Vous êtes sur la page 1sur 30

TUGAS PENJAS

ATLETIK LOMPAT

Disusun Oleh :
1. Angel Putri Ayu Astianata
2. Dela Witantri
3. Latifa Zahra
4. Muamar Falah Hilal H.
5. Rina Erviana
6. Khusnul Khotimah
Kelas X MIA 2

SMA NEGERI 1 KIBANG


KEC. METRO KIBANG KAB. LAMPUNG TIMUR
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
MACAM-MACAM ATLETIK LOMPAT

A. Lompat Tinggi
1. Pengertian Lompat Tinggi
Lompat tinggi adalah salah satu jenis olahraga cabang atletik dimana sang atlet harus
melakukan lompatan setinggi-tingginya melewati mistar tanpa bantuan alat dengan
berbagai jenis gaya yang diperbolehkan (gaya gunting, guling sisi, guling straddle, dan
flop) atau gaya baru yang tidak bertentangan dengan aturan internasional.

2. Sejarah Lompat Tinggi

via olympic.org
Lompat tinggi disinyalir telah ada dan dipertandingkan dalam olimpiade Yunani kuno
pada tahun 776 SM.
Sayangnya catatan sejarah kurang lengkap untuk memastikan narasi sejarah kuno dari
lompat tinggi ini untuk mendapatkan beberapa informasi tentang bentuk, gaya,
lapangan, peraturan dan segala seluk beluk lompat tinggi sebagaimana yang telah ada
sejak era modern.
Oleh karenanya, lompat tinggi dianggap sebagai cabang atletik modern yang dibuat dan
dipertandingkan dalam olimpiade Skotlandia untuk pertama kalinya pada ke 19.
Dan sejak saat itu, pada olimpiade berikutnya, lompat tinggi menjadi salah satu nomor
dalam cabang atletik yang dipertandingkan.

3. Tujuan Lompat Tinggi

via pinterest.com
Lompat tinggi merupakan olah raga yang bertujuan untuk mengembangkan ketrampilan
atlet untuk melompat.
Tentu tujuan dari lompat tinggi adalah untuk menghasilkan lompatan setinggi-tingginya
melewati dan tanpa menjatuhkan mistar dengan berbagai gaya yang mungkin dilakukan
baik gaya yang telah ada sebelumnya atupun gaya baru (selama gaya tersebut tidak
menyalahi aturan yang berlaku).
Sarana dan Prasarana Lompat Tinggi
Dalam lompat tinggi tidak ada alat bantu apapun untuk melompat, namun tentunya ada
fasilitas pengaman yang dipasang untuk menghindari cidera pada atlet lompat tinggi,
yakni matras yang ditaruh di bagian pendaratan tepat setelah mistar.
Mula-mula lompat tinggi, sebagaimana telah disinggung pada bagian sebelumnya,
dilakukan di atas tanah berumput tanpa tambahan alas untuk mendarat.
Hasilnya, banyak atlet yang cidera dan tidak lagi bisa bertanding. Oleh karena itu
matras yang terbuat dari bahan busa dan bahan lainnya dengan tekstur empuk tersebut
wajib ada dalam lapangan lompat tinggi.

4. Gaya Lompat Tinggi

via iaaf.org
Sebagaimana telah disebutkan pada bagian sebelumnya, gaya dalam lompat tinggi ada 4
macam yang akan dibahas selengkapnya sebagai berikut ini:
1. Lompat Tinggi Gaya Gunting
2. Lompat Tinggi Gaya Guling Sisi
3. Lompat Tinggi Gaya Straddle
4. Lompat Tinggi Gaya Flop
5. Teknik Dasar Lompat Tinggi

via iaaf.org
Dalam melakukan lompatan ada 4 teknik dasar lompat tinggi yang harus dikuasai oleh
seorang atlet, yakni seperti yang akan diuraikan pada bagian berikut ini:
1. Awalan
Dalam lompat tinggi tak ada ketentuan untuk atlet dalam melakukan awalan, namun
demikian sebagian besar atlet lompat tinggi melakukan awalan dengan cara berlari.
Dimulai dari lari dengan kecepatan rendah hingga kecepatan tertentu sesuai dengan
strateginya untuk melakukan ancang-ancang dalam melompat.
2. Tolakan
Tolakan atau melompat dilakukan dengan menggunakan kaki terkuat agar seluruh tubuh
terangkat hingga menuju dan melewati mistar.
Tugas kaki tak hanya melakukan tolakan (dengan kaki terkuat) namun juga melakukan
ayunan (dengan kaki satunya) sehingga lompatan ini berhasil dilakukan untuk melewati
mistar sebagaimana lompat dan mengayun ini dilakukan dalam permainan lompat tali.
3. Melayang
Melayang dalam hal ini merupakan kondisi ketika tubuh atlet mulai terangkat untuk
melewati mistar. Pada tahap ini, atlet bisa melakukan teknik tertentu sesuai dengan gaya
yang ia gunakan dalam lompat tinggi.
4. Mendarat
Mendarat merupakan momen ketika tubuh telah melewati tiang mistar dan jatuh ke
matras.
Ada dua bentuk pendaratan yang paling umum, yakni mendarat dengan menggunakan
kedua kaki atau mendarat dengan menggunakan tubuhnya.
6. Teknik Lompat Tinggi
Tercatat, ada empat teknik lompat tinggi yang pernah digunakan dalam olimpiade.
Keempat teknik tersebut, yaitu:
1. Teknik Lompat Tinggi Gaya Gunting

via wikimedia.org
Untuk melakukan teknik lompatan dengan gaya gunting, maka ada tahap-tahap yang
harus dilalui sebagai berikut ini:
a. Awalan
Awalan untuk memulai lompat tinggi dengan gaya gunting bisa dilakukan dengan cara
berlari agak menyerong dari mistar, yakni menyerong ke kanan atau ke kiri sesuai
dengan tumpuan kaki yang akan dipergunakan untuk melakukan tolakan.
Jika tolakan dilakukan dengan kaki kanan, maka awalan dilakukan dengan berlari dari
arah yang agak serong ke kiri.
b. Tolakan
Tolakan biasanya dilakukan dengan kaki terkuat, baik kanan ataupun kiri sehingga arah
lari awalan menyesuaikan.
Tolakan dalam gaya gunting dilakukan ketika posisi tubuh sudah hampir mendekati
mistar, tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh agar posisi kaki yang akan mengayun
mendapatkan ruang yang pas.
c. Melayang
Setelah melakukan tolakan dan tubuh terangkat ke atas, maka kaki yang berperan untuk
melakukan ayunan segera diangkat melewati mistar.
Segera setelah kaki ayun melampaui mistar, kaki tolakan melakukan ayunan susulan
dan posisi tubuh diputar pada arah yang sama dengan demikian seluruh tubuh berhasil
melalui mistar.
Gerakan kaki tersebut dilakukan dengan cara cepat dan hampir bersamaan sehingga
terlihat seperti gerakan gunting.
d. Mendarat
Pendaratan dilakukan dengan menggunakan kaki yang sampai duluan pada matras
dengan posisi tubuh menghadap ke arah mistar.
Jika pendaratan berhasil dilakukan dengan berdiri, maka pendaratan ini merupakan
pendaratan sempurna.
Namun jika pendaratan dilakukan dengan posisi tubuh terjatuh maka pendaratan
tersebut masih sah dilakukan dan lompatan tetap dinilai.

2. Teknik Lompat Tinggi Gaya Guling Sisi (Western Roll)

Untuk melakukan teknik lompatan dengan gaya guling sisi, maka ada tahap-tahap yang
harus dilalui sebagai berikut ini:
a. Awalan
Awalan dilakukan dari samping mistar dengan sudut serong sekitar 30-40 derajad. Arah
awalan ini, baik kiri ataupun kanan, bergantung pada kaki yang dipergunakan untuk
melakukan tolakan.
Jika tolakan dilakukan dengan kaki kanan, maka awalan yang dipergunakan dari arah
serong kanan dan begitu pula sebaliknya.
b. Tolakan
Tolakan dilakukan dengan menggunakan kaki terkuat dengan jarak yang dekat dengan
mistar.
Setelah kaki melakukan tolakan, segera kaki ayun mulai beraksi, bergerak mengayun ke
atas dan menyilang melewati mistar dan segera disusul dengan kaki tolakan.
c. Melayang
Setelah melakukan tolakan dan ayunan hingga tubuh melewati mistar, maka posisi
tubuh dibuat terlentang-melayang sejajar dengan mistar dan saat itu pula kepala segera
diturunkan agar seluruh tubuh mengikuti jatuhnya posisi kepala.
Posisi inilah yang sempat membut gaya guling sisi sempat dilarang karena posisi kepala
lebih rendah dari pinggul pada saat melayang.
d. Mendarat
Pendaratan dilakukan dengan menggunakan tumpuan kedua tangan yang segera disusul
dengan kaki untuk mengurangi beban tangan.
Posisi pendaratan ini merupakan posisi yang sulit dan berbahaya sehingga bagi pemula,
pendaratan dengan gaya ini baiknya dilakukan dengan menggunakan tumpan kaki.

3. Teknik Lompat Tinggi Gaya Straddle

via pinterest.com
Untuk melakukan teknik lompatan dengan gaya struddle, maka ada tahap-tahap yang
harus dilalui sebagai berikut ini:
a. Awalan
Awalan ini dilakukan dengan cara yang sama dengan lompat gaya guling sisi, yakni jika
tolakan dilakukan dengan kaki kanan, maka arah serong yang dipergunakan untuk
awalan juga dari kanan dan begitupula sebaliknya.
b. Tolakan
Tolakan dilakukan dengan kaki terkuat dengan jarak yang dekat dengan mistar.
Sementara kaki satunya diayunkan keatas dan disilangkan mengangkang hingga
melewati mistar. Hal ini bersamaan dengan pundak dan kepala yang juga melewati
mistar.
c. Melayang
Pada saat kaki ayun, kepala, bahu melewati mistar, kaki tolakan diangkat dengan posisi
lururs sejajar dengan tubuh dan mistar.
Pada posisi ini, kepala dan bahu telah terlebih dahulu melewati mistar dan telah berada
dalam posisi meluncur ke bawah.
Selanjutnya, bagian tubuh atas yakni kepala, bahu dan dada diluncurkan ke bawah dan
sisanya seluruh anggota tubuh lainnya akan mengikutinya dan bersiap untuk melakukan
pendaratan.
d. Mendarat
Dalam gaya ini, pendaratan dilakukan dengan menggunakan punggung sebagai
tumpuan. Pada posisi jatuh, seluruh anggota tubuh yang telah melewati mistar
dibalikkan menghadap ke atas hingga tubuh kemudian mendarat di matras.
4. Teknik Lompat Tinggi Gaya Flop

via pinterest.com
Untuk melakukan teknik lompatan dengan gaya flop, maka ada tahap-tahap yang harus
dilalui sebagai berikut ini:
a. Awalan
Awalan dalam gaya flop dilakukan dengan cara berlari dengan kecepatan tinggi.
Arah lari adalah setengah lingkaran, yakni dari sudut pojok depan berlari serong menuju
mistar. Arah lari menuju mistar ini bisa dari sisi kiri atau kanan jalur awalan dan tidak
bergantung pada kaki yang akan melakukan tolakan.
Kecepatan lari menjadi penentu untuk ketinggian lompatan.
b. Tolakan
Tolakan dilakukan dengan kaki terkuat. Ketika kaki melakukan tolakan, posisi tubuh
masih sejajar dengan arah lari atau sejajar dengan mistar.
Tentu tolakan ini tidak dilakukan di tengah mistar, melainkan agak ke pinggir dari arah
lari sehingga nantinya tubuh akan jatuh pada bagian tengah matras dengan kecepatan
tinggi.
Tolakan kaki ini akan membuat tubuh melayang keatas melewati mistar.
c. Melayang
Pada saat melakukan tolakan, tubuh secara bersamaan diputar hingga membelakangi
mistar, posisi ini sejalan dengan posisi tubuh yang melayang sehingga tepat ketika
tubuh berada diatas mistar, posisi tubuh telah menghadap ke atas dan diikuti dengan
kedua kaki yang diangkat naik agar tidak menyenggol mistar.
d. Mendarat
Pendaratan pada gaya ini merupakan pendaratan yang paling berbahaya karena seluruh
teknik mulai dari awalan hingga mendarat dilakukan dengan kecepatan tinggi.
Usahakan untuk memilih tempat mendarat pada posisi tengah matras dan ketika tubuh
telah jatuh dengan menggunakan punggung sebagai tumpuan, bisa langsung dilanjutkan
dengan berguling kebelakang untuk meredam kecepatan.

Atletik Lompat Tinggi


Lompat tinggi merupakan olah raga cabang atletik yang telah dirilis dalam international
Athletic Amateur Federation (IAAF) dan menjadi cabang olah raga yang selalu
dipertandingkan dalam olimpiade.
Atletik lompat tinggi ini telah ada sejak zaman kuno dan dari waktu ke waktu telah
banyak mengalami perubahan hingga pada abad ke 19 bentuk baku dari lompat tinggi
ini telah diakui dan bisa masuk dalam olimpiade modern untuk pertamakalinya.

7. Cara Melakukan Lompat Tinggi

via pinterest.com
Olah raga atletik lompat tinggi tidak bisa dan tidak disarankan untuk dilakukan secara
sembarangan.
Seorang atlet lompat tinggi membutuhkan teknik tertentu agar bisa melompat melewati
mistar dan mendarat dengan mulus tanpa mengalami cidera apapun.
Oleh karenanya, tiap-tiap atlet harus menguasai gaya lompat tinggi dan teknik lompat
tinggi sebagaimana telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.
Cara Agar Lompatan Tinggi
Seorang atlet lompat tinggi harus rajin mengolah tubuhnya terutama pada bagian otot
perut dan kaki agar bisa melakukan lompatan yang tinggi.
Selain latihan lompat, tentu ada serangkaian latiihan lain yang harus dijalani, yakni
latihan lari dan gerakan dasar lain seperti push up, sit up, back up, dan squat jam.
Para atlet lompat tinggi juga harus mempelajari semua gaya dalam lompat tinggi untuk
mengetahui kelemahan dan kelebihan pada tubuhnya dan menentukan gaya mana yang
paling pas baginya sehingga ia bisa melakukan lompatan maksimal.

Lapangan Lompat Tinggi

via pinterest.com
Lapangan lompat tinggi terbagi menjadi empat, yakni jalur awalan, daerah tolakan,
mistar dan penyangganya, serta matras untuk mendarat. Berikut penjelasan
selengkapnya.
1. Jalur atau area untuk awalan dibuat berbentuk bujur sangkar atau setengah lingkaran
dengan jarak tepi ke titik pusat sejauh 15 meter. Jarak ini merupakan jarak minimal
untuk melakukan awalan. Oleh karenanya, atlet berhak melakukan awalan dari area
yang lebih jauh lagi selama hal tersebut tidak berlebihan.
2. Daerah tolakan merupakan area disekitar depan dan bawah mistar. Area ini benar-
benar harus dibuat sedatar mungkin, bersih, tidak menggelincirkan atlet saat
melakukan tolakan.
3. Mistar dibuat dengan panjang sekitar 3,98-4,02 meter dengan berat maksimal 2 kg
dan disangga dengan dua penyangga mistar yang ditempatkan sejajar dan berjarak
sama dengan panjang mistar. Tiang penyangga ini minimal salah satunya memiliki
ukuran untuk menentukan tinggi mistar.
4. Mistar ditopang dengan penopang mistar yang terdapat pada masing-masing tiang
penyangga, ukuran penopang mistar adalah 4x6cm.
5. Tempat pendaratan berukuran 3x5 meter yang terbuat dari busa dengan ketebalan 60
cm dan bagian atasnya tertutup matras dengan ketebalan 10-20 cm.
Mistar (Lompat Tinggi)

via hartsport.com.au
Mistar secara harafiah dapat diartikan sebagai penggaris ukur.
Sementara itu, dalam lompat tinggi ada juga istilah mistar, yakni bilah lompat yang
terbuat dari kayu (atau bahan lainnya) dengan panjang antara 3,98 -4,2 meter yang
ditempatkan di dua bilah penyangga mistar.
Justru tangga penyangga mistar inilah yang memiliki ukuran sebagai mana penggaris
ukur (mistar dalam arti harafiah).
Meskipun mistar yang dipergunakan berukuran lumayan panjang, yakni maksimal 4,2
meter, namun berat maksimal yang harus digunakan untuk membuat mistar hanyalah 2
kg saja sehingga bahan pembuat mistar harus benar-benar dipilih untuk mendapatkan
mistar yang ringan, kuat, dan tidak melengkung.
Kenapa harus memiliki berat maksimal 2 kg?
Karena setiap pelompat yang melompati bilah mistar ini seringkali menyenggol dan
menjatuhkan mistar tersebut.
Apabila dibuat dengan bobot yang lebih, dikhawatirkan bilah mistar tersebut akan
menciderai atlet lompat tinggi jika mistar tersebut jatuh dan menimpa tubuh terutama
bagian kepala.
Mistar dipasang secara horizontal dipenampang kecil yang terdapat pada masing-
masing penyangga mistar yang dipasang dengan panjang sesuai dengan panjang mistar.
Penampang kecil ini tidaklah terlalu luas ukurannya, yakni hanya 4x6 cm sehingga
mistar akan jatuh apabila tersenggol oleh atlet lompat tinggi.
Penyangga mistar ini bisa dibuat naik dan turun sesuai dengan ukuran pajang (tinggi)
yang tertera pada penyangga mistar.
B. LOMPAT GALAH

1. Pengertian Lompat Galah


Lompat Galah adalah salah satu cabang olahraga dari atletik dengan cara melompat
setinggi – tingginya dengan sebuah alat berupa tongkat. Tujuan dari olahraga ini
memenangkan pertandingan dengan melakukan lompatan melewati pembatas atau
mistar.

2. Sejarah
Tidak banyak yang diketahui dari sejarah lompat galah. Tapi, dari beberapa sumber –
sumber dan informasi yang kami dapatkan, para pakar olahraga mengungkap secara
jelas tentang sejarah lompat galah.
Sudah dipastikan bahwa olahraga lompat galah berasal dari benua Eropa, tepatnya di
sebuah negara yang memiliki julukan Negeri Tulip, yaitu Belanda. Olahraga ini berawal
sejak abad ke – 13 yang pada saat itu, masyarakat menyeberangi parit – parit besar
dengan menggunakan sebuah bambu atau kayu.
Kemudian, cara menyeberangi seperti itu mulai jarang bahkan tidak pernah digunakan
lagi oleh penduduk Negeri Kincir Angin tersebut. Pada tahun 1843, pertandingan
lompat galah diadakan di negara Inggris. Tidak diketahui siapa nama peserta yang
meraih juara dipertandingan tersebut, tapi rekor lompatan terjauh pada saat itu adalah 3,
3 meter.
Dipertandingan itu, para peserta menggunakan alat berupa bambu dan juga kayu dengan
ujung yang dipertajam agar bisa menancap pada tanah. Kompetisi lompat galah itu
diadakan di lapangan sepak bola agar mengurangi resiko cedera karena mendarat di
tempat berumput.
Seiring berjalannya waktu, zaman pun semakin canggih. Pada tahun 1896, lompat galah
resmi masuk pada kompetisi olimpiade atletik. Alat yang digunakan pun tidak lagi
menggunakan bambu, namun terbuat dari fiberglass atau serat karbon.
3. Teknik Dasar Lompat Galah

1. Teknik Memegang Galah

 Letakkan tangan kiri anda di depan dengan punggung telapak tangan mengarah ke
atas. Letakkan jari tangan disamping kanan bagian kanan, kecuali jari jempol. Jari
jempol diletakkan di bagian bawah.
 Melipat siku tangan kanan sekitar 90 derajat dan letakkan tangan kanan di belakang
badan.
 Pegang erat galah tapi dengan kondisi tangan rileks.
 Tekan galah ke bawah dengan memakai tangan kanan sampai posisi tangan kanan
lebih rendah dari pada tangan kiri.
 Pegang galah setinggi pinggang, yaitu berada pada posisi diantara pegangan tangan
kiri dan tangan kanan.
 Badan harus dicondongkan ke arah depan dan sikap bahu datar.
2. Teknik Awalan

 Jika anda masih pemula atau baru mencoba olahraga ini, kami sarankan tidak terlalu
memaksakan. Jarak awalan yang cocok adalah 25 meter hingga 30 meter.
 Dalam melakukan awalan, tidak perlu tergersa – gesa, harus dilakukan secara
bertahap serta diikuti dengan gerakan free wheeling sebelum menancapkan galah.
 Pegang dengan erat dan galah diharuskan untuk tenang dan tidak bergerak pada saat
anda sedang berlari.
 Pandangan harus fokus ke mistar dan galah diposisikan lurus ke arah depan dengan
tinggi ujung galah melebihi tinggi kepala.
 Rendahkan galah secara bertahap kemudian tusuk ujung galah pada lubang yang
telah disiakan oleh juri.
4. Teknik Menancapkan dan Bertumpu

 Pegang galah dengan kedua tangan dan tancapkan di lubang yang telah disiapkan.
Pada saat ujung galah sudah ada di dalam lubang, gerakkan tangan kiri ke arah
genggaman tangan kanan.
 Angkat kaki sebelah kanan dan arah kan kedua tangan ke atas dengan menolak
dengan kuat kaki kiri pada papan yang telah disediakan.
 Luruskan tangan kanan pada saat kaki sudah tidak menyentuh tanah.
4. Teknik Melewati Mistar

 Lakukan pijakan menggunakan kaki kiri yang disertai dengan tangan pada galah
supaya badan bisa terangkat ke atas.
 Apabila setengah tubuh anda sudah melewati mistar, lepaskan galah yang anda
pegang dengan diawali melepas tangan kiri terlebih dahulu, kemudian tangan kanan.
5. Teknik Pendaratan

Teknik ini sebenarnya tidak terlalu susah dilakukan, banyak atlet yang melakukan
pendaratan dengan duduk, dan tidak sedikit pula dengan keadaan terlentang. Agar
mengurangi resiko cedera, pendaratan dilakukan dengan menggunakan kasur dari bahan
spon. Tapi terkadang ada juga yang menggunakan pasir.

5. Tekhnik Lompat Galah


Ada beberapa teknik yang harus dilakukan seorang pelompat dalam lompat tinggi galah
ini. Mari kita perhatikan bersama-sama penjelasan berikut;

1. Awalan, yang dilakukan pertama mengambil ancang-ancang untuk berlari posisi


tubuh harus dikontrol untuk melakukan gerakan menancapkan galah dan menumpu
dengan tepat.
2. Gerakan menancapkan Galah
3. Galah menancap sejajar garis lurus sehingga ujungnya terletak dibawah kepala atlet
pada saat start untuk tumpuan.
4. Berayun dan menggelantung
5. Tarikan dan Putaran (pull & turn)
6. Push –off dan melintasi mistar

6. Sarana Prasarana

1. Ukuran Lapangan Lompat Galah

Lapangan lompat galah sendiri, terdiri dari beberapa bagian. Bagian tersebut adalah
lintasan lari, kotak tancap galah, tiang penyangga palang, dan bantalan untuk proses
pendaratan. Berikut adalah ukuran masing-masing secara lebih detail
 Lintasan lari – lintasan lari memilik panjang berukuran 45 meter atau 147 ft 7 in dari
titik awal hingga ke kotak tancap galah.
 Kotak tancap galah – kotak tancap galah sendiri memiliki panjang 1 meter hingga
1,084 meter dengan lebar 60 cm. Panjang daerah miring dalam kotak tancap galah
adalah 80 cm. Kedalaman kotak sendiri adalah 20 cm atau 8 in.
 Tiang penyangga palang – pada tiang penyangga palang, memiliki panjang
berukuran 4,5 meter.
 Bantalan untuk mendarat – bantalan ini memiliki bahan yang terbuat dari busa, dan
berukuran persegi 5 meter x 5 meter.

2. Ukuran Kotak Tancap Galah

Dalam olahraga lompat galah ini memang diperlukan kotak untuk menancapkan galah.
Kotak disini berfungsi agar dapat menahan galah sehingga ketinggian yang dicapai atlet
dapat maksimal. Panjang dari ukuran kotak tanjap galah adalah 1 hingga 1,084 meter.
Lebar bagian mukanya adalah 60 cm. Panjang daerah miringnya adalah 80 cm. Lebar
bagian belakang adalah 15 cm. Kedalaman bagian belakang adalah 20 cm. Dasar kotak
terbuat dari besi atau logam dengan lebar 2.5 mm.

3. Ukuran Tongkat Galah

Atlet lompat tinggi akan dapat mencapai ketinggian yang maksimal jika dia memiliki
teknik yang baik dan latihan yang kontinyu. Teknik lompat galah sebenarnya bertumu
pada kecepatan, kekuatan dan kelincahan. Walaupun begitu, tongkat galah juga
memegang peranan penting.

Tongkat galah yang terbuat dari bahan fiber harus disesuaikan dengan berat badan
peserta atau atlet lompat galah. Jika atlet tersebut memiliki berat sebesar 60 kg maka
galah yang digunakan memang khusus untuk pelompat yang memiliki berat 60 kg.
Bagaimana jika galah tersebut digunakan oleh atlet yang memiliki berat lebih dari 60
kg? Maka tentu saja tongkat tersebut dapat rusak dan patah. . Bagaimana jika galah
tersebut digunakan oleh atlet yang memiliki berat kurang dari 60 kg? Maka galah
tersebut akan tidak memiliki fungsi yang optimal untuk membantu lompatan. Ukuran
lompat tinggi galah itu sendiri adalah Panjang bilah berukuran 3,86 meter hingga 4,52
meter. Berat maksimum untuk ukuran longkat galah adalah 2,26 kg.
C. Lompat Jangkit Atau Triple Jump
1. Pengertian Lompat Jangkit

via iaaf.org
Olahraga lompat jangkit (triple jump) adalah salah satu jenis olahraga atletik cabang
lompat dimana sang atlet akan melakukan tiga tahap lompatan untuk mendarat di bak
pasir pendaratan dengan awalan lari.
Jika dalam lompat jauh sang atlet hanya akan melakukan satu kali tolakan, satu kali
melayang dan kemudian mendarat, maka dalam lompat jangkit sang atlet akan
melakukan 3 kali tolakan, tiga kali melayang dan mendarat.
Tiga lompatan dalam lompat jangkit ini disebut juga sebagai hop-step-jump.
Hop merupakan fase pertama lompatan yang dilakukan oleh atlet dengan menggunakan
kaki terkuat untuk melakukan tolakan.
Step merupakan lompatan kedua yang harus dilakukan dengan menggunakan kaki yang
sama pada waktu fase hop dan jump merupakan lompatan terakhir yang harus dilakukan
dengan menggunakan kaki berbeda sebagai tolakan.
Posisi ketiga fase lompatan ini sama-sama penting yang artinya sang atlet tetap harus
melakukan tolakan sekuat-kuatnya pada ketiga fase ini.
2. Sejarah Lompat Jangkit

via scavengerinsouthie.wordpress.com
Olahraga lompat jangkit menjadi salah satu olahraga yang diikutkan dalam olimpiade
modern pertama di Yunani pada tahun 1896 dan dimenangkan oleh seorang juara yang
bernama James Connolly.
Teknik yang dipergunakan oleh Connolly pada waktu itu sama dengan peraturan yang
berlaku saat ini, yakni connoly menggunakan dua kaki yang sama untuk lompatan
pertama dan kedua dan kaki satunya untuk melakukan lompatan terakhir.
Olahraga lompat jangkit ini terinspirasi dari salah satu jenis olah raga lompat sejak era
Yunani klasik dimana sang pelompat akan melakukan beberapa kali lompatan sebelum
lompatan terakhir, sayangnya tidak diketahui secara pasti tentang banyaknya lompatan
yang dilakukan oleh atlet pada waktu itu serta peraturan dalam pertandingan lompat
tersebut.
Sementara itu, dalam mitologi Irlandia disebutkan bahwa olah raga lompat jangkit telah
diperlombakan dalam pertandingan Irlandia kuno yang bernama Tailteann Games pada
tahun 1829 sebelum masehi.
Dalam catatan tersebut, sang atlet melakukan lompatan sebanyak tiga kali atau sama
dengan lompat jangkit pada masa ini.
Jika pada olimpiade modern pertama, olahraga lompat jangkit ini hanya diikuti oleh
atlet laki-laki saja, maka sekian tahun kemudian, di tahun 1996, atlet perempuan
akhirnya bisa mengikuti kejuaraan lompat jangkit dalam olimpiade di Atlanta.
3. Teknik Lompat Jangkit
Secara umum, olahraga lompat jangkit ini dilakukan melalui fase awalan (berlari),
lompatan pertama (hop), lompatan kedua (step), lompatan ketiga (jump), dan mendarat.
Tentu fase-fase tersebut harus dilalui dengan teknik-teknik tertentu agar atlet bisa
menghasilkan jarak lompatan terjauh. Berikut ini merupakan uraian teknik lompat
jangkit:
1. Awalan

Pada awalan ini, atlet akan berlari sejauh maksimal 45 meter menuju papan tolakan
untuk melakukan tolakan pertama (hop).
Pada posisi awal ini atlet akan melakukan persiapan, yakni dengan start berdiri.
Sebelumnya ia harus rileks, mengatur nafas, dan fokus pada papan tolakan. Setelah siap,
atlet akan berlari dengan kecepatan sedang menuju ke kecepatan tinggi.
Peralihan dari kecepatan sedang menuju tinggi ini hanya sebentar saja karena dalam
lompat jangkit sang atlet harus berlari sekencang-kencangnya agar dapat memiliki
momentum lompatan yang bagus.
Umumnya, pada awalan ini, para atlet lompat jangkit berlari dengan langkah kaki yang
jauh dan berfungsi sebagai metode untuk mempersiapkan kaki melakukan tiga kali
lompatan dengan jarak sejauh mungkin pada masing-masing lompatan.
2. Jingkat/Hop

Hop atau lompatan pertama ini dilakukan dengan menggunakan kaki terkuat sebagai
tolakan.
Dalam melakukan tolakan, kaki tersebut tidak boleh melebihi papan tolakan
(sebagaimana peraturan yang berlaku dalam lompat jauh) namun boleh dilakukan
sebelum papan tolakan.
Setelah melakukan tolakan, agar menghasilkan jarak lompat yang jauh, umumnya para
atlet akan mengayunkan kaki saat melayang di udara dan mendarat dengan kaki yang
sama pada saat tolakan untuk melakukan tolakan kedua (step).
3. Langkah/Step

Kaki yang dipergunakan untuk melakukan tolakan pada fase ini merupakan kaki yang
sama seperti yang dilakukan pada saat tolakan pertama.
Oleh karena itulah kaki terkuat yang dipergunakan untuk melakukan tolakan pertama
dan kedua ini.
Setelah lompatan kedua ini dilakukan, pada saat melayang segera kaki satunya
diayunkan kedepan dan bersiap untuk mendarat sekaligus melakukan tolakan.
4. Lompat/Jump

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kaki yang dipergunakan untuk melakukan
tolakan terakhir ini adalah salah satu kaki yang tak dipergunakan untuk melakukan
tolakan pertama dan kedua.
Begitu kaki ini mendarat, maka selanjutnya kaki ini akan langsung melakukan tolakan
ke arah depan dengan membungkukkan badan agar condong ke depan.
Alasan kenapa badan dibungkukkan adalah agar tubuh tidak terlalu banyak bergesekan
dengan udara yang akan mengurangi jarak lompatan, yang kedua tubuh ini berfungsi
untuk beriap mendarat.
Jika tubuh membungkuk, kemungkinan tubuh akan jatuh kebelakang saat mendarat bisa
diminimalisir karena titik pendaratan yang diukur adalah bagian organ tubuh yang jatuh
paling dekat dengan bibir bak pasir bagian depan.
5. Mendarat
Pendaratan harus dilakukan dengan menggunakan kedua kaki untuk menghindari cidera.
Bilamana atlet mendarat dengan menggunakan satu kaki hal tersebut masih
diperbolehkan. Namun demikian pendaratan dengan satu kaki sangat dihindari karena
sangat mungkin akan mengakibatkan cidera serius.
Usahakan saat mendarat tubuh tidak jatuh ke belakang. Meski demikian, banyak juga
atlet profesional mendarat dengan kedua kaki sekaligus terjatuh kebelakang karena
saking besarnya energi yang dipergunakan untuk melompat sehingga menghasilkan
jarak yang jauh dan membuat tubuh sulit untuk tidak jatuh ke belakang.
4. Peraturan Lompat Jangkit

via iaaf.org
Ada beberapa peraturan dalam lompat jangkit yang telah ditetapkan oleh IAAF
(International Amateur Athletic Federation) sebagai berikut ini:
1. Atlet lompat jangkit tidak diperkenankan melakukan tolakan pertama dengan
melebihi batas papan tolakan, namun masih diperbolehkan melakukan tolakan
sebelum menginjak papan tolakan.
2. Tolakan kedua harus menggunakan kaki yang sama dengan tolakan pertama.
3. Tolakan ketiga harus menggunakan kaki yang berbeda dengan tolakan pertama dan
kedua.
4. Setelah melakukan tolakan ketiga, pada saat melayang, atlet lompat jangkit tidak
diperkenankan melakukan gerakan salto.
5. Atlet lompat jangkit tidak diperkenankan mendarat di luar area pendaratan.
Menyentuh tepi bak pasir juga dianggap sebagai diskualifikasi.
6. Bak pasir dihitung dari tepi depan mulai dari 13 meter dan seterusnya sehingga jika
atlet mampu melewati bak pasir sejauh 5 meter, artinya ia telah melompat sejauh 18
meter yang dihitung dari lompatan pertama dari papan tolakan.
5. Lapangan Lompat Jangkit

via pinterest.com
Lapangan lompat jangkit terdiri dari tiga bagian, yakni lintasan lari, papan tolakan, dan
bak pasir. Sebagaimana bisa dilihat dalam gambar, berikut ini penjelasan selengkapnya:
1. Bak pasir memiliki ukuran panjang minimal 7-9 meter dan lebar 2,75 meter dan
diisi dengan pasir halus.
2. Papan tolakan terletak sejauh 11-13 meter dari tepi depan bak pasir. Papan tolakan
ini memiliki ukuran panjang 1,22 meter, lebar 0,20 meter dan tinggi 0,05 meter yang
dicat dengan warna putih.
3. Panjang lintasan awalan untuk lari adalah 40-45 meter dengan lebar 1,22 meter
berbentuk lurus dengan garis tepi berwarna putih sebagai batas. Namun pada
kebanyakan lapangan lompat jangkit, lintasan awalan tersebut banyak yang tidak
memiliki batas tepi karena para atlet sudah dianggap tahu dan pasti akan lari dengan
trak lurus menuju papan tolakan.

6. Peralatan Lompat Jangkit

via sportsystem.it
Dalam olah raga lompat jangkit, diperlukan berbagai peralatan selain kostum dan sepatu
atlet. Berikut ini merupakan beberapa peralatan yang dipergunakan dalam pertandingan
lompat jangkit, diantaranya adalah:
1. Lapangan lompat jangkit.
2. Peluit untuk memberi aba-aba.
3. Pengeras suara untuk memanggil atlet dan mengumumkan hasil lompatan.
4. Alat pengukur lompatan, baik yang manual (meteran dan bendera) atau yang
menggunakan teknologi canggih.
5. Kamera pemantau lompatan.
6. Alat pengukur kecepatan angin.
7. Alat untuk meratakan pasir.
8. Bendera juri
7. Atlet Lompat Jangkit

via independent.co.uk
Atlet lompat jangkit biasanya juga sangat ahli dalam bidang lompat jauh karena kedua
jenis olah raga ini memiliki ragam aturan dan teknik yang mirip kecuali dalam hal
jumlah lompatan.
Dalam sejarahnya, setidaknya ada tiga nama besar atlet putra dan 3 atlet putri lompat
jangkit yang mampu menghasilkan lompatan yang jauh.
Pada nomor putra, pemegang gelar pelompat terjauh dalam lompat jangkit adalah
Jonathan Edward (Inggris) yang pernah melompat sejauh 18.29 meter pada 7 Agustus
1995 di kejuaraan Gothenburg.
Atlet putra kedua terjauh setelah Edward adalah Christian Taylor (Amerika Serikat)
yang pernah melompat sejauh 18.21 meter pada 27 Agustus 2015 di kejuaraan Beijing.
Atlet putra ketiga yang berhasil melompat dengan jarak lompatan terjauh adalah Kenny
Harrison (Amerika Serikat) yang pernah melompat sejauh 18.09 meter pada 27 Juli
1996 di kejuaraan Atlanta.
Sementara itu pada nomor putri, atlet yang mampu mempertahankan rekor terjauh
dalam lompat jangkit adalah Inessa Kravest (Ukraina) yang pernah melompat sejauh
15.50 meter pada 10 Agustus 1995 di kejuaraan Gothenburg.
Selanjutnya, atlet putri asal Kameron, Francoise Mbango Etone pernah melompat
sejauh 15.39 meter pada 17 Agustus 2008 di kejuaraan Beijing.
Atlet lompat jangkit putri ketiga adalah Tatyana Lebedeva (Rusia) yang pernah
melompat sejauh 15.36 meter pada 6 Maret 2004 di kejuaraan Budapest.
Atlet-atlet tersebut pada sementara waktu merupakan para atlet lompat jangkit peringkat
atas yang masih bisa mempertahankan gelarnya hingga saat ini, namun demikian,
bilamana telah lahir atlet baru yang mampu melompat lebih jauh lagi, tentu peringkat
tersebut akan bergeser.
D. LOMPAT JAUH
1. Sejarah Singkat Lompat Jauh

Bermula ketika 13 abad lalu, olahraga lompat jauh muncul tahun 708 Masehi saat ada
Olimpiade Kuno di Yunani. Sejarah mencatat bahwa olahraga ini juga pernah dilakukan
oleh peserta Sparta dengan panjang lompatan 7,05 meter.
Awalnya event dalam Olimpiade Kuno diadakan untuk tujuan latihan militer perang.
Lompat jauh dipercaya bisa melatih ketangkasan prajurit perang dalam melompati
rintangan seperti jurang atau parit.

Dulu lapangan lompat jauh mungkin tidak seperti ini


Tetapi jangan disamakan teknik lompat jauh zaman dahulu dan sekarang, karena pasti
berbeda. Lompat jauh zaman dulu diawali dengan start lari pendek dan juga para
pelompat harus membawa beban di kedua tangannya (dikenal dengan nama halteres)
yang mempunyai bobot 1-4,5 kg.
2. Pengertian Lompat Jauh
Lompat jauh merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang populer dan sering
dilombakan dalam kompetisi kelas dunia, termasuk Olimpiade. Lompat jauh adalah
suatu gerakan melompat ke depan atas dengan usaha agar badan melayang di udara
yang dilakukan dengan cepat dan dengan cara melakukan tolakan satu kaki untuk
memperoleh jarak sejauh-jauhnya.
Jarak lompatan diukur dari papan tolakan sampai ke batas terdekat dari letak titik
pendaratan yang dihasilkan oleh bagian tubuh.
3. Teknik Dasar Lompat Jauh
Terbagi dalam 4 hal yaitu awalan, tolakan, melayang di udara, dan pendaratan. Dan
untuk mendapatkan lompatan yang jauh maka kamu perlu menyerasikan ke 4 hal.
1. Awalan

Teknik awalan lari yaitu dari lari perlahan ke lari cepat, dan harus terkendali dan
memungkinkan untuk melakukan tolakan. Jangan sampai melebihi garis tolakan yang
sudah ditetapkan.
Disaat mendekati papan tolakan sekitar 3-5 langkah, kamu harus siap mengganti
kecepatan gerak lari ke kecepatan tolakan dengan langkah terakhir yang pendek.
2. Tolakan

Langkah berikutnya setelah awalan yaitu tolakan, tolakan bertujuan agar tubuh
terangkat ke atas dan melayang di udara. Tolakan berpengaruh besar terhadap jarak
lompatan yang diperoleh.
Perlu diperhatikan, saat melakukan tolakan usahakan kaki sedikit ditekuk, menapakkan
kaki, dan meluruskan tungkai untuk lepas landas. Gerakan tolakan yang baik
membutuhkan kekuatan, kecepatan, dan koordinasi gerakan yang memadai.
Cara melakukan tolakan/tumpuan:
1. Ayunkan paha dan kaki ke posisi horizontal dan dipertahankan.
2. Luruskan sendi mata kaki, lutut, dan pinggang pada saat melakukan tolakan.
3. Bertolak ke depan dan ke atas.
4. Sudut tolakan 45 derajat.
3. Melayang di Udara

Di saat tubuh melayang di udara, usahakan agar tubuh tetap seimbang. Salah satu tips
saat kondisi ini yaitu gerakan kaki seperti berjalan. Sehingga berjalan selama melayang
di udara akan mempermudah kamu untuk melakukan pendaratan yang baik.
Pelajari juga: teknik dasar sepak bola
Hal yang perlu diperhatikan saat tubuh melayang di udara:
 Menjaga keseimbangan badan.
 Mengusahakan tahanan udara sekecil mungkin.
 Mengusahakan melayang di udara selama mungkin.
 Mempersiapkan kaki untuk pendaratan.
4. Pendaratan
Hal terakhir dalam teknik dasar lompat jauh yaitu pendaratan. Pendaratan dilakukan
dengan cara menundukkan kepala, mengayunkan lengan, dan membawa pinggang ke
depan.
Hal tersebut bertujuan agar anggota badan yang lain tidak mengenai pasir lebih
belakang daripada kaki.
Yuksinau.id berbagi tips juga meningkatkan kemampuan teknik lompat jauh dan
menghasilkan lompatan yang jauh. Perhatikan beberapa faktor berikut.
 Penentuan jarak awalan yang tepat.
 Penentuan irama lari awalan.
 Kemampuan tolakan dan lepas landas.
 Kemampuan gerak melayang di udara.
 Kemampuan gerak saat pendaratan.

4. Gaya Lompat Jauh


Gaya ini dilakukan ketika badan melayang di udara.
1. Gaya Jongkok (Ortodok)

Gaya yang sering dilakukan ketika badan melayang di udara ini berfungsi agar kamu
bisa memperoleh kecepatan maksimum ketika ingin melompat.
Disaat tolakan, kita biasa menggunakan kaki yang terkuat. Nah disaat kita sudah mulai
melayang maka mulai tekuk lutut ke atas. Disaat akan mendarat, awali dengan tumit
kaki yang sedikit ditekuk.
2. Gaya Menggantung (Schnepper)
Gaya lompat jauh ini tidak mengubah kecepatan ketika kaki akan bertumpu pada papan
tolakan dan cara melakukannya dengan cara badan tegap.
Gerakan kaki diayunkan ke belakang dan ke depan bersama dengan kedua lengan. Saat
akan melakukan pendaratan, kedua kaki diluruskan kedepan dan kedua tumit mendarat
lebih dahulu.
3. Gaya Berjalan di Udara (Walking in the air)

Gaya ini cukup populer karena biasa digunakan oleh para atlet, sebutan kerennya
yaitu walking in the air. Cara melakukan gaya ini yaitu sebelum melakukan tolakan,
pinggang sedikit diturunkan, paha dan kaki diayunkan secara bebas, luruskan lutut,
sendi mata kaki, dan pinggang ketika melakukan tolakan.
Kemudian ketika melayang di udara, berjalanlah seperti saat berjalan di tanah. Ketika
akan mendarat, lengan dan tubuh ditarik ke depan dan bawah serta kaki diulurkan
sesaat. Teknik ini hampir mirip dengan teknik menggantung di udara.

5. Peraturan Lompat Jauh

flickr.com

Sisitem penilaian dalam permainan olahraga ini ialah dengan menggunakan mark.
Pengertian mark ialah jarak terdekat yang ditempuh oleh seorang atlet pelompat di ukur
mulai dari ujung palang kayu sampai pertama kali atlit menginjakan kaki di area pasir
yang sudah disediakan.
Penilaian akan dihitung dari jarak ujung palang kayu sampai titik akhir dimana atlit
mendarat bukan pada dimana awal lompatan. Fouls atau pelanggaran pada lompat jauh
bisa dilihat ketika atlit melakukan pijakan atau tolakan saat melompat melebihi batas
ujung palang kayu.
Hal hal yang perlu diperhatikan untuk meraih hasil maksimal
 Jarak start 30-40 dan dilakukan secepat mungkin
 Menggunakan kaki yang kuat guna melakukan tumpuan atau tolakan.
 Diusahakan melayang di udara selama mungkin
 Waktu mendarat jangan jatuh ke belakang melainkan ke depan

Diskualifikasi
 Dalam jangka waktu 3 menit belum melompat
 Menumpu menggunakan 2 kaki
 Kembali ke arah awalan, sesudah melompat
 Mendarat di luar bak atau kolam lompat
 Juri mengangkat bendera warna merah apabila pelompat dinyatakan gagal
 Juri mengangkat bendera warna putih jika lompatan berhasil

6. Lapangan Lompat Jauh

fatirblack.blogspot.co.id

Panjang lintasan lari sampai papan lompatan atau papan tolak biasanya berukuran 40-45
meter dengan lebarnya lintasan mencapai 1,22 meter. Sementara itu, panjang papan
lompatan mencapai 1,22 meter dan memiliki lebar 20 cm dengan ketebalan papan 10
cm.
Di antara papan lompatan dengan jarak bak lompat terdapat jarak sepanjang 1 meter.
Sedangkan bak lompat memiliki panjang mencapai 9 meter dengan lebar bak lompat
2,95 meter. Untuk lebar tempat pendaratan, jaraknya paling sedikit mencapai 2,75 meter
antara garis tolakan sampai diakhir tempat tolakan.
Tempat pendaratan diisikan dengan pasir yang mana permukaan pasir harus memiliki
tinggi sama atau datar dengan sisi atas papan tolakan. Itulah kilasan lengkap mengenai
lompat jauh
Lintasan Lari Awalan
Panjang lintasan standar yang digunakan jumper untuk melakukan ancang-ancang
minimum sekitar 40 meter (131 kaki) dengan lebar 1,22 m sampai 1,25 m. disamping
kanan dan kiri lintasan kemudian diberi garis putih selebar 5 cm.

2. Papan Tolak
Papan tolak biasanya berbentuk segi empat dan terbuat dari bahan kayu ataupun bahan
lain yang sesuai, kemudian di cat warna putih. Kemudian papan tolak disimpan/ditanam
sekitar 1 meter dari tepi awal tempat pendaratan dan minimal 10 meter dari tepi akhir
pendaratan

Papan tolak berbentuk segi empat, terbuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dan di
cat putih. Papan tolakan ditanam tidak kurang dari 1 meter dari tepi dekat tempat
pendaratan. Jarak papan tolak dengan sisi terjauh dari tempat pendaratan minimal 10 m.

 Panjang =1,21–1,22 m
 Lebar =1,98–2,02 dm
 Tebal =1,00 dm

Papan tolak ditanam ditanah dan bagian tanahnya rata dengan tanah lintasan. Di
belakang garis tolakan/loncatan tersebut kemudian dipasang papan plastisin atau bahan
lainnya. yang akan membuat tanda apabila jumper meloncat melewati garis loncatan.

c. Tempat Pendaratan
Lebar dari tempat pendararan lompat jauh minimal 2,175 meter. Bak pendaratan ini diisi
dengan pasir yang lembut dan sedikit basah. dan juga permukaannya harus rata dengan
permukaan garis loncat.

Vous aimerez peut-être aussi