Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DAFTAR ISI.............................................................................................................................1
PROBLEM CASE...............……………………………................….....………………...….2
I. CEREBRUM....................................................................................……………….......5
II. CEREBELLUM.........................................................................…………......……..…9
II.I. ANATOMI...................................................................................................9
II.II. HISTOLOGI..................................................................................................10
III.II. EQUILIBRIUM...............................................................................................20
IV. PROPIOCEPTION.........................................................................................................26
VII.I. BETAHISTINE..................................................................................35
VIII. PEMERIKSAAN........................................................................................................38
VIII.I. PENDENGARAN......................................................................................38
VIII.II. PENGLIHATAN..........................................................................................40
VIII.III. REFLEX...................................................................................................43
1
VIII.IV. MAGNETIC RESONANCE IMAGING........................................................44
2
PROBLEM CASE 3 NBSS
Page 1
Mrs. Desi Kania 30tahun
Chief Complain:
- Sensasi berputar pada saat masak 1 jam yang lalu dan memburuk saat menggerakkan
kepala
- Mual muntah
Data :
Page 2
Physical Examination:
Neurological Examination:
ENT examination
Laboratory data:
Page 3
Brain MRI: Normal
Diagnosis: BPPV
4
I. CEREBRUM
I.I. VASKULARISASI OTAK
arch of
aorta
Left Left
Brachiocep
common subclavian
halic trunk
artery artery
Right Left
Right common Left internal Left external
subclavian Vertebral
carotid artery carotid artery carotid artery
artery artery
melewati melewati
anterior, middle, Basillar
foramen carotid
cerebral artery artery
magnum canal
anterior, posterior
Basillar
middle, cerebral
artery
cerebral artery
artery
posterior
cerebral
artery
1. Arteria ophtalmica
2. Arteria comunicans posterior
3. Arteria choroidea
4. Arteria cerebri anterior: berjalan ke depan dan medial, masuk ke fissura longitudinalis
, melengkung ke belakang corpus callosum
4.1.Arteria comunicans anterior
4.2.Cabang-cabang kortikal ke seluruh bagian medial korteks serebri dan 1 inci
permukaan lateral korteks serebri
4.3.Cabang-cabang sentral ke nukleus lentiformis, caudatus dan capsula interna
5
5. Arteria cerebri media: berjalan ke dalam sulcus cerebral lateralis
5.1.Cabang-cabang kortikal ke permukaan lateral hemisfer, permukaan inferolateral
hemisfer, dan polus oksipitalis
5.2.Cabang-cabang sentral
1. Rami meningei
2. Arteria spinalis posterior
3. Arteria spinalis anterior
4. Arteria inferior posterior cerebelli ke permukaan inferior vermis, hemidfer
cerebellum, medulla oblongata, plexus choroideus ventriculus quarti
1. Arteria pontis
2. Arteria labryinthi masuk ke acusticus internus meatus kemudia ke telinga bagian
dalam
3. Arteria anterior-inferior cerebelli
4. Arteria superior cerebelli
5. Arteria cerebri posterior: melengkung ke sekeliling mesensephalon
5.1.Cabang-cabang kortikal ke permukaan inferolateral dan medial lobus temporalis,
permukaan medial lobus oksipitalis
5.2.Cabang-cabang sentral ke thalamus, glandula pinealis
5.3.Ramus choroideus ke plexus choroideus ventriculus lateralis dan tertii
6
7
I.II. AUTOREGULASI
Cerebral blood flow di-autoregulasikan sangat baik pada rentan tekanan darah arteri antara
60-180mmhg
8
II. CEREBELLUM
II.I. ANATOMI CEREBELLUM
Cerebellar cortex
Deep white matter
Deep nuclei
Peduncle
Cerebellum terdiridaritigalobus :
Floccunodular lobe
Anterior lobe
Posterior lobe
9
Secarafungsionalserebellummempunyaitigafungsi :
1. Vestibuloserebellum
Bagianinipadaprinsipnyaterdiriataslobusflokunodularserebellarkecil(terletak di
bawahserebellum posterior) dandekatdenganbagianvermis.bagianinimenyediakansirkuit
neuron untukgerakankeseimbangantubuhdanmengontrolgerakanmata.
2. Spinoserebllum
Bagianinisebagianbesarterdiridarivermisserebellum posterior & anterior di
tambahzonaintermedia yang
berdekatandenganpadakeduasisivermis.Bagianiniterutamamerupakansirkuituntukmengkoo
rdinasigerakan-gerakanbagian distal anggotatubuh,khususnyatangandanjari.
3. Serebroserebellum
Bagianiniterdiridarizona lateral hemisfer.Bagianinimenerimasemua
inputdarikorteksserebrimotoriksertakorteksserebrisensorik.
Berfungsiuntukmerencanakangerakan volunteer tubuhdananggotatubuh.
Sell granular
4-5 dendritnyaberbentukseperticakar , berkontakdengan input serabutsaraf yang
sepertilumutkesubstansi alba
Axon berjalankelapisan molecular membentuk T-junction yang
kemudiansejajardenganbentuk folia
10
2. Lapisanpiriform
Lapisantengah, terdiridarisatu sell
Sell purkinje
Neuron golgitipesatu yang besar
Bentuknyasepertibotol
Dendritnyabercabangke molecular layer,cabangawalbiasanyatebal
Axon memanjangsampaisubstansi alba yang di selubungimyelin,ada yang
langsungbersinaps di vestibular nuclei,ada yang di deep nuclei
3. Lapisan molecular
Lapisan paling luardanmempunyaiduajenis sell
Sell basket
Sell inimembentuk basket (keranjang) oleh axon-axonnyapada sell purkinje
Sell stellate
Berbentuksepertibintang
Dendrite dan axon cenderungsejajardenganbentuk folia
11
III. VESTIBULOCOCHLEAR
III.I. HISTOLOGI TELINGA
Fungsi telinga berhubungan dengan Pemeliharaan keseimbangan dan pendengaran. Dimana
telinga sendiri dibagi menjadi beberapa bagian :
Selain orga auditorik, telinga dalam juga mengandung orga vestibul yang memungknkan
tubuh memelihara keseimbangan.
TELINGA LUAR
Auricula atau pinna, yang mana terdiri atas : lempeng kartilago elastis irregular berbentuk
corong yang ditutupi secara erat oleh kulit, fungsinya untuk menghantarkan gelombang suara
kedalam telinga, dimana pinna ini epitelnya berbentuk epitel skuamousa berlapis.
Meatus acusticus externus : suatu saluran yang terjulur dari permukaan lateral kepala.
Dilapisi dengan epitel skuamousa berlapis. Meatus acusticus externus terbentang dari lubang
12
auricula ke membran timpani (gendang telinga). Potongan dinding ini pada sepertiga (1/3)
bagian luar :
Memeperlihatkan lapisan kulita yang mengandung folikel rambut kecil (F), kelenjar sebasea
(SG) dan kelenjar keringat apokrin termodifikasi yang disebut kelenjar seruminosa (CG).
Sekresi dari kedua kelenjar tersebut membentuk suatu produk kuning berminyak atau
menyerupai lilin yang disebut serumen (C) yang memiliki sifat antimikroba protektif.
Pada ujung bagian dalam meatus acustikus externus terdapat membran timpani (gendang
telinga). Dimana epitel luarnya : epidermis dan permukaan dalamnya dilapisi oleh epitel
selapis kuboid yang menyatu dengan lapisan rongga timpani yang dipisahkan oleh jaringan
ikat fibrosa yang terdiri dari kolagen dan elastin dan fibroblas.
TELINGA TENGAH
Rongga timpani dilapisi oleh epitel selapis kuboid yang berada dilamina propia yang melekat
pada periosteum.
Disebelah anterior berhubungan dengan faring melalui tuba auditorius (tuba eustachii atau
tuba pharyngotympanica) dimana epitelnya yaitu epitel bertingkat silin dris bersilia.
Disebelah posterior berhubungan dengan rongga mastoid yang bberisikan udara pada ostium
temporale.
Pada dinding medial telinga tengah terdapat 2 area berlapis memebran dan tidak bertulang:
13
Fenestra ovalis
Fenestra rotunda
Membran timpani berhubungan dengan fenestra ovalis melalui tullang malleus ang menempel
pada jaringa ikat membran timpani dan stapes yang melekat pada jaringan ikat fenestra
ovalis. Tulang tulang ini dilapisi oleh epitel selapis gepeng dan terdapat 2 otot kecil yang
berinsersi di malleus dan satapes, yang membatasi pergerakann osicula dan membantu
melindungi telinga dalam dari bunyi yang terlalu keras.
TELINGA DALAM :
Regio internal telinga terdiri atas sebuah rongga di ostium temporale, labirin tulang, yang
menampung suatu labirin membranosa mencakup organ vestibular untuk sensai
kesetimbangan dan keseimbangan (labirin vesikular: sacculus, utriculus, dan ductus
semicircularis) ndan koklea untuk sensasi pendengaran.
Coclea teridiri dari 2,5 putaran membentuk modiolus. Modiolus terdiri dari pembuluh darah
dan mengelilingi badan sel dan prosessus cabang acusticus saraf CN VIII di ganglion
cochleare atau ganglion spirale.
1. Labirin bone : perilimfe :ion yang serupa dengan cairan CSF dan cairan ekstrasel
jaringan lain. Dan sedikit protein. Fungsinya : menahan dan menyangga labirin
membranosa tertutup yang melindunginya dari dinding keras labirin bone.
2. Labirinh membranosa :endolimfe: mengandung sedikit protein dan kalium yang tinggi
(150mm) dan natrium yang rendah (16mm). Dihasilkan oleh kapiler di stria vastularis
di dinding ductus cochlearis.
Terdiri atas suatu selubung titpis jaringan ikat tang dilapisi epitel selapis gepeng.
a. Dua area sensori, muucula, berada di didinding epitelial utriculous dan sacculus di
kompleks vestibular. Kedua makula serupa secara histologis dan mengandung sel
mekanoreseptor yang disebut sel rambut yang menggunakan gravitasi dan pergerakan
endolimfe untuk mendeteksi orientasi kepala yang diam dan percepatan linear pada
kepala yang bergerak.
14
b. Makula terdiri dari :
- Sel rambut
- Sel penyokong
- Dan ujung cabang vestibular CN VIII
Permukaan apikal sel rambut dilapisi oleh lapisan atau membran otolitik gelatinosa
dan ujng basal sel memiliki hubungan sinaps dengan serabut saraf.
Sel rambut dan berkas rambut terdapat 2 tie sel rambut di makula dan crista.
15
Stereosilia tersusun dalam barisan yang meningi, dan stereosilia tertinggi berdekatan denga
kinosilium. Dengan kanal MET pada ujung stereosilia yang memperlihatkan regio-padat-
elektron yang memiliki kanal kation dan protein yang terlibat dalam trnsduksi
mekanoelektrik (MET)yang mengubah aktivitas mekanis stereosilia menjadi aktivitas elektrik
didalam sel rambut.
Antar stereosilia yang berdekatan dihubungkan oleh tip links dan penghubung samping
(protein)dan memiliki tipe protein cadherin yang sangat panjang.
16
Otolit merupakan struktur kristalin dibagian luar membran otolit. Setiap otolit merupakan
suatu struktur yang agak panjang dengan ukuran hingga 5x10 mm, dan terdiri atas kalsium
karbonat paad matriks proteoglikan. Keberadaan otolit membuat membran otolit lebih berat
ketimbang endolimfe saja, sehingga stereosilia yang terbenam dalam membran ini oleh
gravitasi atau pergerakan kepala.
DUCTUS SEMISIRCULARIS
17
Ketida ductus semicircularis merupakan bagian labirin membranosa yang memiliki bentuk
umum yang sama sepeerti canalis semicircularis dilabuirin tulang. Masing-masoing
terjulurdari dan kembali ke dinding utriculus. Duktus tersebut beraddadibidang spesial yang
berbed, dan kira-kira tegak lurus satu sama lain.
Pelebaran ujung ampula disetiap ductus semicircularis memiliki suatu area mekanoreceptor
mirip-rabung memanjang yang disebut crista ampularis . Rabung disetiap crista ampularis
tegak lurus terhadap aksis panjang duktus. Crista secara histologi serupa dengan makula,
dengan selrambut, sel penyokong, dan ujung saraf. Akan tetapi, lapisan protreoglikan
kbernama cupula yang melekat pada berkas rambut sel sensoris lebih tebal dan tidak
memiliki otolit. Cupula terbentang sepenuhnya melalui ampulla yang berkontak dengan
dinding non sensoris yang berhadapan.
DUCTUS COCHLEARIS
Ductus cochlearis, suatu bagian labirin membranosa yang berhubungan dengan saculus dan
biasa disebut sebagai reseptor suara. Panjangnya 35 mm, bergelung 2,5 kali dan dikelilingi
ruang perilimfatik khusus.
Organ spiral (SO) berada pada dinding basal ductus cochlearis (CD). Ductus ini terisi
endolimfe yang dihasilkan pada stria vaskularis (STV), suatu hubungan unik antara sel epitel
kolumnar dengan sejumlah besar lipatan basal dan kapiler diperiosteum tulang. Pada salah
satu sisi ductus cochlearis terdapat scala vestibull dan scala thympanii (ST) yang terisi
perilimfe dan bersambung dai apeks koklea. Badan sel neuron bipolar pada ganglion spirale
(SG) mengirimkan dendrit ke sel rambut organ spiral dan akson ke inti koklear.
18
19
III.II. KESEIMBANGAN (EQUILIBRIUM)
Tipe
20
equilibrium
Ada 2 tipe equilibrium :
1. Statis Equilibrium
- Memiringkan kepala
- Linear acceleration/deceleration, misalnya : saat berada di mobil yang berjalan pelan atau
saat berada di lift.
2. Dynamic Equilibrium
Definisi : mempertahankan posisi tubuh ( terutama kepala ) saat respon rotational (
berputar ) acceleration atau deceleration.
Organ reseptor untuk equilibrium disebut vestibular apparatus, yang terdiri dari:
a. Makula
Merupakansebuah area yang terdiridaribanyak hair cells, nerve, supporting cells, dan
lain-lain.
Macula ini menyediakan informasi sensorik pada posisi kepala dan diperlukan untuk
mempertahankan posture dan keseimbangan, mendeteksi linear acceleration dan
deceleration.
21
Pada permukaan hair cells terdapat 40-80 stereocilia dan 1 kinocilium ( berdiri
melebihi stereocilium terpanjang )
Di sekitar hair cells terdapat columnar supporting cell yang mensekresikan thick,
gelatinous dan glycoprotein layer yang disebut otolithic membrane.
Lapisan dense calcium calcium carbonate crystals disebut otolith, yang memanjang
di atas permukaan otolithic membrane.
Karena otolithic membrane berda di atas macula,,, jika kita menggerakkan kepla ke
depan → otolithic membrane akan ditarik oleh gravitasi → otolithic membrane akan
turun di atas hair cell pada arah pergerakan → hair bundle melengkung
c. Semicircular duct
Semicircular duct berfungsi untuk dynamic equilibrium.
Ada bagian yang membesar dari setiap duct yang disebut ampulla. Di dalam ampulla,
terdapat daerah yang meninggi yang disebut crista. Setiap crista terdiri dari hair cell dan
supporting cell.Crista ini dilapisi oleh massa gelatinous material yang disebut cupulla .
Ketika kita menggerakkan kepala ,,, semicircular duct dan hair cell juga akan ikut
bergerak tetapi endolymph yang berada di dalam ampulla tidak ikut bergerak ( stationary
).
Bersamaan dengan pergerakan hair cells sepanjang endolymph yang tidak bergerak ,
maka hair cells melengkung ke arah pergerakan.
Melengkungnya hair cell akan menghasilkan potensial reseptor sehingga impuls saraf
berjalan sepanjang vestibular branch dari vestibulocochlear ( VIII )nerve
22
Equilibrium Pathway
1. Nuclei nerve Occulomotor , trochlear dan abducens : untuk mengontrol gerakan mata dan
kepala untuk mempertahankan focus pada objek penglihatan
2. Nuclei Accessory nerve : untuk mengontrol pergerakan kepala dan leher dalam
mempertahankan equilibrium
3. Vestibulospinal tract : menyampaikan impuls ke spinal cord untuk muscle tone di skeletal
muscle dalam mempertahankan equilibrium
4. Vestibular area di parietal lobe cerebral cortex : agar kita sadar akan posisi dan pergerakan
kepala.
1. Impuls visual dari retina dan impuls proprioceptif dari otot-otot mata, akan mengirim
informasi tentang jarak dari objek-objek luar ke mata.
Impuls ini di kordinasikan dengan informasi sensori dari labirynth (telinga dalam) dan leher
untuk menstabilkan tatapan ketika ada pergerakan badan atau kepala.
23
2. Impuls dari proprioceptor dari otot dan sendi, terutama leher akan member informasi
tentang possisi kepala terhadap bagian badan lain.
Mekanisme :
Impuls vestibular dan non vestibular ditransmisi ke vestibular nuclei dari batang otak
Visual Information
Mata membantu agar tetap focus pada titik utama untuk mempertahankan
keseimbangan dan monitor tubuh selama melakukan gerakan static atau dinamis.
Informasi visual juga verperan dalam mengidentifikasi dan mengatur jarak gerak
sesuai lingkungan sekitar.
Tiap kali ada pergerakan, sinyal dari duktus semisirkular menyebabkan mata berotasi
kea rah yang sama atau berlawanan dari pergerakan kepala, dimana prosesnya karena
24
ada refleks dari vestibular nuclei dan medial longitudinal fasciculus yang kemudian
menuju ke oculomotor nuclei dan menyebabkan pergerakan mata.
Gangguan informasi visual dapat menyebabkan equilibrium tubuh terganggu. Namun,
beberapa orang dengan destruksi bilateral vestibular apparatus memiliki equilibrium
yang hampir sama dengan normal selama mata mereka terbuka dan semua pergerakan
dilakukan perlahan. Jika mata tertutup dan dilakukan pergerakan yang mendadak,
orang tersebut akan langsung kehilangan semua control keseimbangannya.
25
IV. PROPIOCEPTION
Propioception sendiri termasuk kedalam sensasi, dimana berdasarkan lokasinya
senssasi sendiri dibagi menjadi tiga yaitu sebagai berikut:
Jadi, dapat disimpulkan bahwa propioception adalah sensasi yang didapat melalui
stimulasi dari dalam tubuh mengenai posisi dan aktivitas otot tertentu yang dipantau oleh
Propioceptor yang terdiri dari muscle spindle, golgi tendon, dan joint kinesthetic receptors.
Muscle Spindle
Merupakan salah satu propioceptor di skeletal muscle yang memonitor perubahan
panjang otot skelet dan berpartisipasi dalam stretch reflex. Muscle spindle adalah organ
yang tertutup dalam kapsul. Ditemukan diseluruh otot tubuh secara parallel dengan serat
extrafusal. Dalam spindle ada serat kecil intrafusal. Ditengah dibungkus oleh dendrite
sensorik dan aferen muscle spindle. Intrafusal dipersarafi oleh neuron eferen (Gamma
Motor Neuron) yang dimana peran GMN adalah menjaga sensitivitas otot spindle.
Golgi Tendon
Terletak di junction of tendon dan muscle, dengan panjang 1-1,5mm, diameter 0,5
mm. Berfungsi untuk menghambat kontraksi otot yang berlebihan. Dimana dendrite
sensorik dalam golgi tendon terjalin dengan kolagen fibril.
26
IV.I. PATHWAY PROPEOCEPTION
Ke Cerebellum ke Cerebrum
Trigeminothalamic pathway.
27
V. PUSAT MUAL DAN MUNTAH
1) Mual:
o Gejalaawaldarimuntah
o Perasaantidakenakdibagiantenggorokan& epigastrium
o Ada beberapaperubahanaktivitas GIT (↑ saliva, ↓ tonus gaster, antiperistaltik,
↑ tonus duodenum & jejunum)
o Gejala&tandamual: pucat, ↑ saliva, ↑keringat, takikardi, ↑pernapasan
2) Retching:
o Usaha involunteruntukmuntah
o Terdiridari: pernapasan spasmodic (gerakaninspirasi thorax & abdomen) dan
pylorus – antrum distal berkontraksisaat fundus relaksasi
3) Muntah:
o Suatu reflex yang menyebabkandoronganekspulsiisilambungan&ususkemulut
o Suatucaratraktus GI untukmembersihkanisinyaketika hamper semuabagianatas
GIT teriritasisecaraluas&terangsang
o Bagian yang berperan:
- Kontraksiotot abdomen
- Kontraksilambung& GIT lainnya
- Pembukaan sphincter esophagus
Mekanisme:
28
Nantinyaakankebagianpusatmuntah (nucleus of tractussolitarius) di daerahpostrma medulla
oblongata di dasarventrikel ke-4 di brainstem.
Impuls motoric
Anti peristaltic:
Dimulaidari ileum ketraktusatas (kecepatan 2-3 cm/s). Sampai duodenum (3-5
menit). Lalukontraksi duodenum, masukkelambung, kontaksilambung&relaksasi
lower esophageal sphincter, masuk esophagus, kontraksiotot abdomen & diaphragm
& relax upper esophageal sphinter, terjadilah MUNTAH.
Saatsebelummuntah:
Saatbernapasdalam
Naiknyatulanglidah& larynx (menarik sphincter UES)
Penutupanglotis (cegahmasukparu-paru)
Pengangkatanpalatummolle (tutup nares posterior)
29
VI. DIZZINESS DAN VERTIGO
Dizziness (pseudovertigo) ialah suata gejala yang sangan umum, tidak spesifik biasa
digunakan oleh pasien untuk menggambarkan rasa seperti bergoyang (swaying), weakness,
faintness, dan kepala ringan.
Vertigo ialah seluruh ilusi pergerakan atau posisi, dapat berupa ilusi subjective dan
objective. Dimana subjective itu, bila ilusi berupa pergerakan diri penderita. Sedangkan
objective, bia ilusi berupa pergerakan dari lingkungan sekitar.
Vertigo
1. Pengenalan dari vertigo tidak sulit, objek di lingkungan sekitar berputar atau bergerak
secara ritmis ke satu arah atau adanya sensasi berputar pada kepala dan badan.
Terdapat pergerakan ke atas dan bawah pada badannya, namum biasanya terasa pada
bagian kepala.
2. Pada saat berjalan pasien merasa tidak seimbang dan akan bergerak ke satu sisi, atau
terdapat sensasi pada pasien seperti tarikan magnet.
3. Oscillopsia (sebuah ilusi pergerakan dari lingkungan, terutama ketika di induksi oleh
pergerakan kepala.
4. Terdapat tambahan keluhan seperti mual,muntah pucat,berkeringat,sepresi, dan sulit
berjalan
5. Pasien merasa gejala hilang jika dalam posisi berbaring atau duduk.
Pseudovertigo : Merasa bergoyang (swaying) ,kepala ringan seperti sedang berenang atau
kadang-kadang ada rasa tidak seimbang, seperti jalan di udara dan beberapa sensasi aneh
lainnya dari kepala, terjadi ketika pasien gelisah atau cemas
VI.I. VERTIGO
DEFINISI
Seluruh ilusi pergerakan atau posisi, dapat berupa ilusi subjektif maupun objektif.(Adam &
Victor’s).
30
Seizure
Multiple sclerosis
Presinkop(nearsinkop)
b. Peripheral vertigo : etiologinya pada telinga
Benign paroxysmal position vertigo
Dicetuskan oleh gerakan kepala mendadak atau perubahan posisi tubuh
seperti berguling di tempat tidur.Disebabkan oleh akumulasi debris dalam
kanal semisirkular.
Labirintitis
Radang ada labirin telinga dalam.
Penyakit Meniere
c. Perbedaan vertigo central dan perifer
d. Fisiologis vertigo
Vertigo juga biasa terjadi pada individual normal. Berikut ini merupakan keadaan-keadaan
dimana vertigo bisa terjadi pada individu normal.
1. Unfamiliar head movement
Dimana terjadi pergerakan atau perpindahan kepala yang tidak dikenali atau tidak
biasa dilakukan oleh individu tersebut.
2. Unusual head position or neck position
Posisi yang tidak biasa dilakukan oleh kepala dan juga leher. Contohnya ketika terjadi
suatu pergerakan ekstensi ataupun flexi yang berlebih (extreme) pada saat terjadi
kecelakaan mobil.
FAKTOR PREDISPOSISI
31
b. Mual-muntah
c. Berkeringat
d. Pergerakan mata abnormal
e. Fatigue ringan
Gangguan keseimbangan
vertigo
32
Patofisiologi Vertigo
vertigo
Nerve ke 8 terganggu
Pusat muntah di
medula oblongata
Vestibular nuclei di brainstem
Mual dan
muntah Medial longitudinal fasiculus (CN
3) midbrain (CN 6) Pons (CN 6)
Terganggunya vestibulocullar
reflexs)
nystagmus
33
VII. OBAT ANTIEMETIK
Golongan Antihistamine
34
Golongan antihistamin ini juga disebut golongan antagonis reseptor H1 histamin. Obat ini
efektif untuk beberapa kondisi seperti mabuk perjalanan dan rasa mual di pagi hari pada ibu
hamil.
Dimenhydramine
Selain sebagai anti emetik juga mengatasi vertigo.
Pyrathiazine
Promethazine
Pada penderita penyakit jantung atau kegagalan fungsi hati perlu pengawasan yang
ketat sewaktu minum obat ini atau bila tidak perlu, dianjurkan untuk tidak meminum
obat ini. Selain itu anak-anak juga dianjurkan tidak meminum obat ini karena dapat
menyebabkan Sindron Reye dan dapat menyebabkan konvulsi, halusinasi bahkan
kematian pada anak. Obat ini juga menyebabkan kantuk dan tidak dianjurkan pada
BUMIL dan Ibu Menyusui.
Betahistine
Betahistin dihidroklorida adalah obat yang sangat mirip senyawa histamin alami.
Betahistine bekerja secara langsung berikatan dengan reseptor histamin yang terletak
pada dinding aliran darah, termasuk didalam telinga. Dengan mengaktifkan reseptor
ini dapat menyebabkan vasokontraksi. Dengan peningkatan sirkulasi darah,
mengurangi tekanan di telinga. Betahistine fungsi utamanya sebagai obat
penyakit Meniere.
Obat ini membantu menghilangkan tekanan didalam telingan dan mengurangi
frekuensi dan keparahan serangan mual dan pusing. Betahistine juga mengurangi
bunyi mendenging di telinga (tinitus) dan membantu fungsi pendengaran menjadi
normal.
Benzodiazepine
Mempengaruhi sistem kortikal/limbis dari otak dan tidak mengurangi frekuensi dan
hebatnya emesis, melainkan memperbaiki sikap pasien terhadap muntah. Terutama
lorazepam ternyata efektif sebagai pencegah muntah.
VII.I. BETAHISTINE
Class : Antihistamine
Other name :β histinedihidrocloride
Pharmacokinetics
RODA : Oral
Half life : 3-4 jam
Metabolism : BetahistineAminoethylpyridinepyridylacetic acid urin
Protein binding : albumin (very low)
Moechanism of action
Afinitas:
- KuatReseptor histamine H3 antagonis
- Lemahreseptor histamine H1 agonis
35
H1 :
Local vasodilatation & ↑
permeabilitas pembulur
darah inner ear
Pembentukan cairan ↓
↓ tekanan
H2
↓ neuotransmitter
yg dihasilkan nerve
ending
↓ neurotransmitter
Histamin ↓ (serotonin) pada
brainstem
Adverse effects
Headache.
Low level of gastric side effects.
Insomnia
Nausea can be a side effect
Indikasi
Dizziness padameniere’s disease
Vertigo
Contraindications
pheochromocytoma.
36
People with bronchial asthma
history of peptic ulcer need to be closely monitored
Dosis
8mg, 16 mg, 24 mg peroral 3x./hari
37
VIII. PEMERIKSAAN
VIII.I. PENDENGARAN
Test Rinne
Tujuan melakukan tes Rinne adalah untuk membandingkan antara hantaran tulang dengan
hantaran udara pada satu telinga pasien.
Garputal 512 Hz kita bunyikan secara lunak lalu menempatkan tangkainya tegak lurus pada
planum mastoid pasien (belakang meatus akustikus eksternus). Setelah pasien tidak
mendengar bunyinya, segera garpu tala kita pindahkan didepan meatus akustikus eksternus
pasien. Tes Rinne positif jika pasien masih dapat mendengarnya. Sebaliknya tes rinne negatif
jika pasien tidak dapat mendengarnya
Garpu tala 512 Hz kita bunyikan secara lunak lalu menempatkan tangkainya secara tegak
lurus pada planum mastoid pasien. Segera pindahkan garputala didepan meatus akustikus
eksternus. Kita menanyakan kepada pasien apakah bunyi garputala didepan meatus akustikus
eksternus lebih keras dari pada dibelakang meatus skustikus eksternus (planum mastoid). Tes
rinne positif jika pasien mendengar didepan maetus akustikus eksternus lebih keras.
Sebaliknya tes rinne negatif jika pasien mendengar didepan meatus akustikus eksternus lebih
lemah atau lebih keras dibelakang.
Tuli konduksi: tes rine negatif (getaran dapat didengar melalui tulang lebih lama)
Bila pada posisi II penderita masih mendengar bunyi getaran garpu tala.
Jika posisi II penderita ragu-ragu mendengar atau tidak (tes rinne: +/-)
38
Pseudo negatif: terjadi pada penderita telinga kanan tuli persepsi pada posisi I yang
mendengar justru telinga kiri yang normal sehingga mula-mula timbul.
Kesalahan pemeriksaan pada tes rinne dapat terjadi baik berasal dari pemeriksa maupun
pasien. Kesalah dari pemeriksa misalnya meletakkan garputala tidak tegak lurus, tangkai
garputala mengenai rambut pasien dan kaki garputala mengenai aurikulum pasien. Juga bisa
karena jaringan lemak planum mastoid pasien tebal.
Kesalahan dari pasien misalnya pasien lambat memberikan isyarat bahwa ia sudah tidak
mendengar bunyi garputala saat kita menempatkan garputala di planum mastoid pasien.
Akibatnya getaran kedua kaki garputala sudah berhenti saat kita memindahkan garputala
kedepan meatus akustukus eksternus.
Test Weber
Tujuan kita melakukan tes weber adalah untuk membandingkan hantaran tulang antara kedua
telinga pasien. Cara kita melakukan tes weber yaitu: membunyikan garputala 512 Hz lalu
tangkainya kita letakkan tegak lurus pada garis horizontal. Menurut pasien, telinga mana
yang mendengar atau mendengar lebih keras. Jika telinga pasien mendengar atau mendengar
lebih keras 1 telinga maka terjadi lateralisasi ke sisi telinga tersebut. Jika kedua pasien sama-
sama tidak mendengar atau sam-sama mendengaar maka berarti tidak ada lateralisasi.
Getaran melalui tulang akan dialirkan ke segala arah oleh tengkorak, sehingga akan terdengar
diseluruh bagian kepala. Pada keadaan ptologis pada MAE atau cavum timpani missal:otitis
media purulenta pada telinga kanan. Juga adanya cairan atau pus di dalam cavum timpani ini
akan bergetar, biala ada bunyi segala getaran akan didengarkan di sebelah kanan.
Interpretasi:
39
Bila pendengar mendengar lebih keras pada sisi di sebelah kanan disebut lateralisai ke kanan,
disebut normal bila antara sisi kanan dan kiri sama kerasnya.
Tuli konduksi sebelah kanan, missal adanya ototis media disebelah kanan.
Tuli konduksi pada kedua telinga, tetapi gangguannya pada telinga kanan ebih hebat.
Tuli persepsi sebelah kiri sebab hantaran ke sebelah kiri terganggu, maka di dengar sebelah
kanan.
Tuli persepsi pada kedua teling, tetapi sebelah kiri lebih hebaaaat dari pada sebelah kanan.
Tuli persepsi telinga dan tuli konduksi sebelah kana jarang terdapat.
VIII.II. PENGLIHATAN
Visual Acuity
Definisi
Kemampuan mata untuk membedakan / mengklasifikasikan , baik itu huruf, angka,
atau gambar.
Jenis Chart
1. Walls Chart
- Berupa Cardboard print out yang ditempel di dinding
- Variasi :
Tumbling E chart
Landolt C chart
Bailey – Lovie chart
Snellen chart
2. Pocket Chart :
- Rosenbaum chart
Persiapan
- Peralatan : Rosenbaum chart
- Ruangan pemeriksaan yang dikondisikan (tenang, cukup cahaya, nyaman)
40
Prosedur
1. Minta pasien duduk dengan rileks
2. Pasien yang berkaca mata selain kaca mat abaca harus menggunakan kaca
matanya
3. Minta pasien menutup salah satu matanya saat akan melakukan tes
4. Sesuaikan jarak rosenbaum chart dengan pasien (35 – 40 cm)
5. Minta pasien membaca huruf – huruf sesuai permintaan pemeriksa
6. Teruskan sampai baris selanjutnya dan seterusnya
7. Lakukan pada kedua mata pasien
Intepretasi
- Tentukan baris huruf terkecil yang lebih dari separuh huruf tersebut, yang dapat
dilihat pasien
- Catat Visual Acuity seperti yang tertera disamping huruf ini, beserta lensa ukuran
jika ada
- Ex :
1. 2 dari 5 huruf pada baris ke 20 / 20 terbaca “incorrectly” 20 / 20 -2
2. Semua huruf pada baris ke 20 / 20 terbaca “correct” dan 1 huruf dibawahnya
terjawab “correct” 20 / 20 + 1
3. 1 dari huruf dibaris ke 20 / 20 salah, 2 huruf di baris 20 / 15 benar, maka
intepretasinya 20 / 20 -1 / +2
Angka pertama :
41
Nystagmus
Definisi
Gerakan osikasi halus bola mata yang berirama. Beberapa gerakan mistagmus pada
pandangan lateral yang ekstrim masih berada dalam batas – batas normal.
Atau
Merupakan gerakan berayun (osilasi) bola mata yang berirama dan analog dengan
tremor pada bagian tubuh yang lain.
Etiologi
Penyebabnya biasanya lebih dari satu / multiple, seperti :
- Gangguan pengelihatan pada usia dini
- Kelainan pada labirin serta system serebri
- Intoksikasi obat : alcohol, barbiturate, sedative – hypnotic drug, phenytoin
- Tinnitus
- Hearing loss
Vertigo
Mual
Muntah
Pemeriksaan
1. Minta pasien untuk duduk dengan relaks pada kursi yang telah disediakan
2. Pastikan pasien mengerti perintah yang diberikan
3. Minta pasien mengikuti gerakan jari pemeriksa, dengan kepala tetap lurus
kedepan, yang digerakan hanya kedua bola mata
4. Perhatikan gerakan tiap – tiap bola mata
42
VIII.III. REFLEX
43
VIII.IV. MAGNETIC RESONANCE IMAGING
Alternative MMR, Nuclear Magnetic Resonance Imaging CAT-Scan, computed axial tomography scan
Name
Definition Imaging test yang menggunakan magnet dangelombang radio Imaging test method yang memenggunakan x-ray
kuatuntukmembuatgambarandaritubuhsecara 3D. Non-ionizing untukmeghasilkangambaran cross sectional daritubuh. Ionizing
method
Indikasi After back surgery, 3-6 bulan LBP. Stroke, vertigo. Seizures, dll Head trauma, suspect troke, head ache, unexplained change in menta
status, seizures, suspected hydrocephalus, dizziness
Kontraindikasi Gangguanpada peacemaker jantung, terdapat/memiliki metallic foreign Pregnant women, risk for cancer
body (metal silver) di tubuhatauaneurisma clip di otak
Advantages More sensitive for marrow replacement, lesion detected, non ionizing Faster, simple, cheaper
radiation hazard
44
IX. PATOMEKANISKE, BHP, IIMC
Idiopathik
Otolit bermigrasi
Depolarisasi meningkat
Sinaps dengan 3rd order neuron diterima nuclei abducen treatment : antiemethics
Dipons (CN VI)
45
Treatment : rehabilitasi medis, halpikes manuever
BHP :
IIMC:
“Ya Tuhanku sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan engkau adalah tuhan yang maha
penyayang diantara semua penyayang.”
“maka kami kabulkan (doa)-nya, lalu kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan kami
kembalikan keluarganya kepadanya, dan (Kami lipat gandakan jumlah mereka) sebagai suatu
rahmat dari kami, dan untuk menjadi peringatan bagi sema yang menyembah kami.”
“barangsiapa mengerjakan kebajikan, dan dia beriman, maka usahanya tidak akan diingkari(disia-
siakan), dan sungguh, kami lah yang mencatat untuknya.”
46