Vous êtes sur la page 1sur 6

QUALITY IMPROVEMENT ON HEMODIALISIS

ARCE SIWABESSY
IPDI “ KORWIL PATI “
arcejaya@gmail.com

ABSTRACT

Perubahan gaya hidup menyebabkan terjadi pergeseran dari penyakit menular menjadi
penyakit degeneratif yang dapat berkembang menjadi penyakit terminal, salah satunya
adalah gagal ginjal akut yang dapat berkembang menjadi gagal ginjal konik (GGK).
Kualitas hidup merupakan keadaan dimana seseorang mendapat kepuasaan dan
kenikmatan dalam kehidupan sehari-hari. Kualitas hidup tersebut menyangkut kesehatan fisik
dan kesehatan mental yang berarti jika seseorang sehat secara fisik dan mental maka orang
tersebut akan mencapai suatu kepuasan dalam hidupnya. Kesehatan fisik itu dapat dinilai dari
fungsi fisik, keterbatasan peran fisik, nyeri pada tubuh dan persepsi tentang kesehatan.
Kesehatan mental itu sendiri dapat dinilai dari fungsi sosial, dan keterbatasan peran
emosional (Hays, 2010).
PENDAHULUAN depresi dan ketakutan terhadap kematian.
Pasien yang mengalami gagal ginjal Gaya hidup yang terencana berhubungan
kronik akan menjalani hemodialisis dengan terapi hemodialisis (misalnya
jangka panjang berkelanjutan, rutin pelaksanaan terapi hemodialisis 2-3 kali
sampai akhir hidupnya. Hemodialisis seminggu selama 3-4 jam) dan
(HD) adalah suatu prosedur dimana pembatasan asupan cairan sering
darah dikeluarkan dari tubuh penderita menghilangkan semangat hidup pasien.
dan beredar dalam sebuah mesin di luar Hal ini akan mempengaruhi kualitas
tubuh yang disebut dialiser. Frekuensi hidup pasien CKD ( Brunner dan
tindakan HD bervariasi tergantung Suddarth, 2011).
banyaknya fungsi ginjal yang tersisa, Dan kita sebagai perawat pelaksana
rata–rata penderita menjalani dua smpai tindakan hemodialisis sangat perlu untuk
tiga kali dalam seminggu, sedangkan lama meningkatkan kemampuan ilmu
pelaksanaan hemodialisis paling sedikit pengetahuan kita, agar mampu memahami
tiga sampai empat jam tiap sekali hal – hal yang berkaitan dengan kondisi
tindakan terapi (Brunner dan Suddath, pasien hemodialisis. Sehingga kita
2002). Masalah lain yang harus dihadapi mampu melakukan tindakan kolaborasi
pasien adalah seperti masalah finansial, yang tepat sesuai dengan kondisi pasien,
kesulitan dalam mempertahankan dan kualitas hidup pasien hemodialisis
pekerjaan, dorongan seksual yang hilang, semakin meningkat.
Pengertian pemisahan zat- zat terlarut. Hemodialisis
Improvement / Peningkatan, menurut berarti proses pembersihan darah dari
seorang ahli bernama Adi S, peningkatan zat-zat sampah, melalui proses
berasal dari kata tingkat. Yang berarti penyaringan di luar tubuh. Hemodialisis
lapis atau lapisan dari sesuatu yang menggunakan ginjal buatan berupa mesin
kemudian membentuk susunan. Tingkat dialisis. Wikipedia
juga dapat berarti pangkat, taraf, dan
kelas. Sedangkan peningkatan berarti Pembahasan
kemajuan. Secara umum, peningkatan Bagaimana tindakan kita akan berkualitas
merupakan upaya untuk menambah ? beberapa sumber menyatakan bahwa
derajat, tingkat, dan kualitas maupun faktor utama penentu keberhasilan suatu
kuantitas. Peningkatan juga dapat berarti tindakan atau tindakan akan berkualitas di
penambahan keterampilan dan tentukan oleh Sumber Daya Manusianya.
kemampuan agar menjadi lebih baik. ( SDM ).
Selain itu, peningkatan juga berarti
pencapaian dalam proses, ukuran, sifat, Tujuannya
hubungan dan sebagainya. 1. Menyelamatkan nyawa
Kata peningkatan juga dapat 2. Meningkatkan kualitas hidup
menggambarkan perubahan dari keadaan pasien dan mempertahankan
atau sifat yang negatif berubah menjadi kehidupan
positif. Sedangkan hasil dari sebuah 3. Mengoptimalkan kemampuan
peningkatan dapat berupa kuantitas dan fungsi organ tubuh pasien.
kualitas. 4. Mengurangi angka kematian dan
kecacatan pasien kritis dan
Quality / Kualitas atau mutu adalah mempercepat proses
tingkat baik buruknya atau taraf atau penyembuhan pasien
derajat sesuatu. Istilah ini banyak
digunakan dalam dalam bisnis, rekayasa, ( Tujuan keperawatan intensive sesuai
dan manufaktur dalam kaitannya dengan Standar Pelayanan Keperawatan di unit
teknik dan konsep untuk memperbaiki perawatan intensive )
hasil. ( ensiklopedia bebas, Wikipedia
Bahasa Indonesia )

Hemodialisis berasal dari kata “hemo”


artinya darah, dan “dialisis ” artinya
Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, A. Pemeriksaan Rutin Pada Pasien HD
kita perlu mengetahui beberapa hal. kronik
Secara garis besar penyebab AKI / ESRD Merupakan suatu pemeriksaan yang
dalam tiga klasifikasi prerenal, renal dan dilakukan secara rutin pada waktu
pasca / post renal. Secara klinik sangat tertentu, pada semua pasien yang
penting membedakan klasifikasi karena menjalani HD kronik.
penting untuk pengelolaan. AKI (Acute Hal ini sebagai acuan penerapan
Kidney Injury) umumnya menjalani langkah – langkah perawat dalam
perawatan di Unit Perawatan Intensive menentukan jenis tindakan yang
(ICU / IRIN ), 50% hingga 70% pasien di diperlukan dalam upaya
rawat di ICU ini akan membutuhkan meningkatkan mutu dan keslamatan
Renal Replacement Terapi ( RRT ). pasien.
Pengobatan AKI pada prinsipnya ( tabel pemeriksaan rutin )
mendukung - terapi pengganti ginjal (
RRT ) diindikasikan pada pasien dengan B. Adekuasi HD
cedera ginjal berat. Adekuasi HD adalah tingkat
Selain AKI yang dirawat di Ruang kecukupan dosis dari suatu tekhnik
Intensive juga pasien dengan End Stade dialisis. Dosis dialisis diperlukan agar
Renal Disease ( ESRD ) dalam kondisi pasien dapat hidup secara optimal.
kritis membutuhkan terapi dialysis dengan Secara klinis dikatakan adekuat
pengawasan ketat di ruang Intensive. apabila keadaan umum pasien dan
Pada penderita ESRD yang sudah lama nutrisi pasien dalam keadaan baik,
menjalani Hemodialysis tentunya akan dan aktivitas pasien baik. Penilaian
mengalami banyak sekali perubahan adekuasi dialisis terdiri dari penilaian
dalam sistem tubuhnya. Tidak bisa di subyektif dan obyektif.
hindarkan lagi akan terjadi komplikasi – 1. Penilaian Subyektif
komplikasi seperti asites, hipertensi, Bagaimana kontrol uremia ( nafsu
gangguan cardivaskuler, hipotensi, makan, mual, mudah
malnutrisi, inflamasi, kondisi semakin lelah/kelelahan, gatal )
melemah. 2. Penilaian obyektif
Oleh karena itu tindakan dan prosedur Dilihat dari hasil pemeriksaan
yang tepat sesuai kondisi pasien yang rutin, kontrol volume tekanan
akan menentukan keberhasilan tujuan darah.
yang akan dicapai. Faktor – faktor yang mempengaruhi
capaian adekuasi dialisis antara lain :
a. Type / jenis akses Vakuler
b. Blood Flow Dosis minimal sp Kt/V = 1.2 ( atau
c. Jenis dialyser URR =0,65 )
d. Waktu dialisis Dosis Target spKt/V = 1.4 ( atau
URR = 0,70 )
Dua metode yang umumnya Dialisis 2 kali perminggu tidak
digunakan untuk menilai kecukupan dianjurkan, kecuali masih terdapat
dialisis adalah URR dan K.t/V sisa fungsi ginjal yang bermakna (
GFR ≥ 5ml/menit )
REKOMENDASI KDOQI
Untuk penderita dengan sisa fungsi REKOMENDASI PERNEFRI
ginjal minimal ( < 2ml/menit/1,73m2) Dosis sp Kt/V = 1.8 ( atau URR ≥
: 0,65 )
Dialisis 3x/ minggu
Tabel 2.2
C. IDWG ( Interdialytic Weight Gain ) Klasifikasi Kenaikan Berat Badan
IDWG adalah peningkatan volume Grafik Rentang
cairan yang dimanifestasikan dengan prosentase
peningkatan berat badan sebagai kenaikan
dasar untuk mengetahui jumlah a. Ringan 2% < 4%
cairan yang masuk selama periode b. Sedang 5% 4-6%
interdialitik (Arnold, 2007). c. Berat 8% ≥6%
Menurut Neumann (2013) IDWG Kazier, Yetti,
yang dapat ditoleransi oleh tubuh 2014 1999
adalah tidak lebih dari 3% dari berat
kering.Kozier (2004) dan Yetti Pengendalikan intake cairan
(1999) mengklasifikasikan merupakan salah satu masalah utama
penambahan berat badan menjadi 3 bagi pasien dialisis, karena dalam
kelompok, yaitu berat badan ringan, kondisi normal manusia tidak dapat
sedang, dan berat dengan kriteria bertahan lebih lama tanpa intake
sebagai berikut : cairan dibandingkan dengan
makanan. Namun bagi penderita
penyakit ginjal kronik harus
melakukan pengendalian intake
cairan untuk meningkatkan kualitas
hidupnya.
IDWG merupakan indikator meningkatkan kemungkinan
kepatuhan pasien terhadap terjadinya kegawatdaruratan
pengaturan cairan. IDWG diukur hemodialisis, meningkatnya resiko
berdasarkan dry weight (berat badan dilatasi, hipertropi ventrikuler dan
kering) pasien dan juga dari gagal jantung (Smeltzer & Bare,
pengukuran kondisi klinis pasien. 2002).
Berat badan kering adalah berat
badan tanpa kelebihan cairan yang Kesimpulan
terbentuk setelah tindakan Peningkatan kualitas pada
hemodialisis atau berat terendah hemodialisis sangat dipengaruhi oleh
yang aman dicapai pasien setelah petugas atau perawat pelaksana
dilakukan dialisis (Kallenbach, tindakan hemodialisis. Pemeriksaan
2005). rutin, adekuasi, IDGW sangat
Peningkatan berat badan selama berpengaruh terhadap peningkatan
periode interdialitik mengakibatkan kualitas pasien hemodialisis. Peran
berbagai macam komplikasi. petugas pelaksana / perawat dialsis
Komplikasi ini sangat bukan sekedar rutinitas, tapi mampu
membahayakan pasien kerena pada meningkatkan kualitas hidup pasien,
saat periode interdialitik pasien sehingga Quality Improvement on
berada dirumah tanpa pengawasan Hemodialisis dapat tercapai.
dari petugas kesehatan. Sebanyak
60%-80% pasien meninggal akibat Sumber : (Smeltzer & Bare, 2002),
kelebihan intake cairan dan (Suharyanto, 2006), (Kallenbach, 2005),
makanan pada periode interdialitik (Nursuryawati, 2002), (Niven, 2002), (
(Istanti, 2009). Sedangkan (Hudak & Black & Hawks, 2005), ( Keliat, 1998 ),

Gallo, 1996) menyampaikan bahwa ( Istanti, 2009 ).

adanya kelebihan cairan yang


melebihi IDWG dapat The WHOQOL Group (1996) 'The

dimanifestasikan : tekanan darah World Health Organization Quality

meningkat, nadi meningkat, dispnea, of Life Assessment (WHOQOL):

rales basah, batuk, edema. IDWG Position Paper From the World

yang berlebihan pada pasien dapat Health Organization', Social Science

menimbulkan masalah, diantaranya and Medicine, Vol. 41, No. 10,

yaitu : hipertensi yang semakin berat, pp1403-1409

gangguan fungsi fisik, sesak nafas,


edema pulmonal yang dapat
Notoatmodjo,Soekidjo.1997.Ilmu Potter dan Ferry.2005.Buku Ajar
Kesehatan Masyarakat.Jakarta: PT Fundamental Keperawatan
Rineka Cipta Vol.1.Jakarta:EGC

Nursalam. (2013). Konsep dan ensiklopedia bebas, Wikipedia


Penerapan Metodologi Penelitian Bahasa Indonesia
Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika KDOQI, 2001
Konsensus Pernefri, 2010

Tabel1.1
Pemeriksaan Rutin

No Parameter 1 3 6 1 Indikasi
Pemeriksaan Bulan Bulan Bulan Tahun Khusus

1 Hemoglobin √
2 Natrium √
Kalium
Kalsium
Phospore
3 Magnesium √
Bicarbonat
4 Protein total, √
Albumin
5 Profil lipid √
6 Gula darah √
7 Status besi √
8 Ureum √
9 Creatinin √
10 Asam Urat √
11 Fungsi Hati √
12 Hormon √
Paratiroid
13 HbsAg √
Anti HCV
14 Anti HIV √
15 EKG √
FotoThorax

Vous aimerez peut-être aussi