Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
A. DEFENISI
Osteoartritis yang dikenal sebagai penyakit sendi degeneratif atau osteoartrosis (sekalipun
terdapat inflamasi) merupakan kelainan sendi yang paling sering ditemukan dan kerapkali
menimbulkan ketidakmampuan (disabilitas). (Smeltzer , C Suzanne, 2002 hal 1087)
Arthritis
osteoartritis merupakan kelainan sendi non inflamasi yang mengenai sendi yang dapat
digerakkan, terutama sendi penumpu badan, dengan gambaran patologis yang
karakteristik berupa buruknya tulang rawan sendi serta terbentuknya tulang-tulang baru
pada sub kondrial dan tepi-tepi tulang yang membentuk sendi, sebagai hasil akhir terjadi
perubahan biokimia, metabolisme, fisiologis dan patologis secara serentak pada jaringan
hialin rawan, jaringan subkondrial dan jaringan tulang yang membentuk persendian. (R.
Boedhi Darmojo & Martono Hadi ,1999)
B. ETIOLOGI
1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Ras
4. Faktor keturunan
9. Diet
Kelainan yang dapat ditemukan dalam tulang rawan sendi, tulang, membran sinofial,
kapsul sendi, badan lepas (loos bodies), efusi, nodus heberden dan bouchard. (Khairuddin:
2003)
Etiologi penyakit ini tidak diketahui dengan pasti. Hasil penelitian menunjukan 87%
adalah kasus OA primer, dan 13% kasus OA sekunder. Menurut klasifikasi
rontgentography, 38% adalah jenis awal, 28,5% jenis patellofemoral dan 23,2% jenis
medio-patellofemoral. Klasifikasi radiologi itu terkait dengan manifestasi klinis jika varus
dan deformitas valgus lebih parah, penilaian X ray juga akan menjadi lebih parah
(Yongping et al., 2000)
Ada beberapa faktor resiko yang diketahui berhubungan dengan penyakit ini, yaitu:
b. Jenis kelamin
c. Suku bangsa
d. Genetik
g. Kelainan pertumbuhan
C. PATOFISIOLOGI
Penyakit sendi degeneratif merupakan suatu penyakit kronik, tidak meradang, dan
progresif lambat, yang seakan-akan merupakan proses penuaan, rawan sendi mengalami
kemunduran dan degenerasi disertai dengan pertumbuhan tulang baru pada bagian tepi
sendi.
Proses degenerasi ini disebabkan oleh proses pemecahan kondrosit yang merupakan
unsur penting rawan sendi. Pemecahan tersebut diduga diawali oleh stress biomekanik
tertentu. Pengeluaran enzim lisosom menyebabkan dipecahnya polisakarida protein yang
membentuk matriks di sekeliling kondrosit sehingga mengakibatkan kerusakan tulang
rawan. Sendi yang paling sering terkena adalah sendi yang harus menanggung berat
badan, seperti panggul lutut dan kolumna vertebralis. Sendi interfalanga distal dan
proksimasi.
Osteoartritis pada beberapa kejadian akan mengakibatkan terbatasnya gerakan. Hal ini
disebabkan oleh adanya rasa nyeri yang dialami atau diakibatkan penyempitan ruang sendi
atau kurang digunakannya sendi tersebut.
D. MANIFESTASI KLINIS
2. Hambatan gerakan sendi: gangguan ini biasanya semakin berat dengan pelan-pelan
sejalan dengan bertambahnya rasa nyeri
3. Kaku pagi
4. Prepitasi: rasa gemeretak (kadang-kadang dapat terdengar) pada sendi yang sakit
Gejala utama OA ialah adanya nyeri pada sendi yang terkena, terutama waktu bergerak.
Umumnya timbul secara perlahan-lahan, mula-mula rasa kaku, kemudian timbul rasa nyeri
yang berkurang dengan istirahat. Terdapat hambatan pada pergerakan sendi, kaku pagi,
krepitasi, pembesaran sendi, dan perubahan gaya berjalan. Lebih lanjut lagi terdapat
pembesaran sendi dan krepitasi tulang (Mansjoer, 2000).
Osteoartritis tidak mempengaruhi organ tubuh atau menyebabkan penyakit, tapi itu bisa
menyebabkan kelainan bentuk yang membatasi kebebasan pergerakan. Kehilangan berat
tulang rawan pada sendi lutut dapat menyebabkan lutut melengkung keluar, embuat
penanpilan busur berkaki. Taji tulang di sepanjang tulang belakang dapat mengiritasi saraf,
menyebabkan nyeri, mati rasa, atau kesemutan di beberapa bagian tubuh.
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
3. Laboratorium
Pemeriksaan cairan synovial biasa lebih bermanfaat dari pemeriksaan X-ray. Jika sel
darah putih pada cairan synovial ) 1000 per uL, dapat diduga arthritis inflamasi atau
gout atau pseudo gout. untuk gout dan Pseudo gout dapat di identifikasi dengan
adanya Kristal.
Pemeriksaan X-ray merupakan indikasi untuk mengevaluasi nyeri tangan kronik dan
nyeri panggul yang diduga disebabkan OA. Untuk nyeri lutut Xray sebaiknya dilakukan
jika gejala atau tanda tidak khas OA atau nyeri tetap terasa setelah pengobatan yang
efektif
ASKEP
PENGKAJIAN
Biodata
Nama : Ny “T”
Umur : 79 Tahun
TTL : -
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : -
Agama : -
Pekerjaan : -
Hobby : -
Keluhan Utama : Nyeri lutut
Riwayat Kesehatan
Riwayat penyakit sekarang :
P : Peradangan sendi ( Osteoartritis)
Q : Nyeri dirasakan ketika baru bangun dan meningkat saat pertama kali
digerakkan
R : Nyeri dirasakan pada Lutut
S :-
T : Nyeri memburuk ketika berjalan kaki lama atau berdiri
Didiagnosis OA 20 Tahun yang lalu, 2 tahun terakhir nyeri diatasi dengan minum
obat paracetamol dan meloxicam
Riwayat penyakit Lain : - Tidak ada alergi obat atau makanan
- Tidak ada riwayat penyakit gastrointestinal dan Diabetes
- Tidak ada gangguan penglihatan
Riwayat pembedahan skeletal : -
Pola hidup (Lifestyle): -
Pemeriksaan fisik :
Inspeksi :-
Auskultasi :-
Palpasi :-
Perkusi :-
Pengkajian Psikososiospiritual
Psikologis :-
Spiritual :-
Sosial-cultural :-
Data objektif :
Kesadaran : Composmentis ?
BMI : 23 Kg/m2 Hb :-
RR : - Ht :-
Nadi : - Leukosit :-
TD : - Trombosit :-
CRT : - Protein Total :-
APTT: -
Elektrolit : Normal
Lipid : Normal
Fungsi Ginjal : Normal
Fungsi Hati : Normal
Darah Lengkap : Normal
Tampak Pembengkakan tulang (Bone swelling) pada kedua Lutut
Tampak Ada tenderness dan krepits pada lutut kanan
Data subjektif
- Klien Mengeluh nyeri lutut
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
d) defesiensi pengetahuan
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan peradangan sendi
Defenisi : pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang muncul akibat kerusakan
jaringan yang actual atau potensial atau gambaran dalam hal kerusakan sedemikian rupa ( internasional
asosiation for studi of pain ) : awitan yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan sehingga berat
dengan akhir yang dapatdi antisipasi atau di prediksi dan berlangsung <6 bulan.
Batas karakteristik :
5. Laporan isyarat
6. Diaphoresis
7. Prilaku distraksi
1. pain level
2. pain kontrol
3. konfort level
kriteria hasil:
1. mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan teknik nonfarmakologi
untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)
Pain manajemen
1. lakukan pengkajian nyeri secara komperensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor presipitasi
6. evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidak efektifan kontrol nyeri masa
lampau
8. kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, percahayaan dan
kebeisingan.
10. Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, nonfarmakologi dan interpersonal)
16. Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil
ANALGESIK ADMINISTRATION
1. Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas dan derajat nyeri sebelum pemberian obat
4. Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih dari Satu
Defenisi : keterbatasan pada pergerakan fisik tubuh atau satu atau lebih ekstremitas secara mandiri dan
terarah.
Batasan karakteristik:
6. Gerakan bergetar
NOC:
Joint movement:active
Mobility level
Transfer performance
kriteria hasil :
NIC:
· Monitoring vital sign sebelum/ sesudah latihan dan lihat respon pasien saat latihan.
· Konsultasikan dengan terapi fisik tentang rencana ambulasi sesuai dengan kebutuhan
· Bantu klienuntuk menggunakan tongkat saat berjalan dan cegah terhadap cedera
· Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai kemampuan
· Damping dan bantu klien saat mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan ADls ps
· Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan.
Batasan karakteristik :
NOC:
Body image
Self esteem
kriteria hasil :
NIC:
4. Defesiensi pengetahuan
Defenisi :
Ketiadaan atau defesiensi informasi kognitif yang berkaitan dengan topic tertentu.
Batasan karakteristik :
· Prilaku hiperbola
NOC:
Knowledge:health behavior
kriteria hasil :
· Pasien dan keluarga mengatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis, dan program
pengobatan
· Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar
· Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/ tim kesehatan
lainnya.
NIC:
· Berikan penilaian teatang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik
· Jelaskan patofisiologi dari penyakt dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan
fisiologi, dengan cara yang tepat.
· Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat
· Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat
· Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa
yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakt
· Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat
atau diindikasikan
· Rujuk Pasien pada group atau agensi di komunitas local, dengan cara yang tepat
· Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi perawatan
kesehatan, dengan cara yang tepat
E. DISCHARRGE PLANNING
Anda demam.
Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tentang kondisi atau perawatan Anda.
Obat-obatan:
Acetaminophen digunakan untuk mengurangi rasa sakit. Ini tersedia tanpa resep dokter.
Namun Tanyakan berapa dosis yang harus diminum dan seberapa sering untuk
mengkonsumsinya atau Ikuti petunjuk.
NSAID, seperti ibuprofen, membantu mengurangi pembengkakan, nyeri, dan demam. Obat
ini tersedia dengan atau tanpa resep dokter. NSAID dapat menyebabkan perdarahan
lambung atau masalah ginjal pada orang-orang tertentu. Jika Anda minum obat pengencer
darah, selalu tanyakan kepada dokter Anda jika NSAID aman untuk Anda.
Obat pereda nyeri dapat diberikan untuk mengurangi rasa sakit yang parah jika obat-obatan
lain tidak berfungsi. Minum obat sesuai petunjuk. Jangan menunggu sampai rasa sakit parah
sebelum Anda minum obat Anda.
Minum obat Anda sesuai petunjuk. Hubungi penyedia layanan kesehatan Anda jika Anda
berpikir obat Anda tidak membantu atau jika Anda memiliki efek samping. Katakan padanya
jika Anda alergi terhadap obat apa pun. Simpan daftar obat, vitamin, dan herbal yang Anda
minum. Sertakan jumlah, dan kapan dan mengapa Anda mengambilnya. Bawa daftar atau
botol pil untuk kunjungan tindak lanjut. Bawalah daftar obat Anda bersama Anda dalam
keadaan
KASUS II
Ny. “T”berusia 79 tahun (BMI 23 kg / m2), didiagnosis dengan osteoarthritis 20 tahun yang lalu.
Selama 2 tahun terakhir nyeri osteoarthritik nya telah dikendalikan dengan parasetamol dan
meloxicam. Semua kondisi medis kecuali osteoarthritis terkontrol dengan baik. Hasil
pemeriksaan laboratorium (elektrolit, lipid, ginjal dan fungsi hati, hitung darah lengkap) normal.
Tidak ada alergi obat atau makanan, tidak memiliki riwayat penyakit gastrointestinal atau
diabetes, tidak ada gangguan penglihatan. Ny. “T” mengeluh Nyeri lutut telah meningkat dalam
beberapa bulan terakhir; terjadi ketikabangun dan meningkat saat pertama mulai bergerak.
Memburuk terutama jika berjalan kaki lama atau berdiri. Pada pemeriksaan, pembengakakan
tulang (bone swelling) jelas pada kedua lutut, dan ada tenderness dan krepitus pada lutut
kanannya.
PERTANYAAN PENUNTUN
1. Buatlah makalah tentang Diagnosa Medis dari kasus di atas :
a. Definisi
b. Etiologi
c. Patofisiologi
d. Manifestasi Klinik
e. Komplikasi
f. Pemeriksaan Diagnostik
2. Buatlah Asuhan Keperawatan berdasarkan kasus di atas :
a. Pengkajian
b. Pathway Medik
c. Diagnosa Keperawatan
d. Intervensi Keperawatan
e. Discharge Planning