Vous êtes sur la page 1sur 13

4/13/2016

TUGAS BESAR PERENCANAAN


TUGAS 2
BANGUNAN AIR

ANINDITA HANALESTARI S. | 31 13 100 015


TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN AIR

BAB II

PERENCANAAN BANGUNAN BANTU

2.1. PERENCANAAN GORONG-GORONG

2.1.1. Data Perencanaan

Untuk perencanaan gorong- gorong mempunyai ketentuan berikut:

- Kecepatan aliran di saluran irigasi (v) = 1,5 m/s sampai dengan 2,0 m/s
- Ukuran minimum (d) = 0,4 m
- Untuk gorong-gorong persegi empat, dapat dibuat dari:
 Beton bertulang
 Pasangan batu dengan pelat beton sebagai penutup

Gorong- gorong yang akan dihitung adalah gorong-gorong yang terletak di saluran
sekunder SII.C1, dengan data-data sebagai berikut:

a. Data saluran SII C1


Q = 635,93 lt/dt
b = 1,1 m
hair = 0,9 m
v = 0,46 m/s
k = 35
A = 1,4 m2
w = 0,5m
I = 0,0005

b. Data Jalan
- Lebar jalan =8m
- Elevasi muka jalan = +1,25 m (dari tinggi muka air saluran pada bagian
persilangan)

2.1.2. Perhitungan Dimensi

Panjang gorong-gorong = 7 meter (lebar jalan L<20m).

Kecepatan gorong-gorong yang direncanakan = 1,5 m/s.

Luas penampang saluran =

ANINDITA HANALESTARI SETIAWAN (31 13 100 015)


1
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN AIR

Direncanakan gorong-gorong segiempat dari tanah dengan nilai K = 35 dari beton


precast. Dianggap gorong-gorong berisi dan direncanakan b =h.

A =bxh
0,424 = h2
h = 0,65 m  h saluran
b = 0,65 m
A pakai = b x h = 0,65 x 0,65 = 0,4225 m2

Kontrol kecepatan gorong- gorong:


V = = = 1,5 m/s (OK)
P = b + 2h = 0,65 + 2(0,65) =1,95 m
R = = = 0,22 m

Kehilangan energy yang terjadi (z)


a = 0,5
 = 1,5
A = F = 0,4225 m2
P = S = 1,95 m
 =( ) 
=( ) x 1,5
= 0,0307

Untuk gorong-gorong persegi =

z = (1 + a +  x ).

= (1 + 0,5 + 0,0307 x ).

=0,205 m

Keterangan :

Gorong-gorong ini direncanakan bersifat tenggelam , maka digunakan beton


precast berbentuk kotak h = b.

ANINDITA HANALESTARI SETIAWAN (31 13 100 015)


2
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN AIR

ANINDITA HANALESTARI SETIAWAN (31 13 100 015)


3
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN AIR

2.2 PERENCANAAN BANGUNAN TERJUN

A. TEORI DASAR

Bangunan terjun digunakan di tempat- tempat dimana kemiringan medan lebih


besar dari kemiringan rencana saluran yang dihitung.
IR (kemiringan rencana) dihitung dengan menggunakan rumus Strickler:

V = K. R0,667. I0,5

Maka,
I=( )

Dilihat dari bentuknya, secara umum Bangunan terjunan terbagi dua, yaitu:
 Bangunan terjunan tegak
Bangunan terjunan tegak biasanya terdapat pada saluran induk dan
saluran sekunder. Tinggi terjun pada Bangunan terjunan tegak dibatasi
maksimum 1,50 meter untuk debit aliran kurang dari 2,50 m3/detik.
Sedangkan untuk debit lebih dari 2,50 m3/detik tinggi terjun
maksimum adalah 0,75 meter.
 Bangunan terjunan miring
Pada Bangunan terjunan miring kedalaman air tidak boleh kurang dari
0,4 kali kedalaman kritis. Apabila kecepatan aliran di dalam bangunan
terjunan miring lebih dari 9 meter/detik maka dinding saluran terjunan
harus ditinggikan.

Gambar 2.1. Bangunan Terjun Tegak

ANINDITA HANALESTARI SETIAWAN (31 13 100 015)


4
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN AIR

2.2.1. Data Perencanaan Perhitungan

Bangunan terjun yang direncanakan adalah pada saluran SII C1 (saluran


sekunder ) dengan data saluran:
Q = 0,636 m3/dt
b = 1,1 m
h = 0,9 m
I rencana = 0,0005
L saluran = 1000 m
Hm =5m
I medan = = 0,005
Karena kemiringan medan lebih besar dari kemiringan rencana, maka diperlukan
bangunan terjun di saluran SII C1.

2.2.2. Perhitungan Bangunan Terjun

2.2.2.1.Perhitungan Tinggi Terjunan


H = L x (I medan – I rencana)
= 1000 x (0,005 – 0,0005)
= 4,5 m

2.2.2.2.Kebutuhan Bangunan Terjun


Direncanakan tinggi terjunan t  1m, maka jumlah bangunan terjun
yang diperlukan sebanyak :
n = = = 4,5  5 bangunan terjun

2.2.2.3. Jarak Antar Bangunan Terjun


= = 200 m

2.2.2.4. Perhitungan Kolam Olak

 Debit per satuan leabr


q = = = 0,72 m3/dt.m
 Kedalaman kritis

hc =√ =√ = 0,375 m
 a = 0,5 x hc
= 0,5 x 0,375
= 0,1875
ANINDITA HANALESTARI SETIAWAN (31 13 100 015)
5
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN AIR

 Kehilangan energy
Z =t–a
= 1 – 0,1875
= 0,8125 m
 C1 = 2,5 + 1,1 × + 0,7 ( )

= 2,5 + 1,1 × + 0,7 ( )


= 3,16 m
 Panjang terjunan
L1 =3xz
= 3 x 0,8125
= 2,4375 m (dipakai L1 = 2,5 m)
 Panjang kolam olak
L2 = C1 √ + 0,25
= 3,16 √ + 0,25
= 1,99 m (dipakai L2 = 2 m)

Rekap data bangunan terjun di saluran SII C1 :


Q = 0,636 m3/dt
L sal = 1000 m
b = 1,1 m
h = 0,9 m
q = 0,72 m3/dt.m
hc = 0,375 m
a = 0,1875
t =1m
z = 0,8125 m
C1 = 3,16 m
L1 = 2,5 m
L2 =2m

ANINDITA HANALESTARI SETIAWAN (31 13 100 015)


6
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN AIR

2.3. PERENCANAAN TALANG

Bangunan talang terletak pada Saluran SI C1 dengan data saluran sebagai berikut:
Q = 0,714 m3/dt
b =1m
h air = 0,8 m
v = 0,85 m/s
k = 70
m =1
I saluran = 0,0005

Elevasi dasar saluran = +14,65 m


Elevasi muka air sungai = 14,65 – 5 = +09,65 m
Lebar sungai = 27 m

Gambar Penampang Melintang Sungai

2.3.1. Perhitungan Dimensi Talang

V = 1,5 m/s
Q = V. A
A = = = 0,476 m2
Dimensi talang direncanakan b = 2h
A = b x h = 2h2
h =√ = √ = 0,49 m

ANINDITA HANALESTARI SETIAWAN (31 13 100 015)


7
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN AIR

b = 2h = 2 x 0,49 = 0,98 m  1 m
P = b + 2h = 1+ 2(0,49) = 1,98 m
R = = = 0,24 m
V = k x R x I1/2
2/3

I =( ) =( ) = 0,003

2.3.2. Kontrol Bilangan Froude, Fr  0,7

 0,7

 0,7

0,684 < 0,7 (OK)

2.3.3. Kehilangan Energi pada Talang

1 = 0,1 – 0,3 (dipakai 0,15)


2 = 0,1 – 0,5 (dipakai 0,4)
V1 = 0,85 m/s
V2 = 1,5 m/s

Z1 = = = 0,0032 m
Z2 = I x L = 0,003 x 27 = 0,081 m
Z3 = = = 0,0086 m

Total kehilangan energi = z1 + z2 + z3


= 0,0032 m + 0,081m + 0,0086m
= 0,0928 m

ANINDITA HANALESTARI SETIAWAN (31 13 100 015)


8
A
0.2 m
+16.95 U
+15.95
+15.95 JURUSAN TEKNIK SIPIL
+15.45 FAKULTAS TEKNIK SIPIL
DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI
h = 0.9 m hc = 0.375 m
+14.55 SEPULUH NOPEMBER
z = 0.8125 m +15.14
+14.64 +14.64 JUDUL TUGAS
t = 1.0 m
h = 0.9m
+13.74
+13.55 a = 0.1875m TUGAS
PERENCANAAN BANGUNAN
AIR

0.3 m DOSEN ASISTEN

0.315m Dr. Techn. Umboro


A Lasminto , S.T.,M.T.

MAHASISWA
L1=2.5m L2=2.0m 0.2m

Anindita Hanalestari
31 13 100 015
+15.45
+14.925
0.9 m
hc = 0.375m JUDUL GAMBAR
+14.55

t=1m
POTONGAN A - A
+13.74 BANGUNAN
0.1875 m TERJUN
+13.55

SKALA

1 : 20
RENCANA BANGUNAN TERJUN SAL SII C1
SKALA 1 : 20 LEMBAR JUMLAH
1m 6m 1m JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL
DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI
Jalan SEPULUH NOPEMBER

Gorong-gorong
JUDUL TUGAS

TUGAS
+17.20
+17.10
PERENCANAAN BANGUNAN
AIR

1.0 Saluran SII.C 1


DOSEN ASISTEN
A A
+15.20
0.2 m
Dr. Techn. Umboro
1.1 m +14.55 Lasminto , S.T.,M.T.

0.9
0.65 m
MAHASISWA
1.0 m m

DETAIL POTONGAN B-B


Anindita Hanalestari
31 13 100 015

8000
JUDUL GAMBAR
DENAH GORONG-GORONG

B Aspal
+17.20 Perkerasan jalan RENCANA
+17.10

Timbunan GORONG -
+15.95

C +15.45
GORONG
+15.95 +15.20
+15.745
+15.45 +14.55
+15.20 z = 0,205 m +15.245

+14.55 0,65 m SKALA


+14.345

C B
DETAIL POTONGAN C-C
8m 1 : 100
DETAIL POTONGAN A-A
LEMBAR JUMLAH
RENCANA GORONG-GORONG
SKALA 1 : 100
B
U
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL
DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI
SEPULUH NOPEMBER

1.5 m
A A
JUDUL TUGAS

SALURAN SI C1 SALURAN SI C1 TUGAS


1.0 m 1,0 m PERENCANAAN BANGUNAN
AIR

DOSEN ASISTEN

1.5 m
Dr. Techn. Umboro
Lasminto , S.T.,M.T.
0.5 m
MAHASISWA
TALANG
DENAH TALANG
SKALA 1 : 50 Anindita Hanalestari
B DASAR SUNGAI TAMPAK ATAS
31 13 100 015
2m 23 m 2m
SALURAN SI C1 SALURAN SI C1

0.5 m
+15.45 +15.4468
+15.4382 JUDUL GAMBAR
0.8 m
+14.65

0.2 m

RENCANA
TALANG
TALANG

+09.65
4.5 m SKALA
+09.15 PONDASI TALANG

1 : 50
+06.65
0.7 m
POTONGAN A - A LEMBAR JUMLAH
+05.15
0.5 m
SKALA 1 : 50 +04.15
RENCANA TALANG
3,0 m SKALA 1 : 50
DASAR PENAMPANG SUNGAI
U
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL
DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI
SEPULUH NOPEMBER
0.5 m 1m 0.5 m TALANG

JUDUL TUGAS

PROFIL BETON
TUGAS
PERENCANAAN BANGUNAN
AIR
1.3 m
0.8 m DOSEN ASISTEN

Dr. Techn. Umboro


PENAMPANG SUNGAI Lasminto , S.T.,M.T.
0.5 m
MAHASISWA

Anindita Hanalestari
31 13 100 015

JUDUL GAMBAR

RENCANA
TALANG

SKALA

1 : 50

LEMBAR JUMLAH

POTONGAN C - C
SKALA 1 : 50

Vous aimerez peut-être aussi