Vous êtes sur la page 1sur 43

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Puskesmas merupaka salah satu sarana pelayanan kesehatan masyarakat
yang amat penting di Indonesia . Puskesmas adalah satu unit pelaksanaan
fungsional yang berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan serta pusat
pelayanan tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatanya secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan pada suatu masyarakat yang
bertempat tinggal dalam suatu wilayah tertentu, dimana pendekatan yang
digunakan memperhatikan berbagai aspek kehidupan dari para pemakai jasa
pelayanan kesehatan tersebut (Rachamawati,2013)
Pembangunan sektor kesehatan oleh pemerintah telah lama di pandang
sebagai ilmu yang penting dan utama untuk di tangani secara maksimal
,sebab sektor pembangunan ini secara tidak lagsung bersentuan derajat hidup
dan kualitas hidup rakyat . ( Menurut Sudiono 2015) Pemerintah tidak hanya
berupaya meningkatkan , meratakan pelayanan kesehatan tetapi juga sudah
mulai mengupayakan peningkatan kualitas pelayanan .
Menurut Undang- undang Republik Indonesia N0 25 tahun 2009 tentang
pelayanan publik pasal 1 ayat 1 yakni pelayanan publik adalah kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang- undang bagi setiap warga negara dan penduduk atas jasa dan
pelayanan administratif yang disedikan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Puskesmas Punti Kayu merupakan Puskesmas yang berada di wilayah
Kelurahan Srijaya Kecamatan Alang- alanng lebar dan menjadi alternatif
yang dipilih oleh masyarakat , Puskesmas ini dipandang oleh sebagian
masyarakat lebih mengutamakan kesehatan pasien (masyarakat ) yang datang
berobat secara langsung meskipun harus melewati beberapa prosedur .
Dengan kata lain perhatian dan ketulusan hati dari pelayanan kesehatan
sangat berarti bagi kesembuhan dan pmulihan kesehatan pasien baik yang
berasal dari golongan atas , menengah , dan pada dasarnya mengedepankan
pada golongan ekonomi lemah .

1
Dalam hal ini juga kami mendapatkan beberapa data terkait Kasus
Kehamilan yang berada di Puskesmas Punti Kayu . Adapun data yang kami
dapatkan dari Puskesmas Punti Kayu antara lain :
Jumlah kematian ibu selama masa kehamilan disebabkan oleh kehamilan
itu sendiri, persalinan, dan nifas atau pengelolaannya tetapi bukan karena
sebab- sebab lain. Secara umum terjadi penurunan kematian ibu di indonesia
selama periode 2015-2017, yaitu dari 4,999 pada tahun 2015 menjadi 4,912
pada tahun 2016 dan di tahun 2017 semester 1 sebanyak 1,712 kasus. Untuk
Jumlah kematian ibu tahun 2017 dikota palembang berdasarkan laporan
sebanyak 7 orang dari 27,876 kelahiran hidup (profil pelayanan kesehatan
dasar, 2017). Penyebab kematian terbanyak adalah hipertensi dalam
kehamilan 72% (5 orang) dan terendah adalah perdarahan 14% (1 orang).
Serta penyebab kematian ibu lainnya adalah gangguan metabolik (DM)
yaitu sebanyak 1 orang. Sedangkan target RPJMD adalah 100/100,000
kelahiran hidup. Dan untuk angka kematian ibu di Puskesmas Punti Kayu
tidak terjadi kematian ibu baik itu saat hamil, bersalin, dan nifas dengan nilai
0 (0%) (Dinkes kota palembang, 2017).
Berdasarkan data yang didapat dari puskesmas untuk poli KIA jumlah
kelahiran anak laki laki yang hidup sebanyak 271 dan jumlah kelahiran anak
perempuan sebanyak 324 dengan angka kematian sebanyak 0 (seksi
kesehatan dasar, 2016). Untuk jumlah kematian Iibu, neonatal, bayi, dan
balita tidak ditemui di puskesmas Punti Kayu (prog KIA, 2016). Jumlah kasus
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) tidak ada kasus yang
terjadi (seksi P2P, 2016). Cakupan kunjungan ibu hamil dengan jumlah 860
yang terdiri dari K1 sebanyak 852 (99%) dan K4 sebanyak 825 (96%) dan
untuk persalinan ditolong tenaga kesehatan serta pelayanan ibu nifas dengan
jumlah yang sama yaitu 825 (96%) (KIA, 2016) (Data profil puskesmas
Punti Kayu, 2016)
Berdasarkan data di atas Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan yang
berinteraksi langsung kepada masyarakat yang bersifat komprehensif dengan
kegiatannya terdiri dari upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif

2
(Depkes RI, 2015)dan menunjukkan bahwa di puskesmas Punti Kayu
tepatnya di Poli KIA tidak menjalankan tindakan proses persalinan melainkan
melakukan tindakan seperti ANC, Postnatal Care , imunisasi, dan pemberian
KB dikarenakan untuk persalinan di rujukkan ke rumah sakit atau klinik
bidan, untuk itu penulis tertarik dengan masalah keperawatan tentang Ibu
Antenatal dan Postnatal di poli KIA puskesmas Punti Kayu Palembang.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan data di puskesmas Punti Kayu selama 2 tahun terakhir,
terlihat, maka dari itu penulis mampu merumuskan masalah dari latar
belakang tersebut . antara lain :
1. Bagaimana Konsep Asuhan Keperawatan pada ibu masa Antenatal
Trimester II ?
2. Bagaiman Manajemen Asuhan Keperawatan pada ibu masa Antenatal
Trimester II ?
1.3 Tujuan penulisan
A. Umum
Mampu mengetahui Asuhan Keperawatan Kehamil Antenatal Pada NY N
dengan masalah Keperawatan yang muncul sesuai dengan SOAP
B. Khusus
1. Membuat Asuhan Keperawatan berdasarkan NCP ( Nursing Care Plan)
kepada Ibu Masa Kehamilan Antenatal yang meliputi Pengkajian,
Diagnosa , Intervensi, Implementasi dan Evaluasi sesuai SOAP
2. Memberikan Pendidikan Kesehatan pada Ibu hamil masa antenatal
terkait nutrisi yang cukup
1.4 Manfaat Penulisan
A. Bagi Penulis
Hasil Penulisan ini dapat menambah wawasan serta memperkaya
pengetahuan penulisan dan mempraktekan ilmu yang di dapat di bangku
perkulihan dan membandingkanya di lapangan
B. Bagi Institusi
Hasil penelitian ini digunakan sebagai bahan informasi untuk monitoring
dan evaluasi yang digunakan dalm pengembangan sistem informasi
manajemen Puskesmas
C. Bagi Pengembangan Ilmu

3
Penelitian ini dapat menambah khasanah keilmuan dan kepustakaan
Universitas khususnya Fakultas Ilmu Kesehatan

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA TEORITIS
1.1 Definisi Antenatal

4
Permulaan kehidupan manusia dapat ditinjau secara psikologis dan
biologis. Secara psikologis kehidupan manusia dimulai pada saat janin mulai
berinteraksi terhadap rangsang-rangsang dari luar. Reaksi terhadap rangsang
dari luar telah dimulai sangat awal. Ditinjau secara biologis kehidupan
dimulai pada saat terjadinya konsepsi atau pembuahan, yakni bersatunya sel
telur (ovum: tunggal, ova: jamak) dan sel laki-laki (spermatozoa: tunggal,
spermatozoon: jamak). Kedua sel yang telah bersatu tersebut tumbuh dan
berkembang dalam organ reproduksi wanita (gonad). Sel telur diproduksi
dalam gonad wanita (ovarium) dan sel spermatozoa diprodiksi dalam gonad
pria (tes tes) (Rita Eka Izzaty, 2013).
Periode Antenatal /masa sebelum lahir adalah periode awal perkembangan
manusia yang dimulai sejak konsepsi, yakni ketika indung telur (ovum)
wanita dibuahi oleh sperma laki-laki sampai dengan waktu kelahiran seorang
individu. Masa ini pada umumnya berlangsung selama 9 bulan kalender atau
sekitar 280 hari sebelum lahir. Di lihat dari segi waktunya, periode prenatal
ini merupakan periode perkembangan manusia yang paling singkat, tetapi
justru pada periode inilah dipandang terjadi perkembangan yang sangat cepat
dalam diri individu (Ani Endriani, 2011).
Periode Antenatal merupakan masa yang mengandung banyak bahaya,
baik fisik maupun psikologis. Meskipun tidak dapat diklaim bahwa periode
ini merupakan periode yang paling berbahaya dalam seluruh rentang
kehidupan, banyak yang percaya bahwa masa anak-anak lebih berbahaya
tetapi jelas bahwa periode ini merupakan masa di mana bahaya-bahaya
lingkungan atau bahaya-bahaya psikologis dapat sangat mempengaruhi pola
perkembangan selanjutnya atau bahkan dapat mengakhiri suatu
perkembangan (Ani Endriani, 2013)

1.2 Tahapa Pekembangan Masa Antenatal


Para ahli psikologi perkembangan membagi periode prenatal atas tiga
tahapan perkembangan, yaitu, 1) tahap germial (germinal stage), 2) tahap
embrionik (embryonic stage), dan 3) tahap janin (fetus stage) (Seifert &

5
Hoffnung, 1994). Berikut akan dijelaskan mengenai masing-masing tahapan
tersebut:
1. Tahap Germinal (germinal stage)
Tahap germinal atau yang sering disebut dengan periode zigot,
ovum atau periode nutfah adalah periode awal kejadian manusia.
Periode ini kira-kira berlangsung 2 minggu pertama sejak pertemuan
antara sel sperma laki-laki dan sel telur perempuan yang dinamakan
pembuahan. Saat itu sel sperma bergabung dengan sel telur yang
kemudian menghasilkan satu bentuk sel baru yang disebut zigot. Zigot
ini kemudian membelah menjadi sel-sel yang disebut blastokis. setelah
sekitar 3 hari blastokis mengandung sekitar 60 sel. Pada saat terjadinya
embelahan, blastokis ini mengapung dan berpsoses di sepanjang tuba
falopi. Blastokis berisi cairan yang cepat mengalami perubahan
penting. Blastokis ini dibedakan menjadi tiga lapisan, yaitu lapisan
atas (ectoderm), lapisan tengah (mesoderm), dan lapisan bawah
(endoderm). Dari ectoderm berkembang rambut gigi dan kuku ; kulit
arid an kelenjar kulit ; panca indera dan system saraf. Dari mesoderm
berkembang otot, tulang, system pembuangan kotoran, system
peredaran darah dan kulit lapisan dalam. Kemudian dari endoderm
berkembang system pencernaan, hati, pancreas, keljenjar ludah, dan
system pernapasan. Dalam waktu singkat plasenta, tali pusar, dan
kantong amniotic juga akan terbentuk dari sel-sel blastokis. Blastokis
yang telah tertanam dalam dinding Rahim inilah yang disebut embrio
dan menjadi akhir dari tahap germinal.

2. Tahap Embrionik (embrionik stage)


Tahap kedua yaitu thap embrio yang dalam psikologi Islam disebut
‘alaqoh yaitu segumpalan darah yang semakin membeku. Tahap ini
dimulai dri 2 minggu sampai 8 minggu yang ditandai dengan perubahan
organ utama dan system fisiologis. Ukuran panjangnya sekitar 1 inci.
Pada tahap ini pertumbuhan terjadi dalam dua pola yaitu cephalocaudal

6
danproximodistal.Dalam tahap ini juga terdapat tiga sarana yang
membantu perkembangan struktur anak yaitu kantong amniotic,
plasenta, dan tali pusar. Tahap embrio ini juga ditandai dengan
perkembangan system saraf. Terlihat bahwa pada umur 6 minggu
embrio telah dapat dikenali sebagai manusia. Pada umur 8-9 minggu
perubahan janin semakin terlihat jelas.
3. Tahap Janin (fetus stage)
Tahap ketiga dari perkembangan masa prenatal adalah tahap janin
yang dalam psikologi Islam disebut mudhghah. Tahap ini dimuli sejak
usia 9 minggu sampai lahir. Setelah 8 minggu kehamilan embrio
berkembang menjadi sel-sel tulang. Dalam tahapan ini ciri-ciri fisik
orang dewasa mulai terlihat jelas. Pada tahap inci panjang janin kira-
kira 3 inci dan beratnya ¾ ons yang spontan dapat menggerakkan
kepala, tangan, kaki, dan jantungnya mulai berdenyut.
Menurut psikologi Islam janin yang dalam kandungan berumur 4
bulan mulai ditiupkan ruh ke dalamnya. Bersamaan dengan itu juga
ditetapkan hokum-hukum perkembangannya seperti masalah yang
berhubungan dengan tingkah laku, kekayaan, batas usia, dan lain-lain.
Pada bulan keempat ini si ibu mulai merasakan gerakan janinnya.
Panjang janinnya sekitar 4,5 inci. Dan pada permulaan bulan ketujuh
panjang janin kira-kira 18 inci dan berat 1,5-2,5 kg. pada bulan
kedelapan berat janin 2,5-3,5 kg. Riset baru menunjukkan bahwa janin
juga telah mampu mendengar atau responsive terhadap stimulasi
terhadap lingkungan eksternal, terutama sekali terhadap pola-pola
suara.
1.3 Etiologi
1. Kadang- kadang sesak nafas
Penyebab: pergeseran diagframa karena pembesaran uterus
2. Kram otot
Penyebab :
 Karena tekanan syaraf pada ekstrimitas bawah oleh uterus yang
besar
 Factor yang memperberat pencapaian sirkulasi perifer kurang

7
 Penyerapan kalsium oleh janin meningkat sesuai dengan kebutuhan
pertumbuhan tulang dan gigi
3. Anemia
Penyebab: Kekurangan nutrisi , zat besi , folic acid, hemoglobinopati
4. Perubahan Libido
Penyebab : Pengaruh antara Psikologis ,hormonal dan perubahan
5. Pruritus
Penyebab : belum diketahui secara pasti
6. Jerawat Fisiologi rangsangan dari hormone mellanosit ( dari pituitary
anterior ) biasanya akan berselang selama masa nifas

Menurut haen Forer ,2013 beberapa tanda gejala Prenatal antara lain :

a. Persumtif Sign (Subyektif )


 Amenorhoe (tidak Mendapat Haid )
 Mual muntah (morning sicknes) merupakan respon awal
terhadap tingginya kadar progesteron dan menghilang setelah
tiga bulan
 Letih, sakit kepala
 Merasakan gerakan janin terjadi sekitar 22 minggu gestasi atau
20 minggu pada wanita hamil pertama
 Perubahan pada mamae
 Frekuensi berkemih meningkat karena adanya kongesti darah
pada organ -organ pelvic sehingga meningkatkan sensativitas
jaringan , tekanan uterus pada kandung kemih menstimulasi
saraf sehingga Bak
 Lekore /keputihan peningkatan skresi vagina oleh efek stimulasi
hormon esterogen dan progesteron pada kelenjar dan
peningkatan suplay darah ke pelvic
b. Probabilitas (objektif )
 Pembesaran uterus
Melunaknya daerah isthmus uteri (hegar sign ) diketahui melalui
pemeriksaan bimanual dan mulai terlihat pada minggu ke 6 dan
menjadi nyata pada minggu ke 7-8
Servik terasa lebih lunak ( tanda Goodell) diketahui melalui
pemeriksaan bimanual

8
 Tanda ballotemen : pantulan yang terjadi saat jari pemeriksa
mengetuk janin yang mengapung dalam uterus , bayi menjauh
kemudian ke posisi semula
 Kontraksi Braxton hicks yaitu kontraksi intermiten yang
mungkin terjadi selama hamil dan tidak terasa sakit
 Perubahan warna kulit oleh Chloasma : warna kulit yang
kehitam – hitaman pada dahi, punggung hidung dan kulit daerah
tulang pipi terutama pada warna kulit hitam hal ini disebabkan
oleh stimulasi MSH 9Melanosyt Stimulating Hormon )

1.4 Anatomi Fisiologis


1. Sistem Reproduksi dan Payudara
Aksis Hipotalamus-Hipofisis-Ovarium hamil-estrogen progesteron
meningkat-sekresi FSH & LH-maturasi folikel & pelepasan ovum tidak
terjadi-siklus menstruasi berhenti
 Pertumbuhan uterus pada trimester ke-1 merupakan respon terhadap
 Stimulus estrogen & progesteron yg tinggi. Pembesaran terjadi
akibat:
1.Peningkatan vaskularisasi & dilatasi PD
2.Hiperplasia & hipertropi
3.Perkembangan desidua
2. Uterus
 Uterus : perubahan berat, bentuk & posisi, diding otot menguat &
lebih elastic
 Awal kehamilan, peningkatan aliran darah uterus & limfe
mengakibatkan edema & kongesti panggul— uterus, serviks &
istmus melunak secara progresip & serviks jadi kebiruan (tanda
chadwick)
 Minggu ke 7 & ke 8 istmus melunak & dapat ditekan (tanda Hegar),
serviks melunak (tanda goodell) fundus pada serviks mudah fleksi
(tanda McDonal)

9
 Minggu ke 8 korpus uteri & serviks melunak& membesar
keseluruhan
 Mg ke 12 & ke 14 uterus keluar rongga panggul & dapat
dipalpasidiatas simfisis pubis.Fundus menekan kandung kemih ---
urinary,
 Minggu ke 20 uterus setinggi umbilikus & hampir menyentuh
prosesus xifoideus pada aterm
 Minggu ke 38-40 tinggi fundus turun karena janin masuk PAP
(lightening) Pembesarankanan
 Bulan ke 4 kehamilan : kontraksi uterus dirasakan di dinding
abdomen (tanda Braxton hicks) desakan Gerakan pasif janin yang
belum engaged : Ballottement mg ke 16 & ke 18 Gerakan bayi : mg
ke 14-mg ke 16
3. Vagina & Vulva
 Hormon kehamilan mempersiapakan vagina
 Distensi dg memproduksi mukosa vagina yg tebal, jaringan ikat
longgar, hipertropi otot polos & pemanjangan vagina
 Peningkatan vaskularisasi : tanda Chadwick mg ke 6 ke 8, selain itu
meningkatkan sensitifitas Ph lebih asam -> lebih rentan infeksi
 Eksterna vulva membesar akibat peningkatan vaskulatur, hipertrofi
badan perineum & deposit lemak
 Nulipara : labia mayora mendekat & menutup introitus vagina
4. Tekanan Darah
Posisi ibu mempengaruhi hasil kerena posisi uterus dapat
menghambat aliran balik vena curah jantung & tekanan darah
menurun. Selama pertengahan pertama masa hamil, tekanan sistolik &
diastolik menurun 5 sampai 10 mmHg.
 Terlentang : vena kava mendapat penekanan dg derajat tertentu
selama pertengahan kedua masa hami mengalami pusing
 Edema pada ekstremitas bawah & varises terjadi akibat obstruksi
vena iliaka & vena kava inferior oleh uterus menyebabkan Tekanan
vena meningkat
 Volume & komposisi darah meningkat : 1000ml plasma & 450 ml
sel darah merah (SDM), mencapai puncak mg ke 20-26
 Peningkatan volume merupakan mekanisme protektif, penting
untuk :

10
1. Sistem vaskuler yang mengalami hipertrofi akibat pembesaran
uterus
2. Hidrasi jaringan janin & ibu yg adekuat saat ibu berdiri atau
terlentang
3. Cadangan cairan untuk mengganti darah yang hilang selama
proses melahirkan & puerperium . Produksi SDm meningkat, Hb
& ht menurun anemia fisiologis, terjadi trimester kedua
 Sel darah putih meningkat trimester kedua, puncak trimester ketiga
5. Keseimbangan Asam-basa
 Progesteron dapat meningkatkan sensitivitas reseptor pusat napas
sehingga volume tidal meningkat, PCO2 menurun, kelebihan basa
(HCO3 atau bikarbonat) menurun dan PH meningkat (menjadi lebih
basa.
 Perubahan keseimbangan asam basa memnunjukan kehamilan
merupakan suatu kondisi alkalosis respiratorik yang dikompensasi
oleh asidosis metabolik ringan
6. Sistem Ginjal
 Ginjal berfungsi mempertahankan keseimbangan elektrolit dan asam-
basa, mengatur volume cairan extracel, mengeksresi produk sampah
dan menyimpan nutrien yg sangat penting
7. Perubahan Anatomi
 Perubahan struktur ginjal merupakan akibat aktivitas hormonal
(estrogen dan progesteron), tekanan akibat pembesaran uterus, dan
peningkatan volume darah
 Sejak minggu ke 10 gestasi, pelvis ginjal dan ureter berdilatasi
 Pada kehamilan tahap lanjut pelvis ginjal kanan dan ureter lebih
berdilatasi drpd pelvis kiri akibat pergeseran uterus yg berat ke kanan
terdapat kolon rektosigmoid di sebelah kiri.
 Perubahan ini membuat pelvis dan ureter mampu menampung urine
lebih besar dan jg dapat memperlambat laju aliran urine.
8. Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
 Kebutuhan akan volume cairan intravasculer dan ektravasculer
meningkat sehingga memerlukan tambahan natrium untuk
meningkatkan volume cairan dan mempertahankan status isotonis.

11
 Kapasitas ginjal untuk mengekskresi air selama minggu-minggu awal
kehamilan lebih efisien drpd mg2 selanjutnya.
 Pada awal kehamilan sejumlah air hilang sehingga merasa haus.
 Akumulasi air di tungkai bawah pd tahap lanjut kehamilan
menurunkan aliran darah ginjal dan GFR.
 Respon diuretik thd akumulasi air terpicu saat wanita berbaring,
terutama miring dan akumulasi cairan kembali memasuki sirkulasi
umum
 Akumulasi darah di tungkai bawah kadang-kadang disebut edema
fisiologis yg tdk memerlukan pengobatan.
 Wanita hamil reabsorpsi glukosa di tubulus terganggu sehingga
terjadi glukosuria pd wktu dan dengan tingkt yg berbeda-beda
1.5 Manifestasi Klinik
Perlunya mendeteksi penyakit dan bukan penilaian risiko dikarenakan
pendekatan risiko bukan merupakan strategi yang efisien ataupun efektif
untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI). Pendekatan PAN kini
mengenalkan pendekatan terbaru, yaitu: Antenatal Terfokus (Focused ANC),
yang mengutamakan kualitas kunjungan daripada kuantitasnya. Pendekatan
ini mengenalkan 2 kunci realitas, yaitu: Pertama, kunjungan berkala tidak
serta merta meningkatkan hasil akhir kehamilan, dan di negara berkembang
secara logistik dan finansial adalah mustahil bagi fasilitas kesehatan dan
komunitas yang mereka layani.
Kedua, banyak wanita yang diidentifikasi “berisiko tinggi” tidak pernah
mengalami komplikasi, sementara wanita “berisiko rendah” sering kali
mengalami komplikasi. Antenatal Terfokus (Focused ANC) bergantung pada
evidence-based, goal directed interventions yang layak untuk umur kehamilan
dan ditujukan secara khusus pada isu-isu kesehatan yang paling utama bagi
wanita hamil dan jabang bayi. Strategi kunci Antenatal Terfokus (Focused
ANC) lainnya adalah, setiap kunjungan ditangani oleh penyedia tenaga
kesehatan yang ahli –yaitu bidan, dokter, perawat, atau tenaga kesehatan yang
mempunyai pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang dibutuhkan untuk
bekerja secara efektif untuk mencapai tujuan PAN. Setiap wanita hamil
menghadapi risiko komplikasi yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena

12
itu, setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya 4 kali kunjungan selama
periode antenatal:
1.6 Pemeriksaan Penunjang
1, Laboraturium
a.Darah ( Hb , Gol darah, glukosa , VDRL)
b.Urine ( Tes Kehamilan , Protein , glukosa , analisis )
c.Pemeriksaan Swab (lendir Vagina dan Servik )
2. USG
a. Jenis Kelamin
b. Taksiran Kelahiran , TBJ , Jumlah Cairan Amnion
1.7 Asuhan Keperawatan Antenatal Berdasarkan nursing Care Plane (NCP)
teoritis
1.Pengkajian
a . Anamnesa
 Ciptakan hubungan terapeutik perawat dan klien
 Ada planning terlebih dahulu
 Tujuan komunikasi pada topik tertentu : untuk mengumpulkan
data , interpretasi pasen terhadap status kesehatan( data
subyektif ), hasil observasi perawat.
 Subyektif dalam meliputi : identitas , keluhan utama ,HPHT,
riwayat kontrasepsi , riwayat kesehatan keluarga , riwayat
persalinan yang lalu , riwayat kehamilan saat ini , riwayat
psikososial , persiapan persalinan
b. Pemeriksaan fisik ibu hamil
1. Penampilan umum ( postur tubuh , penampilan , kesadaran ) TTV
( TD, nadi, RR, BB)
Wajah dan Kepala
a. Wajah : ada tidaknya edema , cloasma gravidarum
b. Mata : ada tidaknya anemis pada konjungtiva , ikhterikpada
selera
c. Mulut : Bibir pucat/ tidak , kelembaban bibir, stomatitis,
gingivitis, adakah gigi yang tunggal , caries gigi, bau mulut
d. Leher : ada pembesaran kelenjar tyroid / tidak, , pembesaran
saluran limfe
e. Abdomen
Sebelum memulai pemeriksaan abdomen , ibu dianjurkan
untuk mengosongkan kandung kemih nya bila perlu

13
a. Priksa bentuk perut (melintang, memanjang
,asimetris ), linea alba , striae gravidarum , luka
bekas operasi , gerakan janin , DJJ
b. Pemeriksan palpasi leopod I- IV
f. Ekstremitas
a. Atas : oedema, reflek bisep ,/trisep .skin fold ,tonus otot
b. Bawah ; oedema, reflek patella, reflex homman sign ,
kekuatan tonus otot , kram kaki
g. Vulva- Vagina
Luka/ benjolan , edema pd vulva /vagina , leukore , keluaran
cairan /darah dari jalan lahir, hemproid , tanda chadwick ,
godell sign, hegar sign
 Persipan Persalian
 Obat- obatan yang dipakai saat ini
 Hasil pemeriksaan penunjang

1.8 Diagnosa dan Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Tujuan Intervensi

1. Ansietas Setelah dilakukan tindakan Pengurangan


keperawatan selam 1x 1jam kecemasan :
diharapkan pasien dapat
-gunakan pendekatan
mengurangi “kontrol
yang tenang dan
kecemasan diri :
Dengan Kriteria hasil : meyakinkan

-Pahami situasi kritis


Indikator A T
yang terjadi dari
prespektif klien
Mengurangi 1 5
penyebab
- identifikasi pada saat
kecemasa
terjadi perubahan
tingkat kecemasan
Mengurangi 2 5

14
rangsangan - bantu klien
lingkungan
mengidentifikasi situasi
ketika cemas
yang memicu
kecemasan
Mempertahanka 4 5
n hubungan

sosial

Gangguan
2. Setelah dilakukan tindakan Manajemen
Rasa
keperawatan selam 1x 1jam lingkungan
nyaman
diharapkan pasien dapat :kenyamana
meningkatkan “Manajemen
-tentukan tujuan pasien
lingkungan : Kenyamanan
Dengan Kriteria Hasil: dan keluarga dalam
mengelola lingkungan
dan kenyamanan yang
Indikator A T
optimal

Kesejateraan fisik 1 5
-sediakan kamar
terpisah jika terdapat
Kesejateraan 2 5 preferensi dan
psikologis kebutuhan pasien dan
keluarga untuk
Hubungan sosial 4 5 mendapatkan
ketenangan dan
Mampu 4 5 istirahat , jika
mengkomunikasikan memungkinkan
kebutuhan
- ciptkan lingkungan

Ket : yang tenang dan


1 : Sangat terganggu mendukung

15
2: Banyak terganggu
3: cukup terganggu
4: sedikit terganggu
5: tidak terganggu

3. Ketidak Setelah dilakukan tindakan Peningkatan Citra


efektifan keperawatan selam 1x 1jam Tubuh:
pola diharapkan pasien dapat -bantu pasien untuk
seksualitas meningkatkan “Pengetahuan : mendiskusikan
fungsi seksualitas perubahan - perubahan
Dengan Kriteria hasil :
bagian tubuh
disebabkan akibat
Indikator A T pertambhan berat badan
selama kehamilan
Anatomi 4 5
-tentukan perubahan
seksual
fisik saat ini apakah
berkontribusi pada citra
Perubahan 3 5
diri pasien
fisik terkait
usia -bantu pasien
mendiskusikan

16
Pengaruh 2 5 perubahan- perubahan
sosial disebabkan oleh
terhadap kehamilan normal
perilaku dengan cara yang tepat
seksual
pribadi

Konsekuensi 2 5
potensial
dari
aktivitas
seksual

Manfaat 1 5
menunda
aktivitas
seksual

Ket :
1. Tidak ada Pengetahuan
2. Pengetahuan terbatas
3. Pengetahuan sedang
4. Pengetahuan banyak
5. Pengetahuan sangat
banyak

4. Ketidak Setelah dilakukan tindakan Monitor nutrisi


efektifan keperawatan selam 1x 1jam
-timbang berat badan
Nutrisi < diharapkan pasien dapat
pasien
dari meningkatkan’’Satus Nutrisi :
kebutuhan Asupan Nutrisi
-monitor pertumbuhan
Dengan Kriteria hasil :
dan perkembangan

17
Indikator A T janin

- lakukan pengukursn
Asupan 4 5
antropometrik pada
Kalori
komposisi tubuh

Asupan 3 5 - monitor kecendrungan


Protein turun naiknya berat
badan
Asupan 3 5
lemak - identifikasi berat
badan terakhir

Asupan 4 5
Karbohidra

Asupan Serat 4 5
dan mineral

Ket :
1. Tidak adekuat
2. Sedikit adekuat
3. Cukup adekuat
4. Sebagin besar adekuat
5. Sepenuhnya adekuat

BAB III
PROFIL PUSKESMAS PUNTI KAYU

3.1 Sejarah Puskesmas Punti Kayu

18
Puskesmas Punti Kayu didirikan pada tahun 198 dengan wilayah kerja 1
(satu) kelurahan yaitu : Kelurahan Srijaya. Namun Pada tahun 1986 wilayah
kerja Puskesmas Punti Kayu menjadi 3 (tiga ) kelurahan yaitu : Kelurahan
Srijaya ,Kelurahan Talang Kelapa , Kelurahan Alang- alang lebar dan
kemudia terhitung sejak Januari 2001 , wilayah kerja puskesmas Punti Kayu
menjadi 2(dua) Kelurahan yaitu : Kelurahan Srijaya ,Kelurahan Talang
Kelapa. Dan pada tanggal 18 Agustus 2007 , Puskesmas Punti Kayu berada
pada Kecamatan Alang- Alang Lebar seiring dengan Adanya Pemekaran
kecamatan di Kota Palembang , kemudian 2007 Puskesmas menjadi 4
Kelurahan yaitu : Kelurahan Srijaya ,Kelurahan Talang Kelapa , Kelurahan
Alang- alang lebar dan Kelurahan Karya Baru pada Tahun 2010 di rombak
lagi menjadi dua kelurahan yaitu : Kelurahan Srijaya dan Kelurahan Karya
Baru
3.2 Visi Misi Puskesmas Punti Kayu
1. Visi : Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Puskesmas
Punti Kayu yang bermutu Prima , merata dan terjangkau
2. Misi :
- Melayani Masyarakat dengan Profesional
- Membina kemitraan dengan semua pihak
- Memberdayakan tenaga kesehatan dan masyarakat
- Meningkatkan sarana dan Prasarana kesehatan yang bermutu prima
3.2 Letak dan Wilayah Kerja
1. Data Geografi
Puskesmas Punti Kayu terletak di Kelurahan Srijaya Kecamatan Alang-
Alang Lebar wilayah sebagai berikut :
1. Sebelah Utara : Kelurahan Sukarame
2. Sebelah Timur : Kelurhan Sukajaya
3.Sebelah Selatan : Kelurahan Ilir Timur I
4. Sebelah Barat : Kabupten Banyuasin
Luas wilayah kerja Puskesmas Punti Kayu : 245 Km2, yang terdiri dari 2
Kelurahan yakni :
1. Kelurahan wilayah Srijaya
Luas wilayah : 400 Ha
Batas wilayah : Sebelah Utara Kelurahan Sukarame
Sebelah Selatan Talang Ratu
Sebelah Barat Kel Talang Kelapa
Sebelah Timur Suka Bangun
2. Kelurahan wilayah Karya Baru
Luas Wilaya : 760,55 Ha
Batas Wilayah : Sebelah Utara Kel Talang Kelapa

19
Sebelah SelatanKel. Srijaya
Sebelah Barat Alang-Alang Lebar
Sebelah Timur Kel.Sukarami
Jarak tempuh dari kelurahan ke puskesmas Punti Kayu
3.3 Program Puskesmas
Puskesmas Punti Kayu bertekad meberikan pelayanan keesehatan terbaik
yang bermutu dan berkelanjutan

3.3 Data Demografi


Data Kependudukan Masyarakat Puskesmas Punti Kayu

No Kelompok Umur (Tahun) Jumlah Penduduk

Laki- Perempua Laki- laki +


laki n Perempuan

1 2 3 4 5

1 0-4 tahun 809 772 1,581

2 5-9 tahun 297 319 616

3 10-14 tahun 1,233 1,346 2,579

4 15-19 tahun 1,415 1,842 3,257

5 20-24 tahun 2,351 2,518 4,869

6 25-29 tahun 2,941 3,146 6,087

7 30-34 tahun 2,646 3,014 5,660

8 35-39 tahun 4,315 4,587 8,902

9 40-44 tahun 4,262 4,512 8,774

20
10 45-49 tahun 234 260 494

11 50-54 tahun 242 278 520

12 55-59 tahun 197 201 398

13 60-64 tahun 4435 501 936

14 65-69 tahun 416 520 936

15 70-74 tahun 230 305 535

16 75+ tahun 297 342 639

Jumlaha Kota Palembang 21,377 23,296 44,673

BAB IV
LAPORAN KASUS
PEMERIKSAAN ANC PADA NY N DI PUSKESMAS PUNTI KAYU
4.1 Kasus
Ny. N umur 24 tahun datang ke puskesmas Tgl 28 Desember 2018 untuk
memeriksakan kehamilannya yang ke-2 dengan usia kehamilan 20 minggu ,
HPHT 21 Juli 2018 dan G2P1A0 , Pasien mengatakan, sering mual muntah ,
malaise pada usia kehamilan trimester pertama , belakang ini. Sulit untuk
BAB , ibu terkadang bangun di tengah malam , Pasien merasakan
kekhawatiran tentang kehamilan karena semakin dekat menuju persalina . Ibu
tidak mengetahui hal tersebut karena pada kehamilan sebelumnya ibu tidak
mengalami kejadian tersebut . hasil pemeriksaan fisik : Keadaan Umum :
Baik , komposimetris TD : 110/80mmHg N : 85x/menit , RR : 24x / menit
T : 360C . HPL : 28 April 2019

21
1. Pengkajian
Tanggal Masuk : 28 Desember 2018
Ruang/ kelas : Poli KIA
Tanggal Pengkajian : 28 Desember 2018
Jam : 09.00 WIB
A. Identitas Biodata

Nama : Novita Sari


Umur : 24 Tahun
Suku / Bangsa : WNI
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jl Pembangunan ,LrWakap II RT
3 RW 7
Nama Suami : Suparman
Umur : 31 Tahun
Suku /Bangsa : WNI
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaaan : Wiraswasta
Alamat
: JPembangunan ,LrWakap II RT3
RW7
B. Riwayat Keperawatan
1. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Mentruasi
- Haid Pertama : Umur 15 Tahun
- Teratur/ tidak teratur : Teratur
- Siklus : Normal /28 hari
- Lamanya : 7 hari
- Banyaknya : 3 x ganti pembalut / hari
- Keluhan : Tidak Ada
b. Riwayat Kehamilan , persalinan , dan Nifas yang lalu

No Um Temp Komplikas Penolong Bayi Nifas


ur
at i

22
Usia Persal Ibu Bayi BB/P Kea La Kea
keha inan BJK daan cta daan
milan si

1.
20 Bidan Td Tdk Bidan 31kg/ Nor Ad Nor
th k ada 48 cm mal a mal
ada

c. Genogran

Ket :

Laki – Laki Perempuan

d. Riwayat Kehamilam ini


1) G… P…. A… : G2P1A0
2) HPHT : 21 Juli2018
3) HPL : 28 April 2019
4) Keluhan – keluhan pada
a) Trimester 1 : Nyeri di bagian perut , Nokturia
mual munta , Malaise
b) Trimester I : Susah BAB dengan frekuensi 1x
sehari tetapi jarang dengan konsentrasi padat
c) Trimester III : -
d) Pergerakan janin pertama kali : Terdengar dengan
frekuensi 3-4 x dalam 1 jam
e. Keluhan yang dirasakan saat Ini ( bila ada Jelaskan )
Ibu mengatakan Susah BAB dengan frekuensi 1x
sehari jarang dengan konsentrasi padat
f. Persaan tentang kehamilan ini : senang , tapi sedikit khawatir
tentang proses persalinannya
g. Rencana Perawatan Bayi : Melakukan perawatan bayi secara
mandiri
h. Kesanggupan dan Pengetahuan Ibu tentang :

23
1). Persalinan :
ibu sudah megetahui proses persalinan melaluikelahiran
anak pertama
2). Breast Care : ibu sudah mengetahuinya dan menerapkannya
3). Menyusui dengan Benar :
Ibu sudah menerapkanya pada kehamilan Pertamanya
4). Kontrasepsi : Tidak Tahu
g. Riwayat Keluaarga Berencana :
ibu ingin menggunakan KB setelah kelahiran anak yang di
kandung saat ini

h . Riwayat Kesehatan
1). Penyakit yang pernah dialami Ibu : Tidak ada
2). Pengobatan yang didapat : Tidak Ada
3).Keluhan Saat Hamil :
a. Trimester I : Nokturia , mual muntah
b. Trimester II : Susah BAB frekuensi 1 x Sehari
Jarang dengan Konsentrasi Padat
c. Trimester III :-

4).Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak Ada

2. Riwayat lingkungan :Cukup Bersih -


3. Askep Psikososial Kultural :
4. Kebutuhan Dasar Khusus :

a. Pola Nutrisi
1) Frekuensi makan : 3 x Sehari
2) Nafsu makan : Meningkat akhir- akhir ini
3) Jenis Makanan : 4 Sehat 5 Sempurna meliputi
Karbohidrat,Protein Nabati dan Hewani,
Mineral
4) Makanan yang tidak disukai : Tidak Ada
b. pola eliminasi :
1). BAK :
a) Frekuensi : 4 x dalam sehari
b) warna : Kuning Pekat
c) keluhan : Tidak Ada
2). BAB :
a) Frekuensi : 1 x sehari/ jarang
b) Warna : Kehijauan

24
c) Konsentrasi : Padat
d) Keluhan : Konstipasi
c. Pola Personal Hygiene :
1). Mandi :
a) Frekuensi : 3x sehari
b) Sabun : pasien mengatakan menggunakan sabun pada saat
mandi
2) . Oral Hygiene
a) Frekuensi : 3x sehari
b) Waktu : Pagi, Sore dan sebelum tidur
3). Cuci Rambut :
a) Frekuensi : 2-3 x dalam sehari jika merasa panas
b) Shampo : Ibu mengatakan sering menggunakan shampoo ketika
cuci rambut
d. Pola Istirahat dan Tidur :
1) Lama tidur : 8 jam dalam sehari
2) Kebiasaan sebelum tidur : Menonton TV
3) keluhan : Tidak Ada
e. Pola Aktivitas dan Latihan : Pekerjaan sehari – hari IRT
f. Pola Kebiasaan yang Mempeng : Tidak Ada
aruhi Kesehatan

5. Pemeriksaan Fisik :
a. Kesadaran : Komposimetris
b. Tanda- tanda Vital :
1) Tekanan Darah : 110/ 70 mmHg
2) Nadi : 85x/ menit
3) Suhu : 360C
4) RR : 24x/ menit
5) BB Sekarang : 62Kg
6) BB Sebelum Hamil : 50 Kg

25
c. Kepala
1) Bentuk : Simetris
2) Rambut : Mudah rontok , kering
3) Kulit Kepala : Berminyak
4) Keluhan : Rambut Mudah Rontok dan Gatal
d. Mata
1) Konjungtiva : Tidak Anemis
2) Sklera : tidak ikhterik
3) Pupil : Tidak Ada
4) Lainnya Sebutkan : Tidak Ada

e. Hidung :
1) Reaksi Alergi : Tidak Ada
2) Sinus : Tidak Ada
3) Lainnya Sebutkan : Tidak Ada

f. Mulut dan tenggorokan


1) Gigi Geligi : Tidak Ada
2) Kesulitan Menelan: Tidak Ada
3) Lainnya Sebutkan : Tidak Ada

g. Dada dan Axila


1) Inspeksi : Tidak Ada
2) Palpasi : Tidak Ada
3) Auskultasi : Tidak Ada

h. Pernafasan :
1) Jalan nafas : wheezing
2) Irama : Tidak teratur
3) Kelainan : Tidak Ada
i. Sirkulasi Jantung :
1) Suara Jantung : S1 ,S2 normal
2) Irama : Teratur
3) Keluhan : Tidak Ada
j. Abdomen : Simetris
Palpasi :
a) Leopold 1 : Teraba
b) Leopod II : Teraba presentasi kepala janin diatas
c) Leopod III : Teraba bokong bayi berada di
sebelah kanan
d) Leopod IV : Teraba belum masuk PAP
3). Auskultasi : Djj janin terdengar , 150x/menit
k. Genitourinary : -
l. Ekstremitas :

26
1) Tugor kulit : Elastis
2). Warna Kulit : kulit normal tanpa benjolan
3). Pergerakan : Elastis
4). Lainnya Sebutkan : Tidak Ada
6. Pemeriksaan Penunjang :
a. Laboraturium : Tidak Ada
b. USG : Tidak Ada

4.2 Analisa Masalah Keperawatan

27
No Data Etiologi Analisa Masalah

1 DS: ibu Perubahan Psikologis Ansietas


merasakan berhubungan dengan
kekhawatiran perubahan besar
menjelang satus peran ditandai
Krisis situasional
persalina , berat dengan perubahan
badan ibu fisik Ibu
meningkat
Ketidak stabilan Hormon
DO :

- TD : 110/80
Dx : Ansietas
mmHg
- N : 85 x/ menit
- RR : 24x/menit
- BB sebelum
hamil : 52 Kg
- BB Setelah
Hamil : 60 kg

2 DS : ibu Sistem reproduksi Ketidakefektifan


mengatakan saat Pola seksual
ini takut untuk berhubungan dengan
berhubunga ,takut kurang terampil
vasikularisasi Servik
janin di dalam tentang alternative
perutnya yang berhubungan
terganggu dengan seksual
Sensitivitas Servik
ditandai dengan
kesulitan dalam
aktivitas seksual
Rangsangan seksual
terganggu

Dx :

Ketidak Efektifan Pola


Seksual

3 Ds: Sistem Urinaria Gangguan


28 Eliminasi urine
-Pasien
berhubungan dengan
mengatakan
anatomik ditandai
Penekanan Veikal Urinaria
4.3 Prioritas Diagnosis Keperawatan
1. Gangguan Eliminasi urine berhubungan dengan anatomik ditandai
dengan dorongan berkemih
2. Ketidakefektifan Pola seksual berhubungan dengan kurang
terampil tentang alternative yang berhunbungan dengan seksual
dibuktikan dengan kesulitan dalam aktivitas seksual
3. Ansietas berhubungan dengan perubahan besar ( mis status
ekonomi
, kesehatan fungsi peran , satus peran ditandai dengan perubahan fisik
Ibu.
4. ketidak efektifan pola nafas berhubungan dengan hiperventilasi
kehamilan ditandai dengan Takipnea .

4.4 Intervensi Keperawatan

N Diagnosa Perencanaan
Keperaw
o
atan
Tujuan Intervensi Rasional

-Supaya
1. Ansietas Setelah dilakukan Pengurangan
pasien terlihat
tindakan keperawatan kecemasan :
nyaman saat

29
dilakukan
selam 1x 1jam -gunakan
pengkajian
diharapkan pasien dapat pendekatan yang
mengurangi “kontrol tenang dan - supaya klien
kecemasan diri : meyakinkan merasa
Dengan Kriteria hasil :
nyaman dan
-Pahami situasi
percaya
kritis yang terjadi
Indikator A T kepada kita
dari prespektif
untuk
klien
Mengurangi 1 5 membantu
penyebab klien
kecemasa - identifikasi pada
menemukan
saat terjadi
solus dari
perubahan tingkat
permasalahan
kecemasan
Mengurangi 2 5 nya
rangsangan - bantu klien
lingkungan - untuk
ketika cemas mengidentifikasi
menciptakan
situasi yang
komunikasi
memicu kecemasan
teraupetik

Mempertahanka 4 5 yang efisien


n hubungan

sosia

Ket :

1 Terganggu

2 Banyak terganggu
3 Kadang- kadang
terganggu
4 Sedikit terganggu
5 Tidak terganggu

30
Ketidak Setelah dilakukan Peningkatan Citra - agar pasien
efektifan tindakan keperawatan Tubuh : lebih
2
pola selam 1x 1jam -bantu pasien untuk memperhatik
seksualit diharapkan pasien dapat mendiskusikan an
as meningkatkan perubahan- penampilan
“Pengetahuan : fungsi perubahan bagian dirinya
-agar pasien
seksualitas tubuh disebabkan
Dengan Kriteria hasil : bisa
akibat pertambhan
memahami
berat badan selama
peran
Indikator AT kehamilan
barunya
-untuk
-tentukan
Anatomi 4 5 mengurangi
perubahan fisik
seksual stressor yang
saat ini apakah
dialami oleh
berkontribusi pada
Perubahan 3 5 pasien
citra diri pasien
fisik terkait -agar pasien
usia dapat
-bantu pasien
meningkatka
mendiskusikan
Pengaruh 2 5 n
perubahan-
sosial kepercayaan
perubahan
terhadap dirinya
disebabkan oleh
-membantu
perilaku kehamilan normal
klien untuk
seksual dengan cara yang
menjaga pola
pribadi tepat
makan saat
ini
Konsekuensi 2 5
potensial dari
aktivitas
seksual

31
Manfaat 1 5
menunda
aktivitas
seksual

Ket :
1 Tidak
ada Pengetahuan
2 Pengetahuan
terbatas
3 Pengetahuan
sedang
4 Pengetahuan
banyak
5 Pengetahuan
sangat banyak
Ketidakef
3. Setelah dilakukan Monitor - agar pasien
ektifan
tindakan keperawatan pernafasa : tidak
Pola
selam 1x 1jam mengalami
Nafas
-monitor kecepatan
diharapkan pasien dapat penurunan
,irama ,kedalaman
meningkatkan kesadaran
dan kesulitan
“Kelelahan: Efek yang secara tiba-
bernafas
mengganggu “ tiba
-agar
-monitor suara
Dengan kriteria hasil : mengurangi
nafas tambah
sterosor pada
seperti mengorok
pasien
Indikator AT
-agar
-monitor pola nafas
mengindentifi
Penurunan 3 5 misal bradipneu,
kasi kondisi
energi takpnue
terbaru pasien

-palpasi
Ganguan 3 5

32
dengan kesimetrisan
aktivitas ekspani paru
sehari- hari
-Auskultasi suara
nafas , catat area
Perubahan 2 5 dimana terjadi
status nutrisi penurunan atau
tidak adanya
Gangguan 2 5 ventilasi dan
Aktifitas fisik keberadaan suara
nafas tambahan
Gangguan 1 5
alam Perasaan

Ket :

1. berat

2. cukup berat

3. sedang

4. ringan

5. tidak ada

33
Ganggua
4. Setelah dilakukan Bantuan -agar dapat
n
tindakan keperawatan Perawatan Diri : menyamakan
Eliminasi
selam 1x 1jam Eliminasi presepsi
Urine
diharapkan pasien dapat kepada pasien
-pertimbangkan - agar ketika
meningkatkan
budaya dari pasien psien berkemi
“Eliminasi Urine
Dengan kriteria hasil : saat mepromosikan tidak terjadi
aktifitas perawatan infeksi
-agar pasien
diri
Indikator AT
aman dan
-fasilitasi nyaman
Pola eliminasi 3 5 - agar tidak
kebersihan toilet
terjadi edema
setelah
Bau urin 3 5 pada pasien
menyelesaikan
eliminasi
Jumlah urin 1 5
-beri privasi selama

Warna urin 2 5 eiminasi

-monitor integritas
Intake cairan 4 5
kulit pasien

Ket :

1. sangat terganggu

3 banyak terganggu
3.cukup terganggu
4.sedikit terganggu
5.tidak terganggu

34
4.5 Implementasi Keperawatan

No Diagnosis Tanggal/waktu Tindakan Respon TTD


Keperawatan

1. Ansietas 29 Desember Memberikan Baik


2018, 10 .00 informasi
rileksasi pada
kehamilan
trimester II

2. Ketidakefektifan 29 Desember -Membantu Baik


Pola Seksualitas 2018, 10.00 pasien
memisahkan
penampilan
fisik dari
perasaan
berharga
secara pribadi

3. Ketidak 29 Desember memonitor Baik


efektifan Pola 2018, 10.00 suara nafas
Nafas tambah
seperti
mengorok

-monitor pola
nafas misal
bradipneu,

35
takpnue

4. Gangguan 31 Desember memonitor Baik


eliminasi Urin 2018, 10.00 integritas
kulit pasien

36
4.6 Evaluasi Keperawatan /Catatan Perkembangan

Tanggal Diagnosis Perkembangan TTD


Waktu Keperawatan

S : Pasien
31 Desember Ansietas
mengatakan tidak
2018/ 12.15
cemas lagi

O: 28x/menit

85x/ menit

A: pasien sudah
diberi
informasikan
teknik rileksasi
untuk mengurangi
kecemasan

P : Intervensi di
hentikan

37
S: Pasien telah
31 Desember Ketidak efektifan
mengerti tentang
2018/12.15 pola seksualitas
pola seksualitas

O : keputihan
tidak berbau dan
tidak pekat

A : implemntasi
perlu di lanjutkan

P : Intervensi

Dihentikan

38
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Analisis Teori dan dilapangan Terkait Ibu hamil di poli KIA Puskesmas
Punti Kayu
Dari hasil yang sudah dilakukan kami telah menetapkan bahwa ada
beberapa persamaan dan perbedaan dari laporan kasus yang telah di teliti
dengan tinjauan teoritis, yaitu :
1.Persamaan
a. Pemeriksaan fisik
Dari hasil pemeriksaan fisik pada ibu hamil di temukan bahwa TTV
pada ibu hamil sesuai dengan teori yang di jelaskan , dimana , berat
badan meningkat selama kehamilan
b. Format pengkajian yang kami lakukan di Poli KIA sama dengan
keluhan yang di rasakan pasien saat ini
c. Pemeriksaan leopod yang dilakukan di lapangan sesuai dengan teori
dimana pemeriksaan leopod pertama untuk mengetahui tinggi fundus
Uteri janin , leopod kedua untuk menentukan posisi samping janin
apakah bokong janin berada di kanan atau di kiri , leopod ketiga untuk
mengetahui apakah janin sudah memasuki pintu atas panggul dan
leopod ke empat untuk mengetahui posisi bayi apakah kepala sudah
masuk PAP jika presentasi nya kepala maka ibu dapat melahirkan
normal dengan bukaan lengkap
d. Ketika dilakukan pemeriksaan palpasi pasien tampak tenang dan
membuat jantung janin terdengar sehingga perhitungan jantung janin
yang kami ukur sesuai dengan teori dan perhitungan fundus uteri
sesuai dengan apa yang ada di dalam teori

2. Perbedaan

39
a. Pasien datang ke Puskesmas Punti Kayu mengatakan keluhannya
setelah
dilakukan home visit pasien baru menyatakan keluhannya .
b. secara teoritis pada kehamilan trimester kedua dilihat adanya perubahan
fisik ,namun setelah dilakukan pengkajian tidak ada perubah fisik ibu
yang sesuai dengan teori misalnya ada bengka di kaki , muka berjerawat
c. pada trimester kedua ini masalah keperawatan yang muncul salah
satunya adalah ketidakseimbangan nutrisi kurag dari kebutuhan namun
setelah dilakukan pengkajian ibunya mengakatakan nafsu makannya
kembali normal dan meningkat .
d. berdasarkan teori tekanan darah meningkat namun setelah di monitor
TTV tekanan darah ibu menurun .
e. ketika dilakukan pemeriksaan ibu menyatakan tidak dilakukan
pemeriksaan servik namun berdasarkan teori ibu seharus nya
melakukan pemeriksaan servik
f. ketika dilakukan pengkajian ibu mengatakan belum mendapat imunisasi
TT dari petugas kesehatan , namun berdasarkan teori yang kami baca
ibu seharusnya di berikan imunisasi TT karena pada kehamilannya
sekarang sudah masuk ke hamilan 28 minggu seharusnya ibu
mendapatkan imunisasi TT pertama agar terhindar dari Anemia

40
BAB VI
Penutup
6.1 Simpulan
Periode Antenatal /masa sebelum lahir adalah periode awal perkembangan
manusia yang dimulai sejak konsepsi, yakni ketika indung telur (ovum)
wanita dibuahi oleh sperma laki-laki sampai dengan waktu kelahiran seorang
individu. Masa ini pada umumnya berlangsung selama 9 bulan kalender atau
sekitar 280 hari sebelum lahir. Pada Atenatal kita harus tahu mulai dari
Anatomi fisiologi, etiologi ,Patofisiologi, Pathway , manisfestasi klinik ,
Pemeriksaan penunjang serta data pengkajian dan Asuhan Kperawatan
Antenatal secara teoritis.
Laporan kasus yag kami buat ini berisikan kasus pada pasien Ibu Antenatal
yang berkunjung ke Poli KIA Puskesmas Punti Kayu yang setlah dilkukan
pengkajian ditemukan beberapa masalah keperawatanya seperti
Ansietas,ketidakefektifan Pola Seksualitas , Ketidak efektifan Pola Nafas dan
Gangguan Eliminasi
6.2 Saran
Setelah di lakukan penyusunan Laporan dan terbentuknya laporan ini di
harapkan adanya perbaikan dalam saranan dan prasaannya yang dapat
membantuk dalam menyelesaikan Laporan ini , dan kami harapkan agar
puskesmas Punti Kayu dapat menjadwalkan rutin untuk pemberian
Penyuluhan dan Senam sehat kepada masyarakat demi terciptanya pelayanan
kesehatan yang primada

DAFTAR PUSTAKA

41
Benedice , granaldina M, dkk.2017 “ Nursing Intervention Classification (NIC)’’.
Elsevier Singapore Pte Ltd : GEC
Nugroho, Taufan. 2014. Buku Ajar Obstetri untuk Mahasiswa Kebidanan.
Yogyakarta : Nuha Medika
Nurarif, Amin Huda dan Kusuma Hardhi. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis & Nanda Nic-Noc Edisi Revisi Jilid 2.
Nurhati, Ummi. 2015. Buku Pintar Kehamilan Lengkap 9 Bulan Yang
Menakjubkan. Jakarta : Garamond

Lampiran

42
43

Vous aimerez peut-être aussi