Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJAJARAN
JATINANGOR
2017
DAFTAR ISI
Apel merupakan salah satu jenis buah yang sangat populer di kalangan
masyarakat dunia. Apel yang memiliki banyak varian, mulai dari varian rasa, warna
hingga bentuk ini merupakan salah satu buah yang banyak dikonsumsi oleh banyak
orang karena dinilai memiliki banyak sekali khasiat, manfaat dan juga memiliki nilai
gizi yang sangat tinggi. Apel sendiri merupakan buah yang dihasilkan dari pohon
yang sama, yaitu pohon apel, yang merupakan jenis pohon buah – buahan, yang
banyak tumbuh pada daerah yang cenderung dingin. DI Indonesia sendiri, jenis apel
local yang cukup terkenal adalah apel malang, yang manis legit dan banyak disukai
oleh banyak orang.
Adapun, buah apel, selain rasanya yang masni dan juga segar ternyata disukai
karena memiliki banyak sekali manfaat yang sangat penting untuk kesehatan kita.
Berikut ini adalah beberapa manfaat penting dari buah apel :
Selain itu dari penelitian yang juga dilakukan pada tikus, pemberian ekstrak
kulit apel pada tikus juga menurunkan resiko terserang kanker hati hingga 57%,
karena kandungan antioksidan pada apel, yang memiliki fungsi detoksifikasi
(Nelwan, 2012).
Daun apel memiliki kandungan senyawa polifenol yaitu katekin (Huda, 2015).
Dari sekian banyaknya manfaat dari buah apel, ternyata tidak semua bagian pada
buah apel bisa menghasilkan manfaat. Misalnya, biji buah apel. Bagian yang
berbahaya dari buah apel ini adalah bijinya. Biji apel memiliki kandungan zat
amigdalin. Zat ini dapat dikonversi menjadi hidrogen sianida yang beracun. Akan
tetapi, kalau hanya dikonsumsi dalam jumlah kecil maka efek toksin dari biji apel
tersebut juga sangat kecil.
Selain apel, ada beberapa buah lainnya yang juga mengandung amigdalin,
diantaranya adalah plum, persik, quince, dan almond. Kadar amigdalin yang ada di
dalam buah apel termasuk kecil, terlebih lagi zat tersebut baru keluar jika bijinya
dikunyah dengan baik. Amigdalin merupakan toksin glikosida yang apabila
dikombinasikan dengan enzim pencernaan akan menghasilkan hidrogen
sianida, racun yang setara dengan Cylon B.
Amigdalin yang telah diubah menjadi hidrogen sianida dapat menjadi berbahaya
karena zat tersebut akan mengurangi kinerja sel darah merah dalam membawa
oksigen. Walaupun dalam jumlah kecil tubuh dapat membuang hidrogen sianida,
namun apabila jumlahnya besar, maka bisa berakibat fatal. Orang yang keracunan
hidrogen sianida berisiko mengalami sakit kepala, jantung berdebar dengan cepat,
muntah, mual, lemas, dan gemetar. Hal ini bahkan bisa menjadi serius apabila
hidrogen sianida datang dalam jumlah yang besar, bisa menyebabkan koma, sesak
napas, kerusakan paru, tekanan darah rendah, dan bahkan kematian (Fakultas
Peternakan dan Fakultas Perikanan, 2016)
(Yuliarti, 2011)
Ciri makroskopik : kulitnya berwarna merah merah jika telah masak namun bisa
juga berwarna hijau atau kuning tergantung jenis dari apel itu
sendiri.
Ciri mikroskopik : Mengandung sel batu.
Kadar sari :
(Aprillia, 2014)
Isi (Kandungan kimia): Mengandung senyawa pektin juga zat gizi antara lain kalori
sebesar 58 kalori, hidrat arang 14,9 gram, lemak 0,4 gram,
protein 0,3 gram, kalsium 6 miligram, fosfor 10 miligram, besi
0,3 mg, vitamin A 90 SI, vitamin B 0,04 mg, vitamin C 5 mg,
dan air 84,1 % untuk setiap 100 gramnya
Microscopy
Daun
Figure 1: Pyrus malus (leaf). (a) Epidermis in surface with flagellated hair x 47. (b)
Epidermis of abaxial surface x 600. (c) Epidermis of adaxial surface x 634 (Fl:
Flagellate hair, Abe: Abaxial epidermis, St: Stomata, Ade: Adaxial epidermis)
Trannsection
Figure 2: Pyrus malus (leaf). (a) T.S. of leaf lamina x 138. (b) T.S. of leaf at midvein
x 43. (c) T.S. of petiole x 55.5 (Ade: Adaxial epidermis, P: Palisade, Sp: Spongy
parenchyma, Abe: Abaxial epidermis, Bs: Bundle sheath, Co: Collenchyma, Vb:
Vascular bundle, Ph: Phloem, C: Cortex, Adb: Adaxial vascular bundle, Sc:
Sclerenchyma, Cvb: Central vascular bundle)
Young Stem
Figure 3: Pyrus malus (young stem). (a) T.S. of young stem × 25. (b) T.S. of young
stem, a portion × 56. (c) T.S. of young stem, a portion × 43. (d) LS of young stem ×
43 (Ph: Phloem, Scl: Sclerenchyma, Pi: Pith, Co: Collenchyma, E: Epidermis, Sc:
Secretory canal, R: Rays)
(Rao,2013)
Flavon Flavanon
lavonol Isoflavon
Gambar 2: Klasifikasi utama flavonoid
DAFTAR PUSTAKA
Alviah, Anisah. 2015. Analisis Kadar Abu Dalam Bahan Pangan.Tersedia online di
http://anisaalviah.blog.upi.edu/2015/11/08/jurnal-analisis-kadar-abu/. [diakses
pada tanggal 17 April 2017]
Aprillia, Dhita dan Wahono. 2014. Pembuatan Sari Apel (Malus Sylvestris Mill)
Dengan Ekstraksi. Jurnal Pangan dan Agroindustri. Vol.2 No.1 p.86-96.