Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Di dalam memberikan asuhan keperawatan digunakan system atau metode proses keperawatan
yang dalam pelaksanaannya dibagi menjadi 5 tahap, yaitu pengkajian, diagnosa keperawatan,
1. PENGKAJIAN
Pengkajian merupakan tahap awal dan landasan dalam proses keperawatan, untuk itu
A. Pengumpulan Data
1) Identitas Klien : Meliputi nama, jenis kelamin, umur, alamat, agama, bahasa, status
diagnosa medis.
2) Keluhan Utama
Pada umumnya keluhan utama pada kasus fraktur adalah rasa nyeri. Nyeri tersebut bisa
akut atau kronik tergantung dan lamanya serangan. Untuk memperoleh pengkajian
a) Provoking Incident: apakah ada peristiwa yang menjadi yang menjadi faktor
presipitasi nyeri.
b) Quality of Pain: seperti apa rasa nyeri yang dirasakan atau digambarkan klien.
d) Severity (Scale) of Pain: seberapa jauh rasa nyeri yang dirasakan klien, bisa
berdasarkan skala nyeri atau klien menerangkan seberapa jauh rasa sakit
e) Time: berapa lama nyeri berlangsung, kapan, apakah bertambah buruk pada
Pengumpulan data yang dilakukan untuk menentukan sebab dari fraktur, yang nantinya
membantu dalam membuat rencana tindakan terhadap klien. Ini bisa berupa kronologi
terjadinya penyakit tersebut sehingga nantinya bisa ditentukan kekuatan yang terjadi
dan bagian tubuh mana yang terkena. Selain itu karna kecelakaan yang mengakibatkan
trauma tulang belakang pasien mengalami gangguan gangguan mobilitas fisik, nyeri
Pada pengkajian ini ditemukan kemungkinan penyebab fraktur dan memberi petunjuk
kanker tulang dan penyakit paget’s yang menyebabkan fraktur patologis yang sering
sulit untuk menyambung. Selain itu, penyakit diabetes dengan luka di kaki sanagt
beresiko terjadinya osteomyelitis akut maupun kronik dan juga diabetes menghambat
faktor predisposisi terjadinya fraktur, seperti diabetes, osteoporosis yang sering terjadi
pada beberapa keturunan, dan kanker tulang yang cenderung diturunkan secara genetik
biasanya trauma tulang belakang tidak ada factor hereditertetapi karna ada riwayat
6) Riwayat Psikososial
Merupakan respons emosi klien terhadap penyakit yang dideritanya dan peran klien
dalam keluarga dan masyarakat serta respon atau pengaruhnya dalam kehidupan sehari-
harinya baik dalam keluarga ataupun dalam masyarakat (Ignatavicius, Donna D, 1995).
Pada kasus fraktur akan timbul ketidakutan akan terjadinya kecacatan pada dirinya dan
Selain itu, pengkajian juga meliputi kebiasaan hidup klien seperti penggunaan obat
seperti kalsium, zat besi, protein, vit. C dan lainnya untuk membantu proses
penyembuhan tulang. Evaluasi terhadap pola nutrisi klien bisa membantu menentukan
tidak adekuat terutama kalsium atau protein dan terpapar sinar matahari yang kurang
merupakan faktor predisposisi masalah muskuloskeletal terutama pada lansia. Selain
3) Pola Eliminasi
Untuk kasus fraktur humerus tidak ada gangguan pada pola eliminasi, tapi walaupun
begitu perlu juga dikaji frekuensi, konsistensi, warna serta bau feces pada pola
eliminasi alvi. Sedangkan pada pola eliminasi uri dikaji frekuensi, kepekatannya,
warna, bau, dan jumlah. Pada kedua pola ini juga dikaji ada kesulitan atau tidak.
Semua klien fraktur timbul rasa nyeri, keterbatasan gerak, sehingga hal ini dapat
mengganggu pola dan kebutuhan tidur klien. Selain itu juga, pengkajian dilaksanakan
pada lamanya tidur, suasana lingkungan, kebiasaan tidur, dan kesulitan tidur serta
5) Pola Aktivitas
Karena timbulnya nyeri, keterbatasan gerak, maka semua bentuk kegiatan klien
menjadi berkurang dan kebutuhan klien perlu banyak dibantu oleh orang lain. Hal lain
yang perlu dikaji adalah bentuk aktivitas klien terutama pekerjaan klien. Karena ada
beberapa bentuk pekerjaan beresiko untuk terjadinya fraktur dibanding pekerjaan yang
Klien akan kehilangan peran dalam keluarga dan dalam masyarakat. Karena klien harus
optimal, dan pandangan terhadap dirinya yang salah (gangguan body image)
Pada klien fraktur daya rabanya berkurang terutama pada bagian distal fraktur, sedang
pada indera yang lain tidak timbul gangguan. begitu juga pada kognitifnya tidak
mengalami gangguan. Selain itu juga, timbul rasa nyeri akibat fraktur (Ignatavicius,
Donna D, 1995).
Dampak pada klien fraktur yaitu, klien tidak bisa melakukan hubungan seksual karena
harus menjalani rawat inap dan keterbatasan gerak serta rasa nyeri yang dialami klien.
Selain itu juga, perlu dikaji status perkawinannya termasuk jumlah anak, lama
Pada klien fraktur timbul rasa cemas tentang keadaan dirinya, yaitu ketidakutan timbul
kecacatan pada diri dan fungsi tubuhnya. Mekanisme koping yang ditempuh klien bisa
tidak efektif.
terutama frekuensi dan konsentrasi. Hal ini bisa disebabkan karena nyeri dan
C. Pemeriksaan fisik
1) Kepala dan wajah : rambut hitam,tidak ada ketombe, tidak rontik, kulit kepala bersih,
5) Mulut dan faring : tidak ada pembesaran tonsil, gusi tidak terjadi pendarahan mukosa
6) Telinga : tes bisik atau weber masih dalam keadaan normal. Tidak ada lesi atau nyeri
tekan.
8) Thorax/dada :
Inspeksi : biasanya simetris kiri kanan, tidak ada lesi, pernafasan Bradikardi.
9) Abdomen :
11) Ekstermitas : ekstermitas dingin atau pucat kelumpuhan otot terjadi kelemahan selama
syok spinal. kesemutan, rasa terbakar pada lengan atau kaki, paralisis, hilangnya tonus
otak
D. Pemeriksaan Diagnostik
1) Pemeriksaan Radiologi
Sebagai penunjang, pemeriksaan yang penting adalah menggunakan sinar rontgen (x-
ray). Untuk mendapatkan gambaran 3 dimensi keadaan dan kedudukan tulang yang
sulit, maka diperlukan 2 proyeksi yaitu AP atau PA dan lateral. Dalam keadaan tertentu
yang dicari karena adanya superposisi. Perlu disadari bahwa permintaan x-ray harus
atas dasar indikasi kegunaan pemeriksaan penunjang dan hasilnya dibaca sesuai
b. Tipis tebalnya korteks sebagai akibat reaksi periosteum atau biomekanik atau juga
rotasi.
Selain foto polos x-ray (plane x-ray) mungkin perlu tehnik khususnya seperti:
a. Tomografi: menggambarkan tidak satu struktur saja tapi struktur yang lain tertutup
yang sulit divisualisasi. Pada kasus ini ditemukan kerusakan struktur yang
kompleks dimana tidak pada satu struktur saja tapi pada struktur lain juga
mengalaminya.
2) Pemeriksaan Laboratorium
a. Kalsium Serum dan Fosfor Serum meningkat pada tahap penyembuhan tulang.
tulang.
3) Pemeriksaan lain-lain
b. Biopsi tulang dan otot: pada intinya pemeriksaan ini sama dengan pemeriksaan
d. Arthroscopy: didapatkan jaringan ikat yang rusak atau sobek karena trauma yang
berlebihan.
e. Indium Imaging : pada pemeriksaan ini didapatkan adanya infeksi pada tulang.
f. MRI : menggambarkan semua kerusakan akibat fraktur.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Adapun diagnosa keperawatan yang lazim dijumpai pada klien fraktur adalah sebagai berikut:
1) Nyeri akut b/d spasme otot, gerakan fragmen tulang, edema, cedera jaringan lunak,
2) Gangguan mobilitas fisik b/d kerusakan rangka neuromuskuler, nyeri, terapi restriktif
(imobilisasi)
3) Risiko disfungsi neurovaskuler perifer b/d penurunan aliran darah (cedera vaskuler,
4) Gangguan pertukaran gas b/d perubahan aliran darah, emboli, perubahan membran
5) Gangguan integritas kulit b/d fraktur terbuka, pemasangan traksi (pen, kawat, sekrup)
6) Risiko infeksi b/d ketidakadekuatan pertahanan primer (kerusakan kulit, taruma jaringan
7) Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d kurang
Diagnosa: NYERI
Definisi : Pengurangan atau reduksi nyeri sampai pada tingkat kenyamanan yang dapat di
terima pasien
Aktifitas - aktifitas : Ajarkan penggunaan tehnik non farmakologi seperti tehnik relaksasi
nafas dalam
Definisi : Pengumpulan dan analisa data kardiovaskuler, pernapasan dan suhu tubuh untuk
Aktifitas - aktifitas : Monitor tekanan darah, nadi, suhu, dan status pernapasan dengan tepat
ASUHAN KEEPERAWATN PADA NY. AL DENGAN DIAGNOSA MEDIS FRAKTUR
KOMPRESI LUMBAL IV DI RUANG VIP CEMARA 3 DI RS. BHAYANGKARA
MANADO
1. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS KLIEN
Identitas Klien
Nama : Ny. A.L
Umur :70 Tahun
Agama : Kristen
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pensiunan Perawat
Alamat : Kleak Lingkungan IV
B. Keluhan Utama
Nyeri, Pusing, badan lemas, kedua kaki lemah ssusah digerakkan
G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
H. PENATALAKSANAAN
3.1 IDENTIFIKASI
1. KLIEN
Nama initial :
Tempat/tgl lahir (umur) :
Jenis Kelamin :
Status perkawinan :
Agama/ suku :
Warga Negara :
Pendidikan :
Pekerjaan :-
Alamat Rumah :
Tgl MRS :
Tgl Pengkajian :
Diagnosa Medik :
1) Keluhan Utama :
Dikirim oleh :
Diagnosa Medik :
Saat masuk :
Saat dikaji :
1. KEADAAN SAKIT :
Alasan :
Alat medic :
2. TANDA-TANDA VITAL :
Kesadaran
Kualitatif :
Kuantitatif :
Nadi : x/mnt
Pernafasan : x/mnt
Jenis :
3. Pengukuran
i. Lingkar lengan atas : cm
4. Genogram
Keterangan
``` : Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
+ : Pasien sendir
b) Data objektif
a. observasi
o Kebersihan rambut :
o Kulit kepala :
o Kebersihan kulit :
o Hygiene rongga mulut :
o Kebersihan genetalia :
o Kebersihan anus :
2. KAJIAN NUTRISI METABOLIK
i.Data subjektif
1. Observasi
.............................................................................
2. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan rambut :
b. Hidrasi kulit :
c. Palpebrae :
d. Conjungtiva :
e. Sclera :
f. Hidung :
g. Rongga mulut : gusi :
h. Gigi geligi : gigi palsu :
i. Kemampuan mengunyah keras :
j. Lidah : tonsil :
k. Pharing :
l. Kelenjar getah bening :
m. Kelenjar parotis : kelenjar tiroid :
n. Abdomen
- Inspeksi :
Bayangan vena :
Benjolan vena :
- Palpasi : tanda nyeri umum :
Massa :
Hidrasi kulit :
Hepar :
Lien :
- Perkusi :
Asites :
Kulit :
o Edema :
o Icteric :
o Tanda-tanda radang :
Lesi :
3. Pemeriksaan diagnostic
a. Laboratorium
Hematologi rutin normal
i. Leukosit : 4.000-10.000 /ul
ii. Eritrosit : 4.25-5.40 juta/ul
iii. Hb : 12-16 /dl
iv. HT : 37-47 %
v. Trombosit : 150-450 ribu/ul
vi. MCH : 27 – 35 pg
vii. MCHC : 30 – 40 g/dl
viii. MCV : 80 – 100 fi
o Terapi
3. KAJIAN POLA ELIMINASI
i. Data subjektif
1. Observasi :
…………………………………………………………………………………
2. Pemeriksaan fisik :
d. Mulut urethra :
e. Anus :
i. Peradangan :
ii. Fissure :
iii. Hemorrhoid :
iv. Prolaps recti :
v. Fistula ani :
vi. Massa tumor :
4. KAJIAN POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN
i. Data subjektif
1. Keadaan sebelum sakit : …………………………………………………………
2. Keadaan sejak sakit : …………………………………………………………….
1. Observasi
a. Aktifitas harian
i. Makan
ii. Mandi
iii. Berpakaian
iv. Buang air besar
v. Buang air kecil
vi. Mobilisasi di tempat tidur
vii. Ambulasi :
Postur tubuh :
Gaya jalan :
Anggota gerak yang cacat :
Fiksasi :
Trakeostomi :
2. Pemeriksaan fisik
- Columna vertebralis
o Inspeksi : bentuk :
o Kaku kuduk :
i. Data subjektif
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………….
2. Keadaan sejak sakit :
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………….
6. KAJIAN POLA PERSEPSI KOGNITIF
i. Data subjektif
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………..
i. Data subjektif
1. Keadaan sebelum sakit :
..............................................................................................................................
2. Keadaan sejak sakit.
………………………………………………………………………………..
ii. Data Objektif
1. Kontak mata :
2. Rentang perhatian :
3. Suara dan cara bicara :
8. KAJIAN POLA PERAN DAN HUBUNGAN DENGAN SESAMA
i. Data Subjektif
1. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan klien …………………………………………………..
2. Keadaan sejak sakit :
Pasien mengatakan, klien …………………………………………………..
ii. Data Objektif
Klien ...............................................................................................................
i. Data subjektif
1. Keadaan sebelum sakit :
i. Data subjektif
i. Data Subjektif
Klien sebelum sakit,……………………………………………………………
ii. Data Objektif :
………………………………………………………………………………….