Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
LAPORAN PRAKTIKUM
MEKANIKA FLUIDA & PERPINDAHAN MASSA
DISUSUN OLEH :
Pendahuluan
Jika Fa adalah Liter/second CO2 diserap antara bagian atas dan bawah, jadi :
[F2 + F3] Yi – [F2 + (F3 – Fa)] Y0 = Fa
2. Metode Titrasi
Titrasi asam-basa sering disebut asidimetri-alkalimetri. Reaksi titrasi asam
basa yaitu penetralan atau netralisasi yang menghasilkan garam dan air. Misalnya
reaksi antara natrium hidroksida dan asam klorida.
𝑁𝑎𝑂𝐻 + 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 → 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝑁𝑎 + 𝐻2 𝑂
Bila diukur berapa mL larutan asam denhan titar tertentu diperlukan untuk
menetralkan suatu larutan basa, kadarnya atau titarnya dicari maka pekerjaan itu
disebut asidimetri sedangkan penitaran sebaliknya, asan dengan basa yang
titarnya diketahui disebut alkalimetri. Ternyta ion 𝑂𝐻 − setara dengan 1 ion 𝐻 + ,
maka dapat disimpulkan bahwa 1 gram setara asam atau basa adalah jumlah asam
yang mengandung ion 𝐻 + atau 1 gram ion 𝑂𝐻 − , dengan kata lain 1 gram setara (1
gram ekuivalen) asam atau basa yang berkedudukan n adalah 1/n gram mol zat
terlarut.
Gambar 1.8 Metode Titrasi
Berikut merupakan tahapan-tahapan analisa menggunakan metode titrasi :
a. Isi cairan pada tanki pengisian hingga ¾ tangki.
b. Dengan mengontrol tutupan valve C2 dan C3, nyalakan pompa cairan dan
menambahkan aliran air melewati kolom kurang lebih 6 L/min pada flowmeter
F1 dengan mengontrol aliran valve C1.
c. Mulai nyalakan compressor dengan menyetel control valve C2 untuk
memberikan aliran udara kurang lebih 10% dari skala total flowmeter F2.
d. Buka dengan perlahan regulasi tekanan katup pada silinder karbon dioksida,
dan mengatur valve C3 untuk mengatur flowmeter F3 kurang lebih setengah
dari aliran udara Fe. Pastikan menutup rapat cairan pada dasar dari kolom
absorbsi yang dijaga. Jika diperlukan, tambahkan pada valve control C4
e. Setelah 15 menit dari operasi stabil, ambil sampel dengan interval 15 menit
dari S4 dan S5. Ambil sampel 150 ml dengan mengetahui waktu setiap case.
Analisa sampel mengikuti prosedur titrasi.
Perhitungan
Jumlah CO2 bebas di dalam sampel air dihitung dari :
𝐵𝑉 𝑥 0.0277
gmol/Liter bebas CO2 = 𝑉𝑜𝑙 = Cd
𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
CO2 diserap selama periode waktu tertentu (ex. 30 min)
Rata-rata = [Cdi (t=40) – Cdi (t = 10)] x VT (gmol/second)
30 x 60
CO2 diserap melintasi kolom pada waktu tertentu
Aliran masuk dari CO2 terlarut = F1. Cdi (gmol/second)
Aliran keluar dari CO2 terlarut = F1. Cd0 (gmol/second)
Absorpsi rata-rata = F1 [Cdi – Cd0] (gmol/second)
Keterangan :
Cdi = Konsentrasi CO2 bebas terlarut masuk (gmol/second)
Cd0 = Konsentrasi CO2 bebas terlarut keluar (gmol/second)
F = Aliran (Liter/second)
VB = Volume basa yang ditambahkan dalam analisis cairan (mL)
VT = Volume air pada sistem (Liter)
Indikator PP
Penoftaelin adalah senyawa kimia dengan rumus mulekul C2H14O4 dan
sering ditulis sebagai “Hln” atau “PP” dalam notasi singkat. Fenolftalein sering
digunakan sebagai indicator dalam asam basa. Untuk aplikasi ini, ia berubah
warna dan tak bewarna dalam larutan asam menjadi merah muda dalam larutan
basa.
1.2.10 Gas CO2
Absorbsi kimia merupakan absorbsi dimana gas terlarut dalam larutan penyerap
disertai dengan adanya reaksi kimia. Contoh absorbsi ini adalah absorbsi gas
CO2 dengan larutan MEA, NaOH, K2CO3, dan sebagainya. Aplikasi dari absorbsi
kimia dapat dijumpai pada proses penyerapan gas CO2 pada pabrik Amonia.
Penggunaan absorbsi kimia dalam fase cair sering digunakan untuk mengeluarkan
zat pelarut secara lebih sempurna dalam campuran gasnya. Suatu keuntungan dalam
absorbsi kimia adalah meningkatkan harga koefisien perpindahan massa (kga).
BAB II
Metodologi
Tabel 3.1.2 Pengamatan Penyerapan Gas CO2 ke dalam Air dengan Analisa Larutan
Tabel 3.1.3 Perhitungan Penyerapan Gas CO2 ke dalam Air dengan Analisa Gas
Tabel 3.1.2 Perhitungan Penyerapan Gas CO2 ke dalam Air dengan Analisa Larutan
CO2 Bebas (gmol/L) CO2 yang Terserap Sepanjang Kolom (gmol/min) Laju
Waktu
Penyerapan
(menit) Cdo Cdi CO2 dalam Aliran Masuk CO2 dalam Aliran Keluar
(gmol/min)
15 0,0055 0,0072 0,033 0,108 0,0102
30 0,0082 0,0083 0,0492 0,1245 0,0006
45 0,0089 0,009 0,0534 0,135 0,0006
60 0,0096 0,0101 0,0576 0,1515 0,003
3.2 Pembahasan
Praktikum absorbsi gas CO2 bertujuan menghitung laju penyerapan gas CO2 ke dalam
air yang mengalir ke bawah kolom absorbsi yang berisi bahan isian jenis rasching rings
menggunakan alat analisa gas serta menghitung laju penyerapan gas CO2 ke dalam air
menggunakan metode titrasi. Absorben yang digunakan adalah air dan bahan yang akan
diserap berupa gas CO2. Penyerapan gas CO2 yang masuk bersama-sama dengan udara ke
dalam air terjadi di dalam kolom absorbsi yang berisi packing jenis rasching rings. Packing
berfungsi untuk memperbesar kontak antara gas yang naik dari bawah dengan cairan yang
turun dari atas packing. Proses ini berlangsung secara berlawanan agar penyerapan gas
CO2 oleh air lebih optimal.
Praktikum ini menggunakan 2 analisa yaitu analisa gas dan analisa cairan. Pada
percobaan pertama dilakukan dengan analisa gas. Untuk mengetahui banyaknya
penyerapan gas CO2 maka dilakukan dengan menggunakan larutan NaOH 0,01 M. Dimana
gas CO2 yang terserap di udara dapat diketahui dari volume yang terlarut pada piston gas.
Pada analisa gas, digunakan laju alir udara sebesar 30 L/min, gas CO2 sebesar 15 L/min,
dan air sebesar 6 L/min. Setiap 15 menit, sampel diambil masing-masing sebanyak 20 mL
pada titik S4 dan S5 untuk analisa titrasi. Hasil analisa gas, pada waktu 15 menit CO2 yang
terserap sebesar 14,6955 L/min. Pada waktu 30 menit, CO2 yang terserap sebesar 14,489
L/min. Pada waktu 45 menit, CO2 yang terserap sebesar 14,3862 L/min. Pada waktu 60
menit, CO2 yang terserap sebesar 14,2608 L/min.
Selanjutnya, penyerapan gas CO2 ke dalam air dengan analisa cairan menggunakan
metode titrasi. Larutan NaOH 0,0277 M sebagai larutan penitar dan larutan
pembandingnya adalah Na2CO3 0,01 M. Hasil analisa cairan, pada waktu 15 menit laju
penyerapan gas CO2 sebesar 0,0102 gmol/min. Pada waktu 30 menit, laju penyerapan gas
CO2 sebesar 0,0006 gmol/min. Pada waktu 45 menit, laju penyerapan gas CO2 sebesar
0,0006 gmol/min. Pada waktu 60 menit, laju penyerapan gas CO2 sebesar 0,003 gmol/min.
BAB IV
Kesimpulan
4.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Pada percobaan penyerapan gas CO2 ke dalam air dengan menggunakan analisa gas
diperoleh adanya gas CO2 yang terserap :
Pada waktu 15 menit, gas CO2 yang terserap sebesar 14,6955 L/menit
Pada waktu 30 menit, gas CO2 yang terserap sebesar 14,489 L/menit
Pada waktu 45 menit, gas CO2 yang terserap sebesar 14,3862 L/menit
Pada waktu 60 menit, gas CO2 yang terserap sebesar 14,2608 L/menit
2. Pada percobaan penyerapan gas CO2 ke dalam air dengan menggunakan analisa larutan
menunjukkan laju penyerapan gas CO2 :
Pada waktu 15 menit, laju penyerapan gas CO2 sebesar 0,0102 gmol/menit
Pada waktu 30 menit, laju penyerapan gas CO2 sebesar 0,0006 gmol/menit
Pada waktu 45 menit, laju penyerapan gas CO2 sebesar 0,0006 gmol/menit
Pada waktu 60 menit, laju penyerapan gas CO2 sebesar 0,003 gmol/menit
Daftar Pustaka