Vous êtes sur la page 1sur 17

The Relation of Anemia in Second and Third Trimester In Pregnant Women with The

Incidence of Post Partum Hemorrhage at Tegalrejo Health Center Yogyakarta

Hubungan Anemia Pada Ibu Hamil Trimester II dan III dengan Kejadian Perdarahan
Post Partum di Puskesmas Tegalrejo Yogyakarta

Alfaina Wahyuni1, Oktavia Nur Sukmawati2

1
Medical School, Faculty of Medicine and Health Sciences, Universitas Muhammadiyah
Yoyakarta
2
Obstetrics and Gynecology Departement, Faculty of Medicine and Health Sciences, Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta

ABSTRACT

Background: Maternal Mortality Rate (MMR) is still a major problem in health sector while
around 80% of maternal deaths are caused by an increase of complication that occur during
pregnancy and childbirth. Postpartum hemorrhage is the biggest causes of maternal mortality.
The lack of oxygen in the myometrium muscles can cause uterus contraction not as adequate as
it is, so it can lead to postpartum hemorrhage. This study aim to know the relationship between
anemia in pregnant women in trimester II and III with the incidence of postpartum hemorrhage.
Method: A non-experimental study with a case control design using secondary data medical
records. The study used 58 sample with inclusion criteria and regardless of the exclusion criteria
that control or give birth at the Tegalrejo Health Center Yogyakarta. Data analysis used chi-
square test.
Result: The results of the bivariate analysis showed that anemia in pregnant women in the
second trimester had a significant relation with the incidence of postpartum hemorrhage
obtained (p value=0,010 ; OR=4,156 ; 95% CI 1,382-12,493). Whereas for anemia in pregnant
women in the third trimester did not have a significant association with the incidence of
postpartum hemorrhage obtained (p value=0,119 ; OR=2,200 ; 95% CI 0,651-7,436).
Conclusions: There was a significant relation between anemia in pregnant women in second
trimester with the incidence of postpartum hemorrhage. There was no significant relation
between anemia in pregnant women in the third trimester and the incidence of postpartum
hemorrhage.
Keywords: anemia, trimester, postpartum hemorrhage
INTISARI
Latar belakang: Jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) masih menjadi masalah besar dalam
bidang kesehatan, dimana sekitar 80% kematian maternal disebabkan oleh adanya peningkatan
komplikasi yang terjadi pada saat kehamilan, persalinan, dan pasca persalinan. Perdarahan post
partum merupakan penyebab terbesar kematian maternal. Rendahnya kadar hemoglobin pada ibu
hamil akan menyebabkan kurangnya oksigen yang ditransfer ke uterus. Kurangnya oksigen yang
ada dalam otot-otot myometrium akan menyebabkan kontraksi uterus tidak adekuat sehingga
menimbulkan perdarahan post partum. Tujuan umum penelitian ini adalah mengetahui hubungan
anemia pada ibu hamil trimester II dan III terhadap kejadian perdarahan post partum di
Puskesmas Tegalrejo Yogyakarta.
Metode: Penelitian non-eksperimental dengan desain case control dengan menggunakan data
sekunder rekam medis. Penelitian ini menggunakan 58 sampel yang memenuhi kriteria inklusi
dan terlepas dari kriteria eksklusi yang kontrol atau melahirkan di Puskesmas Tegalrejo
Yogyakarta. Analisis data menggunakan uji chi-square.
Hasil: Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa anemia pada ibu hamil trimester II memiliki
hubungan yang bermakna dengan kejadian perdarahan post partum didapatkan (nilai p=0,010 ;
OR=4,156 ; 95% CI 1,382-12,493). Sedangkan untuk anemia pada ibu hamil trimester III tidak
memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian perdarahan post partum didapatkan (nilai
p=0,119 ; OR=2,200 ; 95% CI 0,651-7,436).
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara anemia pada ibu hamil trimester II
dengan kejadian perdarahan post partum. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara
anemia pada ibu hamil trimester III dengan kejadian perdarahan post partum.
Kata kunci: anemia, trimester, perdarahan post partum
PENDAHULUAN ibu hamil akan menyebabkan
Anemia menyebabkan kurangnya oksigen yang ditransfer ke
terganggunya darah dalam proses uterus. Kurangnya oksigen yang ada
pengangkutan untuk memenuhi dalam otot-otot myometrium akan
kebutuhan fisiologis tubuh dan menyebabkan kontraksi uterus tidak
memberikan dampak dalam hal adekuat sehingga menimbulkan
mortalitas, morbiditas termasuk atonia uteri dan timbullah perdarahan
kejadian perdarahan postpartum, post partum (Hidayah, 2012).
prematuritas, dan komplikasi lainnya. Menurut WHO (2008), prevalensi
Pada trimester I angka kejadian anemia yang terjadi pada ibu hamil di
anemia ibu hamil sebesar 20%, seluruh dunia adalah sebesar 41,8 %.
trimester II sebesar 70%, dan Data Riskesdas (2013) menunjukkan
trimester III sebesar 70%. Rendahnya bahwa ibu hamil merupakan salah
angka anemia pada trimester pertama satu kelompok yang berisiko tinggi
kehamilan disebabkan zat besi yang mengalami anemia. Menurut Dinkes
dibutuhkan sedikit karena tidak Yogyakarta (2015), prevalensi
terjadi menstruasi dan pertumbuhan anemia pada ibu hamil sampai tahun
janin masih lambat. Sedangkan 2014 masih mengalami peningkatan
memasuki trimester II dan III volume yaitu pada tahun 2012 sebesar
darah ibu hamil akan meningkat 24,33%, tahun 2013 sebesar 24,11%,
hingga 35 % (Artisa, 2010). tahun 2014 sebesar 28,1%.
Rendahnya kadar hemoglobin pada Berdasarkan studi pendahuluan yang
pernah dilakukan pada tahun 2016 adanya perubahan tanda vital dan

menunjukkan masih tingginya angka komplikasi lainnya (Nugroho 2012

kejadian anemia pada ibu hamil di dalam Nurul 2015).

Puskesmas Tegalrejo dibandingkan


Data WHO menunjukkan
dengan puskesmas lain di Kota
persentase perdarahan post partum
Yogyakarta yaitu sebanyak 141 ibu
sebanyak 25% masih merupakan
hamil (25,82%). Peta anemia ibu
penyebab dominan terhadap
hamil di Yogyakarta tahun 2014
kematian ibu di negara berkembang
menunjukkan angka anemia ibu
seperti Indonesia. Menurut data dari
hamil di Puskesmas Tegalrejo
Profil Kesehatan DIY tahun 2014,
Yogyakarta lebih tinggi dibanding
penyebab kematian ibu pada tahun
puskesmas lain yang ada di
2013 yaitu sebesar 33% disebabkan
Yogyakarta yaitu sebesar 38%
perdarahan. Perdarahan tersebut
(Dinkes Kota Yogyakarta, 2015).
berkaitan dengan kejadian anemia
Perdarahan post partum merupakan
dan infeksi yang mengancam
penyebab terbesar kematian maternal
keselamatan sang ibu sehingga dapat
dan komplikasi yang ditimbulkan
menimbulkan kematian (Hikmah,
cukup serius apabila tidak segera
2015).
mendapat pertolongan. Perdarahan

post partum merupakan perdarahan

lebih dari 500 ml yang terjadi setelah

bayi lahir dimana mengakibatkan


METODE melahirkan di Puskesmas Tegalrejo

Yogyakarta pada periode Januari


Penelitian ini merupakan
2014 – Februari 2018. Sedangkan
penelitian non-eksperimental dengan
kriteria eksklusinya adalah usia ibu,
desain case control dengan
paritas, ibu hamil yang melahirkan
menggunakan data sekunder rekam
bayi besar, ibu hamil yang
medis Pada sampel penelitian,
mengalami partus lama, dan ibu
pengambilan sampel dilakukan
hamil yang mengalami hamil
dengan teknik total sampling, yaitu
kembar.
teknik pengambilan sampel dengan

mengambil seluruh populasi yang Sebagai variabel independent

akan digunakan sebagai sampel pada dalam penelitian ini adalah status

periode Januari 2014 – Februari anemia pada ibu hamil trimester II

2018. dan III. Sedangkan variabel

dependentnya adalah perdarahan post


Dalam penelitian ini, sampel
partum. Penelitian ini dilakukan
merupakan populasi yang memenuhi
Puskesmas Tegalrejo Yogyakarta
kriteria inklusi dan terlepas dari
mulai dari Februari 2018 – Agustus
kriteria eksklusi yang kontrol atau
2018.
melahirkan di Puskesmas Tegalrejo

Yogyakarta. Adapun kriteria inklusi Setelah data penelitian

dalam penelitian ini adalah ibu hamil terkumpul dilakukan uji analisa data

yang melakukan ANC dan atau menggunakan SPSS (Statistical


Package for the Social Sciences). Tabel 1. Karakteristik subyek
penelitian
Pertama, uji statistik yang dilakukan

adalah dengan menggunakan analisis

univariat untuk mengetahui

karakteristik responden yang akan

ditampilkan dalam bentuk tabel

distribusi. Kedua, dilakukan analisis

univariat dengan uji chi-square

dengan tingkat kepercayaan 95%

untuk mengetahui hubungan antara


Dalam tabel menunjukkan bahwa
variabel bebas dengan variabel
pada kelompok perdarahan, ibu hamil
terikat.
yang primipira sebesar 30,8%, multipara

Hasil Penelitian sebesar 60,4%, dan grandemultipara

sebesar 1%. Kelompok usia <20 tahun


Pada penelitian ini
sebesar 3,8%, 20-35 tahun sebesar
pengambilan data pada subyek ini
80,8%, dan >35 tahun sebesar 15,4%.
meliputi paritas, usia, hamil kembar,
Prevalensi adanya hamil kembar sebesar
bayi besar. Berdasarkan data yang
0%. Prevalensi adanya bayi besar sebesar
diambil didapatkan sampel sebanyak
0%. Pada kelompok tidak perdarahan,
58 ibu yang memenuhi kriteria di
ibu hamil yang primipara sebesar
Puskesmas Tegalrejo Yogyakarta
31,3%, multipara sebesar 68,8%, dan
pada Januari 2014 – Februari 2018.
grandemultipara sebesar 0%. Kelompok yang tidak mengalami anemia dan. Ibu

usia <20 tahun sebesar 9,4%, 20-35 hamil dengan anemia trimester III adalah

tahun sebesar 75%, dan >35 tahun jika Hb <11 gr%. Dari 32 responden,

sebesar 15,6%. Prevalensi tidak adanya terdapat 65,6% ibu yang mengalami

hamil kembar sebesar 100%. Prevalensi anemia dan 34,4% ibu yang tidak

tidak adanya bayi besar sebesar 100%. mengalami anemia.

Selain karakteristik subyek diatas, ada


Tabel 3. Distribusi Anemia Pada Ibu
satu variabel lagi yaitu partus lama,
Hamil Trimester II dan III yang
namun tidak dicantumkan dikarenakan
Mengalami Perdarahan Post Partum
data dilapangan yang tidak lengkap.

Tabel 2. Distribusi Anemia Pada Ibu


Hamil Trimester II dan III yang Tidak
Mengalami Perdarahan Post Partum

Dalam penelitian yang dilakukan,

sampel untuk ibu hamil dengan anemia

trimester II adalah jika Hb <10,5 gr%.

Dalam penelitian yang dilakukan, Dari 26 responden, terdapat 65,4% ibu

sampel untuk ibu hamil dengan anemia yang mengalami anemia dan 34,6% ibu

trimester II adalah jika Hb <10,5 gr%. yang tidak mengalami anemia dan. Ibu

Dari 32 responden, terdapat 31,1% ibu hamil dengan anemia trimester III adalah

yang mengalami anemia dan 68,8% ibu jika Hb <11 gr%. Dari 26 responden,
terdapat 80,8% ibu yang mengalami mengalami kejadian perdarahan post
partum sebesar 4,156 kali daripada yang
anemia dan 19,2% ibu yang tidak
tidak mengalami anemia pada trimester
mengalami anemia.
II.

Tabel 4. Hasil uji Chi-Square antara Tabel 5. Hasil uji Chi-Square antara
anemia pada ibu hamil trimester III
anemia pada ibu hamil trimester II
dengan kejadian perdarahan post
dengan kejadian perdarahan post
partum
partum

Berdasarkan uji statistik dengan Berdasarkan uji statistik dengan


menggunakan chi-square didapatkan
menggunakan chi-square didapatkan
nilai p = 0,010 dengan nilai signifikan
0,05 yang berarti H0 ditolak. Sehingga nilai p = 0, 119 dengan nilai signifikan
hasil tersebut menunjukkan bahwa 0,05 yang berarti H0 diterima. Sehingga
terdapat hubungan anemia pada ibu
hasil tersebut menunjukkan bahwa
hamil trimester II dengan kejadian
perdarahan post partum. Hasil Odds terdapat tidak terdapat hubungan anemia
Ratio (OR) diperoleh hasil OR = 4,156 [ pada ibu hamil trimester III dengan
CI 95% 1,382-12,493] yang memiliki arti
kejadian perdarahan post partum. Hasil
bahwa ibu hamil yang mengalami
anemia pada trimester II lebih beresiko Odds Ratio (OR) diperoleh hasil OR =
2,200 [ CI 95% 0,651-7,436] yang post partum. Selain itu, juga sejalan

memiliki arti bahwa ibu hamil yang dengan penelitian Yekti, dkk (2017)

mengalami anemia pada trimester III yang menyatakan bahwa ibu hamil yang

lebih beresiko mengalami kejadian mengalami anemia mempunyai peluang

perdarahan post partum sebesar 2,200 yang lebih besar mengalami perdarahan

kali daripada yang tidak mengalami post partum. Pada trimester II terjadi

anemia pada trimester III. peningkatan volume plasma sebesar 40-

60% dan sel darah merah sebesar 20-


Pembahasan
25%. Ketidakseimbangan antara
Berdasarkan hasil statistik
pertambahan volume plasma dengan
analisis bivariat antara anemia pada ibu
produksi sel darah merah akan berakibat
hamil trimester II dengan kejadian
pada pengenceran darah sehingga
perdarahan post partum didapatkan
menyebabkan anemia. Rendahnya kadar
bahwa nilai p = 0,010 dengan nilai
hemoglobin pada ibu hamil akan
signifikan 0,05 maka dapat disimpulkan
menyebabkan kurangnya oksigen yang
bahwa terdapat hubungan antara anemia
ditransfer ke uterus. Kurangnya oksigen
pada ibu hamil trimester II dengan
yang ada dalam otot-otot myometrium
kejadian perdarahan post partum. Hal ini
akan menyebabkan kontraksi uterus tidak
sejalan dengan hasil penelitian Fatimah,
adekuat sehingga menimbulkan atonia
dkk (2015) yang menunjukkan bahwa
uteri dan timbullah perdarahan post
terdapat hubungan antara anemia pada
partum (Hidayah, 2012).
ibu hamil dengan kejadian perdarahan
Hasil statistik analisis bivariat menemukan hubungan antara anemia

antara anemia pada ibu hamil trimester pada ibu hamil trimester III dengan

III dengan kejadian perdarahan post kejadian perdarahan post partum.

partum didapatkan bahwa nilai p = 0,119 Menurut asumsi peneliti, hal tersebut

dengan nilai signifikan 0,05 maka dapat dikarenakan adanya faktor-faktor lain

disimpulkan bahwa tidak terdapat yang menjadi penyebab perdarahan post

hubungan antara anemia pada ibu hamil partum. Adanya pengecekan maupun

trimester III dengan kejadian perdarahan penanganan dini terhadap anemia dapat

post partum. Namun ibu hamil yang menurunkan risiko terjadinya perdarahan

mengalami anemia pada trimester III post partum (Risnawati dkk, 2015).

lebih beresiko mengalami kejadian


Kesimpulan
perdarahan post partum. Hal ini tidak
Terdapat hubungan yang
sejalan dengan hasil penelitian Fatimah,
bermakna antara anemia pada ibu hamil
dkk (2015) yang menunjukkan bahwa
trimester II dengan kejadian perdarahan
terdapat hubungan antara anemia pada
post partum di Puskesmas Tegalrejo
ibu hamil dengan kejadian perdarahan
Yogyakarta dengan nilai p = 0,010 dan
post partum. Namun sejalan dengan
Odds Ratio = 4,156. Tidak didapatkan
penelitian Risnawati dkk (2015) yang
hubungan yang bermakna antara anemia
menunjukkan bahwa tidak terdapat
pada ibu hamil trimester III dengan
hubungan antara anemia pada ibu hamil
kejadian perdarahan post partum di
dengan kejadian perdarahan post partum.

Pada penelitian ini, peneliti belum bisa


Puskesmas Tegalrejo Yogyakarta dengan Saran

nilai p = 0,119 dan Odds ratio = 2,200.


Bagi peneliti selanjutnya

Pada penelitian ini, terdapat diharapkan dapat meneliti lebih lanjut

beberapa keterbatasan yang mengenai variabel penganggu dalam

mempengaruhi hasil penelitian, penelitian ini dan membuat perbandingan

diantaranya yaitu tidak lengkapnya data agar dapat diketahui mengenai besaran

rekam medis ANC yang ada di resiko pada ibu hamil yang mengalami

Puskesmas Tegalrejo Yogyakarta kejadian perdarahan post partum

terutama yang berkaitan dengan variabel sehingga dapat menjadi acuan atau

yang diteliti sehingga peneliti harus referensi pencegahan kasus perdarahan

melakukan kunjungan rumah kepada post partum.

responden yang sesuai dengan kriteria


Bagi tenaga medis dan kesehatan
dalam penelitian ini untuk mendapatkan
diharapkan dapat memberikan terapi
data yang lebih lengkap. Hal tersebut
yang tepat maupun melakukan
juga mengakibatkan berkurangnya
pencegahan sedini mungkin pada ibu
jumlah sampel karena adanya data yang
hamil dengan resiko kejadian perdarahan
tidak lengkap. Pada penelitian
post partum serta sebagai upaya preventif
selanjutnya diharapkan peneliti dapat
untuk menurunkan angka kejadian
memilih tempat penelitian dengan data
morbiditas dan mortalitas akibat kasus
rekam medis ANC yang tersedis dengan
perdarahan post partum.
lengkap.
Bagi masyarakat diharapkan deficiency anemia during

dapat menningkatkan pengetahuan pregnancy and the postpartum

masyarakat khususnya ibu hamil akan period: Iron deficiency anemia

pentingnya pencegahan pada kasus working group consensus report.

perdarahan post partum serta diharapkan Journal of Obstetric Gynecology.

mampu meningkatkan kesadaran ibu 3. Artisa. 2010. Hubungan Kadarzi

yang beresiko maupun tidak dalam dengan Anemia Pada Ibu Hamil

ketepatan terapi anemia sebagai upaya Trimester III di Puskesmas

pencegahan terjadinya perdarahan post Tegalrejo Salatiga. Karya Tulis

partum. Sehingga diharapkan Ilmiah diploma empat,

menurunkan angka kejadian anemia Universitas Sebelas Maret.

maupun kejadian perdarahan post Surakarta.

partum. 4. Chowdhury, S., Rahman, M.,

Moniruddin, ABM. 2014. Anemia


Daftar Pustaka
in Pregnancy. Review Article
1. Anderson, J. M., Etches, D. 2007.
Medicine Today.
Prevention and Management of
5. Departemen Kesehatan RI. 2014.
Postpartum Hemorrhage.
Pusat Data dan Informasi.
American Family Physician.
Kementrian Kesehatan RI.
2. Api, O., Breyman, C., Cetiner,
Jakarta.
M., dkk. 2015. Review Jurnal
6. Departemen Kesehatan. 2014.
Diagnosis and treatment of iron
Profil Kesehatan Daerah
Istimewa Yogyakarta Tahun Perdarahan Post Partum Primer

2013. Dinas Kesehatan. pada Ibu Bersalin di RSUD

Yogyakarta. Panembahan Senopati Bantul-

7. Dinas Kesehatan. 2015. Profil DIY tahun 2012. Karya Tulis

Kesehatan Kota Yogyakarta Ilmiah diploma empat, STIKES

2014. Dinas Kesehatan DIY. ‘Aisyiyah Yogyakarta.

Yogyakarta. Yogyakarta.

8. Department of Health South 11. Hikmah, N., Sari, D.P. 2015.

Australia. 2016. South Australian Gambaran Hemoragic Post

Perinatal Practice Guidelines Partum Pada Ibu Bersalin

Anaemia in pregnancy. Australia. dengan Kejadian Anemia di

9. Hasanah, U. 2012. Hubungan Ruang Ponek RSUD Kabupaten

Asupan Tablet Besi dan Asupan Jombang. Jurnal Edu Health.

Makanan dengan Kejadian Fakultas Ilmu Kesehatan

Anemia pada Kehamilan di Universitas Pesantren Tinggi

Puskesmas Mojotengah Kab. Darul Ulum. Jombang.

Wonosobo Tahun 2012. Karya 12. Kafiyanti, N., Muhartati, M.

Tulis Ilmiah strata satu, 2016. Hubungan Tingkat

Universitas Indonesia. Jakarta. Pengetahuan Ibu Hamil Tentang

10. Hayati, F. N. 2015. Faktor- Anemia Dengan Kejadian

Faktor Risiko yang Anemia Pada Ibu Hamil

Mempengaruhi Kejadian Trimester III Di Puskesmas Jetis


Kota Yogyakarta. Karya Tulis 16. Nurhayati, E., Nuryati, S.,

Ilmiah diploma empat, Fakultas Nugroho, H. 2014. Perbedaan

Ilmu Kesehatan Universitas Jumlah Perdarahan Kala III

‘Aisyiyah Yogyakarta. Antara Partus Spontan Dengan

Yogyakarta. Partus Induksi Oksitosin di

13. Khalafallah, A. A., Dennis, A. E. RSUD Panembahan Senopati

2012. Review Article Iron Kabupaten Bantul Tahun 2013.

Deficiency Anaemia in Jurnal Permata Indonesia, 38-48.

Pregnancy and Postpartum: Yogyakarta

Pathophysiology and Effect of


17. Octavia, V., Lestari, P. 2016.
Oral versus Intravenous Iron
Karakteristik Ibu Hamil dengan
Therapy. Journal of Pregnancy.
Anemia di Puskesmas Tegalrejo
14. Manuaba, IBG. 2009. Ilmu
Yogyakarta Tahun 2015. Karya
Kebidanan, Penyakit Kandungan
Tulis Ilmiah diploma tiga,
dan KB. Jakarta: EGC
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
15. Markova, V., Norgaard, A.,
Jenderal A. Yani Yogyakarta.
Jorgensen, K., Langhoff-Roos, J.
Yogyakarta.
2015. Treatment for Women with

iron deficiency anemia after 18. Prakash, S., dkk. 2015. Maternal

childbirth. The Cochrane database Anemia in Pregnancy: An

of systematic reviews. Overview. Internatinal Journal of


Pharmacy & Pharmaceutical 22. Rifdiani, I. 2016. Pengaruh

Research. Paritas, BBL, Jarak Kehamilan

dan Riwayat Perdarahan


19. Prawirahardjo, S. 2008. Ilmu
Terhadap Kejadian Perdarahan
Kebidanan. Jakarta : PT Bina
Postpartum. Jurnal Berkala
Pustaka Sarwono Prawirahardjo.
Epidemiologi. Surabaya.
20. Prawitasari, E., Yugistyowati, A.,

Sari, D. K. 2015. Penyebab 23. Rigby, F.B. 2016. Anemia and

Terjadinya Ruptur Perineum pada Thrombocytopenia in Pregnancy.

Persalinan Normal di RSUD Medscape Drugs and Diseases.

Muntilan Kabupaten Magelang. 24. Risnawati, I., PSN, A.H. 2015.

Jurnal Ners dan Kebidanan Dampak Anemia Terhadap

Indonesia, vol. 3 No. 2. Sekolah Perdarahan Post Partum. Jurnal

Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata Volume 6 No.3 Agustus 2015,

Yogyakarta. Yogyakarta. 57-67.

25. Satriyandari, Y., Hariyati, N.R.


21. Purwanti, S., Trisnawati, Y.
2017. Faktor-Faktor yang
2015. Determinan Faktor
Mempengaruhi Kejadian
Penyebab Kejadian Perdarahan
Perdarahan Post Partum. Journal
Post Partum Karena Atonia Uteri.
of Health Studies, Vol. 1 No. 1,
Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 6
Maret 2017 : 49-64 Universitas
No. 1, 97-107.
Aisyiyah Yogyakarta. 28. World Health Organization.

Yogyakarta. 2012. WHO Handbook for

26. Sugiyono. 2011. Statistika untuk Guideline Development. Geneva.

Penelitian. Bandung 29. Wulandari, V.E. 2013. Faktor

27. Women and Newborn Health Risiko yang Mempengaruhi

Service. 2015. Anemia : Kasus Persalinan di UGD RSUP

Screening and Management dr. Kariadi. Karya Tulis Ilmiah

During pregnancy. strata satu, Universitas

Diponegoro. Semarang.

Vous aimerez peut-être aussi