Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1. Meningitis
2. Ensefalitis
6. Diagnosis Banding
3. Gangguan keseimbangan elektrolit
4. Generalized Epilepsy with Febrile Seizure+
5. Severe Myoclonic Epilepsy in Infancy
6. Febrile status epilepticus
1. Pemeriksaan Darah lengkap, elektrolit darah, gula darah
sewaktu, urinalisis, kultur darah , urin dan feses tidak
diperlukan pada kejang demam sederhana . Peringkat
7. Pemeriksaan Penunjang bukti ilmiah B
2. Lumbal pungsi : tidak perlu dilakukan pada kejang demam
sederhana jika tidak ada tanda meningitis atau riwayat
meningitis atau tanda infeksi intracranial. Peringkat bukti
ilmiah B
3. EEG: tidak dianjurkan pada kejang demam sederhana tetapi
Medikamentosa :
perlu pada kejang demam kompleks . Peringkat bukti
1. Antipiretik : Parasetamol 10-15 mg /kgBB oral atau drip
ilmiah B
diberikan setiap 4 jam maksimal 5 kali sehari. Ibuprofen 5
-10 mg/kgBB diberikan 3-4 kali sehari
2. Anti kejang : diazepam oral 0.3 mg/kgBB setiap 8 jam atau
diazepam rectal 0.5 mg/kgBB setiap 8 jam pada saat suhu
> 38.5 C
10. Prognosis saudara kandung, kejang demam terjadi pada demam yang tidak
begitu tinggi , interval waktu antara demam dan kejang pendek
dan adanya perkembangan yang abnormal sebelum kejang.
Kejang demam kompleks : Risiko terjadinya epilepsi
dikemudian hari adalah 5 – 10% terutama jika kejang demam
fokal,Pudjiadi,
1. lama danAH
adadkk
riwayat epilepsi Pelayanan
: Pedoman dalam keluarga.
Medis. jilid 1,
Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta 2010: 150-153
2. Widodo, DP: Konsensus Tata Laksana Kejang Demam
11. Kepustakaan
dalam Gunardi, H dkk (Eds) Kumpulan Tips Pediatri.
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia, Jakarta
2010 : 193-203
3. Pusponegoro, H: Kejang Demam. Dalam Current
Evidences in Pediatric Emergencies Management.
Departemen Ilmu Kesehatan Anak. FKUI/RSCM, Jakarta,
12 – 13 April 2015 ; 92-97