Vous êtes sur la page 1sur 16

ABSTRAK

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN


PENDEKATAN DU PONT SYSTEM
(STUDI PADA PERUSAHAAN TAKSI YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA PERIODE 2014 – 2016)

THE COMPARISON OF FINANCIAL PERFORMANCE BASED ON DU


PONT SYSTEM APPROACH (STUDY ON TAXI COMPANY LISTED IN
INDONESIA STOCK EXCHANGE PERIOD 2014 – 2016)

Oleh :
Ilham Primadi
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi
Bisnis Universitas Brawijaya Jl. Veteran, Malang 65145
ilhamprimadi61196@gmail.com

Dosen Pembimbing:
Risna Wijayanti S.E., M.M., PhD.

This study aims to analyze and find out the differences of financial performance
based on Du Pont System approach on taxi companies listed in Indonesia Stock
Exchange period 2014-2016. The type of the research used is comparative
research. The samples of this research are PT. Blue Bird Tbk, PT. Express
Transindo Utama Tbk and PT. Zebra Nusantara Tbk. The sampling technique in
this research is purposive sampling. The research used quantitative analysis as the
data analysis method through secondary data that is the company's financial
statements based on Du Pont System approach. Independent t-test used as the
hypothesis test. The results showed that there is a significant difference between
NPM, TATO, EM, ROI and ROE of PT. Blue Bird Tbk and PT. Express
Transindo Utama Tbk. There is a significant difference between NPM value, ROI,
and ROE, but there is no significant difference between TATO and EM values of
Blue Bird Tbk and PT. Zebra Nusantara Tbk. There is a significant difference
between the value of TATO, EM and ROE, but there is no significant difference
between NPM and ROI value of PT Express Transindo Utama Tbk and PT Zebra
Nusantara Tbk.

Keywords: Du Pont System, Financial Performance, Financial Statement


Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan
berdasarkan pendekatan Du Pont System pada perusahaan taksi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016. Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian komparatif. Sampel penelitian ini adalah PT. Blue Bird Tbk, PT.
Express Transindo Utama Tbk dan PT. Zebra Nusantara Tbk. Teknik
pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Metode analisis data
yang digunakan adalah metode analisis kuantitatif melalui data sekunder yaitu
laporan keuangan perusahaan berdasarkan pendekatan Du Pont System. Uji
hipotesis yang digunakan adalah uji independent t-test. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai NPM,
TATO, EM, ROI dan ROE PT. Blue Bird Tbk dan PT. Express Transindo Utama
Tbk. Terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai NPM, ROI dan ROE, namun
tidak terdapat perbedaan yang signifikan atara nilai TATO dan EM PT. Blue Bird
Tbk dan PT. Zebra Nusantara Tbk. Terdapat perbedaan yang signifikan antara
nilai TATO, EM dan ROE, namun tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
nilai NPM dan ROI PT Express Transindo Utama Tbk dan PT Zebra Nusantara
Tbk.

Kata Kunci: Du Pont System, Kinerja Keuangan, Laporan Keuangan.


1. PENDAHULUAN Persaingan bisnis yang
Perkembangan transportasi dari semakin ketat mengakibatkan adanya
tahun ke tahun berkembang sangat tuntutan bagi perusahaan untuk terus
pesat ditambah dengan jumlah berinovasi, memperbaiki kinerjanya,
penduduk yang meningkat sehingga dan melakukan perluasan usaha agar
menyebabkan kebutuhan transportasi dapat terus bertahan dan bersaing.
meningkat pula. Di Indonesia Tingkat kemampuan perusahaan
terdapat berbagai macam transportasi untuk dapat bersaing sangat
yang bisa digunakan masyarakat, ditentukan oleh kinerja perusahaan
contohnya saja angkutan umum dan itu sendiri. Secara umum kinerja
bus. Sebagian masyarakat menilai suatu perusahaan ditunjukkan dalam
bahwa jenis transportasi tersebut laporan keuangan yang
kurang nyaman karena harus dipublikasikan (Masyuri, 2014).
berdesakan dengan masyarakat Kinerja perusahaan sangat
lainnya jika ingin menggunakan. perlu dinilai untuk mengetahui
Ketidaknyamanan tersebut membuat kelemahan dan kekuatan dari
mereka mencari transportasi lain, perusahaan. Selain itu, penilaian
meskipun harus membayar lebih atas kinerja perusahaan berfungsi untuk
jasanya. Salah satu transportasi darat mengetahui pencapaian tujuan
yang dianggap lebih nyaman oleh ataupun keberhasilan oleh
sebagian masyarakat yaitu taksi. perusahaan itu sendiri (Brigham dan
Bisnis taksi yang mempunyai Houston, 2015:62). Laporan
prospek semakin bagus membuat keuangan perusahaan merupakan
beberapa perusahaan taksi akhirnya salah satu obyek dari penilaian
go public kinerja perusahaan (Hery, 2015:3).
Persaingan di antara penyedia Setiap akhir periode atau akhir tahun,
jasa layanan taksi semakin ketat perusahaan-perusahaan yang sudah
dengan adanya pesaing baru dengan go public selalu membagikan laporan
layanan yang sedikit berbeda yakni keuangannya untuk diketahui
transportasi berbasis aplikasi online. masyarakat umum maupun
Mulai tahun 2014, di Indonesia masyarakat bisnis.
terdapat berbagai macam tranportasi Salah satu teknik yang dapat
berbasis aplikasi online di antaranya digunakan untuk melakukan analisis
Grab taxi, Uber taxi, dan Go-jek. laporan keuangan adalah Du Pont
Masyarakat dengan golongan System (Mayo, 2015:200). Du Pont
perekonomian menengah ke atas System adalah perangkat analisis
yang biasanya menggunakan jasa keuangan yang dikembangkan dari
taksi konvensional mulai beralih ke rasio-rasio keuangan. Rasio-rasio
Grab taxi atau Uber taxi yang keuangan mempunyai banyak
dianggap lebih murah dan lebih elemen yang sama satu sama lain
praktis karena berbasis aplikasi sehingga dapat saling berhubungan
dalam pemesannya.
dan dapat dilihat sebagai satu sistem berdasarkan pendekatan Du Pont
yang disebut Du Pont System. System periode 2014 - 2016.
Du Pont System dapat 2. Untuk mengetahui perbedaan
digunakan analisis keuangan untuk kinerja keuangan antara PT Blue
mengidentifikasi faktor-faktor yang Bird Tbk dan PT Express
mempengaruhi naik turunnya return Transindo Utama Tbk
on equity (ROE) perusahaan (Frank berdasarkan pendekatan Du Pont
dan Keith, 2011:291). ROE System periode 2014 – 2016.
memberikan informasi sejauh mana 3. Untuk mengetahui perbedaan
profitabilitas investasi yang kinerja keuangan antara PT Blue
dilakukan perusahaan sehinga dapat Bird Tbk dan PT Zebra Nusantara
mensejahterakan pemegang saham. Tbk berdasarkan pendekatan Du
Pont System periode 2014 – 2016.
Rumusan Masalah 4. Untuk mengetahui perbedaan
1. Bagaimana kinerja keuangan PT kinerja keuangan antara PT
Blue Bird Tbk, PT Express Express Transindo Utama Tbk
Transindo Utama Tbk dan PT dan PT Zebra Nusantara Tbk
Zebra Nusantara Tbk berdasarkan berdasarkan pendekatan Du Pont
pendekatan Du Pont System System periode 2014 – 2016.
periode 2014 - 2016?
2. Bagaimana perbedaan kinerja
2. LANDASAN TEORI
keuangan antara PT Blue Bird Menurut Sawir (2011:2) laporan
Tbk dan PT Express Transindo keuangan adalah hasil akhir proses
utama Tbk berdasarkan akuntansi. Setiap transaksi yang
pendekatan Du Pont System dapat diukur dengan nilai uang,
periode 2014 - 2016? dicatat dan diolah sedemikian rupa.
3. Bagaimana perbedaan kinerja Laporan akhir pun disajikan dalam
keuangan antara PT Blue Bird nilai uang.
Tbk dan PT Zebra Nusantara Tbk Menurut Munawir (2010:35)
berdasarkan pendekatan Du Pont analisis laporan keuangan adalah
System periode 2014 - 2016? penelaahan daripada hubungan-
4. Bagaimana perbedaan kinerja hubungan dan tendensi atau
keuangan antara PT Express kecendrungan untuk menentukan
Transindo Utama Tbk dan PT posisi keuangan dan hasil operasi
Zebra Nusantara Tbk berdasarkan serta perkembangan perusahaan yang
pendekatan Du Pont System bersangkutan.
periode 2014 – 2016? Alat utama untuk mengetahui
Tujuan Penelitian sehatnya suatu perusahaan adalah
1. Untuk mengetahui kinerja laporan keuangan (Agustin,
keuangan PT Blue Bird Tbk, PT Darminto dan Handayani, 2013:6).
Express Transindo Utama Tbk Kinerja keuangan merupakan hasil
dan PT Zebra Nusantara Tbk dari pelaporan keuangan berdasarkan
standar keuangan yang telah dapat dihitung profitabilitas masing-
ditetapkan. Penilaian kinerja masing produk.
keuangan merupakan salah satu cara Hipotesis Penelitian
yang dapat dilakukan oleh pihak H1: Terdapat perbedaan yang
manajemen agar dapat memenuhi signifikan antara kinerja
kewajibannya terhadap para keuangan PT Blue Bird Tbk
penyandang dana dan juga untuk dan PT Express Transindo
mencapai tujuan yang telah Utama Tbk periode 2014–2016
ditetapkan oleh perusahaan. berdasarkan pendekatan Du
Kinerja keuangan suatu Pont System.
perusahaan dapat dinilai dengan H2: Terdapat perbedaan yang
menggunakan alat analisis. Menurut signifikan antara kinerja
Jumingan dalam Agung (2012:6) keuangan PT Blue Bird Tbk
berdasarkan tekniknya, alat analisis dan PT Zebra Nusantara Tbk
dibedakan menjadi 8, yaitu: Analisa periode 2014–2016
perbandingan laporan keuangan, berdasarkan pendekatan Du
Analisis Tren (tendensi posisi), Pont System.
Analisis Presentase per Komponen H3: Terdapat perbedaan yang
(common size), Analisis Sumber dan signifikan antara kinerja
Penggunaan Modal Kerja, Analisis keuangan PT Express
Sumber dan Penggunaan Kas, Transindo Utama Tbk dan PT
Analisis Rasio Keuangan, Analisis Zebra Nusantara Tbk periode
Perubahan Laba Kotor, Analisis 2014–2016 berdasarkan
Break Even dan Analisis Du Pont pendekatan Du Pont System.
System.
Menurut Munawir (2010:91), 3. METODE PENELITIAN
analisis Du Pont System dapat Berdasarkan tujuan penelitian
membandingkan efisiensi perusahaan yang telah ditetapkan maka
dengan efisiensi standar industri, penelitian yang dilakukan termasuk
sehingga dapat diketahui ranking jenis penelitian komparatif yaitu
perusahaan, selanjutnya dapat membandingkan keadaan variabel
diketahui kinerja perusahaan. pada sampel yang berbeda.
Analisis ini juga dapat digunakan Populasi, Sampel, dan Teknik
untuk mengukur profitabilitas dari Sampling
masing–masing produk yang Populasi penelitian ini adalah
dihasilkan oleh perusahaan. Dengan perusahaan taksi yang ada di
menggunakan product cost system Indonesia yaitu sebanyak 34
yang baik, modal dan biaya dapat perusahaan. Teknik pengambilan
dialokasikan ke berbagai produk sampel diambil secara purposive
yang dihasilkan oleh perusahaan sampling yang mengakibatkan
yang bersangkutan, sehingga akan sampel harus memenuhi beberapa
kriteria. Pertimbangan atau kriteria
dalam pengambilan sampel yang Metode Analisis Data
digunakan dalam penelitian ini Metode Analisis yang
adalah: digunakan dalam penelitian ini
1. Perusahaan trasnportasi taksi adalah metode analisis kuantitatif
yang terdaftar di Bursa Efek melalui data sekunder yaitu laporan
Indonesia pada tahun 2014 – keuangan yang telah tersedia sebagai
2016. bahan untuk mengetahui perbedaan
kinerja keuangan perusahaan taksi
2. Memiliki laporan keuangan yang
berdasarkan pendekatan Du Pont
lengkap pada tahun 2014 – 2016.
System yang terdaftar di Bursa Efek
Berdasarkan kriteria penentuan Indonesia periode 2014 – 2016.
sampel tersebut maka terdapat tiga Untuk menilai kinerja keuangan
perusahaan taksi yang terdaftar di perusahaan dengan cara
Bursa Efek Indonesia dan memiliki membandingkan variabel-variabel
laporan keuangan yang lengkap yang telah diteliti menggunakan
periode 2014 – 2016. metode analisis Du Pont System
Tabel 3.1 berdasarkan kriteria yang ada.
Sampel Perusahaan Taksi yang Sebelum melakukan uji hipotesis
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia perlu diketahui apakah data
Periode 2014-2016 berdistribusi normal atau tidak
No Nama Perusahaan dengan menggunakan uji normalitas.
1 PT. Blue Bird Tbk Data yang terdistribusi normal maka
2 PT. Express Transindo Utama Tbk pengujian hipotesis menggunakan uji
3 PT. Zebra Nusantara Tbk beda independent sample t-test,
sedangkan data yang tidak
Jenis dan Teknik Pengumpulan terdistribusi normal pengujian
Data hipotesis menggunakan uji Mann-
Untuk melengkapi penelitian ini Whitney-U.
maka perlu didukung oleh data yang
4. HASIL PENELITIAN
lengkap dan akurat. Berdasarkan
Analisis Data
sumbernya, jenis data yang
1) PT. Blue Bird Tbk
digunakan dalam penelitian ini
Tabel 4.1
adalah data sekunder. Data sekunder
Data Kinerja Keuangan
adalah sumber yang tidak langsung
Berdasarkan Pendekatan Du Pont
memberikan data kepada pengumpul
System Pada PT. Blue Bird Tbk
data (Sugiyono, 2014:193). Metode
Tahun
pengumpulan data yang digunakan Variabel X
2014 2015 2016
dalam penelitian ini adalah metode
15,55 15,10 10,44 13,69
dokumentasi. Pada metode ini NPM
% % % %
peneliti memindahkan data yang 0,66 0,77 0,65 0,70
TATO kali
relevan dari suatu sumber informasi kali kali kali
atau dokumen yang diperlukan.
199,04 165,2 156,5 173,6 perusahaan hanya mampu
EM 3%
% 7% 8% menghasilkan penjualan sebesar 0,65
10,32 11,55 6,86 9,57 kali dari total aset yang dimilikinya
ROI
% % % %
20,53 19,09 10,74 16,78
pada tahun 2016.
ROE
% % % % Hasil perhitungan Equity
Sumber: Data Sekunder Diolah (2018) Multiplier cenderung mengalami
Hasil penilaian kinerja penurunan pada tahun 2014 - 2016.
keuangan dengan menggunakan Equity Multiplier perusahaan yang
metode Du Pont System diketahui paling tinggi terjadi pada tahun 2014
bahwa kondisi kinerja keuangan PT. yaitu sebesar 199,04%. Artinya, pada
Blue Bird Tbk selama periode 2014 tahun 2013 perusahaan
– 2016 dilihat dari hasil perhitungan menggunakan utang sebesar
Net Profit Margin cenderung 199,04% dari total ekuitas untuk
mengalami penurunan setiap mendanai aktivanya. Sedangkan,
tahunnya. Selama periode 2014 – Equity Multiplier perusahaan yang
2016, NPM perusahaan yang paling paling rendah terjadi pada tahun
tinggi terjadi pada tahun 2014 yaitu 2016 yaitu sebesar 156,58%.
sebesar 15,55%. Sedangkan, NPM Artinya, pada tahun 2016 perusahaan
perusahaan yang paling rendah mendanai aktivanya menggunakan
terjadi pada tahun 2016 yaitu sebesar utang sebesar 156,58% dari total
10,44% atau lebih kecil 3,25% dari ekuitasnya.
rata – rata NPM selama periode 2014 Hasil perhitungan Return On
– 2016. Artinya, perusahaan hanya Investment cenderung mengalami
mampu menghasilkan laba bersih penurunan setiap tahunnya. ROI
sebesar 10,44% dari total penjualan perusahaan yang paling tinggi terjadi
bersih pada tahun 2016. Nilai pada tahun 2013 yaitu sebesar
tersebut disebabkan oleh beban 10,32%. Artinya, pada tahun 2013
usaha perushaan yang semakin pengembalian atas investasi yang
meningkat dibandingkan dengan dilakukan perusahaan sebesar
penjualannya. 10,32% dari total aset yang
Hasil perhitungan Total Asset dimilikinya. Sedangkan, ROI
Turnover cenderung mengalami perusahaan yang paling rendah
fluktuatif setiap tahunnya. TATO terjadi pada tahun 2016 yaitu sebesar
perusahaan yang paling tinggi terjadi 6,86%. Artinya, pada tahun 2016
pada tahun 2015 yaitu sebesar 0,76 pengembalian atas investasi yang
kali. Artinya, pada tahun 2013 dilakukan perusahaan sebesar 6,86%
perusahaan mampu menghasilkan dari total aset yang dimilikinya.
penjualan bersih sebesar 0,78 kali Hasil perhitungan Return On
dari total aset yang dimilikinya. Equity cenderung mengalami
Sedangkan, TATO perusahaan yang penurunan pada tahun 2014 - 2016.
paling rendah terjadi pada tahun ROE perusahaan yang paling tinggi
2016 yaitu sebesar 0,65 kali. Artinya, terjadi pada tahun 2014 yaitu sebesar
20,53%. Artinya, pada tahun 2014 cenderung mengalami penurunan
pengembalian atas modal yang pada tahun 2014 – 2016. NPM
diinvestasi pemegang saham yaitu perusahaan yang paling tinggi terjadi
sebesar 20,53% dari total aset yang pada tahun 2014 yaitu sebesar
dimilikinya. Sedangkan, ROE 13,23%. Artinya, pada tahun 2014
perusahaan yang paling rendah perusahaan mampu menghasilkan
terjadi pada tahun 2016 yaitu sebesar laba bersih sebesar 13,23% dari total
10,74%. Artinya, pada tahun 2016 penjualan bersih. Sedangkan, NPM
pengembalian atas modal yang perusahaan yang paling rendah
investasi pemegang saham sebesar terjadi pada tahun 2016 yaitu sebesar
10,74% dari total aset yang -29,80%. Artinya, perusahaan
dimilikinya.. Rendahnya ROE pada mengalami kerugian sebesar 29,80%
tahun 2016 memperlihatkan bahwa dari total penjualan bersih pada tahun
penghasilan bersih yang dihasilkan 2016.
perusahaan atas modal yang Hasil perhitungan Total Asset
diinvestasikan pemegang saham Turnover cenderung mengalami
adalah kurang baik. fluktuatif setiap tahunnya. TATO
2) PT. Ekspress Transindo Utama perusahaan yang paling tinggi terjadi
Tbk pada tahun 2015 yaitu sebesar 0,34
Tabel 4.2 kali. Artinya, pada tahun 2015
Data Kinerja Keuangan perusahaan mampu menghasilkan
Berdasarkan Pendekatan Du penjualan sebesar 0,34 kali dari total
Pont System Pada PT. Express aset yang dimilikinya. Sedangkan,
Transindo Utama Tbk TATO perusahaan yang paling
Tahun rendah terjadi pada tahun 2016 yaitu
Variabel X
2014 2015 2016 sebesar 0,24 kali. Artinya,
13,23 3,54 -29,8% perusahaan hanya mampu
NPM -4,34%
% %
menghasilkan penjualan sebesar 0,24
0,30 0,34 0,24 0,30
TATO kali kali kali kali
kali dari total aset yang dimilikinya
339,68 313,1 347,12
pada tahun 2016.
333,30
EM % 2% % % Hasil perhitungan Equity
3,91% 1,19 -7,20% Multiplier cenderung mengalami
ROI -0,7%
% fluktuatif setiap tahunnya. Equity
13,28 3,73 - Multiplier perusahaan yang paling
ROE -2,66%
% % 25,01%
Sumber: Data Sekunder Diolah (2018) tinggi terjadi pada tahun 2016 yaitu
Hasil penilaian kinerja keuangan sebesar 347,12%. Artinya, pada
dengan menggunakan metode Du tahun 2013 perusahaan
Pont System diketahui bahwa kondisi menggunakan utang sebesar
kinerja keuangan PT Express 347,12% dari total ekuitas untuk
Transindo Utama Tbk selama mendanai aktivanya. Sedangkan,
periode 2014 – 2016 dilihat dari hasil Equity Multiplier perusahaan yang
perhitungan Net Profit Margin paling rendah terjadi pada tahun
2015 yaitu sebesar 313,12%. 3) PT. Zebra Nusantara Tbk
Artinya, pada tahun 2016 perusahaan Tabel 4.3
mendanai aktivanya menggunakan Data Kinerja Keuangan
utang sebesar 313,12% dari total Berdasarkan Pendekatan Du
ekuitasnya. Pont System Pada PT. Zebra
Hasil perhitungan Return On Nusantara Tbk
Investment cenderung mengalami Tahun
Variabel X
penurunan pada tahun 2014 – 2016. 2014 2015 2016
ROI perusahaan yang paling tinggi - -33,97% - -
NPM 63,01 103,89% 66,95
terjadi pada tahun 2014 yaitu sebesar % %
3,91%. Artinya, pada tahun 2014 0,40 1,00 kali 1,15 kali 0,84
pengembalian atas investasi yang TATO kali kali
dilakukan perusahaan sebesar 3,91% 162,13 467,13% - 165,6
EM % 132,36%
dari total aset yang dimilikinya. 3%
Sedangkan, ROI perusahaan yang - -33,98% - -
paling rendah terjadi pada tahun ROI 24,56 119,52% 59,35
% %
2016 yaitu sebesar -7,20%. Artinya, - - 158,19% -
pada tahun 2016 perusahaan ROE 39,82 158,72% 118,9
% 1%
mengalami kerugian sebesar 7,20%
Sumber: Data Sekunder Diolah (2018)
atas investasi yang dilakukan Hasil penilaian kinerja
perusahaan. keuangan dengan menggunakan
Hasil perhitungan Return On metode Du Pont System diketahui
Equity cenderung mengalami bahwa kondisi kinerja keuangan PT
penurunan pada tahun 2014 - 2016. Zebra Nusantara Tbk selama periode
ROE perusahaan yang paling tinggi 2014 – 2016 dilihat dari hasil
terjadi pada tahun 2014 yaitu sebesar perhitungan Net Profit Margin
13,28%. Artinya, pada tahun 2014 mengalami fluktuatif setiap
pengembalian atas modal yang tahunnya. NPM perusahaan yang
diinvestasi pemegang saham yaitu paling tinggi terjadi pada tahun 2015
sebesar 13,28% dari total aset yang yaitu sebesar -33,97%. Artinya, pada
dimilikinya. Sedangkan, ROE tahun 2015 perusahaan mengalami
perusahaan yang paling rendah kerugian sebesar 33,97% dari total
terjadi pada tahun 2016 yaitu sebesar pennjualan bersih. Sedangkan, NPM
-25,01%. Artinya, pada tahun 2016 perusahaan yang paling rendah
mengalami kerugian sebesar 25,01% terjadi pada tahun 2016 yaitu sebesar
atas modal yang diinvestasi -103,89%. Artinya, perusahaan
pemegang saham. Rendahnya ROE mengalami kerugian sebesar
pada tahun 2016 memperlihatkan 103,89% dari total penjualan bersih
bahwa penghasilan bersih yang pada tahun 2016. Kerugian tersebut
dihasilkan perusahaan atas modal disebabkan oleh beban usaha
yang diinvestasikan pemegang perushaan yang semakin meningkat
saham adalah kurang baik. dibandingkan dengan penjualannya.
Hasil perhitungan Total Asset pada tahun 2014 mengalami
Turnover cenderung mengalami kerugian sebesar 24,56% atas
kenaikan pada tahun 2014 – 2016. pengembalian investasi yang
TATO perusahaan yang paling tinggi dilakukan perusahaan dari total aset
terjadi pada tahun 2016 yaitu sebesar yang dimilikinya. Sedangkan, ROI
1,15 kali. Artinya, pada tahun 2016 perusahaan yang paling rendah
perusahaan mampu menghasilkan terjadi pada tahun 2016 yaitu sebesar
penjualan sebesar 1,15 kali dari total -119,52%. Artinya, pada tahun 2016
aset yang dimilikinya. Sedangkan, mengalami kerugian sebesar
TATO perusahaan yang paling 119,52% atas pengembalian investasi
rendah terjadi pada tahun 2014 yaitu yang dilakukan perusahaan dari total
sebesar 0,38 kali. Artinya, aset yang dimilikinya.
perusahaan hanya mampu Hasil perhitungan Return On
menghasilkan penjualan sebesar 0,38 Equity cenderung mengalami
kali dari total aset yang dimilikinya penurunan setiap tahunnya. ROE
pada tahun 2016. perusahaan yang paling tinggi terjadi
Hasil perhitungan Equity pada tahun 2014 yaitu sebesar -
Multiplier cenderung mengalami 39,82%. Artinya, pada tahun 2014
fluktuatif setiap tahunnya. Equity perusahaan mengalami kerugian
Multiplier perusahaan yang paling sebesar 39,82% atas modal yang
tinggi terjadi pada tahun 2015 yaitu diinvestasi pemegang saham.
sebesar 467,13%. Artinya, pada Sedangkan, ROE perusahaan yang
tahun 2013 perusahaan paling rendah terjadi pada tahun
menggunakan utang sebesar 2015 yaitu sebesar -158,72%.
467,13% dari total ekuitas untuk Artinya, pada tahun 2015 perusahaan
mendanai aktivanya. Sedangkan, mengalami kerugian sebesar
Equity Multiplier perusahaan yang 158,72% atas modal yang investasi
paling rendah terjadi pada tahun pemegang saham. Rendahnya ROE
2016 yaitu sebesar -132,36%. pada tahun 2015 memperlihatkan
Artinya, pada tahun 2016 perusahaan bahwa penghasilan bersih yang
mendanai aktivanya menggunakan dihasilkan perusahaan atas modal
utang sebesar -132,36% dari total yang diinvestasikan pemegang
ekuitasnya. Hal tersebut terjadi saham adalah kurang baik.
karena modal perusahaan digunakan Uji Normalitas Data
untuk menutupi hutang perusahaan Hasil uji Kolmogorov-Smirnov
yang telah menumpuk pada tahun yaitu variabel NPM dengan nilai P
sebelumnya. value sebesar 0,079. Hal ini dapat
Hasil perhitungan Return On diketahui bahwa variabel NPM
Investment mengalami penurunan dinyatakan terdistribusi dengan
setiap tahunnya. ROI perusahaan normal dikarenakan nilai P value >
yang paling tinggi terjadi pada tahun 0,05. Selanjutnya, perolehan hasil uji
2014 yaitu sebesar -24,56%. Artinya, Kolmogorov-Smirnov pada variabel
TATO dengan nilai P value sebesar Express. Pada variabel TATO
0.200. Hal ini dapat diketahui bahwa menunjukkan nilai Sig atau P value
pengujian variabel TATO dinyatakan sebesar 0,001 < 0,05 karena nilai Sig
terdistribusi dengan normal kurang dari batas kritis 0,05 maka
dikarenakan nilai P value > 0,05. terdapat perbedaan variabel TATO
Untuk variabel Equity Multiplier antara perusahaan Blue Bird dan
diperoleh nilai P value sebesar 0,161. Express. Pada variabel EM
Hal ini dapat diketahui bahwa menunjukkan nilai Sig atau P value
variabel Equity Multiplier sebesar 0,001 < 0,05 karena nilai Sig
terdistribusi dengan normal kurang dari batas kritis 0,05 maka
dikarenakan nilai P value > 0,05. terdapat perbedaan variabel EM
Variabel berikutnya yaitu ROI antara perusahaan Blue Bird dan
diperoleh nilai P value sebesar 0,085. Express. Pada variabel ROI
Hal ini dapat diketahui bahwa menunjukkan nilai Sig atau P value
variabel ROI terdistribusi dengan sebesar 0,047 < 0,05 karena nilai Sig
normal dikarenakan nilai P value > kurang dari batas kritis 0,05 maka
0,05. Variabel yang terakhir adalah terdapat perbedaan variabel ROI
ROEyang diperoleh nilai P value antara perusahaan Blue Bird dan
sebesar 0,087. Hal ini dapat Express. Pada variabel ROE
diketahui bahwa variabel ROE menunjukkan nilai Sig atau P value
terdistribusi dengan normal sebesar 0,025 < 0,05 karena nilai Sig
dikarenakan nilai P value > 0,05. kurang dari batas kritis 0,05 maka
Ketika hasil uji Kolmogorov-Smirnov terdapat perbedaan variabel ROE
berdistribusi normal maka dilakukan antara perusahaan Blue Bird dan
pengujian hipotesis yang Express. Sehingga dapat disimpulkan
menggunakan uji independent t-test bahwa H1 diterima yaitu terdapat
(Ghozali,2016). perbedaan pada variabel NPM,
Pengujian Hipotesis TATO, EM, ROI dan ROE antara
Tabel 4.6 perusahaan Blue Bird dan Express.
Hasil Uji Independent t-test Blue Tabel 4.7
Bird dan Express berdasarkan Hasil Uji Independent t-test Blue
pendekatan Du Pont System Bird dan Zebra berdasarkan
NPM TATO EM ROI ROE pendekatan Du Pont System
0,025 0,001 0,001 0,047 0,025 NPM TATO EM ROI ROE

Sumber: Data Sekunder Diolah (2018) 0,017 0,554 0,965 0,001 0,027

Pada tabel 4.6, variabel NPM Sumber: Data Sekunder Diolah (2018)
menunjukkan nilai Sig atau P value Pada tabel 4.7 variabel NPM
sebesar 0,025 < 0,05 karena nilai Sig menunjukkan nilai Sig atau P value
kurang dari batas kritis 0,05 maka sebesar 0,017 < 0,05 karena nilai Sig
terdapat perbedaan variabel NPM kurang dari batas kritis 0,05 maka
antara perusahaan Blue Bird dan terdapat perbedaan pada variabel
NPM antara perusahaan Blue Bird tidak terdapat perbedaan pada
dan Zebra. Pada variabel TATO variabel NPM antara perusahaan
menunjukkan nilai Sig atau P value Express dan Zebra. Pada variabel
sebesar 0,554 > 0,05 karena nilai Sig TATO menunjukkan nilai Sig atau P
lebih dari batas kritis 0,05 maka value sebesar 0,027 < 0,05 karena
tidak terdapat perbedaan pada nilai Sig kurang dari batas kritis 0,05
variabel TATO antara perusahaan maka terdapat perbedaan pada
Blue Bird dan Zebra. Pada variabel variabel TATO antara perusahaan
EM menunjukkan nilai Sig atau P Express dan Zebra. Pada variabel
value sebesar 0,965 > 0,05 karena EM menunjukkan nilai Sig atau P
nilai Sig lebih dari batas kritis 0,05 value sebesar 0,038 < 0,05 karena
maka tidak terdapat perbedaan pada nilai Sig kurang dari batas kritis 0,05
variabel EM antara perusahaan Blue maka terdapat perbedaan pada
Bird dan Zebra. Pada variabel ROI variabel EM antara perusahaan
menunjukkan nilai Sig atau P value Express dan Zebra. Pada variabel
sebesar 0,001 < 0,05 karena nilai Sig ROI menunjukkan nilai Sig atau P
kurang dari batas kritis 0,05 maka value sebesar 0,126 > 0,05 karena
terdapat perbedaan pada variabel nilai Sig lebih dari batas kritis 0,05
ROI antara perusahaan Blue Bird dan maka tidak terdapat perbedaan pada
Zebra. Pada variabel ROE variabel ROI antara perusahaan
menunjukkan nilai Sig atau P value Express dan Zebra. Pada variabel
sebesar 0,027 < 0,05 karena nilai Sig ROE menunjukkan nilai Sig atau P
kurang dari batas kritis 0,05 maka value sebesar 0,048 < 0,05 karena
terdapat perbedaan pada variabel nilai Sig kurang dari batas kritis 0,05
ROE antara perusahaan Blue Bird maka terdapat perbedaan pada
dan Zebra. Sehingga dapat variabel ROE antara perusahaan
disimpulkan bahwa H2.1, H2.4, H2.5 Express dan Zebra. Sehingga dapat
diterima yaitu terdapat perbedaan disimpulkan bahwa H3.2, H3.3, H3.5
nilai NPM, ROI dan ROE antara diterima yaitu terdapat perbedaan
perusahaan Blue Bird dan Zebra. nilai TATO, EM dan ROE antara
Tabel 4.8 perusahaan Express dan Zebra.
Hasil Uji Independent t-test
Express dan Zebra berdasarkan Implikasi Penelitian
pendekatan Du Pont System Implikasi manajerial didapat
NPM TATO EM ROI ROE berdasarkan teori-teori yang
0,060 0,027 0,038 0,126 0,048 mendasari penelitian serta hasil
Sumber: Data Sekunder Diolah (2018)
penelitian yang telah diperoleh atau
kontribusi temuan penelitian
Pada tabel 4.8 variabel NPM
terhadap penguatan pelaksanaan
menunjukkan nilai Sig atau P value
manajerial dalam suatu perusahaan.
sebesar 0,060 > 0,05 karena nilai Sig
Implikasi manajerial yang diuraikan
lebih dari batas kritis 0,05 maka
sekaligus berisi saran atau
rekomendasi yang dapat dilakukan dapat meningkatkan performa
oleh manajemen perusahaan. perusahaan salah satunya dapat
Implikasi manajerial dilakukan dengan meningkatkan
dilaksanakannya penelitian adalah pendapatan atas nilai aktiva yang
untuk tambahan pengetahuan dimiliki. Peningkatan performa
mengenai kinerja keuangan perusahaan merupakan faktor
perusahaan terhadap perusahaan penting karena akan terbukti pada
lainnya yang sejenis. laporan kinerja keuangan perusahaan
Penelitian ini dilakukan untuk yang nantinya akan dipublikasi.
mengetahui perbandingan kinerja Publikasi kinerja keuangan
keuangan perusahaan taksi yang perusahaan ini akan meningkatkan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia keyakinan investor dalam
berdasarkan pendekatan Du Pont menanamkan modalnya pada suatu
System. Analisis kinerja keuangan perusahaan. Investor akan lebih
perusahaan dilakukan dengan yakin menanamkan modalnya pada
menganalisis laporan keuangan perusahaan yang memiliki kinerja
berdasarkan Du Pont System yaitu keuangan yang lebih baik. Seperti
Net Profit Margin (NPM), Total yang dikatakan Isnaini (2016),
Asset Turnover (TATO), Equity meningkatkan kinerja keuangan
Multiplier (EM), Return On merupakan salah satu strategi
Investment (ROI) dan Return On perusahaan dalam mencapai tujuan
Equity (ROE). meningkatkan nilai perusahaan. Bagi
Berdasarkan hasil analisis perusahaan, meningkatkan kinerja
kinerja keuangan yang telah keuangan dapat membuat saham
dilakukan, pihak manajemen perusahaan menarik bagi investor.
perusahaan taksi diharapkan mampu Jika kinerja keuangan menunjukkan
meningkatkan penjualan dan prospek yang baik, maka saham akan
menekan biaya operasional diminati oleh investor dan kinerja
perusahaan, sehingga laba yang keuangan perusahaan dapat bangkit.
dicapai dapat meningkat dan kinerja Untuk menurunkan nilai risiko
perusahaan akan lebih baik. perusahaan, dapat dilakukan dengan
Sehingga perusahaan dapat cara mengurangi penggunaan utang
mensejahterakan pemegang saham. untuk mendanai aktivanya. Nilai
Du Pont System merupakan suatu risiko perusahaan yang kecil
metode yang digunakan untuk diharapkan dapat menambah
menilai efektivitas operasional kepercayaan investor untuk
perusahaan, karena dalam analisis ini melakukan investasi terhadap
mencakup unsur penjualan, dan perusahaan, sehingga nilai ekuitias
aktiva yang digunakan serta laba perusahaan untuk mendanai
yang dihasilkan perusahaan. aktivanya juga semakin tinggi.
Bagi pihak manajemen (Kasmir, 2010:42). Namun
perusahaan taksi juga diharapkan penggunaan utang bisa dilakukan
pada saat pajak penghasilan yang a. Berdasarkan hasil perhitungan
ditetapkan pemerintah di Indonesia yang telah dilakukan, PT Blue
sangat besar, penggunaan utang Bird Tbk memiliki nilai ROE
dapat menurunkan pembayaran yang paling tinggi dibandingkan
perusahaan terhadap pajak dengan kedua perusahaan lainnya
penghasilan perusahaan. berdasarkan pendekatan Du Pont
System. Sedangkan PT Express
Keterbatasan Penelitian Transindo Utama Tbk memiliki
Penelitian ini dilakukan dengan nilai ROE tertinggi kedua
beberapa keterbatasan penelitian. dibandingkan dengan kedua
Penelitian ini hanya menggunakan perusahaan lainnya. PT Zebra
perusahaan taksi yang terdaftar di Nusantara Tbk memiliki nilai
Bursa Efek Indonesia selama tahun ROE yang paling rendah
2014 – 2016 sebagai sampel dibandingkan dengan kedua
sehingga belum dapat perusahaan lainnya.
merepresentasikan semua perusahaan b. Terdapat perbedaan yang
taksi yang ada di Indonesia.. signifikan antara nilai NPM,
Keterbatasan lain adalah pada TATO, EM, ROI dan ROE PT
penelitian ini hanya menggunakan Blue Bird Tbk dan PT Express
metode Du Pont System yang Transindo Utama Tbk.
mengukur kinerja keuangan c. Terdapat perbedaan yang
berdasarkan NPM, TATO, EM, ROI signifikan antara nilai NPM, ROI
dan ROE. Du Pont System telah dan ROE PT Blue Bird Tbk dan
mewakili Rasio Profitabilitas, Rasio PT Zebra Nusantara Tbk, namun
Aktivitas dan Rasio Leverage. tidak terdapat perbedaan yang
Sementara terdapat banyak metode signifikan atara nilai TATO dan
lain berdasarkan teori yang ada yang EM PT Blue Bird Tbk dan PT
dapat digunakan untuk menilai Zebra Nusantara Tbk.
kinerja keuangan perusahaan. d. Terdapat perbedaan yang
signifikan antara nilai TATO, EM
5. Kesimpulan dan Saran dan ROE PT Express Transindo
Berdasarkan keseluruhan Utama Tbk dan PT Zebra
penelitian yang telah dilakukan, Nusantara Tbk, namun tidak
maka dalam penelitian yang berjudul terdapat perbedaan yang
“Perbandingan Kinerja Keuangan signifikan antara nilai NPM dan
Berdasarkan Pendekatan Du Pont ROI PT Express Transindo Utama
System (Studi Pada Perusahaan Tbk dan PT Zebra Nusantara Tbk.
Taksi Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia Periode 2014 – Berkaitan dengan hasil
2016)” dapat diambil kesimpulan penelitian yang telah dilakukan,
sebagai berikut : peneliti dapat memberikan saran-
saran sebagai berikut:
a. Bagi perusahaan taksi diharapkan Keuangan Perusahaan.
mampu meningkatkan penjualan Jakarta: Gramedia Pustaka
dan menekan biaya operasional Utama.
Agung G. 2012. “Analisis Rasio
perusahaan agar mendapatkan
Keuangan untuk Menilai
laba yang maksimal. Laba Kinerja Keuangan PT. Fajar
perusahaan yang tinggi dapat Surya Wisesa Tbk Periode
menghasilkan nilai Net Profit Tahun 2009, 2010 dan 2011”,
Margin yang tinggi pula. Skripsi. Fakultas Ekonomi
Sehingga perusahaan dapat Universitas Negeri
dikatakan baik dalam Yogyakarta.
Brigham, Eugene F. dan Joul F
menghasilkan laba.
Houston. 2015. Fundamentals
b. Bagi pihak manajemen Of Financial Management.
perusahaan taksi diharapkan Edisi 14. Cengange Learning.
menurunkan nilai risiko Darminto Agustin dan S.R.
perusahaan dengan cara Handayani. 2013. “Analisis
mengurangi penggunaan utang Rasio Keuangan. Untuk
untuk mendanai aktivanya pada Menilai Kinerja Keuangan
Perusahaan (Studi Pada
saat beban bunga yang ditetapkan
Perusahaan. Semen Yang
di Indonesia sangat besar. Nilai Terdaftar di Bursa Efek
risiko perusahaan yang kecil Indonesia Periode 2009-
diharapkan dapat menambah 2011)”, Jurnal Administrasi
kepercayaan investor untuk Bisnis, vol. 2, no. 1.
melakukan investasi terhadap Dewi Astuti. 2012. Manajemen
Keuangan Perusahaan,
perusahaan. Sehingga nilai
Jakarta: Ghalia Indonesia.
ekuitias perusahaan untuk Doorasamy, Michelle. 2016. “Using
mendanai aktivanya juga semakin Du Pont Analysis To Assess
tinggi. The Financial Performance Of
c. Bagi penelitian selanjutnya dapat The Top 3 JSE Listed
menambah jumlah sampel Companies In The Food
penelitian dengan mamanjangkan Industry”, Journal Investment
Management and Financial
periode waktu penelitian agar
Innovations, vol. 13, issue 2.
hasil penelitian dapat lebih Frank. K, Keith C. Brown. 2011.
mencerminkan kondisi yang Investment Analysis and
sesungguhnya dan menggunakan Portfolio Management. 10th
tambahan metode lain untuk edition, South western,
membandingkan secara lebih pasti Cengage Learning.
kondisi kinerja keuangan Harahap, Sofyan Syafri. 2015.
Analisis Kritis Atas Laporan
perusahaan. Keuangan. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
DAFTAR PUSTAKA Hery. 2015. Analisis Laporan
Agnes Sawir. 2011. Analisis Kinerja Keuangan. Yogyakarta: Center
Keuangan dan Perencanaan
for Academic Publishing
Service.
Imam Ghozali. 2016. Aplikasi
Analisis Multivariate Dengan
Program IBM SPSS 23.
Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Isnaini N. 2016. “Pengaruh
Intangible Asset Value,
Struktur Kepemilikan dan
Kinerja Keuangan terhadap
Nilai Perusahaan, Studi
Empiris pada Perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun
2011-2014”, Skripsi.
Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Jasriani. 2016. “Analyzing The
Financial Performance Of
PT.Garuda Indonesia By Using
Dupont Analysis (Period 2011-
2015)”, Jurnal berkala Ilmiah
Efisiensi, vol. 16, no. 4.
Kuntjojo. 2009. Metode Penelitian.
Kediri: Universitas Nusantara
PGRI.
Masyuri M. 2014. “Analisis Rasio
Keuangan dalam Menilai
Kinerja Keuangan Perusahaan
Transportasi yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia”, Skripsi.
Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim Riau.
Mayo, Herbert B. 2015. Basic
Finance: An Introduction to
Financial Institutions,
Investments, and Management
11th edition. USA: South-
Western Cencage Learning.
Munawir. 2010. Analisis laporan
Keuangan Edisi keempat.
Cetakan Kelima Belas.
Yogyakarta: Liberty.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.

Vous aimerez peut-être aussi