Vous êtes sur la page 1sur 6

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan
merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2
bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak
Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk
menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power)
dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi.

Gambar 2.1 Bentuk dan Simbol Relay


Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar yaitu :
1. Coil
2. Armature
3. Saklar
4. Spring
Berikut ini merupakan gambar dari bagian-bagian Relay :

Gambar 2.2 Struktur Sederhana Relay

2
Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu :
- Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu
berada di posisi CLOSE (tertutup)
- Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu
berada di posisi OPEN (terbuka)

Karena Relay merupakan salah satu jenis dari Saklar, maka istilah Pole
dan Throw yang dipakai dalam Saklar juga berlaku pada Relay. Berikut ini adalah
penjelasan singkat mengenai Istilah Pole and Throw :
- Pole : Banyaknya Kontak (Contact) yang dimiliki oleh sebuah relay
- Throw : Banyaknya kondisi yang dimiliki oleh sebuah Kontak (Contact)

Selain Golongan Relay diatas, terdapat juga Relay-relay yang Pole dan
Throw-nya melebihi dari 2 (dua). Misalnya 3PDT (Triple Pole Double Throw)
ataupun 4PDT (Four Pole Double Throw) dan lain sebagainya. Untuk lebih jelas
mengenai Penggolongan Relay berdasarkan Jumlah Pole dan Throw, silakan lihat
gambar dibawah ini :

Gambar 2.3 Jenis Relay Berdasarkan Pole dan Throw


Berdasarkan penggolongan jumlah Pole dan Throw-nya sebuah relay, maka relay
dapat digolongkan menjadi :
- Single Pole Single Throw (SPST) : Relay golongan ini memiliki 4
Terminal, 2 Terminal untuk Saklar dan 2 Terminalnya lagi untuk Coil.
- Single Pole Double Throw (SPDT) : Relay golongan ini memiliki 5
Terminal, 3 Terminal untuk Saklar dan 2 Terminalnya lagi untuk Coil.

3
- Double Pole Single Throw (DPST) : Relay golongan ini memiliki 6
Terminal, diantaranya 4 Terminal yang terdiri dari 2 Pasang Terminal
Saklar sedangkan 2 Terminal lainnya untuk Coil. Relay DPST dapat
dijadikan 2 Saklar yang dikendalikan oleh 1 Coil.
- Double Pole Double Throw (DPDT) : Relay golongan ini memiliki
Terminal sebanyak 8 Terminal, diantaranya 6 Terminal yang merupakan 2
pasang Relay SPDT yang dikendalikan oleh 1 (single) Coil. Sedangkan 2
Terminal lainnya untuk Coil [1].

2.2 Sistem Proteksi Relay


Sistem pengaman pada motor induksi salah satu sarana penelitian yang
dapat digunakan untuk pengembangan pengetahuan mengenai peralatan
kelistrikan dan elektronika yang mempunyai cakupan cukup luas. Di mana
cakupan yang dimaksud adalah sistem pengaman pada motor-motor listrik dan
peralatan yang digunakan. Sebuah relay pengaman harus tahan dan mampu dalam
mengalirkan dan memutuskan arus dalam keadaan kerja normal. Arus kerja
normal adalah arus yang mengalir selama pemutusan tidak terjadi. Relay adalah
suatu peralatan listrik yang berfungsi untuk melindungi, memutuskan atau
menghubungkan satu rangkaian listrik dengan rangkaian listrik lainnya, yang
bekerja secara otomatis dan dapat dipakai sebagai kontrol jarak jauh[2].
Jika terjadi gangguan maka rele secara otomatis akan memberikan sinyal
perintah untuk membuka pemutus tenaga (PMT) agar bagian yang terganggu
dapat dipisahkan dari sistem. Rele dapat mengetahui gangguan dengan mengukur
atau membandingkan besaran yang diterimanya seperti arus, tegangan, frekuensi,
daya, sudut phasa, dan sebagainya sesuai dengan jenis dan besaran rele yang
ditentukan. Fungsi rele adalah sebagai berikut :
1. Merasakan, mengukur dan menentukan bagian sistem yang terganggu
serta memisahkan sistem yang teraganggu serta memisahkannya dengan
cepat.
2. Mengurangi gangguan kerusakan yang lebih parah dari peralatan yang
terganggu.

4
3. Mengurangi pengaruh gangguan terhadap sistem yang lain yang tidak
terganggu dalam sistem tersebut serta dapat beroperasi normal dan juga
untuk mencegah meluasnya gangguan.
Kriteria rele pengaman yang harus dipenuhi :
1. Keandalan (Reliability)
2. Sensitivitas (Sensitivity)
3. Selektivitas (Selectivity)
4. Kecepatan Kerja/Reaksi
5. Ekonomis

2.2.1 Relay Arus Lebih (OCR)


Relai ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gagguan
singkat antar fasa didalam maupun diluar daerah pengaman transformator. Relai
ini memiliki sifat komplementer dengan relai beban lebih. Prinsip kerja Over
Current Relay (OCR) adalah berdasarkan adanya arus lebih yang dirasakan relai,
baik disebabkan adanya gangguan hubung singkat atau overload (beban lebih)
untuk kemudian memberikan perintah trip ke PMT sesuai dengan karakteristik
waktunya.

Gambar 2.4 Rangkaian Pengawatan OCR

5
2.2.1.1 Jenis-jenis Relai Proteksi Arus Lebih
1. Instantaneous OCR (Rele Arus Lebih Waktu Kerja Seketika)
Rele ini akan bekerja dengan seketika tanpa adanya delay waktu jika
arus yang mengalir melebihi nilai settingnya. Adapun karakteristik dari rele ini
sebagai berikut.

Gambar 2.5 Rele Arus Lebih Dengan Karakteristik Waktu Kerja Seketika

2. Definite Time OCR (Rele Arus Lebih Waktu Kerja Tertentu)


Rele ini bekerja dengan waktu tunda yang telah ditentukan. Jenis ini
memungkinkan setting menjadi bervariasi untuk mengatasi besar arus gangguan
yang berbeda dengan waktu operasi berbeda. Adapun karakterisitiknya tertera
sebagai berikut.

Gambar 2.6 Rele Arus Lebih dengan Karakteristik Waktu Kerja Tertentu

3. Invers Time Relay (Rele Arus Lebih Kerja Terbalik)

6
Cara kerja Rele ini pada dasarnya adalah semakin besar arus gangguan
maka semakin cepat waktu kerja dari rele tersebut. Keuntungan dari rele ini
adalah untuk arus yang sangat tinggi, waktu untuk membuka (trip) menjadi
sangat pendek didapatkan tanpa resiko terhadap selektivitas. Adapun karakteristik
dari rele ini sebagai berikut.

Gambar 2.7 Rele Arus Lebih dengan Karakteristik Waktu Kerja Terbalik

4. Invers Definite Minimum Time OCR (Rele Arus Lebih IDMT)


Semakin besar arus gangguan yang terjadi maka akan semakin cepat rele
bekerja. Tetapi pada saat tertentu yaitu pada saat mencapai waktu yang telah
ditentukan maka kerja rele tidak lagi ditentukan oleh arus gangguan tetapi oleh
waktu. Keuntungan menggunakan rele jenis ini adalah sebagai oengaman banyak
saluran. Adapun karakteristiknya sebagai berikut[3].

Gambar 2.8 Relay Arus Lebih IDMT

Vous aimerez peut-être aussi