Vous êtes sur la page 1sur 20

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ” Malaria“
Kami menyadari tugas ini masih kurang sempurna karena keterbatasan sumber buku dan
pengetahuan kami baik segi materi maupun penyajiannya. Untuk itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membantu demi kesempurnaan tugas ini.
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami
dalam menyelesaikan tugas ini. Akhirnya, kami mengharapkan semoga tugas ini dapat
bermanfaat bagi pembaca umumnya.

Sungai penuh,18 september 2018

(kelompok 1)
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 1
1.3 Tujuan ..................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian .............................................................................................. 3
2.2 Penyebab (etiologi) ................................................................................. 4
2.3 Patofisiologi ............................................................................................ 5
2.4 Manifestasi Klinis .................................................................................. 6
2.6 Penatalaksanaan ...................................................................................... 8
2.7 Pemeriksaan Penunjang............................................................................. 8
2.8 Komplikasi ............................................................................................... 9
2.7 Konsep Asuhan Keperawatan............................................................. ........10
BAB III KONSEP DASAR KEPERAWATAN
3.1 Tinjauan kasus ........................................................................................ 10
3.2 Analisa Data ............................................................................................. 11
3.3 NCP .......................................................................................................... 13
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ............................................................................................. 19
4.2 Saran ....................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Malaria merupakan penyakit yang terdapat di daerah Tropis. Penyakit ini


sangat dipengaruhi oleh kondisi-kondisi lingkungan yang memungkinkan nyamuk
untuk berkembangbiak dan berpotensi melakukan kontak dengan manusia dan
menularkan parasit malaria. Contoh faktor-faktor lingkungan itu antara lain hujan,
suhu, kelembaban, arah dan kecepatan angin, ketinggian. Salah satu faktor
lingkungan yang juga mempengaruhi peningkatan kasus malaria adalah
penggundulan hutan, terutama hutan-hutan bakau di pinggir pantai. Akibat rusaknya
lingkungan ini, nyamuk yang umumnya hanya tinggal di hutan, dapat berpindah di
pemukiman manusia, kerusakan hutan bakau dapat menghilangkan musuh-musuh
alami nyamuk sehingga kepadatan nyamuk menjadi tidak terkontrol.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan sebelumnya maka


penulis merumuskan masalah yang nantinya akan dibahas dalam makalah ini yaitu
tentang ”Malaria” yang meliputi :
1. Pengertian
2. Penyebab (etiologi)
3. Manifestasi Klinis
4. WOC
5. Penatalaksanaan
6. Pemeriksaan penunjang
7. Komplikasi
8. Konsep dasar keperawatan

1.3 Tujuan

Tujuan umum penulisan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas Sistem
Hematologi dan Imunologi yang berjudul ”Malaria”. Tujuan khusus penulisan
makalah ini adalah menjawab pertanyaan yang telah dijabarkan pada rumusan
masalah agar penulis ataupun pembaca tentang konsep Anemia Hemolytic serta
proses keperawatan dan pengkajiannya.
BAB II
KONSEP DASAR TEORI

2.1 Pengertian

Malaria adalah penyakit akut dan dapat menjadi kronik yang disebabkan oleh
protozoa (genus plasmodium) yang hidup intra sel (Iskandar Zulkarnain, 1999).
Malaria adalah penyakit yang bersifat akut dan kronik disebabkan oleh
protozoa ganas plasmodium ditandai dengan demam, anemia, dan spelomegali
(Mansjoer Arif, dkk, Kapita Selekta Kedokteran Edisi III, 2001).
Malaria adalah penyakit demam menular yang disebabkan oleh protozoa
ganas plasmodium yang merupakan parasit pada sel darah merah. Malaria ditularkan
oleh nyamuk anopheles dan ditandai oleh serangan menggigil dan demam berkeringat
yang terjadi pada interval yang bergantung pada waktu yang diperlukan untuk
perkembangan generasi bara parasit dalam tubuh (Ghipson. JM., Mikrobiologi dan
Parasiologi Modern Untuk Perawat, 1996).
Malaria adalah penyakit infeksi yang dapat bersifat akut maupun kronik,
disebabkan oleh protozoa genus plasmodium ditandai dengan demam, anemia dan
splenomegali
2.2 Penyebab (etiologi)
Disebabakan oleh gigitan nyamuk anopheles yang mengandung plasmodium
yang terdapat dalam kelenjar ludah nyamuk anopheles
Disebabakan oleh parasit (protozoa)
Protozoa genus plasmodium merupakan penyebab dari malaria yang terdiri
dari empat spesies, yaitu :
1) Plasmodium falcifarum penyebab malaria tropika
2) Plasmodium ovale penyebab malaria ovale
3) Plasmodium vivax penyebab malaria tertiana
4) Plasmodium malariae penyebab malarua Quartanu
Malaria juga melibatkan proses perantara yaitu manusia maupun vertebra
lainnya, dan rosper definitif yaitu nyamuk anopheles.
Faktor penyebab malaria
1. nyamuk anopheles : penyakit malaria hanya dapat ditularkan oleh nyamuk
2. manusia hanya rentan terhadap inveksi malaria :secara alami penduduk disuatu
daerah endemis malaria ada yang meudah dan ada yang sukar terinveksi malaria,
meskipun gejala klinis nya ringan
3. lingkungan sangat mempengaruhi terhadap penularan malaria, apabila lingkungan
kumuh dan kotor maka malaria mudah terjangkit
4. iklim, suhu, dan curah hujan disuatu daerah berperan penting dalam penularan
malaria
Penyebab malaria berdasarkan pendarahan
1. malaria kongenital (bawaan) : malaria kongenital terhadap pada bayi baru lahir
karena ditularkan oleh ibunya yang menderita malaria
2. penularan mekanik (transfusi malaria ) :inveksi malaria yang ditularkan melalui
transfusi darah dari donor yang terinveksi malaria dengan pemakaian jarum suntik
yang sama

2.3 Patofisiologi
Dibagi 2 :
 Fase aseksual, dalam tubuh manusia.
Siklus dimulai ketika anopheles betina nenggigit manusia dan memasukkan
sporozoid yang terdapat pada air liurnya, kedalam darah manusia. Jasat yang langsing
dan lincah ini dalam waktu 30 menit sampai satu jam memasuki sel parenkim hati
dak berkembang biak membentuk skizon hati yang mengandung ribuan merozoid.
Proses ini disebut skitogani eksoeritrosit karena parasit belum masul kedalam sel
darah merah. Lama fase ini berbeda, untuk tiap spesies plasmodium. Pada akhir fase
skizon hati pecah, merozoid keluar, lalu masuk dalam aliran darah (disebut sporulasi).
Fase eritrosit dimulai saat merozoid dalam darah menyerang sel darah merah
dan membentuk trofozoid. Proses berlanjut menjadi trofozoid – skizon – merozoid.
Setelah dua sampai 3 generasi merozoid berubah menjadi bentuk seksual
 Fase seksual, dalam tubuh nyamuk.
Jika nyamuk anopheles betina menghisab darah manusia yang mengandung
parasit malaria, parasit bentuk seksual masuk kedalam perut nyamuk. Bentuk ini
mengalami pematangan menjadi mikrogametosit dan makrogametosit dan terjadilah
pembuahan yangdisebut zygot. Selanjutnya ookinet menembus dinding lambung
nyamuk dan menjadi ooksida. Jika ooksida pecah, ribuan sporozoid dilepaskan dan
mencapai kelenjar air liur nyamuk dan siap ditularkan jika nyamuk menggigit tubuh
manusia.

2.4 Manifestasi klinis


Pada anamnesa adanya riwayat bepergian ke daeah yang endemis malaria
tanda dan gejala yang dapat ditemukan adalah :

1. Demam

Demam periodik yang berkaitan dengan saat pecahnya skizon matang (sporulasi)
pada malaria tertiana (P. Vivax dan P. Ovale). Pematangan skizon tiap 48 jam maka
periodisitas demamnya setiap hari ke 3, sedangkan malaria kuartania (P. Malariae)
pematangannya tiap 72 jam dan periodisitas demamnya tiap 4 hari. Tiap seangan
ditandai dengan bebeapa serangan demam periodik. Demam khas malaria terdiri atas
3 stadium, yaitu menggigil (15 menit – 1 jam), puncak demam (2 – 6 jam), dan
tingkat berkeringat (2 – 4 jam). Demam akan mereda secara bertahan karena tubuh
dapat beradaptasi terhadap parasit dalam tubuh dan ada respon imun.

2. Splenomegali

Merupakan gejala khas malaria kronik. Limpa mengalami kongeori menghitam dan
menjadi keras karena timbunan pigmen eritrosit parasit dan jaringan ikat yang
bertambah.

3. Anemia

Derajat anemia tergantung pada spesies penyebab, yang paling kerap adalah anemia
karena P. Falciparum. Anemia disebabkan oleh :
a. Penghancuran eritrosit yang berlebihan
b. Eritrosit normal tidak dapat hidup lama
c. Gangguan pembentukan eritrosit karena depresi eritrosit dalam sum-sum tulang
belakang.
d. Ikterus
Disebabkan karena hemolisis dan gangguan hepar

2.6 Penatalaksanaan
 Skizontisid jaringan primer yang membasmi parasit praeritrosit, yaktu progruanil,
pirimetamin
 Skizontisid jaringan sekunder yang membasmi parasit eksoeritrosit, yaitu primakuin
 Skizontisid darah yang membasmi parasit fase eritrosit yaitu kina, klorokuin dan
amoalakuin
 Gametosid yang menghancurkan benuk seksual
 Sporontosid mencegah gametosid dalam darah untuk membentuk ookista dan
sporotozoid dalam nyamuk anopheles yaitu primakuin dan pnoguanil.

2.7 Pemeriksaan Penunjang


1. Happus darah tepi
a. Tetes darah tepi dengan pewarnaan gimsa (spesies parasit)
b.Tetes tebal (lebih sensitive dekteksi parasit)
2. Res serosol
a. IFA (inderat Flovorescen Antibody)
b.IHA (interean Hemoglotinatiaon)
c. Untuk diagnostic akut (+) bila beberapa hari setelah infeksi parasit
3. Pemeriksaan GBC

2.8. Komplikasi
1. Malaria serebal adalah kejang-kejang penurunan keadaan sampai koma. Terjadi
karena edema pada otak akibat tersumbatnya pembuluh darah otak akibat dipenuhi
oleh kuman malaria.
2. Malaria imperpirealia; penderita tidak mampu berkeringan sehingga suhu tubuh terus
naik sampai 42-430 C.
3. Gangguan Hepar ; urine menjadi merah tua atau hitam kerena hemoglobin akibat
hemolisis berlebihan.
4. Gangguan tearktus gastro intesitinalis, sehiingga timbul diare hebat, kadang
mengandung lender dan darah.
5. Black Water Fever ; urine menjadi merah tua atau hitam kerena hemoglobin akibat
hemolisis berlebihan.
6. Kambuh kembali
a. Rekrudensi (shor team relapses) yaitu timbul karena parasit malaria dalam eritrosit
menjadi banyak, timbul beberapa minggu setelah penyakit sembuh.
b. Rekuren (log team relapses) yaitu karena parasit siklus eksoeristoris masuk dalam
darah dan menjadi banyak. Biasanya timbul kira-kira 6 bulan setelah penyakit
sembuh.
BAB III
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
3.1. Tinjauan Kasus
Tn.G umr 40 thn datang kepoly rumah sakit umum raden mataher jambi dengan
keluhan badan terasa dingin mengigil, setelah dingin mengigil hilang timbul suhu
badan makin lama makin panas dan pada saat badan panas banyak mengeluarkan
keringan seperti orang mandi, dan gejala udah 3 kali berulang, perut muat bersertai
muntah, kepala terasa sakit, timbulnya setiap 2 hari sekali, mukosa bibir tampak
kering TD 110/70 mmHg, RR 26 x/i, HR 90x/i, suhu 400 C.
Pengkajian
DS :
 Tn.G mengeluh badan terasa dingin mengigil
 Pada saat badan dingin mengigil hilang, timbul suhu badan makin lama makin panas
400 C.
 Dan banyak mengeluarkan keringat seperti orang mandi
 Tn.G menguluhkan gejala tersebut sudah 3 kali berulang
 Tn.G mengeluhkan perut terasa mual dan disertai muntah
 Tn.G mengatakan kepala terasa sakit setiap 2 kali sehari

DO :
 TD : 110/60 mmhg
 RR : 26x/i
 HR : 90X/i
 SUHU : 40 C
 Mukosa bibir tampak kering

3.2 Analisa Data


no DATA PENYEBAB MASALAH
1 DS : - Tn g mengeluhkan - virus - hipotermi
badan terasa dingin
menggigil
- TN G mengatakan padan
saata dingin dan menggigil
hilang timbul suhu badan
makin panas
DO : - suhu 40 C
2 DS : - pada saat suhu badan Kekurangan volume
cairan dalam tubuh
panas Tn G bnayak
mengeluarkan keringat
seperti mandi
- Tn G mengeluhkan, perut
terrasa mual dan disertai
muntah
DO : - mukosa bibir tampak
kering
3 DS : - Tn G mengatakan - mual dan muntah Nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
perut terasa mual disertai
muntah
DO : - mukosa bibir tampak
kering
4 DS : - Tn G mengatakan Kelemahan fisik Intoleransi aktifitas
demam menggiigil, badan
panas, sakit kepala
DO : - TD 110/60 mmhg
- suhu 40 c
3.3 NCP
NO Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan Kriteria hasil
1 Hipotermi b/d suhu tubuh klien -Beri kompres Dengan
infeksi protozoa kembali normal hangat dan memberi
KH : selimut klien kompres hangat
- dan memberi
selimut pada
klien diharapkan
klien tidak
menggigil dan
tidak mersa
kedinginan
- memberi min
- berikan minum um yang banyak
yang banyak akan memberi
rasa nyaman
- dengan
- ganti pakaian mengobservasi
yang basah TTV kita dapat
mengetahui
keadaaan klien
- ajarkan - anti malaria
keluarga cara bertujuan
perawatan mengobati
demam malaria dan anti
- observasi TTV piretik bertujuan
- kolaborasi menurunkan
dalam panas
pemberian obat
anti malaria dan
anti piretik

2 Gangguan Cairan dan - beri banyak - beri banyak


keseimbangan elektrolit kembali minum minum, oralit
cairan b/d seimbang - ukur intake dan cairan infus
muntah KH : dam output untuk mengganti
- beri cairan cairan yang
infus sesuai hilang
dengan - dengan
program mengukur intake
pengobatan dan output dapat
- obsevasi TTV mngetahui
- kolaborasi pencapaian
dengan dokter keseimbangan
dalam cairan dan
pemberian obat elektrolit tubuh
- dengan
kolaborasi
dengan dokter
diharapkan
dapat diberikan
terapi yang tepat
3 Nutrisi kurang Kebutuhan nutrisi - jelaskan - dengan
dari kebutuhan dapat terpenuhi pentingnya menjelaskan
tubuh b/d KH : makan bagi tentang penting
anoreksia tubuh nya makanan
- hidangkan bagi tubuh
makanan dalam diharapkan klien
kedaaan hangat mengerti dan
dan porsi kecil berusaha
tapi sering menghabisi
- beri makan porsi yang
tanpa lemak dihidangkan
secara variasi - dengan
- anjurkan pada menghidang
klien untuk makanan dalam
sering makan- keadaan hangat
makanan ringan dan porsi yang
- kolaborasi kecil tapi sering
dengan ahli gizi membiasakan
dalam klien untuk
pemberian makan walaupun
makanan /diet sedikit
- dengan
makanan tanpa
lemak dan
bervariasi dan
mencegah
muntah dan
berselera untuk
makan
- dengan sering
makan-makanan
ringan
mengurangi rasa
mual
- denga
kolaborasi
dengan ahli gizi
dalam
pemberian
makanan
- dan vitamin yan
tepat.

4 Intoleransi Kebutuhan sehari- - lakukan - dengan


aktifitas b/d hari klien terpenuhi observasi mengobsevasi
kelemhan fisik secara mandiri secara kemampuan
KH : menyeluruh klien dalam
terhadap memenuhi
kemampuan kebutuhannya
klien untuk kita dapat
memenuhi mengetahui apa
kebutuhan yang dapat dan
- bantu klien tidak dapat
dalam mmberi dilakukan oleh
makan, minum, klien sendriri
obat-obatan - membantu klien
sesuai dengan dapat memberi
program terapi makan, minum
dan membantu dan dan obat-
dalam eliminasi obatan seta
- bantun klien eliminasi adlah
mandi dan karena ini
mengosok gigi merupakan
- bantu klien kebutuhan
mencuci rambut sehari-hari dan
dan memotong dapat
kuku mengurangi
- libatkan aktifitas sebab
keluarga dalam fisik klien masih
tindakan lemah
keperawatan - membantu klien
mandi,
menggosok gigi,
mencuci rambut,
dan memotong
kuku akan
memberi rasa
nyaman dan
mencegah
infeksi sekunder
- memeberikan
dan merapikan
tempat tidur,
akan memberi
rasa nyaman
pada klien
- dengan
melibatkan
keluarga klien
maka akan
membantu
dalam kegiatan
keperawatan
BAB 1V
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Malaria adalah penyakit akut dan dapat menjadi kronik yang disebabkan oleh
protozoa (genus plasmodium) yang hidup intra sel (Iskandar Zulkarnain, 1999).
Malaria adalah penyakit yang bersifat akut dan kronik disebabkan oleh
protozoa ganas plasmodium ditandai dengan demam, anemia, dan spelomegali
(Mansjoer Arif, dkk, Kapita Selekta Kedokteran Edisi III, 2001).
Malaria disebabkan karena infeksi oleh parasit :
- Plasmodium vivax : Menyebabkan malaria tertiana benigna
- Plasmodium ovale : Menyebabkan malaria tertiana benigna
- Plasodium falciparum : Menyebabkan malaria kuartana
- Plasmodium falciparum : Menyebabkan malaria tertiana maligna yang
berat, progrefsif dan biasanya fatal.
Usaha yang paling mungkin dilakukan adalah usaha-usaha pencegahan
dan pemberantasan terhadap penularan parasit.
1. Menghindari gigian nyamuk malaria
Disarankan untuk memakai baju lengan baju panjang dan celana panjang saat keluar
rumah, terutama pada malam hari. Biasanya nyamuk malaria menggigit pada malam
hari. Serta menggunakan kelambu saat tidur, masyarakat juga bisa memakai minyak
anti nyamuk (mosquito repellent) saat tidur dimalam hari untuk mencegah gigitan
nyamuk malaria.
2. Membunuh jentik dan nyamuk malaria dewasa
Untuk membunuh jentik dan nyamuk malaria dewasa, dapat dilakukan beberapa
tindakan berikut ini :
- Penyemprotan Rumah
Sebaiknya, penyemprotan rumah-rumah didaerah endemis malaria dengan insektisida
dilaksanakan dua kali alam setahun dengan interval waktu enam bulan.

4.2. Saran
Dalam penulisan makalah yang berjudul ”Asuhan keperawatan pada malaria S”
nantinya makalah ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya. Namun penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih bnyak
terdapat kekurangan baik dalam penulisan maupun penyusunannya. Oleh karena itu
kritik dan saran yng bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk
kesempurnaan makalah di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Karpenito, Lynda jual.2009.Diagnosis Keperawatan.jakarta. EGC

Muttakin, Arif,S.kep,2008.Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem


kardiovaskular dan hematilogi. Jakarta. EGC

Brunner & Suddarth.2001.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah (Volume 3 ). jakarta. vEGC

www. Google.com (eksiklopedi bebas)http.asuhan keperawatan sistem hematologi .co.id.


Brunner & Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah. Jakarta: EGC
Doenges, Marilynn E dkk. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC
Carpenito, L.J. 2000. Diagnosa Keperawatan, Aplikasi pada Praktik Klinis, edisi 6. Jakarta:
EGC
Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC
Johnson, M., et all. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC) Second Edition. New Jersey:
Upper Saddle River.

Linda Jual Carpenito, 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan edisi 6 . Jakarta: EGC

Mansjoer, A dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1 edisi 3. Jakarta: Media Aesculapius

Mc Closkey, C.J., et all. 1996. Nursing Interventions Classification (NIC) Second Edition. New
Jersey: Upper Saddle River

Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006. Jakarta: Prima
Medika

Vous aimerez peut-être aussi