Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
CEREBRAL PALSY
Dosen Pembimbing : Lucia Endang Hartati, YK, SKp,
Disusun Oleh:
Aska Fauzan Abrianto
P1337420617028
Asuhan Keperawatan yang telah disusun dengan judul Gangguan Cerebral Palsy Pada
Anak yang telah diperiksa dan disetujui oleh :
ii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat
dan nikmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan
Keperawatan Dengan Cerebral Palsy Pada Anak”.
Makalah ini telah penulis selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada
segenap pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang lain yang
membacanya.
Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat maupun
isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, penulis selaku penyusun menerima segala
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................................ i
Lembar Pengesahan .................................................................................................. ii
Kata Pengantar........................................................................................................... iii
Daftar Isi..................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 3
2.1 Definisi Cerebral Palsy ................................................................................ 3
2.2 Etiologi Cerebral Palsy................................................................................. 3
2.3 Klasifikasi Cerebral Palsy ............................................................................ 3
2.4 Manifestasi Klinis Cerebral Palsy ................................................................ 4
2.5 Komplikasi Cerebral Palsy ........................................................................... 5
2.6 Pemeriksaan Diagnostik Cerebral Palsy....................................................... 5
2.7 Penatalaksanaan Cerebral Palsy ................................................................... 6
2.8 Asuhan Keperawatan Cerebral Palsy ........................................................... 7
BAB III PENUTUP .................................................................................................. 11
3.1 Simpulan ...................................................................................................... 11
3.2 Saran ............................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 12
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
berjumlah 265 anak, tahun 2004 berjumlah 239 anak, sedangkan tahun 2005
berjumlah 118 anak, tahun 2006 sampai dengan bulan Desember adalah berjumlah
112 anak, sedangkan tahun 2007 sampai dengan bulan Desember yaitu berjumlah 198
anak, tahun 2008 sebanyak 307 penderita, tahun 2009 sebanyak 313 penderita, tahun
2010 sebanyak 330 penderita, dan tahun 2011 sebanyak 343 penderita (YPAC cabang
Surakarta, 2011).
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi Cerebral Palsy.
2. Untuk mengerti epidemiologi Cerebral Palsy.
3. Agar memahami etiologi Cerebral Palsy.
4. Untuk mengerti dan mamahami manifestasi klinis Cerebral Palsy.
5. Agar mengetahui komplikasi dari Cerebral Palsy.
6. Agar memahami pemerikasaan diagnostik Cerebral Palsy.
7. Untuk mengetahui penatalaksanaan terapeutik Cerebral Palsy.
8. Agar mengerti asuhan keperawatan untuk Cerebral Palsy.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definsi
Cerebral palsy adalah masalah umum yang terjadi di seluruh dunia, insidennya 2 - 2,5
dari tiap 1000 kehidupan neonatus. Ketika William Little pertama kali mendeskripsikan
cerebral palsy, dia sudah mengaitkan faktor resiko terjadinya cerebral palsy adalah akibat
terjadinya trauma lahir , dan pandangan ini sudah di pertahankan selama beberapa
dekade. Kemajuan manajemen neonatus dan perawatan obstetric belum menunjukkan
penurunan kejadian cerebral palsy. Sebaliknya, dengan penurunan angka kematian bayi
sebenarnya telah terjadi peningkatan insiden dan keparahan dari cerebral palsy. Insiden
pada bayi premature lebih tinggi di banding bayi cukup bulan.
2.2 Etiologi
1. Prenatal; tetratogens; rubella; toxoplasmosis, CMP (cytomegalovirus), syn-drome
genetik, abnormal kromosom, malformasi otak, infeksi intrauter-ine, masalah
fetal/fungsi plasenta, pre-eklamasia, komplikasi persalinan.
2. Perinatal; sepsis; infeksi CNS (Center Neuron System), prematur, asfiksia, toximea,
trauma lahir, anoxia, diabetes, perinatal, pendarahan intrakranial.
3. Postnatal; infeksi, trauma dan stroke.
4. Chilhood; meningitis injury otak, toxin
3
Akan berpengaruh pada bentuk tubuh, gerakan involunter, seperti atetosis, distonia,
ataksia.Tipe ini sering disertai gangguan emosional dan retardasi mental. Di samping
itu juga dijumpai gejala hipertoni, hiperrefleksi ringan, jarang sampai timbul klonus.
Pada tipe ini kontraktur jarang ditemukan, apabila mengenai saraf otak bisa terlihat
wajah yang asimetnis dan disantni.
3. Tipe campuran
4
f. Tingkah laku: irritabel, mudah menangis, tifak dapat senyum/respon pada usia 3
bulan, kesukaran dalam makan, sering cekukan atau muntah bila makan. Setelah usia
6 bulan lidah mendorong makanan ke luar dai mulut.
Klasifikasi Spastic
a. Spastic; hypertonicity dengan kurangnya kontrol pada postur tubuh, keseimbangan
dan pergerakan koordinasi. Kerusakan keterampilan gerakan halus dan kasar.
Pergerakan aktif yang meningkatkan pada postur dan berlebihan pada salah satu
anggota tubuh.
b. Dyskinetic/ atheoid; pergerakan abnormal yang tidak disadari, athetosis, ditandai
dengan pergerakan lambat, biasanya pada ekstremitas, bahu, otot wajah dan lidah,
adanya dysartria.
c. Ataxic: seperti jalan menyeret, cepat, pergerakan mengulang, disintegrasi pergerakan
pada ekstremitas atas ketika anak akan menggapai benda.
d. Mixed/dystonic: kombinasi spasticity dan athetosis
2.5 Komplikasi
a. Kontraktur
b. Sering mengalami infeksi pernafasan karena kurangnya aktivitas
c. Retardasi mental
d. Konstipasi
e. Gangguan pendengaran
2.7 Penatalaksanaan
a. Terapi fisik
Brances (alat penyokong)
Splint (pembalutan)
Casting (pemasangan gibs)
b. Alat-alat; kursi roda atau yang lainnya
c. Terapi kerja; menulis, makan, minum, dll
d. Terpai bicara
e. Pendidikan khusus
f. Terpai medik; spastic, nyeri sekunder kondisi bladde
5
Cerebral
Palsy
Secsio
Malformasi Ceasare
Konginetal Asfiksia
Diplegia, Konginetal
Nyeri Akut Pusat
Hambatan himeplegia, Pernafasan Cedera Otak
Komunikasi
Muntah, kelumpuhan, Terganggu
Verbal
Nyeri kepala sapsfietas, Subarachnoid,
tetraplegia Anoksia Subdural
Nutrisi kurang Hematom
dari kebutuhan
tubuh Gangguan mata,
pendengaran
Ketidak teraturan Pola nafas
perilaku bayi tidak efektif Gangguan
persepsi
sensori
Intervensi :
6
- Beri istirahat bila anak lelah
- Gunakan alat pengaman bila diperlukan
- Bila ada kejang; pasang alat pengaman dimulut agar lidah tidak tergigit
- Lakukan suction
- Beriankan anti kejang bila terjadi kejang
Intervensi :
7
Tujuan : Meningkatkan kemampuan mobilitas fisik
Intervensi :
- Kaji pergerakan sendi sendi dan tonus otot
- Lakukan terapi fisik
- Lakukan reposisi setiap 2 jam
- Evaluasi kebutuhan alat-alat khusus untuk makan, menulis, membaca
dan aktivitas
- Ajarkan dalam menggunakan alat bantu jalan
- Ajarkan cara duduk, merangkak pada anak kecil, berjalan, dll
- Ajarkan bagaimana cara menggapai benda
- Ajarkan untuk menggerakkan anggota tubuh
- Ajarkan ROM (Range Of Motion) yang sesuai
- Berikan periode istirahat
d. Implementasi
1. Resiko injury berhubungan dengan spasme, pergerakan yang tidak terkontrol
dan kejang
- Menghindarkan anak dari benda benda yang membahayakan; misalnya
dapat terjatuh
- Memerhatikan anak anak saat beraktivitas
- Memberi istirahat bila anak lelah
- Menggunakan alat pengaman bila diperlukan
- Bila ada kejang; memasang alat pengaman dimulut agar lidah tidak
tergigit
- Melakukan suction
- Meemberikan anti kejang bila terjadi kejang
2. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan gangguan neuromuscular dan
kesukaran dalam artikulasi
8
- Membrikan makanan ekstra yang mngandung banyak kalori
kemampuanya
- Membantu selama anak memenuhi kebutuhan; makan dan minum
3.1 Simpulan
Cerebral palsy adalah suatu gangguan perkembangan permanen
gerakan ditubuh yang menyebabkan keterbatasan aktifitas, yang terjadi di otak janin
atau bayi yangberkembang. Kerusakan pada sistim motor dapat terjadi sebelum lahir,
dalam kandungan, dan setelah lahir. Tanda dan gejalanya yang timbul adalah
gangguan perkembangan baik motor kasar maupun halus,berbicara,mental,kejang,
gangguan menelan,tidak normalnya bentuk otot.Tindakan keperawatan yang dapat di
lakukan adalah mengobservasi dengan cermat bayi-bayi baru lahir yang beresiko.
Baca status bayi secara cermat mengenai riwayat kehamilan/kelahirannya. Jika
dijumpai adanya kejang atau sikap bayi yang tidak biasa pada neonatus segera
memberitahukan dokter agar dapat dilakukan penanganan semestinya.
Jika telah diketahui bayi lahir dengan resiko terjadi gangguan pada otak
walaupun selama di ruang perawatan tidak terjadi kelainan agar dipesankan kepad
orangtua/ibunya jika melihat sikap bayi tidak normal supaya segera dibawa
konsultasi ke dokter.
3.2 Saran
9
Dari kesimpulan di atas, penulis mempunyai beberapa saran diantaranya yaitu:
1. Untuk klien yang menderita penyakitcerebral palsy, agar membatasi diri
dalam beraktifitas sehingga tidak memperbesar beban kerja jantung.
DAFTAR PUSTAKA
Catzel, Pincus dan Roberts, Ian. 1992. Kapita Selekta Pediatri. Jakarta: Kedokteran EGC.
Suriadi dan Yuliani, Rita. 2006. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Jakarta : CV Sagung
Seto.
Whaley, Luccille dan Wong, Donna L. 1979. Nusing Care of Infants an ;Children.
London: The
10