang keandalan pernyataan
tertulis yang dibuat oleh pihak lain. Ada tiga jenis jasa atestasi yaitu : audit atas laporan keuangan
historis, review atas laporan keuangan historis, dan jasa atestasi lainnya.

a. Audit atas laporan keuangan historis yaitu salah satu bentuk jasa atestasi yang dilakukan
auditor. Dalam pemberian jasa auditor menerbitkan laporan tulisan ang berisi pernyataan
pendapat apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan kerangka pelaporan
keuangan yang berlaku.
b. Review atas laporan keuangan historis adalah jenis lain dari jasa atestasi yang diberikan
kantor-kantor akuntan public. Audit sebagaimana diterangkan diatas menghasilkan
asuransi yang tinggi, sedangkan review hanya menghasilkan asuransi yang moderat atas
laporan keuangan yang dibutuhkan bukti yang lebih sedikit.
c. Jasa ataestasi lainnya yairu pada kantor akuntan public dapat memberikan berbagai
macam jasa atestasi. Kebanyakan dari jasa atestasi merupakan perluasan audit atas laporan
keuangan, karena pemakai laporan membutuhkan asuransi independent.
2. Jasa Asuransi Lainnya

Jasa asuransi lainnya merukapan jasa yang mirip dengan jasa atestasi yaitu akuntan public harus
independen dan harus memberikan jaminan atas informasi yang akan dipakai para pengambil
keputusan.

3. Jasa Bukan Asuransi

Kantor akuntan public juga memberikan berbagai jenis jasa lain pada umumnyatidak jasa asuransi.
Tiga jenis jasa bukan asuransi yang sering diberiakan kantor-kantor akuntan public adalah jasa
akuntansi dan pembukua, jasa perpajakan dan jasa konsultasi manajemen.

1.3 Definisi dan Jenis – Jenis Pengauditan

Pengauditan adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif
mengenai pernyataan-peryataan mengenai kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk
menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah
ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya pada pemakai yang berkepentingan.

Jenis-Jenis Audit dikelompokaan pada 3 golongan yaitu : audit laporan keuangan , audit kepatuhan dan
audit perasional sebagai berikut :

a. Audit Laporan Keuangan


Audit laporan keuangan dilakukan untuk menentukan apakah laporan keuangan sebagai
keseluruhan – yaitu informasikuantitatif yang akan diperiksa – dinyatakan sesuai dengan kriteria
tertentu yang telah ditetapkan. Pada umumnya kriteria yang digunakan adalah prinsip akuntansi
berlaku umum, meskipun audit lazim juga dilakukan atas laporan keuangan yang disusun
berdasarkan dasar tunai (cash basis) atau dasar akuntansi lain yang cocok untuk organisasi yang
diaudit. Laporan keuangan yang diperiksa biasanya meliputi neraca (laporan posisi keuangan),
laporan laba-rugi, dan laporan arus kas.
b. Audit Kepatuhan
Tujuan audit kepatuhan adalah untuk menentukan apakah pihak yang diaudit telah
mengikuti prosedur atau aturan tertentu yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang. Audit
kesesuaian untuk suatu perusahaan swasta dapat berupa penentuan apakah karyawan-karyawan di
bidang akuntansi telah mengikuti prosedur-prosedur yang telah ditetapkan oleh kontroler
perusahaan, mengkaji ulang tarip upah untuk disesuaikan dengan tarip upah minimum yang
ditetapkan Pemerintah (UMR), atau memeriksa perjanjian yang dibuat dengan bankir atau
pemberi pinjaman lainnya untuk memastikan bahwa perusahaan telah mematuhi semua
persyaratan yang ditetapkan dalam perjanjian.
c. Audit Kepatuhan
Tujuan audit kepatuhan adalah untuk menetukan apakah pihak yang telah diaudit telah mengikuti
prosedur atau aturan yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang.audit kepatuhan dapat berupa
penetuan apakah karyawan di bidang akuntansi telah mengikuti prosedur yang telah ditetapkan
oleh kontroler perusahaan, mengkaji tariff upah yang disesuaikan sengan upah minimum yang
ditetapkan pemerintah atau memeriksa perjajian yang dibuat dan pemberi pinjaman lainya.

d. Audit Operasional
Audit operasional adalah pengkajian (review) atas setiap bagian dari prosedur dan metoda yang
diterapkan suatu organisasi dengan tujuan untuk mengevaluasi afisiensi dan efektivitas. Hasil
akhir dari suatu audit operasional biasanya berupa rekomendasi kepada manajemen untuk
perbaikan operasi.
1.4 AUDITOR DAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP)

A. JENIS JENIS AUDITOR

Auditor dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu Auditor Pemerintah, Auditor Internal, dan Auditor
Independen (akuntan public) sebagai berikut :

1. Auditor Pemerintah
Adalah auditor professional yang bekerja di instansi pemerintah yang tugas pokoknyamelakukan
audit atas pertanggungjawaban keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasiatau entitas
pemerintahan atau pertanggungjawaban keuangan yang ditujukan kepada pemerintah.
Yang dimaksud adalah auditor yang bekerja di : BPKP (Badan PengawasanKeuangan dan
Pembangunan) dan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), serta instansi pajak BPKP adalah instansi
pemerintah yang bertanggungjawab langsung kepada presiden RI
dalam bidang pengawasan keuangan dan pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah.
2. Auditor Internal
Auditor internal adalah auditor yang bekerja pada suatu entitas (perusahaan)dan berstatus sebagai
pegawai pada entitas tersebut. Tugas yang dilakukan digunakan untuk membantu manajemen
entitas tempat dimana ia bekerja.tanggung jawab auditor internal pada perusahaan dapat berbagai
naekaragam tergantung pada kebutuhan perusahhan yang bersangkutan.
3. Auditor Independen
Auditor independen adalah melakukan fungsi pengauditan atas laporan keuangan yang diterbitkan
oleh perusahaan lain. Akuntan public di Indonesia diatur dalam UU No. 5 tahun 2011 tentang
akuntan telah memperoleh ijin dari menteri keuangan untuk memberikan jasa pada akuntan public
diIndonesia.

B. KANTOR AKUNTAN PUBLIK

Kantor Akuntan Publik adalah badan usaha yang didirikan berdasarkan ketentuan peraturan dan
mendapatkan izin usaha berdasarkan Undang-undang Akuntan Publik. Menurut undang-undang
akuntan public dalam memeberikan jasa wajib mempunyaikantor akuntan public (KAP) paling lambat
6 bulan sejak ijin akuntan public diberikan.jika titak mempunyai KAP dalam waktu lebih dari 6 bulan
akan dicabut ijinnya.

C. STRUKTUR KANTOR AKUNTAN PUBLIK


Mengingat pekerjaan audit atas laporan keuangan menuntut tanggung jawb yang besar maka
pekerjaan professional kantor akuntan public menuntuttingkat indenpendensi dan kompetensi yang
tinggi. Indenpendensi memungkinkan auditor menarik kesimpulan tanpa bias tentang laporang
keuangan yang diauditnya.

Bentuk dan usaha KAP sebgaimana diatur pada pasal 12 Undang-Undang Akuntan Publik yaitu:

1. Perseorangan
2. Persekutuan perdata
3. Firma, atau
4. Bentuk usaha yang sesuai dengan karakteristik profesi akuntan public yang diataur dalam
Undang-undang.

Persyaratan Kantor Akuntan Publik di Indonesia

 Memiliki Sertifikat Tanda Lulus USAP yang sah yang diterbitkan oleh IAPI atau perguruan tinggi
terakreditasi oleh IAPI untuk menyelenggarakan pendidikan profesi akuntan publik.
 Apabila tanggal kelulusan USAP telah melewati masa 2 tahun, maka wajib menyerahkan bukti telah
mengikuti Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL) paling sedikit 60 Satuan Kredit PPL (SKP)
dalam 2 tahun terakhir.
 Berpengalaman praktik di bidang audit umum atas laporan keuangan paling sedikit 1000 jam dalam 5
tahun terakhir dan paling sedikit 500 (lima ratus) jam diantaranya memimpin dan/atau mensupervisi
perikatan audit umum, yang disahkan oleh Pemimpin/Pemimpin Rekan KAP.
 Berdomisili di wilayah Republik Indonesia yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP)
atau bukti lainnya.
 Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
 Tidak pernah dikenakan sanksi pencabutan izin akuntan publik.
 Tidak pernah dipidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana
kejahatan yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih.
 Menjadi anggota IAPI.
 Tidak berada dalam pengampuan.
 Membuat Surat Permohonan, melengkapi formulir Permohonan Izin Akuntan Publik, membuat surat
pernyataan tidak merangkap jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46, dan membuat surat
pernyataan bermeterai cukup yang menyatakan bahwa data persyaratan yang disampaikan adalah
benar.
Untuk dapat menjalankan profesinya sebagai akuntan publik di Indonesia, seorang akuntan harus lulus
dalam ujian profesi yang dinamakan Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP) dan kepada lulusannya
berhak memperoleh sebutan “CPA Indonesia” (sebelum tahun 2007 disebut “Bersertifikat Akuntan
Publik” atau BAP). Sertifikat akan dikeluarkan oleh IAPI. Sertifikat akuntan publik tersebut merupakan
salah satu persyaratan utama untuk mendapatkan izin praktik sebagai akuntan publik dari Kementerian
Keuangan.

1.5 ORGANISASI PROFESI AKUNTAN DI INDONESIA

Organisasi profesi akuntan di berbagai Negara sangat beranekaragam baik struktur organisasi,
keanggotaan maupun kegiatannya. Pada awalnya Indonesia hanya terdappat satu organisasi profesi
akuntan yaitu (IAI) yang dididrikan pada tanggal 23 Desember 1957 sampai dengan 2010, jumlah
anggota akuntan di Indonesia baru akan mencapai 10.000orang.

Akuntan Beregister Negara

Untuk melindungi kepentingan public, pemakaian gelar “akuntan” di Indonesia diaturdalam sebuah
undang-undang nomor 34 tahun 1954. Dalam UU ditetapkan pula bahwa tiap-tiap akuntan berijazah wajib
mendaftarkan namanya dala suatu register Negara yang diadakan oleh Kementrian Keuangan.

1.6 MENGENAL ORGANISASI IFAC

Saat ini IAPI merupakan anggota Internasional Federation of Accountants (IFAC), organisasi profesi
akuntan dunia yang mempresentasikan lebih 2,5 juta akuntan yang bernaung dalam 167 asosiasi profesi
akuntan yang tersebar 127 negara.

IFAC didirikan pada tanggal 7 Oktober 1977 di Munich, Jerman pada saat berlangsung Word Congres of
Accountans (Kongres Akuntan seduniA) yang ke XI. Berikut visi misinya :

Misi IFAC : ialah melayani kepentingan umum dengan memberiakn sumbangan untuk pengembangan,
pengadopsian dan penerapan stabdar serta pedoman internasional yang berkualitas tinggi, memberi
sumbangan pagi pengembangan organisasi profesi akuntansi dan kantor akuntan yang kuat dan bagi
praktik yang berkualitas tinggi , mendorong nilai nilai profesi akuntan seluruh dunia, menyuarakan
persoalan-persoalan kepentingan umum dimana kepakaran profesi akuntan sangat relevan.
Visi IFAC : menjadikan profesi akuntansi global diakui kepemimpinan dalam pengembangan organisasi,
pasar uang dan modal, dan perekonomian kyang kuat dan berkesinambungan.

Badan Pembuat Standar IFAC yaitu :IAASB,IAESB, IESBA, IPSASB.

1.7 STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK SPAP

Pada tahap awal perkembangannya sekitar tahun 1973, standar ini disususn oleh suatu nama Norma
Pemeriksaan Akuntan. Seperti yang tercermin dari standar yang dikembangkan lebih berfokus pada jasa
audit atas laporan keuangan historis.

Pada tanggal 1 Agustus dilahirkan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) tersebut terdiri dari :

1. Standar Auditing
2. Standar Atestasi
3. Standar jasa akuntansi dan review
4. Pedoman audit industry khusus.

Himpunan Pernyataan (Pronouncements )Internasional Auditing And Assurance Standars


Board (IAASB)

IAASB menerbitkan sejumlah pernyataan yang berkaitan dengan audit, review, jasa dan
penugasan jasalainnya dilakukan sesuai dengan Standar Internasional atau peraturan local yang
mengatur audit laporan keuangan historis atau penugasan asuransi atas informasi lain di suatu Negara
harus diikuti sesuai standar nasional ynag bersangkutan.

1.8 STANDAR PENGENDALIAN MUTU


Sebagai pedoman, IAASB telah menerbitkan Internasional Standard on Quality Control (ISQC) yang
berlaku tanggal 1 januari 2009 dan memiliki structural sebagai berikut:
 Pendahuluan yant terdiri dari linkup, otoritas, tanggal efektif.
 Tujuan
 Definisi
 Ketentuan
 Penerapan dan Penjelasan lain

Berikut merupakan kutipan yang penulis anggap paling penting untuk dipahami jika berminat
menjadi akuntan public

Lingkup ISQC yaitu : berhubungan dengan tanggungjawab KAP Untuk system pengendalian
mutu atas laporan keuangan dan penugasan asuransi serta jasa yang bersangkutan. ISQC harus
dibaca dalam kaitannya dengan ketentuan etik yang relevan.

Otoritas ISQC yaitu : berlaku bagi semua KAP akuntan baitannya dengan audit dan review
lapotan keuangan sifat dan luas kebijakan dan prosedur yang dikembangkan oleh seseorang
individu KAP agar sesuai dengan ISQCtergantung pada berbagai factor.

Tujuan ISQC yaitu : menetapkan dam memelihara suatu system pengendalian mutu untuk
memeberikan asuransi yang layak.

Ketentuan ISQC yang terbagi dalam beberapa kategori sebagai berikut :

 Penerapan dan kepatuhan dengan ketentuan yang relevan


 Elemen system pengendalian mutu
 Tanggung jawab kepemimpinan untuk mutu dalam KAP
 Ketentuan etika yang relevan
 Penerimaan klien dan keberlanjutan hubungan dengan klien serta penugasan khusus
 Sumberdaya manusia
 Pelaksanna penugasan
 Dokumentasi system pengendalian mutu

Elemen Sistem Pengendalian Mutu

Kebijakan dan prosedur yang mengatur setiap elemen sebagai berikut

a. Tanggungjawab kepemimpinan untuk mutu dalam KAP


b. Ketentuan etika dan relevan
c. Penerimaan dan keberlanjutan hubungan dengan klien serta penugasan tertentu
d. Sumberdaya manusia
e. Pelaksanaan penugasan
f. Pemantauan

BAB II

AUDIT LAPORAN KEUANGAN HISTRORIS DAN LAPORAN AUDITOR


INDEPENDEN

2.1 LATAR BELAKANG PENGAUDITAN LAPORAN KEUANGAN

A. Hubungan antara Akuntansi dan Pengauditan


Banyak pemakai laporan keuangan dan masyarakat awam pada umumnya, rancu tentang
hubungan antara auditing dengan akuntansi. Ada yang mengatakan bahwa auditing adalah cabang
dari akuntansi, karena orang yang melakukan auditing pasti harus ahli dibidang akuntansi.
Subjek suatu audit atas laporan keuangan adalah berupa data akuntansi yang ada dalam buku-
buku, catatan, dan laporan keuangan dari entitas yang diaudit. Akuntansi menghasilkan laporan dan
informasi penting lainnya, sedangkan pengauditan biasanya tidak menghasilkan data akuntansi,
melainkan meningkatkan nilai informasi yang dihasilkan proses akuntansi dengan cara melakukan
penilain secara kritis atas informasi tersebut.

 Asumsi yang mendasari pengauditan data laporan keungan bisa devisa bisa divertifikasi

Pengauditan didasrakan pada asumsi bahwa data laporan keuangan bisa deverifikasi. Data dikatakan bisa
diverifikasi apabila dua orang atau lebih yang memiliki kualitas tertentu, masing masing melakukan
pemeriksaan secara indenpenden atas data tertentu, dan hasil pemeriksaan itu tenetu diperoleh dari
kesimpulan yang sama tentang data yang di periksa.

 Kondisi kondisi yang menyebabkan timbulnya kebutuhan akan pengauditan

Masyarakat yang semakin kompleks menyebabkan penggunaan laporan keuangan ( pengambil keputusan
ekonomi) diahadapkan pada informasi yang semakin tidak bisa dipercayai. Dalam konteks audit, atas
laporan keuangan, para pengambil keputusan ( kreditur,investor, dan penggunaan laporan lainnya)
dihadapkan pada informasi keuangan yang disajikan oleh manajemen dalam bentuk laporan keungan.
 Informasi dibuat oleh pihak lain

Dalam dunia modern, pengambil keputusan hamper tidak mungkin memperoleh pengatahuan tangan
pertama tentang organisasi yang menjadi bisnis mereka. Oleh karena itu mereka” terpaksa” harus
mengandalkan diri pada informasi yang dibuat orang lain. Apabila informasi berasal dari orang lain maka
kemungkinan adanya informasi yang tidak di benarkan.

 Bias dan motivasi prmbuat informasi

Apabila informasi disusun oleh pihak atau orang lain yang tujuanya tidak selaras dengan tujuannya tidak
selaras dengan tujuan pengambil keputusan, maka informasi bisa menjadi bias demi keuntungan si
pembuat informasi.

 Volume Data

apabila organisasi menjadi semakin besar, maka data transaksi biasanya juga semakin bertambah banyak .
bertambahnya jumlah transaksi ini bisa menyebabkan terjadinya kesalahan dalam pencatatan.

 Kerumitan transaksi

Dalam beberapa puluh tahun terkahir ini, transaksi pertukaran antar organisasi semakin bertambah
kompleks dan akibatnya semakin sulit untuk mencatatnya secara tepat.

 Cara mengurangi resiko informasi

Ada tiga cara yang mungkin akan dilakukan untuk mengurang risiko informasi yaitu

-memakai laporan melakukan sendiri verifikasi atas informasi

-memakai memebenkan risiko informasi pada manajemen

_disediakan laporan keungan yang telah di audit.

 Manfaat ekonomis suatu audit

Honorarium audit ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara auditor dengan kliennya. Besaranya
honorarium sangat tergantung pada banyaknya pekerjaan yang harus dilakukan auditor dan tanggung
jawab yang harus dipikulnya. Manfaat ekonomis suatu audit laporan keuangan antara lain:
a) Akses ke Pasar Modal. Undang-undang Pasar Modal mewajibkan perusahaan publik untuk audit
laporan keuangannya agar bisa didaftar dan bisa menjual sahamnya di pasar modal. Tanpa audit,
perusahaan akan ditolak untuk melakukan akses ke pasar modal.
b) Biaya Modal Menjadi Lebih Rendah. Perusahaan-perusahaan kecil seringkali mengauditkan
laporan keuangannya dalam rangka mendapatkan kredit dari bank atau dalam upaya mendapatkan
persyaratan pijaman yang lebih menguntungkan.
c) Pencegahan Terjadinya Kekeliruan dan Kecurangan. Penelitian telah membuktikan bahwa
apabila para karyawan mengetahui aka dilakukannya audit oleh auditor independen, mereka
cenderung untuk lebih berhati-hati agar dapat memperkecil kemungkinan terjdinya
penyalahgunaan aset perusahaan.
a) Perbaikan dalam Pengendalian dan Operational. Berdasarkan observasi yang dilakukan
selama auditor melaksanakan audit, auditor independen seringkali dapat memberi berbagai saran
untuk memperbaiki pengendalian dan mencapai efisiensi operasi yang lebih besar dalam
organisasi klien.

KETERBATASAN AUDIT

Auditor tidak bias memberi jaminan penuh bahwa laporan keungan yang telah diauditnya bebas dari
kesalahan penyajian material yang timbulakibat kesalahan ataupun kecurangan. Laporan keunagan yang
telah di audit tidak dapat benar benar akurat, hal ini disebabkan oleh karena proses akuntansi yang
melahirkan laporan keuangan maupun, oleh proses pengauditan itu sendiri.

2.2 PIHAK PIHAK YANG BERINTERAKSI DENGAN AUDITOR

Dalam suatu audit atas laporan keuangan , auditor menjalin hubungan professional dengan pihak yaitu

1. Manajemen
2. pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola
3. auditor internal
4. pemegang saham

1. MANAJEMEN
Manajemen adalah indvidu atau kelompok individu dengan tanggungjawab eksekutif untuk melaksanakan
operasi entitas. Untuk beberapa entitas di beberapa yuridiksi, manajemen mencakup beberapa atau semua
individu yang bertanggungjawab atas tatakelola.

2. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS TATA KELOLA

Standar audit (SA260) mewajibkan auditor untuk berkomunikasi dengan pihak yang bertanggungjawab
atas tata kelola dalam audit atas laporan keuangan. Komunikasi yang dimaksud oleh SA ini adalah
komunikasi dua arah yang efektif, yakni komunikasi dengan pihak yang bertanggungjawab atas kelola
dalam rangka mendapatkan informasi sebagai bukti audit dan kewajiban auditor untuk memberi informasi
kepada pihak. Fungsi auditor sebagai berikut

- Auditor akan diundang secara teratur untuk hadir dalam rapat dengan komite audit
- Ketua komite audit dan, jika relevan, anggota lainnya dari komite Audit, akan berhubungan
dengan auditor tanpakehadiran pihak
- Komite audit akan bertemu dengan auditor tanpa kehadiran pihak manajemen paling sedikit satu
tahun sekali.

3. AUDITOR INTERNAL

auditor adalah auditor yang bekerja pada suatu entitas , dan oleh karenannya merupakan pegawai dan
tunduk pada manajemen entitas dimana ia bekerja. Fungsi audit internalmencakup anatara lain
pemeriksaan, pengevaluasi, dan pemantauan kecakupan dan efektivitas pengendalian internal.

Tujuan fungsi internal auditor di tentukan oleh manajemen, dan jika relevan, pihak yang bertanggung
jawab atas tata kelola.

Tujuan dari fungsi auditor itu sendiri yaitu

- Pemantauan pengendalian internal


- Pemeriksaan atas informasi keuangan dan informasi operasional
- Penelaahan aktivitas operasional
- Penelaahan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang undangan
- Pengolahan risiko
- Tata kelola

4. PEMEGANG SAHAM
Para pemegang saham mengendalikan pada laporan keungan yang telah diaudit untuk mendapatkan
keyakinan bahwa manajementelah melaksanakan tanggungjawab dengan baik. Oleh karena itu auditor
memiliki tanggung jawab yang penting terhadap para pemegang saham sebagai utama laporan auditor.

2.3 STANDAR AUDIT

Standar audit adalah pedoman umum untuk mebantu para auditor dalam memenuhi tanggungjawab
mereka dalam pengauditanlapora keunagan historis. Standar tersebut mencakup pertimbangan kualitas
professional anatara lain persyaratan kompentensi dan idenpedensi pelapoean bukti. Institut akuntansi
public Indonesia (IAPI) sebagai organisasi profesi berkewajiban untuk menetapkan standar auditing.

- ISI DAN STRUKTUR STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK

Isi dan struktur SPAP wajib dipahami oleh para auditor dan calon auditor, Karena SPAP merupakan
panduan utama yang wajib dilaksanakan dalam pengauditan laporan keuangan historis berdasarkan audit.
Berikut adalah judul judul dari isi standar audit yang telah diberlakukan oleh IAASB dan diadopsi oleh
IAPI.

- AUDIT IMFORMASI KEUANGAN HISTORIS

200-299 prinsip prinsip umum dan tanggungjawab

SA 200 tujuan keseluruhan auditor idenpenden dan pelaksanaan audit berdasarkan standar audit

SA 210 persetujuan atas ketentuan perikatan Audit

SA 220 pengendalian mutu untuk Audit atas laporan keunagan

SA 230 dokumentasi Audit

SA 240 tanggungjawab Auditor terkait dengan kecurangan dalam suatu Audit atas laporan keuangan

SA 250 pertimbangan atas peraturan perundang undang dalam audit atas laporan keunagan

SA 265 pengomunikasian defesiensi dalam pengedalian internal kepada pihak yang bertanggung jawab
atas tata kelola dan manajemen

300-499 Penilaian risiko dan respons terhadap risiko yang telah di nilai

SA 300 perencanaan suatu audit atas laporan keuangan


2.4 LAPORAN AUDITOR

A. BAGIAN BAGIAN DALAM LAPORAN AUDITOR

Suatu laporan auditor wajar tanpa pengecualian berisi Sembilan bagian yaitu

- Laporan judul
Satandar audit mewajibkan bahwa laporan auditor harus memiliki sebuah judul yang
mengindikasikan secara jelas bahwa laporan tersebut adalah laporan seorang aditor idenpenden.
- Pihak yang dituju
Laporan auditor harus ditujukan kepada pihak sebagaimana yang haruskan menurut ketentuan
perikatan. Peraturan perundag undangan seringkali menentukankepada siapa laporan auditor di
tujukan dalam laporan yuridiksi tersebut.
- Paragraph pendahuluan paragraph pendahuluan dalam laporan auditor harus
(a) Mengidentifikasi entitas yang laporan keuangannya di audit
(b) Menyatakan bahwa laporan keuangan telah di audit
(c) Mengidentifikasi judul setiap laporan keunagan yang menjadi bagian laporan keuangan
(d) Merujuk pada ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasannya lainya
(e) Menyebutkan tanggal atau periode yang di cakup oleh setiap laporan yang menjadi bagian
dari laporan keuangan.

- tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan


laporan auditor harus mencakup suatu bagian dengan judul “tanggungjawab” manajemen ( atau
istilah semestinya yang lainnya) atas laporan keuangan bagian laporan auditor ini menjelaskan
tanggungjawab pihak-pihak dalam organisasi yangbertanggung jawab atas penyusunan laporan
keuangan.
- Tanggung jawab pelaporan lainnya
jika indikator menyatakan tanggungjawab pelaporan lainnya dalam laporan auditor atas laporan
keuangan yang merupakan tambahan terhadap tanggungjawab auditor berdasarakan SA untuk
melaporkan laporan keuanagan.
- tanda tangan Auditor
laporan auditor harus di tandatanganin tanda tangan auditor dilakukan dalam nama kantor
akuntansi publik (KAP) dan nama rekan.

STRUKTUR STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK


Struktur setiap standar audit yang tercakup dalam standar professional akuntan public mengkuti
struktur yang terdapat dalam ISA yang mengelompokan informasi dalam seksi yang berbeda,
yaitu :pengatar tujuan definisi ketentuan, dan materi penerapan dan penjelasan lain.

- Pengantar
materi pengantar bisa mencakup informasi yang berhubungan dengan tujuan, lingkup ,dan pokok
bahasan dari standar audit yang bersangkutan.
- Tujuan
setiap standar audit (SA) berisi pernyataan yang jelas tentang tujuan auditor mengenai hal-hal
yang dibahas dalam SA tersebut.
- Defenisis
Agar diperoleh pemahaman yang lebih baik tentang SA, istiliah-istilah terkait didefenisiskan
dalam setiap SA.
- Ketentuan
Setiap tujuan didukung dengan ketentuan yang jelas, ketentuan selalu dinyatakan senagn
frasa’auditor harus”
- Materi penerapan dan penjelasan lain
Materi penerapan dan penjelasan lain menjelaskan secara lebih tepat makna dari suatu
ketentuanatau apa yang dimaksudkan untuk mencakupi.

LAPORAN AUDITOR

Laporan auditor adalah tahapan terakhir dari keseluruhan proses audit. Lapoarn audit memiliki bagian
bagian yaitu :

- Judul laporan
Satndar audit mewajibkan bahwa auditor harus memiliki sebuah judul yang mengidentifikasikan
secara jelas bahwa laproan tersebut adalah laporan seorang auditor idependen
- Pihak yang dituju
Laporan auditor harus di tujukan kepada pihak sebagaimana yang diharuskan menurut ketentuan
periakatan.
- - Paragraph pendahuluan paragraph pendahuluan dalam laporan auditor harus
(f) Mengidentifikasi entitas yang laporan keuangannya di audit
(g) Menyatakan bahwa laporan keuangan telah di audit
(h) Mengidentifikasi judul setiap laporan keunagan yang menjadi bagian laporan keuangan
(i) Merujuk pada ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasannya lainya
(j) Menyebutkan tanggal atau periode yang di cakup oleh setiap laporan yang menjadi bagian
dari laporan keuangan.

- tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan


laporan auditor harus mencakup suatu bagian dengan judul “tanggungjawab” manajemen ( atau
istilah semestinya yang lainnya) atas laporan keuangan bagian laporan auditor ini menjelaskan
tanggungjawab pihak-pihak dalam organisasi yangbertanggung jawab atas penyusunan laporan
keuangan.
- Tanggung jawab pelaporan lainnya
jika indikator menyatakan tanggungjawab pelaporan lainnya dalam laporan auditor atas laporan
keuangan yang merupakan tambahan terhadap tanggungjawab auditor berdasarakan SA untuk
melaporkan laporan keuanagan.
- tanda tangan Auditor
laporan auditor harus di tandatanganin tanda tangan auditor dilakukan dalam nama kantor
akuntansi publik (KAP) dan nama rekan.
- Tanggung jawab
Laporan auditor harus mencakup sauti bagiandenganjudul” tanggung jawab Auditor’ laporan
auditor menyatakan bahwa atanggung jawab auditor adalah untuk menyatakan suatu opini atas
laporan keuangan.
- opini auditor
laporan auditor harus mencakup satu bagian dengan judul opini.
Ketika menyatakan suatu opini tanpa memodifikasi atas lpaoran keunagan yang disusun.
- Tanggal laporan audit
Lpaoran auditor harus diberi tanggal tidak awal lebih awal dari tanggaln ketoak auditor telah
memperoleh bukti
(A) Seluruh laporan yang mebentuk laporan keuangan
(B) Pihak pihak dengan wewenang yang di akui telah menyatakan bahwa mereka terlah
mengambil tanggung jawab.

2.5 KONDISI KONDISI UNTUK PERMUSUHAN OPINI WAJAR TANPA PENGECUALIAN

Auditor harus merumuskan suatu opini tentang apakah laporan keuangan disususn, dalam
semua hal yang material, sesuai dengan kerangaka pelaporan
(A) Kesimpulan auditor, berdasarkan SA330, bahwa bukti audit yang cuku dan tepat telah
diperoleh
(B) Kesimpulan auditor berdasarkan SA 450 bahwa kesalahan penyajian yang tidak koreksi
adalah tidak material, baik secarav individual maupun secara kolektif.
(C) Evaluasi yang di haruskan oleh paragraph 12-15 SA700 sebagai berikut
(a) Aauditor harus mengevaluasi apakah laporan keuangan disusun dalam semua hal
yang material, sesuai dengan ketentuan dalam kerangka pelaporan keuangan.
(b) Secara khusus auditor harus mengevaluasi apakah dari sudut pandang ketentuan
kerangka dalam (SA700 ,12)
(c) Secara khusus auditor mengevaluasi pakah dari sudut pandang ketentuan kerangka
pelaporan keuangan.
(1) Laporan keuangan mengungkapkan kebijakan akuntansi signifikan yang dipilih dan
diterapkan secara memadai
(2) Kebijakan akuntansi ayng dipilih dan diterapkan konsisten dengan kerangka
pelaporan keuangan yang berlaku
(3) Estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen adalah wajar
(4) Informasi yang disajikan dalam laporan keuanagn adalah relevan, dapat diandalkan.
(5) Laporan keuangan menyediakan pengungakapan yang memadai untuk meungkinkan
penggunaan laporan keuangan.
(6) Terminology yang di gunakan dalam laporan keuangan termasuk judul setiap
laporankeunagan sudah trepat (SA 700.13)
(D) Ketika laporan keunngan di susun berdasarakan suatu kerangka penyajian yang wajar ,
suatu pengevaluasi yangdi haruskan oleh SA 700 12-13 di atas juga harus mencakup
pakah laporan keuangan mencapai penyajian wajar .
(E) Auditor harus mengevaluasi apakah laporan keuangan menujuk secara memadai pada,
atau menjelaskan, kerangka pelaporanyang baru.

 MEMODIFIKASI TERHADAP OPINI AUDITOR


(A) Auditor menyimpulkan bahwa, berdasarakan bukti audit yang diperoleh, ;aporan
keunagan secara keseluruhan tidak bebas dari kesalahan.
(B) Auditor tidak dapat memeperoleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk menyimpulkan
bahwa laporan keunagan secara keseluruhan bebas dari kesalahan penyajian material.
 SIFAT KESALAHAN PENYAJIAN MATERIAL
SA 700 mengharuskan auditor, untuk merumuskan suatu opini atas laporan keuangan, untuk
menyimpulkan apakah keyakinan memadai telah diperoleh tentang laporan keunagan secara
keseluruhan bebas dari kesalahan penyajian material.

SA 450 mendefenisikan suatu kesalahan penyajian sebagai sautu selisih antara angka,
klasifikasi , penyajian atau penungkapkan dari suatu pos pembebanan kepada manajemen.

Vous aimerez peut-être aussi