Vous êtes sur la page 1sur 4

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK “STIMULASI PERSEPSI”


PADA PASIEN HALUSINASI
DI RUANG LARASATI RSJD ARIF ZAINUDDIN SURAKARTA

Disusun Oleh:

Roisatul Husniyah (P27220018209)


Sara Shouffa Styaningsih (P27220018211)
Sela Andela (P27220018212)
Silvi Ocsie Rosdyanti M (P27220018213)
Siti Aisyah (P27220018214)
Suci Indah Pratiwi (P27220018215)
Trias Ayuningrum (P27220018217)
Utin Feny Karmila Effendy (P27220018218)
Vera Rizky Febriana (P27220018219)
Widya Fuji Aldina (P27220018220)
Yossie Gustin Chandra W (P27220018221)
Yuni Mairina (P27220018222)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGAM STUDI PROFESI NERS
MARET 2019
.
PROPOSAL
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
“STIMULASI PERSEPSI”

A. LATAR BELAKANG
Program terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu asuhan keperawatan dengan
gangguan jiwa tidak hanya difokuskan pada aspek psikologis, fisik, dan sosial tetapi juga
kognitif. Ada beberapa terapi modalitas yang dapat diterapkan salah satunya adalah terapi
Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi. Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang
dilakukan sekelompok klien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang
dipimpin atau diarahkan oleh seorang therapis.
Pengertian TAK stimulasi persepsi menurut adalah terapi yang bertujuan untuk
membantu klien yang mengalami kemunduruan orientasi, menstimulasi persepsi dalam upaya
memotivasi proses berpikir dan afektif serta mengurangi perilaku maladaptif. Pengertian yang
lain menurut Budi Anna Keliat (2011) TAK stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas sebagai stimulus dan terkait dengan pengalaman dan/atau kehidupan
untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan
persepsi atau alternative penyelesaian masalah.

B. PENGERTIAN HALUSINASI
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan sensori persepsi yang dialami oleh pasien
dengan gangguan jiwa. Pasien merasakan sensasi berupa suara, penglihaan, pengecapan,
perabaan, atau penghidupan tanpa stimulus nyata. (Budi Anna Keliat, 2011)
Halusinasi adalah persepsi yang salah (misalnya tanpa stimulus eksternal) atau persepsi
sensori yang tidak sesuai dengan relitas/kenyataan seperrti melihat bayangan atau suara-suara
yang sebenarnya tidak ada. Pencerapan tanpa adanya rangsang apapun dari panca indra,
dimana orang tersebut sadar dan dalam keadaan terbangun yang disebabkan oleh psikotik,
gangguan fungsional, organic atau histerik. (Wijayaningsih, 2015)

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan dari TAK stimulasi persepsi adalah pasien mempunyai kemampuan
untuk menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh paparan stimulus kepadanya.
2. Tujuan khusus:
a. Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain.
D. WAKTU DAN TEMPAT
1. Hari/tanggal : Kamis, 7 Februari 2019
2. Jam : 10.00 WIB – 11.00 WIB
3. Tempat : Ruang Larasati RSJD Arif Zainuddin Surakarta

E. METODE
Diskusi dalam kelompok

F. MEDIA DAN ALAT


1. Papan nama sejumlah pasien dan terapis dalam TAK.
2. Whiteboard
3. Spidol
4. Formulir/jadwal kegiatan
O
G. SETTING TEMPAT

F P F P F P
P F
L
P
CL
P F F F P F
P P

OP

Keterangan:
L : Leader
CL : Co Leader
F : Fasilitator
O : Observer
OP : Operator
P : Pasien
H. PEMBAGIAN TUGAS
1. Peran Leader (Yossie Gustin Chandra W)
a. Memimpin jalannya kegiatan
b. Menyampaikan tujuan dan waktu permainan
c. Menjelaskan cara dan peraturan kegiatan
d. Memberi respon yang sesuai dengan perilaku klien
e. Meminta tanggapan dari klien atas permainan yang telah dilakukan
f. Memberi reinforcement positif pada klien
g. Menyimpulkan kegiatan (Lilik, 2011)
2. Peran Co-Leader (Vera Rizki Febriana)
a. Membantu tugas leader
b. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader
c. Mengingatkan leader tentang kegiatan
d. Bersama leader menjadi contoh kegiatan
3. Peran Observer (Trias Ayuningrum)
a. Mengobservasi jalannya acara
b. Mencatat jumlah klien yang hadir
c. Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatan berlangsung
d. Mencatat tanggapan tanggapan yang dikemukakan klien
e. Mencatat penyimpangan acara terapi aktivitas
f. Membuat laporan hasil kegiatan
4. Peran Fasilitator (Roisatul Husniyah, Sara Shouffa, Silvi Ocsie, Sela Andela, Siti Aisyah,
Suci Indah Pratiwi, Utin Feny Karmila, Yuni Mairina)
a. Memfasilitasi jalannya kegiatan
b. Memfasilitasi klien yang kurang aktif
c. Mampu memotivasi klien untuk kesuksesan acara
d. Dapat mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dari dalam /luar kelompok
5. Peran Operator (Widya Fuji Aldina)
Mengatur dan menjalankan media dan peralatan yang digunakan dalam terapi aktivitas
kelompok
6. Peran Pasien
Kriteria Pasien:
a. Klien yang kooperatif dengan riwayat halusinasi, waham, ilusi
b. Klien dengan gangguan stimulasi persepsi: halusinasi sudah dapat berinteraksi
dengan orang lain
c. Klien yang sehat secara fisik dan bertoleransi terhadap aktivitas
d. Klien tidak membahayakan diri dan orang lain
e. Klien yang telah diberitahu oleh terapis sebelumnya.
f. Klien dapat berkomunikasi verbal dengan baik (Lilik, 2011)

Vous aimerez peut-être aussi