Vous êtes sur la page 1sur 10

JURNAL KEBIDANAN Vol. 8 No. 2 October 2018 p- ISSN.2089-7669 e-ISSN.

2621-2870

PENINGKATAN PENGELUARAN ASI DENGAN KOMBINASI PIJAT


OKSITOSIN DAN TEKNIK MARMET
PADA IBU POST PARTUM
(LITERATUR REVIEW)

Lieni Lestari1) Melyana Nurul W2) Admini3)


E-mail address: lenykayla023@gmail.com

ABSTRACT

Breastmilk is very useful for babies at the beginning of their lives because it
contains a lot of antibodies for the baby's immunity that can prevent diseases that cause
the death of infants and toddlers. One of the factors that a mother cannot give immediate
is breast milk expenditure that is not smooth in the first days after giving birth. The
delayed release of breast milk can be caused by a lack of stimulation of the hormone
oxytocin and prolactin which are very instrumental in smoothing out breastfeeding
expenditure. This non effortless release of breast milk can be stimulated by a combination
of Oxytocin Massage and Marmet Technique.
The aim of the study was to identify the literature review relating to oxytocin
massage and marmet technique. Methods: This study uses literature (literature review)
about the benefits of applying oxytocin massage and marmet techniques. The source for
conducting this review is in the form of 8 research articles from 2013 to 2017. The
research design was descriptive by analyzing two international journals and six national
journals relating to oxytocin massage and marmet technique. Results: Oxytocin massage
and marmet techniques can be categorized as safe and effective interventions to increase
for the spending of breastmilk in postpartum mothers who experience problems with
breast milk production. Conclusion: Oxytocin massage and marmet techniques can
increase for the spending of breastmilk.

Keywords: oxytocin massage; marmet techniques; spending of breastfmilk.


1)
Borneo Health Sciences College Cendekia Medika Pangkalan Bun
2)
Poltekkes Kemenkes Semarang
3)
Puskesmas I Wangon, Banyumas Regency

I. Pendahuluan Bayi baru lahir perlu mendapat


Angka Kematian Bayi di Indonesia perawatan yang optimal sejak dini
berdasarkan Hasil Survei Demografi termasuk pemberian makanan yang
dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun ideal. Tidak ada satupun makananan
2012 masih cukup tinggi yaitu sebesar yang ideal untuk bayi baru lahir selain
32 kematian per 1.000 kelahiran hidup ASI. World Health Organitation
(SDKI, 2012) target Sustainable (WHO) dan United Nation
Development Goals 3 (SDG’s) International Children’s Emergency
menurunkan angka kematian neonatal Fund (UNICEF) menganjurkan
hingga 12 per 1.000 kelahiran hidup pemberian ASI saja sampai bayi
dan angka kematian balita 25/1.000 berusia 6 bulan, tanapa pemberian
kelahiran hidup.
JURNAL KEBIDANAN Vol. 8 No. 2 October 2018 p- ISSN.2089-7669 e-ISSN. 2621-2870

cairan tanpa makanan selain ASI kesulitan bagi bayi dalam menghisap,
(IDAI, 2013). keadaan puting susu ibu yang tidak
UNICEF menyebutkan bahwa menunjang, ibu bekerja dan pengaruh
kematian sekitar 30 ribu anak di promosi pengganti ASI.
Indonesia setiap tahunnya dapat Colin dan Scott (2002) dalam
dicegah melalui pemberian ASI secara penelitiannya yang dilakukan di
eksklusif selama 6 bulan sejak Australia menjelaskan bahwa 29% ibu
kelahiran bayi (Hikmawati, 2008). post partum berhenti menyusui karena
Suraji (2003) juga menjelaskan bahwa produksi ASI berkurang. Sedangkan
ASI memberikan peranan penting penelitian yang dilakukan oleh
dalam menjaga kesehatan dan Ahluwia, Morrow, dan Hasia (2005)
mempertahankan kelangsungan hidup ditemukan bahwa ibu-ibu berhenti
bayi. menyusui bayinya pada bulan pertama
Dalam menanggulangi hal ini, post partum disebabkan karena puting
Pemerintah telah menetapkan lecet, kesulitan dalam melakukan
Peraturan Pemerintah No 33 Tahun perlekatan yang benar serta persepsi
2012 Tentang Pemberian Asi mereka tentang ketidak cukupan
Eksklusif, Peraturan Pemerintah produksi ASI ibu sehingga tidak dapat
tersebut menyatakan bahwa setiap memuaskan bayi. Kenyataan di
bayi harus mendapatkan asi ekskusif lapangan menunjukkan produksi dan
yaitu ASI yang dberikan kepada bayi ejeksi ASI yang sedikit pada hari-hari
sejak dilahirkan selama 6 (enam) pertama setelah melahirkan menjadi
bulan, tanpa menambahkan dan/atau kendala dalam memberikan ASI
mengganti dengan makanan atau secara dini. Menurut Cox (2006) ibu
minuman lain (Kemenkes, 2012). yang tidak dapat menyusui pada hari-
Hasil riset di Eropa membuktikan hari pertama disebabkan oleh
pemberian ASI mendukung anak kecemasan dan ketakutan ibu akan
meraih pendidikan lebih tinggi. Hasil kurangnya produksi ASI serta
senada diperoleh riset yang dilakukan kurangnya pengetahuan ibu tentang
di Denmark pada 3.203 anak. Anak proses menyusui (Mardiyaningsih,
yang menyusu ASI kurang dari satu 2010). Kecemasan dan ketakutan yang
bulan memiliki tingkat IQ lebih dialami ibu tersebut akan
rendah dibanding yang memperoleh menyebabkan penurunan hormon
ASI hingga 7-9 bulan. ASI juga oksitosin, sehingga ASI tidak dapat
meningkatkan daya tahan tubuh anak. keluar segera setelah melahirkan,
Berdasarkan riset yang dimuat dalam sehingga akhirnya ibu memutuskan
buletin Lancet pada tahun 2013 untuk memberikan susu formula pada
diungkapkan, pemberian ASI bisa bayinya
menekan kematian balita hingga 13 Usaha untuk merangsang hormon
persen (Widiani, 2013). prolaktin dan oskitosin pada ibu setelah
Hasil penelitian oleh Siregar (2004) melahirkan selain dengan memeras
yang menunjukkan bahwa pemberian ASI, dapat dilakukan juga dengan
ASI ekslusif dipengaruhi oleh melakukan perawatan atau pemijatan
berbagai faktor antara lain ASI tidak payudara, membersihkan puting,
segera keluar setelah sering-sering menyusui bayi meskipun
melahirkan/produksi ASI kurang, ASI belum keluar, menyusui dini dan
JURNAL KEBIDANAN Vol. 8 No. 2 October 2018 p- ISSN.2089-7669 e-ISSN. 2621-2870

teratur serta pijat oksitosin (Biancuzzo, dapat membantu ibu melalukan pijat
2003; Indriyani, 2006). oksitosin dan teknik marmet karena
Pijat oksitosin dilakukan untuk teknik pijatan ini cukup mudah
merangsang refleks oksitosin atau dilakukan dan tidak menggunakan alat
refleks let down. Pijat oksitosin ini tertentu. Selain itu memperbanyak
dilakukan dengan cara memijat pada asupan nutrisi yang seimbang dan
daerah punggung sepanjang kedua sisi konsumsi sayuran hijau. Serta
tulang belakang sehingga diharapkan dukungan suami dan keluarga juga
dengan dilakukan pemijatan ini, ibu sangat dibutuhkan untuk
akan merasa rileks dan kelelahan meningkatkan produksi dan
setelah melahirkan akan hilang. Jika pengeluaran Air Susu Ibu (ASI).
ibu rileks dan tidak kelelahan setelah Oleh karenanya penulis tertarik
melahirkan dapat membantu untuk melakukan miniriset dengan
merangsang pengeluaran hormon tujuan untuk mengetahui efektivitas
oksitosin. (Depkes RI, 2007). kombinasi pijat oksitosin dan teknik
Pijat oksitosin merupakan salah satu marmet terhadap pengeluaran ASI
solusi untuk mengatasi ketidak pada ibu post partum di puskesmas 1
lancaran produksi ASI. Pijat oksitosin Wangon.
adalah pemijatan pada sepanjang
tulang belakang (vertebrae) dan II. Metode Penelitian
merupakan usaha untuk merangsang Jenis studi ini adalah meta data
hormon oksitosin setelah melahirkan analisis dengan menggunakan tinjauan
(Biancuzzo, 2003; Indiyani, 2006; literatur (literature review) yang
Yohmi & Roesli, 2009 dalam mencoba menggali tentang manfaat
Mardiyaningsih, 2010). penerapan kombinasi pijat oksitosin
Selain pijat oksitosin cara dan teknik marmet terhadap
memperlancar pengeluaran ASI salah pengeluaran ASI pada ibu post partum.
satunya dengan teknik marmet yaitu Sumber dalam melakukan tinjauan ini
teknik memerah ASI yang dianjurkan meliputi studi pencarian pada Science
dengan mempergunakan tangan dan Direct dan Google Scholar dalam
jari karena praktis, efektif dan efisien bentuk jurnal penelitian sejumlah 17
dibandingkan dengan menggunakan jurnal yang diteliti pada tahun 2013
pompa. Caranya memerah ASI hingga 2017 yang membahas tentang
menggunakan cara Cloe Marmet yang manfaat penerapan pijat oksitosin dan
disebut dengan Teknik Marmet yang teknik marmet terhadap produksi ASI
merupakan perpaduan antara teknik pada ibu post partum. Dari 17 jurnal
memerah dan memijat. Memerah terbagi menjadi 8 jurnal sebagai telaah
dengan menggunakan tangan dan jari utama yang merupakan 2 jurnal
mempunyai keuntungan selain tekanan internasional terakreditasi dan 6 jurnal
negatif dapat diatur, lebih praktis dan nasional yang terakreditasi, dan 9
ekonomis karena cukup mencuci bersih jurnal sebagai kepustakaan. Keyword
tangan dan jari sebelum memeras ASI yang digunakan adalah “Oxytocin
(Roesli, 2010). Massage/Pijat Oksitosin”, Marmet
Untuk itu petugas kesehatan Techniques /Teknik Marmet”,
mempunyai peranan penting untuk Spending of Breastmilk/Pengeluaran
mengajarkan kepada keluarga agar ASI”. Sampelnya berupa 2 jurnal
JURNAL KEBIDANAN Vol. 8 No. 2 October 2018 p- ISSN.2089-7669 e-ISSN. 2621-2870

internasional yang terakreditasi dan 6 Menurut penelitian dari (Fionie Tri


jurnal nasional yang terakreditasi. Wulandari Fidyah Aminin Utami
Artikel yang diperoleh ditelaah, Dewi, 2014), yang berjudul “Pengaruh
disusun secara sistematis, dan pijat oksitosin terhadap pengeluaran
dibandingkan satu sama lain dan kolostrum pada ibu post partum di
dibahas dengan literatur terkait. RSUD Propinsi Kepulauan Riau”.
Tujuan dari penelitian ini untuk
III. Hasil dan Pembahasan mengetahui Pengaruh pijat oksitosin
Pencarian jurnal yang dilakukan terhadap pengeluaran kolostrum pada
pada data base dengan kata kunci : ibu post partum di Rumah Sakit Umum
pijat oksitosin, teknik marmet, Daerah Provinsi Kepulauan Riau. Jenis
pengeluaran ASI. Hasil literatur penelitian yang digunakan adalah
review didapatkan sampel berupa 2 quasy experiment dengan rancangan
jurnal internasional yang terakreditasi yang digunakan post test only design
dan 6 jurnal nasional yang with control group. Teknik
terakreditasi yang meneliti tentang pengambilan sampel dengan non
manfaat penerapan pijat oksitosin dan probability sampling dengan 15
teknik marmet terhadap pengeluaran responden kelompok perlakuan dan 15
ASI ibu post partum. responden kelompok kontrol. Hasil
Menurut penelitian yang dieliti oleh penelitian ini, menunjukkan pada
(Dr. Umesh Patel, DKK., 2013), kelompok perlakuan rerata waktu
berjudul “Effect of back Massage on pengeluaran Kolostrum 5.21 jam.
Lactation among Postnatal Sedangkan hasil yang diperoleh pada
Mothers”dengan jumlah responden kelompok yang tidak dilakukan pijat
sebanyak 220 ibu post partum yang oksitosin (kontrol) rerata waktu
dibagi menjadi dua kelompok yaitu pengeluaran Kolostrum 8.16 jam. Hasil
kelompok eksperimental dan kelompok tersebut menunjukkan terdapat
kontrol. Tujuan penelitian ini adalah perbedaan waktu pengeluaran
untuk menilai efektivitas pijat kolostrum antara ibu post partum yang
punggung terhadap laktasi ibu pasca dipijat oksitoksin (perlakuan) dengan
melahirkan. Didapatkan hasi yaitu pada ibu yang tidak dilakukan pijat
kelompok studi terdapat Kenaikan oksitoksin (kontrol). Penelitian ini
berat badan bayi yang signifikan menunjukkan bahwa ada pengaruh
setelah dilakukan penerapan pijat pijat oksitosin terhadap pengeluaran
punggung ,jumlah rata-rata BAK dan kolostrum.
BAB perhari lebih tinggi, durasi tidur Menurut penelitian dari (Rani
bayi juga meningkat lebih lama setelah Rahayu, Annisa Andriyani Sekolah
menyusui. Hal ini lebih baik Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah
dibandingkan kelompok kontrol. Surakarta, 2014), yang berjudul
Penelitian ini menunjukkan bahwa pijat “Metode memperbanyak ASI pada ibu
punggung efektif dalam meningkatkan post sectio caesarea dengan teknik
laktasi, hal ini dapat direkomendasikan marmet dan breast care di RSUD
untuk semua ibu menyusui khususnya Karanganyar” . Tujuan penelitian ini
mereka yang menghadapi masalah untuk mengetahui perbedaan teknik
dengan inisiasi dan upaya menyusui. marmet dan breast care terhadap
produksi asi pada ibu sectio caesarea.
JURNAL KEBIDANAN Vol. 8 No. 2 October 2018 p- ISSN.2089-7669 e-ISSN. 2621-2870

Metode penelitian yang digunakan postpartum terhadap kelancaran ASI


yaitu Quasi eksperiment pretest- menggunakan uji Mann Whitney U,
postest with control group design, diketahui teknik marmet memiliki rata-
pengambilan sampel menggunakan rata peringkat 23,70, sedangkan masase
teknik purposive sampling jumlah payudara memiliki peringkat 17,30.
sampel 16 pada kelompok perlakuan Pada hasil uji statistik dengan CI 95%
dan 16 pada kelompok kontrol diperoleh nilai p = 0,047. Berdasarkan
instrument penelitian menggunakan hasil ini, secara statistik terdapat
lembar observasi. Hasil Uji paired t- perbedaan teknik marmet dengan
test kelompok intervensi menunjukkan masase payudara dalam memengaruhi
ada perbedaan produksi Asi sebelum kelancaran ASI. Pemberian perlakuan
dan sesudah diberikan tekik marmet (p teknik marmet menyebabkan
value) 0.000 <0,05, uji paired t-test pengeluaran ASI lebih lancar. Secara
kelompok kontrol menunjukkan ada statistik, terdapat perbedaan pada
perbedaan sebelum dan sesudah kelancaran ASI antara responden yang
diberikan breast care (p value) 0.000 diberikan perlakuan teknik marmet
<0,05 uji independent t-test dengan responden yang diberikan
menunjukkan tidak ada perbedaan masase payudara.
produksi Asi sebelum dan sesudan Menurut penelitian yang dilakukan
diberikan eknik marmet dan breast oleh (Ira Titisari, Rahajeng Siti Nur
care antara kelompok perlakuan dan Rahmawati, 2016), berjudul
kelompok kontrol (p value) 0.274 “Perbandingan efektifitas kombinasi
>0,05. teknik marmet dan pijat oksitosin
Menurut penelitian yag dilakukan dengan breast care terhadap produksi
oleh (Anita Widiastuti, Siti Arifah, Asi pada ibu post partum”. Tujuan dari
Wiwin Renny Rachmawati, 2014), penelitian ini untuk membandingkan
yang berjudul “Pengaruh teknik efektivitas teknik pemijatan Marmet
marmet terhadap kelancaran ASI dan dan oksitosin dengan perawatan
kenaikan berat badan bayi”. Tujuan payudara terhadap produksi ASI ibu
dari penelitian ini untuk mengetahui pada post partum. Metode penelitian
perbedaan pengaruh teknik marmet yang digunakan quasi eksperimental
dengan masase payudara pada ibu nifas desain Desain penelitian yang
tiga hari postpartum terhadap digunakan Post Only Design, Teknik
kelancaran ASI dan kenaikan berat pengambilan sampel yaitu consecutive
badan bayi. Metode penelitian ini sampling dengan sampel sebanyak 30
menggunakan desain pre-experimental responden. Pengumpulan data
bentuk perbandingan kelompok dilakukan dengan membagi menjadi 2
statistik. Sampel yang digunakan kelompok: kelompok yang diberikan
adalah 40 responden postpartum Marmet dan teknik memijat oksitosin
dengan dibagi menjadi 2 kelompok (20 dan kelompok yang diberikan
kelompok pertama diberi perlakuan perawatan payudara. Berdasarkan hasil
teknik marmet dan 20 kelompok kedua analisa dengan menggunakan
diberi perlakuan masase payudara). Wilcoxon Mann Whitney U Test
Berdasarkan hasil uji beda pengaruh didapatkan hasil p-value = 0,870 >
teknik marmet dengan masase Alpa 0,05 yang artinya tidak ada
payudara pada ibu nifas tiga hari perbedaan berat badan dan Frekuensi
JURNAL KEBIDANAN Vol. 8 No. 2 October 2018 p- ISSN.2089-7669 e-ISSN. 2621-2870

BAK setelah dilakukan tehnik marmet post partum”. Tujuan Melakukan


dan pijat oksitosin dan breast care. asuhan kebidanan pada ibu nifas
Dari hasil analisa tersebut dengan melakukan penerapan teknik
menunjukkan bahwa tidak ada marmet dan pijat oksitosin dengan
perbedaan antara kombinasi teknik minyak lavender untuk meningkatkan
marmet dan pijat oksitosin dan breast produksi ASI. Metode penelitian yaitu
care terhadap produksi ASI. Ketiga teknik pengumpulan data yang
teknik tersebut sama-sama efektif digunakan adalah deskriptif analitik
dalam meningkatkan produksi ASI dengan pendekatan Studi Kasus (Case
pada ibu post partum. Study). Teknik yang digunakan dalam
Menurut penelitian dari (Khusnul menentukan partisipan yaitu purposive
Hamidah, Yuli Isnaeni, 2016), yang sampling berdasarkan kriteria dengan
berjudul “Pengaruh teknik marmet jumlah partisipan 5 orang. Sumber data
terhadap produksi Asi pada ibu post menggunakan data primer yang
partum di RS PKU Muhammadiyah dikumpulkan melalui lembar observasi.
Gamping”. Tujuan penelitian ini Hasil penelitian penerapan teknik
adalah untuk menganalisis pengaruh marmet dan pijat oksitosin dengan
teknik marmet terhadap produksi asi minyak lavender sebelum dilakukan
pada ibu post partum. Metode penerapan menunjukkan bahwa BB
penelitian yaitu analitik experimental lahir bayi 4 partisipan (80%) >3000
dengan pendekatan static group gram, BAK bayi dan frekuensi
comparison/posttestonly control group menyusu semua partisipan (100%)
design. Sampel berjumlah 40 sebanyak 1 kali, lama tenang / tidur
responden diambil melalui teknik semua partisipan (100%) tidak dapat
quota sampling. Sumber data tidur. Setelah dilakukan penerapan
menggunakan data primer yang menunjukkan bahwa dari 5 partisipan
dikumpulkan melalui lembar pada hari ke-14 terdapat 4 partisipan
observasi. Uji statistik menggunakan (80%) BB bayi >3000 gram, seluruh
uji Chi Square. Hasil penelitian partisipan (100%) BAK >6 kali sehari
menunjukkan pada ibu postpartum dan menyusu >8 kali dalam sehari,
kelompok eksperimen dengan kemudian 3 partisipan (60%) tidur
Produksi ASI dengan kategori banyak selama 2 jam.
sebesar 75.0% (15 responden), Menurut penelitian yang dilakukan
sedangkan pada kelompok kontrol oleh (Kadek Yuli Hesti, Noor
responden dengan Produksi ASI Pramono, Sri Wahyuni, Melyana Nurul
dengan kategori banyak sebesar 40.0% Widyawati, Bedjo Santoso , 2016),
(8 responden). Artinya ada pengaruh yang berjudul “EFFECT OF
teknik marmet terhadap produksi ASI COMBINATION OF BREAST CARE
pada ibu post partum di Rumah Sakit AND OXYTOCIN MASSAGE ON
PKU Muhammadiyah Gamping. BREAST MILK SECRETION IN
Menurut penelitian yang dilakukan POSTPARTUM MOTHERS”.
oleh (Awlia Mar’atus Sholihah , Tujuan penelitian ini Untuk menguji
Kusumastuti, 2017), yang berjudul pengaruh kombinasi perawatan
“Penerapan teknik marmet dan pijat payudara dan pijat oksitosin pada
oksitosin dengan minyak lavender sekresi air susu ibu pada postpartum
untuk meningkatkan produksi Asiibu ibu-ibu. Metode penelitian
JURNAL KEBIDANAN Vol. 8 No. 2 October 2018 p- ISSN.2089-7669 e-ISSN. 2621-2870

eksperimental quasy dengan percobaan mendapatkan terapi medis lain yang


kontrol non-acak dengan kelompok digabungkan dalam proses tindakan,
kontrol pretest-posttest. Ada 44 ibu dilaksanakan dalam kurun waktu 3-14
postpartum yang diambil dalam hari.
penelitian ini menggunakan purposive Hasil telaah beberapa artikel diatas
sampling, yang 22 ditugaskan di penerapan pijat oksitosin dilakukan
kelompok eksperimen dan kontrol. pada ibu post partum dengan waktu
Data dianalisis menggunakan selama 3-14 hari dan pemijatan
dependent t-test dan Mann Whitney oksitosin dilaksanakan selama 3
test. Hasil menunjukkan ada menit dengan cara memijat sepanjang
peningkatan yang signifikan dari tulang belakang dari costa ke lima
sekresi air susu ibu dalam kelompok sampai keenam dengan kedua ibu jari
eksperimen dan kontrol dengan p-value dengan cara memutar. Hal ini dapat
0,000 (<0,05). Pada kelompok merangsang hormon oksitosin
eksperimen, terjadi peningkatan sekresi sehingga menyebabkan payudara
ASI dari 17,09 menjadi 220,91 cc, dan memproduksi ASI.
pada kontrol kelompok ada juga Pada beberapa artikel yang lain
peningkatan dari 17,09 menjadi 72,00 menyebutkan bahwa teknik marmet
cc. Perbedaan rata-rata sekresi air susu juga efektif membantu produksi ASI
ibu antara pretest dan posttest dalam yaitu dengan cara memerah ASI
kelompok eksperimen adalah 203,82 menggunakan Teknik Marmet yang
dan pada kelompok kontrol adalah merupakan perpaduan antara teknik
54,90 dengan p-value 0,000 (<0,05). memerah dan memijat. Pemijatan
Ada peningkatan yang signifikan dari dengan menggunakan jari-jari tangan
sekresi air susu ibu pada ibu post dan sedikit tepukan pada payudara
partum setelah diberikan kombinasi akan merangsang hormon prolaktin.
pijat oksitosin dan perawatan payudara Memerah dengan menggunakan
dalam kelompok eksperimen tangan dan jari-jari mempunyai
dibandingkan dengan pendidikan dan keuntungan selain tekanan dapat
konseling tentang perawatan payudara diatur, cara ini lebih praktis dan
di kelompok kontrol. Dengan ekonomis karena cukup dengan
demikian, hasil ini dapat digunakan mencuci bersih tangan dan jari kita
sebagai bukti untuk melakukan pijat sebelum memeras ASI.
oksitosin dan perawatan payudara Pijat oksitosin juga merupakan
untuk meningkatkan sekresi air susu stimulasi yang dapat diberikan untuk
ibu pada ibu postpartum. merangsang pengeluaran ASI. Pijatan
ini memberikan rasa nyaman pada ibu
Dari hasil literatur review terhadap setelah mengalami proses persalinan
8 artikel, dapat dijelaskan bahwa pijat dapat dilakukan selama 2-3 menit
oksitosin dan teknik marmet dapat secara rutin 2 kali dalam sehari
dikategorikan sebagai intervensi yang (Depkes, 2007).
aman dan cukup efektif dalam Pijat oksitosin yaitu suatu cara
peningkatan produksi ASI atau untuk membantu mempercepat
Pengeluaran ASI pada ibu post pengeluaran ASI atau Kolostrum
partum yang mengalami masalah dengan rangsangan pijatan pada
dalam produksi ASI yang tidak kedua sisi tulang belakang, mulai dari
JURNAL KEBIDANAN Vol. 8 No. 2 October 2018 p- ISSN.2089-7669 e-ISSN. 2621-2870

leher kearah tulang belikat oksitosin yang bekerja memacu


dilanjutkan ke tulang costae di bawah refleks pengeluaran ASI. Oksitosin
kedua payudara ibu post partum itu sendiri diproduksi oleh kelenjar
(Perinasia, 2007). pituitary posterior, oksitosin yang
Melalui pijatan atau rangsangan masuk ke dalam aliran darah ibu dan
pada tulang belakang, merangsang sel otot di sekeliling
neurotransmitter akan merangsang alveoli berkontraksi . Dengan pijatan
medulla oblongata langsung di daerah tulang belakang ini juga
mengirim pesan ke hypothalamus di akan merelaksasikan ketegangan dan
hypofise posterior untuk menghilangkan stress, dan dengan
mengeluarkan oksitosin sehingga begitu hormon oksitosin keluar akan
menyebabkan payudara membantu pengeluaran air susu ibu,
mengeluarkan air susunya. Dengan kolostrum yang menetes atau keluar
pijatan didaerah tulang belakang ini merupakan tanda aktifnya reflex
juga akan merileksasi ketegangan dan oksitosin.
menghilangkan stress, dengan begitu Sedangkan beberapa literatur juga
hormon oksitosin keluar dan akan mengatakan bahwa teknik marmet
membantu pengeluaran Air Susu Ibu juga sangat efektif untuk
(ASI), dibantu dengan isapan bayi memperlancar produksi ASI, teknik
pada puting susu saat setelah bayi memerah ASI dengan cara marmet
lahir dengan keadaan bayi normal akan mengosongkan ASI dari sinus
(Guyton,2007). laktiferus yang terletak di bawah
Teknik marmet merupakan areola sehingga dengan
kombinasi cara memerah ASI dan mengosongkan ASI pada sinus
memijat payudara sehingga refleks laktiferus akan merangsang
ASI dapat optimal. Teknik memerah pengeluaran prolaktin. Pengeluaran
ASI dengan cara marmet bertujuan hormon prolaktin juga dapat
untuk mengosongkan ASI dari sinus merangsang mammary alveoli untuk
laktiferus yang terletak di bawah memproduksi ASI, sehingga semakin
areola sehingga dengan banyak ASI dikeluarkan atau
mengosongkan ASI pada sinus dikosongkan dari payudara akan
laktiferus akan merangsang semakin baik produksi ASI di
pengeluaran prolaktin. Pengeluaran payudara.
hormon prolaktin diharapkan akan Pada artikel ini penelitian
merangsang mammary alveoli untuk dilaksanakan pada Wilayah Kerja
memproduksi ASI. Semakin banyak Puskesmas 1 Wangon Kabupaten
ASI dikeluarkan atau dikosongkan Banyumas, yang dilakukan pada 2
dari payudara akan semakin baik responden yang memiliki keluhan
produksi ASI di payudara( ASI tidak lancar. Perlakuan diberikan
Widiastutik, 2015). pada ibu dengan cara kombinasi pijat
Dalam literatur review ini oksitosin dan teknik marmet yang
beberapa penelitian menjelaskan dilakukan selama 3 hari dengan
bahwa pijat oksitosin efektif dalam waktu penerapan 1x dalam sehari
meningkatkan produksi ASI karena dengan waktu 10-15 menit. Dari
dengan Pijat oksitosin dapat penerapan kombinasi pijat oksitosin
merangsang pengeluaran hormone dan teknik marmet akan merangsang
JURNAL KEBIDANAN Vol. 8 No. 2 October 2018 p- ISSN.2089-7669 e-ISSN. 2621-2870

pengeluaran hormone oksitosin yang benar akan mendapapatkan hasil yang


bekerja memacu refleks pengeluaran baik, oleh karenanya perlu
ASI. Oksitosin diproduksi oleh peningkatan edukasi bagi masyarakat
kelenjar pituitary posterior, hormon khususnya ibu dan keluarga dalam hal
oksitosin yang masuk ke dalam aliran pemberian ASI eksklusif, perawatan
darah ibu dan merangsang sel otot di payudara, nutrisi seimbang, teknik
sekeliling alveoli berkontraksi menyusui yang benar, sehingga akan
sehingga dengan pijatan di daerah tercapai cakupan ASI yang baik.
tulang belakang akan memberikan
rasa nyaman dan rileksasi, IV. Simpulan
menghilangkan stress dan dengan Berdasarkan analisa yang
begitu hormon oksitosin keluar dan dilakukan oleh penulis, disimpulkan
akan membantu pengeluaran air susu bahwa penerapan pijat oksitosin dan
ibu. Kolostrum yang menetes atau teknik marmet efektif untuk
keluar merupakan tanda aktifnya meningkatkan produksi ASI pada ibu
reflex oksitosin. Pijatan di daerah post partum yang tidak mendapatkan
payudara akan mengosongkan ASI terapi lainnya selama penerapan
dari sinus laktiferus yang terletak di berlangsung. Ada peningkatan pada
bawah areola sehingga akan pengeluaran ASI setelah dilakukan
membantu peningkatan produksi ASI. penerapan pijat terhadap pengeluaran
Setelah dilakukan penerapan air susu ibu pada ibu post partum
kombinasi pijat oksitosin didapatkan ditandai dengan pengeluaran ASI
hasil bahwa produksi ASI mengalami yang cukup.
peningkatan , ibu merasa lebih rileks Saran yang dapat diberikan pada
dan bahagia, payudara ibu terlihat tenaga kesehatan dan masyarakat agar
lunak dan kosong setelah menyusui, pijat oksitosin dan teknik marmet
Frekuensi menyusu bayi lebih sering, dapat dijadikan prosedur tetap sebagai
tidur cukup yaitu 2-3 jam setelah pelayanan postpartum dan diberikan
menyusu dan BAK lebih dari 7x per juga konseling tentang pijat oksitosin
hari. Pada artikel ini menunjukkan dan teknik marmet kepada ibu hamil
bahwa penerapan kombinasi pijat dan ibu menyusui di Puskesmas I
oksitosin dan teknik marmet efektif Wangon
untuk meningkatkan pengeluaran
ASI, aman dan memberikan efek
relaksasi bagi ibu menyusi karena
hormon prolaktin yang dilepaskan.
Literatur lain mengkombinasikan
pijat oksitosin dengan perawatan
payudara, dan teknik marmet dengan
breast care. Hasil yang didapatkan
sama-sama memiliki keunggulan
masing-masing dan dapat
meningkatkan dan memperlancar
produksi ASI. Banyak teknik yang
dapat digunakan untuk memperlancar
ASI bila dilakukan dengan tepat dan
JURNAL KEBIDANAN Vol. 8 No. 2 October 2018 p- ISSN.2089-7669 e-ISSN. 2621-2870

Daftar Pustaka pada Ibu Post Partum Seksio


Sesarea hari ke 2-3. Husada
Hamidah K. PENGARUH TEKNIK Mahakam. 2017;3(9):452-8.
MARMET TERHADAP
PRODUKSI ASI PADA IBU
POST PARTUM DI RUMAH Ummah F. Pijat oksitosin untuk
SAKIT PKU mempercepat pengeluaran ASI
MUHAMMADIYAH GAMPING: pada ibu pasca salin normal di
Universitas' Aisyiyah Yogyakarta; Dusun Sono Desa Ketanen
2016. Kecamatan Panceng Gresik. Jurnal
Surya. 2014;2.
Wijayanti L. Pengaruh Pijat Oksitosin
Terhadap Produksi ASI Pada Ibu Wulandari FT, Aminin F, Dewi U.
Post Partum di Puskesmas PENGARUH PIJAT OKSITOSIN
Mergangsan Yogyakarta Tahun TERHADAP PENGELUARAN
2014: STIKES'Aisyiyah KOLOSTRUM PADA IBU POST
Yogyakarta; 2014. PARTUM DI RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH PROVINSI
Ningrum AD, Titisari I, Kundarti FI, KEPULAUAN RIAU. Jurnal
Setyarini AI. Pengaruh Pemberian Kesehatan. 2016;5(2).
Teknik Marmet Terhadap Produksi
Asi Pada Ibu Post Partum Di Bpm Endah SN, Masdinarsah I. Pengaruh
Wilayah Kerja Puskesmas pijat oksitosin terhadap
Sukorame Kota Kediri. Jurnal Ilmu pengeluaran kolostrum pada ibu
Kesehatan. 2017;5(2):46-55. post partum di ruang kebidanan
Rumah Sakit Muhammadiyah
Titisari I, Rahmawati RSN. Bandung Tahun 2011. Jurnal
PERBANDINGAN kesehatan kartika. 2011.
EFEKTIFITAS KOMBINASI
TEKNIK MARMET DAN PIJAT
OKSITOSIN DENGAN BREAST
CARE TERHADAP PRODUKSI
ASI PADA IBU POST PARTUM.
Jurnal Ilmu Kesehatan.
2016;5(1):87-95.

Mardiyaningsih E, Sabri L. Efektifitas


kombinasi teknik marmet dan pijat
oksitosin terhadap produksi ASI
ibu post seksio di Rumah Sakit
Wilayah Jawa Tengah. Jurnal
Keperawatan Soedirman.
2011;6(1):31-8.

Albertina M. Hubungan Pijat Oksitosin


Dengan Kelancaran Produksi ASI

Vous aimerez peut-être aussi