Vous êtes sur la page 1sur 8

ANGGARAN DASRA DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

(AD/ART)
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CIREBON
PERIODE …………/…………

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CIREBON


Jl. Brigdjen Dharsono No. 12 B Kedawung Cirebon
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CIREBON

BAB I
PENGERTIAN DAN BENTUK ORGANISASI KEMAHASISWAAN

Pasal 1
1. Organisasi kemahasiswaan di tingkat perguruan tinggi adalah wahana
sarana pengembangan diri ke arah perluasan wawasan dan peningkatan
kecerdasan serta integritas kepribadian.
2. Organisasi kemahasiswaan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Cirebon
adalah organisasi Struktural Intra Instituter.

Pasal 2
1. Organisasi kemahasiswaan di tingkat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Cirebon terdiri dari :
a. Badan Eksekutif Mahasiswa
b. Himpunan Mahasiswa Jurusan
c. Unit Kegiatan Mahasiswa

BAB II
TUJUAN DAN USAHA

Pasal 3
Tujuan pembentukan organisasi kemahasiswaan di STIKes Cirebon adalah :
1. Untuk lebih meningkatkan Program Tri Dharma perguruan tinggi secara
terarah;
2. Untuk lebih menjamin kepentingan-kepentingan dan kesehjatraan
mahasiswa;
3. Untuk meningkatkan kualitas iman, ilmu, dan amal sholeh mahasiswa serta
mengembangkan wawasan ilmu dan perkembangan teknologi di bidang
kesehatan;
4. Untuk dijadikan wadah dalam pembinaan dan pengembangan aktivitas
kemahasiswaan;

Pasal 4
Untuk mencapai tujuan pasal 1, diperlukan berbagai usaha yaitu :
1. Peningkatan daya nalar, wawasan dan kecendikiawanan sert integritas
kepribadian mahasiswa;
2. Peningkatan kemampuan mahasiswa dalam bidang penelitian;
3. Peningkatan dan pengembangan minat serta bakat dalam berbagai bidang,
seperti : seni, olahraga, pers, kepemimpinan, dll.;
4. Meningkatkan kesehjatraan kehidupan mahasiswa baik moril maupun
material;
5. Peningkatan kesadaran dan kemampuan mahasiswa untuk mengabdikan
potens keilmuan yang dimilikinya bagi masyarakat.

BAB III
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
Pasal 5
Badan Eksekutif Mahasiswa adalah organisasi yang berkedudukan di tingkat
perguruan tinggig dan merupakan kelengkapan structural pada STIKes Cirebon.

Pasal 6
1. Presiden dan wakil presiden mahasiswa dipilih melalui Pemilihan Umum;
2. Kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa Teridiri dari Presiden
Mahasiswa, Wakil Presiden Mahasiswa, Sekretaris dan Bendahara yang
dipilih sesuai dengan tata tertib yang berlaku;
3. Dalam melaksanakan kegiatannya, dibentuk kementrian melalui
musyawarah yang terdiri dari :
a. Kementrian Keuangan
b. Kementrian Luar Negeri
c. Kementrian Dalam Negeri
d. Kementrian Agama
e. Kementrian Pendidikan Dan Pelatihan
f. Kementrian Sosia Dan Kesehjatraan
g. Kementrian Seni Dan Budaya
h. Kementrian Riset Dan Teknologi
i. Kementrian Olahraga
4. Susunan kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa dilaporkan kepada
Ketua STIKes Cirebon oleh formatur terpilih untuk dikukuhkan dan
disahkan sengan surat kepusan selambat-lambatnya empat belas hari setelah
musyawarah;
5. Pengurus Badan EKsekutif Mahasiswa melaksakan tugas setelah dilantik
oleh Ketua STIKes Cirebon yang berangkutan.

Pasal 7
Musyawarah Badan Eksekutif Mahasiswa STIKes Cirebon
1. Musyawarah dilaksakan tiap 3 bulan sekali;
2. Musyawarah dihadiri oleh pengurus dan anggota BEM
3. Musyawarah BEM memiliki hak dan wewenang
a. Mendengarkan dan menilai laporan pertanggungjawaban pengurus
BEM
b. Merumuskan garis – garis besar program kegiatan mahasiswa
c. Menyusun pokok-pokok pikiran tentang pembinaan dan penegmbangan
kehidupan mahasiswa
d. Memilih pengurus BEM dengan memlilih satu orang formatur dan satu
mid formatur
4. Musyawarah BEM dilaksanakan pada akhir semester
5. Hasil – hasil kepengurusan BEM dilaporkan kepada ketua oleh pungurus
BEM demisioner.

Pasal 8
1. Susunan kepengurusan BEM dilaporkan ketua formatur terpilih untuk
dikukuhkan dan disahkan dengan surat keputusan selambat-lambatnya
empat belas hari setelah musyawarah.
2. Pengurus BEM melaksanakan tugasnya setelah dilantik oleh ketua

Pasal 9
Persyaratan calon ketua dan pengurus
1. Berakhlak mulia
2. Berprestasi akademik tinggi, dengan menunjukan bukti rata rata IP seluruh
semester yang telah ditempuh minimal 3.00 untuk ketua dan 2.75 untuk
pengurus yang lainnya.
3. Terdaftar sebagai mahasiswa penuh pada semester berjalan.
4. Mahasiswa yang dapat menduduki jabatan pada organisasi kemahasiswaan
adalah yang telah lulus dalam masa orientasi studi/Pengenalan Program
Studi mahasiswa baru.

Pasal 10
Hak dan kewajiban :
1. Mewakili mahasiswa pada tingkat perguruan tinggi baik keluar maupun ke
dalam.
2. Mengkoordinasikan kegiatan organisasi kemahasiswaan dalam bidang
kokurikuler dan ekstra kurikuler di tingkat perguruan tinggi.
3. Memberikan pendapat, usul dan saran dalam lingkup kegiatan
kemahasiswaan kepada ketua perguruan tinggi dalam hal ini ketua STIKes
Cirebon.
4. Menampung dan menjalankan aspirasi mahasiswa di tingkat perguruan
tinggi.
5. Merencanakan dan menetapkan garis-garis besar kegiatan mahasiswa di
tingkat perguruan tinggi
6. Menggalang komunikasi diantara anggota BEM
7. Melaksanak kegiatan yang bersifat umum dan inter displiner.
8. Melaporkan secara periodic (satu semester sekali) pelaksanaan kegiatan
mahasiswa pada ketua perguruan tinggi dalam hal ini ketua STIkes Cirebon
9. Mengadakan musyawarah untuk melaporkan dan
mempertanggungjawabkan kegiatan mahasiswa dan kemahasiswaan serta
untuk memilih pengurus BEM periode selanjutnya.
10. Dalam menjalankan tugasnya, BEM bertangggungjawab kepada ketua
STIKes Cirebon.

BAB IV
RAPAT-RAPAT/PERSIDANGAN

Pasal 11
Dalam pengambilan keputusan dan kebijakan-kebijakan organisasi dan
kemahasiswaan, mengadakan :
1. Musyawarah Badan Eksekutif Mahasiswa
2. Rapat kerja tahunan
a. Dilaksankan sekurang-kurangnya sekali dalam satu tahun
b. Dihadiri oleh :
1) Pengurus BEM
2) Undangan yang dianggap perlu
c. Memiliki hak dan wewenang :
1) Menyusun program kegiatan tahunan beserta anggaran
pembiayaannya;
2) Menyusun tim schedule;
3) Melakukakn kebijakan-kebijakan teknis bagi kelancaran kegiatan
BEM.
3. Rapat harian pengurus BEM
a. Dilaksanakan sekurang-kurangnya 2 kali dalam satu bulan;
b. Dihadiri oleh pengurus BEM;
c. Memiliki hak dan wewenang
1) Mengevaluasi program kegiatan, pelaksaan program, masalah
keuangan, dll.
2) Menyelesiakan masalah-masalah actual pada minggu berjalan.
4. Siding pledo BEM
a. Dilaksanakan sekurang-kurangnya satu kali dalam satu semester.
b. Dihadiri oleh :
1) Pengurus BEM;
2) Ketua BEM dan jajaranya;
3) Undangan yang dianggap perlu.
c. Memiliki hak dan wewenang :
1) Mempelajari dan merumusakn hasil-hasil musyawarah BEM;
2) Menyusun usulan bagi rapat kerja tahunan BEM;
3) Menyelesaikan masalah-masalah intern maupun ekstern selama
semester berjalan;
4) Mnyusun prioritas program;
5) Meresufle pengurus bila diperlukan.

BAB V
KEUANGAN

Pasal 12
1. Sumber keuangan organisasi kemahasiswaan adalah :
a. Anggaran sumbangan kemahasiswaan melalui iuran dana
kemahasiswaan yang dibebankan kepada seluruh mahasiswa yang
besarnya iuran tergantung kebijakan BEM;
b. Yayasan;
c. Usaha lain yang halal dan tidak mengikat.
2. Pendayaguaan keuangan diselenggarakan oelhpengurus organisasi
kemahasiswaan.
3. Pencairan dana kemahasiswaan diketahui oleh ketua STIKes Cirebon.

BAB VI
MEKANISME ORGANISASI

Pasal 13
Untuk tata tertib dan lancarnya pelaksaan kegiatan organisasi kemahasiswaan,
maka
1. Setiap kegiatan diketahui ketua perguruan tinggi yang bersangkutan dalam
hal ini adalah ketua STIKes Cirebon
2. Dapat dibuat aturan tersendiri melalui pleno atau rapat masing masing
organisasi kemahasiswaan.

Pasal 14
1. Setiap keputusan baik musyawarah maupun rapat-rapat dianggap sah
apabila dihasdiri oleh sekurang-kurangnya lebih satu dari seluruh jumlah
yang berhak hadir.
2. Untuk utusan yang pengambilannya didasarkan ihsesuatu perbandingan
atau rasio, kelebihan perbandingan dibulatkan melalui aturan pembulatan X
dianggap satu untuk 50%<1.
3. Jika point 2 diatas terjadi pada satu anggota yang jumlahnya dibawah
minimal, maka utusan dihitung satu.
Pasal 15
Apabila tidak memenuhi quarum seperti pasal 14 ayat 1 maka, kegiatan termaksud
diundurkan selama-lamanya 2x24 jam dan setelah itu dianggap sah tanpa quarum.

BAB VII
PERATURAN TAMBAHAN

Pasal 16
1. Perubahan pedoman organisasi mahasiswa dan kemahasiswaan ini hanya
dapat dilakukan oleh ketua STIKes Cirebon.
2. Hal-hal lain yang belum diatur dalam pedoman ini, akan diatur dalam
perarturan tersendiri dengan memperhatiakan tetap tumbuhnya
demokratisasi dan dinamika kehidupan kamahasiswaan di STIKes Cirebon
yang konstruktif dan bertanggungjawab.

Ditetapkan di : Cirebon
Pada tanggal : ………….2018
STIKes Cirebon
Ketua STIKes Cirebon,

Ttd.

Mokh. Firman Ismana, MM

Vous aimerez peut-être aussi