Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ” Malaria“
Kami menyadari tugas ini masih kurang sempurna karena keterbatasan sumber buku dan
pengetahuan kami baik segi materi maupun penyajiannya. Untuk itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membantu demi kesempurnaan tugas ini.
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami
dalam menyelesaikan tugas ini. Akhirnya, kami mengharapkan semoga tugas ini dapat
bermanfaat bagi pembaca umumnya.
(kelompok 1)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 1
1.3 Tujuan ..................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian .............................................................................................. 3
2.2 Penyebab (etiologi) ................................................................................. 4
2.3 Patofisiologi ............................................................................................ 5
2.4 Manifestasi Klinis .................................................................................. 6
2.6 Penatalaksanaan ...................................................................................... 8
2.7 Pemeriksaan Penunjang............................................................................. 8
2.8 Komplikasi ............................................................................................... 9
2.7 Konsep Asuhan Keperawatan............................................................. ........10
BAB III KONSEP DASAR KEPERAWATAN
3.1 Tinjauan kasus ........................................................................................ 10
3.2 Analisa Data ............................................................................................. 11
3.3 NCP .......................................................................................................... 13
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ............................................................................................. 19
4.2 Saran ....................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan umum penulisan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas Sistem
Hematologi dan Imunologi yang berjudul ”Malaria”. Tujuan khusus penulisan
makalah ini adalah menjawab pertanyaan yang telah dijabarkan pada rumusan
masalah agar penulis ataupun pembaca tentang konsep Anemia Hemolytic serta
proses keperawatan dan pengkajiannya.
BAB II
KONSEP DASAR TEORI
2.1 Pengertian
Malaria adalah penyakit akut dan dapat menjadi kronik yang disebabkan oleh
protozoa (genus plasmodium) yang hidup intra sel (Iskandar Zulkarnain, 1999).
Malaria adalah penyakit yang bersifat akut dan kronik disebabkan oleh
protozoa ganas plasmodium ditandai dengan demam, anemia, dan spelomegali
(Mansjoer Arif, dkk, Kapita Selekta Kedokteran Edisi III, 2001).
Malaria adalah penyakit demam menular yang disebabkan oleh protozoa
ganas plasmodium yang merupakan parasit pada sel darah merah. Malaria ditularkan
oleh nyamuk anopheles dan ditandai oleh serangan menggigil dan demam berkeringat
yang terjadi pada interval yang bergantung pada waktu yang diperlukan untuk
perkembangan generasi bara parasit dalam tubuh (Ghipson. JM., Mikrobiologi dan
Parasiologi Modern Untuk Perawat, 1996).
Malaria adalah penyakit infeksi yang dapat bersifat akut maupun kronik,
disebabkan oleh protozoa genus plasmodium ditandai dengan demam, anemia dan
splenomegali
2.2 Penyebab (etiologi)
Disebabakan oleh gigitan nyamuk anopheles yang mengandung plasmodium
yang terdapat dalam kelenjar ludah nyamuk anopheles
Disebabakan oleh parasit (protozoa)
Protozoa genus plasmodium merupakan penyebab dari malaria yang terdiri
dari empat spesies, yaitu :
1) Plasmodium falcifarum penyebab malaria tropika
2) Plasmodium ovale penyebab malaria ovale
3) Plasmodium vivax penyebab malaria tertiana
4) Plasmodium malariae penyebab malarua Quartanu
Malaria juga melibatkan proses perantara yaitu manusia maupun vertebra
lainnya, dan rosper definitif yaitu nyamuk anopheles.
Faktor penyebab malaria
1. nyamuk anopheles : penyakit malaria hanya dapat ditularkan oleh nyamuk
2. manusia hanya rentan terhadap inveksi malaria :secara alami penduduk disuatu
daerah endemis malaria ada yang meudah dan ada yang sukar terinveksi malaria,
meskipun gejala klinis nya ringan
3. lingkungan sangat mempengaruhi terhadap penularan malaria, apabila lingkungan
kumuh dan kotor maka malaria mudah terjangkit
4. iklim, suhu, dan curah hujan disuatu daerah berperan penting dalam penularan
malaria
Penyebab malaria berdasarkan pendarahan
1. malaria kongenital (bawaan) : malaria kongenital terhadap pada bayi baru lahir
karena ditularkan oleh ibunya yang menderita malaria
2. penularan mekanik (transfusi malaria ) :inveksi malaria yang ditularkan melalui
transfusi darah dari donor yang terinveksi malaria dengan pemakaian jarum suntik
yang sama
2.3 Patofisiologi
Dibagi 2 :
Fase aseksual, dalam tubuh manusia.
Siklus dimulai ketika anopheles betina nenggigit manusia dan memasukkan
sporozoid yang terdapat pada air liurnya, kedalam darah manusia. Jasat yang langsing
dan lincah ini dalam waktu 30 menit sampai satu jam memasuki sel parenkim hati
dak berkembang biak membentuk skizon hati yang mengandung ribuan merozoid.
Proses ini disebut skitogani eksoeritrosit karena parasit belum masul kedalam sel
darah merah. Lama fase ini berbeda, untuk tiap spesies plasmodium. Pada akhir fase
skizon hati pecah, merozoid keluar, lalu masuk dalam aliran darah (disebut sporulasi).
Fase eritrosit dimulai saat merozoid dalam darah menyerang sel darah merah
dan membentuk trofozoid. Proses berlanjut menjadi trofozoid – skizon – merozoid.
Setelah dua sampai 3 generasi merozoid berubah menjadi bentuk seksual
Fase seksual, dalam tubuh nyamuk.
Jika nyamuk anopheles betina menghisab darah manusia yang mengandung
parasit malaria, parasit bentuk seksual masuk kedalam perut nyamuk. Bentuk ini
mengalami pematangan menjadi mikrogametosit dan makrogametosit dan terjadilah
pembuahan yangdisebut zygot. Selanjutnya ookinet menembus dinding lambung
nyamuk dan menjadi ooksida. Jika ooksida pecah, ribuan sporozoid dilepaskan dan
mencapai kelenjar air liur nyamuk dan siap ditularkan jika nyamuk menggigit tubuh
manusia.
1. Demam
Demam periodik yang berkaitan dengan saat pecahnya skizon matang (sporulasi)
pada malaria tertiana (P. Vivax dan P. Ovale). Pematangan skizon tiap 48 jam maka
periodisitas demamnya setiap hari ke 3, sedangkan malaria kuartania (P. Malariae)
pematangannya tiap 72 jam dan periodisitas demamnya tiap 4 hari. Tiap seangan
ditandai dengan bebeapa serangan demam periodik. Demam khas malaria terdiri atas
3 stadium, yaitu menggigil (15 menit – 1 jam), puncak demam (2 – 6 jam), dan
tingkat berkeringat (2 – 4 jam). Demam akan mereda secara bertahan karena tubuh
dapat beradaptasi terhadap parasit dalam tubuh dan ada respon imun.
2. Splenomegali
Merupakan gejala khas malaria kronik. Limpa mengalami kongeori menghitam dan
menjadi keras karena timbunan pigmen eritrosit parasit dan jaringan ikat yang
bertambah.
3. Anemia
Derajat anemia tergantung pada spesies penyebab, yang paling kerap adalah anemia
karena P. Falciparum. Anemia disebabkan oleh :
a. Penghancuran eritrosit yang berlebihan
b. Eritrosit normal tidak dapat hidup lama
c. Gangguan pembentukan eritrosit karena depresi eritrosit dalam sum-sum tulang
belakang.
d. Ikterus
Disebabkan karena hemolisis dan gangguan hepar
2.6 Penatalaksanaan
Skizontisid jaringan primer yang membasmi parasit praeritrosit, yaktu progruanil,
pirimetamin
Skizontisid jaringan sekunder yang membasmi parasit eksoeritrosit, yaitu primakuin
Skizontisid darah yang membasmi parasit fase eritrosit yaitu kina, klorokuin dan
amoalakuin
Gametosid yang menghancurkan benuk seksual
Sporontosid mencegah gametosid dalam darah untuk membentuk ookista dan
sporotozoid dalam nyamuk anopheles yaitu primakuin dan pnoguanil.
2.8. Komplikasi
1. Malaria serebal adalah kejang-kejang penurunan keadaan sampai koma. Terjadi
karena edema pada otak akibat tersumbatnya pembuluh darah otak akibat dipenuhi
oleh kuman malaria.
2. Malaria imperpirealia; penderita tidak mampu berkeringan sehingga suhu tubuh terus
naik sampai 42-430 C.
3. Gangguan Hepar ; urine menjadi merah tua atau hitam kerena hemoglobin akibat
hemolisis berlebihan.
4. Gangguan tearktus gastro intesitinalis, sehiingga timbul diare hebat, kadang
mengandung lender dan darah.
5. Black Water Fever ; urine menjadi merah tua atau hitam kerena hemoglobin akibat
hemolisis berlebihan.
6. Kambuh kembali
a. Rekrudensi (shor team relapses) yaitu timbul karena parasit malaria dalam eritrosit
menjadi banyak, timbul beberapa minggu setelah penyakit sembuh.
b. Rekuren (log team relapses) yaitu karena parasit siklus eksoeristoris masuk dalam
darah dan menjadi banyak. Biasanya timbul kira-kira 6 bulan setelah penyakit
sembuh.
BAB III
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
3.1. Tinjauan Kasus
Tn.G umr 40 thn datang kepoly rumah sakit umum raden mataher jambi dengan
keluhan badan terasa dingin mengigil, setelah dingin mengigil hilang timbul suhu
badan makin lama makin panas dan pada saat badan panas banyak mengeluarkan
keringan seperti orang mandi, dan gejala udah 3 kali berulang, perut muat bersertai
muntah, kepala terasa sakit, timbulnya setiap 2 hari sekali, mukosa bibir tampak
kering TD 110/70 mmHg, RR 26 x/i, HR 90x/i, suhu 400 C.
Pengkajian
DS :
Tn.G mengeluh badan terasa dingin mengigil
Pada saat badan dingin mengigil hilang, timbul suhu badan makin lama makin panas
400 C.
Dan banyak mengeluarkan keringat seperti orang mandi
Tn.G menguluhkan gejala tersebut sudah 3 kali berulang
Tn.G mengeluhkan perut terasa mual dan disertai muntah
Tn.G mengatakan kepala terasa sakit setiap 2 kali sehari
DO :
TD : 110/60 mmhg
RR : 26x/i
HR : 90X/i
SUHU : 40 C
Mukosa bibir tampak kering
4.1. Kesimpulan
Malaria adalah penyakit akut dan dapat menjadi kronik yang disebabkan oleh
protozoa (genus plasmodium) yang hidup intra sel (Iskandar Zulkarnain, 1999).
Malaria adalah penyakit yang bersifat akut dan kronik disebabkan oleh
protozoa ganas plasmodium ditandai dengan demam, anemia, dan spelomegali
(Mansjoer Arif, dkk, Kapita Selekta Kedokteran Edisi III, 2001).
Malaria disebabkan karena infeksi oleh parasit :
- Plasmodium vivax : Menyebabkan malaria tertiana benigna
- Plasmodium ovale : Menyebabkan malaria tertiana benigna
- Plasodium falciparum : Menyebabkan malaria kuartana
- Plasmodium falciparum : Menyebabkan malaria tertiana maligna yang
berat, progrefsif dan biasanya fatal.
Usaha yang paling mungkin dilakukan adalah usaha-usaha pencegahan
dan pemberantasan terhadap penularan parasit.
1. Menghindari gigian nyamuk malaria
Disarankan untuk memakai baju lengan baju panjang dan celana panjang saat keluar
rumah, terutama pada malam hari. Biasanya nyamuk malaria menggigit pada malam
hari. Serta menggunakan kelambu saat tidur, masyarakat juga bisa memakai minyak
anti nyamuk (mosquito repellent) saat tidur dimalam hari untuk mencegah gigitan
nyamuk malaria.
2. Membunuh jentik dan nyamuk malaria dewasa
Untuk membunuh jentik dan nyamuk malaria dewasa, dapat dilakukan beberapa
tindakan berikut ini :
- Penyemprotan Rumah
Sebaiknya, penyemprotan rumah-rumah didaerah endemis malaria dengan insektisida
dilaksanakan dua kali alam setahun dengan interval waktu enam bulan.
4.2. Saran
Dalam penulisan makalah yang berjudul ”Asuhan keperawatan pada malaria S”
nantinya makalah ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya. Namun penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih bnyak
terdapat kekurangan baik dalam penulisan maupun penyusunannya. Oleh karena itu
kritik dan saran yng bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk
kesempurnaan makalah di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth.2001.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah (Volume 3 ). jakarta. vEGC
Linda Jual Carpenito, 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan edisi 6 . Jakarta: EGC
Mansjoer, A dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1 edisi 3. Jakarta: Media Aesculapius
Mc Closkey, C.J., et all. 1996. Nursing Interventions Classification (NIC) Second Edition. New
Jersey: Upper Saddle River
Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006. Jakarta: Prima
Medika