Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Strata Sarjana (S1)
pada Program Studi Pendidikan Dokter
Oleh:
Dimitra Liany
K1A1 14 013
Oleh :
Dimitra Liany
K1A114013
Desain penelitian ini menggunakan cross sectional dengan jumlah sampel 227 wanita
usia subur yang menggunakan kontrasepsi di daerah pesisir wilayah kerja Puskesmas
Nambo. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode proportional stratified
random sampling dengan instrument pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil
data diolah dengan uji statistik chi-square.
Dapat disimpulkan bahwa pendidikan, dukungan suami, jumlah anak, pendapatan dan
jarak fasilitas mempengaruhi pemilihan metode kontrasepsi di daerah pesisir wilayah
kerja Puskesmas Nambo Kecamatan Abeli. Bagi petugas kesehatan disarakan untuk
memberikan edukasi bagi wanita usia subur tentang metode kontrasepsi yang efektif dan
jangka panjang serta lebih meningkatkan peran petugas kesehatan untuk menyediakan
metode kontrasepsi kepada wanita usia subur yang ingin menggunakan KB.
Kata kunci : Metode kontrasepsi pada wanita usia subur, pendidikan, dukungan suami,
jumlah anak, pendapatan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hasil Sensus Penduduk tahun 2010 menunjukan kenaikan Laju
Pertumbuhan Penduduk (LPP) Indonesia dari 1,45 persen pada periode 1990-
2000 menjadi 1,49 persen pada periode 2000-2010. Keresahan ini sangat
terbanyak di dunia setelah Republik Rakyat Cina, India dan Amerika Serikat.
Total Fertility Rate (TFR) di Indonesia berada pada angka 2,6 pada
tahun 2012. Berdasarkan data dari United Nation (UN), angka TFR di
Indonesia masih termasuk golongan yang tinggi. Tetapi, pada tahun 2015 ada
lain, Indonesia masih berada pada golongan yang tinggi. Negara dapat
mencapai tahap replacement level fertility ketika TFR berada pada angka 2,1,
(Indraswari, 2017).
implan (6,7%), kondom (6,2%), IUD (1,2%), MOW (0,5%) dan MOP (0,2%)
adalah angka kelahiran total (Total Fertility Rate/TFR), yaitu target secara
nasional pada tahun 2019 harus mencapai 2,28 anak per wanita usia subur.
lama menyusui eksklusif, aborsi dan sterilitas. Selain itu, faktor sosial budaya
juga mempengaruhi peningkatan atau penurunan TFR. Untuk pencapaian
2004).
Muna hanya sebesar 39,3% dan Baubau 40,1%. Untuk tingkat Provinsi,
sebesar 82% untuk peserta KB aktif, Provinsi Sulawesi Tenggara masih jauh
dari target dengan capaian hanya 52,2%. Pada peserta KB aktif menurut
metode kontrasepsi, jika pada tahun 2014 metode terbanyak yang dipakai
adalah pil, maka pada tahun 2015 terjadi perubahan minat dengan metode
penggunaan kontrasepsi pada tahun 2017 didapatkan bahwa wanita usia subur
888 (52%), pil sebanyak 776 (45%), implant sebanyak 37 (2,1%), kondom
sebanyak 4 (0,23%), dan IUD sebanyak 2 (0,11%). Wilayah kerja yang akan
sebanyaki 321 wanita usia subur dengan 305 orang diantaranya pengguna
Puskesmas Nambo adalah karena penelitian tentang hal ini belum pernah
pada wanita usia subur di wilayah kerja Puskesmas Nambo, membuat peneliti
tertarik untuk meneliti faktor apa saja yang mempengaruhi pemilihan metode
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka dapat
metode kontrasepsi pada wanita usia subur di daerah pesisir wilayah kerja
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menilai faktor-faktor
2. Tujuan Khusus
a. Menilai hubungan antara pengetahuan dengan pemilihan metode
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi
pada wanita usia subur di daerah pesisir wilayah kerja Puskesmas Nambo.
2. Manfaat metodologik
Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk pengembangan
3. Manfaat aplikatif
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
(Rismawati, 2014).
Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang seimbang, serasi dan selaras
(Rismawati, 2014).
(Kansil, 2015).
2. Kontrasepsi
a. Definisi Kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang berarti ‘mencegah’
dan konsepsi yang berarti pertemuan antara sel ovum yang matang dan
antara sel ovum yang matang dengan sperma tersebut (Depkes RI,
2005).
lahir dengan jarak persalinan yang dekat. Dan yang terakhir yaitu
pengetahuan akan lebih bertahan (long lasting) dari pada perilaku yang
Binary logistic didapatkan bahwa dari beberapa faktor yang telah diuji,
kontrasepsi.
kontrasepsi yang dipilih oleh istrinya maka hanya beberapa istri yang
yang akan dipakai. Dan dengan informasi yang baik maka dapat
1) Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi yaitu faktor yang dapat mempermudah
dianjurkan.
dulu.
2) Faktor Pemungkin
Faktor pemungkin adalah faktor yang memungkinkan suatu
3) Faktor Penguat
Faktor penguat yang termasuk disini adalah tokoh
(Notoatmodjo, 2010).
d. Metode Pemilihan Kontrasepsi
2010).
secara penuh (full breast feeding), ibu belum haid, dan umur
bayi kurang dari enam bulan. Metode MAL dapat efektif jika
partus. Jika hal ini terjadi, konsepsi dapat terjadi jika wanita ini
Fatimah, 2013).
pasangan, dapat diterima oleh agama, dan tidak ada biaya yang
dalam vagina dan tidak terjadi pertemuan antara sel sperma dan
f) Kondom
2010).
kondom:
dengan baik.
ereksi.
sperma.
kondom.
g) Diafragma
Diafragma adalah metode kontrasepsi efektif tanpa
(Irmawati, 2012)
hasilnya akan baik; (3) dapat menjadi pengganti pil dan IUD
(Anwar, 2014).
h) Spermisida
Spermisida dapat mencegah kehamilan dengan
dibuahi.
perlu diatur; (3) siklus haid jadi teratur; dan (4) keluhan-
diminum setiap hari; (2) motivasi harus kuat; (3) ada efek
kontraindikasi relatif.
- Kontraindikasi mutlak yaitu adanya tumor, penyakit
(Irmawati 2012).
b) Kontrasepsi Implant
Kontrasepsi implant adalah batang tunggal yang berisi
2010).
(Irmawati, 2012).
c) Kontrasepsi Suntik
Ada dua macam kontrasepsi suntik yaitu DMPA (Depo
di tuba falopii.
(1) Copper-T
AKDR ini berbentuk huruf T dan terbuat dari
(2) Copper-7
AKDR ini berbentuk angka 7 dengan tujuan agar
IUD Copper-T.
(3) Multi Load
IUD ini terbuat dari plastik (polyethelene) dengan
dua tangan kiri dan kanan yang berbentuk sayap. Ada tiga
berbahan plastik.
lebih kecil.
(2) Rasa nyeri dan kejang di perut. Rasa nyeri biasanya hilang
4) Kontrasepsi Mantap
Kontrasepsi mantap adalah cara permanen pada wanita
dan pria. Pada pria biasa disebut dengan vasektomi yaitu dengan
sendiri yaitu pasangan yang tidak ingin mempunyai anak lagi dan
e. Masyarakat Pesisir
darat dan laut yang dipengaruhi oleh perubahan di darat dan laut
(UU RI nomor 27 tahun 2007 bab 1 pasal 1 ayat (2)). Menurut
luar
PEMILIHAN METODE
KONTRASEPSI
Keterangan : mempengaruhi
Pemilihan Metode
: Variabel dependen
: Variabel independen
Puskesmas Nambo.
Puskesmas Nambo
Puskesmas Nambo.
pada wanita usia subur di daerah pesisir wilayah kerja Puskesmas Nambo.
Puskesmas Nambo.
Puskesmas Nambo.
Puskesmas Nambo.
pada wanita usia subur di daerah pesisir wilayah kerja Puskesmas Nambo.
5. H0 : Tidak ada hubungan pendapatan dengan pemilihan metode
Puskesmas Nambo.
pada wanita usia subur di daerah pesisir wilayah kerja Puskesmas Nambo.
metode kontrasepsi pada wanita usia subur di daerah pesisir wilayah kerja
metode kontrasepsi pada wanita usia subur di daerah pesisir wilayah kerja
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini adalah jenis penelitian survei analitik menggunakan
dengan waktu yang sama. Analisis pada penelitian cross sectional untuk
kelompok dengan resiko dengan prevalensi faktor efek pada kelompok tanpa
pada wanita usia subur di daerah pesisir wilayah kerja Puskesmas Nambo.
n N
= 1+ Ne2
Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
N
nn
1+ Ne2
==
530
nn
1+ ( 530 x 0,052)
==
n 228 sampel
305.
225
1) Kelurahan Nambo = 530 x 228 = 96 wanita usia subur
305
2) Kelurahan Bungkutoko = 530 x 228 = 131 wanita usia subur
4. Kriteria Sampel
a. Kriteria Inklusi
1) Wanita usia subur yang berusia 15-49 tahun.
tahun 2017.
b. Kriteria Eksklusi
1) Wanita usia subur yang tidak berada di tempat saat pengambilan
data.
kehamilan.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data primer diperoleh melalui wawancara dengan responden
sebelumnya.
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dengan cara mengumpulkan data dari
E. Variabel Penelitian
a. Variabel dependen atau variabel terikat dari penelitian ini adalah
b. Variabel independen atau variabel bebas dari penelitian ini adalah tingkat
2) Kriteria Objektif
1) Non-hormonal : Jika menggunakan metode
kontrasepsi non-hormonal
2) Hormonal : Jika menggunakan metode kontrasepsi
hormonal
AKDR
(sterilisasi)
(Anwar, 2014)
2) Kriteria Objektif
Pengukuran pengetahuan menggunakan skala Guttman dengan
(Marpaung, 2014).
b. Pendidikan
1) Definisi Operasional :
Jenjang pendidikan formal yang pernah dijalani wanita usia subur.
2) Kriteria Objektif :
2003 adalah:
(Tirtarahardja, 2005).
c. Dukungan Suami
1) Definisi Operasional :
Pernyataan wanita usia subur mengenai dukungan suami dalam
penggunaan kontrasepsi.
2) Kriteria Objektif :
Pengukuran dukungan suami menggunakan skala Guttman dengan
(Hasmiatin, 2016).
d. Jumlah Anak
1) Definisi Operasional :
Jumlah anak hidup.
2) Kriteria Objektif :
a) Banyak : Jika memiliki lebih dari 2 anak
e. Pendapatan
1) Definisi Operasional :
Jumlah pendapatan total yang diperoleh PUS dalam satu bulan.
2) Kriteria Objektif :
Tingkat pendapatan berdasarkan Upah Minimum Kota dan Upah
2017).
Rp. 2.172.578,-
Menentukan Populasi
Dan Sampel Penelitian
Memenuhi Memenuhi
Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi
Pengambilan
Data
Analisis data
b. Analisis bivariat
Analisa bivariat digunakan untuk menganalisis hubungan
dengan hasil Ho ditolak jika p value <α atau p value <0,05. Jika uji
Chi square tidak memenuhi syarat maka digunakan alternatif yaitu uji
Fischer. Syarat uji chi square adalah bila tidak ada sel nilai observed
yang bernilai nol dan tidak ada sel yang mempunyai nilai expected
2. Penyajian Data
Data hasil analisis univariat dan bivariat disajikan dalam bentuk
I. Etika Penelitian
Etika dalam penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam
sebagai berikut :
1. Informed consent
Merupakan cara persetujuan antara peneliti dengan partisipan,
informed consent adalah agar objek penelitian tahu maksud dan tujuan
yang disajikan.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Merupakan etika dalam penelitian untuk menjamin kerahasiaan
a. Sejarah Puskesmas
b. Letak Geografis
7.277 jiwa.
Letak geografis wilayah kerja Puskesmas Nambo secara
terjangkau baik oleh kendaraan roda dua dan roda empat karena
Puskesmas Nambo.
d. Administrasi Wilayah
B. Hasil Penelitian
responden. Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk analisis univariat dan
bivariat.
1. Analisis Univariat
a. Karakteristik Responden
dalam tabel 2.
1. Umur
a. 15-20 tahun
b. 20-29 tahun 3 1,3
c. 30-39 tahun
d. 40-49 tahun 59 26,0
114 50,2
51 22,5
2. Pendidikan terakhir
a. SD
b. SMP 30 13,2
c. SMA
d. Perguruan Tinggi 42 18,5
102 44,9
53 23,3
(44,9%).
2. Pengetahuan
a. Baik 171 75,3
b. Kurang Baik 56 24,7
3. Pendidikan
a. Rendah 72 31,7
b. Menengah 102 44,9
c. Tinggi 53 23,3
4. Dukungan Suami
a. Mendukung 179 78,9
b. Tidak Mendukung 48 21,1
5. Jumlah Anak
a. Banyak 122 53,7
b. Cukup 105 46,3
6. Tingkat Pendapatan
a. Tinggi ( ≥ Rp. 2.172.578/bulan ) 133 58,6
b. Rendah ( ˂ Rp. 2.172.578/bulan ) 94 41,4
8. Jarak Fasilitas
a. Dekat 143 63,9
b. Jauh 84 36,1
Puskesmas Nambo.
2. Analisis Bivariat
Metode Kontrasepsi
AKDR dan Total p-value
Pengetahuan Hormonal
Mantap
n % n % n %
Baik 151 66,5 20 8,8 171 75,3
Kurang 53 23,3 3 1,3 56 24,7 0,172
Total 204 89,8 23 10,1 227 100
Sumber: Data Primer 2018
Metode Kontrasepsi
AKDR Total
Pendidikan Hormonal dan p-value
Mantap
n % n % n %
Rendah 68 30,0 4 1,8 72 31,8
Menengah 100 44,1 2 0,9 102 45,0
0,000
Tinggi 36 15,9 17 7,5 53 23,4
Total 204 90,0 23 10 227 100
Sumber: Data Primer 2018
Kecamatan Abeli.
g. Analisis Hubungan antara Jarak Fasilitas dengan Pemilihan
Metode Kontrasepsi
Analisis hubungan antara peran petugas kesehatan dengan
pendidikan mulai dari menengah sampai pendidikan tinggi. Hal ini juga
klinik maupun rumah sakit. Oleh karena itu, dapat disimpulkan pemilihan
metode kontrasepsi tidak mempunyai hubungan dengan pengetahuan
informasi, baik yang diperoleh dari orang lain maupun dari media masa
seseorang, faktor lingkungan baik fisik maupun non fisik dan sosial
signifikan.
dan Daniati (2010) yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara
berpendidikan tinggi akan lebih mudah menerima ide dan tata cara
oleh Fiona (2006), yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara
kesehatannya.
mantap.
(p-value = 0,000).
pemilihan metode kontrasepsi bagi wanita sebagai istri secara khusus dan
Rizali (2013) yang menyatakan bahwa menurut istri alasan suami untuk
subur.
suami terhadap istri dalam penelitian ini yaitu memberikan saran dalam
pelayanan kontrasepsi.
jumlah anak banyak atau lebih dari 2 orang dan 109 responden (48,0%)
value = 0,005).
Hal ini diasumsikan bahwa umur ibu yang memiliki jumlah anak
tergantung pada jumlah anak yang telah dilahirkan. Seorang ibu memilih
ditinjau dari sudut pandang ekonomi, maka jumlah anak yang banyak bisa
mantap.
mantap.
Berdasarkan hasil uji chi-square diketahui bahwa peran petugas
(p-value = 0,048).
kontrasepsi.
penjelasa tentang alat kontrasepsi bagi calon akseptor yang masih ragu-
KB. Pada pengguna AKDR dan mantap karena tidak tersedia di fasilitas
diinginkan.
pelayanan kontrasepsi.
D. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan dalam proses pelaksanaannya.
kejujuran responden.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kecamatan Abeli.
Kecamatan Abeli.
Abeli.
pada wanita usia subur di daerah pesisir wilayah kerja Puskesmas Nambo
Kecamatan Abeli.
7. Jarak fasilitas mempengaruhi pemilihan metode kontrasepsi pada wanita
Abeli.
B. Saran
di Pelayanan Kesehatan,
alat kontrasepsi.
DAFTAR PUSTAKA