Vous êtes sur la page 1sur 8

PANDUAN PELAKSANAAN

BRIDGING COURSE
MATA PELAJARAN MATEMATIKA
SEKOLAH MENENGAH ATAS

DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI SUMATERA BARAT
TAHUN 2019
BRIDGING COURSE

KEGIATAN MATRIKULASI SEBAGAI UPAYA PENYAMAAN


BEKAL AWAL MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMA

A. Pengertian
Program Bridging Course adalah kegiatan martikulasi yang menjembatani
antara bekal awal siswa baru dari SMP dengan bekal yang diperlukan untuk
mengikuti pelajaran di kelas X SMA

B. Bentuk Kegiatan Matrikulasi


Kegiatan Matrikulasi mata pelajaraan dapat dilakukan dalam beberapa
bentuk, yaitu:
1. Kegiatan pembelajaran tatap muka di kelas secara utuh dalam periode waktu
tertentu.
2. Kegiatan pembelajaran tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan
mandiri secara terbatas dalam periode waktu tertentu; atau
3. Kegiatan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri.
Bentuk kegiatan pertama dilakukan dalam pembelajaran sebagai pengetahuan
prasyarat atau motivasi sebelum masuk pada materi pelajaran. Hal ini dilakukan
melalui proses pembelajaran utuh karena pertimbangan kompetensi yang harus
dikuasai memerlukan materi penunjang atau prasyarat. Kegiatan ini diperlukan
pada mata pelajaran yang memuat kompetensi inti dan kompetensi dasar sangat
berbeda antara konten isi Kurikulum SMP dan Kurikulum SMA, apalagi dengan
latar belakang peserta didik yang berasal dari berbagai SMP yang cukup heterogen
kualitas lulusannya.
Bentuk kegiatan kedua dilakukan dengan membuat jadwal tertentu di luar jadwal
pembelajaran. Hal ini dilakukan melalui proses pembelajaran tatap muka terbatas
untuk beberapa kompetensi dasar, sementara kompetensi dasar lainnya dapat
dilakukan dengan penugasan.
Bentuk kegiatan ke tiga dilakukan cukup dengan memberikan penugasan kepada
peserta didik pada beberapa kompetensi dasar sampai kompetensi itu dikuasai.
Kegiatan ini dilakukan apabila semua kompetensi yang harus dikuasai pada mata
pelajaran terkait dapat dilakukan melalui penugasan.

Page 2
Penentuan materi kegiatan bridging Course dilakukan melalui analisis kompetensi
dasar kelas IX SMP dan kompetensi dasar kelas X SMA, dengan memperhatikan
beberapa materi yang cukup penting, mengingat terlalu banyak materi yang dapat di
matrikulasikan. Karena keterbatasan waktu pemberian bridging course maka
pilihan materi adalah Pertidaksamaan kuadrat dan Persamaan dan pertidaksamaan
nilai mutlak persamaan satu variabel

C. Analisis KD Program Bridging Course SMA Kelas X


Analisis KD untuk program bridging course mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut.
a. Mengkaji Permendikbud No 24/2016 tentang KD sesuai mata pelajaran kelas
IX SMP dan kelas X SMA;
b. Melakukan linierisasi kompetensi/materi pokok;
c. Menentukan materi yang yang akan diberikan pada kegiatan bridging course
dengan ketentuan 1) KD di kelas IX SMP linier dengan KD di kelas X SMA,
tapi masih perlu pemantapan untuk mencapai KD di kelas X SMA, 2) memilih
materi yang esensial pada kelas X SMA yang belum dipelajari di kleas IX SMP.
d. Menyusun RPP kegiatan matrikulasi
e. Menentukan bahan/materi matrikulasi dan alternatif kegiatan pembelajaran.
f. Menyusun penilaian kegiatan matrikulasi
Hasil analisis KD program bridging course disajikan dalam tabel berikut:

Page 3
ANALISIS PERBANDINGAN KD DI KELAS IX SMP DAN KELAS X SMA
MATA PELAJARAN MATEMATIKA WAJIB

No SMP SMA Ket

KD 3 KD 4 KD 3 KD 4

3.1. Menjelaskan dan 4.1. Menyelesaikan masalah


melakukan operasi yang berkaitan dengan
bilangan ber- sifat-sifat operasi bilangan
pangkat bilangan berpangkat bulat dan
rasional dan bentuk bentuk akar
akar, serta sifat
-sifatnya
3.2. Menjelaskan 4.2. Menyelesaikan masalah 3.4. Menjelaskan dan 4.4. Menyajikan dan Bridging Course,
persamaan kuadrat yang berkaitan dengan menentukan menyelesaikan kerena materi
dan karakteristiknya persamaan kuadrat penyelesaian system masalah yang pertidaksamaan
berdasarkan akar- pertidaksamaan dua berkaitan dengan
kuadrat belum
akarnya serta cara variabel (linear- system
penyelesaiannya kuadrat dan kuadrat- pertidaksamaan dua diberikan di SMP,
kuadrat) variabel (linear- sedangkan
kuadrat dan kuadrat- terpakai untuk
kuadrat) menyelesaikan
masalah
pertidaksamaan
linier-kuadrat
atau kuadrat-
kuadrat

3.3. Menjelaskan fungsi 4.3. Menyajikan fungsi kuadrat 3.5. Menjelaskan dan 4.5. Menganalisa
kuadrat dengan menggunakan tabel, menentukan karakteristik masing–
menggunakan tabel, persamaan, dan grafik fungsi (terutama masing grafik (titik
persamaan, dan fungsi linear, fungsi potong dengan

Page 4
grafik kuadrat, dan fungsi sumbu, titik puncak,
rasional) secara asimtot) dan
formal yang perubahan grafik
meliputi fungsinya akibat
notasi, daerah asal, transformasi
daerah hasil, dan
(x),1/f(x), |f(x)| dsb
ekspresi simbolik,
serta sketsa
grafiknya
3.4. Menjelaskan 4.4. Menyajikan dan
hubungan antara menyelesaikan
koefisien dan masalah kontekstual
diskriminan fungsi dengan menggunakan
kuadrat dengan sifat-sifat fungsi kuadrat
grafiknya
3.5. Menjelaskan 4.5. Menyelesaikan masalah
transformasi kontekstual yang
geometri (refleksi, berkaitan dengan
translasi, rotasi, dan transformasi geometri
dilatasi) yang (refleksi, translasi, rotasi,
dihubungkan dengan dan dilatasi)
masalah kontekstual
3.6. Menjelaskan dan 4.6. Menyelesaikan masalah
menentukan yang berkaitan dengan
kesebangunan dan kesebangunan dan
kekongruenan kekongruenan antar
antar bangun datar bangun datar
3.7. Membuat 4.7. Menyelesaikan masalah
Generalisasi luas per kontekstual yang
mukaan dan volume berkaitan dengan
berbagai bangun luas permukaan dan
ruang sisi lengkung volume bangun ruang sisi
(tabung, kerucut, dan lengkung (tabung, kerucut,

Page 5
bola) dan bola), serta gabungan
beberapa bangun ruang
sisi lengkung
3.1. Mengintepretasi 4.1.Menyelesaikan Bridging Course
persamaan dan masalah yang
pertidaksamaan berkaitan dengan Karena belum
nilai mutlak dari persamaan dan dipelajari di SMP
bentuk linear satu pertidaksamaan nilai maka perlu
variabel dengan mutlak dari memperkenalkan
persamaan dan bentuk linear satu
materi ini
pertidaksamaan variabel
linear Aljabar sebagai
lainnya kemampuan awal

3.2. Menjelaskan dan 4.2. Menyelesaikan


menentukan masalah yang
penyelesaian berkaitan dengan
pertidaksamaan pertidaksamaan
rasional dan rasional dan irasional
irasional satu satu variabe
variabel
3.3. Menyusun sistem 4.3. Menyelesaikan
persamaan linear masalah kontekstual
tiga variabel dari yang berkaitan
masalah kontekstual dengan sistem
persamaan linear tiga
variabel
3.6. Menjelaskan operasi 4.6. Menyelesaikan
komposisi pada masalah yang
fungsi dan operasi berkaitan dengan
invers pada fungsi operasi komposisi dan
invers serta sifat operasi invers suatu
-sifatnya serta fungsi
Menentukan

Page 6
eksistensinya
3.7. Menjelaskan rasio 4.7. Menyelesaikan
Trigonometri masalah kontekstual
(sinus, cosinus, yang berkaitan
tangen, cosecan, dengan rasio
secan, dan trigonometri (sinus,
cotangen) cosinus, tangen,
pada segitiga siku- cosecan, secan, dan
siku cotangen) pada
segitiga siku-siku
3.8. Menggeneralisasi 4.8. Menyelesaikan
rasio trigonometri masalah kontekstual
untuk sudut-sudut di yang berkaitan
berbagai kuadran dengan rasio
dan sudut-sudut trigonometri sudut-
berelasi sudut di berbagai
kuadran dan sudut-
sudut berelas
3.9. Menjelaskan aturan 4.9. Menyelesaikan
sinus dan cosinus masalah yang
berkaitan dengan
aturan sinus dan
cosinus
3.10. Menjelaskan fungsi 4.10. Menganalisa
trigonometri perubahan grafik
dengan fungsi trigonometri
menggunakan akibat perubahan
lingkaran satuan pada konstanta
pada fungsi
y=asinb(x+c) +d

Page 7
Berdasarkan hasil telaah (analisis) perbandingan Kompetensi Dasar di kelas IX SMP dan Kelas X
SMA Mata Pelajaran Matematika maka perlu menyusun melaksanakan kegiatan matrikulasi untuk
materi Pertidaksamaan Kuadrat dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak dari bentuk linear satu
variabel.

Padang, Juni 2019

Tim Bridging Course

Padang,
Juni 2019

Page 8

Vous aimerez peut-être aussi