Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ANGGOTA KELOMPOK :
TAHUN 2016
1
KATA PENGANTAR
Dengan rahmat Allah SWT dan puji syukur atas kehadirat-Nya atas karunia yang
telah dilimpahkan kepada kami selaku penyusun sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul ”ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DALAM
KELUAKELUARGA PADA USIA SEKOLAH”.
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi kurikulim akademik yang harus dikerjakan
oleh mahasiswa dalam menempuh jenjang pendidikan pada jurusan Keperawatan S1.
Diharapkan dengan penulisan makalah ini dapat memperdalam dan sekaligus melatih
mahasiswa agar dapat menerapkan ilmu yang didapat pada waktu kuliah dengan kondisi yang
sesungguhnya.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, karena itu saran dan kritik
yang membangun sangat kami harapkan. Atas tersusunnya makalah ini tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu keperawatan gerontik.
Akhirnya kami selaku penyusun mohon maaf kepada semua pihak apabila ada
kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
RESUME ......................................................................................................................... 33
LAMPIRAN ..................................................................................................................... 36
3
BAB I
PENDAHULUAN
Anak usia sekolah dapat disebut sebagai akhir dari masa kanak-kanak sejak
usia 6 tahun atau masuk sekolah dasar kelas satu, ditandai oleh kondisi yang sangat
mempengaruhi penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial anak.
4
stres dan respons stres anak. Intervensi melibatkan orang tua, anak dan guru untuk
mencapai ke-0 keberhasilan yang maksimal.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penyajian makalah ini selain untuk memenuhi tugas mata
kuliah Keperawatan Keluarga juga secara khusus untuk :
2. Untuk memahami dan mengidentifikasi masalah yang biasa muncul pada anak usia
sekolah.
1.3 Manfaat
Manfaat yang dapat kita ambil dari isi makalah ini, antara lain :
2. Memahami dan mampu mengidentifikasi masalah yang biasa muncul pada anak
usia sekolah.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Keluarga adalah unit terkecil masyarakat, terdiri dari suami istri dan anaknya
atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. (UU. No 10, 1992). keluarga adalah
kumpulan dua orang / lebih hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional,
dan setiap individu punya peran masing-masing (Friedman 1998).
Whall (1986) dalam analisis konsep tentang keluarga sebagai unit yang perlu
dirawat, ia mendefinisikan keluarga sebagai kelompok yang mengidentifikasikan diri
dengan anggotanya yang terdiri dari dua individu atau lebih yang asosiasinya
dicirikan oleh istilah-istilah khusus, yang boleh jadi tidak diikat oleh hubungan darah
atau hukum, tapi yang berfungsi sedemikian rupa sehingga mereka menganggap diri
mereka sebagai sebuah keluarga .
Dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat dua
orang / lebih, memiliki ikatan perkawinan dan pertalian darah, hidup dalam satu
rumah tangga, berinteraksi, punya peran masing-masing danmempertahankan suatu
budaya.
B. Ciri-ciri keluarga
Ciri-ciri keluarga, antara lain sebagai berikut :Diikat tali perkawinan, ada
hubungan darah, ada ikatan batin, tanggung jawab masing–masing, ada pengambil
keputusan, kerjasama diantara anggota keluarga , interaksi, dan tinggal dalam suatu
rumah.
C. Struktur keluarga
2. Ada keterbatasan
6
3. Perbedaan dan kekhususan, peran dan fungsi masing-masing.
1. PRASEJATERA
Indikator : ibadah sesuai agama, makan 2 kali sehari, pakaian berbeda tiap
keperluan, lantai bukan tanah, kesehatan : anak sakit, ber-KB, dibawa kesarana
kesehatan
3. KELUARGA SEJAHTERA II
E. Fungsi keluarga
7
2. Fungsi sosialisasi keluarga sebagai guru, menanamkan kepercayaan, nilai,
sikap, dan mekanisme koping, memberikan feedback, dan memberikan petunjuk
dalam pemecahan masalah.
4. Fungsi ekonomi keluarga memberikan finansial untuk anggota keluarga nya dan
kepentingan di masyarakat.
Bahaya fisik
Penyakit
Kegemukan
Kecelakaan
Kecanggungan
Kesederhanaan
Bahaya Psikologis
A. Pengertian
Anak usia sekolah merupakan suatu periode yang dimulai saat anak
masuk sekolah dasar sekitar usia 6 tahun sampai menunjukan tanda akhir masa
kanak-kanak yaitu 12 tahun. Langkah perkembangan selama anak mengembangkan
kompetensi dalam ketrampilan fisik, kognitif, dan psikososial. Selama masa ini
8
anak menjadi lebih baik dalam berbagai hal, misalnya mereka dapat berlari dengan
cepat dan lebih jauh sesuai perkembangan kecakapan dan daya tahannya.
1. Perkembangan biologis
2. Perkembangan psikososial
3. Temperamen
4. Perkembangan kognitif
Menurut peaget, usian ini berada dalam tahap operasional konkrit, yaitu
anak mengekspresikan apa yang dilakukan dengan verbal dan simbol. Selama
periode ini kemampuan anak belajar konseptual mulai meningkat dengan pesat dan
memiliki kemampuan belajar dari benda, situasi, dan pengalaman yang
dijumpai. Kemampuan anak yang dimiliki dalam tahap opersional konkrit :
9
a. Konservasi, menyukai sesuatu yang didapat dipelajari secara konkrit bukan
magis.
c. Kombinasi, mulai mencoba belajar dengan angka dan huruf sesuai dengan
keinginannya yang dihubungkan dengan pengalaman yang diperoleh sebelumnya.
5. Perkembangan moral
6. Perkembangan spiritual
7. Perkembangan bahasa
Pada usia ini terjadi penambahan kosakata umum yang berasal dari
berbagai pelajaran di sekolah, bacaan, pembicaraan, dan media. Kesalahan
pengucapan mengalami penurunan karena selama mencari pengalaman anak
telah mendengar pengucapan yang benar sehingga mampu
mengucapkannya dengan benar. Pembentukan kalimatnya teratur dan tidak
terpotong-potong setelah usia 9 tahun. Untuk meningkatkan pengertian terhadap
bahasa, anak perlu diberi kesempatan mendengarkan radio dan menonton
televise untuk meningkatkan konsentrasi dan pengertian. Juga perlu dilibatkan
dalam pembicaraan sosial sehingga egosenrisnya sedikit hilang. Pembicaraan
yang dilakukan dalam tahap ini lebih terkendalai dan terseleksi, karena anak
menggunakan pembicaraan sebagai alat komunikasi.
8. Perkembangan sosial
10
berbeda tujuannya dengan geng remaja. Tujuan dari geng anak-anak diantaranya
memperoleh kesenangan dalam bermain.
9. Perkembangan seksual
Masa ini anak mulai belajar tentang seksualnya dari teman-taman telebih
guru dan pelajaran di sekolah. Anak mulai berupaya menyesuaikan penampilan,
pakaian,l dan bahkan gerk gerik sesuai dengan peran seksnya. Kecenderungan
pada usia ini, anak mengembangkan minat-mionat yang sesuai denga dirinya.
Disini, peran orang tua sangat penting untukl mempersiapkan anak menjelang
pubertas.
11. Bermain
11
Keluarga dengan usia sekolah merupakan salah satu tahap yang mesti
dilalui dan merupakan masa-masa yang sibuk bagi orang tuanya dan
banyaknya keinginan yang dilakukan oleh anak-anak. Pada tahap ini tugas
perkembangan keluarga, yaitu :
Masalah-masalah yang sering terjadi pada anak usia sekolah meliputi bahaya
fisik dan psikologis.
Bahaya fisik :
1. Penyakit
2. Kegemukan
3. Kecelakaan
4. Kecanggungan
5. Kesederhanaan
Bahaya Psikologis
2. Bahaya emosi
3. Bahaya bermain
5. Bahaya moral
12
2.3 Asuhan Keperawatan Pada Anak Usia Sekolah
PENGKAJIAN
I. Data Umum
Genogram
An.F An.R
13
7. Tipe Keluarga
Jenis Type Keluarga : Keluarga inti, dimana terdiri dari Kepala keluarga, ibu dan
anak.
8. Suku Bangsa
Keluarga Bapak K dan Ibu I berasal dari suku Jawa, yang mempunyai kebiasaan
masak sayur dengan rasa pedas, manis dan gurih.
9. Agama
III.Lingkungan
16. Karakteristik Rumah
Rumah milik sendiri ukuran 5x8 meter menghadap ke arah Barat, jenis
rumah permanen, lantai rumah plester. Rumah cukup bersih, Ibu I biasa
membersihkan rumah 2x sehari, ventilasi : ada jendela di Ruang tamu dan kamar
sering dibuka. Kamar belakang, dapur dan kamar mandi agak pengap. Sumber air
yang digunakan air sumur kualitas air tidak berbau, tidak berwarna dan tidak
14
berasa. Berdasarkan observasi penilaian rumah sehat mendapatkan skore (912,5)
yang berarti rumah Ibu K termasuk rumah tidak sehat.
Denah Rumah
KELUARGA
RUANG
BELAKANG
RUANG
TAMU
KAMAR
TENGAH B T
KAMAR
KAMAR
DEPAN
Pintu Utama
DAPUR
S
KAMAR
MANDI
KEBUN
15
22. Struktur Kekuatan
Apabila ada suatu permasalahan dalam keluarganya Ibu I sering membicaraknnya
kepada Bapak K.
23.Struktur peran
Bapak K sudah tidak dapat menafkahi keluarganya karena sering sakit dan kambu
kambuhan jadi Bapak K tidak bekerja .pada saat bapak K sakit ibu I melakukan
peran yang sangat penting seperti menyapu ,menyetrika ,membereskan rumah dan
memasak .
Semua anggota keluarga bisa berdaptasi dengan baik dalam lingkungan rumah
maupun di masyarakat , namun karena sering kambuh jadi bapak K jarang
mengikuti kegiatan di masyarakat.
V. Koping Keluarga
28. Setressor keluarga jangka pendek
Ibu I mengalami stress ketika Bapak K hipertensinya kambuh terkadang marah
tanpa sebab.
Ibu I terkadang Kesal dengan kondisi bapak K yang sering marah marah tanpa
sebab, terkadang Ibu I acuh tak acuh dan membiarkan Bapak K sendiria.
16
31.Strategi adaptasi difungsional
17
3. Dada Bunyi nafas Bunyi nafas Bunyi nafas
vesikuler vesikuler vesikuler
4. Abdomen normal normal Normal (bunyi
timpani)
5. Ekstermitas
Kekuatan otot
(......................................)
18
Analisa Data
DATA OBJEKTIF
Nadi : 90x/mnt
Suhu : 38,50C
An F terlihat lemas dan pucat
DATA OBYEKTIF
DATA OBYEKTIF :
Feses encer
Suhu 38,50C
19
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perumusan Masalah
a. Peningkatan suhu tubuh
b. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
c. Kurangnya pengetahuan
2. Skoring Prioritas
2. Kemungkinan masalah dapat diubah ½ x 2=1 Dengan kontrol yang teratur dapat
sebagian menurunkan suhu tubuh
3. Potensi masalah untuk dicegah rendah 1/3x1=1/3 Masalah yang lebih lanjut sudah
terjadi, tetapi dengan pemantauan
penurunan suhu tubuh dapat
mengurangi demam
20
segera ditangani tangani,supaya tidak terjadi
maslah komplikasi lebih lanjut
c. kurangnya pengetahuan
21
PERENCANAAN
TUK 3 :
Setelah dilakukan 3 kali 3.Keluarga mampu
Level 2 merawat ganguan
kunjungan keluarga dapat
menunjukan keluarga adptif tipoid
Kelas K : Digestion Level 1 domain 5=
dan cara merawat gangguan & Nutrition Pereived Health
pada An.F dengan benar dan Level 2
tepat (1004) Nutritional Kelas R=U health &
status live quality
TUK 4:
Setelah dilakukan satu kali (1008) Nutritional
kunjungan keluarga, status:food&fluid
keluarga mampu intake
memodifikasi lingkungan
yang dapat membantu (1009) Nutritional
meningkatkan status status:nutrient intake
kesehatan An.F
22
TUK 5 :
Setelah dilakukan
kunjungan keluarga,
keluarga dapat
memanfaatkan fasilitas
kesehatan untuk membantu
meningkatkan status
kesehatan An.F
TUK 2 :
Setelah dilakukan 2 kali
kunjungan keluarga,
keluarga dapat mengambil
keputusan untuk mengatasi
pemenuhan kebutuhan
nutrisi
TUK 3 :
Setelah dilakukan 3 kali
kunjungan keluarga,
keluarga dapat merawat
An.F
23
TUK 4 :
TUK 5 :
Setelah dilakukan 3 kali
kunjungan
keluarga,keluarga dapat
memanfaatkan fasilitas
kesehatan untuk membantu
mencegah gangguan
pemenuhan kebutuhan
nutrisi
TUK 2 :
24
kunjungan keluarga mampu Knogledge
merawat anggota keluarga &bihavior
dengan typoid Kelas Health
knowledge (2013)
TUK 4 :
Setelah dilakukan 4 kali Keluarga mampu Keluarga mampu
kunjungan keluarga mampu mengenal : mengenal :
memodifikasi lingkungan
yang dapat mencegah typoid Level 1 Level 1
Domain V : Domain 1 :
Perceived Health Physiological : Basic
Level 2 Level 2
TUK 5 :
Setelah dilakukan 5 kali Keluarga mampu Keluarga mampu
kunjungan keluarga mampu mengenal : mengenal :
memanfaatkan pelayanan
kesehatan Level 1 Level 1
Domain V : Domain 1 :
Perceived Health Physiological : Basic
Level 2 Level 2
25
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
26
dengan keluarga sebagian
tentang cara
merawat anggota Perencanaan
keluarga dengan Lanjutkan interfensi
typoid dan motifasi keluarga
Memberi untuk
pendidikan mempertahankan
kesehatan untuk perilaku positif
ibu i untuk Diskusikan kembali
menganjurkan hal hal yang belum
An.F dibawa ke jelas
pelayanan Jelskan bebrapa
kesehatan alternatif yang dapat
Mengontrol suhu di lakukan untuk
tubuh setiap kali menurunkan suhu
kunjungan tubuh dari An.F
19/04/2016:38,50C Implementasi
20/04/2016:380C Mengingatkan
22/04/2016:37,80C keluarga untuk
24/04/2016:37,50C membantu
26/04/2016:360C mengendalikan suhu
tubuh An.F
TUK 4 : Mendenmonstarasika
Mendiskusikan n cara menurunkan
dengan keluarga suhu tubuh dengn
tentang lingkungan cara mengkompres
yang aman dan Meminta keluarga
tenang agar tidak untuk
menimbulkan rasa mendemonstrasikan
tidak nyaman bagi ulang
anak An.F Memantau suhu tubuh
Memotivasi An.F 380C
keluarga untuk
menciptakan Subjektif
lingkungan aman Keluarga mengatakan
dan tenang untuk makanan An.F
akan di penuhi
TUK 5 : kebutuhan nutrisi
Menjelaskan pada yang bergizi
keluarga tentang An.F masih menangis
fasilitas kesehatan ketika suhu badanya
yang dapat tinggi
digunakan dan
manfaatnya OBJEKTIF
Menganjurkan Suhu tubuh 37,80C
pada keluarga
untuk Analisa
menggunakan Teratasi sebagian
fasilitas kesehatan
27
jika suhu badan
tetap tinggi Perencanaan
Motifasi keluarga
untuk tetap
menyediakan
makanan untuk An.F
dan buat mekanan
selingan untuk
menurunkan suhu
tubuh
Pantau suhu tubuh
secara teratur
28
gangguan sebgaian dan TUK baru
pemenuhan tercapai sebagian
kebutuhan nutrisi
Memotifasi Perencanaan
keluarga untuk Anjurkan keluarga
melakukan untuk lebih
pemenuhan memahami cara
kebutuhan nutrisi perawatan dalam
pemenuhan
TUK 4 : kebutuhan nutrisi
Mendiskusikan pada
bersama keluarg Evaluasi kembali
tenatng lingkungan penjelasan cara
yang kondusif merawat anggota
untuk memberikan keluarga yang
rasa nyaman pada mengalami gangguan
An.F pemenuhan
kebutuhan nutrisi
TUK 5 :
Mendiskusikan Implementasi
bersama keluarga Sesuai rencana
tentang fasilitas
kesehatan yg dapat Subyektif
digunakan dan Keluarga mengatakan
manfaatnnya bahwa An. F sudah
Memotivasi mau makan walau
keluarga untuk hanya sedikit tapi
memperbaiki dan sering
memanfaatkan
fasilitas kesehatan Obyektif
An. F sudah tidak
terlihat lemas seperti
sebelumnya
Analisa
Masalah teratasi
sebagian dan perlu
dilakukan secara teratur
Perencanaan
Bujuk An. F untuk
terus makan dengan
teratur
Anjurkan keluarga
untuk selalu memberi
dukungan
29
paham mengenai tentang penyakit informasi
penyakit typoid typoid beserta bahaya domain
Mendukung yang ditimbulkan physiologi
keluarga dalam melalui bimbingan health
memanfaatkan Keluarga mampu kelas
fasilitas kesehatan menyebutkan faktor =Neurogko
Mendukung penyebab kurangnya knitive
keluarga dalam pengetahuan penyakit
menangani typoid
penyakit typoid Keluarga mengatakan
yang menjadi
penyebab kurangnya
pengetahuan penyakit
typoid karena ibu I
tidak mau kedokter
dengan alasan malah
akan menjadi takut
jika mengetahui
penyakit typoid
Keluarga dapat
menjelaskan akibat
kurangnya
pengetahuan penyakit
typoid apabila tidak
diatasi
Keluarga mampu
menjelaskan sebagian
cara memuat dan
mengatasi
ketidaktahuan akan
penyakit typod
Obyektif
Ibu I masih terlihat
cemas apabila
disarankan untuk
membawa anaknya
kedokter
Analisa
Masalah teratasi
sebagian dan perlu
dilakukan secara teratur
Perencanaan
Anjurkan keluarga
untuk memanfaatkan
fasilitas kesehatan
dalam mengatasi
ketidaktahuan akan
penyakit typoid
30
Memotivasi keluarga
dapat menerima
segala informasi yang
diberikan oleh
pelayanan kesehatan
Evaluasi kembali
penjelasan cara
merawat anggota
keluarga yang sedang
mengalami sakit
typoid
Implementasi
Sesuai rencana
Subyektif
Ibu I mengtakan rasa
cemasnya berkurang
ketika mendapat
anjuran dari
pelayanan kesehatan
Obyektif
Ibu I sudah terlihat lebih
tenang ketika membawa
anaknya kepelayanan
kesehatan
Analisa
Masalah sudah teratasi
Perencanaan
Motivasi Ibu I agar
segera membawa
anggota keluarganya
yang sedang sakit ke
pelayanan fasilitas
kesehatan
31
BAB III
PENUTUP
a. KESIMPULAN
Demam typoid adalah suatu infeksi akut pada usus kecil yang disebabkan oleh
bakteri salmonella tiphy diindonesia penderita demam typoid cukup banyak
diperkirakan 800/100000 penduduk pertahun, tersebar dimana mana dan ditemukan
hampir sepanjang tahun .
Demam typoid dapat ditemukan pada semua umur, termasuk pada pasien An.
F pada umur 11 tahun dengan keadaan seperti ini adalah penting melakukan
pengenalan dini demam typoid.
Pada klien dengan typhoid ditemukan tanda dan gejala dengan demam yang
berlangsung 3 minggu, bersifat febris remitten dan suhu tidakterlalu tinggi, pada
mulut terdapat bau tidak sedap, bibir kering dan umumnya kesadaran pasien menurun
walaupun tidak dalam yaitu apatis sampai samolen.
b. SARAN
Dari uraian asuhan keperawatan yang disajikan maka kami dapat memberikan
saran untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan, makanan yang dikonsumsi harus
higenes dan perlu penyuluhan kepada masyarakat tentang demam typoid
32
RESUME
DENGAN THYPOID
A. DEFINISI
Demam thypoid merupakan penyakit infeksi akut usus halus yang di sebabkan
oleh kuman salmonella typhosa. Penyakit ini termasuk penyakit menular dendan rute
penularannya dalam bahasa inggris disiingkat 5 F yaitu Feses, Fly (lalat), food
(makanan),finger,fommit.
Demam typoid adalah penyakit sitemik akut yang sering terjadi di daerah
tropik di bandingkan dengan daerah dingin. Penyakiy yang juga sering terjadi pada
masyarakat dengan standar hidup dan kebersihan rendah,cenderung terjadi endemis.
Demam typoid adalah penyakit infeksi akut yang si sebabkan oleh kuman
gram negatif salmonella typhi. Selama terjadi infeksi,kuman tersebut bermultiplikasi
dalam sel fagositik mononuklear dan secara berkelanjutan di lepaskan ke aliran darah.
Demam typoid disebabkan oleh bakteri salmonella typhi dengan gejala demam
1 minggu lebih (39°C- 40°C) disertai gangguan pada saluran pencernaan.
B. ETIOLOGI
Salmonella typhi merupakan bakteri gram negatif yang bersifat motil tidak
membentuk spora, dan tidak berkapsul. Kebanyakan strain meragikan glukosa,
manosa dan manitol untuk menghasilkan asam dan gas,tetapi tidak meragikan laktosa
dan sukrosa. Organisme salmonella tumbuh secara aerob falkutatif. Kebanyakan
spesies resisten terhadap agen fisik namun dapat dibunuh dengan pemanasan 54,4°C
selama 1 jam atau 60°C selama 15 menit. Salmonella tetap dapat hidup pada suhu
ruang dan suhu rendah selama beberapa hari dan bertahan hidup selama berminggu-
minggu dalam sampah, bahan makanan kering, tinja. ( Ashkenazi et al, 2002).
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perumusan Masalah
a. Peningkatan suhu tubuh
33
b. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
c. Kurangnya pengetahuan
D. INTERVENSI
TUM :
Keluarga mampu mengetahui tentang tanda gejala dan penyebab penyakit typoid
TUK :
Pengertian typoid
Keluarga mampu menyebutkan penyebab typoid
Keluarga mampu menjelaskan tanda gejala typod penyebab typoid
TUM :
TUK :
TUM :
TUK 1 :
34
E. IMPLEMENTASI
TUK
TUK
TUK
F. EVALUASI
Subjektif
Keluarga mampu menjelaskan kembali pengertian dan tanda gejala typoid dengan
bahasa yg sederhana
Keluarga mampu mengidentifikasi tanda dan gejala yang ada An.F yg menyimpulkan
bahwa An.F sakit typoid
35
LAMPIRAN DOKUMENTASI
36