Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ICD
2. Pemeriksaan dan Gejala Sesak nafas, cairan amnion tercemar meconium, tali pusat dan
klinis kulit bayi berwarna kekuningan, biasanya disertai tanda bayi
lebih bulan.
Klasifikasi -
9 Lama Kunjungan
Perawatan
10 Penyulit
1
13 Penelaah Kritis dr. A.A Gede Dalem, Sp. A
dr. Aris Ika Susanti
14 Indikator Medis -
15 Kepustakaan 1 Dit. Jen PPM, PLP Dep. Kes. RI. PMPD. Buku Ajar Diare.
1996.
2 American academy of pediatric. The management of acute
gastroenteritis in young children. Pediatrics.1996;97:1-20.
3 Duggan C, Santosham M, Glass RI. The management of
acute diarrhea in children: oral rehydration,maintenance and
nutritional therapy. MMWR. 1992;41:1-20.
4 King CK, Glass R, Bresee JS, Duggan C. Managing acute
gastroenteritis among children: oral
rehydration,maintenance and nutritional therapy. MMWR.
2003;52:1-16.
5 Guarino A. Oral rehydration toward a real solution. J Pediatr
Gastroenterol Nutr. 2001;33:2–12.
6 Hans S. Reduced osmolarity oral rehydration solution for
treating dehydration due to diarrhea in children: systematic
review. BMJ. 2001;325:81-5.
7 WHO, UNICEF. Oral Rehydration Salt Production of the
new ORS. Geneva. 2006.
8 Baqui AH. Effect of zinc supplementation started during
diarrhea on morbidity and mortality in Bangladeshi
children: community randomized trial. BMJ. 2002;325:1-7.
9 Sandhu BK. Practical guidelines for the management of
gastroenteritis in children. J Pediatr Gastroenterol Nutr.
2001;33:36-9.
10 Dwiprahasto I. Penggunaan antidiare ditinjau dari aspek
terapi rasional. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan.
2003;9(2):94-101.
11 Duggan C. Oral rehydration solution for acute diarrhea
prevents subsequent unscheduled follow up visits.
Pediatrics. 1999;104(3):29-33.
12 Sazawal S. Zinc supplementation in young children with
acute diarrhea in India. N Engl J Med.1995;333:839-44.
13 Brown KH, Mac Lean WC. Nutritional management of
acute diarrhea: an appraisal of the alternatives.Pediatrics.
1984;73:119-25.
14 Sandhu BK. Rationale for early feeding in childhood
gastroenteritis. J Pediatr Gastroenterol Nutr .2001;33:13-6.
15 WHO. The treatment of diarrhea: a manual for physicians
and other senior health workers Child Health/WHO. CDR
95 (1995).
16 WHO. Hospital Care for Children. Geneva. 2005.
2
Ketua Komite Medik Ketua SMF Ilmu Penyakit Anak
3
Panduan Praktik Klinis
Definisi / Batasan Gangguan nafas pada bayi baru lahir yang merupakan syndrome
Morfologi yang terdiri dari satu atau lebih gejala sebagai berikut:
Pernafasan terlalu cepat>60x/menit atau pernafasan
terlalu lambat <30x/menit.
Berhenti nafas >20 detik dengan atau tanpa sianosis
sentral.
Tarikan dinding dada.
Merintih.
ICD
4
Ampicilin
Gentamycin
Oxygen
5
dr. Hj. Indah Sri Lestari, MMRS
6
Panduan Praktik Klinis
Definisi / Batasan Merupakan kegagalan nafas secara spontan dan teratur pada saat
Morfologi lahir atau beberapa saat setelah lahir.
ICD
7
secara iv atau endotracheal, dapat diulang setiap3-5 mnt
bila perlu.
Bicarbonat apabila ada asidosis metabolic diberikan bila
ventilasi dan sirkulasi sudah baik, dosis 1-2 mEq/kgBB,
atau 2 ml/kgBB (4,2%) atau 1ml/kgBB (7,4%). Cara
pemberian diencerkan dengan aquabides atau dextrose
5% sama banyak diberikan secara intravena dengan
kecepatan minimal 2 menit.
Plasma Expander diberikan pada bayi baru lahir yang
dilakukan resusitasi mengalami hipovolemik dan tidak
ada respon dengan resusitasi, cairan yang diberikan NaCl
0,9%, Ringer Lactat, Transfusi darah golongan O negatif
jika diduga kehilangan darah banyak, dosis 10 ml/kgBB
iv pelan-pelan 5-10 menit dapat diulang sampai
menunjukkan respon klinis.
8
7. Cleary TG. Salmonella. Dalam: Behrman RE, Kliegman
RM, Jenson HB, penyunting. Nelson textbook of pediatrics.
Edisi ke-17. Philadelphia: Saunders; 2004, h. 912-9.
8. Pickering LK dan Cleary TG. Infections of the
gastrointestinal tract. Dalam: Anne AG, Peter JH, Samuel
LK, penyunting. Krugman’s infectious diseases of children.
Edisi ke-11. Philadelphia; 2004, h. 212-3.
9
Panduan Praktik Klinis
ICD
Klasifikasi -
-USG Kepala
5. Konsultasi -
6. Tindakan / Terapi Prosedur Jaga jalan nafas tetap bersih dan terbuka
Jaga kehangatan
10
11. Masa Pemulihan/kontrol
12. Inform Consent Secara tertulis
13. Penelaah Kritis dr. A.A Gede Dalem, Sp.A
dr. Aris Ika Susanti
14. Indikator Medis -
15. Kepustakaan 9. American Academy of Pediatrics. Salmonella infections.
Dalam: Pickering LK, Baker CJ, Long SS, McMillan JA,
penyunting. Red Book: 2006 report of the committee in
infectious diseases. Edisi ke-27.Elk Grove Village, IL.
American Academy of Pediatrics; 2006, h.579-84.
10. Cleary TG. Salmonella species. Dalam: Dalam : Long SS,
Pickering LK, Prober CG, penyunting. Principles and
Practice of Pediatric Infectious Diseases. Edisi ke- 2.
Philadelphia, PA: Elsevier Science; 2003. H. 830-5.
11. Cleary TG. Salmonella. Dalam: Behrman RE, Kliegman
RM, Jenson HB, penyunting. Nelson textbook of pediatrics.
Edisi ke-17. Philadelphia: Saunders; 2004, h. 912-9.
12. Pickering LK dan Cleary TG. Infections of the
gastrointestinal tract. Dalam: Anne AG, Peter JH, Samuel
LK, penyunting. Krugman’s infectious diseases of children.
Edisi ke-11. Philadelphia; 2004, h. 212-3.
11
Panduan Praktik Klinis
Definisi / Batasan Merupakan syndrome klinis dari penyakit sistemis akibat infeksi
Morfologi selama 1 bulan pertama kehidupan
ICD
2. Pemeriksaan dan Gejala Suhu tubuh tidak stabil (<360C atau >37,50C)
Klinis Laju nadi >180x/menit atau <100x/menit
Laju nafas >60x/menit dengan retraksi, apnea atau laju
nafas <30x/menit
Letargi
Intoleransi glukosa
Intoleransi minum
Tekanan darah <2 SD menutut usia bayi
Tekanan sistolik <50mmHg (usia 1 hari)
Tekanan sistolik <65mmHg (usia <bulan)
Pengisian kembali kapiler > 3 detik
Klasifikasi -
3. Diagnosis Banding Kelaian bawaan jantung, paru, dan organ-organ lain
12
Pemberian nutrisi yang adekuat
8. Perawatan Rawat Inap
13
Panduan Praktik Klinis
Klasifikasi -
3. Diagnosis -
Banding
4. Pemeriksaan - Laboratorium
Penunjang Darah Rutin
Bilirubin Total, direct dan indirect
Preparat hapusan darah
Golongan drah ibu dan bayi ABO dan Rhesus
Coomb Test, kadar enzim G6PD apabila fasilitas ada
14
3. Pada usia 49-72 jam pasca kelahiran :
Foto terapi dianjurkan bila kadar bilirubin serum
total > 15mg/dl
Foto terapi dianjurkan bila kadar bilirubin serum
total ≥ 18mg/dl, bila foto terapi 2x24jam gagal
menurunkan kadar bilirubin total <25mg/dl
dianjurkan untuk dilakukan transfusi tukar
Bila kadar bilirubin total >18mg/dl foto terapi
dilakukan sambil mempersiapkan tindakan
transfusi tukar
Bila kadar bilirubin serum total >25mg/dl
mengindikasaikan perlunya pemeriksaan
laboratorium kearah penyakit hemolisis
4. Pada usia >72jam pasca kelahiran :
Foto terapi harus dilaksanakan bila kadar
bilirubin serum total >17mg/dl, bila foto terapi
2x24jam gagal menurunkan kadar bilirubin
serum total <20mg/dl dianjurkan untuk dilakukan
transfusi tukar
Bila kadar bilirubin total >20mg/dl dilakukan
foto terapi sambil mempersiapkan tindakan
transfusi tukar
Bila kadar bilirubin serum total >25mg/dl masih
dianjurkan untuk pemeriksaan pemeriksaan
laboratorium kearah penyakit hemolisis
7. Peralatan & obat- Pemberian fenobarbital hanya pada kasus-kasus tertentu seperti
obatan ikterus yang berkepanjangan dengan pemeriksaan bilirubin urine
yang negatif, bila bilirubin positif diperlukan pemeriksaan USG
Abdomen
8. Perawatan Rawat Inap
9. Lama Kunjungan
Perawatan
10. Penyulit Ensefalopathy Bilirubinemia
11. Masa
Pemulihan/kontrol
12. Informed Secara Tertulis
Consent
13. Penelaah Kritis dr. A.A Gede Dalem, Sp.A
dr. Aris Ika Susanti
14. Indikator Medis -
15. Kepustakaan 17. American Academy of Pediatrics. Salmonella infections.
Dalam: Pickering LK, Baker CJ, Long SS, McMillan JA,
penyunting. Red Book: 2006 report of the committee in
infectious diseases. Edisi ke-27.Elk Grove Village, IL.
American Academy of Pediatrics; 2006, h.579-84.
18. Cleary TG. Salmonella species. Dalam: Dalam : Long SS,
Pickering LK, Prober CG, penyunting. Principles and
15
Practice of Pediatric Infectious Diseases. Edisi ke- 2.
Philadelphia, PA: Elsevier Science; 2003. H. 830-5.
19. Cleary TG. Salmonella. Dalam: Behrman RE, Kliegman
RM, Jenson HB, penyunting. Nelson textbook of pediatrics.
Edisi ke-17. Philadelphia: Saunders; 2004, h. 912-9.
20. Pickering LK dan Cleary TG. Infections of the
gastrointestinal tract. Dalam: Anne AG, Peter JH, Samuel
LK, penyunting. Krugman’s infectious diseases of children.
Edisi ke-11. Philadelphia; 2004, h. 212-3.
16
Panduan Praktik Klinis
ICD
Klasifikasi -
3. Diagnosis Banding -
17
12. Informed Consent Secara tertulis
13. Penelaah Kritis dr. A.A Gede Dalem, Sp.A
dr. Aris Ika Susanti
14. Indikator Medis -
15. Kepustakaan 21. American Academy of Pediatrics. Salmonella infections.
Dalam: Pickering LK, Baker CJ, Long SS, McMillan JA,
penyunting. Red Book: 2006 report of the committee in
infectious diseases. Edisi ke-27.Elk Grove Village, IL.
American Academy of Pediatrics; 2006, h.579-84.
22. Cleary TG. Salmonella species. Dalam: Dalam : Long SS,
Pickering LK, Prober CG, penyunting. Principles and
Practice of Pediatric Infectious Diseases. Edisi ke- 2.
Philadelphia, PA: Elsevier Science; 2003. H. 830-5.
23. Cleary TG. Salmonella. Dalam: Behrman RE, Kliegman
RM, Jenson HB, penyunting. Nelson textbook of pediatrics.
Edisi ke-17. Philadelphia: Saunders; 2004, h. 912-9.
24. Pickering LK dan Cleary TG. Infections of the
gastrointestinal tract. Dalam: Anne AG, Peter JH, Samuel
LK, penyunting. Krugman’s infectious diseases of children.
Edisi ke-11. Philadelphia; 2004, h. 212-3.
18
Panduan Praktik Klinis
Definisi / Batasan Merupakan bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gr tanpa
Morfologi memandang masa gestasi
ICD
Klasifikasi -
3. Diagnosis Banding -
4. Pemeriksaan Penunjang - Laboratorium
Darah rutin
Glucose darah
- Radiologi
Foto dada
USG kepala
5. Konsultasi -
6. Tindakan / Terapi Prosedur Pertahankan suhu tubuh normal
Jangan memandikan atau menyentuh bayi dengan tangan
dingin
7. Peralatan & obat-obatan Berikan vit K1
Beri ASI
Pemberian cairan intravena
8. Perawatan Rawat Inap
19
13. Penelaah Kritis dr. A.A Gede Dalem, Sp.A
dr. Aris Ika Susanti
14. Indikator Medis -
15. Kepustakaan 25. American Academy of Pediatrics. Salmonella infections.
Dalam: Pickering LK, Baker CJ, Long SS, McMillan JA,
penyunting. Red Book: 2006 report of the committee in
infectious diseases. Edisi ke-27.Elk Grove Village, IL.
American Academy of Pediatrics; 2006, h.579-84.
26. Cleary TG. Salmonella species. Dalam: Dalam : Long SS,
Pickering LK, Prober CG, penyunting. Principles and
Practice of Pediatric Infectious Diseases. Edisi ke- 2.
Philadelphia, PA: Elsevier Science; 2003. H. 830-5.
27. Cleary TG. Salmonella. Dalam: Behrman RE, Kliegman
RM, Jenson HB, penyunting. Nelson textbook of pediatrics.
Edisi ke-17. Philadelphia: Saunders; 2004, h. 912-9.
28. Pickering LK dan Cleary TG. Infections of the
gastrointestinal tract. Dalam: Anne AG, Peter JH, Samuel
LK, penyunting. Krugman’s infectious diseases of children.
Edisi ke-11. Philadelphia; 2004, h. 212-3.
20
Panduan Praktik Klinis
Definisi / Batasan Merupakan keadaan dimana kondisi bayi dengan kadar glukosa
Morfologi darah kurang dari 45 mg/dl, yang dapat memberi gejala atau
tidak memberi gejala
ICD
2. Pemeriksaan dan Gejala Bayi baru lahir dengan berat lahir 4000 gram atau lebih.
Klinis Beberapa saat sesudah lahir bayi dapat memberikan
gejala (lemas,kejang, dan sesak nafas)
Klasifikasi -
3. Diagnosis Banding Insuficiency adrenal, kelainan jantung, gagal ginjal, penyakit
susunan saraf pusat, sepsis, asfiksia, abnormalitas metabolic.
5. Konsultasi -
6. Tindakan / Terapi Prosedur -
7. Peralatan & obat-obatan 1. Bila kejang hentikan kejang dengan fenobarbital 10-20
mg/kg iv.
2. Bila apnoe lakukan resusitasi, bila sesak nafas beri
oksigen
3. Bila glukosa darah kurang dari 25 mg/dl atau terdapat
tanda hipoglikemi :
Pasang jalur intravena bila belum terpasang, jika
jalur intravena tidak dapat dipasang dengan cepat
21
berikan larutan glukosa melalui pipa lambung
dengan dosis yang sama
Beri glucose 10% 2mg/kg secara iv bolus pelan-
pelan selama 5 menit
Infus glukosa 10% sesuai kebutuhan rumatan.
Periksa kadar glukosa darah 1 jam setelah bolus
glukosa dan kemudia tiap 3 jam :
Jika kadar glukosa darah masih <25mg/dl (1,1
mmol/L), ulangi pemberian bolus glukosa
seperti tersebut diatas dan lanjutkan
pemberian infus.
Jika kadar glukosa darah 25-45 mg/dl (1,1-2,6
mmol/L), lanjutkan infus dan ulangi
pemeriksaan kadar glukosa setiap 3 jam
sampai kadar glukosa 45 mg/dl atau lebih.
22
dr. Heru Purnomo S, Sp.OG ( K ) dr. A.A. Agung Dalem Sp.A
23
Panduan Praktik Klinis
ICD
Klasifikasi -
3. Diagnosis Banding -
4. Pemeriksaan Penunjang -
5. Konsultasi -
6. Tindakan / Terapi Prosedur Resusitasi bayi normal
Jaga suhu tubuh agar tetap hangat
Perawatan tali pusat
24
10. Penyulit -
25
Panduan Praktik Klinis
ICD
Klasifikasi -
3. Diagnosis Banding -
5. Konsultasi -
6. Tindakan / Terapi Prosedur Berikan Oksigen
Perawatan tali pusat
Fisioterapi bila terjadi kekakuan yang menetap
7. Peralatan & obat-obatan Pasang jalur intravena, beri cairan dengan dosis rumatan,
diazepam 10mg/kgBB/hr secara iv dalam 24 jam, atau
bolus iv setiap 3 jam dengan dosis 0,5 mg/kg/x
pemberian, max 40 mg/kgBB/hr.
26
Berikan human tetanus Immunoglobulin 500 U im, atau
tetanus antitoksin 5000 U im, tetanus toksoid 0,5 ml im
pada tempat yang berbeda dengan pemberian antitoksin.
Berikan bensil penicillin G 100.000 U/kgBB im dosis
tunggal selama 10 hari.
8. Perawatan Rawat Inap
10. Penyulit
27
Direktur RSUD Genteng
28
Panduan Praktik Klinis
Definisi / Batasan Merupakan salah satu manifestasi sepsis awitan lambat, yaitu
Morfologi sepsis yang timbul antara umur 7-90 hari.
ICD
Klasifikasi -
3. Diagnosis Banding -
4. Pemeriksaan Penunjang Laboratorium : kadar Hb, gula darah, elektrolit, kultur darah.
5. Konsultasi -
6. Tindakan / Terapi Prosedur Pantau dengan ketat asupan dan pengeluaran cairan
Berikan ASI, bila bayi tidak dapat menyusui berikan ASI
peras dengan cara lewat pipa lambung.
Oksigenasi bila bayi mengalami gangguan nafas.
Jaga suhu tubuh dalam batas normal
Mempertahankan kadar gula darah dalam batas normal
29
Bila sesudah 48 jam bayi masih menunjukkan tanda-
tanda infeksi, ampicillin diganti cefotaxim dan
gentamycin diteruskan.
Pengobatan antibiotika diteruskan sampai 14 hari
10. Penyulit
30
dr. Heru Purnomo S, Sp.OG ( K ) dr. A.A. Agung Dalem Sp.A
31